Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PROYEK PERUBAHAN

OPTIMALISASI PENYUSUNAN RENCANA BISNIS ANGGARAN (RBA) MELALUI


PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA POLA
PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(PPK-BLUD) RS.JIWA.PROF.HB.SAANIN PADANG

OLEH:
Ns.TAUFIK HIDAYAT,S.Kep
NIP. 19741123 199503 1 001

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV POLA BARU ANGKATAN II


PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2015

LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN


PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINANTK IV
POLA BARU ANGKATAN KE II

Oleh:
Nama

: Ns.TAUFIK HIDAYAT,S.Kep

NIP

: 19741123 199803 1 001

Jabatan

: Kepala Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan

Instansi

: RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang

Judul

: Optimalisasi Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran


(RBA)
Melalui Pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Pada Pola Pengelolaan Keuangan
Badan
Layanan
Umum
Daerah
(PPK-BLUD)
RS.Jiwa.Prof.HB.Saanin Padang

Disahkan oleh
Paraf

Tanggal

Disetujui Oleh
Mentor

PESERTA

Drs. ERIZAL, MM
NIP. 19611231 198303 1 101

Ns.TAUFIK HIDAYAT,S.Kep
NIP: 19741123 199503 1 001
Mengetahui

Dra.Hj.MARDIAH,M.Si
NIP: 19581122 198603 2 002
KATA PENGANTAR

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmad dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) dengan judul : Optimalisasi penyusunan rencana bisnis anggaran
(RBA) melalui pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) RS.Jiwa.
Prof.HB.Saanin Padang. Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan sertifikat
kelulusan pada pendidikan dan latihan kepemimpinan Tingkat IV pola baru angkatan ke
II yang dilakukan badan Diklat Provinsi Sumatera Barat tahun 2015.
Dalam menyelesaikan laporan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan,
masukan dan bantuan dari berbagai pihak , untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak kepala Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat yang telah memberikan
wadah tempat diselenggarakannya diklat kepemimpinan tingkat IV pola baru
angkatan ke II.
2. Ibu Direktur RS.Jiwa Prof.HB. Saanin Padang yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Pola Baru Tahun 2015.
3. Bapak Drs.Erizal,MM selaku sponsor yang telah memfasilitasi dan membimbing
penulis dalam penyusunan laporan pembuatan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini.
4. Ibu Dra.Mardiah,M.Si selaku Coach yang telah banyak memberikan arahan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pembuatan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini.
5. Bapak/Ibu Widyaswara yang telah banyak memberikan materi pelajaran selama
berlangsungnya Diklat PIM IV pola Baru angkatan ke II ini.
6. Bapak/ ibu karyawan RS. Jiwa Prof. HB. Saanin Padang yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan dukungan dalam
pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) ini.
7. Bapak/Ibu teman sejawat peserta Diklat PIM IV pola Baru angkatan ke II yang
setia

berdiskusi

dan

memberikan

semangat

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

kepada

penulis

untuk

kesempurnaan laporan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)


Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna, hal ini
bukanlah suatu kesengajaan, melainkan keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis.
Dengan segala kerendahan hati penulis menerima dan mengharapkan bantuan
pemikiran dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan laporan
pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini.
Akhirnya, untuk semua yang telah diberikan, penulis hanya bisa berdoa semoga budi
baiknya dibalas oleh Tuhan dan semoga laporan ini mempunyai arti dan bermanfaat
bagi pembaca. Amin..,
Padang, Juli 2015
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor: 6 Tahun 2011
tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. HB.
Saanin Padang. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSJ.Prof.HB Saanin
Padang mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan
berdayaguna
dan

dan

secara

berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan

pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya

peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.


Melaksanakan PPK-BLUD merupakan suatu pilihan yang tepat bagi
Rumah Sakit Jiwa Prof.HB.Saanin Padang sebagai penyedia jasa layanan

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

kesehatan di Sumatera Barat. PPK-BLUD di beri fleksibilitas dalam pengelolaan


keuangan dalam rangka mengoptimalkan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat berupa penyediaan jasa pelayanan kesehatan yang dijual tampa
mengutamakan keuntungan dan dalam melaksanakan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisien dan produktifitas.
Pengelolaan keuangan PPK-BLUD RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang
berdasarkan pada prinsip ekonomi dan produktifitas, serta mencerminkan
penerapan praktek bisnis yang sehat guna meningkatkan akuntabilitas kinerja
maupun keuangan. Untuk itu diperlukan penyelenggaraan penatausahaan
keuangan yang baik mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
kegiatan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
Sejalan dengan implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan
Unit Kerja pada SKPD paska ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) merupakan salah
satu dokumen yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam
implementasi penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD). Sesuai Pasal 71 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007 tersebut, BLUD wajib menyusun RBA yang berdasarkan
Rencana Strategis Bisnis yang telah ditetapkan.
RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang
berisi program, kegiatan, standar pelayanan minimal, target kinerja dan anggaran
BLUD. Penyusunan RBA berprinsip pada anggaran berbasis kinerja, perhitungan
akuntansi biaya menurut jenis layanan, kebutuhan pendanaan dan kemampuan
pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari jasa layanan, hibah, hasil kerja
sama, APBD, APBN dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
Selain itu, RBA juga merupakan penjabaran dari rencana kerja dan
anggaran untuk perangkat daerah yang telah menerapkan PPK-BLUD. Untuk itu,
secara umum proses penyusunan dan pengesahan RBA sama dengan proses
penyusunan RKA-SKPD dalam konteks anggaran daerah. Bagi BLUD-SKPD RBA
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rancangan Peraturan Daerah
Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

