I. PENDAHULUAN
Saat ini kemajuan teknologi semakin memudahkan hidup manusia. Teknologi
telah mengubah pola hidup manusia dalam berinteraksi, sehingga intensitas interaksi
secara langsung berkurang. Hal - hal yang dapat dilakukan oleh manusia juga semakin
terbatas, seperti dalam mengumpulkan data. Hal ini, dapat menggantikan manusia
dalam proses pengambilan keputusan secara langsung.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, disrupsi didefinisikan hal tercabut dari
akarnya, lalu menurut Samawan (2019) disrupsi dalam kehidupan sehari – hari adalah
adalah terjadi perubahan fundamental atau mendasar, yaitu evolusi teknologi yang
menyasar sebuah celah kehidupan manusia. Sementara Kasali (2017)
mengemukakan bahwa disrupsi adalah sebuah inovasi, yang akan menggantikan
seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Seperti di era sekarang, disrupsi telah
menggantikan teknologi konvensional yang serba fisik dengan teknologi digital yang
menawarkan cara kerja yang lebih efisien dan bermanfaat.
Dalam Modul Berpikir Kritis dan Inovatif, Berpikir kritis merupakan
perwujudan dari keterampilan berpikir tingkat tinggi. Berpikir kritis menuntut individu
untuk menganalisa dan menilai pemikiran dengan sebuah pandangan guna
memperbaiki pemikiran yang didasarkan pada sebuah tujuan. Oleh karena itu berpikir
kritis sangat penting bagi ASN termasuk bagi pemimpin, sebab dalam memberikan
pelayanan perlu melakukan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan,
oleh karena itu harus melakukan perbaikan mutu yang berkelanjutan. Pemimpin dalam
mengalisis suatu gagasan dituntut berpikir secara kritis dan objektif tentang suatu
masalah dan menyajikan argumen yang dibangun dengan baik.
Pemimpin dapat mengembangkan kemampuannya untuk berpikir secara
kritis. Seorang pemimpin harus dapat membangun kemampuan berpikir kritis baik
pada dirinya sendiri dan bagi pengikut (follower), agar dapat merespon perkembangan
informasi dan trampil memilah serta mengkritisi keakuratan informasi yang disajikan.
Dalam hal ini jika pemimpin tidak dapat mengembangkan kemampuannya
untuk berpikir kritis maka akan sulit membaca berbagai dampak yang mungkin terjadi
di era disrupsi yang dapat menjadi salah satu hambatan untuk mencapai tujuan
bersama.
Dalam kesempatan kali ini, penulis mengangkat tema “Pentingnya Berpikir
Kritis Bagi Pemimpin Di Era Disrupsi Informasi Pada Bagian Organisasi Sekretariat
Daerah Kabupaten Batu Bara”.
Mengapa hal tersebut harus dilakukan di Bagian Organisasi Sekretariat
Daerah Batu Bara? Karena pemimpin harus mampu mengembangkan pola pikir kritis
yang memadai dalam menjalankan perannya sebagai Pemimpin artinya pemimpin
harus peka terhadap segala perubahan – perubahan yang terjadi di sekitarnya serta
dapat mencermati, menyaring dan juga memilah serta mengkritisi informasi – informasi
yang diterima secara akurat guna mendukung dalam proses pengambilan keputusan
sehingga tujuan dari organisasi dapat terwujud.
REFERENSI
https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JMPPPKn/article/download/13/14/, diakses
pada tanggal 8 september 2022
https://www.kbbi.co.id/arti-kata/disrupsi
https://www.kompasiana.com/sindiyan/5b4866ff5e137303737118d2/pentingnya-
berpikir-kritis-bagi-pemimpin-di-era-disrupsi
https://www.researchgate.net/publication/
353016012_PENTINGNYA_DISPOSISI_BERPIKIR_KRITIS_DI_ERA_DISRUPSI_INF
ORMASI_SEBUAH_KAJIAN_KONSEPTUAL
http://jiip.stkipyapisdompu.ac.id/jiip/index.php/JIIP/article/view/392/310