Anda di halaman 1dari 13

SET 12

NASKAH SOAL KOMPREHENSIF


PELATIHAN MANAJEMEN PUSKESMAS
TAHUN 2018

NAMA :……………………….
TEMPAT TUGAS :……………………….
NO. ABSEN :……………………….
TANDA TANGAN :……………………….

PUSAT PELATIHAN SDM KESEHATAN


BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENKES-RI
1
Kunci
Berikan tanda silang (X) pada Jawaban yang Saudara anggap paling benar pada
lembar jawaban yang telah disediakan. Jangan lupa bubuhkan nama Saudara pada
lembar jawaban. Naskah Soal tidak diperbolehkan untuk dicoret coret. Hindari
kerjasama pada saat mengerjakan soal.

KEPEMIMPINAN (4)
1. SDM kesehatan Puskesmas yaitu dokter umum 2 orang, perawat 10 orang, bidan
6 orang, sanitarian 1 orang, Petugas Gizi 1 orang, Apoteker 1 orang, dan sisanya
adalah petugas administrasi dan kebersihan. Seorang Kepala Puskesmas harus
melakukan kolaborasi yang baik dengan seluruh karyawan di Puskesmas agar
PIS PK di Puskesmas tercapai dengan baik.
Bagaimana Kepala Puskesmas harus bertindak ?
A. Melibatkan pembagian tugas dimana setiap orang mengerjakan setiap
pekerjaan yang merupakan tanggungjawabnya demi terwujudnya tujuan
bersama
B. Menggabungkan pemikiran secara berkesinambungan dalam menyikapi
suatu hal, setiap pihak yang terlibat tidak saling ketergantungan di
dalamnya.
C. Masing masing pihak bekerja sendiri sendiri, supaya lebih focus
D. Memilah tugas sesuai dengan pekerjaannya masing masing

1. Salah satu Strategi Pemberantasan Budaya Anti Korupsi Kementerian


Kesehatan Tahun 2013 adalah:
A. Menerbitkan buku panduan penggunaan fasilitas kantor
B. Penyusunan buku panduan penyebarluasan nilai-nilai anti korupsi
C. Peningkatan pemahaman tentang antikorupsi dengan topik tentang gaya
hidup PNS;
D. Penyebarluasan nilai-nilai anti korupsi berkaitan dengan kebutuhan
pribadi dan persepsi gratifikasi.
2. Model kepemimpinan yang selalu mencoba mengidentifikasi karakter situasi
atau keadaan sebagai penentu utama yang dapat membuat keberhasilan
secara efektif dan efisien merupakan model kepemimpinan :
A. Model kepemimpinan watak
B. Model kepemimpinan situasional
C. Model kepemimpinan kontingensi
D. Model kepemimpinan transformasional
3. Dalam mendukung Program Indonesia Sehat, setelah mengikuti Pelatihan
ManajemenPuskesmas, Pimpinan Puskesmas meminta seluruh staf dari semua
program untuk mensukseskan PIS PK.

2
Profil kekuasaan yang dimiliki pemimpin puskesmas tersebut diatas adalah :
A. Legitimate power (kekuasaan yang sah)
B. Coercive power (kekuasaan paksaan)
C. Referent power (kekuasaan rujukan)
D. Expert power (kekuasaan keahlian)
4. Strategi pemimpin yang efektif dalam mengubah lingkungan kerja yang kondusif
di Puskesmas adalah:
A. Mengembangkan visi pemimpin, membangun jejaring kerja, menghargai
perbedaan dan meningkatkan kapasitas untuk menangani ketidakpuasan.
B. Membangun visi organisasi Puskesmas dan mengkomunikasikan kepada
seluruh jaringan dan jejaring Puskesmas
C. Tidak memberikan peluang staf untuk melakukan perubahan
D. Membangun kreatifitas sesuai dengan keinginan pemimpin

PUSDATIN (2)
1. Dalam rangka penyebarluasan dan penggunaan data, Kepala Puskesmas A membutuhkan
penyajian data terhadap hasil pendataan KS untuk menjadi bahan advokasi kepada lintas
sektor.
Bagaimana bentuk penyajian data yang tepat?
A. Grafik garis (line chart)
B. Grafik batang (bar chart)
C. Grafik lingkaran (pie chart)
D. Grafik gambar (pictogram)

