Anda di halaman 1dari 10

Tugas E-Lerning Agenda 2

Nama : Muhammad Nur Fathoni,SE.MM.


Jabatan : Analis kebijakan Muda
PKP : Diklat PKP-1
Kelompok : 1
NDH : 28

Diangnosa organisasi kunci adaptasi tehadap perubahan menuju pemerintah


Kabupaten Kendal yang bersih dan bebas korupsi.

A. Latar Belakang Masalah

Sebuah oragnisasi tidak akan lepas dari lingkungan yan melingkupinya , saaat ini
lingkungan menjadi sangat komleks, dinamis dan santa cepat berkembangnya.
Perkembangan tersebut tidak lepas dari factor globalisasi yang sangat masif yang
di pengauhi perkembangan teknologi di berbagai bidang , khususnya teknologi
informasi. Perkembangan teknologi inframasi menjadikan informasi begitu cepat
tersebar ke seluruh penjuru dunia dalam hitungan detik yang hampir tidak pernah
dibayangkan manusia sebelumnya. Sehingga seakan dunia hanya di genggaman.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dan modal inteletual yang
semakin cerdas meyebabkan peubahan yang signifikan didalam bisnis saat ini
berbeda dengan beberapa puluh Tahun sebelumnya.

Globalisai telah mempengaruhi semua organisai laba atau prganisasi


pemerintahan dalam pertarungan global yang makin kompleks. Sekat wilayah
sudah tidak lagi menjadi penghalang, bahkan negara, Globlisasi telah merambah
pada ekonomi global yang mana sebuah negara tidak lagi bisa melepaskan
ketergantungan terhadap negara lain. Dibuktikan munculnya kawasan Kawasan
bebas dan kelompok ekonomi seperti munculnya Uni eropa. Dgn MEE dan MEA
masyarakat ekonomi asean untuk ASEAN .pada tingkat negara globalisasi telah
memunculkan persaigan semakin ketat sehingga mempengaruhi Ekonomi , Sosial
budaya, yang juga berimbas pada keamanan suatu negara. Suatu contoh pada
uni eropa terjadi kehancuran negara 2 eropa yang secara ekonomi lemah secara
produktifitas dan kualtas yang sebelumya negara industri atau produsen menjadi
negara 2 konsumen karena terlambat melakukan adaptasi organisasi pemerintah
maupun orgasisasi bisnisnya sehingga kalah bersaing dalam dunia global.
Bateman dan sell (2009) Pada prinsipnya kunci perubahan yaitu gobalisasi,
perubahan teknologi, pentingnya pengetahuan dan Inovasi, dan kolaborasi yang
melintasi batasan organisasi Sebuah contoh keterlambatan nokia dan backbarry
menggunakan teknologi berbasis android yang sebelumya menguasai dunia
perponselan dengan seketika di hancurkan oleh produk Samsung dari Korea
selatan dengan galaxinya dan Apple dengan Ipadnya yang mengusung teknologi
android.

Kehancuran nokia tidak lepas dari kegagalan seorang pemimpin didalam


melakukan analisis external baik teknologi maupun selera konsumen yang lebih
memilih telephon dengan desain lebih baik, teknologi yang maju lebih terjangkau
yang dapat diintegrasikan dengan mobile intenet. Serdangkan ecara intenal
pimpinan perusahaan dalam melakukan diagnose internal gagal menemukan
informasi yang di benar sehingga berakibat terjadi kesalan didalam memberikan
solusi atas permasalahan produk yang diinginkan konsumen. Sehingga terjadi
yaitu menyelesaikan masalah yang salah dengan benar yang tentu hasilnya akan
salah. Keterlambat berubah yang di sebabkan karenab terlambat adaptasi
terhadap perubahan lingkungan yang ada.

B. Pengertian
Diagnosa organisasi adalah sebuah proses yang sistematik untuk menilai sejauh
mana sebuah organisasi berfungsi dengan efektif dalam rangka mencapai
tujuannya.

