PROYEK PERUBAHAN
OLEH:
Ns.TAUFIK HIDAYAT,S.Kep
NIP. 19741123 199503 1 001
LEMBARAN PENGESAHAN
Oleh:
Nama
: Ns.TAUFIK HIDAYAT,S.Kep
NIP
Jabatan
Instansi
Judul
Disahkan oleh
Paraf
Tanggal
Disetujui Oleh
Mentor
PESERTA
Drs. ERIZAL, MM
NIP. 19611231 198303 1 101
Ns.TAUFIK HIDAYAT,S.Kep
NIP: 19741123 199503 1 001
Mengetahui
Dra.Hj.MARDIAH,M.Si
NIP: 19581122 198603 2 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmad dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) dengan judul : Optimalisasi penyusunan rencana bisnis anggaran
(RBA) melalui pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pada Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) RS.Jiwa.
Prof.HB.Saanin Padang. Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan sertifikat
kelulusan pada pendidikan dan latihan kepemimpinan Tingkat IV pola baru angkatan ke
II yang dilakukan badan Diklat Provinsi Sumatera Barat tahun 2015.
Dalam menyelesaikan laporan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan,
masukan dan bantuan dari berbagai pihak , untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak kepala Badan Diklat Provinsi Sumatera Barat yang telah memberikan
wadah tempat diselenggarakannya diklat kepemimpinan tingkat IV pola baru
angkatan ke II.
2. Ibu Direktur RS.Jiwa Prof.HB. Saanin Padang yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Pola Baru Tahun 2015.
3. Bapak Drs.Erizal,MM selaku sponsor yang telah memfasilitasi dan membimbing
penulis dalam penyusunan laporan pembuatan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini.
4. Ibu Dra.Mardiah,M.Si selaku Coach yang telah banyak memberikan arahan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pembuatan
Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini.
5. Bapak/Ibu Widyaswara yang telah banyak memberikan materi pelajaran selama
berlangsungnya Diklat PIM IV pola Baru angkatan ke II ini.
6. Bapak/ ibu karyawan RS. Jiwa Prof. HB. Saanin Padang yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan dukungan dalam
pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) ini.
7. Bapak/Ibu teman sejawat peserta Diklat PIM IV pola Baru angkatan ke II yang
setia
berdiskusi
dan
memberikan
semangat
kepada
penulis
untuk
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor: 6 Tahun 2011
tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Prof. HB.
Saanin Padang. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSJ.Prof.HB Saanin
Padang mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan
berdayaguna
dan
dan
secara
tentang APBD, sedangkan untuk BLUD-Unit Kerja, RBA disajikan sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari RKA-SKPD. Untuk BLUD-SKPD, RBA yang telah
disusun, disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).
Sedangkan BLUD-Unit Kerja, RBA disampaikan kepada kepala SKPD untuk
dikonsolidasikan ke RKA-SKPD dan selanjutnya disampaikan kepada PPKD. RBA
atau RKA-SKPD beserta RBA tersebut oleh PPKD disampaikan kepada Tim
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk dilakukan penelaahan,
kemudian
sehingga masih
ditemukan kendala atau permasalahan dalam pelaksanaanya dan bisa akan terjadi
penundaan pengesahan RBA BLUD. Masalah utama yang telah menjadi isu dalam
organisasi yaitu penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA) yang belum sesuai
dengan permendagri no 61/2007 dan penyampaian usulan dari instalasi
bidang/bagian yang tidak tepat waktu. Dari Evaluasi pada subag anggaran dan
perbendaharaan tahun 2015 instalasi/bidang/bagian yang mampu menyusun
usulan RBA dengan benar dan tepat waktu sejumlah 16 (76%), hal ini tidak jauh
berbeda dengan tahun 2014 dimana target kinerja dan Standard Pelayanan
Minimal (SPM) justru dibuat langsung oleh staf anggaran sehingga target kinerja
unit tidak bisa tercapai dengan baik.
Penyebab masalah dominan yang ditemukan yaitu belum adanya Standar
Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana Bisnis Anggaran sehingga
Instalasi/Bidang/Bagian pengusul RBA tidak mendapat pedoman yang jelas
tentang alur dan siapa yang bertanggungjawab dalam mengisi kelengkapan (RBA)
seperti penetapan SPM, target kinerja dan target anggaran hal ini akan berdampak
pada waktu penyelesaian RBA yang lama karena terjadinya banyak kesalahan dan
pengembalian usulan. Kalau hal ini dibiarkan berkelanjutan akan mengakibatkan
keterlambatan penetapan RBA Defenitif dan DPA BLUD dan lebih lanjut akan
berakibat program kegiatan yang ada di 21 unit BLUD tidak dapat dilaksanakan.