2. Puskesmas A yang terletak jauh dari ibu kota kecamatan melakukan pengelolaan data
secara manual menggunakan formulir. Puskesmas A memerlukan ruangan khusus untuk
penyimpanan dokumen.
Apakah keuntungan dari pengelolaan data di Puskesmas A?
A. Sulit dalam melacak data karena selalu terupdate
B. Sulit dalam membuat data cadangan (back up data)
C. Biaya investasi infrastruktur dan SDM rendah/murah
D. Memakan waktu yang lebih lama dalam mengentri data

LITBANG (1)
1. Table data IKS pada Puskesmas “Sayang Ibu”, dapat dilihat dibawah ini

3
Dari table tersebut kalau dilihat capaian IKS nya sebesar 0.58 artinya puskesmas
tersebut kategori Prasehat. Apakah langkah yang perlu pertama dilakukan untuk
dapat meningkatan capaian IKS?
A. Merumuskan masalah
B. Mengadvokasi Lintas Sektor
C. Menyusun RUK, RKA dan RPK
D. Melakukan analisis data cakupan indikator

ASI Ekslusif

MANAJEMEN UMUM (11)


1. Puskesmas “Sayang Ibu” akan menyusun perencanaan program pengendalian
penyakit tidak menular.
Apa saja indikator Keluarga Sehat yang dapat dimanfaatkan untuk penyusunan
program tersebut? (C2)
A. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap dan penderita hipertensi melakukan
pengobatan secara teratur
B. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan dan penderita hipertensi
melakukan pengobatan secara teratur
C. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur dan penderita
gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
D. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar dan
penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

2. Dari hasil Kunjungan Keluarga di tahun 2017, diketahui bahwa cakupan penderita
hipertensi yang berobat teratur di Kecamatan Sayang Ibu sebesar 29%, dan
menjadi salah satu permasalahan yang harus ditangani oleh Puskesmas.

4
Selanjutnya akan dilaksanakan perumusan masalah sesuai dengan 5W1H (What,
When, Where, Why, Who, How).
Bagaimana permasalahan tersebut dirumuskan? (C4)
A. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di
Kecamatan Sayang Ibu pada masyarakat usia 15 tahun ke atas pada tahun
2017 sebanyak 71%
B. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di
Kecamatan Sayang Ibu pada masyarakat usia 15 tahun ke atas pada tahun
2017 sebanyak 29 %
C. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di
Kecamatan Sayang Ibu pada masyarakat usia 15 tahun ke atas pada tahun
2018 sebanyak 71%
D. Tingginya persentase penderita hipertensi yang tidak berobat teratur di
Kecamatan Sayang Ibu pada pasien usia 15 tahun ke atas pada tahun 2018
sebanyak 29%

3. Pemilihan urutan prioritas masalah untuk menyusun perencanaan Puskesmas dapat


mempergunakan berbagai metode.
Apakah metode yang dianjurkan untuk dipergunakan oleh Puskesmas menurut
Permenkes Nomor 44 tahun 2016? (C2)
A. Eksperiential
B. Urgency Seriousness Growth (USG)
C. Pan American Health Organization (PAHO )
D. Capability Accessibility Readiness Leverage (CARL)

4. Di bulan Februari 2018, Puskesmas “Sayang Ibu” diundang untuk menghadiri


Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangmat).
Apa saja bahan terkait perencanaan tahunan yang harus dipersiapkan? (C3)
A. Rancangan Usulan Kegiatan untuk tahun 2018, yang telah dibahas di lokakarya
mini triwulanan pertama
B. Rancangan Usulan Kegiatan untuk tahun 2019, yang telah dibahas di lokakarya
mini triwulanan pertama
C. Rancangan Pelaksanaan Kegiatan untuk tahun 2018, yang telah dibahas di
lokakarya mini triwulanan pertama
D. Rancangan Pelaksanaan Kegiatan tahun 2019, yang telah dibahas di lokakarya
mini triwulanan pertama