Atau Menurut (Noolan, dalam Cheung-Judge & Holbeche, 2011)


Diagnosis organisasi adalah suatu proses kolaborasi antara anggota organisasi
untuk mengumpulkan informasi yang relevan, mengorganisir, dan memberikan
umpan-balik kepada manajemen organisasi dengan cara tertentu. Kegiatan ini
dilakukan untuk membangun komitmen, enersi, dan arahan bagi rencana tindakan.
Diagnosis organisasi menentukan apa dan bagaimana yang akan dapat terjadi;
mencari cara untuk menjembatani kesenjangan (gap), dan membentuk dasar-
dasar untuk menentukan intervensi vang diperlukan.
Asesmen organisasi atau biasa disebut dengan diagnosis organisasi adalah
suatu proses yang sistematis dalam mempelajari berfungsinya suatu organisasi.
Proses ini merupakan langkah awal yang penting dalam suatu hubungan
membantu (helping relationship), dan konsultasi adalah merupakan salah satu
hubungan membantu, karena isu yang diakses menjadi isu selanjutnya pada aksi
berikutnva (Rothwel1, 2017).

Lebih lanjut, Janicijevic (2010) menyatakan diagnosa organisasi adalah suatu


metode yang digunakan untuk menganalisis organisasi dalam rangka
mengidentifikasi kelemahan organisasi sehingga dapat dinetralisasi melalui
perubahan organisasi. Diagnosa organisasi melibatkan diagnosa atau penilaian
tingkat fungsional suatu organisasi pada saat ini dalam rangka merancang
intervensi perubahan yang sesuai.

Menurut Tichy, dkk (1977) dalam HR Intelligence Report (2008), diagnosa


organisasi merupakan kompetensi teknis yang merupakan bagian dari
pengembangan organisasi (organizational development/ OD). Konsep diagnosa
dalam OD mirip dengan praktik medis. Dalam melakukan diagnosa pada praktik
medis, dokter melakukan tes dengan mengumpulkan informasi penting tentang
cara kerja organ tubuh manusia. Setelah itu membuat evaluasi atas informasi
tersebut untuk menentukan penyakit apa yang ada pada tubuh manusia.
Selanjutnya, dibuatkan resep pengobatan untuk menyembuhkan penyakit
tersebut.

Demikian dilakukan pada diagnosa organisasi. Pendiagnosa organisasi


menggunakan prosedur khusus untuk mengumpulkan data dan informasi vital dari
suatu organisasi. Selanjutnya, berdasarkan data dan informasi tersebut dilakukan
analisis untuk menentukan penyakit apa yang dialami oleh organisasi tersebut.
Langkah selanjutnya adalah merumuskan langkah-langkah intervensi yang
diperlukan sehingga penyakit organisasi dapat disembuhkan dan organisasi
menjadi bugar.

C. Manfaat
Banyak manfaat yang dihasilkan dari diagnosa organisasi. Menurut Alderer (1980)
tujuan dari diagnosa organisasi adalah untuk menetapkan pemahaman yang
menyeluruh mengenai suatu sistem dan menjadikannya sebagai dasar dalam
menentukan perubahan apa yang diinginkan. Manfaat model diagnosa organisasi
dalam HR Intelingence Report (2008) diantaranya
pertama, membantu meningkatkan pemahaman tentang perilaku organisasi.
Kedua, membantu mengkategorikan data tentang organisasi.
Ketiga, membantu menginterpretasikan data tentang organisasi.
Keempat, membantu menyediakan informasi dalam bahasa yang sama.