Mengingat pentingnya peranan (RBA) dalam implementasi Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), maka dirasa
masalah
dengan
menentukan
penyeb
masalah
dengan
Manajemen ) yang ada pada Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD) RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang.
D. KRITERIA KEBERHASILAN
Kegiatan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Rencana Bisnis
Anggaran (RBA) ini akan dikatakan berhasil jika:
Tersedianya 1 (satu) dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada PPK-BLUD RS.Jiwa.Prof.HB.Saanin Padang
BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
TAHAP UTAMA
1
Menghadap
persiapan
2
penyusunan
mentor
tentang
pembuatan
SOP
Rencana
Bisnis
Waktu Yang
Direncanakan
Waktu
Pelaksanaan
Ket
(2 Hari)
9-11 Mei 2015
Sesuai
11 Mei 2015
Rencana
3
4
5
6
Anggaran (RBA).
Rapat dengan stake holder
(2 Hari)
SOP
keperluan
SOP
Koordinasi
Rencana
pembuatan
10
18 Mei 2015
20 Mei 2015
(4 Hari)
dengan
Sesuai
22-26 Mei 2015
Rencana
Bisnis
27 Mei 2015
Rencana
Sesuai
Rencana
9 Juni 2015
Lampiran
Rencana
Sesuai
(3 Hari)
Pokja.
Menyusun
Rencana
bagian
Rencana
Sesuai
(3 Hari)
Rencana
Sesuai
(4 Hari)
13 Mei 2015
Rencana
SOP
7
penyusunan
Sesuai
Anggaran
(RBA)
(5 Hari)
15 s/d 19 Juni 2015
16 Juni 2015
Sesuai
23 Juni 2015
Rencana
(8 Hari)
22 s/d 30 Juni 2015
Sesuai
27 juni 2015
Rencana
Sesuai
3 Juni 2015
Rencana
10
Direktur
Beperan sebagai Pembina dan penetap dari standar operasional prosedur (SOP)
Ka Bagian Keuangan
Beperan sebagai mentor, mengarahkan dan memberi dukungan serta wewenang dalam
sebagai
memberi
dukungan
dalam
pengambilan
kebijakan
tentang
11
Stakeholder
Peranan
Pengaruh
Frekwensi
Direktur
3 (tiga) kali
Penandatanga
nan
Ka Bag Keuangan
(Sponsor)
Beperan
sebagai
mentor,
mengarahkan
dan
memberi
dukungan serta wewenang dalam
pengambilan kebijakan tentang
pelaksanaan pembuatan SOP.
Beperan
sebagai
memberi
dukungan dalam pengambilan
kebijakan tentang pelaksanaan
pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP).
Sebagai
Penanggungjawab
project leader dan mengarahkan
dalam pengambilan keputusan
saat
pelaksanaan
kegiatan
pembutan SOP.
1. Keberhasilan
Proyek
2. Dukungan Moral
Setiap Hari
1. Keberhasilan
Proyek
2. Dukungan Moral
Sesuai
Kebutuhan
Ka Bag Tatausaha
Ka Sub Bagian
Anggaran
dan
Perbendaharaan
(Project Leader)
Ka Sub Bagian
Umum, Aset dan
Perlengkapan
Kepala Instalasi/
Bidang/
Bagian
dan Staf anggaran
Kepala
Bagian
Ketatakelolaan
pada Biro Organisasi
Provinsi
Sumatera Barat.
1. Keberhasilan
Proyek
2. Koordinator
Pokja
3. Perencanaan,
Implementasi dan
Evaluasi Proyek
Sebagai Penanggungjawab asset 1. Keberhasilan
dan perlengkapan dan berperan
Proyek
tentang
memberi
masukan 2. Dukungan Moral
tentang pentingnya koordinasi
dalam penyusunan anggaran
termasuk disini dalam pembuatan
SOP.
