Anda di halaman 1dari 42

STUDI EPIDEMIOLOGI

M.Arie Wuryanto, SKM, MKes.

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
Pengertian Epidemiologi :

EPIDEMIOLOGI = Ilmu yang mempelajari


tentang frekuensi dan penyebaran
masalah kesehatan pada sekelompok
manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
FREKUENSI MASALAH KESEHATAN

- Menunjukkan besarnya masalah kesehatan


- Kegiatan yang dilakukan :
a. Menemukan masalah
b. Melakukan pengukuran
PENYEBARAN MASALAH KESEHATAN

Menunjukkan pengelompokan masalah kesehatan


menurut suatu keadaan tertentu.
Keadaan tertentu :
a. Menurut ciri-ciri manusia (person/man)
b. Menurut tempat ( place )
c. Menurut waktu ( time )
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Menunjuk pada faktor penyebab masalah


kesehatan
Langkah pokok menentukan penyebab:
a. Merumuskan hipotesis ttg penyebab
b. Melakukan pengujian terhadap hipotesis
c. Menarik kesimpulan
Manfaat : Desain Studi

 Bahwa Untuk menjawab mengapa masalah


kesehatan (Penyakit ) tersebut terjadi, maka
kegiatan yang harus dilakukan adalah melakukan
research (penelitian)
 Tidak semua penelitian dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.
 Oleh karena itu seorang Epidemiologist harus
memahami desain penelitian ilmiah, agar
kesimpulan tentang Why dan How dari munculnya
masalah kesehatan tersebut benar atau dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Apa yang mendorong manusia melakukan penelitian
?

Hasrat ingin tahu


Kelangsungan hidup

Akan terpenuhi bila manusia


memperoleh pengetahuan baru, atau
pemecahan masalah.
Pengertian Penelitian :
(Pendekatan Keilmuan)

Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan


menguji kebenaran suatu pengetahuan yang
dilakukan dengan menggunakan metode-metode
ilmiah.
Pengertian Penelitian
:
(Pendekatan Praktis)

Penelitian ialah suatu upaya pengumpulan,


pengolahan, penyajian dan analisa data yang
dilakukan secara sistematis, teliti dan mendalam
dalam rangka mengatasi masalah yang ditemukan.
Inti pokok penelitian :
menyelesaikan atau mencari
jawaban terhadap suatu masalah,
dengan cara ilmiah.
JENIS STUDI EPIDEMIOLOGI

STUDI DESKRIPTIF
STUDI ANALITIK
a. Observasional:
1. Kohort ( cohort )
2. Kasus – kontrol ( case - control )
3. Kros – seksional ( cross – sectional )
b. Eksperimental :
1. Uji klinis ( clinical trial )
2. Uji lapangan ( field trial )
3. Uji perlakuan komunitas ( community intervention trial )
DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI

Studi Epidemiologi

Epidemiologi Epidemiologi
Deskriptif Analitik

Populasi Individu Observasional Eksperimental

Studi Case Case Cross Kasus Kohor -Clinical Trial


Ekologis Report Series Sectional Kontrol -Field Trial
-Community
Interventional
Trial
STUDI DESKRIPTIF

Studi yang menggambarkan suatu kejadian


penyakit/ masalah kesehatan berdasarkan
karakteristik orang (person ), tempat ( place ) dan
waktu ( time ). Menjawab pertanyaan Who, What,
When, where

STUDI ANALITIK

Studi yang menjelaskan mengapa


penyakit/masalah kesehatan timbul. Mencari
sebab-akibat. Menjawab pertanyaan Why / How.
Studi Analitik

STUDI OBSERVASIONAL
Studi dimana peneliti hanya MENGAMATI ada/tidaknya
faktor risiko/paparan pada subjek yang diteliti.
Peneliti TIDAK melakukan suatu perlakuan / intervensi

STUDI EKSPERIMENTAL
Studi dimana peneliti MELAKUKAN perlakuan / intervensi
( pemberian faktor risiko/paparan) pada subjek yang akan
diteliti
STUDI KROS-SEKSIONAL ( cross- sectional )
Studi dimana pengukuran status penyakit dan status paparan
dilakukan pada saat yang ‘bersamaan’ ( snap-shot )

E +/-
t
D +/-
Cross-Sectional

Populasi

Pencuplikan

Terpapar,
Terpapar, Terpapar,
Terpapar, Tak Terpapar, Tak
Tak Terpapar,
Berpenyakit
Berpenyakit Tak
Tak Berpenyakit
Berpenyakit Berpenyakit
Berpenyakit Tak Berpenyakit
( E++ D
D++) ( E++ D --)) (( E
E-- D ++)) (( E
E -- D
D --)
ANY QUESTIONS ?
STUDI KASUS-KONTROL ( case-control )

Studi yang diawali dengan penentuan kelompok kasus dan


kelompok kontrol. Kemudian di ikuti selama waktu tertentu ke
belakang (backward tracing ) dan pada akhir penelusuran
dilakukan penentuan status keterpaparan
E+
D+
E-

E+
D-
E-
STUDI KOHOR ( cohort )

Studi yang diawali dengan penentuan kelompok terpapar dan


kelompok tidak terpapar. Kemudian di ikuti selama waktu
tertentu ke depan ( forward tracing ) dan pada akhir
pengamatan dilakukan penentuan status penyakit
D+
E+
D-

D+
E-
D-
CLINICAL TRIAL
Studi eksperimental yang menggunakan PASIEN
( individu ) sebagai populasi penelitian.

