NAMA :……………………….
TEMPAT TUGAS :……………………….
NO. ABSEN :……………………….
TANDA TANGAN :……………………….
KEPEMIMPINAN (4)
1. Di saat sedang gencar gencarnya upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi, ternyata di Puskesmas ini ada 3 kasus kematian ibu
melahirkan. Oleh karena itu Puskesmas harus segera menindaklanjuti kejadian
luar bisa ini. Apa yang harus dilakukan oleh kepala Puskesmas jika ingin
mempraktekkan kepemimpinan holistic?
A. Langsung membentuk tim gerak cepat melindungi seluruh ibu hamil di
wilayahnya.
B. Menargetkan hasil yang ingin dicapai, menunjukkan kekurangan dan
permasalahan yang dihadapi ibu hamil dan ibu melahirkan, dan
menetapkan keputusan tidak ada pertolongan oleh paraji.
C. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, mengantisipasi, dan
membangun solusi secara tim. dengan memberdayakan seluruh sumber
daya yang dimiliki.
D. Membangun hubungan dengan seluruh stakeholder, untuk
berkomunikasi membangun relasi dan mempengaruhi seluruh
stakeholder sesuai dengan pemikirannya dalam pemecahan masalah
tersebut
2
2. Berdasarkan hasil Survei Kepuasan Pelanggan di puskesmas, publik
mengapresiasi dengan merespon tingkat kepuasan yang bervariasi. Hasilnya 35
% responden mengaku layanan yang mereka dapatkan sudah cepat, 30%
responden mengaku bahwa aparat di puskesmas belum transparan dalam biaya
pelayanan. Masyarakat masih selalu membayar pungli setiap kali mengurus
surat keterangan/dokumen, agar urusan cepat selesai.
Bagaimana tindakan efektif yang perlu dilakukan oleh pimpinan puskesmas
untuk mengurangi pungli ?
A. Pendekatan hukum berupa vonis dan pengawasan intensif;
B. Tindakan pencegahan, pendeteksian, dan penindakan segala bentuk
kecurangan
C. Tindakan pencegahan dengan Pendekatan budaya lewat penyadaran
pada aparat pelayanan di puskesmas dan masyarakat;
D. Melaporkan pada satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saberpungli)
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016;
PUSDATIN (2)
1. Seorang surveyor mendapati satu keluarga yang terdiri dari 4 (empat) anggota keluarga
yang terdiri dari : ayah, ibu dan 2 (orang) anak. Saat wawancara, diketahui kedua orang
anak tersebut didiagnosis oleh dokter mengalami gangguan kejiwaan. Namun hanya 1
anak yang berobat secara teratur. Sebagaimana diketahui, ada 3 (tiga) pertanyaan
dikuesioner terkait indikator ODGJ pada kuesioner rumah tangga yaitu :
1. Apakah ada anggota keluarga yang pernah didiagnosis menderita gangguan
jiwa berat ?
2. Bila ya, apakah selama ini anggota keluarga tersebut meminum obat gangguan
jiwa berat secara teratur?
3. Apakah ada anggota keluarga yang dipasung?
Apakah Jawaban yang harus dipilih oleh surveyor untuk kasus tersebut ?
A. Ya, Ya, Tidak
B. Ya, Tidak, Tidak
C. Ya, Tidak, Ya
D. Ya, Ya, Ya
LITBANG (1)
2. Data profile Puskesmas “Sayang Ibu”, berdasarkan kunjungan ke Puskesmas
tahun 2013 s.d 2017 untuk penyakit terbanyak setelah TBC dan DM adalah
Diare yaitu: 3,7%, 2,9%, 3,2%, 3,5% dan 1,8%. Cakupan indicator untuk akses
air bersih dan jamban masing masing sebesar 57% dan 84%. Bagaimanakah
analisis situasi data tersebut kalau dengan analisis korelasi?
A. Perlu penanganan kasus diare dengan baik
B. Hanya 26% belum akses dan menggunakan jamban
C. Masih ada 43% keluarga belum ada akses dan menggunakan air bersih
D. Akses penggunaan jamban cukup bagus walaupun belum mencapat target
ASI Ekslusif
4
3. Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas yang
mengintegrasikan UKP dan UKM secara berkesinambungan.