Merupakan pelaksana kegiatan 3.
penganggaran yang bertugas
melakukan kajian kebutuhan,
menetapkan
kelengkapan
rencana bisnis anggaran dan
mengusulkan anggaran sesuai
kebutuhan dan pagu indikatif
sehingga
sangat diperlukan
sumbang sarannya
dalam
pembuatan SOP.
Berperan
sebagai
tempat
koordinasi tentang SOP sebelum
di sahkan baik kebenaran
regulasi , pemakaian format dan
cara penulisan SOP.
Setiap Hari
Sesuai
kebutuhan
12
NET MAP
Untuk melihat garis koordinasi dan besar pengaruh Stake Holder baik internal maupun
eksternal dapat dilihat pada gambar Net Map berikut ini:
DIR
DIR
DIR
Ka
Ka
Bag
Bag
TU
TU
Ka
Ka
Ka
Bag
Bag
Bag
Keu
Keu
Keu
Ka
Bag
TU
Biro
Biro
Orgai
Orgai
nisasi
nisasi
Bid
Bid
Bid
ang
ang
ang
///
Bag
Bag
Bag
KETERANGAN:
ian
ian
ian
PROJ
PROJ
PROJ
PROJ
ECT
ECT
ECT
ECT
LEA
LEA
LEA
LEA
DER
DER
DER
DER
Ka
Ka
Bid
Bid
Inst
Inst
an
an
Laporan Proyek Perubahan
By
Ns.Taufik
Hidayat,S.Kep
ala
ala
g/
g/
si
si
Ba
Ba
Ka
Ka
Ka
Subag
Subag
Subag
Umum,
Umum,
Umum,
Aset
Aset
Aset
dan
dan
dan
Perleng
Perleng
Perleng
kapan
kapan
kapan
n
n
13
GARIS KOMANDO
KOORDINASI
C. STRATEGI KOMUNIKASI
Keberhasilan dalam pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)
penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) ini, tidak terlepas dari strategi
komunikasi
yang
diterapkan.
Strategi
komunikasi
yang
digunakan
untuk
penanda
tanganan
undangan,
SK
dan
Penandatanganan
Standar
b. Ka Bagian Keuangan
Strategi kominikasi yang digunakan bisa secara formal dengan
membuat surat tapi sebagian besar komunikasi dengan Ka Bagian
Keuangan yang sekaligus merupakan Sponsor dalam kegiatan ini
dapat
14
15
1014
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
16
dilakukan pada tahap Breakingtrugh II. Selanjutnya penulis dan mentor dapat
membicarakan teknis kegiatan yang akan ditempuh untuk memperlancar
jalannya kegiatan.
Rangkaian kegiatan yang disepakati adalah sebagai berikut:
1. Menghadap mentor tentang persiapan pembuatan SOP penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
2. Rapat dengan stake holder Internal kesediaan pembuatan SOP penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
Laporan Proyek Perubahan By Ns.Taufik Hidayat,S.Kep
17
keputusan direktur.
4. Rapat dengan TIM Kerja tentang persiapan pembuatan SOP penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
5. Mengumpulkan bahan bahan untuk keperluan pembuatan SOP
6. Koordinasi dengan bagian ketatakelolaan Biro Organisasi Provinsi Sumatera
Barat.
7. Menyusun draft Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) bersama TIM Pokja.
8. Menyusun Format Lampiran Standar Operasional
Prosedur
(SOP)
18
a. Masing masing bidang mengirimkan 1 (satu) orang stafnya sebagai Tim kerja
pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA).
b. Ka Bagian keuangan meminta tenaga secara resmi kepada bidang dan
bagian.
c. Tim Kerja yang dikirim benar benar tenaga yang memahami penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA).
3. Menyusun dan menetapkan TIM penyusun SOP
keputusan direktur.
Sesuai dengan hasil keputusan rapat dengan Stake Holder internal
proses pembentukan TIM Kerja pembuat Standar Operasional Prosedur (SOP)
penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) diawali dengan surat resmi
permintaan anggota dari Ka bagian keuangan sesuai dengan Surat No,
Masing masing Bidang/ Bagian mengirimkan 1(orang) stafnya kecuali Bidang
Keuangan
(orang),
oleh
kaena
staf
pada
Subag
Anggaran
dan
Nama
2
Drs.Erizal,MM
Ketua/ Leader
Ns.Taufik Hidayat,S.Kep
Uraian Tugas
3
Memberikan
arahan
dan
dukungan dalam pelaksanaan
pembuatan SOP penyusunan
RBA.