5. Di bulan Januari 2018, Puskesmas “Sayang Ibu” diundang untuk menghadiri


Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Apa saja bahan
terkait perencanaan tahunan yang harus dipersiapkan? (C3)
A. Rancangan Pelaksanaan Kegiatan untuk tahun 2018, yang telah dibahas di
lokakarya mini bulanan pertama
B. Rancangan Pelaksanaan Kegiatan tahun 2019, yang telah dibahas di lokakarya
mini bulanan pertama
C. Rancangan Usulan Kegiatan untuk tahun 2018, yang telah dibahas di lokakarya
mini bulanan pertama
D. Rancangan Usulan Kegiatan untuk tahun 2019, yang telah dibahas di lokakarya
mini bulanan pertama

6. Pada pertengahan tahun berjalan, Kepala Puskesmas melaksanakan penyesuaian


Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas. Bagaimanakah penyesuaian
tersebut dapat dimungkinkan? (C3)
A. Untuk mengakomodir kebutuhan pribadi Kepala Puskesmas
B. Untuk mengakomodir pergantian staf pemegang program di Puskesmas

5
C. Bila terjadi pemilihan kepala daerah dan pelaksanaan kegiatannya belum
dituangkan ke dalam RPK
D. Bila terjadi Kejadian Luar Biasa yang harus ditindaklanjuti oleh Puskesmas dan
belum dituangkan ke dalam RPK

7. Dari hasil analisis dengan Fish-bone Diagram, didapatkan akar penyebab


permasalahan kematian ibu di Puskesmas “Sayang Ibu” karena kompetensi bidan
yang membantu persalinan tidak optimal.
Apa kemungkinan kegiatan yang dapat direncanakan pada Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK) tahun 2018? (C4)
A. Menyediakan obat dan cairan infus untuk mengatasi perdarahan
B. Menyediakan ambulans untuk memudahkan rujukan persalinan ke Rumah Sakit
C. Menyusun dokumen elemen penilaian program KIA sesuai akreditasi Puskesmas
D. Mengusulkan bidan yang membantu persalinan untuk mengikuti Pelatihan
Asuhan Persalinan Normal

8. Hasil penilaian kinerja Puskesmas “Sayang Ibu” untuk tahun 2017 tercatat hasil
cakupan pelayanan kesehatan mencapai 89 % dan cakupan manajemen mencapai
nilai 5,8.
Apa pengelompokan kinerja Puskesmas “Sayang Ibu” berdasarkan hasil penilaian
tersebut? (C3)
A. Baik
B. Cukup
C. Kurang
D. Buruk
9. Data penyakit TBC pada tahun 2013 s.d 2017 berdasarkan kunjungan ke
Puskesmas “Sayang Ibu” adalah sebagai berikut:

Penyakit Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


2013 2014 2015 2016 2017
TBC 2% 1.6% 1.3% 1.5% 0.8%

Sedangkan data hasil kunjungan keluarga Puskesmas “Sayang Ibu” di tahun 2017
yang sudah total coverage sebagai berikut:
Indikator Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3 Kel. 4 Kel. 5 Kel. 6 Kel. Kel. 8 ∑ Klg Total % Cakupan
7 Bernilai Klg ∑ Kecamatan
“Y” - “N” “Sayang
Ibu”
Penderita TB 26,1% 64,5% 35,9% 29,5% 35,4% 32,6% 21% 47,7% 520 1212 43%
Paru yang
berobat sesuai
standar

Puskesmas “Sayang Ibu” akan menyusun perencanaan untuk program penyakit


TBC.
Apa yang saudara dapat artikan dari data tersebut di atas? (C4)
A. Pengobatan penyakit TBC belum berhasil karena hanya bisa menangani
pasien TBC sebanyak 0,8 %
B. Program pengendalian penyakit TBC semakin berhasil karena sudah dapat
mendeteksi 43% pasien yang berobat sesuai standar
C. Pengobatan penyakit TBC semakin berhasil karena data pasien TBC yang
berkunjung ke Puskesmas cenderung turun selama 5 tahun, dan data TBC
yang ditemukan hanya 43%
D. Program pengendalian penyakit TBC belum berhasil karena masih ada 57 %
penderita TBC yang belum berobat sesuai standar dan yang sadar untuk
berobat ke Puskesmas semakin turun

