Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

KINERJA ORGANISASI
(Huruf/ Font Arial, Kapital, Bold, 16)

JUDUL
(memuat tujuan, terobosan/ inovasi yang dilakukan dan lokus (Huruf/ Font
Arial, Kapital, Bold, 14))

Oleh :
Nama Peserta : MOCHAMAD NURHUDA, S.Kep, Ns, M.Kes
NDH : 18

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN I


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKSI
PERUBAHAN KINERJA
ORGANISASI
(Huruf/ Font Arial, Kapital, Bold, ukuran 14)

JUDUL :
DISUSUN OLEH : MOCHAMAD NURHUDA, S.Kep, Ns, M.Kes
NOMOR DAFTAR HADIR : 18
JABATAN : KEPALA BIDANG PELAYANAN PENUNJANG
INSTANSI : RSUD SURADADI KABUPATEN TEGAL

Yogyakarta, tanggal/ Aprill/ tahun

COACH PESERTA

DR. MUDJI ESTININGSIH, SH, M.Hum MOCHAMAD NURHUDA, S.Kep,Ns, M.Kes


NIP. ………………………………. NIP.19720301 1992100 8
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN AKSI
PERUBAHAN KINERJA ORGANISASI
(Huruf/ Font Arial, Kapital, Bold, ukuran 14)

Pada hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :

Telah diseminarkan Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan


Administrator Angkatan … Tahun …
Judul :
Atas Nama :
Nomor Daftar Hadir :
Jabatan :
Instansi :

COACH PESERTA

NAMA PESERTA NAMA COACH


NIP. ……………………….. NIP. …………………………

Mentor,

NAMA MENTOR
NIP. …………………………..

Penguji,

NAMA PENGUJI
NIP. ……………………………
KATA PENGANTAR
(Huruf/ Font Arial, Kapital, Bold, ukuran 14)

Kata pengantar dapat berisi ucapan syukur pada Tuhan YME,


penjelasan tujuan penyusunan Laporan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi,
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam
pelaksanaan aksi perubahan dan permohonan saran dan masukan.

Kata pengantar sebaiknya dibuat singkat dan tidak melebihi satu


halaman.

......................., tanggal- bulan- tahun

Nama Peserta
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...


KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ...
DAFTAR GAMBAR ...
DAFTAR TABEL ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...
B. Tujuan ...
C. Manfaat ...
BAB II PROFIL ORGANISASI ...
BAB III ANALISIS MASALAH PELAYANAN ...
BAB IV STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
A. Terobosan/ Inovasi ...
B. Tahapan Kegiatan ...
C. Sumber Daya (Peta dan Pemanfaatan) ...
D. Manajemen Risiko ...
BAB V DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN
A. Membangun Integritas …
B. Pengelolaan Budaya Pelayanan (Pemanfaatan IT) …
C. Membangun Jejaring dan Kolaborasi …
BAB VI DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN
A. Capaian dalam Perbaikan Kinerja Organisasi …
B. Manfaat Aksi Perubahan …
BAB VII KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN
A. Target Capaian Jangka Menengah …
B. Target Capaian Jangka Panjang …
BAB VIII PENUTUP
A. Simpulan …
B. Saran …

Daftar Pustaka ….
Lampiran …
Biodata Peserta ...
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ...


Gambar 2.1 ...
Gambar 3.1 ...
Dst. ...
DAFTAR TABEL

Tabel 1. ...
Tabel 2. ...
Tabel 3. ...
Dst. ...
BAB I
PENDAHULUAN
(Huruf Arial, Ukuran 14, Bold) berlaku untuk bab berikutnya

A. Latar Belakang (Huruf Arial, Ukuran 12, Bold) berlaku untuk subbab
berikutnya

Berisi penjelasan ringkas mengenai kinerja pelayanan yang menjadi


tugas dan fungsinya. Meliputi kondisi/ fakta kinerja saat ini yang dibandingkan
dengan kondisi kinerja yang diharapkan. Dari perbandingan ini peserta
diharapkan dapat memaparkan kesenjangan (gap) yang terjadi. Pembahasan
mengenai kinerja hendaknya berbasis data dan fakta.

Berdasarkan gambaran kesenjangan kinerja di atas, selanjutnya


peserta menjelaskan secara ringkas terobosan inovatif apa yang perlu
dilakukan agar kesenjangan kinerja tersebut dapat ditangani. Ketepatan
terobosan inovatif yang diambil masuk dalam poin penilaian rancangan aksi
perubahan.

