CRITICAL APPRAISAL
BLOK KEDOKTERAN KELUARGA
Disusun Oleh:
Andhika Shahnaz Garini
NPM 1102014023
Dosen Pembimbing:
dr. Zwasta Pribadi Mahardika Mmed.Ed
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
TAHUN 2017
Skenario
Seorang wanita berusia 22 tahun, datang ke klinik dokter keluarga bersama ibunya
dengan keluhan bersin-bersin yang mengganggu setelah membereskan rumah. Keluhan ini
disertai dengan mata berair dan pilek dengan sekret berwarna bening dan cair. Menurut
keterangan ibunya, pasien sudah sering mengalami keluhan serupa sejak usia 10 tahun dan
selalu berulang terutama ketika terkena debu. Pada pemeriksaan ditemukan mukosa hidung
hiperemis, terdapat sekret, terdapat kongesti pada hidung, serta deviasi pada septum.
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mendiagnosis pasien menderita rhinitis alergi.
Dokter kemudian memberikan obat imunoterapi sublingual (SLIT). Dokter juga menjelaskan
terapi lain untuk menangani rhinitis alergi seperti imunoterapi subkutan (SCIT).
PICO
Population : Wanita usia 22 tahun dengan penyakit rhinitis alergi.
VALIDITY
1. Apakah penempatan pasien ke dalam kelompok terapi dirandomisasi?
Ya, pasien diambil secara acak. Dari 50 pasien, dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu,
namun 5 pasien dari setiap kelompok keluar karena beberapa kondisi.
IMPORTANCE
6. Berapa besar efek terapi?
𝟏𝟒
= = 0,7 = 70%
𝟐𝟎
Artinya, pengobatan imunoterapi sublingual selama 12 bulan pada pasien
rhinitis alergi efektif untuk 70% kasus.
𝟏𝟒
= = 0,7 = 70%
𝟐𝟎
c. RR (Relative Risk)
Perbandingan antara insiden dari hasil kelompok eksperimen dengan insiden
dari hasil kelompok kontrol.
𝑬𝑬𝑹
Rumus :
𝑪𝑬𝑹
𝟎,𝟕
= =1
𝟎,𝟕
(𝑪𝑬𝑹−𝑬𝑬𝑹)
Rumus :
𝑪𝑬𝑹
(𝟎,𝟕−𝟎,𝟕) 𝟎,𝟐𝟎
= = = 0%
𝟎,𝟕 𝟎,𝟖𝟓
Rumus : 1/ARR
= 1/0
=∞