6
10. Akar penyebab permasalahan rendahnya cakupan bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap di Puskesmas “Sayang Ibu” karena adanya kelompok masyarakat anti
vaksin. Puskesmas akan melaksanakan lokakarya mini tribulanan rutin.
Apa kemungkinan kegiatan yang dapat diusulkan ke camat dan jajarannya untuk
menyelesaikan permasalahan ini? (C4)
A. Pengadaan ruangan imunisasi di Pos Kesehatan Desa
B. Pengadaan logistik imunisasi di Pos Kesehatan Desa
C. Advokasi dan sosialisasi kepada pemuka agama mengenai pentingnya imunisasi
dasar lengkap
D. Advokasi dan sosialisasi kepada tenaga kesehatan mengenai pentingnya
imunisasi dasar lengkap

11. Puskesmas “Sayang Ibu” telah selesai melaksanakan kunjungan rumah di tahun
2017 secara total coverage dan akan melakukan updating data di tahun 2018.
Apa saja indikator Keluarga Sehat yang harus dilakukan updating data setiap
tahunnya? (C2)
A. Penderita Tuberkulosis Paru Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar dan
Keluarga Memiliki sarana air bersih
B. Ibu Melakukan Persalinan di Fasilitas Kesehatan dan Keluarga Memiliki Jamban
Sehat
C. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap dan Keluarga Menjadi Peserta Jaminan
Kesehatan Nasional
D. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan dan Bayi mendapat imunisasi
dasar lengkap

TB (1)

Bagaimanakah perjalanan alamiah TB pada manusia?

A. Infeksi, Terpapar dan Sakit


B. Terpapar, Infeksi, dan Sakit
C. Infeksi, Sakit dan Meninggal dunia
D. Terpapar, Infeksi, Sakit dan Meninggal dunia

JIWA (1)
Manakah pernyataan dibawah ini yang dimaksud dengan tindakan penelantaran/pemasungan?
A. Dikunci dikamar atau ruangan dan mendapatkan akses pelayanan kesehatan
B. Dibiarkan menggelandang dijalanan dan tidak diperhatikan kebersihan serta perawatan
dirinya
C. Dikunci di kamar atau diisolasi sementara oleh keluarga ketika mengamuk untuk
mencegah bahaya bagi diri, orang lain dan lingkungan sekitarnya sampai mendapatkan
akses pelayanan kesehatan
D. Dibatasi geraknya dengan menggunakan alat (rantai, tali, balok kayu, dan alat fiksasi
lainnya) atau dikunci/diisolasi diruangan atau jauh dari rumah dan tidak mendapatkan
akses pelayanan kesehatan

ASET (1)

7
.A, adalah staf bagian TU, baru saja ditunjuk untuk mengurusi bahan milik
Negara/daerah. Oleh karena itu dia harus memliki pengetahuan tentang jenis-jenis aset
barang milik Negara. Apa yang bukan termasuk jenis-jenis aset barang milik Negara?

A. Barang yang diperoleh dari sumbangan swasta


B. Barang sudah masuk dalam penghapusan
C. Barang yang dibeli dari APBN/APBD
D. Barang hasil sitaan pengadilan

SDM (2)

Puskesmas Kecamatan “ Purnama “, adalah Puskesmas Rawat Inap dengan di kawasan


perdesaan. Wilayah kerja Puskesmas B terdiri dari 8 desa, yaitu desa 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas sebesar 28.000 penduduk, dengan jumlah
penduduk laki-laki 12.000 penduduk dan jumlah penduduk perempuan 16.000 penduduk. Jumah
bayi 1.120 orang dan balita 1.680 orang.
Di Kecamatan B tersebut, terdapat 3 klinik pratama, 1 dokter praktik swasta, 1 laboratorium
swasta, 2 lembaga swadaya masyarakat ditambah UKBM yang ada di setiap desa, seperti
Posyandu, Posbindu, dll.
Data khusus lain adalah pemberian ASI Ekslusif yang masih rendah.Pada tahun 2018 ini
dilaporkan terdapat kasus campak sebanyak 20 kasus pada anak usia 2-8 tahun dengan jumlah
kematian akibat campak 3 orang (CFR: 15%). Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
anak balita yang belum maksimal (data D/S sangat bervariasi di tiap desa) sehingga
mempengaruhi status gizi anak balita, balita dengan gizi buruk 4 orang pertahun dan Gizi kurang
8 orang pertahun pada usia 1- belum lagi masalah imunisasi, masalah perilaku masyarakat dan
kesehatan lingkungan. Penderita yang berkunjung dan terduga TBC sebanyak 1120 orang, dan
yang sudah diperiksa dan positif sebanyak 45 %, pada usia 13 sd 74 th.