MISI KAB

SMART CITY

MISI RS

RENSTRA

RS SEKITA / PESAING

PENERAPAN SIM DI RSUD MULAI...

SIM RS SDH BERJALAN ....

PERLU MENGEMBANGKAN APA SAJA

PILIH PENDAFTARA KARENA...

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik, Pasal 4 Butir (c) disebutkan bahwa "Pemanfaatan teknologi informasi dan
transaksi elektronik dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelayanan publik."

Berdasarkan amanat Undang-Undang tersebut maka teknologi informasi mempunyai peran


penting sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta dapat
mendorong untuk melakukan percepatan dalam e-government yaitu suatu upaya dalam
menciptakan pemerintahan yang berbasis elektronik.
BAB II

B. Tujuan

1. Tujuan Jangka Pendek :


Terlaksananya uji coba sistim informasi manajemen pendaftaran dan

antrian online ( SIMPANO) terintegrasi dengan Sistim Informasi Manajemen

Rumah Sakit Suradadi Kabupaten Tegal.

2. Tujuan Jangka Menengah :


Terlaksananya sistim informasi manajemen pendaftaran dan antrian

online ( SIMPANO) sistim informasi manajemen pendaftaran dan antrian

online ( SIMPANO) terintegrasi dengan Sistim Informasi Manajemen Rumah

Sakit Suradadi Kabupaten Tegal.

3. Tujuan Jangka Panjang :


Meningkatnya kepuasan pasien rawat jalan Rumah Sakit
Suradadi Kabupaten Tegal.

C. Manfaat

1. Manfaat bagi organisasi


Dengan rencana inovasi ini diharapkan akan meningkatkan
daya saing pelayanan di rawat jalan RSUD Suradadi dengan
rumah sakit pesaing sekitarnya sehingga akan meningkatkan
angka kunjungan.

2. Manfaat bagi pemerintah daerah


Dengan adanya inovasi ini maka diharapkan tingkat kepuasan

masyarakat semakin meningkat termasuk juga kepercayaan masyarakat

terhadap stakeholder .
BAB III
PROFIL KINERJA ORGANISASI

A. Gambaran Organisasi
RSUD Suradadi Kabupaten Tegal adalah organisasi bersifat khusus yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan yang memiliki

otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta bidang

kepegawaian.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 7 Tahun 2019

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah

Suradadi Kabupaten Tegal, maka Struktur Organisasinya sebagai berikut :

DIREKTUR

KOMITE BIDANG BAGIAN


SPI
BIDANG
PELAYANAN MEDIS PELAYANAN UMUM DAN
DAN KEPERAWATAN PENUNJANG KEUANGAN

SUBBAGIAN
SEKSI SEKSI PERENCANAA
PELAYANAN PENUNJANG N&
MEDIS MEDIS KEUANGAN

SEKSI SUBBAGIAN
SEKSI UMUM &
PELAYANAN PENUNJANG
KEPERAWATA KEPEGAWAIA
NON MEDIS N
N

INSTALASI KJF
BAB IV
B. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan

1. NAMA JABATAN : DIREKTUR


TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Direktur RSUD Suradadi Kabupaten Tegal mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Kesehatan rujukan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Direktur RSUD Suradadi Kabupaten
Tegal mempunyai fungsi :
a. Penetapan kebijakan penyelenggaraan rumah sakit sesuai kewenangannya;
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan rumah sakit
sesuai kewenangannya;
c. Penyelenggaraan tugas dan fungsi rumah sakit;
d. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi
unsur organisasi;
e. Pelaksanaan evaluasi pencatatan dan pelaporan;

2. NAMA JABATAN : KEPALA BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN


TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas pokok membantu
Direktur dalam menyelenggarakan fungsi umum dan keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Umum dan
Keuangan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bagian umum dan keuangan;
b. Pengoordinasian dan pengelolaan kebijakan di bagian umum dan keuangan;
c. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kebijakan di bagian umum dan
keuangan;
d. Pengelolaan dan fasilitasi program di bagian umum dan keuangan;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program di bagianumum dan keuangan;
f. Pengelolaan administrasi umum dan keuangan;
g. Pengelolaan sumber daya rumah sakit;
h. Pengelolaan pendidikan dan pelatihan;
i. Pengelolan kehumasan, pemasaran, pelayanan hukum dan kemitraan;
j. Pengeloaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur.
BAB V

3. NAMA JABATAN : KEPALA SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN


TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bagian Umum dan Keuangan dalam melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, perpustakaan, humas
dan protokol.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Subbagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan data sebagai bahan penyusunan rencana kerja;
b. Penelaahan data sebagai bahan perumusan kebijakan teknis ketatausahaan,
kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, perpustakaan, humas dan
protokol;
c. Pengelolaan urusan ketata usahaan;
d. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. Pengelolaan dan penatausahaan aset dinas;
f. Pengelolaan kearsipan rumah sakit;
g. Pengelolaan diklat rumah sakit;
h. Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, perpustakaan, humas dan
protokol;
i. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Subbagian Umum dan
Kepegawaian.

