Anda di halaman 1dari 70

PANDUAN PENYUSUNAN

AKSI PERUBAHAN

KUALITAS PELAYANAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN

PENGAWAS

PPSDM REGIONAL BANDUNG


ANGKATAN I TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya,
Panduan Penyusunan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan Ke-1 PNBP Tahun
Anggaran 2023 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Regional Bandung ini dapat disusun dengan baik.
Panduan penyusunan aksi perubahan ini disusun dalam rangka
menyamakan persepsi dan pemahaman tentang hal-hal yang
berkaitan dengan Penyusunan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas sebagai acuan bagi peserta
pelatihan, penyelenggara, dan coach/mentor/penguji dalam
pelaksanaannya, sehingga rangkaian Aksi Perubahan Kinerja
Organisasi sebagai bagian integral dari Agenda Aktualisasi
Kepemimpinan PKP dapat berjalan secara efektif dan optimal.
Semoga panduan seminar ini, bermanfaat bagi peserta dalam
menyelesaikan Laporan Aksi Perubahan yang baik dan benar.

Sumedang, Maret 2023


Kepala Pusat
Pengebangan Sumber Daya Manusia Regional Bandung,

Dr. BELLY ISNAENI, S.H., M.H.


NIP. 19760527 199502 1 001
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Sasaran
C. Ruang Lingkup

BAB II PEMBIMBINGAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN


A. Pembimbingan
B. Coach
C. Mentor
D. Penguji

BAB III PEMETAAN SIKAP PERILAKU DAN PENGEMBANGAN POTENSI


DIRI
A. Tujuan Pengembangan Potensi Diri
B. Proses Pembelajaran
C. Tahapan Pengembangan Potensi Diri
D. Peran Peserta, Mentor dan Coach
E. Instrumen Pemetaan Sikap Dan Perilaku
F. Katalog Intervensi Pengembangan Sikap dan Perilaku
Kepemimpinan

BAB IV SISTEMATIKA AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN


A. Sistematika Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
B. Sistematika Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan

BAB V FORMAT PENULISAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS


PELAYANAN
A. Ketentuan Umum
B. Halaman Judul
C. Kata Pengantar, Daftar Isi, Tabel, Daftar Gambar
D. Isi Rancangan/Laporan Aksi Perubahan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

E. Nomor Halaman
F. Kutipan
G. Lampiran
H. Lembar Daftar Revisi

BAB VI SEMINAR AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN


A. Ketentuan Umum
B. Seminar Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Publik
C. Seminar Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Publik
D. Evaluasi Produk Aktualisasi Kepemimpinan

BAB VII PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Formulir Coaching
Formulir Mentoring
Format Halaman Judul Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Surat Pernyataan Komitmen Bersama Peserta PKP Dengan Pimpinan Unit Kerja
Format Lembar Persetujuan Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Format Lembar Pengesahan Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Format Berita Acara Perubahan Judul Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Form Penilaian Sikap Perilaku Kepemimpinan Bagi Peserta
Form Penilaian Sikap Perilaku Kepemimpinan Bagi Mentor
Matriks Milestone dan Pengendalian Mutu Pekerjaan
Matriks Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan
Format Halaman Judul Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Format Lembar Persetujuan Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Format Lembar Pengesahan Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mendukung terwujudnya world class bureaucracy pada setiap instansi
pemerintah diperlukan salah satunya sosok pejabat administrator yang memiliki
kompetensi kepemimpinan kinerja dalam peningkatan kinerja unit organisasinya.
Kompetensi kepemimpinan kinerja sebagai kompetensi manajerial untuk menjamin
terlaksananya akuntabilitas Jabatan Administrator yang merupakan kemampuan dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Pelaksana dalam memberikan
pelayanan publik sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan terselenggaranya
peningkatan kinerja secara berkesinambungan. Pemenuhan kompetensi manajerial
tersebut didapatkan melalui Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP).

Melalui program PKP diharapkan membangun karakter dan sikap perilaku kepemimpinan
Pancasila yang berintegritas, menjunjung tinggi etika birokrasi yang berwawasan
kebangsaan, serta bertanggung jawab dalam memimpin seluruh kegiatan pelayanan publik
di unit instansinya sebagai bentuk kemampuan kepemimpinan Pancasila dan nasionalis
mengaktualisasikan kepemimpinan kinerja dan manajemen kinerja sesuai dengan bidang
tugasnya dengan melakukan inovasi, kolaborasi, dan mengoptimalkan seluruh potensi
sumber daya internal dan eksternal dalam rangka peningkatan kinerja organisasi, serta
administrasi pemerintahan dan pembangunan di unit instansinya, dan terbentuk sosok
pemimpin yang mampu mengaktualisasikan kepemimpinan kinerja dan manajemen kinerja
sesuai dengan bidang tugasnya dengan melakukan inovasi, kolaborasi, dan
mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal dalam rangka
peningkatan kinerja organisasi serta administrasi pemerintahan dan pembangunan di unit
instansinya.

Kompetensi sebagai pemimpin perubahan akan terbentuk melalui praktik langsung di


lapangan. Bentuk praktik langsung dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator ini adalah
dengan melaksanakan aksi perubahan di unit kerjanya. Pelaksanaan aksi perubahan
kinerja organisasi dimulai dengan menyusun rancangan aksi perubahan dilanjutkan
implementasi aksi perubahan, dan menyusunan laporan aksi perubahan.

Aksi Perubahan Kinerja Organisasi adalah kertas kerja peserta untuk menunjukan
Kompetensi kepemimpinannya sesuai bidang tugas dengan mengelola perubahan dalam
bentuk inovasi, dengan melakukan kolaborasi, dan mengoptimalkan seluruh potensi
sumber daya (internal dan eksternal) dalam rangka peningkatan kinerja organisasi.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

Pembelajaran Aksi perubahan merupakan instrumen untuk mengukur kompetensi


kepemimpinan Kinerja Organisasi yang memuat ide terobosan dari peserta untuk
meningkatkan kinerja organisasi. Aksi Perubahan memuat rencana aksi perubahan dan
laporan (implementasi) aksi perubahan yang dilengkapi dengan dokumen administratifnya
sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Aksi Perubahan merupakan hasil proses diagnosis pada unit kerja organisasi yang
memenuhi unsur aktual (up to date) dan diyakini mendapatkan dukungan penuh baik oleh
atasan langsung maupun atasan dan pemangku kepentingan terkait harus feasible,
implementable, mendapat dukungan sumberdaya, dan manageable karena adanya
batasan-batasan. Aksi Perubahan ini bersifat jangka panjang untuk mewujudkan kondisi
ideal, maka keberlangsungannya harus dijaga. Produk pembelajaran aksi perubahan
disarankan bersifat paperless dan menggunakan video untuk menggambarkan capaian
produk dan kemanfaataannya dari produk yang telah dihasilkan.

Kemudian dalam rangka mewujudkan Aksi Perubahan sesuai standar, maka disusunlah
Panduan Penyusunan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Pelatihan Kepemimpinn
Pengawas.

B. TUJUAN DAN SASARAN


1. Tujuan
Tujuan Panduan Penyusunan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas ini adalah untuk memfasilitasi peserta PKP agar mampu
menyusun Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan sesuai standar.

2. Sasaran
Sasaran Panduan Penyusunan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas adalah tersedianya peserta PKP yang mampu menyusun
Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan.

C. RUANG LINGKUP
1. Peserta PKP;
2. Coach Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan;
3. Mentor Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan;
4. Penguji Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan; dan
5. Penyelenggara PKP.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

BAB II

PEMBIMBINGAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

A. Pembimbingan

1. Pembimbingan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan dimaksudkan untuk

memfasilitasi peserta agar mampu menyusun Aksi Perubahan Kualitas

Pelayanan dalam rangka mengelola perubahan dalam bentuk inovasi yang

bertujuan meningkatkan kualitas Kualitas Pelayanan;

2. Dalam menyusun Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan, peserta akan

dibimbing oleh pembimbing, yang terdiri atas coach dan mentor;

3. Pembimbing merupakan pengajar yang memiliki kompetensi untuk

memberikan pendampingan terhadap hasil pengembangan kapasitas

kepemimpinan kinerja, rancangan aksi perubahan dan implementasi aksi

perubahan, pemetaan sikap perilaku kepemimpinan dan strategi

pengembangan potensi diri.

B. Coaching

1. Definisi Coaching

Mengacu kepada Peraturan Lembaga Administrasi Negara (PerLAN) Nomor

10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil,

coaching adalah pembimbingan peningkatan kinerja melalui pembekalan

kemampuan memecahkan permasalahan dengan mengoptimalkan diri.

Senada dengan hal tersebut, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPANRB) Nomor 6 Tahun 2022

tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara menyebutkan

coaching sebagai aktivitas bertanya antara Pimpinan atau pihak lain yang

diberikan penugasan khusus (coach) dan pegawai (coachee) yang bertujuan

untuk mendapatkan strategi atau pemecahan suatu masalah dengan

menggali kemampuan yang dimiliki pegawai.

Dalam Pelatihan Struktural Kepemimpinan, coaching dilakukan oleh coach

pada peserta (coachee untuk pembimbingan penyusunan produk aktualisasi


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

kepemimpinan dan pengembangan poteni diri. Coach yang akan

membimbing tersebut ditentukan oleh Lembaga Pelatihan dengan

mempertimbangkan kemampuan dan pemenuhan persyaratan serta kode

etik sesuai kebijakan yang berlaku.

2. Tujuan Coaching

Tujuan pelaksanaan coaching pada Pelatihan Struktural Kepemimpinan

adalah sebagai berikut:

1) Peserta dapat menyelesaikan seluruh tahapan pembelajaran aktualisasi

kepemimpinan;

2) Peserta dapat menggali dan mengembangkan potensi diri dengan optimal.

3. Pihak-pihak yang terlibat coaching

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan coaching, antara lain:

1) Lembaga Penyelenggara Pelatihan Struktural, yakni dalam hal ini PPSDM

Kemendagri Regional Bandung;

2) Coach adalah seorang professional yang telah mengikuti Workshop PKP

dan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kepala PPSDM Kemendagri

Regional Bandung untuk melakukan tugas pembimbingan; dan

3) Coachee adalah peserta pelatihan yang dibimbing dalam penyelesaian

aktualisasi kepemimpinan dan pengembangan potensi diri.

4. Tugas Coach

Tugas coach, antara lain:

1) Memberikan motivasi dan tantangan-tantangan kepada peserta;

2) Membimbing peserta menyelesaikan seluruh tahapan pembelajaran aksi

perubahan;

3) Melakukan monitoring kegiatan peserta selama pembelajaran aksi

perubahan menggunakan metode/media yang disepakati;


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

4) Melakukan koordinasi dengan mentor untuk membantu peserta apabila

peserta mengalami permasalahn selama pembelajaran aksi perubahan

(jika diperlukan);

5) Memberikan masukan (alternative pilihan) kepada peserta terakit aksi

perubahan, substansi mata pelatihan pada saat pemilihan isu yang

actual, gagasan kreatif yan diusulkan dan pelaksanaan kegiatan dalam

menyelesaikan isu selama pembelajaran aksi perubahan di tempat kerja;

6) Mendorong peserta memaksimalkan untuk berpikir kreatif, visioner dan

memastikan manfaat dan dampak aksi perubahan yang terukur;

7) Mendorong peserta untuk menghasilkan aksi perubahan sesuai kerangka

evaluasi;

8) Memberikan feedback terhadapan laporan progress implementasi aksi

perubahan yang disampaikan peserta bimbingan minimal seminggu

sekali (setiap hari akhir pekan);

9) Mengembangkan instrumen mentoring pelaksanaan pengembangan

potensi diri peserta pelatihan;

10) Mengkomunikasikan proses, kemajuan dan hasil coaching kepada

penyelenggara pelatihan;

11) Melakukan monitoring pelaksanaan pengembangan potensi diri peserta

pelatihan; dan

12) Melakukan penilaian pengembangan potensi diri peserta pelatihan.

