Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH INTEGRITAS ASN YANG PROFESIONALISME PADA

PELAYANAN PUBLIK DI BPKPAD KOTA BANJARMASIN

NAMA : MUHAMMAD SYAHID, SE


NIP : 19720405 199403 1010

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN VII

TAHUN 2023
ESSAY III

Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Administrator


Angkatan VII Tahun 2023
Nama Materi Pelatihan :
Nama Peserta : Muhammad Syahid
Instnasi : BPKPAD Kota Banjarmasin

PENGARUG INTEGRITAS ASN YANG PROFESIONALISME PADA


PELAYANAN PUBLIK DI BPKPAD KOTA BANJARMASIN

PENDAHULUAN

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka


pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik yaitu setiap institusi penyelenggara
Negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang
untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk
kegiatan pelayanan publik. Kegiatan tersebut dilaksanakan olehpejabat, pegawai,
petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas
melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik. Pengendalian
terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan merupakan suatu proses
pengumpulan data dan analisis informasi (berdasarkan indikator yang ditetapkan) secara
sistematis dan berkelanjutan tentang pelaksanaan program/kegiatan pembangunan
sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi dini ataupun rekomendasi berupa solusi dan
masukan guna penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya. Dalam pelaksanaan
pelayanan publik harus berdasarkan standar pelayanan sebagai tolok ukur yang
dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian
kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam
rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Pelayanan
publik diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,
pengaturan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara
masyarakat dan penyelenggara dalam pelayanan publik.
Selain itu, pengaturan mengenai pelayanan publik bertujuan agar terwujudnya
batas standar hubungan yang jelas tentang hak,
tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik; agar terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan
publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
agar terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan
perundang-undanga.

Agar terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam


penyelengaaran pelayanan publik. Dengan menerapkan standar pelayanan publik dengan
baik,diharapkan penyelenggaraan pelayanan publik dapat menghasilkankepuasaan
masyarakat sebagai pihak yang menerima pelayanan. Dalampenyelenggaraan pelayanan
publik, penyelenggara dituntut untukmenerapkan prisnsip efektif, efisien, inovasi dan
komitmen mutu. Karenaorientasi dari pelayanan publik adalah kepuasan masyarakat,
masyarakatmendapatkan pelayanan sesuai dengan apa yang diharapkan atau
bahkanmelebihi dari harapan masyarakat sehingga dalam pelaksanaannya dituntutprinsip
kehati-hatian selalu.

ANALISIS MASALAH

Proses pelayanan public yang dilakukan kepada masyrakat seringkali


mengalami pasang surut kegiatan baik dari segi anggaran ataupun kinerja
SDM atau pelaksana kegiatan yang dapat berdampak negative ataupun positif.
Berdampak negatif apabila dalam pelaksanaan kegiatannya ditemukan penyimpangan,
berdampak positif apabila pelayanan public yang dilakukan tepat sasaran, tepat anggaran
dan tepat waktu. Sehingga sudah menjadi suatu keharusan dalam suatu organisasi agar
ada pelaksanaan pengendalian pelaksanaan kegiatan terutama yang dilakukan oleh para
pejabat atau petugas yang berwenang. Dalam proses pelaksanaan kegiatan pengendalian
terhadap program/kegiatan pembangunan yang dilakukan, akan terjawab beberapa
pertanyaan kunci seperti ; Masalah-masalah apa yang timbul ? Apakah kegiatan berjalan
sesuai jadwal ? Apakah kegiatan menghasilkan output yang direncanakan ? Apakah
anggarannya sesuai dengan rencana ? Apakah strateginya berjalan sesuai dengan
rencana dll. Kegiatan pengendalian terhadap pelaksanaan Rencana Kerja yang sudah
ditetapkan oleh suatu organisasi mutlak sangat diperlukan karena merupakan salah satu
wujud akuntabilitas pemerintah untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan
yang jelas,transparan, efesien dan bertanggung jawab.