tentang APBD, sedangkan untuk BLUD-Unit Kerja, RBA disajikan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari RKA-SKPD. Untuk BLUD-SKPD, RBA yang telah
disusun, disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).
Sedangkan BLUD-Unit Kerja, RBA disampaikan kepada kepala SKPD untuk
dikonsolidasikan ke RKA-SKPD dan selanjutnya disampaikan kepada PPKD. RBA
atau RKA-SKPD beserta RBA tersebut oleh PPKD disampaikan kepada Tim
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dilakukan penelaahan,

kemudian

disampaikan kepada PPKD agar dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah


tentang APBD.
Dalam implementasinya penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada
PPK-BLUD RS.Jiwa.Prof.HB.Saanin Padang belum optimal

sehingga masih

ditemukan kendala atau permasalahan dalam pelaksanaanya dan bisa akan terjadi
penundaan pengesahan RBA BLUD. Masalah utama yang telah menjadi isu dalam
organisasi yaitu penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA) yang belum sesuai
dengan permendagri no 61/2007 dan penyampaian usulan dari instalasi
bidang/bagian yang tidak tepat waktu. Dari Evaluasi pada subag anggaran dan
perbendaharaan tahun 2015 instalasi/bidang/bagian yang mampu menyusun
usulan RBA dengan benar dan tepat waktu sejumlah 16 (76%), hal ini tidak jauh
berbeda dengan tahun 2014 dimana target kinerja dan Standard Pelayanan
Minimal (SPM) justru dibuat langsung oleh staf anggaran sehingga target kinerja
unit tidak bisa tercapai dengan baik.
Penyebab masalah dominan yang ditemukan yaitu belum adanya Standar
Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana Bisnis Anggaran sehingga
Instalasi/Bidang/Bagian pengusul RBA tidak mendapat pedoman yang jelas
tentang alur dan siapa yang bertanggungjawab dalam mengisi kelengkapan (RBA)
seperti penetapan SPM, target kinerja dan target anggaran hal ini akan berdampak
pada waktu penyelesaian RBA yang lama karena terjadinya banyak kesalahan dan
pengembalian usulan. Kalau hal ini dibiarkan berkelanjutan akan mengakibatkan
keterlambatan penetapan RBA Defenitif dan DPA BLUD dan lebih lanjut akan
berakibat program kegiatan yang ada di 21 unit BLUD tidak dapat dilaksanakan.
Mengingat pentingnya peranan (RBA) dalam implementasi Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), maka dirasa

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

perlu adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas sehingga Ka


Instalasi/Bidang/Bagian dapat menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dengan
baik.
B. AREA PROYEK PERUBAHAN
Area Organisasi yang bermasalah pada Sub Bagian Anggaran dan
Perbendaharaan PPK-BLUD RSJ.Prof.HB.Saanin Padang berada pada tupoksi no
6 (enam) yaitu mengelola pelaksanaan penatausahaan anggaran RSJ. Masalah
utama yang telah menjadi isu dalam organisasi yaitu penyusunan rencana bisnis
anggaran (RBA) yang belum sesuai dengan permendagri no 61/2007. Masalah ini
telah dikembangkan dengan melakukan pemetaan masalah dengan menentukan
kemungkinan penyelesaian dan kemungkinan hambatan, selanjutnya juga diminta
pendapat dari audiensi tentang permasalahan yang ada. Dari hasil pemetaan
didapatkan 4(empat) masalah yang menjadi topik pembicaraan sehingga dilakukan
pembedahan dengan metoda APKL. Dari hasil APKL didapatkan masalah Utama
yaitu Belum Optimalnya Penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada
PPK-BLUD RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang
Untuk menentukan area ornganisasi yang bermasalah dilakukan
pengerucutan

masalah

dengan

menentukan

penyeb

masalah

dengan

menggunakan pisau bedah APKL, sehingga didapatkan penyebab masalah dominan


yaitu belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran, Sehinnga diputuskan area organisasi yang bermasalah adalah
tata laksana.
Area organisasi yang menjadi area perubahan adalah Optimalisasi
penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada PPK-BLUD RS Jiwa
Prof.HB.Saanin Padang melalui pembuatan Standar Operasional Prosedur
(SOP).
C. RUANG LINGKUP
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini menyangkut cara penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) untuk 21 unit (15 unit pelayanan dan 6 Unit

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

Manajemen ) yang ada pada Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD) RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang.
D. KRITERIA KEBERHASILAN
Kegiatan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) ini akan dikatakan berhasil jika:
Tersedianya 1 (satu) dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada PPK-BLUD RS.Jiwa.Prof.HB.Saanin Padang

BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

A. Roadmap/ Milestone Proyek Perubahan


Pada tahapan ini diuraikan tahapan pelaksaanaan (Implementasi) proyek
perubahan , dengan membandingkan rencana yang telah dibuat dengan
pelaksanaan/ Imlementasi:
NO.