5. Kompetensi Coach

Coach diharapkan memiliki kemampuan:

1) Memahami kebijakan umum penyelenggaraan PKP;

2) Memahami konsep dasar dan tahapan pembelajaran aksi perubahan;

3) Memahami konsep dasar dan kertas kerja rancangan dan lalporan aksi

perubahan;

4) Menggunakan instrument pembimbingan sebagai Coach PKP;

5) Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan menjadi

pendengar yang baik;


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

6) Memberikan masukan kepada peserta terkait aksi perubahan;

7) Memotivasi peserta dalam menyelesaikan aksi perubahan; dan

8) Memberikan penjelasan (dukungan’keberatan) terhadap hasil nilai

penguji dengan argumentasi dan bukti yang relevan.

6. Persyaratan Coach

a. Pesyaratan Umum

1) Sudah mengikuti workshop PKP;

2) Tidak sedang menjadi penguji dalam satu angkatan; dan

3) Tidak sedang menjadi mentor dalam satu angkatan

b. Persyaratan Khusus

1) Pejabat struktural yang memenuhi kualifikasi, minimal Administrator

dan sudah mengikuti PKP;

2) Widyaiswara minimal jenjang ahli muda;

3) Pejabat fungsional (selain widyaiswara) minimal jenjang ahli madya;

dan

4) Pegawai lain yang memenuhi kualifikasi, setara dengan jabatan

Administrator.

7. Kode Etik Coach

Kode etik Coach yang perlu diperhatikan Coach, antara lain:

1) Menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas dalam memberikan

penilaian secara objektif;

2) Menolak segala bentuk penyalahgunaan wewenang, gratifikasi, serta

tidak ada konflik kepentingan;

3) Patuh dan taat pada aturan perundang-undangan yang berlaku;

4) Memiliki komitmen yang tinggi untuk peningkatan pemahaman peserta

PKA melalui pendampingan dan pembimbingan yang terarah dan terukur

sehingga tercipta suasana kondusif dalam menggali potensi belajar

peserta; dan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

5) Menjunjung tinggi toleransi dan kearifan lokal, serta keragaman lain

8. Tugas Coachee

Tugas Coachee dalam PKP, antara lain:

1) Menginformasikan identifikasi masalah yang akan diangkat ke dalam

aktualisasi kepemimpinan beserta rencana pelaksanaannya;

2) Melakukan kesepakatan tentang pertemuan dengan coach sesuai dengan

aturan yang berlaku;

3) Mengisi laporan terkait proses pelaksanaan aktualisasi kepemimpinan

dan pengembangan potensi diri;

4) Memberikan sejumlah informasi yangbterakit dengan seluruh proses

penyelesaian aktualisasi kepemimpinan dan pengembangan potensi diri

sesuai dengan target pada saat pembimbingan tatap muka dengan coach;

dan

5) Mencatat seluruh masukan dari coach terkait dengan penyelesaian

aktualisasi kepemimpinan dan pengembangan potensi diri.

9. Mekanisme Pelaksanaan Coaching

Skema pelaksanaan coaching tampak seperti gambar di bawah:

1) Pra coaching

a. Penyelenggara

a) Sebelum pelaksanaan coaching, penyelenggara pelatihan membagi

peserta kedalam beberapa kelompok, yaitu 4 (empat) kelompok


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

untuk PKP dan PKA, 6 (enam) kelompok untuk PKN Tingkat II, dan

5 (lima) kelompok untuk PKN Tingkat I. Pembagian kelompok

dapat dilakukan menyesuaikan kebutuhan dan diinformasikan

kepada LAN;

b) Penentuan coach harus dilakukan dengan memperhatikan

persyaratan umum dan khusus seorang coach, serta

pemenuhan kompetensi dan kode etik yang berlaku seperti

telah dijabarkan di atas;

c) Penetapan coach melalui Surat Keputusan (SK) Kepala

Lembaga penyelenggara pelatihan.

b. Coach

a) Mengidentifikasi dan mempelajari calon-calon peserta yang akan

menjadi coachee (latar belakang Pendidikan, pengalaman kerja dan

unit kerja tempat bertugas);

b) Menyiapkan bahan pendampingan terhadap coachee; dan

c) Coaching dapat dilakukan sesuai jadwal yang telah

ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan di dalam master

jadwal (coaching pada saat tahap klasikal dilakukan di

kampus PPSDM Kemendagri Regional Bandung).

c. Coachee

a) Melakukan pembelajaran mandiri terhadap agenda pembelajaran,

terutama agenda ke-2, ke-3 dan ke-4;

b) Menemukan core isu yang akan diangkat dalam proses aktualisasi;

dan

c) Mengetahui coach.

2) Pelaksanaan coaching

a. Sebelum dan saat Seminar Rancangan Aksi Perubahan

a) Penyelenggara
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

i) Melakukan penjadwalan proses coaching antara coach dan

coachee (tentatif);

ii) Menyiapkan sarana prasarana proses coaching;

iii) Melakukan pemantauan terhadap proses coaching;dan

iv) Menyiapkan seminar rancangan aksi perubahan

b) Coach

i) Melaksanakan coaching untuk mengidentifikasi alternatif isu

apa saja yang akan diangkat coachee di instansi masing-

masing sesuai dengan agenda ke-2 dan ke-3 yang telah

dipelajari sebelumnya;

ii) Melakukan pembimbingan, memberikan masukan, motivasi

dan feedback selama peserta menyelesaikan tahapan

pembelajaran aktualisasi; dan

iii) Memandu seminar rancangan aksi perubahan

c) Coachee

i) Melaksanakan proses coaching yang dipandu oleh coach; dan

ii) Mengikuti seminar rancngn aksi perubahan

b. Sesudah Seminar Rancangan Aksi Perubahan

a) Penyelenggara

i) Melakukan pemantauan terhadap proses coaching;

ii) Menyiapkan sarana prasarana proses coaching; dan

iii) Menyiapkan seminar evaluasi aksi perubahan

b) Coach

i) Melaksanakan coaching saat implementasi aktualisasi; dan

ii) Melakukan pembimbingan, memberikan masukan, motivasi,

dan feedback selama peserta menyelesaikan aktualisasi di

tahap klasikal.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

c) Coachee

i) Melaksanakan proses coaching dipandu coach; dan

ii) Mengimplementasikan rancangan aksi perubahannya.

3) Pasca coaching

a. Penyelenggara

a) Menyelenggarakan seminar evaluasi aksi perubahan; dan

b) Mengolah nilai dari hasi seminar evaluasi aksi perubahan.

b. Coach

a) Memandu pelaksanaan seminar evaluasi aksi perubahan; dan

b) Memberikan penilaian kepada coachee secara deskriptif.

c. Coachee

a) Mempresentasikan laporan aksi perubahan saat seminar evaluasi

aksi perubahan; dan

b) Memperbaiki laporan aksi perubahan sesuai masukan dari

Penguji.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

10.Peran coach dalam PKP

Peran coach dalam PKP dapat dilihat pada gambar berikut:

11.Coaching Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Di Lingkungan PPSDM

Kemendagri Regional Bandung

1) Coach ditetapkan oleh Kepala PPSDM Regional Bandung dengan

mempertimbangkan permohonan peserta, kuota, dan ketersediaan

WidyaIswara PPSDM Regional Bandung;

2) Coaching dilaksanakan di lingkungan PPSDM Kemendagri Regional

Bandung

C. Mentoring

1. Definisi Mentoring

Mengacu kepada Peraturan Lembaga Administrasi Negara (PerLAN) Nomor

10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil,

mentoring didefinisikan sebagai pembimbingan peningkatan kinerja melalui

transfer pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dari orang yang lebih


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

berpengalaman pada bidang yang sama. Kemudian di dalam Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai

Negeri Sipil, mentoring merupakan bimbingan kinerja berupa suatu proses

terus-menerus dan sistematis yang dilakukan atasan langsung dalam

membantu PNS agar mengetahui dan mengembangkan kompetensi PNS, dan

mencegah terjadinya kegagalan kinerja. Sementara PermenPAN RB Nomor 6

Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara

menyebutkan bahwa mentoring merupakan aktivitas untuk berbagi

pengetahuan dan pengalaman dari Pimpinan atau puhak lain yang diberikan

penugasan khusus (mentor) yang berpengalaman pada sebuah bidang yang

ingin dipelajari oleh Pegawai (mentee).

Pada penyelenggaraan PKP, mentoring dilakukan oleh mentor pada peserta

(mentee) untuk mencapai tujuan pembelajaran PKP. Proses mentoring

dilaksanakan melalui proses berbagi pengetahuan dan pengalaman serta

pembimbingan dalam melaksanakan proses aktualisasi di tempat kerjanya.

Selain itu, mentor juga berperan penting dalam tahapan pengembangan

potensi, dimana mentor menilai dan melakukan proses mentoring, dalam

proses pemetaan sikap dan perilaku kepemimpinan peserta, strategi

pengembangan potensi diri dan pelaksanaan pengembangan potensi diri

dengan menggunakan instrument yang telah ditetapkan

2. Tujuan Mentoring

Tujuan mentoring adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan isu permasalahan yang akan diangkat mentee;

2) Menetukan solusi dan kegiatan dalam proses aktualisasi;

3) Melaksanakan Pemetaan Sikap Perilaku Kepemimpinan dan menyusun

Strategi Pengembangan Potensi Diri mentee;

4) Memastikan kelancaran proses aktualisasi; dan

5) Memastikan kelancaran pelaksanaan pengembangan potensi diri.

3. Pihak-pihak Yang Terlibat Mentoring


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

Unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan mentoring, antara lain:

1) Lembaga Penyelenggara Pelatihan Struktural, yakni dalam hal ini PPSDM

Kemendagri Regional Bandung;

2) Mentor adalah atasan peserta pelatihan atau pegawai lain yang ditunjuk

Pejabat Pembina Kepegawaian peserta pelatihan yang memiliki

kompetensi, pengalaman dan keahlian sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran pada PKP; dan

3) Mentee (Peserta) adalah peserta pelatihan yang akan dibimbing mentor,

yang memiliki tugas pada saat pelaksanaan kegiatan mentoring, antara

lain:

a. Memberikan semua informasi yang terkait dengan permasalahan

dalam menyelesaikan target penyelesaian aktualisasi kepemimpinan

secara jujur dan terbuka;

b. Terbuka dalam berdiskusi/berkomunikasi terkait pemetaan sikap

perlaku kepemimpinan dan pengembangan potensi diri;

c. Mendiskusikan masukan yang diberikan oleh mentor pada saat

pelaksanaan mentoring; dan

d. Melaporkan kembali hasil dari pelaksanaan menjalankan masukan

mentor.

4. Tugas Mentor

Tugas Mentor, antara lain:

1) Memberikan persetujuan dalam penetapan isu;

2) Menyepakati timeline penyelesaian kegiatan yang akan dilaksanakan;

3) Memberikan dukungan penuh kepada Peserta dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan;

4) Memberikan bimbingan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan;

5) Sebagai inspirator dalam kegiatan-kegiatan penyelesaian isu;

6) Memberikan bimbingan lanjutan apabila peserta bimbingan ditunda

kelulusannya;
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

7) Mendorong peserta untuk menghasilkan aksi perubahan sesuai dengan

kerangka evaluasi;

8) Mendorong peserta memaksimalkan untuk berpikir kreatif, visioner, dan

memastikan manfaat dan dampak aksi perubahan yang terukur;

9) Melakukan pemetaan sikap perilaku kepemimpinan peserta pelatihan

dan memberikan feedback;

10) Menyepakati hasil pemetaan sikap perilaku kepemimpinan dan strategi

pengembangan potensi diri;

11) Melakukan monitoring pelaksanaan pengembangan potensi peserta

pelatihan; dan

12) Melakukan penilaian pengembangan potensi diri peserta pelatihan.

5. Kompetensi Mentor

Mentor diharapakan memiliki kemampuan:

1) Memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya;

2) Memahami kebijakan umum penyelenggaraan PKP;

3) Memahami konsep dasar dan tahapan pembelajaran aksi perubahan;

4) Memahami konsep dasar dan kertas kerja rancangan dan laporan aksi

perubahan;

5) Menggunakan instrument pembimbingan sebagai Mentor PKP; dan

6) Menginspirasi, memotivasi dan meberi dukungan kepada peserta.