Penanggung jawab pelaksanaan
kegiatan pembuatan SOP dan
19
Pokja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ns.Desirianti, S.Kep
Drg.Nurmarwani
Hendri.M, SE
Ns.Yeni Rahma S.Kep
Ns.Titi Piurwani, S.Kep
Agus Purwanto,SKM
Eka Yulia Handayani
Arisa, Amd
memastikan
kegiatan
pembuatan SOP berjalan sesuai
dengan perencanaan
Membantu
dalam
teknis
kegiatan :
Mengumpulkan bahan bahan
Mengetik Undangan, Draf SOP
dan Notulen
Menggandakan dan membantu
dalam surat menyurat
Menyiapkan sarana prasarana
dalam proses kegiatan
Memberikan sumbang saran
saat pembuatan SOP
20
menggambarkan
cara
melakukan
kegiatan.
SOP
21
Lampiran
Standar
Operasional
Prisedur
(SOP)
22
23
merepotkan Tim Kerja dan juga akan mengirit biaya karena biaya makan
minum rapat dapat ditompangkan pada kegiatan sebelum atau sesudahnya.
Sementara pada sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan perlu
dilakukan penyesuaian kegiatan penganggaran RS dengan kegiatan ini.
Sementara sebagai Ka Sub Bagian Anggaran dan Perbendaharaan yang juga
sebagai leader dalam kegiatan ini lebih aktif membantu operator anggaran
dalam menyelesaikan anggaran RS. Sehingga waktu pelaksanaan kegiatan
tidak terbentur dengan penganggaran RS.
2. Keterbatasan SDM pada Sub Bagian Anggaran
Untuk mengatasi masalah SDM dilakukan dengan mengoptimalkan
tenaga yang ada. Dalam kegiatan ini dibantu oleh 2 (dua) orang tenaga dari
perbendaharaan sehingga kegiatan tim kerja dapat berjalan dengan baik.
Sementara tenaga dari Bidang/ Bagian terkait yang dilibatkan dalam pokja
dilakukan koordinasi dengan Ka Bidang/ Bagian agar tenaga yang dikirim betul
betul tenaga yang memahami dengan penyusunan Rencana Bisnis Anggaran
(RBA).
24
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam implementasinya penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) pada
PPK-BLUD RS.Jiwa.Prof.HB.Saanin Padang belum optimal
sehingga masih
ditemukan kendala atau permasalahan dalam pelaksanaanya dan bisa akan terjadi
penundaan pengesahan RBA BLUD. Masalah utama yang telah menjadi isu dalam
organisasi yaitu penyusunan rencana bisnis anggaran (RBA) yang belum sesuai
dengan permendagri no 61/2007 dan penyampaian usulan dari instalasi
bidang/bagian yang tidak tepat waktu.
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyusunan Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) sangatlah penting, sehingga dapat dijadikan pedoman oleh
25
21 unit kerja yang ada pada PPK-BLUD RS.Jiwa Padang. Dengan adanya
pedoman ini diharapkan RBA yang disusun sudah sesuai dengan Permendagri No
61 Tahun 2007 dan dalam penyampaiannya sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Capain dari kegiatan ini sudah sesuai dengan ruanglingkup dan kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu tersedianya 1 (satu) dokumen Standar
Operasional Prosedur (SOP) penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
pada 21 unit kerja PPK-BLUD RS.Jiwa Prof.HB.Saanin Padang. SOP ini dibuat
dalam bentuk format yang baku sesuai dengan aturan yang ada yang terdiri dari 2
(lenbar) SOP yaitu:
1. Lembar ketentuan
umum
yang
berisikan
Nomor
SOP,Tanggal
tabel
yang
berisikan
kegiatan,
pelaksana
(Ka
26
adanya revisi dan penyempuanaan SOP secara terus menurus akan membuat
SOP ini tetap Uptodate terhadap perubahan aturan dan kebijakan yang ada.
3. Dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), Ka Instalasi/
Bidang/Bagian agar mempedomani SOP dan Semua Format Lampiran yang
dibuat, karena format lampiran merupakan hal yang tidak terpisahkan dari SOP
ini.
4. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini perlu diarsipkan dalam dokumen
terkendali SOP sehingga dapat dijamin keamanannya dan terhindar dari
kerusakan dan perubahan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.