TAHAP UTAMA

1
Menghadap
persiapan
2

penyusunan

mentor

tentang

pembuatan

SOP

Rencana

Bisnis

Waktu Yang
Direncanakan

Waktu
Pelaksanaan

Ket

(2 Hari)
9-11 Mei 2015

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

Sesuai
11 Mei 2015

Rencana

3
4

5
6

Anggaran (RBA).
Rapat dengan stake holder

(2 Hari)

Internal kesediaan pembuatan

12 s/d 13 Mei 2015

SOP

TIM penyusun SOP berdasar


kan surat keputusan direktur.
Rapat dengan TIM Kerja
tentang persiapan pembuatan
penyusunan

keperluan

SOP
Koordinasi

Rencana

pembuatan

10

18 Mei 2015

15 s/d 18 Mei 2015

20 Mei 2015

19 s/d 21 Mei 2015

(4 Hari)

dengan

Sesuai
22-26 Mei 2015

Rencana

Bisnis

Anggaran (RBA) bersama TIM


Format

27 Mei 2015

27s/d 29 Mei 2015


(11 Hari)
01 s/d 12 Juni 2015

Rencana
Sesuai

1 Juni 2015 dan

Rencana

9 Juni 2015

Lampiran

Standar Operasional Prisedur


(SOP) penyusunan Rencana
Bisnis

Rencana
Sesuai

(3 Hari)

Operasional Prosedur (SOP)

Pokja.
Menyusun

Rencana

bagian

Provinsi Sumatera Barat.


Menyusun
draft
Standar
penyusunan

Rencana
Sesuai

(3 Hari)

22 s/d 26 Mei 2015

ketatakelolaan Biro Organisasi

Rencana

Sesuai

(4 Hari)

Bisnis Anggaran (RBA)


Mengumpulkan bahan bahan
untuk

13 Mei 2015

Rencana

Bisnis Anggaran (RBA)


Menyusun dan menetapkan

SOP
7

penyusunan

Sesuai

Anggaran

(RBA)

(5 Hari)
15 s/d 19 Juni 2015

16 Juni 2015

Sesuai

23 Juni 2015

Rencana

bersama TIM Kerja.


Mensosialisasikan Draf Standar
Operasional Prosedur (SOP)
kepada semua Stake Holder.
Mengusulkan
penetapan
Standar Operasional Prosedur

(8 Hari)
22 s/d 30 Juni 2015

Sesuai
27 juni 2015

(SOP) kepada Direktur


(3 Hari)
1 s/d 3 Juli 2015

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

Rencana
Sesuai

3 Juni 2015

Rencana

10

B. Stakeholder Proyek Perubahan


Dalam pelaksanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) terdapat berbagai stake holder yang terlibat dan
mempunyai peranan dan pengaruh langsung terhadap keberhasilan kegiatan.
Stakeholder yang terlibat adalah sebagai berikut:
Stake Holder Internal
1

Direktur
Beperan sebagai Pembina dan penetap dari standar operasional prosedur (SOP)

Ka Bagian Keuangan
Beperan sebagai mentor, mengarahkan dan memberi dukungan serta wewenang dalam

pengambilan kebijakan tentang pelaksanaan pembuatan SOP.


Ka Bagian Tata Usaha
Beperan

sebagai

memberi

dukungan

dalam

pengambilan

kebijakan

tentang

pelaksanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP).


Ka Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan
Sebagai Penanggungjawab project leader dan mengarahkan dalam pengambilan
keputusan saat pelaksanaan kegiatan pembutan SOP.

Ka Subag Umum ,Aset dan Perlengkapan


Sebagai Penanggungjawab asset dan perlengkapan dan berperan tentang memberi
masukan tentang pentingnya koordinasi dalam penyusunan anggaran termasuk disini
dalam pembuatan SOP.

Ka Instalasi/Bidang/Bagian dan Staf anggaran


Merupakan pelaksana kegiatan penganggaran yang bertugas melakukan kajian
kebutuhan, menetapkan kelengkapan rencana bisnis anggaran dan mengusulkan
anggaran sesuai kebutuhan dan pagu indikatif sehingga sangat diperlukan sumbang
sarannya dalam pembuatan SOP.

Stake Holder Eksternal


1

Ka Bagian Ketatakelolaan pada Biro Organisasi Provinsi Sumatera Barat.


Berperan sebagai tempat koordinasi tentang SOP sebelum di sahkan baik kebenaran
regulasi , pemakaian format dan cara penulisan SOP.

Pemetaan peranan, pengaruh dan frekwensi dari masing masing


Stakeholder dapat dilihat pada tabel berikut:

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

11

Stakeholder

Peranan

Pengaruh

Frekwensi

Direktur

Beperan sebagai Pembina dan 1. Suksesnya


penetap dari standar operasional
Proyek
2.
Dukungan
prosedur (SOP)
Sumberdaya

3 (tiga) kali
Penandatanga
nan

Ka Bag Keuangan
(Sponsor)

Beperan
sebagai
mentor,
mengarahkan
dan
memberi
dukungan serta wewenang dalam
pengambilan kebijakan tentang
pelaksanaan pembuatan SOP.
Beperan
sebagai
memberi
dukungan dalam pengambilan
kebijakan tentang pelaksanaan
pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP).
Sebagai
Penanggungjawab
project leader dan mengarahkan
dalam pengambilan keputusan
saat
pelaksanaan
kegiatan
pembutan SOP.

