DISUSUN OLEH :
NAMA PESERTA : HARNO, S.Si., M.T., M.Eng.
NIP : 197908232005011008
NO. DAFTAR HADIR : PKP08
JABATAN : TEKNIK TATA BANGUNAN DAN PERUMAHAN
AHLI MUDA BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN, PERTANAHAN DAN TATA RUANG
KABUPATEN SRAGEN
SKPD : DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN, PERTANAHAN DAN TATA RUANG
KABUPATEN SRAGEN
3 | PKP 4 Sragen
Penyelenggaraan Infrastruktur (Jaringan Jalan Lingkungan; Sistem
Penyediaan Air Minum; Jaringan Drainase; Sistem Pengelolaan Air
Limbah; Pemakaman Umum, Taman Kota, Alun-Alun) pada
Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Kabupaten (meliputi:
Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan
Permukiman di Kawasan Strategis; Pemaafaatan dan Pemeliharaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman di Kawasan Strategis;
Pembinaan Penyelenggaraan Infrastruktur Kawasan Permukiman di
Kawasan Strategis Daerah) serta kegiatan lain sesuai bidang tugasnya.
f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
Pengembangan Permukiman; dan
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan yang
berkaitan dengan bidang tugasnya.
Subkoordinator Pengembangan Permukiman Bidang Kawasan
Permukiman Disperkimtaru Kabupaten Sragen memberikan pelayanan
publik dalam hubungannya dengan penataan dan pengelolaan
pemakaman umum dan taman kota. Pelayanan pemakaman umum diatur
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 1 Tahun
2012 tentang Retribusi Jasa Umum. Pasal 7 Perda Nomor 1 Tahun 2019
ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan: (1) Objek Retribusi
Pelayanan Pemakaman adalah pelayanan pemakaman yang meliputi: (a)
pelayanan penguburan/pemakaman mayat; dan (b) sewa tempat
pemakaman mayat yang dimiliki atau dikelola Pemerintah Daerah; (2)
Subjek Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah orang pribadi atau badan
yang menggunakan/menikmati jasa Pelayanan Pemakaman; dan (3)
Wajib Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah orang pribadi atau badan
yang memperoleh pelayanan pemakaman.
Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang saat ini dikelola oleh
Disperkimtaru Kabupaten Sragen sebanyak lima TPU yang tersebar di
tiga Kecamatan. Dua TPU terletak di Kecamatan Sragen yaitu TPU Sarekat
Islam (SI) di Kelurahan Sragen Wetan dan TPU Manding di Kelurahan
4 | PKP 4 Sragen
Sragen Kulon. Sedangkan tiga TPU lainnya yaitu TPU Eyang Balak dan
Mbah Ageng yang keduanya terletak di Kelurahan Plumbungan
Kecamatan Karangmalang, serta TPU Gunung Banyak yang terletak di
Desa Katelan Kecamatan Tangen.
Dalam pengelolaan TPU, terdapat isu-isu yang dihadapi di dalam
kaitannya dengan pelayanan kepada masyarakat, antara lain: pemakaman
di TPU belum tertata dengan baik, belum adanya sistem pelayanan izin
tempat pemakaman yang terpadu, kapasitas pemakaman yang masih
tersedia di masing-masing TPU tidak diketahui dengan pasti dan belum
adanya pelayanan surat izin pemakaman yang dikelola oleh
Disperkimtaru Kabupaten Sragen yang memanfaatkan teknologi
informasi atau media sosial seperti Whatsapp dan Telegram.