6. Persyaratan Mentor

a. Persyaratan Umum

1) Mentor adalah atasan langsung peserta atau pegawai lainnya yang

ditunjuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Peserta sebagai

mentor (pegawai yang setara atasan langsung; dan

2) Memiliki kompetensi dalam meberikan dukungan, bimbingan dan

masukan/arahan kepada peserta untuk melaksanakan pembelajaran

aksi perubahan.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

b. Persyaratan Khusus

1) Memiliki pengetahuan terkait dengan isu dan gagasan pemecahan isu,

jenis kegiatan dan kriteria kualitas pelaksanaan kegiatan yang akan

dilakukan peserta selama pembelajaran aksi perubahan;

2) Memfasilitasi peserta untuk memiliki pemikiran yang kritis, kreatif

dan berorientasi pada peningkatan kualitas pekerjaan;

3) Mengarahkan peserta dalam menetapkan isu dan gagasan

penyelesaian isu serta melasanakan kegiatan;

4) Memfasilitasi peserta dalam pengumpulan bukti belajar; dan

5) Mendukung peserta untuk menghadapi evaluasi aksi perubahan

(Mentor diprioritaskan dapat hadir secara langsung, bila tidak

memungkinkan dapat hadir virtual atau dengan direkam saat seminar

rancangan dan seminar hasil).

7. Kode Etik Mentor

Kode Etik Mentor yang perlu diperhatikan Mentor, antara lain:

1) Menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas dalam memberikan

penilaian secara objektif;

2) Menolak segala bentuk penyalahgunaan wewenang, gratifikasi, serta

tidak ada konflik kepentingan;

3) Patuh dan taat pada aturan perundang-undangan yang berlaku;

4) Memiliki komitmen yang tinggi untuk peningkatan pemahaman peserta

PKP melalui pendampingan dan pembimbingan yang terarah dan terukur

sehingga tercipta suasana kondusif dalam menggali potensi belajar

peserta; dan

5) Menjunjung tinggi toleransi dan kearifan lokal, serta keragaman lain

8. Mekanisme Pelaksanaan Mentoring

Waktu pelaksanaan mentoring adalah minimal 3 (tiga) kali setiap

penyelenggaraan yaitu pada saat pembangunan komitmen bersama, seminar


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

rancangan aktualisasi kepemimpinan, dan seminar hasil aktualisasi

kepemimpinan. Namun kegiatan mentoring dapat dilakukan diluar waktu-

waktu tersebut selama diperlukan dan disepakati oleh kedua belah pihak.

Adapun skema pelaksanaan mentoring adalah sebagai berikut:

1) Pra Mentoring

a. Penyelenggara

a) Penyelenggara menetapkan mentor melalui Keputusan Kepala

PPSDM Kemendagri Regional Bandung sesuai yang disampaikan

instansi pengirim;

b) Penentuan mentor harus dilakukan dengan memperhatikan

persyaratan umum dan khusus seorang mentor, serta pemenuhan

kompetensi dan ode etik yang berlaku; dan

c) PPSDM Kemendagri Regional Bandung melaksanakan pembekalan

mentor maksimal hari ke-19 pelaksanaan PKP

b. Mentor

a) Memberikan arahan terhadap isu yang akan diangkat mentee dalam

proses aktualisasi;

b) Menyiapkan bahan pendukung yang dapat meguatkan proses

aktualisasi mentee;

c) Melakukan pemetaan sikap perilaku kepemimpinan mentee; dan


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

d) Bersama mentee mendiskusikan jadwal pembimbingan beserta

tujuan dan hasil yang akan dicapai selama proses aktualisasi

c. Mentee

a) Mengidentifikasi isu dan gagasan pemecahan masalah yang akan

diangkat dalam proses aktualisasi;

b) Melakukaan self-assesment pemetaan sikap perilaku kepemimpinan

dan mengidentifikasi strategi pengembangan potensi diri; dan

c) Bersama mentor mendiskusikan jadwal pembimbingan beserta

tujuan dan hasil yang akan dicapai selama proses aktualisasi.

2) Pelaksanaan Mentoring

a. Penyelenggara

a) Melakukan pemantauan terhadap proses mentoring

b. Mentor

a) Melaksanakan bimbingan/pendampingan dan memberikan insight

untuk pendalaman isu yang ditetapkan serta memberikan

komitmen dukungan sumber daya yang dimiliki organisasi;

b) Mendiskusikan hasil pemetaan sikap perilku kepemimpinan mentee

dan memberikan masukan terkait strategi pengembangan poteni

diri;

c) Memberikan masukan, dukungan dan feedback selama peserta

menyelesaikan tahapan pembelajaran aktualisasi; dan

d) Menerikan masukan, dukungan sumber daya dan feedbac selama

pelaksanaan pengembangan potensi diri.

c. Mentee

a) Mendiskusikan dengan mentor untuk menetapkan core isu dan

gagasan pemecahan masalah yang dipilih;


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

b) Mendiskusikan dengan mentor untuk menetapkan peta potensi diri

dan strategi pengembangan potensi diri; dan

c) Melaksanakan proses mentoring untuk mendapatkan dukungan

dan komitmen dari mentor

3) Evaluasi Mentoring

a. Penyelenggara

a) Menyiapkan seminar Aksi Perubahan; dan

b) Mengolah nilai dari hasil seminar

b. Mentor

a) Memberikan komitmen dan dukungan terhadap mentee saat

seminar Aksi Perubahan;

b) Memberikan penilaian kepada mentee secara deskriptif terhadap

rancangan dan implementasi aktualisasi; dan

c) Memberikan penilaian terhadap hasil pemetaan sikap perilaku

kepemimpinan dan pelaksanaan pengembangan potensi diri,

c. Mentee

a) Mempresentasikan laporan aktualisasi saat seminar Aksi

Perubahan;

b) Memperbaiki laporan aktualisasi sesuai masukan dari Penguji; dan

c) Memberikan feedback kepada mentor terhadap proses dan hasil

mentoring yang dilakukan.

9. Peran Mentor Dalam PKP

Peran mentor yang sangat krusial terutama pada tahapan pengembangan

potensi diri tergambar pada alur di bawah ini:


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

D. Penguji

1. Tugas Penguji

Tugas Penguji Aktualisasi Kepemimpinan Administrator adalah sebagai

berikut:

1) Menguji evaluasi ranacangan aksi perubahan, yang terdiri dari:

(1)ketepatan rencana aksi perubahan; (2)terobosan inovatif; (3)tahapan

rencana perubahan dan pengendalian risiko; (4)kejelaan peta dan

pemanfaatan sumber daya organisasi; dan (5)rencana strategi

pengembangan kompetensi dalam aksi perubahan; dan

2) Menguji evaluasi impelementasi aksi perubahan, yang terdiri dari:

(1)capaian hasil perubahan terhadap rencana perubahan;

(2)kepemimpinan kinerja; (3)kemanfaatan aksi perubahan;

(4)keberlanjutan aksi perubahan; (5)pelaksanaan strategi pengembangan

kompetensi dalam aksi perubahan; (6)keterkaitan mata pelatihan dengan

aksi perubahan; dan (7)diseminasi dan publikasi aksi perubahan.


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

2. Kompetensi Penguji

Kemampuan yang harus dimiliki penguji meliputi:

1) Memahami konsep dasar dan tahapan pembelajaran aksi perubahan;

2) Memahami konsep dasar kertas kerja rancangan dan laporan aksi

perubahan;

3) Menggunakan instrument penilaian penguji;

4) Berkomunikasi dengan baik, memberikan motivasi dan memberikan

tantangan; dan

5) Mampu mengajukan pertanyaan.

3. Persyaratan Penguji

a. Persyaratan Umum

1) Untuk penguji aktualisasi kepemimpinan sudah mengikuti penyamaan

persepsi PKP;

2) Tidak sedang menjadi coach dalam satu angkatan; dan

3) Tidak sedang menjadi mentor dalam satu angkatan.

b. Persyaratan Khusus

1) Pejabat struktural yang memenuhi kualifikasi, minimal setara dengan

Administrator dan telah mengikuti PKP;

2) Widyaiswara, minimal Widyaiswara Ahli Madya;

3) Pejabat fungsional (selain Widyaiswara), minimal jenjang ahli madya;

dan

4) Pegawai lain yang memenuhi kualifikasi, setara dengan jabatan

Adminstrator.

4. Kode Etik Penguji

Kode etik penguji yang perlu diperhatikan penguji, antara lain:

1) Menjunjung tinggi integritas dan kredibilitas dalam memberikan penilaian

secara objektif;
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

2) Menolak segala bentuk penyalahgunaan wewenang, gratifikasi, serta tidak

ada konflik kepentingan;

3) Patuh dan taat pada aturan perundang-undangan yang berlaku;

4) Memiliki komitmen yang tinggi untuk peningkatan pemahaman peserta

PKA melalui pendampingan dan pembimbingan yang terarah dan terukur

sehingga tercipta suasana kondusif dalam menggali potensi belajar

peserta; dan

5) Menjunjung tinggi toleransi dan kearifan lokal, serta keragaman lain


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

BAB III
PEMETAAN SIKAP PERILAKU DAN PENGEMBANGAN POTENSI DIRI

A. Tujuan Pengembangan Potensi Diri


Tujuan Pengembangan Potensi Diri adalah:
1. Peserta mengenali sikap perilaku kepemimpinan yang dimiliki dan kebutuhan
pengembangan yang dibutuhkan; dan
2. Peserta mampu mengelola diri sendiri untuk selalu mengembangkan potensi
yang dimiliki.

B. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran meliputi:
1. Dilaksanakan melalui mentoring dan coaching;
2. Mentor Bersama dengan peserta menilai sikap perilaku kepemimpinan dan
menetapkan strategi pengembangan potensi diri, memonitor dan
mendampingi pelaksanaan pengembangan potensi diri, serta melakukan
penilaian atas perubahan/hasil pengembangan potensi diri;
3. Coach memastikan proses pengembangan potensi diri dilaksanakan dan
melakukan pengecekan pelaksanaan pengembangan potensi diri; dan
4. Penilaian atas kegiatan pengembangan potensi diri dilakukan pada aspek
sikap perilaku sebanyak 3% (2% dinilai mentor dan 1% dinilai coach).

C. Tahapan Pengembangan Potensi Diri


Tahapan pengembangan potensi diri meliputi:
1. Peserta melakukan pemetaan sikap perilaku kepemimpinan secara mandiri;
2. Mentor (atasan langsung) melakukan penilaian sikap perilaku kepemimpinan
peserta (mentee);
3. Komunikasi peserta dan mentor untuk penilaian sikap perilaku (dialog
kinerja); dan
4. Pengembangan strategi pengembangan potensi diri
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

D. Instrumen Pemetaan Sikap dan Perilaku


1. Ketentuan Umum
1) Sebagai upaya menjaring profil sederhana yang menggambarkan aspek
sikap dan perilaku kepemimpinan (manajerial) peserta PKP, maka perlu
dilakukan pemetaan (asemen) yang sifatnya praktis dan mudah dipahami
dalam operasionalisasinya;
2) Model asesmen yang menggunakan perceptual judgement (berbasis
persepsi) terhadap perilaku-perilaku praktis seseorang di lingkungan kerja
menjadi salah satu alternatif pendekatannya. Kuesioner yang sifatnya
sederhana, yang menadukan persepsi penilaian dari peserta (self
assement) dan mentor;
3) Adanya profil karakter kepemimpinan yang ditujukan sebagai salah satu
basis data dalam menetapkan pendekatan (intervensi) pengembangan
kompetensi, tentu harus tetap mengacu pada standar kompetensi yang
selaras dengan aspek-aspek kompetensi dalam proses pengembangan
kompetensi. Kompetensi-kompetensi yang terangkum dalam PermenPAN
& RB No. 38 Tahun 2017 dijadikan referensi utama, disamping
pendalaman mengenai aspek penilaian sikap dan perilaku yang selama ini
diterapkan di proses pelatihan kepemimpinan;
4) Terdapat 8 (delapan) kompetensi manajerial yang menjadi kompetensi
generik PNS, yakni Integritas, Kerjasama, Komunikasi, Orientasi pada
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

Hasil, Pelayanan Publik, Pengembangan Diri dan Orang Lain, Mengelola


Perubahan dan Pengambilan Keputusan; dan
5) Penerapan assessment sikap dan perilaku kepemimpinan juga harus
mempertimbangkan standar level kompetensi untuk masing-masing
peserta pelatihan. Pada instrumen pemetaan ini, maka ditetapkan subjek
pemetaan pada dua klaster, yakni Pengawas dan Administrator. Sesuai
dengan ketentuan PermenPAN & RB No. 38 Tahun 2017, maka untuk
peserta PKP diterapkan pada level 2.