4. NAMA JABATAN : KEPALA SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN


TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas pokok membantu
Kepala Bagian Umum dan Keuangan dalam melakukan identifikasi, analisa, pengolahan
dan penyajian data untuk penyiapan bahan penyusunan perencanaan, dan melakukan
penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangan
mempunyai fungsi :
a. Penelaahan data sebagai bahan penyusunan rencana kerja;
b. Penelaahan data sebagai bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan dan
pengelolaan keuangan rumah sakit;
c. Penelaahan data untuk penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis rumah sakit;
d. Penyiapan data sebagai bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja
rumah sakit;
BAB VI
e. Penyiapan data sebagai bahan penyusunan pelaporan pelaksanaan rencana kerja
rumah sakit;
f. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi bagian perencanaan dan keuangan;
g. Pelaksanaan pengelolaan keuangan;
h. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Subbagian Perencanaan
dan Keuangan.

5. NAMA JABATAN : KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN


TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas pokok
membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta tata kerja
urusan/bidang pelayanan medis dan keperawatan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Medis dan
Keperawatan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang pelayanan medis dan keperawatan;
b. Pengoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan medis dan
keperawatan;
c. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kebijakan di bidang pelayanan
medis dan keperawatan;
d. Pengelolaan dan fasilitasi program di bidang pelayanan medis dan
keperawatan;
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program di bidang pelayanan medis dan
keperawatan;
f. Pelaksanaan administrasi di bidang pelayanan medis dan keperawatan;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur di bidang pelayanan
medis dan keperawatan;

6. NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PELAYANAN MEDIS


TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan dalam melakukan tugas dan fungsi
serta tata kerjanya bidang pelayanan medis dan keperawatan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Pelayanan Medis
mempunyai fungsi melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pengoordinasian, pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengelolaan fasilitasi,
evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pelayanan medis.
BAB VII

7. NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI KEPERAWATAN


TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Kepala
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan dalam melakukan tugas dan fungsi
serta tata kerjanya bidang pelayanan medis dan keperawatan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi Keperawatan
mempunyai fungsi melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Pelayanan Medis
dan Keperawatan dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pengoordinasian, pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengelolaan fasilitasi,
evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pelayanan medis.

8. NAMA JABATAN : KEPALA BIDANG PELAYANAN PENUNJANG


TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Bidang Pelayanan Penunjang mempunyai tugas pokok membantu
Direktur dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan penunjang medis dan non
medis.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Pelayanan Penunjang
mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana kerja;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan umum dan teknis operasional
pengelolaan pelayanan penunjang medis dan non medis;
c. Pelaksanaan pengelolaan pelayanan penunjang medis dan non medis, serta
pengkoordinasian kegiatan instalasi bidang pelayanan penunjang;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pengelolaan penunjang medis dan non
medis.
e. Pelaksanaan administrasi di bidang pelayanan penunjang medis dan non
medis;
f. Melaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh direktur di bidang pelayanan
penunjang medis dan non medis;

9. NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PELAYANAN PENUNJANG MEDIS


TUGAS DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medis mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Pelayanan Penunjang dalam melakukan pengelolaan
sumber daya pelayanan penunjang medis.
BAB
Untuk melakukan tugas
VIII tersebut, Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medis
mempunyai fungsi :
a. Penelaahan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja;
b. Penelaahan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan umum dan
teknis operasional pengelolaan sumber daya pelayanan penunjang medis;
c. Pelaksanaan pengelolaan sumberdaya pelayanan penunjang medis;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pengelolaan sumberdaya pelayanan
penunjang medis.