1. Keberhasilan
Proyek
2. Dukungan Moral

Setiap Hari

1. Keberhasilan
Proyek
2. Dukungan Moral

Sesuai
Kebutuhan

Ka Bag Tatausaha

Ka Sub Bagian
Anggaran
dan
Perbendaharaan
(Project Leader)

Ka Sub Bagian
Umum, Aset dan
Perlengkapan

Kepala Instalasi/
Bidang/
Bagian
dan Staf anggaran

Kepala
Bagian
Ketatakelolaan
pada Biro Organisasi
Provinsi
Sumatera Barat.

1. Keberhasilan
Proyek
2. Koordinator
Pokja
3. Perencanaan,
Implementasi dan
Evaluasi Proyek
Sebagai Penanggungjawab asset 1. Keberhasilan
dan perlengkapan dan berperan
Proyek
tentang
memberi
masukan 2. Dukungan Moral
tentang pentingnya koordinasi
dalam penyusunan anggaran
termasuk disini dalam pembuatan
SOP.
Merupakan pelaksana kegiatan 3.
penganggaran yang bertugas
melakukan kajian kebutuhan,
menetapkan
kelengkapan
rencana bisnis anggaran dan
mengusulkan anggaran sesuai
kebutuhan dan pagu indikatif
sehingga
sangat diperlukan
sumbang sarannya
dalam
pembuatan SOP.
Berperan
sebagai
tempat
koordinasi tentang SOP sebelum
di sahkan baik kebenaran
regulasi , pemakaian format dan
cara penulisan SOP.

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

Setiap Hari

Sesuai
kebutuhan

12

NET MAP
Untuk melihat garis koordinasi dan besar pengaruh Stake Holder baik internal maupun
eksternal dapat dilihat pada gambar Net Map berikut ini:

DIR
DIR
DIR

Ka
Ka
Bag
Bag
TU
TU

Ka
Ka
Ka
Bag
Bag
Bag
Keu
Keu
Keu

Ka
Bag
TU

Biro
Biro
Orgai
Orgai
nisasi
nisasi

Bid
Bid
Bid
ang
ang
ang
///
Bag
Bag
Bag
KETERANGAN:
ian
ian
ian

PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
ECT
ECT
ECT
ECT
LEA
LEA
LEA
LEA
DER
DER
DER
DER

Ka
Ka
Bid
Bid
Inst
Inst
an
an
Laporan Proyek Perubahan
By
Ns.Taufik
Hidayat,S.Kep
ala
ala
g/
g/
si
si
Ba
Ba

Ka
Ka
Ka
Subag
Subag
Subag
Umum,
Umum,
Umum,
Aset
Aset
Aset
dan
dan
dan
Perleng
Perleng
Perleng
kapan
kapan
kapan

n
n

13

GARIS KOMANDO
KOORDINASI

C. STRATEGI KOMUNIKASI
Keberhasilan dalam pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini, tidak terlepas dari strategi
komunikasi

yang

diterapkan.

Strategi

komunikasi

yang

digunakan

untuk

menyukseskan proyek perubahan ini pada masing-masing stake holder adalah


sebagai berikut:
1. Stake Holder Internal
a. Direktur
Strategi komunikasi yang diterapkan kepada direktur sebagian
besar

adalah komunikasi formal dengan surat resmi rumah sakit, dalam

penanda

tanganan

undangan,

SK

dan

Penandatanganan

Standar

Operasional Prosedur dengan membuat telaah staf dan memasukkannya


melalui ka Bagian Tata Usaha, sementara untuk konsultasi dapat dilakukan
dengan komunikasi langsung dengan direktur.

b. Ka Bagian Keuangan
Strategi kominikasi yang digunakan bisa secara formal dengan
membuat surat tapi sebagian besar komunikasi dengan Ka Bagian
Keuangan yang sekaligus merupakan Sponsor dalam kegiatan ini

dapat

dilakukan secara langsung berdiskusi di ruangan kerja atau melalui telfon.


Mengingat pentingnya sponsor dalam kegiatan ini kadang komunikasi yang
dilakukan tidak saja dalam jam dinas, dengan kata lain dilakukan diluar jam
dinas.

c. Ka Bagian Tata Usaha


Strategi komunikasi yang digunakan dapat dilakukan secara formal, atau
diskusi langsung maupun via telfon.

d. Ka Subag Umum, Aset dan Perlengkapan

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

14

Strategi komunikasi yang digunakan dapat dilakukan secara formal, atau


diskusi langsung maupun via telfon.

e. Ka Instalasi/Bidang/Bagian dan Staf anggaran


Strategi komunikasi yang digunakan dapat dilakukan secara formal, atau
diskusi langsung maupun via telfon.