2. Kriteria Sistem Pemetaan


Guna merumuskan instrumen pemetaan yang berupa kuesioner berskala
penilaian, maka perlu dipertimbangkan beberapa hal, sebagai berikut:
1) Item penilaian disajikan dalam bentuk perilaku praktis yang bisa
dilakukan atau diamati dalam keseharian kerja.
2) Apabila merujuk pada kompetensi yang sifatnya soft skill, misalnya
kompetensi manajerial, maka parameter leveling yang ditetapkan harus
jelas. Hal ini bertujuan agar dalam pemanfaatan hasil pemetaan juga
terjamin.
3) Konteks pengukuran dalam model persepsional diarahkan untuk
pengembangan diri dari pengisi nilai (ratee) sehingga terbebas dari beban
imbas dari keluaran pengukuran.
4) Sedapat mungkin hasil dari pengukuran tidak menjustifikasi fit & proper
seseorang terkait dengan jabatan atau posisi saat ini; dan
5) Hasil pengukuran harus dapat dimanfaatkan dan disampaikan oleh
setidaknya atasan (mentor) atau coach yang dilakukan dalam model
dialog dua arah untuk keperluan pengembangan kompetensi.

3. Unsur Pemetaan Sikap Perilaku


Mempertimbangkan kemudahan operasionalisasi pemetaan sikap dan
perilaku kepemimpinan serta tujuan kontekstual penggunaan hasil
pemetaan, maka dari 8 (delapan) kompetensi manajerial yang ada pada
PermenPAN No. 38 Tahun 2017 dilakukan penyesuaian serta peninjauan
ulang terhadap relevansi terhadap proses pengembangan kompetensi di
konteks pelatihan kepemimpinan, terutama pada proses intervensi yang
dilakukan pada saat coaching. Terdapat 3 (tiga) kompetensi inti yang dari tim
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

penyusun item pemetaan dipandang sebagai kompetensi yang sifatnya meta-


kompetensi (memiliki sub kompetensi yang dapat diklasterkan). Berikut 3
(tiga) kompetensi yang merepresentasikan aspek sikap dan perilaku peserta
pelatihan kepemimpinan:
1) Integritas
Merujuk pada dokumen PermenPAN 38/2017, maka integritas adalah
Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika
organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja,
bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, menciptakan budaya
etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau keputusan beserta
risiko yang menyertainya. Setelah dilakukan pendalaman terhadap 8
(depalan) kompetensi lainnya serta aspek penilaian sikap dan perilaku
yang relevan dengan proses pelatihan maka didapatkan 6 (enam) sub
komponen sebagai berikut:
• Tanggung jawab
• Komitmen
• Kedisplinan
• Kejujuran
• Konsistensi
• Pengambilan Keputusan Dilematis

2) Kerjasama
Merujuk pada dokumen PermenPAN 38/2017, maka kerjasama adalah
Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja yang
efektif, memiliki komitmen saling membantu dalam penyelesaian tugas
dan mengoptimalkan segala sumber daya untuk mencapai tujuan
strategis organisasi. Setelah dilakukan pendalaman terhadap 8 (depalan)
kompetensi lainnya serta aspek penilaian sikap dan perilaku yang relevan
dengan proses pelatihan maka didapatkan 5 (lima) sub komponen sebagai
berikut:
• Kerjasama Internal
• Kerjasama Eksternal
• Komunikasi
• Fleksibilitas
• Komitmen dalam Tim
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

3) Mengelola Perubahan
Merujuk pada dokumen PermenPAN 38/2017, maka mengelola
perubahan adalah Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi
yang baru atau berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada
metode dan proses lama, mengambil tindakan untuk mendukung dan
melaksanakan insiatif perubahan, memimpin usaha perubahan,
mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan perubahan
berhasil diimplementasikan secara efektif. Setelah dilakukan pendalaman
terhadap 8 (depalan) kompetensi lainnya serta aspek penilaian sikap dan
perilaku yang relevan dengan proses pelatihan maka didapatkan 5 (lima)
sub komponen sebagai berikut:
• Orientasi Pelayanan
• Adaptabilitas
• Pengembangan diri dan orang lain
• Orientasi pada hasil
• Inisiatif

4. Butir Item Untuk PKP

Dirangkumnya 3 (tiga) kompetensi utama pemetaan sikap dan perilaku


kepemimpinan diatas sebenarnya juga tidak bisa dilepaskan dari sub
komponen pendukung di dalamnya. Dengan demikian, pemanfaatan hasil
skoring atau pengolahan hasil pemetaan tetap akan disajikan dengan
menampilkan profil skala pada tiap-tiap sub komponen pendukung.
Perumusan item pernyataan yang akan muncul dalam kuesioner pun akan
mewakili setiap sub komponen pendukung pada masing-masing kompetensi
utama. Di halaman berikutnya, terlampir item pernyataan yang muncul pada
kuesioner pemetaan sikap dan perilaku kepemimpinan:
1) Tanggung Jawab
Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk bertindak sesuai dengan
nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
2) Komitmen
Menunjukkan komitmen terhadap penyelesaian tugas di lingkup unit kerja
yang diembannya.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

3) Kedisiplinan
Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk melaksanakan tugas dan
fungsi mereka sesuai dengan tenggat waktu yang ada dan mematuhi
ketentuan terkait waktu kerja yang berlaku dalam organisasi.
4) Kejujuran
Memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada orang lain/ pihak
lain sesuai dengan etika organisasi.
5) Konsistensi
Menerapkan norma atau aturan yang berlaku dalam organisasi secara
konsisten dalam setiap situasi dalam lingkup pekerjaannya.
6) Pengambilan Keputusan Dilematis
Memberikan argumen dengan disertai pemahaman atas ketentuan yang
berlaku di organisasi dan konsekuensinya dalam mengingatkan atau
mengajak rekan kerja/ bawahan dalam penegakan aturan.

E. Katalog Intervensi Pengembangan Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


1. Tanggung Jawab
Deskripsi: Kesediaan individu dalam menjalankan peran dan tugas sesuai
jabatan atau penugasan yang diberikan oleh organisasi atau pimpinan
dengan mengacu pada target serta sasaran yang telah ditetapkan
Pengembangan Mandiri Pengembangan Melalui Penugasan
1. Mendalami substansi peran 1. Dilibatkan dalam skema kerja
atau fungsi berdasarkan yang insidental seperti task
referensi terkait tugasnya force, satuan tugas, kepanitian
(pemahaman operasional) dan lainnya dalam mengasah
2. Memperkaya referensi metode pemenuhan out put kerja yang
atau juknis dalam rangka sifatnya jangka pendek dan
penyelesaian tugas, pola berdasarkan target
koordinasi serta manajemen 2. Ditantang untuk melakukan
kualitas hasil kerja. pemantuan progress kerja baik
3. Melibatkan diri dalam proses untuk pekerjaan pribadi atau
kerja tim dalam rangka pengelolaan tugas tim dengan
mengasah kemampuan kontrol dan pengawasan lekat
mengelola kinerja yang (misal laporan periodik)
melibatkan orang lain. 3. Pemberdayaan berupa
pemberian tanggung jawab tugas
berjenjang mulai dari yang target
jangka pendek sampai jangka
panjang (proporsional cakupan
tugas sesuai
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

wewenang/kompetensi)

2. Komitmen
Deskripsi: Konsistensi dalam menjaga keterlaksanaan peran dan
tanggung jawabnya pada konteks pelaksanaan tugas/jabatan sesuai
arahan pimpinan atau kesepakatan bersama.
Pengembangan Mandiri Pengembangan Melalui Penugasan
1. Mempelajari lebih dalam tujuan 1. Pendelegasian tugas melalui
kontekstual sesuai dengan monitoring melekat (dapat
agenda tugas atau sub unsur dilakukan dengan konsistensi
tugas jabatan yang melekat pada membuat laporan periodik)
dirinya 2. Penugasan disertai dengan
2. Memperkuat durability pendampingan dalam
(ketahanan) dalam bekerja memberikan contoh konsistensi
mencapai tujuan yang menjalankan tugas sesuai
ditetapkan dengan mengatur standar kualitas diharapkan
ritme kerja periodik (menghindari 3. Penugasan berjenjang dari yang
kinerja instan). sederhana dan semakin
3. Mempelajari substansi Total kompleks yang melibatkan
Quality Management (TQM) dalam upaya menjaring kontribusi
mengelola tugas rekan tim untuk mencapai
tujuan bersama.

3. Kedisiplinan
Deskripsi: Konsistensi dalam menjaga perilaku kerja atau tindak tanduk
sesuai dengan kode etik atau peraturan yang berlaku dalam menunjang
profesionalitas.
Pengembangan Mandiri Pengembangan Melalui Penugasan
1. Habituasi diri dalam menaati kode 1. Memberikan situasi tugas
etik pelaksanaan tugas atau yang sarat dengan tindakan-
perilaku kerja keseharian tindakan yang tercatat secara
2. Memacu diri dalam menjalankan periodik, sehingga menjadi
peran dan tugasnya sesuai bahan umpan balik konsistensi
amanah yang diberikan sebagai dalam mengikuti aturan.
aparatur 2. Memberikan target yang
3. Mempelajari arah atau tujuan menumbuhkan konsistensi
besar dari aturan atau dalam menjalankan tindakan
komitmen yang dilekatkan pada yang berulang sesuai dengan
perilaku kerja nya sebagai bentuk kode etik atau aturan
pertanggungjawaban terhadap kedisplinan yang berlaku.
organisasi. 3. Ditantang dalam situasi kerja
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

yang membutuhkan upaya


mengajak pihak lain untuk
konsisten menjada perilaku
disiplin.