Dari isu permasalahan yang terkait dengan pelayanan surat izin
pemakaman yang dikelola oleh Disperkimtaru Kabupaten Sragen
tersebut, maka Pembentukan Unit Perizinan Tempat Pemakaman
Terpadu penting untuk dilaksanakan. Dengan adanya Inovasi
Pembentukan Unit Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu ini diharapkan
pelayanan kepada masyarakat dapat lebih optimal sehingga diharapkan
tingkat kepuasan dan kepercayaan masyakat kepada aparat pemerintah
dapat lebih tinggi karena pada hakekatnya ASN adalah pelayan
masyarakat. Kinerja ASN pun dapat dikatakan bagus apabila tingkat
kepuasan dan kepercayaan masyarakat tinggi.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum dari aksi perubahan ini adalah peningkatan mutu,
kecepatan dan ketepatan layanan terhadap Pelayanan Surat Izin
Tempat Pemakaman di TPU yang dikelola oleh Disperkimtaru
Kabupaten Sragen.
2. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai pada setiap tahapan adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan jangka pendek adalah tersosialisasinya Pembentukan
Unit Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu.
5 | PKP 4 Sragen
b. Tujuan jangka menengah yaitu area cakupan dari masyarakat
yang memanfaatkan Unit Perizinan Tempat Pemakaman
Terpadu semakin luas.
c. Tujuan Jangka Panjang yaitu Unit Perizinan Tempat Pemakaman
Terpadu ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Sragen dari retribusi Izin Tempat Pemakaman.
C. MANFAAT
1 Manfaat dalam kaitannya dengan reformasi birokrasi yaitu
terwujudnya tata kelola yang baik pada Disperkimtaru Kabupaten
Sragen.
2. Manfaat dari segi pelayanan publik adalah:
a. Pelayanan kepada masyarakat dapat lebih optimal.
b. Tingkat kepuasan dan kepercayaan masyakat kepada aparat
pemerintah dapat meningkat.
3. Manfaat bagi peningkatan kinerja adalah:
a. Terwujudnya sistem pengelolaan pekerjaan yang baik.
b. Bisa memberi motivasi pada bidang yang lain untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik.
6 | PKP 4 Sragen
BAB II
PROFIL KINERJA PELAYANAN
A. Deskripsi Umum
Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten yang berada
di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur, dengan
batas-batas wilayah secara administrasi sebagai berikut.
- Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan;
- Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar;
- Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali;
- Sebelah Timur : Kabupaten Ngawi (Provinsi Jawa Timur).
Kabupaten Sragen memiliki luas wilayah 941,54 km2, secara
administrasi pemerintahan terbagi menjadi 20 kecamatan dan 208
desa/kelurahan (196 desa dan 12 kelurahan, dan 5.480 RT). Kecamatan
dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Sumberlawang (75,16 km2)
dan yang luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Sragen (27,27 km2).
Kepadatan penduduk Kabupaten Sragen adalah 1.042 jiwa/km2.
7 | PKP 4 Sragen
Secara astronomis Kabupaten Sragen terletak pada 110º45’ –
111º10’ Bujur Timur dan 7º15 – 7º30’ Lintang Selatan dengan luas wilayah
941,55 km2. Topografi Kabupaten Sragen secara umum berupa lembah
dengan dataran tinggi di bagian utara-tenggara dan dataran di bagian
tengahnya. Sebagian besar Kabupaten Sragen merupakan kawasan
dataran rendah dengan rata-rata ketinggian 109 m di atas permukaan laut
(dpl).
8 | PKP 4 Sragen
2. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan,
dan Tata Ruang Kabupaten Sragen dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sragen telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 3 Tahun
2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Sragen.
2.1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Bupati Sragen Nomor 64 Tahun 2021
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Perangkat Daerah dan Staf Ahli Bupati, maka Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata
Ruang Kabupaten Sragen merupakan Dinas tipe B yang
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan
Pemerintahan bidang perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, bidang pertanahan, dan bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang sub urusan permukiman dan sub urusan
penataan ruang yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
2.2. Fungsi
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan,
dan Tata Ruang Kabupaten Sragen mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan bidang perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, bidang pertanahan, dan bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang sub urusan permukiman dan sub urusan
penataan ruang.
2. Pelaksanaan kebijakan bidang perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, bidang pertanahan, dan bidang pekerjaan umum
9 | PKP 4 Sragen
dan penataan ruang sub urusan permukiman dan sub urusan
penataan ruang.
3. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang
perumahan rakyat dan kawasan permukiman, bidang
pertanahan, dan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang
sub urusan permukiman dan sub urusan penataan ruang.
4. Pelaksanaan administrasi bidang perumahan rakyat dan
kawasan permukiman, bidang pertanahan, dan bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang sub urusan permukiman
dan sub urusan penataan ruang.
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya.
10 | PKP 4 Sragen
c. Kelompok Unsur Penyelenggaraan Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum
4. Bidang Kawasan Permukiman
a. Kelompok Unsur Pengembangan Permukiman
b. Kelompok Unsur Pengembangan dan Peningkatan Kualitas
Kawasan Permukiman
c. Kelompok Unsur Pencegahan Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kumuh
5. Bidang Pertanahan dan Tata Ruang
a. Seksi Pertanahan
b. Kelompok Unsur Perencanaan dan Pemanfaatan Tata Ruang
c. Kelompok Unsur Pengendalian Tata Ruang
11 | PKP 4 Sragen
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional di
bidang Pengembangan Permukiman;
3) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
Pengembangan Permukiman;
4) Penyiapan bahan pengoordinasian administratif di bidang
Pengembangan Permukiman;
5) Pelayanan administratif dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang Pengembangan Permukiman meliputi:
6) Penyelenggaraan Infrastruktur (Jaringan Jalan Lingkungan;
Sistem Penyediaan Air Minum; Jaringan Drainase; Sistem
Pengelolaan Air Limbah; Pemakaman Umum, Taman Kota,
Alun-Alun) pada Permukiman di Kawasan Strategis Daerah
Kabupaten (meliputi: Pembangunan dan Pengembangan
Infrastruktur Kawasan Permukiman di Kawasan Strategis;
Pemaafaatan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan
Permukiman di Kawasan Strategis; Pembinaan
Penyelenggaraan Infrastruktur Kawasan Permukiman di
Kawasan Strategis Daerah) serta kegiatan lain sesuai bidang
tugasnya.
7) Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang Pengembangan Permukiman; dan
8) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan yang berkaitan dengan bidang tugasnya.
12 | PKP 4 Sragen
Gambar 2.2.
Susunan Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman,
Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sragen
13 | PKP 4 Sragen
pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Sragen adalah sebagai berikut.
14 | PKP 4 Sragen
perumahan seluas 1.175,88 m2. Luasan tersebut tidak menambah
persentase luasan ruang terbuka hijau publik (taman kota, makam,
sarana olah raga dan jalur hijau). Meskipun demikian dapat
dikatakan, capaian kinerja setiap indikator sasaran tercapai dan
hal ini dikategorikan Baik Sekali.
Dari 5 (lima) Indikator Sasaran pada Sasaran: Persentase
luas kawasan kumuh, Jumlah Rumah Tidak Layak Huni, Persentase
layanan akses air minum (perpipaan), Persentase layanan akses
sanitasi layak, dan Persentase tersedianya luasan ruang terbuka
hijau publik (taman kota, makam, sarana olah raga dan jalur
hijau), semuanya mencapai target. Salah satu faktor yang
mendukung pencapaian Indikator Sasaran adalah adanya
anggaran untuk kegiatan tersebut.
15 | PKP 4 Sragen
BAB III
ANALISA MASALAH PELAYANAN
A. Identifikasi Permasalahan
Isu-isu permasalahan yang ada di lingkungan Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Sragen, Kelompok Unsur Pengembangan Permukiman Bidang Kawasan
Permukiman antara lain sebagai berikut.
B. Isu Strategis
Isu strategis adalah berita atau informasi yang belum jelas, yang
relevan dengan tingkat organisasi/unit organisasi terkait yang sering
dibicarakan. Isu menjadi jelas dan dapat disebut masalah jika didukung
16 | PKP 4 Sragen
dengan bukti data atau informasi yang akurat (LAN, 2020). Berdasarkan
permasalahan yang telah diidentifikasi, perlu dilakukan proses analisis
masalah untuk menentukan isu yang menjadi prioritas untuk kemudian
dicari solusinya. Isu yang menjadi isu prioritas itulah yang disebut
dengan isu strategis. Isu strategis merupakan awal dari perumusan
kebijakan. Ada beberapa alat bantu untuk menetapkan kriteria isu.