.
10. NAMA JABATAN : KEPALA SEKSI PELAYANAN PENUNJANG NON
MEDIS
TUGAS POKOK DAN FUNGSI :
Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Non Medis mempunyai tugas pokok
membantu Kepala Bidang Pelayanan Penunjang dalam melakukan pengelolaan
sumberdaya penunjang penunjang non medis.
Untuk melakukan tugas tersebut, Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Non
Medis mempunyai fungsi :
a. Penelaahan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana kerja;
b. Penelaahan data/informasi sebagai bahan perumusan kebijakan umum dan
teknis operasional pengelolaan sumber daya pelayanan penunjang non medis;
c. Pelaksanaan pengelolaan sumber daya pelayanan penunjang non medis;
d. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pengelolaan sumberdaya pelayanan
penunjang non medis.

11. NAMA JABATAN : SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL


Satuan pemeriksaan internal merupakan unsur organisasi yang bertugas
melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal rumah sakit. Satuan pemeriksaan
internal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau
Direktur Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan tugas satuan pemeriksaan internal
menyelenggarakan fungsi:
a. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko di unit kerja rumah
sakit;
b. Penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan, dan pemantauan
efektifitas dan efisiensi sistem dan prosedur dalam bidang administrasi
pelayanan, serta administrasi umum dan keuangan;
BAB IX
c. Pelaksanaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan intern yang
ditugaskan oleh kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit;
d. Pemantauan pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan tindak lanjut atas
laporan hasil audit; dan
e. Pemberian konsultasi, advokasi, pembimbingan, dan pendampingan dalam
pelaksanaan kegiatan operasional rumah sakit.

12. NAMA JABATAN : KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL / KOMITE RS


Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pokok membantu direktur
dalam pelaksanaan wewenang, tugas pokok dan fungsi Badan sesuai uraian tugas
berdasarkan Pedoman Angka Kredit Jabatan. Dalam menjalankan tugasnya
kelompok jabatan fungsional (Komite RS) mendasarkan pada prinsip kompetensi,
keahlian/keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu, disiplin, etika, dan perilaku
profesi staf medis Komite Medis menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan audit medis;
b. Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan berkelanjutan
bagi staf medis;
c. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf
medis rumah sakit tersebut; dan
d. Rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang
membutuhkan.
e. Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran;
f. Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin;
g. Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit; dan
h. Pemberian nasehat atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis pada
asuhan medis pasien.
Selain Komite Medis dapat dibentuk komite lain untuk penyelenggaraan fungsi
tertentu di Rumah Sakit sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
Komite lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa komite:
a. Keperawatan;
b. Farmasi dan terapi;
c. Pencegahan dan pengendalian infeksi;
d. Pengendalian resistensi antimikroba;
e. Etika dan hukum;
f. Koordinasi pendidikan; dan
BAB X
g. Manajemen risiko dan keselamatan pasien.

13. TATA KERJA :


a. Direktur RSUD Suradadi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan menyusun laporan keuangan
urusan kesehatan secara terintegrasi dengan Perangkat Daerah yang mengampu
pelaksanaan urusan kesehatan;
b. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Seksi,
Kepala Sub Bagian, Kepala Instalasi dan Ketua Komite wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing
maupun antar satuan organisasi sesuai dengan bidang tugas masing-masing;
c. Direktur, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala
Instalasi dan Ketua Komite di lingkungan RSUD Suradadi wajib mengawasi
bawahan dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah
yang diperlukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
d. Direktur, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala
Instalasi dan Ketua Komite bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya, dan memberikan bimbingan serta petunjuk guna kelancaran
pelaksanaan tugas;
e. Direktur, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala
Instalasi dan Ketua Komite di lingkungan RSUD Suradadi wajib mematuhi arahan
dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan
laporan pelaksanaan tugas secara berkala sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
f. Komite Medis merupakan wadah non struktural yang keanggotaannya dipilih oleh
Staf Medis Fungsional berkedudukan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur;
g. Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medis berkewajiban memberikan
pertimbangan kepada Direktur dalam hal penyusunan standar pelayanan medis,
pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan medis, hak klinik khusus kepada
staf medis fungsional, program pelayanan, serta peningkatan kapasitas sumber
daya manusia Rumah Sakit;
h. Hubungan Kepala Bagian/Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian dengan
Komite Medis dan Komite Keperawatan bersifat koordinasi;
BAB XI
i. Instalasi merupakan unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan di Rumah Sakit, dalam melaksanakan
tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada Direktur;
j. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, RSUD Suradadi mempunyai
hubungan jaringan pelayanan rujukan dengan Rumah Sakit lainnya.

C. Sumber Daya

Jumlah seluruh pegawai di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal per Januari 2022

yaitu 292 orang, dengan rincian atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) 70 orang (23,97%),

pegawai BLUD 221 orang (75,68%) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) 1 orang (0,34%).