4. Kejujuran
Deskripsi: Kesediaan untuk memberikan informasi atau umpan balik sesuai
dengan kondisi riil, terkait dengan performa kerja, kondisi diri (pada konteks
pelaksanaan tugas) serta kondisi kompleks lain yang menyulitkan untuk
menyampaikan informasi secara terang-terangan.
Pengembangan Mandiri Pengembangan Melalui Penugasan
1. Melatih diri dalam 1. Memberikan peluang
menyampaikan argumentasi melaksanakan tugas yang
sesuai kondisi riil, dengan berhubungan dengan
melibatkan data atau fakta yang penyampaian informasi berharga
terdokumentasi oleh diri sendiri dan mengedepankan kejujuran
dan pihak lain (untuk (dimulai dari penugasan
mengurangi penyampaian sederhana bertahap naik ke yang
informasi tanpa dasar fakta; kompleks sesuai cakupan
2. Melatih diri dalam melibatkan kewenangan)
orang lain sebagai rekan yang 2. Memberikan tantangan untuk
mampu memberikan menunjukkan komitmen
pengawasan dalam memberikan menyampaikan informasi apa
informasi yang sahih; adanya pada situasi kerja yang
3. Melatih diri mulai pada kondisi kompleks atau ada benturan
sederhana untuk menerima kepentingan.
sanksi sesuai komitmen 3. Memberikan tugas yang
Bersama ketika berperilaku menantang dan memberikan
tidak sesuai dengan komitmen. reward pada konteks
membangun konsistensi
menumbuhkan sikap kejujuran
di lingkungan kerja pegawai
bersangkutan

5. Konsistensi
Deskripsi: Keteguhan dalam bertindak, berperilaku termasuk dalam
bersikap mengacu pada nilai, norma atau kesepakatan bersama
yang tidak terpengaruh atau berubah karena faktor-faktor baik
internal maupun eksternal di luar nilai, norma atau kesepakatan itu
sendiri.
Pengembangan Mandiri Pengembangan Melalui Penugasan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

1. Mengelola kinerja pribadi 1. Pengawasan terhadap progress


dengan melakukan self kerja (misal dengan aspek nilai
monitoring secara periodik yang akuntabilitas, audit kinerja, dll)
melibatkan catatan konsistensi untuk internalisasi nilai
pencapaian target harian. konsistensi terhadap kualitas
2. Melakukan review atau evaluasi proses serta output kerja.
atas perilaku kerja mengacu pada 2. Penerapan reward dan
standar kedisplinan, etika kerja punishment sebagai media
serta standar kinerja yang harus motivator dalam membangun
dicapai secara periodik konsistensi pada berbagai aspek.
3. Mempelajari referensi tentang 3. Pemberdayaan potensi atas
aspek konsistensi pada konteks perilaku konsisten melalui
Total Quality Management (TQM). penugasan sebagai pemimpin
tim kerja sehingga bagi individu
bersangkutan akan mendapat
apresiasi menjadi teladan serta
bagi anggota timnya dapat
mencontoh perilaku konsisten
dari pemimpin timnya.

6. Pengambilan Keputusan Dilematis


Deskripsi: Kemampuan dalam menentukan tindakan, arahan atau
keputusan tertentu yang didahului dengan pertimbangan
berdasarkan data maupun informasi relevan pada situasi yang
mengandung resiko bagi kepentingan diri maupun organisasi.
Pengembangan Mandiri Pengembangan Melalui Penugasan
1. Pembelajaran melalui observasi 1. Pemberdayaan kompetensi
terhadap role model dalam hal pengambilan keputusan melalui
pengelolaan resiko dalam penugasan sebagai pemimpin
kepemimpinan serta dinamika tim kerja untuk mengasah
pengambilan keputusan sebagai kesigapan mengambil resiko
seorang pemimpin. berdasarkan pertimbangan multi
2. Pemahaman mengenai aspek perspektif.
manajemen resiko berbasis data 2. Pelibatan dalam bentuk
dan fakta sebagai landasan secondment atau shadowing
pengambilan keputusan serta untuk memahami lebih dalam
langkah-langkah mitigasi. praktik pengambilan keputusan
3. Penguatan kemampuan pada posisi strategis serta
interpersonal, melalui tuntutan mengakomodir
pendalaman teknik persuasi, kepentingan beragam di
teknik penanganan konflik, organisasi.
mediasi serta kemampuan 3. Penugasan pada ranah/karakter
mengambil langkah politis dalam tugas yang menuntut untuk
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

koridor birokrasi yang sah. menggali data serta fakta secara


sistematis sebagai dasar
melakukan mitigasi resiko pada
situasi yang dilematis.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

BAB IV
SISTEMATIKA AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

A. Sistematika Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan


1. Sistematika Kertas Kerja Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Halaman Judul (bisa dilihat di Lampiran)
Lembar Persetujuan (bisa dilihat di Lampiran)
Lembar Pengesahan (bisa dilihat di Lampiran)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
A. Latar Belakang
1. Kebutuhan Stakeholder
2. Permasalahan Kualitas Pelayanan
3. Identifikasi dan Analisis Permasalahan

B. Terobosan Inovasi
1. Inovasi
2. Tujuan
3. Nilai Tambah Bagi Organisasi
4. Unsur-unsur Kebaharuan
5. Replikasi
6. Keberlanjutan Inovasi
7. Kesesuaian Dengan Nilai-nilai Organisasi

C. Milestone dan Pengendalian Mutu Pekerjaan

D. Sumber Daya Organisasi


1. Tim Efektif
2. Jejaring Kerja
3. Pemanfaatan Teknologi Digital

E. Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan

Penjelasan:
A) Latar Belakang, berkaitan dengan indikator penilaian perencanaan aksi perubahan
Ketepatan Rencana Aksi Perubahan. Di sini diharapkan peserta PKP dapat
mengaktualisasikan kemampuan untuk melakukan analisis untuk mendapatkan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

ketepatan rencana aksi perubahan dengan permasalahan kualitas atau


peningkatan kualitas pelayanan dan kebutuhan stakeholder yang didukung dengan
data.
B) Terobosan Inovasi, berkaitan dengan indikator penilaian perencanaan aksi
perubahan Terobosan Inovatif. Di sini diharapkan peserta PKP dapat
mengaktualisasikan kemampuan untuk mengembangkan ide atau solusi yang
mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan perubahan
kualitas pelayanan secara inovatif sesuai dengan kriteria inovasi, yang meliputi:
(1)memberi nilai tambah bagi organisasi dan stakeholder, (2)memiliki unsur
kebaharuan; (3)bisa direplikasi; (4)dapat diterapkan secara berkelanjutan; dan
(5)sesuai dengan nilai-nilai organisasi.
C) Milestone dan Pengendalian Mutu Pekerjaan, berkaitan dengan indikator
penilaian Tahapan Rencana Perubahan dan Pengendalian Mutu Pekerjaan. Di
sini peserta PKP diharapkan dapat mengaktualisasikan kemampuan menyusun
ketepatan rangkaian tahapan rencana aksi perubahan dan keterkaitan antara
tahapan rencana aksi perubahan dengan pengendalian mutunya untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan (berupa matriks, dapat dilihat di Lampiran).
D) Sumber Daya Organisasi, berkaitan dengan indikator penilaian Kejelasan Peta
dan Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi. Di sini peserta PKP diharapkan
dapat mengaktualisasikan kemampuan mengidentifikasi, menjelaskan dan
memutuskan rencana pemanfaatan sumber daya organisasi, yang terdiri atas:
(1)Tim efektif; (2)Jejaring kerja; dan (3)Pemanfaatan teknologi digital.
E) Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan, berkaitan dengan
indikator penilaian Rencana Strategi Pengembangan Kompetensi dalam Aksi
Perubahan. Di sini peserta PKP diharapkan dapat mengaktualisasikan
kemampuan mengidentifikasi, menjelaskan dan memutuskan strategi
pengembangan kompetensi yang dibutuhkan (berupa matriks, dapat dilihat di
Lampiran).

2. Sistematika Presentasi Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Dalam Evaluasi


Rencana Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Penyajian Ke-1 Judul RAP, Nama, NIP, Jabatan Saat Ini
Penyajian Ke-2 Latar Belakang Singkat
Penyajian Ke-3 Identifikasi Permasalahan dan Analisa
Penyajian Ke-4 Terobosan Inovasi
Penyajian Ke-5 Milestone dan Pengendalian Kualitas Pekerjaan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

Penyajian Ke-6 Sumber Daya Organisasi


Penyajian Ke-7 Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan

B. Sistematika Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan


1. Sistematika Kertas Kerja Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan dan
Penjelasan
Halaman Judul (bisa dilihat di Lampiran)
Lembar Persetujuan (bisa dilihat di Lampiran)
Lembar Pengesahan (bisa dilihat di Lampiran)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Terobosan Inovasi
C. Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan

BAB II KEPEMIMPINAN PELAYANAN


A. Implementasi Kepemimpinan Pelayanan
B. Keterkaitan Mata Pelatihan Pilihan Dengan Aksi Perubahan
C. Pelaksanaan Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan

BAB III REALISASI AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN


A. Capaian Hasil Perubahan (Milestone)
B. Diseminasi dan Publikasi Aksi Perubahan
C. Manfaat Aksi Perubahan

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi (Keberlanjutan Aksi Perubahan)

Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

Penjelasan:
A) BAB I Pendahuluan, memuat ringkasan RAP, sebagai pengantar dan pengingat
atas hasil kesepakatan Bersama antara peserta, coach, mentor dan penguji di
seminar RAP terdahulu.
B) BAB II Kepemimpinan Pelayanan, memuat:
1. Implementasi Kepemimpinan Pelayanan, berkaitan dengan indikator
penilaian implementasi aksi perubahan Kepemimpinan Pelayanan. Disini
peserta PKP dharapkan dapat mengaktualisasikan kemampuan untuk
mengambil keputusan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip
kepemimpinan pelayanan secara berintegritas.
2. Keterkaitan Mata Pelatihan Pilihan dengan Aksi Perubahan, berkaitan
dengan indikator penilaian implementasi aksi perubahan Keterkaitan Mata
Pelatihan Pilihan dengan Aksi Perubahan. Disini peserta PKP diharapkan
dapat mengaktualisasikan kemampuan untuk memanfaatkan mata pelatihan
pilihan untuk mendukung pelaksanaan aksi perubahan
3. Pelaksanaan Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi Perubahan,
berkaitan dengan indikator penilaian Pelaksanaan Strategi Pengembangan
Kompetensi Dalam Aksi Perubahan. Disini peserta PKP diharapkan dapat
mengaktualisasikan kemampuan untuk melaksanakan rencana strategi
pengembangan kompetensi dalam aksi perubahan (berupa matriks, dapat
dilihat di Lampiran).

C) BAB III Realisasi Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan, memuat:


1. Capaian Hasil Perubahan, berkaitan dengan indikator penilaian implementasi
aksi perubahan Capaian Hasil Perubahan terhadap Rencana Perubahan.
Disini peserta PKP diharapkan dapat mengaktualisasikan kemampuan
memperoleh hasil atau capaian implementasi rencana aksi perubahan secara
efisien dan efektif dapat diukur dalam satuan kuantitatif dan/atau kualitatif yang
didukung dengan bukti-bukti yang valid dan relevan. Efisien disini diartikan
sebagai efisiensi penggunaan sumber daya (anggaran, sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya) organisasi; sementara efektif diartikan sebagai
kontribusi secara langsung pada pencapaian indikator kinerja organisasi.
Satuan efisien dan efektif harus dapat dijelaskan dengan satuan nilai ekonomi
yang dikonversi dalam nilai rupiah (contoh: efisiensi anggaran yang berpotensi
dihasilkan sebesar 1,5 milyar rupiah). Satuan nilai ekonomi dapat dilengkapi
dengan satuan kuantitatif dan satuan kualitatif. Satuan kuantitatif adalah
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

satuan yang dapat diukur dalam nominal/jumlah sesuai dengan indikatornya


(contoh: efisiensi anggaran 50%, efisiensi SDM 75%, efisiensi waktu dari 5 jam
menjadi 2 jam, Indeks Kepuasan Masyarakat meningkat menjadi 90 dari 80,
nilai SAKIP, nilai IKPA, Pemenuhan Pengembangan Kompetensi 20JP, dll).
Satuan Kualitatif adalah satuan yang dapat diukur dalam nilai kualitatif
(contoh: kategori keterbukaan informatif: informatif; Nilai Hasil Pengawasan
Pengelola Kearsipan: Sangat Memuaskan; Kapasitas APIP: Level 3; dll.).
2. Diseminasi dan Publikasi Aksi Perubahan, berkaitan dengan indikator
penilaian implementasi aksi perubahan Diseminasi dan Publikasi Aksi
Perubahan. Disini peserta PKP diharapkan dapat mengaktualisasikan
kemampuan untuk mengkomunikasikan dan mendapatkan dukungan adopsi
aksi perubahan, khususnya mampu mengembangkan strategi diseminasi dan
publikasi yang tepat dan modern berbasis media dan/atau media sosial serta
mendapatkan dukungan stakeholder secara maksimal
3. Manfaat Aksi Perubahan, berkaitan dengan indikator penilaian implementasi
aksi perubahan Kemanfaatan Aksi Perubahan. Disini peserta PKP diharapkan
dapat mengaktualisasikan kemampuan menunjukkan cakupan manfaat hasil
perubahan terhadap peningkatan kualitas kinerja pelayanan.