1. Berdasarkan data tahun 2017 pemberian ASI eksklusif masih rendah, masyarakat yang
hipertensi dan berobat teratur masih rendah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan frekuensi
penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil (bumil), ibu menyusui dan pasien
hipertensi. Upaya tertentu harus dilakukan oleh kepala puskesmas agar staf puskesmas dapat
melakukan tugas tersebut secara profesional.
Apakah upaya tersebut?
A. Mengaktifkan pelaksanaan posbindu
B. Bimbingan di tempat kerja melaui coaching bagi petugas promkes
C. Menyelenggarakan seminar bagi bumil, ibu menyusui, pasien hipertensi
D. Pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan konselor ASI dan PTM

2. Berdasarkan data di atas pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita belum
maksimal (69%) sehingga mempengaruhi status gizi anak balita, balita dengan gizi
buruk 4 orang pertahun dan Gizi kurang 8 orang pertahun.
Apa intervensi yang harus dilakukan oleh kepala puskesmas?
A. Memberikan bimbingan intensif kepada petugas gizi
B. Menugaskan petugas gizi untuk bekerja di puskesmas lain untuk memperbaiki
kompetensinya
C. Mencari penyebab masalah rendahnya capaian pemantauan pertumbuhan
perkembangan anak balita
Menganalis kemampuan petugas gizi dalam pemantauan pertumbuhan perkembangan
anak balita

8
OBAT (1)

1. Data IKS pada Puskesmas “Sayang Ibu” menunjukkan bahwa TB


termasuk dalam 6 penyakit terbanyak. Dilihat dari aspek pengelolaan obat
TB, beberapa hal dilakukan dalam meningkatkan penggunaan obat
rasional.
Manakah hal yang sesuai?
A. Memberikan informasi aturan pakai obat ketika penyerahan resep
B. Melakukan peracikan obat menggunakan lumpang terpisah dengan
obat bukan antibiotika
C. Menjamin ketersediaan obat TB sehingga pasien mendapatkan obat
yang tepat dalam jumlah yang cukup sesuai regimen terapi
D. Melaksanakan peninjauan resep pasien TB untuk memastikan
ketepatan dosis obat dihubungkan dengan kondisi klinis pasien

SURVEILENS (2)

1. Pada bulan lalu petugas surveilans puskesmas melaporkan di Desa 1 terdapat


kasus campak sebanyak 20 kasus pada anak usia 2-8 tahun dengan jumlah
kematian sebanyak 3 orang (CFR: 15%)
Menurut saudara siapakah yang menetapakan status KLB di suatu wilayah ?
A. Menteri kesehatan
B. Kepala desa melalui camat
C. Kadinkes kab/kota atas nama pemerintah daerah
D. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

1. Sebagai upaya preventif agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang lebih luas lagi
bilamana penyakit tersebut berasal dari puskesmas wilayah Saudara. Apakah
upaya yang Saudara lakukan?
A. Komunikasi risiko
B. Penyelidikan epidemiologi
C. Pemberian profilaksis selektif
D. Diseminasi informasi jejaring kerja epidemiologi antar wilayah

IMUNISASI (1)

9
5. Menggunakan data pada table dibawah, diperlukan stok minimal per bulan vaksin
DPT-HB-HIB yang tersedia di puskesmas X dalam rangka pemberian imuninasi
dasar lengkap pada Tahun 2018.
TABEL 1: Data Simulasi Manajemen Puskesmas
NO URAIAN JUMLAH
1 Total penduduk 128,095 orang
2 Jumlah Bayi 2,362 Orang
3 Jumlah 0-2 tahun (baduta) 7,097 Orang
4 Balita 11,864 Orang

Berapa jumlah stok minimal yang diperlukan?