2. Stake Holder Eksternal


Kepala Bagian Ketatakelolaan pada Biro Organisasi Provinsi
Sumatera Barat. Strategi komunikasi yang diterapkan dapat dilakukan
dengan tatap muka langsung diruang kerja bagian Ketatakelolaan pada Biro
Organisasi Provinsi Sumatera Barat dalam rangka konsultasi tatakelola dan
penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan meminta aturan
daerah yang mengatur tentang pembuatan SOP.

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

15

1014

BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. Capaian Proyek Perubahan


Pelaksanaan kegiatan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) telah terlaksana dengan baik dan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan SOP ini telah bekerja dan melaksanakan tugas sesuai dengan uraian
tugas masing-masing sebagamana telah dituangkan dalam SK Direktur No. 800/
296 - KP/V-2015 tentang pembentukan tim kerja pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP) penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA) pada PPK-BLUD
RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang
Tujuan dari pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini adalah membuat Standar Operasional
Prosedur (SOP) sehinnga dapat dijadikan pedoman dalam penyusun RBA pada
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) RS.Jiwa
Prof.HB.Saanin Padang.
Capain dari kegiatan ini sudah sesuai dengan ruanglingkup dan kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu tersedianya 1 (satu) dokumen Standar
Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
pada 21 unit kerja PPK-BLUD RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang. SOP ini dibuat
dalam bentuk format yang baku sesuai dengan aturan yang ada yang terdiri dari 2
(lenbar) SOP yaitu:
1. Lembar ketentuan umum yang berisikan Nomor SOP,Tanggal pembuatan
SOP,lembar tanda tangan pengesahan, nama SOP, dasar hukum SOP,

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

16

keterkaitan, peringatan, kualifikasi pelaksana, peralatan/ perlengkapan dan


pencatatan/ pendataan.
2. Lembar prosedur penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dalam bentuk
tabel yang berisikan kegiatan, pelaksana (Ka Instalasi/Bidang/Bagian, Ka
Subag Aset dan Perlengkapan, Ka Subag Anggaran dan Perbendaharaan, Ka
Bagian Keuangan, Direktur) mutu buku (kelengkapan, waktu pelaksanaan dan
output) dan keterangan.
Untuk melihat proses capain untuk setiap tahapan kegiatan akan diuraikan seperti
dibawah ini:
1. Menghadap mentor tentang persiapan pembuatan SOP penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
Tahap awal dalam pelaksanaan penerapan teoritis Breakingtrugh tahap II
adalah dengan menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan pada
atasan langsung (Sponsor) sekaligus sebagai penanggung jawab kegiatan.
Penyampaian maksud dan tujuan itu dilakukan hari kedua Breakingtrugh tahap
II yaitu pada hari senin 11 Mei 2015. Hal yang disampai kan adalah
menjelaskan hasil pembekalan teoritis yang didapat selama mengikuti diklat
PIM Tk IV, yang mana perencanaan kegiatan tersebut telah disampaikan
kepada pembimbing (coacing) dalam bentuk proposal proyek perubahan dan
telah diseminarkan dihadapan coacing dan Sponsor dan penguji/ narasumber
pada tanggal ..
Penulis selaku Proyek Laeder menyepakati kembali rangkaian kegiatan
yang akan dilaksanakan setelah mendengarkan masukan dari berbagai pihak
pada saat seminar proposal, secara implisit Ka bagian Keuangan selaku
sponsor dapat memahami

dan menyepakati langkah langkah yang akan

dilakukan pada tahap Breakingtrugh II. Selanjutnya penulis dan mentor dapat
membicarakan teknis kegiatan yang akan ditempuh untuk memperlancar
jalannya kegiatan.
Rangkaian kegiatan yang disepakati adalah sebagai berikut:
1. Menghadap mentor tentang persiapan pembuatan SOP penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
2. Rapat dengan stake holder Internal kesediaan pembuatan SOP penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

17

3. Menyusun dan menetapkan TIM penyusun SOP

berdasar kan surat

keputusan direktur.
4. Rapat dengan TIM Kerja tentang persiapan pembuatan SOP penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
5. Mengumpulkan bahan bahan untuk keperluan pembuatan SOP
6. Koordinasi dengan bagian ketatakelolaan Biro Organisasi Provinsi Sumatera
Barat.
7. Menyusun draft Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) bersama TIM Pokja.
8. Menyusun Format Lampiran Standar Operasional

Prosedur

(SOP)

penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) bersama TIM Kerja.


9. Mensosialisasikan Draf Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada semua
Stake Holder.
10.Mengusulkan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada
Direktur
2. Rapat dengan stake holder Internal

kesediaan pembuatan SOP

penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA)


Sebelum penetapan TIM Kerja dalam pembuatan Standar Operasional
Prisedur (SOP) penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), dilakukan
terlebih dahulu pertemuan dengan Stake Holder internal. Rapat dengan Stake
Holder internal ini bertujuan agar mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan
kegiatan dan memastikan tenaga yang dikirim menjadi TIM Kerja merupakan
orang orang yang kompeten dan memahami tentang Penyusunan Bisnis
Anggaran (RBA).
Rapat dengan Stake Holder internal dilaksanakan pada hari Selasa 12
Mei 2015, acara diadakan di diruangan pertemuan direktur, acara dibuka
langsung oleh direktur RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang dihadiri oleh Direktur,
Wakil Direktur Pelayanan, Ka Bidang/ Bagian dan Ka Bagian Keuangan , Ka
Subag anggaran dan perbendaharaan dan Staf pada Subag anggaran dan
perbendaharaan. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan
sosialisasi SPI oleh Staf pada Subag anggaran dan perbendaharaan yang
selesai mengikuti Diklat SPI.
Adapun kesepakan yang disepakati dalam rapat dengan Stake Holder
internal adalah sebagaiberikut:

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

18

a. Masing masing bidang mengirimkan 1 (satu) orang stafnya sebagai Tim kerja
pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA).
b. Ka Bagian keuangan meminta tenaga secara resmi kepada bidang dan
bagian.
c. Tim Kerja yang dikirim benar benar tenaga yang memahami penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3. Menyusun dan menetapkan TIM penyusun SOP

berdasar kan surat

keputusan direktur.
Sesuai dengan hasil keputusan rapat dengan Stake Holder internal
proses pembentukan TIM Kerja pembuat Standar Operasional Prosedur (SOP)
penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) diawali dengan surat resmi
permintaan anggota dari Ka bagian keuangan sesuai dengan Surat No,
Masing masing Bidang/ Bagian mengirimkan 1(orang) stafnya kecuali Bidang
Keuangan

(orang),

oleh

kaena

staf

pada

Subag

Anggaran

dan

Perbendaharaan hanya 1 orang sehingga diambil staf pada perbendaharaan


ikut membantu dalam TIM kerja ini.
Setelah mendapatkan daftar nama yang dusulkan Ka Bagian Keuangan
membuat surat usulan kepada direktur untuk menerbitkan SK TIM Kerja. hal ini
sesuai dengan Surat Ka Bagin Keuangan No.

Tanggal Tentang, Dalam

Penerbitan SK TIM Efektif penulis juga melakukan koordinasi dengan Sub


Bagian Kepegawaian,Organisasi, Humas dan Hukum terutama terkait dengan
uraian tugas dan penomoran dari SK Tim Kerja. Sebagai output dari tahap ini
telah diterbitkan SK Direktur No. Tentang.. pada tanggal.
Untuk lebih jelasnya susunan TIM Kerja dan Uraian Tugas dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Jabatan
1
Penaggung
Jawab

Nama
2
Drs.Erizal,MM

Ketua/ Leader

Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

Uraian Tugas
3
Memberikan
arahan
dan
dukungan dalam pelaksanaan
pembuatan SOP penyusunan
RBA.
Penanggung jawab pelaksanaan
kegiatan pembuatan SOP dan

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

19

Pokja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ns.Desirianti, S.Kep
Drg.Nurmarwani
Hendri.M, SE
Ns.Yeni Rahma S.Kep
Ns.Titi Piurwani, S.Kep
Agus Purwanto,SKM
Eka Yulia Handayani
Arisa, Amd

memastikan
kegiatan
pembuatan SOP berjalan sesuai
dengan perencanaan
Membantu
dalam
teknis
kegiatan :
Mengumpulkan bahan bahan
Mengetik Undangan, Draf SOP
dan Notulen
Menggandakan dan membantu
dalam surat menyurat
Menyiapkan sarana prasarana
dalam proses kegiatan
Memberikan sumbang saran
saat pembuatan SOP

4. Rapat dengan TIM Kerja tentang persiapan pembuatan SOP penyusunan


Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
Rapat persiapan Tim keja dilaksanakan pada hari

tanggal tempat,.., acara

dipimpin langsung oleh peroyek leader


5. Mengumpulkan bahan bahan untuk keperluan pembuatan SOP
Ksjdhhgsahah
6. Koordinasi dengan bagian ketatakelolaan
Biro Organisasi Provinsi
Sumatera Barat.
sjdjdjhshhsj
7. Menyusun draft Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) bersama TIM Pokja.
Dalam pembuatan draf Standar Operasional Prosedur (SOP) perlu diketahui
tujuan dari SOP yaitu:
a. Mewujudkan sitem pelaksanaan tugas dan fungsi seuai dengan
kompetensi aparatur birokrasi dilingkungan pemerintah daerah.
b. Mewujudkan kepastian tanggungjawab bagi setiap operatur birokrasi,
siapa mengerjakan apa dan apa dikerjkan siapa dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Menjamin kelancaran dalam memberikan pelayanan yang prima
d. Mempermudah kontrol dan manjemen dalam memperbaiki kinerja
pelayanan.
e. Mendorong terwujudnya aparat /petugas pelaksana yang professional,
f.

jujur dan bertanggung jawab.


Menjamin adanya kepastian hokum kesetaraan.