Data SDM pada RSUD Suradadi Kabupaten Tegal Per Januari 2022

No Jenis Tenaga PNS PTT BLUD Jumlah

1 Dokter Spesialis 6 - 8 14
2 Dokter Umum/Gigi 5 - 4 9
3 Apoteker 2 - 4 6
4 Perawat 21 - 72 93
5 Bidan 6 - 18 24
6 Struktural 9 - - 9
7 Ahli Gizi 1 - 1 2
8 Rekam Medik 1 - 3 4
9 Analis Laborat 2 - 7 9
10 Radiografer 3 - 2 5
11 Sanitarian 1 - 1 2
12 TTK 1 - 11 12
13 Fisioterapis 1 - 2 3
BAB XII
Tenaga Teknis
14 8 1 79 88
Lainnya
15 ATEM - - 1 1
Jumlah 67 1 213 281

D. Jenis Dan Bentuk Pelayanan

Pelayanan kesehatan yang saat ini tersedia di RS Suradadi terdiri dari :

1. Instalasi Rawat Jalan

a. Klinik Penyakit Dalam

b. Klinik Kebidanan

c. Klinik Anak

d. Klinik Bedah

e. Klinik Gigi

f. Klinik Kulit dan Kelamin

g. Klinik Ortopedi

h. Klinik Urologi

i. Klinik Syaraf

j. Klinik Kedokteran Jiwa

k. Klinik Rehabilitasi Medik

l. Klinik Psikologi

m. Klinik VCT

n. Klinik MCU dan Poliklinik Gizi

2. Instalasi Rawat Inap

Terdiri dari :

a. Ruang Rawat Inap Dewaruci 1 dan 2

b. Ruang Rawat Inap Baruna 1,2 dan 3

c. Ruang Perinatologi

d. Ruang Rawat Inap Srikandi


BAB
e. Ruang ICU XIII

3. Instalasi Gawat Darurat dan PONEK 24 jam

4. Instalasi Laboratorium

5. Instalasi Radiologi

6. Instalasi Bedah Sentral

7. Instalasi Rawat Intensif

8. Instalasi Farmasi

9. Instalasi Gizi

10.Unit Haemodialisa

E. Keluaran Pelayanan
1. Pelayanan Rawat Jalan

Jumlah kunjungan pasien poliklinik rawat jalan di RSUD Suradadi tahun

2017- 2021 adalah sebagai berikut :

No. Poliklinik 2017 2018 2019 2020 2021

1. Dalam 8.122 10.337 10.305 9.191

2. Kebidanan 1.921 3.011 2.888 2.016

3. Anak 2.512 2.834 3.949 2.754

4. Bedah Umum 2.367 2.549 1.735 2.110

5. Orthopedi 1.642 1.852 2.470 1.212

6. Gigi 1.594 2.206 3.320 2.083

No. Poliklinik 2016 2017 2018 2019 2020

7. Saraf 698 36 - -
BAB
8. Umum 794
XIV 284 299 -

9. Paru 1.776 2.392 3.084 1.757

10. Mata - - 81 404

Kulit dan
11. 229 309 924 727
Kelamin

12. Jiwa 44 134 61 -

13. Raflesia 138 142 242 206

14. Psikologi 11 6 - -

Jumlah 16.686

Rata-Rata Pasien
60 71 80 61
Poliklinik /Hari

IGD 7.881 9.934 10.676 9.934

Radiologi 1.767 2.152 6.250 3.937

Laboratorium 3.759 3.937 10.481 2.152

2. Pelayanan Rawat Inap

Jumlah kunjungan pasien rawat inap di RSUD Suradadi tahun 2017 - 2021 sebagai berikut :

No. Unit/Ruang 2017 2018 2019 2020 2021

VIP - 42 74 42

1 72 79 120 77

1. Dewaruci 1 2 219 290 427 186

3 559 665 715 858

No. Unit/Ruang 2017 2018 2019 2020 2021

VIP - 39 81 43

1 83 167 123 83

2. Dewaruci 2 2 253 468 426 216


BAB XV
3 458 800 1037 634

3. Melati 3 1.882 127 - -

1 - - - 94 -

4. Baruna I 2 - - - 168 -

3 - 1.496 1.245 1.201 -

1 - - - 4 -

5. Baruna II 2 - - - 18 -

3 - - 608 325 -

6. Srikandi 2&3 1.454

(Kebidanan)