D) BAB IV Penutup, berkaitan dengan indikator penilaian implementasi aksi


perubahan Keberlanjutan Aksi Perubahan. Disini peserta dapat
mengaktualisasikan kemampuannya untuk mendapatkan dukungan dan jaminan
keberlanjutan aksi perubahan, yang ditunjukkan melalui dukungan mentor,
penginformasian pada stakeholder, dukungan stakeholder dan dituangkan dalam
SKP untuk menjamin keberlanjutan.

2. Sistematika Presentasi Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Dalam


Evaluasi Implementasi Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Penyajian Ke-1 Judul LAP, Nama, NIP, Jabatan Saat Ini
Penyajian Ke-2 Terobosan Inovasi
Penyajian Ke-3 Implementasi Kepemimpinan Pelayanan
Penyajian Ke-4 Keterkaitan Aksi Perubahan Dengan Mata Pelatihan Pilihan
Penyajian Ke-5 Pelaksanaan Strategi Pengembangan Kompetensi Dalam Aksi
Perubahan
Penyajian Ke-6 Capaian Hasil Perubahan
Penyajian Ke-7 Diseminasi dan Publikasi Aksi Perubahan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

Penyajian Ke-8 Manfaat Aksi Perubahan


Penyajian Ke-9 Keberlanjutan Aksi Perubahan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

BAB V
FORMAT PENULISAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

A. Ketentuan Umum
1. Kertas yang digunakan adalah kertas A4 80 gram;
2. Pengetikan menggunakan jenis huruf Arial ukuran 11;
3. Jarak pengetikan adalah 1,5 spasi;
4. Jarak pada setiap halaman di sisi kiri 4 cm, sisi kanan 3 cm, sisi atas 3 cm dan sisi
bawah 3 cm;
5. Penulisan judul, bab, sub bab, sub sub bab tidak menggunakan garis bawah dan tanpa
titik di akhir kalimat; DAN
6. Pengetikan menggunakan rata kiri dan kanan (justify alignment).

B. Halaman Judul
Halaman judul berisi uraian judul, logo Kementerian Dalam Negeri dan logo Instansi
Peserta, nama dan aksi perubahan Kualitas Pelayanan peserta Pelatihan Kepemimpinan
Pengawas, nama pelatihan, nomor angkatan pelatihan, instansi penyelenggara pelatihan,
lokasi dan tahun penyelenggaraan pelatihan. Jenis huruf untuk judul adalah Arial ukuran
14 dan untuk tulisan lain selain judul adalah Arial ukuran 12 dengan jarak dua spasi. Contoh
cover ada di Halaman Lampiran.

C. Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar


Semua huruf pada Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar diketik dengan
font Arial ukuran 11. Khusus judul diketik dengan huruf kapital, dicetak tebal tanpa garis
bawah dan tanpa titik. Nomor halaman untuk bagian ini menggunakan angka romawi kecil
(i, ii, iii dan seterusnya) serta merupakan nomor halaman yang terpisah dari halaman isi.

D. Isi Rancangan/Laporan Aksi Perubahan

Penulisan isi rancangan/aksi perubahan Kualitas Pelayanan dengan ketentuan sebagai


berikut:

1. Bagian

Penulisan judul bagian adalah diketik dengan huruf kapital pada setiap awal kata dan
tidak diakhiri dengan titik serta dicetak tebal.

2. Sub Bagian
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

Apabila dipandang perlu, peserta dapat menuliskan sub bagian yang dicetak tidak
ditebalkan dan hanya huruf kapital di awal kalimat.

3. Paragraf atau alinea

Paragraf atau alinea baru diketik dengan ketentuan berjarak delapan ketukan menjorok
ke dalam terhitung dari sisi kiri kalimat judul bab, sub bab atau sub sub bab

4. Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka diurutkan menurut abjad latin dengan menyebutkan secara
jelas nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku (termasuk jurnal maupun
dokumen lainnya) dicetak miring, penerbit, kota penerbitan. Khusus untuk peraturan
perundang-undangan ditulis terpisah dan ditulis sesuai hierarki perundang-
undangannya.
Contoh:
Supriyanto, Yohanes. 2014. Motivasidi Dunia Kerja. Andi Offset: Yogyakarta.
Weimer, David. 2011. Policy Analysis. Pearson Education. Inc.: Tokyo
Penulisan sitasi/kutipan menggunakan Teknik endnote. Contoh:
…………………..(Supriyanto, 2014)
Peraturan:
Disusun sesuai hirarki
Contoh:
Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

E. Nomor Halaman
Penomoran halaman menggunakan angka arab (1,2,3…dst), Arial 10 dan ditulis di sebelah
kanan atas halaman. Halaman bab di tengah bawah halaman. Bab baru di halaman baru.

F. Kutipan
1. Kutipan sebanyak sampai dengan tiga baris diketik dengan jarak dua spasi dan
digabung ke dalam paragraph;
2. Kutipan yang lebih dari tiga baris diketik dengan jarak satu spasi dan semuanya
menjorok kedalam sebanyak delapan ketukan dari baris diatasnya;
3. Semua kutipan harus disebutkan nama penulis, tahun penerbitan, diberi tanda titik dua
serta diberi nomor halaman yang dikutip. Nama penulis, tahun terbit dan halaman ditulis
diantara tanda kurung;
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

4. Apabila penulis terdiri dari dua orang maka semua nama penulis disebutkan; dan
5. Sedangkan apabila jumlah penulis lebih dari dua orang maka cukup dituliskan nama
penulis pertama ditambah dengan dkk. atau et.al.

G. Lampiran
Penulisan lampiran diurutkan dan diberi nomor urut.

H. Lembar Daftar Revisi


Setelah peserta melakukan seminar, peserta harus memperbaiki rancangan atau hasil aksi
perubahannya disesuaikan dengan revisi atas masukan penguji, coach, mentor atau
peserta pelatihan lainnya. Penulisan daftar revisi adalah seperti pada lampiran.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

BAB V
SEMINAR AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

A. Ketentuan Umum
1. Seminar Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan merupakan mekanisme evaluasi
aktualisasi dalam rangka menilai kemampuan menerapkan kapasitas
kepemimpinan berkinerja tinggi dalam manajemen pelaksanaan kegiatan
pembangunan melalui pengalaman best practices dan aplikasi dalam Aksi
Perubahan dalam peningkatan Kualitas Pelayanan;
2. Tujuan evaluasi aktualisasi dalam PKP adalah untuk menilai hasil
mengaktualisasikan kapasitas kepemimpinan di tempat kerja dari berbagai
mata pelatihan yang telah dipelajari dalam meningkatkan Kualitas Pelayanan;
3. Evaluasi aktualisasi dilakukan melalui seminar rancangan aktualisasi
(seminar rancangan aksi perubahan) dan seminar aktualisasi (seminar
laporan aksi perubahan) yang menghadirkan coach, mentor dan penguji.

B. Seminar Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan


1. Tujuan Seminar
1) Mendiskusikan, memberi masukan dan mengkonfirmasi judul, area dan
scope RAP yang dipresentasikan oleh peserta pelatihan;
2) Sebagai proses pendalaman materi dengan melakukan komunikasi,
interaksi dengan coach dan penguji secara terorganisir dalam bentuk
diskusi, tukar menukar pengalaman, informasi, saling memperkaya
gagasan, ide-ide, konsep, prinsip-prinsip, dan alternatif-alternatif solusi
pemecahan masalah;
3) Perbaikan atau penyempurnaan RAP dengan cara memberi kesempatan
masukan dari coach, mentor dan penguji. Perbaikan sesuai kesepakatan
seminar. Semua masukan-masukan tersebut bertujuan untuk
menyempurnakan Rancangan Aksi Perubahan masing-masing peserta
sehingga pada gilirannya dapat diaplikasikan dengan lebih mudah di unit
kerjanya;
4) Mendapatkan persetujuan dari penguji atas RAP. Setelah mendapatkan
persetujuan dari penguji, maka RAP ini dinyatakan layak untuk
diimplementasikan pada tahap implementasi aksi perubahan sehingga
menghasilkan sebuah aksi perubahan;
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

a. Menjamin RAP dapat di implementasikan dan dapat berjalan dengan


lancar.

2. Komposisi Tim Seminar


RAP akan diseminarkan dihadapan tim. Tim dalam Seminar RAP adalah
coach, mentor dan penguji, dimana peran masing-masing adalah sebagai
berikut:
1) Mentor pada saat seminar berperan untuk:
a. Memperkuat presentasi peserta pelatihan dalam menjelaskan RAP
kepada pihak penyelenggara;
b. Mengkonfirmasi, judul, area dan scope RAP kepada pihak
penyelenggara;
c. Memberikan klarifikasi, arahan dan masukan atas RAP; dan
d. Menjamin atau memberi dukungan bahwa RAP dapat dilaksanakan
oleh peserta.
2) Coach pada saat seminar berperan untuk:
a. Memberikan arahan dan masukan atas RAP;
b. Membimbing peserta dalam menyusun Aksi Perubahan Kualitas
Pelayanan yang sesuai dengan konsep dan tujuan dari Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas; dan
c. Memberikan penilaian secara deskriptif atau kualitatif terhadap RAP
peserta.
3) Penguji pada saat seminar berperan untuk:
a. Memberikan arahan, masukan, klarifikasi, konfirmasi atas RAP; dan
b. Memberikan penilaian secara kuantitatif terhadap RAP peserta.
Aspek-aspek yang dinilai, terkait dengan isi rancangan aksi perubahan
Kualitas Pelayanan maupun kemampuan peserta dalam menyampaikan
paparan dan menjawab pertanyaan dari tim penguji dimaksud.

3. Mekanisme Seminar
1) Seminar RAP dihadiri oleh tim, terdiri dari mentor, coach, penguji dan
penyelenggara; dan
2) Waktu Seminar:
a. Penyajian : 20 menit
b. Coach, Mentor dan Penguji : 25 menit
Jumlah : 45 menit
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

4. Persiapan dan Pelaksanaan Seminar


1) Persiapan Seminar oleh Penyelenggara
a. Penggandaan RAP (3 rangkap), sekurang-kurangnya 1 hari sebelum
seminar;
b. Penyusunan jadwal seminar, ruang seminar dan penentuan penguji;
dan
c. Penyediaan alat bantu disesuaikan dengan metode yang digunakan
peserta.

2) Pelaksanaan Seminar
a. Sebelum seminar dimulai, sebaiknya penguji, cocah dan mentor
mengadakan pertemuan untuk menyamakan persepsi;
b. Pelaksanaan seminar untuk masing-masing kelompok dilakukan
sesuai jadwal seminar;
c. Selesai penyajian, kesempatan pertama diberikan kepada mentor,
coach dan terakhir penguji. Kemudian direspon oleh penyaji jika
diperlukan
d. Peserta: mempresentasikan RAP dan memperhatikan masukan dari
mentor, coach dan penguji untuk perbaikan RAP;
e. Mentor: memberikan masukan/tanggapan terhadap RAP peserta;
f. Coach: memberikan masukan/tanggapan dan menengahi atas gagasan
RAP dengan mentor bila terjadi miskomunikasi.

5. Revisi
Setelah selesai seminar, semua peserta wajib memperbaiki/merevisi
Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan, sesuai dengan arahan dan
masukan dari tim penguji. Rancangan Aksi Perubahan revisi wajib disetujui
oleh coach dan penguji.