Manakah yang merupakan tujuan dari dilaksanakannya pendekatan keluarga? (C2)
A. Menggantikan pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
B. Menggantikan fungsi Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
C. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap pelayanan
kesehatan komprehensif
D. Mendukung keluarga dalam mengembangkan kemampuan individu untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga
6. Puskesmas akan menyusun Rencana Lima Tahunan untuk periode tahun 2018 s.d
2022.
Apakah yang perlu dipelajari oleh tim manajemen Puskesmas untuk penyusunan
perencanaan tersebut? (C3)
A. Rencana tahunan Puskesmas, SPM tingkat Puskesmas, dan NSPK terkait
manajemen Puskesmas
B. Rencana tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, SPM tingkat Puskesmas,
dan NSPK terkait manajemen Puskesmas
C. Rencana lima tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, SPM tingkat
kabupaten/kota, dan NSPK terkait manajemen Puskesmas
D. Rencana lima tahunan Puskesmas, SPM tingkat kabupaten/kota, dan Norma,
Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) terkait manajemen Puskesmas
7. Puskesmas akan menyusun Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas tahun 2018.
Apakah yang perlu dipelajari oleh tim manajemen Puskesmas untuk penyusunan
perencanaan tersebut? (C3)
A. Rencana tahunan Puskesmas, SPM tingkat Puskesmas, dan NSPK terkait
manajemen Puskesmas
B. Rencana tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, SPM tingkat Puskesmas,
dan NSPK terkait manajemen Puskesmas
C. Rencana lima tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, SPM tingkat
kabupaten/kota, dan NSPK terkait manajemen Puskesmas
5
D. Rencana lima tahunan Puskesmas, SPM tingkat kabupaten/kota, dan Norma,
Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK) terkait manajemen Puskesmas
10. Dari hasil Kunjungan Keluarga di tahun 2017, diketahui bahwa cakupan penderita
hipertensi yang berobat teratur di Kecamatan Sayang Ibu sebesar 29%, dan
menjadi salah satu permasalahan yang harus ditangani oleh Puskesmas.
Selanjutnya akan dilaksanakan perumusan masalah sesuai dengan 5W1H (What,
When, Where, Why, Who, How).
Bagaimana permasalahan tersebut dirumuskan? (C4)
A. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di
Kecamatan Sayang Ibu pada masyarakat usia 15 tahun ke atas pada tahun
2017 sebanyak 71%
B. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di
Kecamatan Sayang Ibu pada masyarakat usia 15 tahun ke atas pada tahun
2017 sebanyak 29 %
C. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di
Kecamatan Sayang Ibu pada masyarakat usia 15 tahun ke atas pada tahun
2018 sebanyak 71%
D. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di
Kecamatan Sayang Ibu pada pasien usia 15 tahun ke atas pada tahun 2018
sebanyak 29%
6
11. Pemilihan urutan prioritas masalah untuk menyusun perencanaan Puskesmas dapat
mempergunakan berbagai metode.
Apakah metode yang dianjurkan untuk dipergunakan oleh Puskesmas menurut
Permenkes Nomor 44 tahun 2016? (C2)
A. Eksperiential
B. Urgency Seriousness Growth (USG)
C. Pan American Health Organization (PAHO )
D. Capability Accessibility Readiness Leverage (CARL)
TB (1)
1. Manakah tempat yang beresiko penularan TB?
A. Perkantoran
B. Lapas/Rutan
C. Mall/Pertokoan
D. Sekolah Taman kanak-kanak
JIWA (1)
1. Hasil wawancara terhadap keluarga X terdapat anggota keluarga yang mengalami sulit tidur,
bicara tidak nyambung, marah tidak dapat terkontrol, berhalusinasi, tidak dapat menilai
realita, tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari.
Apa kemungkinan yang dialami oleh anggota keluarga tersebut?
A. Gangguan Bipolar
B. Gangguan Cemas
C. Gangguan Depresi
D. Gangguan jiwa berat
ASET (1)
. Puskemas A baru saja menerima 2 buah mobil ambulance. Pimpinan puskesmas dalam
rangka pengamanan aset memasukkan anggaran pembuatan garasi.