7. Perinatologi 529 1.001 872 1.086

8. ICU 499 426 382 371

Jumlah 5.947 6.969 7.220 6.545

Indikator Kinerja Pelayanan Rawat Inap Pada RSUD Suradadi Tahun 2016-2020

STANDAR TAHUN

(Depkes RI,
NO INDIKATOR SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020
2005)

1 BOR % 60 – 85 62.2 62.91 56.24 50,76 57,67


3
BOR Kelas % 60 – 85 61.92 82,21 50,76 61,20

STANDAR TAHUN

(Depkes RI,
NO INDIKATOR SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020
2005)

III
BAB
2 ALOS Hari 6–9
XVI 3.18 3.65 3.14 3,08 3,42

3 TOI Hari 1–3 2.16 3.11 2,62 3,23 5,22

4 NDR % <25 1.35 13.83 18,94 11,08 11,08

5 GDR % <45 2.27 30.71 53,61 18,93 11,08

6 BTO Pasien/ 40 – 50 5.77 5.64 4,46 4,61 4,86


th

F. Pengguna Pelayanan
1. Interen
Dokter sepesialis
Perawat
Petugas pendaftraran
2. Eksteren
Pasien
Keluarga
Masyarakat

G. Proses Bisnis Pelayanan

H. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pemberian Pelayanan


Berisi gambaran mengenai kinerja unit organisasi peserta. Pada bagian
ini peserta dapat menguraikan hal-hal berikut: (a) deskripsi organisasi; (2)
tugas pokok dan fungsi jabatan; (c) sumber daya yang tersedia dalam
pemberian pelayanan; (d) jenis dan bentuk pelayanan yang diberikan, (e)
BAB
keluaran (out put) pelayanan; (f)XVII
pengguna pelayanan; (g) proses bisnis
pelayanan; dan (h) pihak- pihak yang terlibat dalam pemberian pelayanan.

Uraian mengenai deskripsi organisasi, tugas pokok dan fungsi jabatan


hendaknya mengacu pada peraturan yang berlaku. Sedangkan uraian
mengenai kinerja organisasi didukung oleh data dan fakta yang disajikan
dalam bentuk tabel atau grafik. Data yang diperlukan dapat diperoleh dari
laporan kinerja maupun hasil survei kepuasan masyarakat. Sumber data yang
dikutip harus dicantumkan dengan benar.
BAB
ANALISIS
XVIII MASALAH

A. Strengths ( kekuatan)

o Komitmen managemen dalam pengembangan rumah sakit berbasis informasi


tehnologi.

o Status rumah sakit sudah tipe C.

o Tepat berada di pantai utara jawa sehingga punya potensi pengembangan

rumah sakit traumatik.

o Adanya kerjasama dengan stakeholder lain.

B. Weakneses ( kelemahan)

o Belum memiliki sumber daya manusia yang mencukupi.

o SDM kurang disiplin dalam bekerja.

o Sarana dan prasarana masih kurang.

o Akses dari jejaring kesehatan ke rumah sakit masih agak susah.

o Hanya menjangkau 4 kecamatan.

C. Opportunities ( peluang)

o Dukungan stikeholder.

o Adanya pola keuangan BLUD.

o Kerjasama kemitraan yang luas baik institusi pendidikan, perusahaan

maupun faske lainnya.

D. Treats ( ancaman)

o Lokasinya berdekatan dengan RS swasta yang lebih lengkap layanannya dan


sudah menerapakan informasi tehnologi .

o Semakin tinggi tuntutan masyarakat terkait pelayanan yang prima.

o Regulasi BPJS yang tidak membedakan kepemilikan rumah sakit.

Berisi hasil analisa permasalahan pelayanan mengacu kesenjangan


BAB
kinerja pelayanan yang teridentifikasi
XIX pada bagian Latar Belakang (Bab 1).
Analisis masalah dilakukan dengan cara mengurai masalah berdasarkan
faktor- faktor yang menyebabkan munculnya masalah tersebut.

Peserta dapat menggunakan alat analisa masalah yang dikuasai seperti


fishbone diagram, tree analysis, SWOT analysis, dan lainnya. Proses Analisis
masalah hendaknya didukung oleh data dan fakta agar hasil analisa valid.
Hasil Analisis masalah kemudian dideskripsikan dengan jelas agar
memudahkan peserta dalam menarik kesimpulan.
BAB XX
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. Terobosan/ Inovasi

Berisi solusi dari penyebab masalah sebagaimana hasil analisa


masalah pada Bab 3. Solusi yang diambil harus dapat menyelesaikan
permasalahan utama dalam pelayanan publik yang menjadi fokus dalam aksi
perubahan ini.