Dalam hal ini penulis menggunakan alat bantu ASTRID (Aktual, Spesifik,
Transformasi, Relevan, Inovatif, dan Dapat dilaksanakan) dalam
menentukan isu strategis.
ASTRID memiliki 6 kriteria penilaian yaitu Aktual, Spesifik,
Transformasi, Relevan, Inovatif, dan Dapat dilaksanakan.
1) Aktual artinya sedang atau baru saja terjadi atau sedang menjadi
perbincangan orang banyak.
2) Spesifik artinya isu tidak terlalu umum.
3) Transformasi artinya ada perubahan, tidak statis, sehingga isu
tersebut berpengaruh terhadap bidang-bidang lainnya.
4) Relevan artinya sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi/unit
organisasi dan tanggung jawab pejabatnya
5) Inovatif artinya bersifat baru, kebaruan bagi unit organisasi
terkait.
6) Dapat dilaksanakan artinya dapat dilaksanakan sesuai masa
pelatihan peserta.
17 | PKP 4 Sragen
Tabel 3.2. Memilih Isu Stategis dengan Metode ASTRID
Nilai
Isu Strategis/
No.
Masalah
A S T R I D Total Rangking
(15) (10) (10) (15) (20) (30)
1. Pelayanan surat 15 10 10 10 20 25 90 II
izin tempat
pemakaman masih
bersifat manual
2. Pemakaman di 15 10 5 15 15 20 80 III
TPU belum tertata
dengan baik
3. Kapasitas 15 5 5 10 10 20 65 IV
pemakaman yang
masih tersedia di
masing-masing
TPU tidak
diketahui dengan
pasti
4. Terbatasnya 10 5 10 15 10 10 60 V
anggaran untuk
penataan dan
pengelolaan TPU
5. Belum adanya 15 10 10 15 20 25 95 I
sistem pelayanan
izin tempat
pemakaman yang
terpadu
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2022
19 | PKP 4 Sragen
arahan yang dipilih. Kebijakan sumber daya manusia juga
membangun kapabilitas organisasional untuk melaksanakan arahan
strategis.
STRUKTUR
(Pembagian tugas,
departementasi,
struktur, distribusi
kewenangan)
STRATEGI/TASK INFORMASI,
KEPUTUSAN
(Tingkat keragaman,
(Mekanisme, bassis
kesulitan, variasi tugas
data, frekuensi,
berdasar tujuan dan
formalisasi)
sasaran organisasi)
20 | PKP 4 Sragen
Tabel 3.3. Analisis Isu Strategis dengan Star Model
Sinergi
Kategori yang
Kondisi saat Kategori perlu
Rencana
KATEGORI ini setiap yang perlu diintervensi
Solusi Inovasi
kategori diintervensi dengan
kategori
lainnya
Strategi Belum adanya Perlunya Membentuk
sistem membentuk Unit Perizinan
pelayanan izin tim guna Tempat
tempat melayani Pemakaman
pemakaman izin tempat Terpadu
yang terpadu pemakaman
secara
terpadu
Struktur Belum adanya Menyiapkan tim Pembentukan
Tim tim efektif efektif guna tim pelayanan
yang melayani melayani Perizinan
Perizinan Perizinan Tempat
Tempat Tempat Pemakaman
Pemakaman Pemakaman Terpadu
secara Terpadu secara Terpadu
Sumber Motivasi Meningkatkan Melakukan
daya pegawai untuk kompetensi pelatihan
manusia terlibat dalam pegawai
kegiatan tinggi
Informasi Belum ada Membuat draft Pembuatan
dan mekanisme SOP Pelayanan SOP Pelayanan
Keputusan Pelayanan Surat izin Surat izin
Surat izin Tempat Tempat
Tempat Pemakaman Pemakaman
Pemakaman yang terpadu yang terpadu
yang terpadu dengan
melibatkan
berbagai pihak
yang terkait
Sistem Anggaran pada Diterapkannya Penyediaan