A. Administrasi
B. Bangunan
C. Hukum
D. Fisik
SDM (2)
7
kematian akibat campak 3 orang (CFR: 15%). Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
anak balita yang belum maksimal (data D/S sangat bervariasi di tiap desa) sehingga
mempengaruhi status gizi anak balita, balita dengan gizi buruk 4 orang pertahun dan Gizi kurang
8 orang pertahun pada usia 1- belum lagi masalah imunisasi, masalah perilaku masyarakat dan
kesehatan lingkungan. Penderita yang berkunjung dan terduga TBC sebanyak 1120 orang, dan
yang sudah diperiksa dan positif sebanyak 45 %, pada usia 13 sd 74 th.
1. Mengingat Puskesmas Purnama sudah mempunyai data Standar Operasional Prosedur (SOP).
Diperlukan metode yang dapat digunakan untuk memenuhi kekurangan jumlah dan jenis
SDMK.
Apakah metode tersebut?
A. Analisis Beban Kerja SDMK (ABK-Kes)
B. Standar ketenagaan minimal SDMK Puskesmas
C. Rasio tenaga kesehatan
D. Standar kebutuhan tenaga kesehatan
2. Berdasarkan data tahun 2017 pemberian ASI eksklusif masih rendah, masyarakat yang
hipertensi dan berobat teratur masih rendah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan frekuensi
penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil (bumil), ibu menyusui dan pasien
hipertensi. Upaya tertentu harus dilakukan oleh kepala puskesmas agar staf puskesmas dapat
melakukan tugas tersebut secara profesional.
Apakah upaya tersebut?
A. Mengaktifkan pelaksanaan posbindu
B. Bimbingan di tempat kerja melaui coaching bagi petugas promkes
C. Menyelenggarakan seminar bagi bumil, ibu menyusui, pasien hipertensi
D. Pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan konselor ASI dan PTM
OBAT (1)
1. Data IKS menunjukkan penyakit Diare 18%. Supaya pengobatan efektif
maka penggunaan obat oleh pasien harus sesuai dengan penggunaan
obat rasional pada terapi penyakit Diare.
Manakah dibawah ini hal yang sesuai?
A. Menggunakan rehidrasi oral (oralit)
B. Menggunakan obat bebas untuk menghentikan diare
C. Menggunakan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab diare
D. Mengkonsumsi anti jamur karena kemungkinan penyebab diare adalah
jamur
8
SURVEILENS (2)
1. Dalam sistem surveilans PTM, pengolahan data merupakan hal yang sangat
penting. Apakah proses yang diperlukan?
A. Pengumpulan data
B. Verifikasi & validasi data
C. Entry dan penyajian data
D. Pengukuran keabsahan data
IMUNISASI (1)
PTM (2)
5. Salah satu garis besar kegiatan pengendalian penyakit tidak menular adalah surveilans
terpadu PTM. Apakah yang dimaksud dengan surveilans factor risiko pada kegiatan
tersebut?
9
A. Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan
informasi tentang kondisi yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan
B. Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan
informasi tentang kondisi yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan sehingga memperoleh dan
memberikan informasi
C. Kegiatan pengamatan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kondisi
yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan sehingga memperoleh dan memberikan informasi
D. Kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan
informasi tentang kondisi yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan sehingga memperoleh dan
memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien
6. Posbindu PTM adalah kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko bersama di
masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, digunakan alat-alat pengukuran dan
kelengkapan monitoring faktor risiko. Apakah alat yang digunakan?
A. Tensimeter digital, pita ukur, timbangan berat badan, microtoise, buku rekapitulasi
kegiatan Posbindu PTM
B. Tensimeter digital, pita ukur, timbangan berat badan, microtoise, serial buku pintar
kader, buku monitoring factor risiko PTM
C. Tensimeter digital, pita ukur, timbangan berat badan, microtoise, serial buku pintar
kader, buku monitoring faktor risiko PTM, form rujukan
D. Tensimeter digital, pita ukur, timbangan berat badan, microtoise, serial buku pintar
kader, buku monitoring faktor risiko PTM, buku pencatatan hasil kegiatan Posbindu
PTM dan form rujukan
KESGA (1)
12. Dari Profil Puskesmas Kecamatan B, diketahui informasi sebagai berikut ASI
Eksklusif, Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan anak balita, Gizi,
Imunisasi, Kematian Balita Perilaku Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan, data
Penyakit terbanyak serta data kematian tertinggi. Apa data cakupan yang tidak
tersedia dalam informasi tersebut?