Solusi yang dipilih harus mengandung inovasi. Peserta


mendeskripsikan desain inovasinya dan menjelaskan kebaruan (novelty) yang
dimiliki. Menjelaskan asal gagasan tersebut. Apakah berasal dari peserta
(original) atau hasil adopsi atau adaptasi dari inovasi yang telah ada
sebelumnya. Pada bagian ini peserta dapat memanfaatkan hasil pembelajaran
studi lapangan.

Peserta juga harus menjelaskan keunggulan inovasi dan nilai


tambah/manfaat yang dapat diberikan terhadap peningkatan kinerja pelayanan
apabila inovasi tersebut diterapkan. Oleh sebab itu, solusi yang dipilih harus
implementatif artinya dapat diterapkan di unit organisasi peserta.

Pada bagian ini, peserta juga merumuskan judul aksi perubahan yang
memuat tiga komponen yaitu : tujuan yang hendak dicapai, inovasi yang
dilakukan dan tempat (lokus) penerapan inovasi.

Catatan : Kualitas dari terobosan inovatif menjadi salah satu poin penting
penilaian.

B. Tahapan Kegiatan
Berisi uraian tentang tahapan-tahapan utama dari aksi perubahan pada jangka
pendek (60 hari kalender). Kemudian setiap tahapan utama dirinci dalam
kegiatan-kegiatan yang disusun secara berurutan dan sekaligus ditentukan
jadual pelaksanaannya.

Untuk mempermudah dalam penahapan dan penjadualan kegiatan, peserta


dapat menggunakan tabel seperti berikut ini.
Tabel .. . ..
Tahapan Kegiatan
No Tahapan Utama Kegiatan Out Put Waktu
1. A a... ... ...
b. .. ... ...
2. B a... ... ...
b. .. ... ...
Catatan : Kejelasan tahapan kegiatan menjadi poin penting dalam penilaian.

C. Sumber Daya (Peta dan Pemanfaatan)


Berisi uraian mengenai identifikasi stakeholder dan pembentukan tim
(pembagian tugas dan tanggung jawab). Terakhir pada bagian ini, peserta
menjelaskan manajemen penganggaran dalam pelaksanaan aksi perubahan.
Penjelasan berisi jumlah anggaran yang dibutuhkan, jumlah anggaran yang
tersedia, asal anggaran dan bagaimana pengelolaannya.

Catatan : Kejelasan peta dan pemanfaatan sumber daya organisasi menjadi


poin penting penilaian

D. Manajemen Risiko
Pada bagian ini peserta dapat memuat Langkah Pengelolaan Resiko,
sesuai format dan petunjuk pengisian tabel, berikut ini.

Tabel .. . ..
Pengelolaan Risiko

No. Uraian Tingkat Tindakan Penanggung Target Waktu


Risiko Risiko Penanganan jawab
Bawaa
n
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Konsultasi Sedang Konsultasi / Peserta PKA
mentor untuk bertemu mentor
pelaksanaan dengan melihat
aksi perubahan situasi dan
kondisi mentor
Sedang 4 April 2021
Kasubbag
Sarpras
Contoh :
Berkas Mempersiapkan
permohonan peralatan
terlalu banyak cadangan
Paparan/ Sedang
sosiaalisasi
rancangan aksi
perubahan
Petunjuk Pengisian :
Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut mulai dari 1
Kolom (2) : Diisi dengan risiko-risiko apa saja yang mungkin timbul
dalam tiap
proses yang dilakukan. Sama dengan Tabel 2 kolom 2.
Kolom (3) : Diisi dengan tingkat risiko. Sama dengan Tabel 2 kolom 8.
Kolom (4) : Diisi dengan uraian rencana tindak perbaikan kegiatan
pengendalian.
Contoh: mempersiapkan peralatan cadangan.
Kolom (5) : Diisi dengan penanggung jawab pelaksanaan kegiatan
Kolom (6) : Diisi dengan batas akhir waktu pelaksanaan.

Catatan : Pengelolaan risiko menjadi poin penting penilaian


BAB V
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

A. Membangun Integritas
Pada bagian ini peserta dapat menguraikan upaya yang telah dilakukan
dalam membangun integritas selama pelaksanaan aksi perubahan. Upaya
yang dilakukan dapat dikaitkan dengan tanggung jawab, transparansi,
kepatuhan terhadap regulasi dan kode etik, penerapan SOP, pemenuhan atas
standar pelayanan, dan sebagainya.

B. Pengelolaan Budaya Pelayanan (Pemanfaatan IT)


Pada bagian ini peserta dapat menguraikan budaya pelayanan yang
telah diterapkan selama pelaksanaan aksi perubahan. Budaya pelayanan yang
dimaksud berkaitan dengan koordinasi pelayanan, pengelolaan pengaduan,
fungsi pengawasan, pemanfaatan dan penerapan sumber daya teknologi
informasi dan perbaikan sarana/prasarana.

C. Membangun Jejaring dan Kolaborasi


Pada bagian ini peserta dapat mendeskripsikan upaya pengelolaan dan
pengembangan kerjasama dengan stakeholder termasuk pemilihan dan
penggunaan teknik komunikasi, mengacu pada Bab IV, Subbab C.
BAB VI
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

A. Capaian dalam Perbaikan Kinerja Organisasi


Pada bagian ini peserta dapat menguraikan komponen sistem
pelayanan yang mengalami perbaikan melalui pelaksanaan aksi perubahan
berikut capaian yang diperoleh. Capaian yang dimaksud berkaitan dengan
peningkatan kinerja organisasi.
Uraian pada bagian ini hendaknya disertai dengan data dan fakta yang
diperoleh melalui pengukuran, pengamatan atau wawancara. Peningkatan
kinerja harus dapat dibuktikan melalui perbandingan kinerja yang dicapai
dengan kinerja sebelumnya.
Catatan: Capaian hasil perubahan menjadi poin penting penilaian.

B. Manfaat Aksi Perubahan


Pada bagian ini peserta dapat menguraikan manfaat yang telah dicapai
melalui aksi perubahan. Capaian yang dijelaskan pada bagian ini dikaitkan
dengan uraian manfaat aksi perubahan yang telah dirumuskan sebelumnya
pada Bab I (sub bab C).
Penjelasan yang diberikan dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan,
apakah aksi perubahan telah mencapai manfaat yang diharapkan?

Catatan: Manfaat aksi perubahan menjadi poin penting penilaian.


BAB VII
KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

A. Target Capaian Jangka Menengah


Peserta dapat menguraikan kegiatan yang direncanakan pada jangka
menengah dan target capaian yang ditetapkan. Pada bagian ini, peserta dapat
menggunakan tabel seperti di bawah ini.

Tabel .. . ..
Capaian Jangka Menengah
No Kegiatan Target Waktu

B. Target Capaian Jangka Panjang


Peserta dapat menguraikan kegiatan yang direncanakan pada jangka
panjang dan target capaian yang ditetapkan. Pada bagian ini, peserta dapat
menggunakan tabel seperti di bawah ini.
Tabel .. . ..
Capaian Jangka Panjang

No Kegiatan Target Waktu


BAB VIII
PENUTUP

A. Simpulan
Berisi pernyataan yang berdasarkan uraian hasil pelaksanaan aksi
perubahan pada bagian sebelumnya. Simpulan berisi informasi sejauh mana
keberhasilan peserta menerapkan aksi perubahan, faktor-faktor apa saja yang
menjadi pengungkit keberhasilan tersebut dan apa implikasi keberhasilan
tersebut terhadap peningkatan kinerja organisasi.
B. Saran
Berisi dukungan yang perlu diberikan oleh pimpinan dalam rangka
kelanjutan aksi perubahan di jangka menengah dan jangka panjang.
Dukungan tersebut juga diperlukan untuk menghindari timbulnya kembali
kendala serupa di jangka menengah dan jangka panjang.
Daftar Pustaka
Lampiran
Berisi bukti kegiatan (evidence). Bukti kegiatan dibuat per paket kegiatan.
Output kunci kegiatan wajib menjadi bukti kegiatan dan diperkuat dengan
bukti- bukti lain yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.

Bukti Kegiatan 1 : ....

1) ..
2) ...
3) ...

Bukti Kegiatan 2 : ....

1) ...
2) ...
3) ...

SIMPANO SISTIM INFORMASI MANAJEMEN PENDAFTARAN DAN ANTIRAN ONLINE


BIODATA PESERTA

FOTO

1. Nama Lengkap (dengan gelar) :

2. Tempat/Tanggal Lahir :

3. Jenis Kelamin :

4. Alamat :

5. Agama :

6. Telepon / HP :

7. Alamat e-mail :

8. Alamat Kantor :

9. Status Pernikahan :

10. N I P :

11. Jabatan saat ini :

12. Unit Kerja (setingkat eselon 2) :

.............................., tgl..............

(..........................................)

Anda mungkin juga menyukai