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

20

Sebelum pembuatan SOP unit kerja harus menilai kebutuhan penyusunan


SOP yang akan dibuat dan untuk mengidentifikasi ruang lingkup, jenis dan
berapa banyak SOP yang akan dibuat. Sementara ruang lingkup
penyusunan SOP sangat berkaitan dengan tugas mana yang prosedur
operasioanlnya akan menjadi target untuk di standarkan. Jenis akan
berkaitan dengan tipe dan format SOP yang sesuai untuk deterapkan.
Jumlah akan berkaitan dengan berapa banyak SOP yang akan disusun
sesuai dengan tingkatan kebutuhannya.
Langkah langkah kebutuhan yang telah dilakukan adalah :
a. Melihat kembali area perubahan yang telah disepakati
b. Melakukan identifikasi terhadap kegiatan yang belum tercakup dalam
rencana pembuatan SOP baik karena perubahan struktur maupun
karena terlewatkan
c. Mempelajari aspek lingkungan operasional, peraturan perundang
undangan , petunjuk teknis maupun dokumen dokumen internal
organisasi yang memberikan pengaruh terhadap proses pembuatan
SOP.
Dalam pembuatan draf SOP penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
harus memperhatikan beberapa cara yaitu:
1. Administratif yang merupakan prosedur standar yang bersifat umum dan
tidak rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari 1(satu) orang
aparatur atau pelaksana dengan lebih dari satu peran atau jabatan. SOP
administrative ini pada umumnya dicirikan dengan:
a. Pelaksanaan kegiatan berjumlah banyak atau lebih dari satu
aparatur atau lebih dari satu jabatan dan bukan merupakan satu
kesatuan yang tunggal.
b. Berisi tahapan pelaksanaan kegiatan atau langkah langkah
pelaksanaan kegiatan yang bersifat makro ataupun mikro yang
tidak

menggambarkan

cara

melakukan

kegiatan.

SOP

administratif mencakup kegiatan lingkup makro dengan ruang


lingkup yang besar dan tidak mencerminkan pelaksanaan

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

21

kegiatan secara detail dan kegiatan lingkup mikro dengan ruang


lingkup yang kecil dan mencerminkan pelaksana sesungguhnya
dari kegiatan yang dilakukan.
c. Diagram Alir (Flowcharts) merupakan format yang biasa
digunakan jika dalam SOP tersebut diperlukan pengambilan
keputusan yang banyak ( Komplek) dan membutuhkan opsi
jawaban (alternatif jawaban) sepertiya atau tidak , lengkap
atau tidak, benar atau salah, dsb yang akan mempengaruhi
sub langkah berikutnya.
Format ini juga menyediakan mekanisme yang mudah untuk diikuti
dan dilaksanakan oleh para pelaksana melalui serangkaian langkah
langkah sebagai hasil dari keputusan yang telah diambil.
2. Format SOP
8. Menyusun Format

Lampiran

Standar

Operasional

Prisedur

(SOP)

penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) bersama TIM Kerja.


Jjsjsdhhshhs
9. Mensosialisasikan Draf Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada
semua Stake Holder.
Sebelum draf Standar Operasional Prosedur (SOP) di sahkan dilakukan
sosialisasi draf kepada 21 Unit pengguna SOP. Dalam acara sosialisasi diminta
sumbang saran dari audien untuk kesempurnaan dari rancangan SOP yang
dibuat oleh Tim Kerja. Kegiatan Sosialisasi telah dilaksanakan pada hari.
Tanggal . Di ruiang, dalam acara sosialisasi didapatkan masukan dari
audien sebagai berikut:
10. Mengusulkan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) kepada
Direktur
Ksjdhdhhdhdjjj
B. Kendala Internal dan Eksternal
Kendala yang ditemui selama pembuatan Standar Operasional Presedur
(SOP) penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini adalah kendala yang
berasal dari Internal Organisasi, sementara dari eksternal tidak didapatkan kendala
yang berarti. Kendala internal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Banyaknya kegiatan yang bersamaan

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

22

Kendala utama dalam pelaksanaan pembuatan Standar Operasional


Presedur (SOP) penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini adalah
banyaknya kegiatan yang bersamaan seperti Bimbingan Akreditasi RS,
Pelaksanaan Kegiatan Fisik Bangunan yang bersumber dari APBD, Bimbingan
Mahasiswa yang sedang praktek, sehingga sukar sekali mencari waktu yang
tepat untuk pelaksanaan kegiatan ini. Untuk kegiatan Akreditasi jadwal rapat
gabungan 2 kali dalam satu minggu dan rapat pokja akreditasi 4 kali dalam
satu minggu, kegitan APBD telah masuk ketahap pengerjaan fisik bangunan
sedangkan bimbingan mahasiswa harus dilakukan 3 kali dalam seminggu.
Sementara hampir semua anggota Tim Kerja pada kegiatan ini terlibat dalam
kegiatan diatas.
Pada Subag Anggaran dan perbendaharaan waktu kegiatan juga
bersamaan dengan kegiatan pergeseran Anggaran RBA tahun 2015,
Perubahan anggaran APBD tahun 2015, Perubahan RBA tahun 2015,
Pengusulan Kegiatan tahun 2016. Dengan padatnya kegiatan pada sub Bagian
Anggaran dan perbendaharaan juga menimbulkan sedikit hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan terutama bagi Proyek Leader sendiri.
2. Keterbatasan SDM pada Sub Bagian Anggaran
Masih kurangnya tenaga pendukung pada sub bagian anggaran dan
perbendaharaan karena staf anggaran yang lulus PNS dan pindah tempat
tugas. Staf yang mengelola anggaran saat ini ada 1 ( satu) orang sementara
tenaga yang dibutuhkan sebanyak 3 (orang).
C. Strategi Mengatasi Kendala
Agar kegiatan pembuatan Standar Operasional Presedur (SOP) penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini berjalan dengan optimal perlu adanya strategi
mengatasi kendala. Strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Banyaknya kegiatan yang bersamaan
Untuk mengatasi kegiatan yang berdempet dilakukan pengaturan
jadwal kegiatan dengan baik, kegiatan dengan kelompok kerja dilakukan
bersamaan dengan kegiatan lain yang pesertanya sama dengan anggota tim
kerja pada kegiatan ini. Dengan pengaturan jadwal seperti ini tidak