A. 2.362 dosis vaksin
B. 7.086 dosis vaksin
C. 7.097 dosis vaksin
D. 11.864 dosis vaksin

TATA KELOLA KEUANGAN (1)


1. Pelaksanaan kegiatan operasional di Puskesmas membutuhkan input berupa
sumber daya kesehatan, pendanaan, manajemen yang baik dan sarana
prasarana pendukung. Sumber pendanaan di Puskesmas dapat berasal dari
Pusat, daerah maupun sektor swasta.
Apakah kode akun yang digunakan untuk mencatat segala sumber dana yang
diterima oleh puskesmas?
A. Aset
B. Belanja
C. Pendapatan
D. Pembiayaan

PTM (2)

5. Salah satu indikator Keluarga sehat adalah penderita hipertensi yang berobat teratur,
untuk itu maka petugas diminta melakukan pengukuran tekanan darah pada anggota
keluarga. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran tersebut?
A. Hindari konsumsi kopi, alkohol dan merokok serta pastikan kandung kemih kosong
sebelum pengukuran. Pasien duduk dengan tenang, lengan disangga dan letakkan
tensimeter setinggi jantung, gunakan manset yang sesuai
B. Hindari konsumsi teh, alkohol dan merokok serta pastikan kandung kemih kosong
sebelum pengukuran. Pasien duduk dengan tenang, lengan disangga dan letakkan
tensimeter setinggi jantung, gunakan manset yang sesuai
C. Hindari konsumsi kopi, alkohol dan merokok serta pastikan kandung kemih kosong
sebelum pengukuran. Pasien duduk dengan tenang, lengan disangga dan letakkan
tensimeter setinggi jantung, gunakan manset yang sesuai kemudian letakkan
bagian bawah manset 2 cm diatas daerah lipatan lengan atas untuk mencegah
kontak dengan stetoskop
D. Hindari konsumsi kopi dan merokok dan pastikan kandung kemih kosong sebelum
pengukuran. Pasien duduk dengan tenang, lengan disangga dan letakkan
tensimeter setinggi jantung, gunakan manset yang sesuai kemudian letakkan

10
bagian bawah manset 2 cm diatas daerah lipatan lengan atas untuk mencegah
kontak dengan stetoskop

6. Penyakit tidak menular memiliki faktor risiko bersama yang dapat dimodifikasi. Apakah
faktor risiko tersebut?
A. Keturunan, kurang aktifitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berlebih
B. Keturunan, kurang aktifitas fisik, merokok, diet tidak sehat dan tidak seimbang
C. Diet sehat gizi seimbang, kurang aktifitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan,
obesitas
D. Kurang aktifitas fisik, merokok, diet tidak sehat dan tidak seimbang, konsumsi
alkohol berlebih

KESGA (1)
12. Di Puskesmas Kecamatan B diketahui banyak balita yang meninggal karena
penyakit Campak. Hal ini oleh karena penolakan masyarakat terhadap imunisasi.
Bagaimana sikap petugas kesehatan dalam menanggulangi permasalahan
tersebut?
A. Membiarkan saja
B. Melaporkan kepada pihak berwajib
C. Memaksa masyarakat untuk melakukan imunisasi
D. Mengajak tokoh masyarakat, tokoh agama untuk melakukan pendekatan
persuasive kepada masyarakat agar mau di imunisasi
ROREN (1)
1. Setiap dana yang menjadi sumber pembiayaan di Puskesmas harus dikelola
dengan akuntabel, efektif dan efisien. Pengelolaan keuangan Puskesmas
menjadi hal yang sangat penting dilakukan.
Kegiatan apakah yang menjadi rangkaian prosedur penatausahaan pengeluaran
kas?
A. Penerimaan dana kas daerah
B. Usulan kebutuhan belanja Puskesmas
C. Usulan pelaksanaan teknis kegiatan kesehatan
D. Pertanggung jawaban seluruh sumber dana Dinas Kesehatan

P2JK (1)
4. Puskesmas A belum menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD), pemanfaatan dana kapitasi untuk pembayaran jasa
pelayanan ditetapkan oleh Pemda setempat sebesar 70% dari jumlah kapitasi yang
didapatkan dan selisihnya digunakan untuk dukungan operasional pelayanan
kesehatan.
Manakah kegiatan dibawah ini yang dananya diambil dari dana kapitasi untuk
dukungan operasional pelayanan kesehatan?
A. Pembelian reagen untuk laboratorium
B. Biaya transportasi rujukan pasien rawat jalan
C. Biaya penginapan keluarga pasien yang bersalin
D. Belanja modal dalam rangka akreditasi Puskesmas