reward DPA untuk Reward and anggaran pada
membentuk Punishment DPA untuk
Unit Perizinan operasional
Tempat Unit Perizinan
Pemakaman Tempat
Terpadu belum Pemakaman
ada Terpadu
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2022
21 | PKP 4 Sragen
Tabel 3.4. Konsepsi Aksi Perubahan
Kondisi
Dampak Bila Kondisi Solusi yang
No. Penyebab yang
Isu Dibiarkan Sekarang Kreatif Inovatif
Diharapkan
1. Belum Pencari Surat Belum ada Adanya Membentuk
adanya izin Tempat SOP layanan Unit Perizinan
sistem Pemakaman Pelayanan Surat izin Tempat
pelayanan yang berasal Surat izin Tempat Pemakaman
izin tempat dari luar kota Tempat Pemakaman Terpadu
pemakaman Sragen harus Pemakaman yang
yang meluangkan yang terpadu terpadu
terpadu waktu lebih
lama guna
mengurus
Surat izin
Tempat
Pemakaman
22 | PKP 4 Sragen
BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
A. Terobosan/ Inovasi
Berdasarkan hasil analisis di Bab III, disimpulkan bahwa
permasalahan utama adalah Belum adanya sistem pelayanan izin tempat
pemakaman yang terpadu. Lebih lanjut, penulis menginisiasi adanya
Pembentukan Unit Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu untuk
Meningkatkan Pelayanan Publik di Kabupaten Sragen.
B. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan Rencana Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan
Publik selama jangka pendek 2 (dua) bulan, jangka menengah kurang dari
1 tahun dan jangka panjang lebih dari 1 tahun ditampilkan dalam matriks.
Keseluruhan rancangan inilah yang akan diimplementasikan oleh Project
Leader bersama Tim Efektif dan dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai
berikut.
23 | PKP 4 Sragen
Rencana
No. Tahapan Kegiatan Output Pelaksana Keterangan
Pelaksanaan
4. Pembentukan Struktur
organisasi UPTPT
a. Penyusunan draf Draf organisasi Tim efektif 30 okt 2022 Arsip
organisasi UPTPT
b. Rapat koordinasi internal Susunan Project leader 2 nov 2022 Foto/video
Organisasi UPTPT
5. Sosialisasi/Publikasi UPTPT
a. Pembuatan facebook, WA FB, WA center, call Tim admin 3 Nov 2022 Profil, konten
center center
b. Pembuatan papan nama Papan nama Tim teknis 3 Nov 2022 Papan nama
c. Sosialisasi ke UPTPT dikenal MMT
kelurahan/desa kelurahan/desa Project leader 4 Nov 2022 Foto/video
6. Pelaksanaan UPTPT
a. Pelatihan tim Tim yang terlatih UPTPT 16 Nov 2022 Foto/video
b. Pelaksanaan UPTPT Tidak terjadi miss Project leader 1 Des 2022 Foto/video
komunikasi
7. Monitoring dan evaluasi
a. Penyusunan format Laporan Project leader 4 Des 2022 Arsip
laporan
b. Pengambilan gambar Foto/video UPTPT Tiap Arsip
dokumentasi pelaksanaan pelaksanaan
24 | PKP 4 Sragen
Pengertian stakeholders dalam konteks kepemimpinan
birokrasi menurut Fatwadi (2015) adalah perorangan, baik yang
berasal masyarakat/tokoh masyarakat/tokoh agama/pejabat
organisasi publik dan swasta yang berpengaruh maupun yang
terpengaruh oleh adanya suatu kebijakan/program/kegiatan dari
organisasi publik dalam rangka memberikan nilai tambah (added
value) kepada masyarakat.
Stakeholders yang terlibat dibedakan menjadi dua, yaitu
stakeholders internal dan Stakeholders eksternal (pemerintah maupun
non pemerintah) yang mempunyai pengaruh baik positif, negatif
maupun netral dalam pelaksanaan aksi perubahan ini.
Stakeholders internal adalah pihak yang terpengaruh maupun
berpengaruh terhadap penyusunan aksi perubahan yang berasal dari
Satuan Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman,
Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sragen, Sedangkan
stakeholders eksternal pemerintah adalah pihak terpengaruh maupun
berpengaruh dalam pelaksanaan aksi perubahan yang berasal dari
SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Sragen selain Disperkimtaru.
Pengertian dari stakeholders eksternal non pemerintah adalah pihak
yang terpengaruh atau berpengaruh terhadap pelaksanaan aksi
perubahan, dalam hal ini dapat berupa individu masyarakat, kelompok
masyarakat maupun pihak swasta.
a. Stakeholders Internal
Stakeholders internal adalah stakeholders yang berada di dalam
lingkungan organisasi yaitu:
1) Kepala Dinas
2) Sekretaris Dinas
3) Kepala Bidang Kawasan Permukiman
4) Subkoordinator Pengembangan Permukiman
5) Staf Bidang Kawasan Permukiman
6) Juru Makam SI
7) Juru Makam Manding
25 | PKP 4 Sragen
8) Juru Makam Eyang Balak
9) Juru Makam Mbah Ageng
10) Juru Makam Gunung Banyak
11) Bidang Perumahan
12) Bidang Pertanahan dan Tata Ruang
b. Stakeholders Eksternal
Stakeholders eksternal adalah stakeholders yang berada di luar
lingkungan organisasi yaitu:
1) Stakeholders eksternal pemerintah :
a) Kecamatan
b) Kelurahan/Desa
c) Dinas Kesehatan
d) BPKPD
e) BPBD
f) RSUD
g) Puskesmas
2) Stakeholders eksternal non pemerintah :
- Masyarakat umum
2. Analisis Stakeholder
1) Stakeholder berdasarkan jenisnya
Klasifikasi stakeholders yang terlibat dalam aksi perubahan ini
menurut jenisnya di bagi menjadi 3, yaitu stakeholders utama
(memberi pengaruh positif), primer (terpengaruh positif), dan
sekunder (tidak terpengaruh langsung). Hasil identifikasi
stakeholders berdasarkan jenisnya dapat di lihat tabel di bawah ini.
26 | PKP 4 Sragen
Tabel 4.2. Jenis Stakeholders
UTAMA PRIMER SEKUNDER
1. Kadin 1. Sekretaris dinas 1. Bidang Perumahan
2. Subkoordinator
2. Kabid 2. Bidang Pertanahan dan Taru
Pengembangan Permukiman
3. Staf Bidang KP 3. Kecamatan
4. Juru Makam SI 4. Kelurahan/Desa
5. Juru Makam Manding 5. Dinas Kesehatan
6. Juru Makam Eyang Balak 6. BPKPD
7. Juru Makam Mbah Ageng 7. BPBD
8. Juru Makam Gunung Banyak 8. RSUD
9. Masyarakat 9. Puskesmas
27 | PKP 4 Sragen
Tabel 4.3. Posisi Stakeholders
No Stakeholders Pengaruh Kepentingan Keterangan
1 Kepala Dinas + + Promoters
2 Sekretaris Dinas + - Latents
3 Kabid KP + + Promoters
4 Bidang Taru - - Apathetic
5 Bidang Perumahan - - Apathetic
Subkoordinator
6 - + Defenders
Pengembangan Permukiman
7 Staf Bidang KP - + Defenders
8 Juru Makam SI - + Defenders
9 Juru Makam Manding - + Defenders
10 Juru Makam Eyang Balak - + Defenders
11 Juru Makam Mbah Ageng - + Defenders
12 Juru Makam Gunung Banyak - + Defenders
13 Kecamatan - - Apathetic
14 Kelurahan/Desa - - Apathetic
15 Dinas Kesehatan - - Apathetic
16 BPKPD - - Apathetic
17 BPBD - - Apathetic
18 RSUD - - Apathetic
19 Puskesmas - - Apathetic
20 Masyarakat + - Latents
Latens Promoters
Apathetic Defenders
28 | PKP 4 Sragen
2. Identifikasi Potensi Isu Komunikasi Antar Stakeholder
Identifikasi potensi isu komunikasi antar stakeholder akan
memberikan informasi awal mengenai potensi hambatan dalam
pencapaian tujuan aksi perubahan. Hasil akhir dari identifikasi potensi
isu komunikasi baik kepada stakeholder internal maupun eksternal
akan memberikan informasi tentang hal apa saja yang harus dikerjakan
sehingga aksi perubahan yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan
dengan baik.
Beberapa hal yang berpotensi menghambat kinerja pelayanan
publik pada aksi perubahan Pembentukan Unit Perizinan Tempat
Pemakaman Terpadu yang dapat terjadi di lingkungan Disperkimtaru
selaku stakeholder internal antara lain:
1) Kurangnya informasi akan adanya aksi perubahan Pembentukan
Unit Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu di Disperkimtaru.
2) Kurang dipahaminya job description dan distribusi tugas pada tim
efektif yang terlibat dalam aksi perubahan Pembentukan Unit
Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu.
3) Kurang dipahaminya SOP aksi perubahan Pembentukan Unit
Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu.
29 | PKP 4 Sragen
Selanjutnya, sosialisasi aksi perubahan Pembentukan Unit
Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu kepada masyarakat umum
selaku stakeholder eksternal penting untuk dilaksanakan sehingga
tujuan dari aksi perubahan ini dalam peningkatan pelayanan publik di
Kabupaten Sragen dapat tercapai. Sosialisasi inovasi kepada
masyarakat umum dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan,
antara lain: pemasangan papan informasi/MMT di TPU yang dikelola
oleh Disperkimtaru, sosialisasi melalui website Disperkimtaru dan
media sosial.
30 | PKP 4 Sragen
BAB V
HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DALAM AKSI
PERUBAHAN
31 | PKP 4 Sragen
e. Pemberdayaan Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan) yang Kompeten
Memberdayakan seluruh stakeholder dan mitra kerja yang ada dengan
cara mengikutsertakan dalam proses pelaksanaan dan pengembangan
inovasi yang dilakukan dengan memetakan seluruh stakeholder dan
mengoptimalkan peran masing-masing. Serta dengan membangunan
Jejaring Kerja, Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam melaksanakan
kegiatan.
f. Mengevaluasi Setiap Capaian Aksi Perubahan
Dalam sistem organisasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi adalah
bagian penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yang
dilakukan. Dalam implementasi aksi perubahan ini juga mengajarkan kita
untuk dapat melakukan evaluasi setiap tahapan yang telah dilakukan dan
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari implementasi tersebut, serta
dapat memperbaikan kesalahan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan
aksi perubahan.
g. Menerapkan Manajemen Kinerja dan Manajemen Resiko
Memunculkan ide inovasi yang responsif menangkap potensi kendala,
risiko, dan alternatif strategi. Manajemen kinerja dan manajemen risiko
dilakukan dalam melaksanakanaksi perubahan untuk meminimalisir
kegagalan.
h. Memaksimalkan Pengembangan Organisasi Digital
Di era sekarang ini pemanfaatan organisasi digital mutlak digunakan,
selain dari itu, pemanfaatan organisasi digital juga mempercepat proses
dan memangkas jalur birokrasi dan anggaran. Pemanfaatan teknologi
digital juga mengurang ketergantungan akan penguasaan data
perseorangan, apabila salah satu atau lebih stakeholder pindah tugas
maka data tidak hilang karena tersimpan dalam perangkat digital, serta
system yang dibentuk juga akan berjalan dengan baik. TI juga akan
meminimalisir potensi penyimpangan.
32 | PKP 4 Sragen