C. Seminar Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan


1. Tujuan Seminar
1) proses pendalaman materi dengan melakukan komunikasi, interaksi
dengan penguji terorganisir dalam bentuk diskusi, tukar menukar
pengalaman, informasi, saling memperkaya gagasan, ide-ide konsep,
prinsip-prinsip serta alternatif-alternatif solusi pemecahan masalah dalam
bentuk rencana kerja;
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

2) Perbaikan atau penyempurnaan aksi perubahan Kualitas Pelayanan


dengan cara memberi kesempatan masukan dari penguji. Penguji
diharapkan memberi masukan terutama aspek substansi atau hal-hal
sehubungan dengan muatan teknik substantif lembaga diantaranya
tentang visi, misi, tujuan, sasaran serta program-program organisasi,
kebijakan-kebijakan lembaga, identifikasi masalah yang aktual,
menyangkut kepentingan publik sebagai pengguna jasa pelayanan lembaga
peserta, serta alternatif solusi pemecahan isu sehingga memperkaya hasil
implementasi aksi perubahan peserta. Semua masukan-masukan tersebut
bertujuan menyempurnakan aksi perubahan masing-masing peserta
sehingga pada gilirannya dapat diaplikasikan dengan lebih mudah di unit
kerjanya; dan
3) Tujuan seminar Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan adalah mengevaluasi
dan menilai hasil presentasi peserta pelatihan dalam mengelola dan
melaksanakan Aksi perubahan selama masa implementasi kepemimpinan.

2. Teknik Presentasi
Untuk mempresentasikan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan secara
maksimal, peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas perlu didukung oleh
pengetahuan dan keterampilan teknik presentasi/penyajian. Oleh karena itu,
peserta perlu memantaPKPn kembali pengetahuan dan keterampilannya
dengan cara membaca buku atau artikel yang terkait dengan pengetahuan
dan teknik presentasi.
Presentasi merupakan bagian komunikasi. Dalam proses komunikasi
terdapat beberapa unsur penting, yaitu inti (content) yang dikomunikasikan,
metode dan media (alat bantu). Semua komponen ini saling terkait dalam
menghasilkan suatu presentasi yang optimal dan efektif.
Oleh karena itu untuk mengoptimalkan kualitas presentasi peserta Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas perlu memperhatikan:
1) Komponen Dasar
Dalam suatu presentasi, ada beberapa komponen dasar yaitu:
a. Penyaji adalah peserta PKP;
b. Coach;
c. Mentor:
d. Penguji; dan
e. Penyelenggara
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

2) Persiapan Penyajian
a. Persiapan bahan (inti/content) yang akan disajikan.
Bahan yang akan disajikan diambil dari materi Aksi Perubahan
sebaiknya berupa butir-butir (pointers) yang inti dan esensi yang
menjadi garis besar Laporan Aksi Perubahan. Butir-butir tersebut
meliputi: capaian dalam roadmap/milestones, analisis pemangku
kepentingan, dan strategi komunikasi. Penekanan hendaknya
diberikan pada capaian-capaian yang telah diperoleh selama
implementasi kepemimpinan.
b. Persiapan media (alat bantu)
Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas dapat menggunakan power
point presentation, sehingga dibutuhkan laptop/komputer dengan alat
bantu LCD (Liquid Crystal Display) Projector. Penggunaan LCD dengan
laptop/notebook harus benar-benar dipersiapkan dan dicoba dahulu
sebelum seminar. Jika diperlukan bisa juga menggunakan m edia
papan tulis (white board) jika peserta ingin menambah penjelasan
dengan menulis pada white board.

3) Strategi Presentasi
Agar presentasi efektif dan komunikatif, maka penyaji harus:
a. Optimalkan penggunaan waktu (hanya 20 menit);
b. Usahakan audience memperhatikan penyajian;
c. Utamakan yang disajikan yang inti dan esensi saja; dan
d. Kurangi tambahan penjelasan yang tidak penting.

4) Sikap Pada Saat Presentasi


a. Selalu menghadap kepada audience hanya sesekali melihat layar.
Tidak membelakangi audience;
b. Percaya diri;
c. Nada suara jangan monoton usahakan bervariasi;
d. Usahakan tidak tegang, harus nampak biasa saja;
e. Menggunakan pakaian yang rapih, tidak terlihat kusut;
f. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar; dan
g. Sesekali boleh humor yang santun.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

3. Mekanisme Seminar
1) Waktu Seminar
a. Penyajian : 20 menit
b. Coach, Mentor dan Penguji : 25 menit
Jumlah : 45 menit

2) Persiapan dan Pelaksanaan Seminar


a. Persiapan Seminar Oleh Penyelenggara
a) Pembagian kelompok seminar;
b) Penyusunan jadwal seminar, ruang seminar dan penentuan
penguji; dan
c) Penyediaan alat bantu disesuaikan dengan metode yang akan
digunakan peserta.
b. Pelaksanaan Seminar
a) Sebelum mulai seminar, sebaiknya coach, penguji, dan mentor
mengadakan pertemuan untuk menyamakan persepsi;
b) Pelaksanaan seminar semua kelompok dilakukan sesuai jadwal
seminar;
c) Pada awal pelaksanaan seminar sebaiknya ada penjelasan tentang
tujuan dan mekanisme seminar oleh moderator;
d) Selesai penyajian, kesempatan pertama diberikan kepada mentor
dan diberi waktu 10 menit kemudian direspon oleh penyaji;
e) Selesai mentor, moderator memberi kesempatan kepada penguji,
waktunya 10 menit termasuk respon penyaji;
f) Terakhir moderator menyimpulkan kegiatan seminar selama 5
menit;
g) Setelah selesai seminar baik penguji, mentor, maupun coach
menyerahkan hasil penilaian kepada panitia penyelenggara;
h) Semua peserta wajib memperbaiki Aksi Perubahannya dan harus
diserahkan kepada penyelenggara sebelum penutupan;
i) Semua peserta wajib menyerahkan softcopy Aksi Perubahan
Kualitas Pelayanan kepada panitia penyelenggara.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

D. Evaluasi Produk Aktualisasi Kepemimpinan


1. Evaluasi rancangan aksi perubahan dilakukan untuk menilai perencanaan
aksi perubahan dengan bobot 20% dengan ketentuan sebagai berikut:
No. Kompetensi Manajerial Aspek Bobot
1. Pengambilan keputusan, Ketepatan rencana 4%
orientasi pada hasil, perubahan
pelayanan publik
2. Pelayanan publik, mengelola Terobosan Inovatif 4%
perubahan, orientasi pada
hasil
3. Orientasi pada hasil Tahapan Rencana 4%
Perubahan dan
Pengendalian Mutu
Pekerjaan
4. Pengembangan diri dan Kejelasan peta dan 4%
orang lain, komunikasi pemanfaatan sumber daya
organisasi
5. Mengelola perubahan, Rencana Strategi 4%
komunikasi, pengembangan Pengembangan
diri dan orang lain, orientasi Kompetensi Dalam Aksi
pada hasil Perubahan
Jumlah 20%

2. Evaluasi Implementasi Aksi Perubahan untuk menilai manajemen perubahan,


dengan bobot 30% dengan ketentuan sebagai berikut:
No. Kompetensi Manajerial Aspek Bobot
1. Integritas, orientasi pada Capaian perubahan 5%
hasil terhadap rencana
perubahan
2. Kerjasama, pelayanan Kepemimpinan Kinerja 5%
publik, integritas
3. Orientasi pada hasil, Kemanfaatan Aksi 5%
mengelola perubahan Perubahan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

4. Orientasi pada hasil, Keberlanjutan Aksi 5%


mengelola perubahan, Perubahan
pengambilan keputusan
5. Mengelola perubahan, Pelaksanaan Strategi 5%
mengembangkan diri dan Pengembangan
orang lain Kompetensi Dalam Aksi
Perubahan
6. Pengambian Keputusan, Keterkaitan Mata 3%
orientasi pada hasil, Pelatihan Pilihan Dengan
pengembangan diri dan Aksi Perubahan
orang lain
7. Kerjasama, orientasi pada Diseminasi dan Publikasi 3%
hasil, komunikasi Aksi Perubahan
Jumlah 30%
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

BAB VII
PENUTUP

Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) melakukan diagnostic reading terhadap


permasalahan di kantor masing-masing untuk mengidentifikasi kebutuhan perubahan
organisasi. Setelah melalui serangkaian bimbingan, maka peserta perlu menyusun
Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan yang akan diseminarkan dan menjadi
panduan dalam melaksanakan implementasi aksi perubahan di instansi masing-masing.

Hasil dari pelaksanaan Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan melalui implementasi
aksi perubahan tersebut dituangkan dalam Laporan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan.
Panduan ini telah memberikan gambaran bagi peserta dalam menyusun Laporan Aksi
Perubahan Kualitas Pelayanan.

Panduan Seminar Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas


ini agar menjadi acuan bagi para peserta, coach/pembimbing, mentor/atasan langsung
peserta pelatihan dalam pelaksanaan seminar tersebut, sehingga pelaksanaannya dapat
berjalan dengan efektif dan memberikan hasil yang optimal.

38
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN I. FORMULIR COACHING

NO. COACH NO. COACHEE

1. Nama 1. Nama

2. NIP 2. NIP

3. Pangkat/Gol. 3. Pangkat/Gol.

4. Jabatan 4. Jabatan

5. Unit Kerja 5. Unit Kerja

PERIODE/ HAMBATAN
NO. OUTPUT KET.
KEGIATAN WAKTU INTERNAL EKSTERNAL

PERMASALAHAN: TINDAK LANJUT:

SARAN COACH:

RENCANA AKSI: TARGET WAKTU:

…........... , (dd/mm/yy)

Coach, Coachee,

(Nama Lengkap)
(Nama Lengkap)
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN II. FORMULIR MENTORING


NO. MENTOR NO. MENTEE

1. Nama 1. Nama

2. NIP 2. NIP
3. Pangkat/Gol. 3. Pangkat/Gol.
4. Jabatan 4. Jabatan

5. Unit Kerja 5. Unit Kerja

NO. KEGIATAN PERIODE/ TARGET DUKUNGAN


KET.
WAKTU OUPUT % INTERNAL EKSTERNAL

PERMASALAHAN: TINDAK LANJUT:

SARAN MENTOR:

RENCANA AKSI: TARGET WAKTU:

KOMPETENSI YANG JALUR PENGEMBANGAN: WAKTU:


DIKEMBANGKAN:

… ........... , (dd/mm/yy)
Mentor, Mentee,

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)


PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN III. HALAMAN JUDUL RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS


PELAYANAN

LOGO LOGO
KEMENTERIAN PEMDA
DALAM
NEGERI PESERTA

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN


KUALITAS PELAYANAN

JUDUL ARIAL 14 KAPITAL RATA TENGAH


………………………………………..

OLEH:
NAMA PESERTA, GELAR (KAPITAL ARIAL 12)
NIP............................................(TANPA SPASI)

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


ANGKATAN KE-… PNBP TAHUN 2023

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


REGIONAL BANDUNG
2023 (ARIAL 12 BOLD)
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN IV. SURAT PERNYATAAN KOMITMEN BERSAMA

KOP INSTANSI

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN BERSAMA


PESERTA PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS TAHUN 2023 DENGAN
PIMPINAN UNIT KERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : (KAPITAL SEMUA)
NIP :
Pangkat/Golongan ruang : (KAPITAL)
Jabatan : (KAPITAL SEMUA)
Instansi : (KAPITAL SEMUA)

Sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan PENGAWAS bersedia untuk


menyelesaikan dan menindaklanjuti target Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas setelah selesai mengikuti Pelatihan
Kepemimpinan PENGAWAS.
Demikian pakta integritas ini untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Pimpinan Unit Kerja .........., ........... 2023


Kabupaten/Kota……………………….

(…NAMA, GELAR ….) (…PESERTA..)


NIP. …………… NIP. ……
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN V. LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN


KUALITAS PELAYANAN

LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN KE …
TAHUN 2023

JUDUL : ...............................................
NAMA : ...............................................
NIP : ...............................................
PANGKAT / GOLONGAN : ...............................................
JABATAN : ...............................................
UNIT KERJA : ...............................................

Disetujui untuk diujikan dalam Seminar Rancangan Aksi Perubahan Kualitas


Pelayanan yang dilaksanakan pada tanggal … - … - 2023 di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Regional Bandung.

Sumedang, - - 2023

Coach, Mentor,

( ......NAMA, GELAR....) ( ......NAMA, GELAR .......)