FIELD TRIAL
Studi eksperimental yang menggunakan ORANG SEHAT
( individu ) sebagai populasi penelitian.

COMMUNITY INTERVENTION TRIAL


Studi eksperimental yang unit analisis terkecilnya
adalah kelompok ( bukan individu ).
ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

Bagaimana kesimpulan hasil penelitian di atas ?


Bagaimana kesimpulan hasil penelitian di atas ?
Perlu diingat tidak ada jenis studi yang superior ( Yang paling
baik, masing-masing punya kekuatan dan kelemahan.

Cross-Sectional
-Mudah dan murah, sebab tdk perlu follow-up.
-Efisien dlm mendeskripsikan distribusi PYK vs karakteristik
populasi (umur, ras, dll)
-Dapat memformulasikan hub.kausal studi analitik lainnya.
-Observasional shg tidak “memaksa” subyek.

-Hub. Kausal sangat lemah  data prevalensi


-Hasil penelitian sangat dipengaruhi kapan penelitian tsb
dilakukan, sangat mungkin bila penelitian dilain waktu hasilnya
berbeda.
TERIMA
KASIH
Desain Studi
Case Control

Kekuatan
Mengamati hampir seluruh faktor risiko yang dapat
dioperasionalkan.
Menghemat karena tidak melakukan foloow up.
Dapat mengukur OR = Odd Ratio
Efisien untuk penyakit yg langka/jarang.
Biaya yang digunakan relatif sidikit.
Kelemahan
Tidak dapat mengukur IR = Insidence Rate
Tidak dapat dipakai lebih dari satu dependen
variabel.
cohor

Kekuatan
 Dapat mengukur IR = Insidence Rate
 Hanya dapat mengukur sebagian kecil faktor risiko,
 Cocok untuk meneliti pajanan yang jarang
 Dapat meneliti Multiple Outcome.
Kelemahan
 Memerlukan watktu relatif banyak.
 Tidak mampu menghitung sejumlah / kumpulan
faktor risiko.
 Potensi loos to follow up, khususnya pada kohort
prospektif.
 Tidak efisien untuk penyakit yang jarang
 Relatif Mahal dan menghabiskan waktu.
Pengukuran

Cross sectional = P.OR


Case Control = OR
Cohor = IR
D
+ -
E+ A B
(A+B)

E_ C D (C+D)

(A+C) (B+D)
Ada beberapa Cara dalam menghitung prosentase

Cara pertama adalah dengan menghitung

Case Control = Membandingkan kasus dan kontrol

Cohor = membandingkan di antara E + dan E -


D
+ -
E+ 22 5
E- 10 30
Prosentase berdasarkan kolom

D
+ -
E+ 68,7 14,3 27
E- 31,1 85,7 40
100 100

• 68,7 persen mengalami diare, dibanding yang


tidak 14,3 mengalami faktor risiko.
Prosentase berdasarkn baris
D
+ -
E+ 81,5 18,5 100
E- 25,0 75,0 100

• 81,5 persen menderita diare, dibanding 25,0 / yang


tidak mengalami faktor risiko
23 10
12 34
TUGAS

Kota Semarang dengan jumlah penduduk sekitar 5


juta jiwa, tersebar di 10 kecamatan.
Dari 10 kecamatan tersebut, 4 kecamatan
diantaranya dijumpai kasus demam berdarah.
Kecamatan tersebut terletak di dataran rendah yaitu
semarang bagian bawah. Jumlah kasus demam
berdarah yang terjadi sebanyak 160 kasus.

Pertanyaan :
Anda seorang petugas kesehatan yang telah belajar
epidemiologi, bagaimana langkah-langkah
melakukan analisis masalah demam berdarah
tersebut dengan prinsip-prinsip epidemiologi,
sehingga jelas permasalahannya dan dapat
melakukan penanggulangan dengan tepat ?.
4
6
10
Seandainya gambaran kejadian demam berdarah di
wilayah tersebut sebagai berikut;

No Umur Jumlah Penderita


1. < 1 tahun 5
2. 1 – 4 tahun 10
3. 5 – 9 tahun 45
4. 10 – 14 tahun 90
5. > 15 tahun 10
Jumlah 160

Kesimpulan apa yang dapat anda buat berdasarkan tabel diatas, dan
rekomendasi apa yang tepat untuk mengatasi masalah demam
berdarah tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai