Anda di halaman 1dari 33

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

KINERJA PELAYANAN PUBLIK

PEMBENTUKAN UNIT PERIZINAN TEMPAT PEMAKAMAN


TERPADU UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN
PUBLIK DI KABUPATEN SRAGEN

DISUSUN OLEH :
NAMA PESERTA : HARNO, S.Si., M.T., M.Eng.
NIP : 197908232005011008
NO. DAFTAR HADIR : PKP08
JABATAN : TEKNIK TATA BANGUNAN DAN PERUMAHAN
AHLI MUDA BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN, PERTANAHAN DAN TATA RUANG
KABUPATEN SRAGEN
SKPD : DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN
PERMUKIMAN, PERTANAHAN DAN TATA RUANG
KABUPATEN SRAGEN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN IV


PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN BEKERJASAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan


bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan dengan tujuan untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dimana, terkandung makna bahwa negara berkewajiban melayani setiap
warga negara untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya atas barang
publik, jasa publik dan pelayanan administrasi.
Pemenuhan hak dasar dan kebutuhan masyarakat oleh pemerintah,
juga termuat dalam sila-sila yang terkandung dalam Pancasila terutama
sila ke-2, Kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila ke-5, Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Konstitusi dan ideologi tersebut menjadi
pedoman bagi pemerintah sebagai upaya mendukung terciptanya
pelayanan publik yang prima dalam sistem pemerintahan.

Pelayanan publik selanjutnya diatur lebih lanjut di dalam Undang-


Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang mengatur
tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik yang merupakan
efektifitas fungsi-fungsi pemerintahan itu sendiri. Pasal 3 UU Nomor 25
Tahun 2009 ini menyebutkan bahwa salah satu tujuan pelayanan publik
adalah terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak
sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik,
dengan berasaskan (a). Kepentingan umum; (b). Kepastian hukum; (c).
Kesamaan hak;(d). Keseimbangan hak dan kewajiban; (e). Keprofesionalan;
(f). Partisipatif; (g). Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; (h).
Keterbukaan; (i). Akuntabilitas; (j). Fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan; (k). Ketepatan waktu; dan (l). Kecepatan, kemudahan,
dan keterjangkauan. Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan
atau koporasi yang efektif dapat memperkuat demokrasi dan hak asasi
manusia, mempromosikan kemakmuran ekonomi, kohesi sosial,
mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak
dalam pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam kepercayaan pada
1 | PKP 4 Sragen
pemerintahan dan administrasi publik.
Menurut Wasistiono (Wasistiono, 2001:51-52), layanan publik
adalah upaya pemerintah atau kelompok swasta untuk memberikan
layanan kepada masyarakat atas nama pemerintah atau sektor swasta itu
sendiri, dengan atau tanpa pembayaran untuk memenuhi kebutuhan
dan/atau manfaat masyarakat. Menurut Ratminto dan Winarsih (2006),
pelayanan publik adalah segala bentukjasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang padaprinsipnya menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahdi Pusat, di Daerah, dan
di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Usaha Milik Daerah, dalam
rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Kepmen PAN No. 58 tahun 2002, bentuk pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat dapat dibedakan dalam beberapa jenis
pelayanan, yaitu :
a. Pelayanan administratif
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa pencatatan,
penelitian, dokumentasi dan kegiatan tata usaha lainnya. Misalnya
sertifikat tanah, IMB, pelayanan administrasi kependudukan (KTP,
akte kelahiran), dan sebagainya.
b. Pelayanan barang
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa kegiatan
penyediaan dan atau pengolahan bahan berwujud fisik. Contoh
pelayanan ini, antara lain : Listrik, pelayanan air bersih, pelayanan
telepon, dan sebagainya.
c. Pelayanan jasa
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa sarana dan
prasarana serta penunjangnya. Contoh pelayanan ini, antara lain:
pelayanan angkutan darat/air/udara, pelayanan kesehatan,
perbankan, pos, dan sebagainya.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 3 Tahun
2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sragen
Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
2 | PKP 4 Sragen
Daerah Kabupaten Sragen, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang perumahan rakyat dan kawasan permukiman,
bidang pertanahan, dan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang sub
urusan permukiman dan sub urusan penataan ruang.
Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2021
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata
Kerja Perangkat Daerah dan Staf Ahli Bupati Kabupaten Sragen, tugas
Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Ahli Muda Bidang Kawasan
Permukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman,
Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sragen dengan penugasan sebagai
Subkoordinator Pengembangan Permukiman Bidang Kawasan
Permukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman,
Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sragen adalah melaksanakan
penyiapan bahan penyusunan program kerja, bahan perumusan kebijakan
teknis operasional, bahan pelaksanaan kebijakan, bahan
pengoorganisasian administratif, pelayanan administratif dan
pelaksanaan kebijakan daerah, serta bahan pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang Pengembangan Permukiman.
Uraian tugas Subkoordinator Pengembangan Permukiman Bidang
Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman,
Pertanahan dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Kabupaten Sragen adalah:
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran di
bidang Pengembangan Permukiman;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional di bidang
Pengembangan Permukiman;
c. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Pengembangan
Permukiman;
d. Penyiapan bahan pengoordinasian administratif di bidang
Pengembangan Permukiman;
e. Pelayanan administratif dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
Pengembangan Permukiman meliputi:

3 | PKP 4 Sragen
Penyelenggaraan Infrastruktur (Jaringan Jalan Lingkungan; Sistem
Penyediaan Air Minum; Jaringan Drainase; Sistem Pengelolaan Air
Limbah; Pemakaman Umum, Taman Kota, Alun-Alun) pada
Permukiman di Kawasan Strategis Daerah Kabupaten (meliputi:
Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Kawasan
Permukiman di Kawasan Strategis; Pemaafaatan dan Pemeliharaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman di Kawasan Strategis;
Pembinaan Penyelenggaraan Infrastruktur Kawasan Permukiman di
Kawasan Strategis Daerah) serta kegiatan lain sesuai bidang tugasnya.
f. Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
Pengembangan Permukiman; dan
g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan yang
berkaitan dengan bidang tugasnya.
Subkoordinator Pengembangan Permukiman Bidang Kawasan
Permukiman Disperkimtaru Kabupaten Sragen memberikan pelayanan
publik dalam hubungannya dengan penataan dan pengelolaan
pemakaman umum dan taman kota. Pelayanan pemakaman umum diatur
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 1 Tahun
2012 tentang Retribusi Jasa Umum. Pasal 7 Perda Nomor 1 Tahun 2019
ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan: (1) Objek Retribusi
Pelayanan Pemakaman adalah pelayanan pemakaman yang meliputi: (a)
pelayanan penguburan/pemakaman mayat; dan (b) sewa tempat
pemakaman mayat yang dimiliki atau dikelola Pemerintah Daerah; (2)
Subjek Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah orang pribadi atau badan
yang menggunakan/menikmati jasa Pelayanan Pemakaman; dan (3)
Wajib Retribusi Pelayanan Pemakaman adalah orang pribadi atau badan
yang memperoleh pelayanan pemakaman.
Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang saat ini dikelola oleh
Disperkimtaru Kabupaten Sragen sebanyak lima TPU yang tersebar di
tiga Kecamatan. Dua TPU terletak di Kecamatan Sragen yaitu TPU Sarekat
Islam (SI) di Kelurahan Sragen Wetan dan TPU Manding di Kelurahan

4 | PKP 4 Sragen
Sragen Kulon. Sedangkan tiga TPU lainnya yaitu TPU Eyang Balak dan
Mbah Ageng yang keduanya terletak di Kelurahan Plumbungan
Kecamatan Karangmalang, serta TPU Gunung Banyak yang terletak di
Desa Katelan Kecamatan Tangen.
Dalam pengelolaan TPU, terdapat isu-isu yang dihadapi di dalam
kaitannya dengan pelayanan kepada masyarakat, antara lain: pemakaman
di TPU belum tertata dengan baik, belum adanya sistem pelayanan izin
tempat pemakaman yang terpadu, kapasitas pemakaman yang masih
tersedia di masing-masing TPU tidak diketahui dengan pasti dan belum
adanya pelayanan surat izin pemakaman yang dikelola oleh
Disperkimtaru Kabupaten Sragen yang memanfaatkan teknologi
informasi atau media sosial seperti Whatsapp dan Telegram.
Dari isu permasalahan yang terkait dengan pelayanan surat izin
pemakaman yang dikelola oleh Disperkimtaru Kabupaten Sragen
tersebut, maka Pembentukan Unit Perizinan Tempat Pemakaman
Terpadu penting untuk dilaksanakan. Dengan adanya Inovasi
Pembentukan Unit Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu ini diharapkan
pelayanan kepada masyarakat dapat lebih optimal sehingga diharapkan
tingkat kepuasan dan kepercayaan masyakat kepada aparat pemerintah
dapat lebih tinggi karena pada hakekatnya ASN adalah pelayan
masyarakat. Kinerja ASN pun dapat dikatakan bagus apabila tingkat
kepuasan dan kepercayaan masyarakat tinggi.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum dari aksi perubahan ini adalah peningkatan mutu,
kecepatan dan ketepatan layanan terhadap Pelayanan Surat Izin
Tempat Pemakaman di TPU yang dikelola oleh Disperkimtaru
Kabupaten Sragen.
2. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai pada setiap tahapan adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan jangka pendek adalah tersosialisasinya Pembentukan
Unit Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu.

5 | PKP 4 Sragen
b. Tujuan jangka menengah yaitu area cakupan dari masyarakat
yang memanfaatkan Unit Perizinan Tempat Pemakaman
Terpadu semakin luas.
c. Tujuan Jangka Panjang yaitu Unit Perizinan Tempat Pemakaman
Terpadu ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Sragen dari retribusi Izin Tempat Pemakaman.

C. MANFAAT
1 Manfaat dalam kaitannya dengan reformasi birokrasi yaitu
terwujudnya tata kelola yang baik pada Disperkimtaru Kabupaten
Sragen.
2. Manfaat dari segi pelayanan publik adalah:
a. Pelayanan kepada masyarakat dapat lebih optimal.
b. Tingkat kepuasan dan kepercayaan masyakat kepada aparat
pemerintah dapat meningkat.
3. Manfaat bagi peningkatan kinerja adalah:
a. Terwujudnya sistem pengelolaan pekerjaan yang baik.
b. Bisa memberi motivasi pada bidang yang lain untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik.

6 | PKP 4 Sragen
BAB II
PROFIL KINERJA PELAYANAN

A. Deskripsi Umum
Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten yang berada
di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur, dengan
batas-batas wilayah secara administrasi sebagai berikut.
- Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan;
- Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar;
- Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali;
- Sebelah Timur : Kabupaten Ngawi (Provinsi Jawa Timur).
Kabupaten Sragen memiliki luas wilayah 941,54 km2, secara
administrasi pemerintahan terbagi menjadi 20 kecamatan dan 208
desa/kelurahan (196 desa dan 12 kelurahan, dan 5.480 RT). Kecamatan
dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Sumberlawang (75,16 km2)
dan yang luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Sragen (27,27 km2).
Kepadatan penduduk Kabupaten Sragen adalah 1.042 jiwa/km2.

Sumber Data: Kabupaten Sragen dalam Angka 2020


Gambar 2.1. Peta Kabupaten Sragen

7 | PKP 4 Sragen
Secara astronomis Kabupaten Sragen terletak pada 110º45’ –
111º10’ Bujur Timur dan 7º15 – 7º30’ Lintang Selatan dengan luas wilayah
941,55 km2. Topografi Kabupaten Sragen secara umum berupa lembah
dengan dataran tinggi di bagian utara-tenggara dan dataran di bagian
tengahnya. Sebagian besar Kabupaten Sragen merupakan kawasan
dataran rendah dengan rata-rata ketinggian 109 m di atas permukaan laut
(dpl).

1. Visi dan Misi Kabupaten Sragen Tahun 2016 – 2021

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Tahun


2021 – 2026 yang dijadikan Visi Kabupaten Sragen Jangka Menengah
2021-2026 adalah “Menuju Kabupaten Sragen Mandiri, Sejahtera dan
Berbudaya Berlandaskan Semangat Gotong Royong”. Untuk
mewujudkan visi tersebut, misi Kabupaten Sragen Jangka Menengah
Tahun 2021 – 2026 adalah :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih, Inovatif,
Efektif, Terpercaya dan Bersinergi Dengan Pelayanan Publik
Berbasis Teknologi.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Investasi dan Ketahanan
Pangan.
4. Menangani Kemiskinan, memperluas Kesempatan Kerja.
5. Mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan serta
berwawasan lingkungan dengan semangat gotong royong.
Ada 2 (dua) misi yang akan dilaksanakan Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Tata Ruang
Kabupaten Sragen untuk mendukung visi Kabupaten Sragen yaitu
misi ke 4 (empat) adalah “Menangani Kemiskinan, memperluas
Kesempatan Kerja” dan misi ke 5 (lima) yaitu “Mewujudkan
Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan serta Berwawasan
Lingkungan dengan Semangat Gotong Royong”.

8 | PKP 4 Sragen
2. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan,
dan Tata Ruang Kabupaten Sragen dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sragen telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 3 Tahun
2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Sragen.

2.1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Bupati Sragen Nomor 64 Tahun 2021
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Perangkat Daerah dan Staf Ahli Bupati, maka Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata
Ruang Kabupaten Sragen merupakan Dinas tipe B yang
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan
Pemerintahan bidang perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, bidang pertanahan, dan bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang sub urusan permukiman dan sub urusan
penataan ruang yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

2.2. Fungsi
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan,
dan Tata Ruang Kabupaten Sragen mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan bidang perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, bidang pertanahan, dan bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang sub urusan permukiman dan sub urusan
penataan ruang.
2. Pelaksanaan kebijakan bidang perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, bidang pertanahan, dan bidang pekerjaan umum

9 | PKP 4 Sragen
dan penataan ruang sub urusan permukiman dan sub urusan
penataan ruang.
3. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang
perumahan rakyat dan kawasan permukiman, bidang
pertanahan, dan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang
sub urusan permukiman dan sub urusan penataan ruang.
4. Pelaksanaan administrasi bidang perumahan rakyat dan
kawasan permukiman, bidang pertanahan, dan bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang sub urusan permukiman
dan sub urusan penataan ruang.
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya.

2.3. Struktur Organisasi Perangkat Daerah


Susunan organisasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang Kabupaten Sragen
sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Sragen Nomor 3 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Sragen serta Peraturan Bupati Sragen Nomor 64 Tahun 2021
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Perangkat Daerah dan Staf Ahli Bupati Kabupaten
Sragen, terdiri atas:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, Pelaporan dan Keuangan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Perumahan
a. Kelompok Unsur Fasilitasi Penyediaan Rumah
b. Kelompok Unsur Perizinan Perumahan

10 | PKP 4 Sragen
c. Kelompok Unsur Penyelenggaraan Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum
4. Bidang Kawasan Permukiman
a. Kelompok Unsur Pengembangan Permukiman
b. Kelompok Unsur Pengembangan dan Peningkatan Kualitas
Kawasan Permukiman
c. Kelompok Unsur Pencegahan Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kumuh
5. Bidang Pertanahan dan Tata Ruang
a. Seksi Pertanahan
b. Kelompok Unsur Perencanaan dan Pemanfaatan Tata Ruang
c. Kelompok Unsur Pengendalian Tata Ruang

3. Tugas dan Fungsi Kelompok Unsur Pengembangan Permukiman


Tugas dan fungsi Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Ahli
Muda Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman, Pertanahan Dan Tata Ruang Kabupaten
Sragen yang diberi tugas sebagai Subkoordinator Pengembangan
Permukiman Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman, Pertanahan Dan Tata Ruang Kabupaten
Sragen adalah sebagai berikut.
3.1. Tugas
Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan program kerja,
bahan perumusan kebijakan teknis operasional, bahan
pelaksanaan kebijakan, bahan pengoorganisasian administratif,
pelayanan administratif dan pelaksanaan kebijakan daerah, serta
bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
Pengembangan Permukiman.

3.2. Fungsi/Uraian Tugas


1) Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan anggaran
di bidang Pengembangan Permukiman;

11 | PKP 4 Sragen
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional di
bidang Pengembangan Permukiman;
3) Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang
Pengembangan Permukiman;
4) Penyiapan bahan pengoordinasian administratif di bidang
Pengembangan Permukiman;
5) Pelayanan administratif dan pelaksanaan kebijakan daerah di
bidang Pengembangan Permukiman meliputi:
6) Penyelenggaraan Infrastruktur (Jaringan Jalan Lingkungan;
Sistem Penyediaan Air Minum; Jaringan Drainase; Sistem
Pengelolaan Air Limbah; Pemakaman Umum, Taman Kota,
Alun-Alun) pada Permukiman di Kawasan Strategis Daerah
Kabupaten (meliputi: Pembangunan dan Pengembangan
Infrastruktur Kawasan Permukiman di Kawasan Strategis;
Pemaafaatan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kawasan
Permukiman di Kawasan Strategis; Pembinaan
Penyelenggaraan Infrastruktur Kawasan Permukiman di
Kawasan Strategis Daerah) serta kegiatan lain sesuai bidang
tugasnya.
7) Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang Pengembangan Permukiman; dan
8) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan yang berkaitan dengan bidang tugasnya.

12 | PKP 4 Sragen
Gambar 2.2.
Susunan Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman,
Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sragen

4. Kinerja Pelayanan Publik


Penilaian kinerja pelayanan publik terdiri dari berbagai
macam aspek, salah satunya adalah aspek capaian pada kurun waktu
tertentu. Pengukuran Kinerja terhadap Indikator Kinerja yang
telah dicapai adalah dengan membandingkan antara target dan
realisasi pada Indikator Sasaran. Adapun rincian dan analisis
capaian kinerja masing-masing Sasaran dan Indikator Sasaran

13 | PKP 4 Sragen
pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Sragen adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis


Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sragen Tahun 2021
INDIKATOR 2020 2021
NO
SASARAN TARGET REALISASI CAPAIAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persentase 1,7 0,00 200,00 3,8 0,00 200,00
luas
kawasan
kumuh
2 Jumlah 47.449 41.727 112,06 46.449 41.056 111,60
Rumah
Tidak Layak
Huni
3 Persentase 84,04 89,30 106,26 85,30 90,00 105,51
layanan
akses air
minum
(perpipaan)
4 Persentase 70,41 82,97 117,84 71,18 83,07 116,70
layanan
akses
sanitasi
layak
5 Persentase 5,62 6,14 109,25 5,62 6,14 109,25
tersedianya
luasan
ruang
terbuka
hijau publik
(taman
kota,
makam,
sarana olah
raga dan
jalur hijau)

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata


capaian kinerja sasaran pada Tahun 2021 sebesar 128,612%
mengalami sedikit penurunan yaitu 0,47% jika dibandingkan rata-
rata capaian kinerja pada Tahun 2020 sebesar 129,082%. Untuk
Tahun 2021 ada sedikit penambahan luasan lahan taman yang
diserahkan pengembang perumahan sebagai fasilitas umum

14 | PKP 4 Sragen
perumahan seluas 1.175,88 m2. Luasan tersebut tidak menambah
persentase luasan ruang terbuka hijau publik (taman kota, makam,
sarana olah raga dan jalur hijau). Meskipun demikian dapat
dikatakan, capaian kinerja setiap indikator sasaran tercapai dan
hal ini dikategorikan Baik Sekali.
Dari 5 (lima) Indikator Sasaran pada Sasaran: Persentase
luas kawasan kumuh, Jumlah Rumah Tidak Layak Huni, Persentase
layanan akses air minum (perpipaan), Persentase layanan akses
sanitasi layak, dan Persentase tersedianya luasan ruang terbuka
hijau publik (taman kota, makam, sarana olah raga dan jalur
hijau), semuanya mencapai target. Salah satu faktor yang
mendukung pencapaian Indikator Sasaran adalah adanya
anggaran untuk kegiatan tersebut.

15 | PKP 4 Sragen
BAB III
ANALISA MASALAH PELAYANAN

A. Identifikasi Permasalahan
Isu-isu permasalahan yang ada di lingkungan Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten
Sragen, Kelompok Unsur Pengembangan Permukiman Bidang Kawasan
Permukiman antara lain sebagai berikut.

Tabel 3.1. Isu dan Data Dukung


No. Isu Data Dukung
1 Pelayanan surat izin tempat Belum adanya layanan surat izin
pemakaman masih bersifat tempat pemakaman yang
manual memanfaatkan teknologi
informasi atau media sosial
2 Pemakaman di TPU belum tertata Belum adanya masterplan
dengan baik penataan TPU
3 Kapasitas pemakaman yang masih Belum adanya data base informasi
tersedia di masing-masing TPU pemakaman
tidak diketahui dengan pasti
4 Terbatasnya anggaran untuk Perbaikan jalan di makam
penataan dan pengelolaan TPU Manding dengan ukuran sekira
3x110 m2 dilaksanakan selama 2
tahun anggaran, yaitu 2021 dan
2023.
5 Pemohon harus menemui juru Belum adanya sistem pelayanan
makam terlebih dahulu guna izin tempat pemakaman yang
mengurus izin tempat pemakaman terpadu
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2022

B. Isu Strategis
Isu strategis adalah berita atau informasi yang belum jelas, yang
relevan dengan tingkat organisasi/unit organisasi terkait yang sering
dibicarakan. Isu menjadi jelas dan dapat disebut masalah jika didukung
16 | PKP 4 Sragen
dengan bukti data atau informasi yang akurat (LAN, 2020). Berdasarkan
permasalahan yang telah diidentifikasi, perlu dilakukan proses analisis
masalah untuk menentukan isu yang menjadi prioritas untuk kemudian
dicari solusinya. Isu yang menjadi isu prioritas itulah yang disebut
dengan isu strategis. Isu strategis merupakan awal dari perumusan
kebijakan. Ada beberapa alat bantu untuk menetapkan kriteria isu.
Dalam hal ini penulis menggunakan alat bantu ASTRID (Aktual, Spesifik,
Transformasi, Relevan, Inovatif, dan Dapat dilaksanakan) dalam
menentukan isu strategis.
ASTRID memiliki 6 kriteria penilaian yaitu Aktual, Spesifik,
Transformasi, Relevan, Inovatif, dan Dapat dilaksanakan.
1) Aktual artinya sedang atau baru saja terjadi atau sedang menjadi
perbincangan orang banyak.
2) Spesifik artinya isu tidak terlalu umum.
3) Transformasi artinya ada perubahan, tidak statis, sehingga isu
tersebut berpengaruh terhadap bidang-bidang lainnya.
4) Relevan artinya sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi/unit
organisasi dan tanggung jawab pejabatnya
5) Inovatif artinya bersifat baru, kebaruan bagi unit organisasi
terkait.
6) Dapat dilaksanakan artinya dapat dilaksanakan sesuai masa
pelatihan peserta.

17 | PKP 4 Sragen
Tabel 3.2. Memilih Isu Stategis dengan Metode ASTRID
Nilai
Isu Strategis/
No.
Masalah
A S T R I D Total Rangking
(15) (10) (10) (15) (20) (30)
1. Pelayanan surat 15 10 10 10 20 25 90 II
izin tempat
pemakaman masih
bersifat manual
2. Pemakaman di 15 10 5 15 15 20 80 III
TPU belum tertata
dengan baik
3. Kapasitas 15 5 5 10 10 20 65 IV
pemakaman yang
masih tersedia di
masing-masing
TPU tidak
diketahui dengan
pasti
4. Terbatasnya 10 5 10 15 10 10 60 V
anggaran untuk
penataan dan
pengelolaan TPU
5. Belum adanya 15 10 10 15 20 25 95 I
sistem pelayanan
izin tempat
pemakaman yang
terpadu
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2022

C. Analisis Isu Strategis


Berdasarkan Analisis Penetapan Isu Strategis dengan ASTRID
pada Tabel 1.1 diperoleh isu strategis yaitu Belum adanya sistem
pelayanan izin tempat pemakaman yang terpadu.
Selanjutnya, untuk menganalisa permasalahan dan isu strategis
tersebut lebih rinci, guna mengetahui sampai dimana permasalahan dan
isu strategis yang ada, maka diperlukan suatu model analisa yang
18 | PKP 4 Sragen
dianggap tepat dalam menggambarkan permasalahan yaitu The
Star Model (2002).
Star Model sebagai kerangka desain organisasi dikembangkan
oleh Jay R. Galbraith, dengan Model Bintang meliputi lima kategori:
1) Strategi
Strategi menggambarkan produk dan jasa yang harus disediakan,
pasar yang harus dilayani, value yang ditawarkan kepada pelanggan,
dan sumber daya dari keuntungan kompetitif. Pada umumnya,
strategi selalu dibahas yang pertama dalam analisis organisasi
karena strategi menetapkan kriteria untuk seleksi struktur
organisasi dan juga menetapkan cara untuk memilih yang terbaik
dari berbagai alternatif.
2) Struktur
Struktur yang menentukan tempat kekuatan pengambilan
keputusan. Struktur organisasi menentukan penempatan kekuasaan
dan otoritas dalam organisasi.
3) Informasi
Proses terkait apa yang harus dikerjakan dengan
aliran informasi dan merespon teknologi informasi. Aliran informasi
dan proses pengambilan keputusan melintas struktur organisasi
apabila kita pikir struktur merupakan anatomi dari organisasi.
4) Sistem Reward
Maksud dari sistem reward/penghargaan adalah menyelaraskan
tujuan dari pegawai dengan tujuan organisasi. Sistem penghargaan
menetapkan kebijakan yang mengatur antara lain gaji, promosi,
bonus, remunerasi. Model Bintang menginginkan bahwa sistem
reward harus sinergis dengan struktur dan proses untuk
mempengaruhi arahan strategis.
5) Sumber daya manusia
Kebijakan sumber daya manusia yang tepat menghasilkan talenta
yang disyaratkan oleh strategi dan struktur organisasi, dan
menghasilkan skil dan mindset yang perlu untuk melaksanakan

19 | PKP 4 Sragen
arahan yang dipilih. Kebijakan sumber daya manusia juga
membangun kapabilitas organisasional untuk melaksanakan arahan
strategis.

STRUKTUR
(Pembagian tugas,
departementasi,
struktur, distribusi
kewenangan)

STRATEGI/TASK INFORMASI,
KEPUTUSAN
(Tingkat keragaman,
(Mekanisme, bassis
kesulitan, variasi tugas
data, frekuensi,
berdasar tujuan dan
formalisasi)
sasaran organisasi)

SUMBER DAYA SISTEM REWARD


MANUSIA (Basis promosi, desain
( Seleksi, promosi, tugas, kompensasi,
mutasi, diklat) gaya kepemimpinan)

Gambar 3.1. The Star Model (sumber : Galbraith, 2002)

20 | PKP 4 Sragen
Tabel 3.3. Analisis Isu Strategis dengan Star Model
Sinergi
Kategori yang
Kondisi saat Kategori perlu
Rencana
KATEGORI ini setiap yang perlu diintervensi
Solusi Inovasi
kategori diintervensi dengan
kategori
lainnya
Strategi Belum adanya Perlunya Membentuk
sistem membentuk Unit Perizinan
pelayanan izin tim guna Tempat
tempat melayani Pemakaman
pemakaman izin tempat Terpadu
yang terpadu pemakaman
secara
terpadu
Struktur Belum adanya Menyiapkan tim Pembentukan
Tim tim efektif efektif guna tim pelayanan
yang melayani melayani Perizinan
Perizinan Perizinan Tempat
Tempat Tempat Pemakaman
Pemakaman Pemakaman Terpadu
secara Terpadu secara Terpadu
Sumber Motivasi Meningkatkan Melakukan
daya pegawai untuk kompetensi pelatihan
manusia terlibat dalam pegawai
kegiatan tinggi
Informasi Belum ada Membuat draft Pembuatan
dan mekanisme SOP Pelayanan SOP Pelayanan
Keputusan Pelayanan Surat izin Surat izin
Surat izin Tempat Tempat
Tempat Pemakaman Pemakaman
Pemakaman yang terpadu yang terpadu
yang terpadu dengan
melibatkan
berbagai pihak
yang terkait
Sistem Anggaran pada Diterapkannya Penyediaan
reward DPA untuk Reward and anggaran pada
membentuk Punishment DPA untuk
Unit Perizinan operasional
Tempat Unit Perizinan
Pemakaman Tempat
Terpadu belum Pemakaman
ada Terpadu
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2022

21 | PKP 4 Sragen
Tabel 3.4. Konsepsi Aksi Perubahan
Kondisi
Dampak Bila Kondisi Solusi yang
No. Penyebab yang
Isu Dibiarkan Sekarang Kreatif Inovatif
Diharapkan
1. Belum Pencari Surat Belum ada Adanya Membentuk
adanya izin Tempat SOP layanan Unit Perizinan
sistem Pemakaman Pelayanan Surat izin Tempat
pelayanan yang berasal Surat izin Tempat Pemakaman
izin tempat dari luar kota Tempat Pemakaman Terpadu
pemakaman Sragen harus Pemakaman yang
yang meluangkan yang terpadu terpadu
terpadu waktu lebih
lama guna
mengurus
Surat izin
Tempat
Pemakaman

2. Belum ada Kurang Belum adanya Adanya Tim - Menerbitkan


pegawai optimalnya Tim pelayanan SK Tim
khusus pelayanan pelayanan surat izin pelayanan
sebagai publik yang surat izin tempat surat izin
anggota Tim terkait tempat pemakaman tempat
pelayanan Pelayanan pemakaman yang pemakaman
surat izin Surat Izin yang terpadu terpadu yang terpadu
tempat Tempat - Penyiapan
pemakaman Pemakaman. personil dan
yang peningkatan
terpadu kapasitas
SDM

Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2022

Berdasarkan analisis di atas, disimpulkan bahwa permasalahan


utama adalah Belum adanya sistem pelayanan izin tempat pemakaman
yang terpadu.

22 | PKP 4 Sragen
BAB IV
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. Terobosan/ Inovasi
Berdasarkan hasil analisis di Bab III, disimpulkan bahwa
permasalahan utama adalah Belum adanya sistem pelayanan izin tempat
pemakaman yang terpadu. Lebih lanjut, penulis menginisiasi adanya
Pembentukan Unit Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu untuk
Meningkatkan Pelayanan Publik di Kabupaten Sragen.

B. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan Rencana Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan
Publik selama jangka pendek 2 (dua) bulan, jangka menengah kurang dari
1 tahun dan jangka panjang lebih dari 1 tahun ditampilkan dalam matriks.
Keseluruhan rancangan inilah yang akan diimplementasikan oleh Project
Leader bersama Tim Efektif dan dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai
berikut.

Tabel 4.1. Tahapan Rencana Aksi Perubahan (Milestone) Kinerja


Pelayanan
Rencana
No. Tahapan Kegiatan Output Pelaksana Keterangan
Pelaksanaan
A. Jangka Pendek (60 hari kerja)
1. Pembentukan Tim Efektif
a. Konsultasi mentor Persetujuan Project leader 7 okt 2022 Foto/video
b. Penyusunan draf SK tim mentor Tim admin 7 okt 2022 Arsip
c. Penerbitan SK tim Draf SK tim efektif Kadin 12 okt 2022 Arsip
d. Pembagian SK tim SK tim efektif Tim admin 14 okt 2022 Arsip
Tanda terima
2. Rapat koordinasi dengan
stakeholder
a. Pembuatan undangan Undangan rapat Tim admin 20 okt 2022 Arsip
rapat
b. Pembagian undangan Tanda terima Tim admin 21 okt 2022 Arsip
c. Rakor Notulen rapat Project leader 22 okt 2022 Foto/video
d. Menyusun draf Draf pelayanan Tim efektif 23 okt 2022 Arsip
pelayanan
e. Menyusun SOP SOP pelayanan Tim efektif 27 okt 2022 Arsip
pelayanan
3. Perencanaan kebutuhan
anggaran
a. Perencanaan sarpras Daftar kebutuhan Tim admin 28 okt 2022 Arsip
sarpras
b. Penyusunan anggaran RAB barang/jasa Tim efektif 29 okt 2022 Arsip

23 | PKP 4 Sragen
Rencana
No. Tahapan Kegiatan Output Pelaksana Keterangan
Pelaksanaan
4. Pembentukan Struktur
organisasi UPTPT
a. Penyusunan draf Draf organisasi Tim efektif 30 okt 2022 Arsip
organisasi UPTPT
b. Rapat koordinasi internal Susunan Project leader 2 nov 2022 Foto/video
Organisasi UPTPT
5. Sosialisasi/Publikasi UPTPT
a. Pembuatan facebook, WA FB, WA center, call Tim admin 3 Nov 2022 Profil, konten
center center
b. Pembuatan papan nama Papan nama Tim teknis 3 Nov 2022 Papan nama
c. Sosialisasi ke UPTPT dikenal MMT
kelurahan/desa kelurahan/desa Project leader 4 Nov 2022 Foto/video
6. Pelaksanaan UPTPT
a. Pelatihan tim Tim yang terlatih UPTPT 16 Nov 2022 Foto/video
b. Pelaksanaan UPTPT Tidak terjadi miss Project leader 1 Des 2022 Foto/video
komunikasi
7. Monitoring dan evaluasi
a. Penyusunan format Laporan Project leader 4 Des 2022 Arsip
laporan
b. Pengambilan gambar Foto/video UPTPT Tiap Arsip
dokumentasi pelaksanaan pelaksanaan

B. Jangka Menengah (6 bln)


1. Pelayanan UPTPT semakin Layanan Project leader Januari
efektif 2021
2. Pengadaan barang dan jasa Tersedianya ULP April 2021
barang/jasa
3. Evaluasi kegiatan Laporan hasil Project leader Tiap bulan
evaluasi kegiatan
C. Jangka Panjang (12 – 18
bulan)
1. Pengembangan layanan Cakupan dan area Project Mulai bulan
layanan leader/Tim ke 12
UPTPT
2. Evaluasi kegiatan Laporan hasil Project leader Tiap bulan
evaluasi kegiatan
Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2022

C. Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan)


1. Identifikasi Stakeholder Internal dan Eksternal
Definisi stakeholders menurut west (1998,66) adalah
“perorangan maupun kelompok-kelompok yang tertarik, baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar organisasi, yang berpengaruh
meupun terpengaruh oleh tujuan-tujuan dan tindakan-tindakan
sebuah tim”. Sedangkan menurut Freeman (1984) dalam Fatwadi
(2015), stakeholders adalah seseorang atau organisasi yang secara
positif maupun negatif terpengaruh oleh hasil tindakan suatu
organisasi atau berpengaruh terhadap hasil tindakan suatu organisasi.

24 | PKP 4 Sragen
Pengertian stakeholders dalam konteks kepemimpinan
birokrasi menurut Fatwadi (2015) adalah perorangan, baik yang
berasal masyarakat/tokoh masyarakat/tokoh agama/pejabat
organisasi publik dan swasta yang berpengaruh maupun yang
terpengaruh oleh adanya suatu kebijakan/program/kegiatan dari
organisasi publik dalam rangka memberikan nilai tambah (added
value) kepada masyarakat.
Stakeholders yang terlibat dibedakan menjadi dua, yaitu
stakeholders internal dan Stakeholders eksternal (pemerintah maupun
non pemerintah) yang mempunyai pengaruh baik positif, negatif
maupun netral dalam pelaksanaan aksi perubahan ini.
Stakeholders internal adalah pihak yang terpengaruh maupun
berpengaruh terhadap penyusunan aksi perubahan yang berasal dari
Satuan Kerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman,
Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sragen, Sedangkan
stakeholders eksternal pemerintah adalah pihak terpengaruh maupun
berpengaruh dalam pelaksanaan aksi perubahan yang berasal dari
SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Sragen selain Disperkimtaru.
Pengertian dari stakeholders eksternal non pemerintah adalah pihak
yang terpengaruh atau berpengaruh terhadap pelaksanaan aksi
perubahan, dalam hal ini dapat berupa individu masyarakat, kelompok
masyarakat maupun pihak swasta.
a. Stakeholders Internal
Stakeholders internal adalah stakeholders yang berada di dalam
lingkungan organisasi yaitu:
1) Kepala Dinas
2) Sekretaris Dinas
3) Kepala Bidang Kawasan Permukiman
4) Subkoordinator Pengembangan Permukiman
5) Staf Bidang Kawasan Permukiman
6) Juru Makam SI
7) Juru Makam Manding
25 | PKP 4 Sragen
8) Juru Makam Eyang Balak
9) Juru Makam Mbah Ageng
10) Juru Makam Gunung Banyak
11) Bidang Perumahan
12) Bidang Pertanahan dan Tata Ruang

b. Stakeholders Eksternal
Stakeholders eksternal adalah stakeholders yang berada di luar
lingkungan organisasi yaitu:
1) Stakeholders eksternal pemerintah :
a) Kecamatan
b) Kelurahan/Desa
c) Dinas Kesehatan
d) BPKPD
e) BPBD
f) RSUD
g) Puskesmas
2) Stakeholders eksternal non pemerintah :
- Masyarakat umum

2. Analisis Stakeholder
1) Stakeholder berdasarkan jenisnya
Klasifikasi stakeholders yang terlibat dalam aksi perubahan ini
menurut jenisnya di bagi menjadi 3, yaitu stakeholders utama
(memberi pengaruh positif), primer (terpengaruh positif), dan
sekunder (tidak terpengaruh langsung). Hasil identifikasi
stakeholders berdasarkan jenisnya dapat di lihat tabel di bawah ini.

26 | PKP 4 Sragen
Tabel 4.2. Jenis Stakeholders
UTAMA PRIMER SEKUNDER
1. Kadin 1. Sekretaris dinas 1. Bidang Perumahan
2. Subkoordinator
2. Kabid 2. Bidang Pertanahan dan Taru
Pengembangan Permukiman
3. Staf Bidang KP 3. Kecamatan
4. Juru Makam SI 4. Kelurahan/Desa
5. Juru Makam Manding 5. Dinas Kesehatan
6. Juru Makam Eyang Balak 6. BPKPD
7. Juru Makam Mbah Ageng 7. BPBD
8. Juru Makam Gunung Banyak 8. RSUD
9. Masyarakat 9. Puskesmas

2) Pengelompokan Stakeholders Berdasarkan Posisi


Pengelompokan stakeholders berdasarkan posisinya dalam 4
kwadran, yaitu promoters, latens, defenders, serta apathetics.
Ø Promoters memiliki kepentingan besar terhadap program dan
juga kekuatan untuk membantu membuat proyek perubahan
berhasil atau menggagalkan proyek perubahan tergantung
dengan sikap stakeholders yang mendukung atau menolak.
Ø Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan
dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk
mempengaruhi proyek perubahan ini.
Ø Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat
dalam kegiatan, tetepi memiliki kekuatan besar untuk
mempengaaruhi proyek perubahan jika mereka menjadi tertarik.
Ø Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan.

Pengelompokan stakeholders berdasarkan posisi pada saat sebelum


pelaksanaan aksi perubahan tergambar pada tabel berikut.

27 | PKP 4 Sragen
Tabel 4.3. Posisi Stakeholders
No Stakeholders Pengaruh Kepentingan Keterangan
1 Kepala Dinas + + Promoters
2 Sekretaris Dinas + - Latents
3 Kabid KP + + Promoters
4 Bidang Taru - - Apathetic
5 Bidang Perumahan - - Apathetic
Subkoordinator
6 - + Defenders
Pengembangan Permukiman
7 Staf Bidang KP - + Defenders
8 Juru Makam SI - + Defenders
9 Juru Makam Manding - + Defenders
10 Juru Makam Eyang Balak - + Defenders
11 Juru Makam Mbah Ageng - + Defenders
12 Juru Makam Gunung Banyak - + Defenders
13 Kecamatan - - Apathetic
14 Kelurahan/Desa - - Apathetic
15 Dinas Kesehatan - - Apathetic
16 BPKPD - - Apathetic
17 BPBD - - Apathetic
18 RSUD - - Apathetic
19 Puskesmas - - Apathetic
20 Masyarakat + - Latents

Tabel 4.4. Kwadran Stakeholders

Latens Promoters

1. Sekretaris Dinas 1. Kepala Dinas


2. Masyarakat 2. Kabid KP

Apathetic Defenders

1. Bidang Taru 1. Kepala Dinas


2. Bidang Perumahan 2. Subkoordinator Pengembangan Permukiman
3. Kecamatan 3. Staf Bidang KP
4. Kelurahan/Desa 4. Juru Makam SI
5. Dinas Kesehatan 5. Juru Makam Manding
6. BPKPD 6. Juru Makam Eyang Balak
7. BPBD 7. Juru Makam Mbah Ageng
8. RSUD 8. Juru Makam Gunung Banyak
9. Puskesmas

28 | PKP 4 Sragen
2. Identifikasi Potensi Isu Komunikasi Antar Stakeholder
Identifikasi potensi isu komunikasi antar stakeholder akan
memberikan informasi awal mengenai potensi hambatan dalam
pencapaian tujuan aksi perubahan. Hasil akhir dari identifikasi potensi
isu komunikasi baik kepada stakeholder internal maupun eksternal
akan memberikan informasi tentang hal apa saja yang harus dikerjakan
sehingga aksi perubahan yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan
dengan baik.
Beberapa hal yang berpotensi menghambat kinerja pelayanan
publik pada aksi perubahan Pembentukan Unit Perizinan Tempat
Pemakaman Terpadu yang dapat terjadi di lingkungan Disperkimtaru
selaku stakeholder internal antara lain:
1) Kurangnya informasi akan adanya aksi perubahan Pembentukan
Unit Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu di Disperkimtaru.
2) Kurang dipahaminya job description dan distribusi tugas pada tim
efektif yang terlibat dalam aksi perubahan Pembentukan Unit
Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu.
3) Kurang dipahaminya SOP aksi perubahan Pembentukan Unit
Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu.

Adapun langkah-langkah yang perlu dilaksanakan guna


menghilangkan hal-hal yang berpotensi menghambat kinerja
pelayanan publik pada aksi perubahan Pembentukan Unit Perizinan
Tempat Pemakaman Terpadu ini antara lain:
1) Melakukan sosialisasi secara masif kepada segenap pegawai di
Disperkimtaru selaku stakeholder internal melalui WA Grup
Kantor.
2) Mengadakan Pembekalan/pelatihan/bimtek pada anggota tim efektif
yang terlibat dalam aksi perubahan Pembentukan Unit Perizinan
Tempat Pemakaman Terpadu sehingga mereka mampu
memahami job description dan tugasnya masing-masing serta
mampu memahami dan melaksanakan SOP Inovasi ini.

29 | PKP 4 Sragen
Selanjutnya, sosialisasi aksi perubahan Pembentukan Unit
Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu kepada masyarakat umum
selaku stakeholder eksternal penting untuk dilaksanakan sehingga
tujuan dari aksi perubahan ini dalam peningkatan pelayanan publik di
Kabupaten Sragen dapat tercapai. Sosialisasi inovasi kepada
masyarakat umum dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan,
antara lain: pemasangan papan informasi/MMT di TPU yang dikelola
oleh Disperkimtaru, sosialisasi melalui website Disperkimtaru dan
media sosial.

4. Manajemen Pengendalian Mutu Pekerjaan


Manajemen mutu adalah proses manajemen yang bertujuan
menjaga mutu dari suatu produk/jasa yang diberikan organisasi.
Dalam menjalankan tugasnya Unit Perizinan Tempat Pemakaman
Terpadu harus diarahkan mulai dari proses perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan dan pengawasan sumber daya dengan
cara yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan pelayanan
yang berkualitas pada masyarakat.

5. Strategi Pengembangan Kompetensi dalam Aksi Perubahan


Strategi Pengembangan Kompetensi dalam Aksi Perubahan
dilakukan melalui pemberdayaan seluruh stakeholder dan mitra kerja
yang ada. Hal tersebut dilaksanakan melalui pengikutsertaan seluruh
stakeholder dan mitra kerja dalam proses pelaksanaan dan
pengembangan inovasi guna mengoptimalkan peran masing-masing.
Hal lain yang penting untuk dilaksanakan yaitu membangun Jejaring
Kerja dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam melaksanakan
kegiatan.

30 | PKP 4 Sragen
BAB V
HASIL IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI DALAM AKSI
PERUBAHAN

Pembelajaran yang di dapatkan dari pelaksanaan aksi perubahan ini


antara lain adalah :
a. Sikap kepemimpinan transformasional yang berani melakukan
perubahan dengan memunculkan inovasi.
Pimpinan dengan leadershipnya harus mampu membawa perubahan
yang inovatif, mampu meyakinkan pimpinan dan bawahannya akan
manfaatnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan proses analisis yang
tepat sampai dengan solusi inovasinya.
b. Membangun Komitmen Bersama
Memberikan penjelasan yang transparan agar mendapatkan kepercayaan
dan dukungan dari stakeholder untuk mendukung aksi perubahan.
Sebuah komitmen akan muncul ketika seluruh personil mengetahui
tujuan yang akan dicapai bersama yaitu pelayanan publik perizinan
melalui Unit Perizinan Tempat Pemakaman Terpadu yang lebih cepat,
mudah, transparan dan akuntabel.
c. Melaksanakan Setiap Tahapan dengan Komunikasi Efektif
Untuk mencapai suatu tujuan diperlukan proses yang terukur.
Keberhasilan tidak dicapai dengan cara yang instan, tetapi komunikasi
dilakukan untuk tetap menjaga hubungan dengan stakeholder internal
dan eksternal serta mengatasi kendala kendala yang muncul.
d. Mengatasi Kesulitan yang Muncul dengan Kepemimpinan yang Adaptif
Dalam mengimplementasikan aksi perubahan dalam jangka pendek
tidak dapat dihindari adanya kesulitan yang muncul. Kesulitan tidak
pernah lepas dari kita semua yang selalu ingin mencapai tujuan. Kita
semua telah diajarkan untuk tidak terlena dengan kendala dan kesulitan
yang muncul, tetapi kita harus dapat mengatasi kesulitas tersebut
dengan cara yang efektif dan efisien.

31 | PKP 4 Sragen
e. Pemberdayaan Sumberdaya (Peta dan Pemanfaatan) yang Kompeten
Memberdayakan seluruh stakeholder dan mitra kerja yang ada dengan
cara mengikutsertakan dalam proses pelaksanaan dan pengembangan
inovasi yang dilakukan dengan memetakan seluruh stakeholder dan
mengoptimalkan peran masing-masing. Serta dengan membangunan
Jejaring Kerja, Kolaborasi Pemangku Kepentingan dalam melaksanakan
kegiatan.
f. Mengevaluasi Setiap Capaian Aksi Perubahan
Dalam sistem organisasi, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi adalah
bagian penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yang
dilakukan. Dalam implementasi aksi perubahan ini juga mengajarkan kita
untuk dapat melakukan evaluasi setiap tahapan yang telah dilakukan dan
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari implementasi tersebut, serta
dapat memperbaikan kesalahan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan
aksi perubahan.
g. Menerapkan Manajemen Kinerja dan Manajemen Resiko
Memunculkan ide inovasi yang responsif menangkap potensi kendala,
risiko, dan alternatif strategi. Manajemen kinerja dan manajemen risiko
dilakukan dalam melaksanakanaksi perubahan untuk meminimalisir
kegagalan.
h. Memaksimalkan Pengembangan Organisasi Digital
Di era sekarang ini pemanfaatan organisasi digital mutlak digunakan,
selain dari itu, pemanfaatan organisasi digital juga mempercepat proses
dan memangkas jalur birokrasi dan anggaran. Pemanfaatan teknologi
digital juga mengurang ketergantungan akan penguasaan data
perseorangan, apabila salah satu atau lebih stakeholder pindah tugas
maka data tidak hilang karena tersimpan dalam perangkat digital, serta
system yang dibentuk juga akan berjalan dengan baik. TI juga akan
meminimalisir potensi penyimpangan.

32 | PKP 4 Sragen

Anda mungkin juga menyukai