NIP. …………. NIP. ………….
*yang memintakan tanda tangan coach dan penguji adalah peserta yang bersangkutan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN VI. LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN


KUALITAS PELAYANAN

LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN KE …
TAHUN 2023

JUDUL : ...............................................
NAMA : ...............................................
NIP : ...............................................
PANGKAT / GOLONGAN : ...............................................
JABATAN : ...............................................
UNIT KERJA : ...............................................
Disahkan berdasarkan hasil Seminar Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan
yang dilaksanakan pada tanggal … - … - 2023 di Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Regional Bandung.

Sumedang, … - ……….. - 2023

Penguji, Koordinator
Bidang Pengembangan Kompetensi
JPT Pratama, PENGAWAS dan
Pengawas,

(.…NAMA , GELAR ..) NETA SITI MUTIAWATI, S.Sos, M.AP


NIP. … (TANPA SPASI) … NIP. 197011121993032001

Kepala Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Regional Bandung,

Dr. BELLY ISNAENI, S.H., M.H.


NIP. 197605271995021001
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN VII. BERITA ACARA PERUBAHAN JUDUL AKSI PERUBAHAN


KUALITAS PELAYANAN

BERITA ACARA
PERUBAHAN JUDUL RANCANGAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

Bahwa pada hari ini…., tanggal (hari), (bulan), 2023 dilakukan perubahan judul Aksi
Perubahan Kualitas Pelayanan:
NAMA :
NIP :
PANGKAT/GOLONGAN :
JABATAN :
JUDUL AWAL :

Berubah menjadi:
JUDUL AKHIR :
Alasan :

Demikian Berita Acara ini dibuat, untuk digunakan sebagaimana mestinya

Tempat, Tanggal Berita Acara


PESERTA,

(.…NAMA , GELAR ..)


NIP. … (TANPA SPASI) …

Menyetujui,

COACH, MENTOR, PENGUJI,

(.…NAMA , GELAR ..) (.…NAMA , GELAR ..) (.…NAMA , GELAR ..)


NIP. … (TANPA SPASI) … NIP. … (TANPA SPASI) … NIP. … (TANPA SPASI) …
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN VIII. FORM PENILAIAN SIKAP PERILAKU KEPEMIMPINAN BAGI PESERTA


FORMULIR PESERTA
Nama :
NIP :
Jabatan :
Instansi :
Program :

Komponen Sub Komponen SKOR 1 - 10


1 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan
etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
2 Menunjukkan komitmen dan tanggung jawab terhadap penyelesaian tugas yang
diembannya.
3 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk melaksanakan tugas dan fungsi mereka
sesuai dengan tenggat waktu yang ada dan mematuhi ketentuan terkait waktu kerja yang
berlaku dalam organisasi.
INTEGRITAS 4 Memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada orang lain/ pihak lain sesuai dengan
etika organisasi.
5 Menerapkan norma atau aturan yang berlaku dalam organisasi secara konsisten dalam
setiap situasi dalam lingkup pekerjaannya.
6 Memberikan argumen dengan disertai pemahaman atas ketentuan yang berlaku di
organisasi dan konsekuensinya dalam mengingatkan atau mengajak rekan kerja/ bawahan
dalam penegakan aturan.
JUMLAH
7 Menyampaikan informasi dengan cukup jelas baik secara tertulis maupun lisan dalam
KERJASAMA
menunjang kelancaran kerja pada unit/tim yang dipimpinnya.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

8 Melakukan koordinasi yang efektif dengan pihak-pihak relevan di lingkup satuan


kerja/organisasi dalam rangka menjamin kineja di lingkup unitnya.
9 Aktif menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan eksternal organisasi dalam
rangka menunjang kualitas layanan yang diselenggarakan organisasi
10 Merespon dengan positif adanya perbedaan atau kemajemukan dalam unit/tim kerja
sehingga tetap fokus pada tujuan kerja yang disepakati.
11 Bertanggungjawab terhadap peran atau tugasnya dalam rangka mencapai sasaran atau
tujuan tim yang telah disepakati.
JUMLAH
12 Aktif mencari informasi kebutuhan pemangku kepentingan dan memberikan penjelasan
mengenai prosedur standar pelayanan yang berlaku sebagai upaya pemenuhan pelayanan
publik yang efektif dan efisien.
13 Aktif mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan
dalam pemberian pelayanan publik.
14
MENGELOLA Menggunakan cara yang beragam untuk memastikan bawahan memahami arahan
PERUBAHAN penyelesaian tugas yang sesuai dengan target kerja yang diberikan dan SOP yang berlaku

15 Mencari metode kerja alternatif yang lebih efektif untuk menyesaikan pekerjaan terutama
ketika menghadapi hambatan
16 Proaktif mencari peluang perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pemberian pelayan publik.
JUMLAH
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN IX. FORM PENILAIAN SIKAP PERILAKU KEPEMIMPINAN BAGI MENTOR


FORMULIR MENTOR
Nama Peserta : 0 Nama Mentor :
NIP : 0 NIP: :
Jabatan : 0 Jabatan :
Instansi : 0 Instansi :
Program : 0

Komponen Sub Komponen SKOR 1 - 10


1 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan
untuk bertindak sesuai dengan nilai,
norma, dan etika organisasi dalam segala
situasi dan kondisi.
2 Menunjukkan komitmen dan tanggung
jawab terhadap penyelesaian tugas yang
diembannya.
3 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan
untuk melaksanakan tugas dan fungsi
mereka sesuai dengan tenggat waktu
INTEGRITAS
yang ada dan mematuhi ketentuan terkait
waktu kerja yang berlaku dalam
organisasi.
4 Memberikan informasi yang dapat
dipercaya kepada orang lain/ pihak lain
sesuai dengan etika organisasi.
5 Menerapkan norma atau aturan yang
berlaku dalam organisasi secara konsisten
dalam setiap situasi dalam lingkup
pekerjaannya.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

6 Memberikan argumen dengan disertai


pemahaman atas ketentuan yang berlaku
di organisasi dan konsekuensinya dalam
mengingatkan atau mengajak rekan kerja/
bawahan dalam penegakan aturan.
JUMLAH
9 Menyampaikan informasi dengan cukup
jelas baik secara tertulis maupun lisan
dalam menunjang kelancaran kerja pada
unit/tim yang dipimpinnya.
10 Melakukan koordinasi yang efektif
dengan pihak-pihak relevan di lingkup
satuan kerja/organisasi dalam rangka
menjamin kineja di lingkup unitnya.
11 Aktif menjalin komunikasi dengan
pemangku kepentingan eksternal
KERJASAMA organisasi dalam rangka menunjang
kualitas layanan yang diselenggarakan
organisasi
12 Merespon dengan positif adanya
perbedaan atau kemajemukan dalam
unit/tim kerja sehingga tetap fokus pada
tujuan kerja yang disepakati.
13 Bertanggungjawab terhadap peran atau
tugasnya dalam rangka mencapai sasaran
atau tujuan tim yang telah disepakati.
JUMLAH
14 Aktif mencari informasi kebutuhan
MENGELOLA PERUBAHAN pemangku kepentingan dan memberikan
penjelasan mengenai prosedur standar
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

pelayanan yang berlaku sebagai upaya


pemenuhan pelayanan publik yang efektif
dan efisien.
15 Aktif mengembangkan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan
perubahan dalam pemberian pelayanan
publik.
16 Menggunakan cara yang beragam untuk
memastikan bawahan memahami arahan
penyelesaian tugas yang sesuai dengan
target kerja yang diberikan dan SOP yang
berlaku
17 Mencari metode kerja alternatif yang
lebih efektif untuk menyesaikan
pekerjaan terutama ketika menghadapi
hambatan
18 Proaktif mencari peluang perbaikan yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pemberian pelayan publik.
JUMLAH
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN X. MILESTONE DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN


NO. TAHAPAN/ WAKTU STAKEHOLDER OUTPUT EVIDENCE KESEUAIAN MUTU STRATEGI
KEGIATAN PELAKSANAAN DI ATAS SESUAI DI MENYALAHI PENGENDALIAN
STANDAR STANDAR BAWAH STANDAR MUTU
STANDAR PEKERJAAN
JANGKA PENDEK
I TAHAP PERENCANAAN

II TAHAP PELAKSANAAN

III TAHAP PENGENDALIAN KEGIATAN

JANGKA MENENGAH

JANGKA PANJANG
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN XI. MATRIKS STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI DALAM AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN
No. KOMPONEN/SUB PANDUAN KEGIATAN KEGIATAN/TAHAPAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
KOMPONEN INTERVENSI PENGEMBANGAN DIRI AKSI PERUBAHAN PENGEMBANGAN DIRI
UNTUK MENDUKUNG RENCANA REALISASI
PELAKSANAAN AKSI
PERUBAHAN
1 2 3 4 5 6 7

KETERANGAN:
1. Diisi dengan nomor urut sub komponen yang dilakukan pengembangan diri;
2. Diisi dengan komponen/sub komponen sesuai dengan hasil dialog kinerja yang diperlukan untuk pengembangan diri;
3. Diisi dengan mencopy panduan intervensi sesuai dengan sub komponen yang diperlukan untuk pengembangan diri;
4. Diisi dengan aktivitas perilaku yang akan dilakukan sesuai dengan panduan intervensi ke dalam kegiatan yang terukur dalam mendukung
pelaksanaan aksi perubahan;
5. Diisi dengan kegiatan/tahapan kegiatan yang disusun pada aksi perubahan yang relevan sebagai wadah untuk menunjukkan aktivita s
perilaku atau kegiatan pengembangan diri;
6. Diisi dengan rencana waktu pelaksanaan yang dapat disesuaikan dengan pelaksanaan implementasi aksi prubahan;
7. Diisi dengan realisasi waktu pelaksanaan.
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN XII. HALAMAN JUDUL LAPORAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS


PELAYANAN

LOGO LOGO
KEMENTERIAN PEMDA
DALAM
NEGERI PESERTA

LAPORAN AKSI PERUBAHAN


KUALITAS PELAYANAN

JUDUL ARIAL 14 KAPITAL RATA TENGAH


………………………………………..

OLEH:
NAMA PESERTA, GELAR (KAPITAL ARIAL 12)
NIP............................................(TANPA SPASI)

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS


ANGKATAN KE-… PNBP TAHUN 2023

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


REGIONAL BANDUNG
2023 (ARIAL 12 BOLD)
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN XIII. LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKSI PERUBAHAN


KUALITAS PELAYANAN

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN KE …
TAHUN 2023

JUDUL : ...............................................
NAMA : ...............................................
NIP : ...............................................
PANGKAT / GOLONGAN : ...............................................
JABATAN : ...............................................
UNIT KERJA : ...............................................

Disetujui untuk diujikan dalam Seminar Laporan Aksi Perubahan KUALITAS


PELAYANAN yang dilaksanakan pada tanggal … - … - 2023 di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Regional Bandung.

Sumedang, - - 2023

Coach, Mentor,

( ......NAMA, GELAR....) ( ......NAMA, GELAR .......)


NIP. …………. NIP. ………….
*yang memintakan tanda tangan coach dan penguji adalah peserta yang bersangkutan
PANDUAN PENYUSUNAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN

LAMPIRAN XIV. LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS


PELAYANAN

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI PERUBAHAN KUALITAS PELAYANAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN KE …
TAHUN 2023

JUDUL : ...............................................
NAMA : ...............................................
NIP : ...............................................
PANGKAT / GOLONGAN : ...............................................
JABATAN : ...............................................
UNIT KERJA : ...............................................
Disahkan berdasarkan hasil Seminar Laporan Aksi Perubahan KUALITAS
PELAYANAN yang dilaksanakan pada tanggal … - … - 2023 di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Regional Bandung.

Sumedang, … - ……….. - 2023

Penguji, Koordinator
Bidang Pengembangan Kompetensi
JPT Pratama, PENGAWAS dan
Pengawas,

(.…NAMA , GELAR ..) NETA SITI MUTIAWATI, S.Sos, M.AP


NIP. … (TANPA SPASI) … NIP. 197011121993032001

Kepala Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Regional Bandung,

Dr. BELLY ISNAENI, S.H., M.H.


NIP. 197605271995021001

Anda mungkin juga menyukai