PEMBAHASAN

Pengendalian pelaksanaan kegiatan dalam rangka pemenuhan untuk


kepentingan pelayanan public sekarang ini sudah menjadi keharusan sebagai bentuk
control baik terhadap anggaran, waktu ataupun sumberdaya manusianya. Ada 3 unsur
kegiatan pokok dalam pengendalian, yaitu : a. Pengawasan : melihat;
mencatat, mengukur; laporan. b. Evaluasi : Analisa ; identifikasi masalah ;
pengelompokan masalah, pemecahan masalah. c. Action/Tindakan dalam pengendalian.
Dari bahasan diatas, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang tercantum dalam rencana kerja pemerintah dalam rangka
pengendalian kegiatan antara lain :
1. Perlunya peningkatan penyelarasan proses perencanaan dan penganggaran secara
terus menerus agar pelaksanaan kegiatan dapat mencapai sasaran yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan resourcesyang tersedia;
2. Perlunya untuk menentukan indikator kegiatan yang jelas dan serinci mungkin,
sehingga dapat dilakukan analisis terhadap konsistensi sertaefisiensi dan efektivitas
pelaksanaannya;
3. Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan sasaran pencapaian program diperlukan
perumusan kegiatan yang jelas sehingga mempermudah dalam mewujudkan capaian
kegiatan/program dan menghindari revisi rencana kegiatan;
4. Diperlukan komitmen bersama tentang pentingnya pelaksanaan monitoring dan
evaluasi kegiatan;
5. Perlunya peningkatan koordinasi dengan dalam internal instansi
dan juga dengan instansi-instansi terkait lainnya untuk kecermatan dalam menyusun
rincian kegiatan yang dilaksanakan.
Kegiatan pengendalian merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi
risiko, penetapan dan pelaksanaan kebijakan serta prosedur, untuk memastikan bahwa
tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.

Kebijakan dibuat untuk mengarahkan apa yang seharusnya dikerjakan dan berfungsi
sebagai dasar bagi penyusunan prosedur. Pelaksanaan kegiatan pengendalian terbagi
kedalam 11 tahapan yaitu :
1. Reviu kinerja instansi Pemerintah dengan membandingkan pencapaian kinerja
dengan tolak ukur kinerja seperti target, anggaran, prakiraan dan hasil yangdicapai
pada periode sebelumnya secara periodik;
2. Pembinaan sumber daya manusia;
3. Pengendalian pengelolaan sistem informasi;
4. Pengendalian fisik asset;
5. Penetapan dan reviu indikator dan ukuran;
6. Pemisahan fungsi Pimpinan instansi pemerintah diantara pegawai yang berbeda
untuk mengurangi risiko kesalahan, pemborosan atau kecurangan;
7. Otorisasi transaksi dan kejadian penting yang sah yang dikerjakan sesuai dengan
keputusan dan arahan pimpinan instansi pernerintah;
8. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu sehingga tetap terjaga relevansi,nilai-nilai
serta kegunaannya bagi manajemen dalarn mengendalikan operasidan mengambil
keputusan;
9. Pembatasan akses sumber daya sesuai prosedur yang memastikan bahwa sumber
daya dan pencatatan telah digunakan dengan baik untuk pegawai yang mempunyai
wewenang.
10. Akuntabilitas;
11. Dokumentasi sistem pengendalian intern yang mencakup seluruh sistem
pengendalian intern serta traksaksi dan kejadian penting.
Tujuan dari pengendalian kegiatan ini sendiri adalah menjamin bahwa strategi, rencana
yang dijalankan sesuai dengan tujuan organisai yang diinginkan seperti yang sudah
tercantum dalam renca kerja dan anggaran organisasi.
I
Pengendalian kegiatan bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke
berbagai upaya yang dilakukan oleh suatu unit organisasi agar tujuan organisasi
terpenuhi yaitu tercapaianya pelaksanaan pelayanan public yang prima.

KESIMPULAN

Sebagai ujung tombak pelayanan public, Aparatur Sipil Negara (ASN) selalu
menjadi sorotan masyarakat. Hal ini sebenarnya wajar, karena memang masyarakat
merupakan pihak yang selalu bersentuhan dengan aparatur pemerintah. Hubungan
mereka adalah sebagai penerima dan pemberi layanan. Ekspektasi dari publik adalah
bahwa ASN harus mampu memberikan pelayanan yang profesional kepada masyarakat.
Publik menginginkan para birokrat taat dan patuh pada aturan yang berlaku dan menjaga
integritasnya. Sehingga, setiap ada tindakan dari ASN yang menyimpang, pasti akan
mendapatkan reaksi dari publik.

Anda mungkin juga menyukai