D. Model Diagnosa organisasi

1. leavitts model (Pada tahun 1965, seorang psikolog organisasi bernama Harold
Leavitt)
membangun transformasi menggunakan 4 eleman
1) task (pekerjaan/tugas)
2) structure ( Struktur organisasi)
3) tecnologi ( teknologi)
4) people ( manusia /orang )
Tugas: Perubahan utama akan terjadi pada komponen tugas berlian. Unit
kerja harus mengambil tugas baru melakukan penilaian berbasis
keterampilan. Jadi, apa dampak dari perubahan utama ini pada tiga
komponen berlian Leavitt lainnya?
Struktur: Pola kemajuan karier lama mungkin tidak selaras dengan
prosedur penilaian baru. Prosedur baru mungkin menciptakan kumpulan
orang yang lebih banyak. Orang-orang ini, pada gilirannya, mungkin
menuntut bayaran yang lebih tinggi dan posisi yang lebih baik.
Teknologi: Perubahan ini mungkin perlu diubah untuk dibuat ke sistem
komputer: Setelah ditetapkan, prosedur baru mungkin memerlukan basis
data untuk menyimpan dan melacak penilaian berbasis keterampilan
secara berkelanjutan..
Orang: Insinyur mungkin merasa tidak nyaman dengan sistem yang baru.
Mereka mungkin berpikir, “Apakah saya cukup baik?” “Tidakkah itu
melibatkan banyak pekerjaan?” “Akankah aku punya waktu untuk melacak
perkembangan baru?” “Bagaimana cara saya menilai teman-teman saya?”
Kekhawatiran ini perlu ditangani jika perubahan ingin berhasil.
2. Six-Box Model Weisbord :
1) purposes (tujuan organisasi),
2) structure (struktur),
3) rewards (penghargaan),
4) helpful mechanisms (kebijakan, prosedur, informasi, alat2, teknologi
dll yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi) ,
5) relationships (hubungan antara orang dengan orang, antara individu
dengan unit kerjanya), dan
6) leadership (kemampuan kepemimpinan pemimpinnya yang dipandang
sebagai elemen yang mengatur interaksi antar elemen serta menjaga
keselarasannya).
3. 7S Model:
proses transformasi di dalam organisasi melibatkan 7 (tujuh) elemen yang
semuanya berawalan huruf S, yaitu :
1) strategy,
2) structure (struktur organisasi), hard elemen
3) systems,
4) skills (keterampilan anggota organisasi),
5) style (gaya kepemimpinan), soft element
6) staff, and
7) shared values (nilai organisasi).
Model ini membedakan elemen-elemen tersebut menjadi 2 (dua) jenis,
yaitu soft element (Shared Value, Skills, Staff, Style) dan hard
elemen (strategy, structure, system).
3S hard elements yang lebih mudah didefinisikan dan ditentukan
sehingga manajemen dapat langsung mempengaruhinya.
1. Strategy (Strategi). Strategi merupakan suatu rumusan organisasi yang
digunakan untuk mempertahankan dan membangun keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan dalam persaingan.
2. Structure (Struktur). Struktur organisasi perusahaan yang mengatur
sistem kerja, komunikasi, wewenang dan tanggung jawab serta
pendelegasian tugas kepada unit kerja atau orang-orang tertentu untuk
mencapai sasaran organisasi.
3. Systems (Sistem). Proses dan prosedur perusahaan yang berisikan
kegiatan operasional sehari-hari dan pembuatan keputusan dalam
perusahaan.
4. 4S soft elements yang lebih sulit dideskripsikan, kurang nyata dan
dipengaruhi budaya.
1) Skills (Keterampilan). Kapabilitas dan kompetensi karyawan yang
dibutuhkan oleh perusahaan sehingga dapat berkinerja dengan baik
sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat membantu perusahaan
dalam mencapai sasarannya.
2) Staff (Karyawan). Karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan,
berkaitan dengan bagaimana karyawan tersebut diseleksi, direkrut,
dilatih, dimotivasi dan dihargai.
3) Style (Gaya Kepemimpinan). Elemen style ini berkaitan dengan gaya
kepemimpinan manajemen yang digunakan dalam organisasi untuk
mencapai sasaran perusahaannya.
4) Shared Values (Nilai-nilai Perusahaan). Standar ataupun norma-
norma yang menjadi panduan perilaku bagi semua karyawan dan
manajemen perusahaan.