A. Imunisasi
B. Pelayanan KB
C. Gizi anak balita
D. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan anak balita
ROREN (1)
1. Pengelola keuangan di Puskesmas paling sedikit terdiri dari Kepala Puskesmas
dan Bendahara. Bendahara di Puskesmas merupakan bendahara pembantu.
Apa sajakah yang menjadi tanggung jawab seorang bendahara puskesmas?
A. Melakukan pengecekan atas penerimaan dana dalam rekening bank
bendahara
10
B. Menyusun dan mengajukan usulan rencana kegiatan dan pendanaan
puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
C. Melakukan pengecekan atas ketersediaan dana yang ada pada
puskesmas sebelum melaksanakan kegiatan
D. Melakukan verifikasi dan menetapkan laporan periodic penerimaan dan
pengeluaran dana Puskesmas
P2JK (1)
4. Obat dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan oleh Puskesmas tidak
tercantum dalam formularium nasional. Bagaimana mengatisipasinya?
A. Dapat menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal berstandar
dan fitofarmaka secara terbatas, dengan persetujuan kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota
B. Dapat menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal berstandar
dan fitofarmaka secara tidak terbatas, dengan persetujuan kepala dinas
kesehatan provinsi
C. Dapat menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal berstandar
dan fitofarmaka secara terbatas, dengan persetujuan kepala dinas kesehatan
provinsi
D. Dapat menggunakan obat lain termasuk obat tradisional, obat herbal berstandar
dan fitofarmaka secara terbatas, dengan persetujuan kepala dinas kesehatan
kementerian kesehatan
SARPRAS (1)
1. Pada profile Puskesmas A, saat pengadaan peralatan dan bangunan baru,
maupun penghapusan, dilakukan pemuktahiran data/update. Apakah yang
diharapkan oleh manajer Puskesmas dalam upaya pemuktahiran data tersebut ?
A. Tersedianya data SPA yang akurat untuk pengajuan akreditasi
B. Tersedianya data SPA yang akurat untuk pengajuan DAK tahun berikutnya.
C. Tersedianya data SPA yang akurat tentang kondisi real puskesmas
D. Tersedianya data SPA yang akurat, muktahir, berkualitas dan optimal
PROMKES (2)
1. Sebaiknya kegiatan pemberdayaan masyarakat didasari hasil MMD/Kelurahan
karena tentunya akan disepakati bersama dalam pelaksanaannya.
Apakah kegiatan yang dimaksud?
A. Kesepakatan masyarakat
B. Penggerakan masyarakat
C. Pengorganisasian kegiatan
D. Pemberdayaan masyarakat
11
A. SMD, MMD, kunjungan rumah dan edukasi
B. Refreshing kader, SMD, MMD, intervensi kegiatan
C. Refreshing kader, kunjungan rumah dan penyuluhan
D. Refreshing kader, pemberdayaan masyarakat, kunjungan rumah
MUTU (2)
1. Apabila telah terbentuk Tim Mutu di Puskesmas A, apa yang sebaiknya dituangkan di
dalam pedoman mutu Puskesmas oleh Tim Mutu sehingga memberikan daya ungkit bagi
pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga tersebut?
KESMAS (2)
12
A. Pembelian Vaksin
B. Kunjungan antenatal
C. Advokasi lintas sektor
D. Deteksi dini penyakit pada lansia
2. Sebagai prasyarat penyaluran dana BOK, ada 2 (dua) jenis laporan yang harus
dipersiapkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota untuk dikirimkan ke
Kemenerian Keuangan. Salah satunya membutuhkan laporan kumulatif dari
tingkat Puskesmas.
Apakah jenis laporan yang harus dipersiapkan Puskesmas tersebut?
A. Laporan SP2TP
B. Laporan data capaian kesehatan
C. Laporan realisasi pemanfaatan dana BOK
D. Laporan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
-----------------selamat bekerja-------------------
13