11
SARPRAS (1)
1. Pada profile Puskesmas A, saat pengadaan peralatan dan bangunan baru,
maupun penghapusan, dilakukan pemuktahiran data/update. Apakah yang
diharapkan oleh manajer Puskesmas dalam upaya pemuktahiran data tersebut ?
A. Tersedianya data SPA yang akurat untuk pengajuan akreditasi
B. Tersedianya data SPA yang akurat untuk pengajuan DAK tahun berikutnya.
C. Tersedianya data SPA yang akurat tentang kondisi real puskesmas
D. Tersedianya data SPA yang akurat, muktahir, berkualitas dan optimal

PROMKES (2)
1. Puskesmas A menyusun rancangan kegiatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, salah satunya adalah advokasi.
Apakah hal lain yang dapat diusulkan Puskesmas A?
A. SMD, MMD, kunjungan rumah dan edukasi
B. Refreshing kader, SMD, MMD, intervensi kegiatan
C. Refreshing kader, kunjungan rumah dan penyuluhan
D. Refreshing kader, pemberdayaan masyarakat, kunjungan rumah

2. Dari Data KS di Puskesmas A diketahui Cakupan indikator program dalam


Pemberian ASI Ekslusif masih rendah, kematian ibu hamil 3 kasus pertahun,
pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang belum maksimal
(data D/S sangat bervariasi di tiap desa) sehingga mempengaruhi status gizi anak
balita, belum lagi masalah imunisasi, masalah perilaku masyarakat dan kesehatan
lingkungan. Puskesmas A dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat.
Bagaimana upaya pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan?
A. Refreshing bagi Kader Posyandu
B. Penyuluhan tentang ASI Eksklusif
C. Kunjungan rumah bagi Ibu hamil dan menyusui
D. Penyuluhan kelompok bagi Ibu hamil dan menyusui

MUTU (2)
1. Puskesmas A memiliki beberapa pelayanan dalam gedung yang juga berperan dalam
mendukung pencapaian target PIS-PK, untuk dapat menerapkan sasaran keselamatan
pasien di masing-masing unit pelayanan tersebut dengan baik apakah langkah awal yang
sebaiknya dilaksanakan di Puskesmas?
A. Menyusun dan menetapkan Tim Keselamatan Pasien Puskesmas
B. Mengadakan sosialisasi mengenai konsep keselamatan pasien kepada semua
petugas Puskesmas
C. Menugaskan masing-masing petugas di unit pelayanan di Puskesmas untuk mengukur
pencapaian indikator keselamatan pasien di unit pelayanan masing-masing
Melaporkan kepada Dinas Kesehatan mengenai situasi dan kondisi pelaksanaan
keselamatan pasien di Puskesmas untuk memperoleh dukungan
1. Insiden keselamatan pasien dapat diartikan sebagai :

12
A. setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien
B. setiap kejadian yang disengaja dan tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien
C. setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak dapat dicegah pada pasien
D. setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi di fasilitas pelayanan kesehatan
yang telah mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien

KESMAS (2)
1. Puskesmas merupakan ujung tombak pelaksanaan kegiatan teknis kesehatan
yang langsung ke masyarakat. Tugas puskesmas tidak hanya di dalam gedung
namun juga upaya kesehatan masyarakat di luar gedung. Di beberapa daerah,
dana Bantuan Operasional Kesehatan sangat dibutuhkan untuk kegiatan rutin di
Puskesmas.
Kemanakah dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas disalurkan oleh
Kementerian Keuangan?
A. Rekening Puskesmas
B. Kementerian Kesehatan
C. Dinas Kesehatan Provinsi
D. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

2. Mulai tahun 2018 dilakukan perubahan system penyaluran dana BOK oleh
Kementerian Keuangan, sebagaimana disebutkan pada Permenkeu 112 Tahun
2017. Perubahan tersebut mengakomodir permasalahan di daerah mengenai
penyaluran dana.
Berdasarkan peraturan tersebut, berapa kali proses penyaluran dana BOK akan
dilakukan?
A. 1 kali, tahunan
B. 2 kali, per semesteran
C. 4 kali, per triwulan
D. 6 kali setahun

-----------------selamat bekerja-------------------

13

Anda mungkin juga menyukai