E. Diagnosa Organisasi didalam orgasnisasi pemerintahan

Suatu organisasi akan dapat bertahan hidup manakala mampu beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di lingkungannya (Heifetz
dkk., 2009). Organsasi yang tidak mampu beradaptasi terhadap lingkungan pasti
akan mati,

Di dalam organisasi pemerintahan diangosa organisasi juga sangat diperlukan


walapun untuk menuju perubahan lebih lambat di bandingkan dengan organisasi
bisnin atau non profit. Tetapi kebutuhan atas perubahan tidak akan bisa ditolak
karena perubahan pada dunia bisnin tentulah menggambarkan akan perubahan
selera dan kebutuhan masyarakat. Dan tentu akan memberikan dampak pada
pelayana pemerintah kepada masyarakat.

Pelayanan cepat, tepat tentu menjadi tuntutan yang harus di penuhi oleh
pemerintah oleh karena itu seorang pemimpin di dalam pemerintahan juga harus
mempunya pemahaman akan perlunya perubahan organisi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat inginkan. Jika pemerintahn tidak mampun melakukan
perubahan atas perubahan yang terjadi pada masyarakat akan dapat berdampak
ke berbagai aspek kehidupan bernegara baik politik, ekonomi , Sosial.

Peristiwa terjadinya reformasi merupakan gambaran peristiwa akibat


keterlambatan pemerintah dan para pemimpin pemerintahan di dalam
menganalisis perubahan external berupa politik global akibat keruntuhan Soviet
dan terjadinya reformasi di Korea selatan, serta teknologi sudah mulai berubah
kearah analog digital dari teknologi mekanis telah memicu masuknya informasi dari
luar yang lebih luas sehingga mendorong terjadinya perubahan keinginan
masyarakat sehingga terjadilah reformasi.

Saat ini pemerintah telah menggunakan pola organisasi terbuka di dalam


menjalankan pemerintahan. Berarti juga telah menggunakan diagnose organisasi
didalam menjawab kebutuhan perubahan yang ada di masyarakat. Sebagai
jawaban atas perubahan keinginan tersebut saat ini pemerintah telah berupaya
sebaik mungkin untuk dapat memberikan respon dengan melakukan perubahan
pada berbagai bidang. Seperti pada politik degan demokrasi yang lebih libral dan
terbuka, melakukan otonomi daerah yang mendorong kemandirian daerah didalam
membangun daerahnya, yang saat ini telah memberikan dapak luar biasa terhadap
perkembangan daerah daerah terutama di luar pulau Jawa.

Diagnosa organsasi merupakan hal yag sangat penting di dalam perubahan


organisasi, Langkah yang akan diambil didalam melakukan diagnosa organisasi
adalah melakukann

Analisa lingkungan external organisasi.

Demikian juga pada organisasi perangkat daerah seperti Inspektorat Kabupaten


Kendal , untuk melakukan perubahan maka perlu dilakukan analisis external pada
lingkunan Inspektorat kabupaten Kendal.Lingkunagan External Inspektorat
diantaranya meliputi:
a. Aspek Politik
Kebijakan-kebijakan pemerintah seperti , program dana desa, Pilkada dan
pilpres serentak telah cukup signifikan mempengaruhi organisasi Inspektorat
daerah sebagai institusi pengawasan ,

Sebagai contoh kebijakan pemerintah untuk mengucurkan dana desa secaran


langsung mempengaruhi kebijakan pemda terutama kabupaten Kendal yang
mempunyai 260 desa. Dengan banyaknya desa yang ada tentu akan terdapat
uang negara begitu besar yang beredar di desa. Jika di asumsikan perdesa 1
milyar maka akan ada dana desa yang di kucurkan sebesar 260 miyar.
Merupakan angka yang cukup besar. Semputi area yang sangat luas terdapat
potensi terjadinya penyimpangan yang cukup besar. Apa lagi dengan kondisi
SDM desa yang belum terbiasa mengelola uang cukup besar, ditunjang dengan
regulasi yang belum siap dan program yang masih uji coba (trial of error)
potensi terjadi kesalahan dan penyimpanan menajdi lebih tinggi. Ini merupakan
factor external yang mempengaruhi internal organsasi Inspektorat.

b. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi juga aspek external yang memberikan dampak kepada internal
Inspektorat Daerah, seperti kebijakan pengedalian inflasi akibat kenaikan
BBM Pemerintah pusat memberikan tugas tambahan inspektorat untuk
melakukan pematauan harga yang menjadi sumber data untuk pengambilan
kebijakan ekonomi secara nasional serta pemberian bantuan tunai kepada
masyarakat langsung yang renta juga terhadap penyimpangan.
c. Aspek Sosial
Berkembangnya masyarakat menegah terlah memberikan kesadaran
masayarakat terhadap harapan yang harus di berikan pemerintah , seperti
pembangunan yang lebih merata, kualitas layanan yang lebih bagus.
Keterbatas kemampuan pemerintah daerah memberikan layanan masyarak
yang di sebabkan keterbatasan anggaran maupun sumberdaya lainya
menyebakan terjadinya gab antara expektasi dengan exsisteing layanan yang
mereka terima tidak sesuai. Akan muncul keluhan dan aduan masyarakat.
Kepada Inspektorat.
d. Aspek Teknologi
Perkembangan teknologi mendorong isnpektorat untuk menggunakan aplikasi
dan perangkat keras yang di gunakan untuk mempermudah didalam mengolah
data dan laporan yang hasrus di susun sehingga dapat meingkatakan ayana
kepada masyarakat
e. Aspek Envirorment (Lingkungan)
LIngkungan ccukup berpengaruh terhadap kinerja internal inspektorat , factor
lingkungan memepengaruhi kebijakan pemerintah daerah didalam melayani
masyarakat. Pengalih funsian lahan menjadi isu yang sangat krusial di semua
pemda hal ini menjadikan inpektorat secara program dan kegiatan
meyesuaikan kebijakan pemerintah daerah
f. Asapek Legal ( Perundang undangan)
Aspek legal atau perundang undangan sangat berpengaruh terhadap internal
inspektorat. Sebagai contoh perubahan undang undang KPK yang lebih
kearah pencegahan. Yang akhirnya KPK mendorong Inspektorat sebagai ujung
tombak di pemda untuk melakukan pencegahan hal ini menuntut pemda
merubah kebijakan anggranya terhadap inspektorat.

Faktor-faktor eksteral tersebut tentunya menjadikan inspektotat melakukan


analisis dengan seksama yang data hasil alisis tersebut di gunakan oleh
pimpinan Inspektorat untuk mengambil kebijakan internal untuk mediagnosa
yang hasil kesimpulan diangosa terbt di gunakan untuk memberikan intervensi
agar mampu berubah sehingga dapat memberikan out put yang relevan.
F. Kesimpulan
1. Diagnosa organisasi sangat bermanfaat untuk mengidentifiksi permasalahan
iternal ispektorat daerah kabupaten kendal.
2. Diangnosa Organisasi dapat menemukan tingkat kesakitan dan jenis
kesakitanya atas proses manajemen pengawasan dalam bentuk ikhtisar hasil
pengawasan yang di awali dari perencanaan Pengawasan , penentuan esiko
OPD , Penyusunan PKPT, Identifikasi atas kebutuhan SDM dan sarana
Prasarana, analisi proses bisnis pengawasan sejak penugasan, penerbitan
LHP, Koreksi Intenr Bupati, manajemen tindaklanjut.
3. Penyusunan Ihtisar hasil pengawasan yang berkualitas agar dapat
memberikan gambaran yang sebenarnya atas evaluasi pemeriksaan yang
dilakukan agar Kepala Daerah dapat memberikan treatmen dalam
memberikan pembinaan, pencegahan kecurangan(fraud) dan pencehagan
koruspi untuk memperoleh tata kelola pemeritahan yang bersih dan bebas
korupsi.

Anda mungkin juga menyukai