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

23

merepotkan Tim Kerja dan juga akan mengirit biaya karena biaya makan
minum rapat dapat ditompangkan pada kegiatan sebelum atau sesudahnya.
Sementara pada sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan perlu
dilakukan penyesuaian kegiatan penganggaran RS dengan kegiatan ini.
Sementara sebagai Ka Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan yang juga
sebagai leader dalam kegiatan ini lebih aktif membantu operator anggaran
dalam menyelesaikan anggaran RS. Sehingga waktu pelaksanaan kegiatan
tidak terbentur dengan penganggaran RS.
2. Keterbatasan SDM pada Sub Bagian Anggaran
Untuk mengatasi masalah SDM dilakukan dengan mengoptimalkan
tenaga yang ada. Dalam kegiatan ini dibantu oleh 2 (dua) orang tenaga dari
perbendaharaan sehingga kegiatan tim kerja dapat berjalan dengan baik.
Sementara tenaga dari Bidang/ Bagian terkait yang dilibatkan dalam pokja
dilakukan koordinasi dengan Ka Bidang/ Bagian agar tenaga yang dikirim betul
betul tenaga yang memahami dengan penyusunan Rencana Bisnis Anggaran
(RBA).

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

24

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam implementasinya penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada
PPK-BLUD RS.Jiwa.Prof.HB.Saanin Padang belum optimal

sehingga masih

ditemukan kendala atau permasalahan dalam pelaksanaanya dan bisa akan terjadi
penundaan pengesahan RBA BLUD. Masalah utama yang telah menjadi isu dalam
organisasi yaitu penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA) yang belum sesuai
dengan permendagri no 61/2007 dan penyampaian usulan dari instalasi
bidang/bagian yang tidak tepat waktu.
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) sangatlah penting, sehingga dapat dijadikan pedoman oleh

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

25

21 unit kerja yang ada pada PPK-BLUD RS.Jiwa Padang. Dengan adanya
pedoman ini diharapkan RBA yang disusun sudah sesuai dengan Permendagri No
61 Tahun 2007 dan dalam penyampaiannya sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Capain dari kegiatan ini sudah sesuai dengan ruanglingkup dan kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu tersedianya 1 (satu) dokumen Standar
Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
pada 21 unit kerja PPK-BLUD RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang. SOP ini dibuat
dalam bentuk format yang baku sesuai dengan aturan yang ada yang terdiri dari 2
(lenbar) SOP yaitu:
1. Lembar ketentuan

umum

yang

berisikan

Nomor

SOP,Tanggal

pembuatan SOP,lembar tanda tangan pengesahan, nama SOP, dasar


hukum SOP, keterkaitan, peringatan, kualifikasi pelaksana, peralatan/
perlengkapan dan pencatatan/ pendataan.
2. Lembar prosedur penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dalam
bentuk

tabel

yang

berisikan

kegiatan,

pelaksana

(Ka

Instalasi/Bidang/Bagian, Ka Subag Aset dan Perlengkapan, Ka Subag


Anggaran dan Perbendaharaan, Ka Bagian Keuangan, Direktur) mutu
buku (kelengkapan, waktu pelaksanaan dan output) dan keterangan.
3. REKOMENDASI
Dengan telah selesainya pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada PPK-BLUD RS.Jiwa.
Prof.HB.Saanin Padang, dan agar dalam implementasinya berjalan dengan baik
perlu kami rekomendasikan kepada pejabat Struktural dan Fungsional pada PPKBLUD RS.Jiwa.Prof.HB.Saanin Padang beberapa hal sebagai berikut:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini perlu disosialisasikan secara
berkelanjutan agar pemahaman Stake holder pemakai akan lebih meningkat
dan pelaksanaannya menjadi membudaya sehingga SOP ini betul betul
menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada
PPK-BLUD RS.Jiwa.Prof.HB.Saanin Padang.
2. Perlu dilakukan Evaluasi terhadap pelaksanaan dan efektifitas SOP ini secara
terus menerus sehingga dapat diketahui kendala dalam pelaksanaan SOP
yang akan menjadi dasar dalam Revisi dan penyempuarnaan SOP ini. Dengan

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

26

adanya revisi dan penyempuanaan SOP secara terus menurus akan membuat
SOP ini tetap Uptodate terhadap perubahan aturan dan kebijakan yang ada.
3. Dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), Ka Instalasi/
Bidang/Bagian agar mempedomani SOP dan Semua Format Lampiran yang
dibuat, karena format lampiran merupakan hal yang tidak terpisahkan dari SOP
ini.
4. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini perlu diarsipkan dalam dokumen
terkendali SOP sehingga dapat dijamin keamanannya dan terhindar dari
kerusakan dan perubahan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep

Anda mungkin juga menyukai