Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI
Disusun Oleh :

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya
makalah yang berjudul Makalah Epidemiologi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk
itu kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Pringsewu,

Kelompok

Maret 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................i


KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.

Pengertian.............................................................................................2
Tujuan...................................................................................................2
Manfaat.................................................................................................3
Terjadinya Penyakit/Masalah Kesehatan..............................................4
Faktor-Faktor Resiko Dalam Pelayanan Kebidanan.............................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu.
Perkembangan itu dilaterbelakangi oleh beberapa hal yaitu tantangan zaman
dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Sewaktu
zaman John Snow, epidemiologi mengarahkan dirinya untuk masalah
penyakit infeksi dan wabah. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit
ke arah penyakit tidak menular, dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan
dengan masalah penyakit semata tetapi hal-hal baik yang berkaitan langsung
ataupun tidak langsung dengan penyakit, serta masalah kesehatan secara
umum dan perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.
Pengetahuan kedokteran klinik berkembang begitu pesat disamping
perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik, administrasi dan ilmu
perilaku. Perkembangan ilmu-ilmu ini juga membuat ilmu epidemiologi
semakin

berkembang.Dengan

demikian,

terjadilah

perubahan

dan

perkembangan dasar berpikir para ahli kesehatan masyarakat, khususnya


epidemiologi dari masa ke masa sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka
berada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan epidemiologi?
2. Apa saja tujuan/kegunaan epidemiologi?
3. Menjelaskan bagaimana terjadinya penyakit/ masalah?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui pengertian epidemiologi.
2. Mengetahui apa saja tujuan/kegunaan epidemiologi.
3. Mengetahui bagaimana terjadinya penyakit dan masalah.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis
sifat dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk
tertentu serta mempelajari sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan
tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya. (Noor, 2000).
Epidemiologi berasal dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti:
Epi= di atas/ di antara/ yang ada diantara Demos = populasi, orang,
masyarakat, Logos = ilmu.
Jadi epidemiologi secara bebas diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
sesuatu (penyakit) yang ada di antara (yang melanda) masyarakat/populasi
atau ilmu yang mempelajari epidemi/wabah dengan tujuan mengendalikannya
dan mencegah terulangnya kembali. (Slamet, 2005).
Epidemiologi kebidanan atau boleh disebut sebagai epidemiologi dalam
layanan kebidanan ialah epidemiologi yang mengkaji tentang distribusi dan
determinan morbiditas dan mortalitas dalam bidang kebidanan secara
komprehensif. Artinya secara menyeluruh menyangkut seluruh sistem
kebidanan termasuk kesehatan ibu dan anak.
B. Tujuan
Tujuan epidemiologi dalam kebidanan yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi etiologi atau penyebab penyakit atau faktor-faktor
risiko terjadinya penyakit yang biasa menyerang ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan masa nifas (42 hari setelah persalinan) serta
pada bayi dalam kandungan hingga dilahirkan sampai masa balita.
2. Bertolak dari nomer 1 tersebut diatas, diharapkan akan didapatkan teknik
pencegahannya.

C. Manfaat
1. Untuk mempelajari riwayat penyakit
a. Epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren
penyakit yang mungkin akan terjadi.
b. Hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan dalam perencanaan
pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat.
2. Diagnosis masyarakat

Penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa


sajakah yang menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian
di dalam suatu komunitas atau wilayah.
3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat
mempengaruhi kelompok maupun populasi.
a. Faktor risiko, masalah, dan perilaku apa sajakah yang dapat
b.

mempengaruhi kelompok atau populasi.


Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap
faktor risiko dan menggunakan tekhnik pemeriksaan kesehatan,
misalnya risiko kesehatan, pemeriksaan , skrining kesehatan, tes

kesehatan, dll.
4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian
a. Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
dalam mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan populasi atau
kelompok.
b. Untuk mengkaji keefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses,
ketersediaan

layanan

untuk

mengobati,

mengendalikan

atau

mencegah penyakit, cedera, ketidakmampuan atau kematian.


5. Melengkapi gambaran klinis
a. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu
kondisi memang ada atau bahwa seseorang memang menderita
penyakit tertentu.
b. Menentukan hubungan sebab akibat misalnya radang tenggorokan
dapat menyebabkan demam rematik.
6. Identifikasi sindrom
Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan
sindrom, misalnya sindrom down, fetal alcohol, kematian mendadak pada
bayi.
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit
Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya pengendalian,
pencegahan, dan pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cedera,
ketidakmampuan atau kematian. (Timmreck, 2004).
D. Terjadinya Penyakit/Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yaitu sebagai hasil akhir interaksi antara penjamu, agen
dan lingkungan. Berikut uraian tentang penjamu, agen, dan lingkungan.
1. Penjamu ( Ibu Hamil )
Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya serta perjalanan suatu penyakit. Faktor tersebut banyak
macamnya, antara lain :
a. Faktor keturunan
Dalam dunia kebidanan dikenal berbagai penyakit yang dapat
diturunkan seperti penyakit alergi, kelainan jiwa, dan beberapa
penyakit kelainan darah.
b. Mekanisme pertahanan tubuh
Jika pertahanan tubuh baik maka dalam batas batas tertentu
beberapa jenis menyakit akan dapat diatasi.
c. Umur
Pada ibu hamil yang primigravida dibawah umur 20 tahun rentan
terjadi abortus, ini di sebabkan karena sistem reproduksinya yang
belum matang.
d. Jenis kelamin
Beberapa penyakit tertentu ditemukan hanya pada jenis kelamin
tertentu saja misalnya kanker serviks atau tumor ovarium hanya
ditemukan pada wanita.
e. Ras
Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa
penyakit tertentu misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak
ditemukan pada orang barat, atau rhesus negatif yang prosentasenya
lebih banyak pada oraang barat.
f. Status perkawinan
Status perkawinan tentu berpengaruh terhadap kesehatan seseorang,
misalnya orang yang sudah menikah berkali-kali tentu mempunyai
risiko yang lebih besar terhadap penyakit sistem reproduksi
dibandingkan dengan orang yang baru menikah satu kali.
g. Pekerjaan
Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering
menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan.
h. Kebiasaan hidup
Seseorang yang biasa hidup kurang bersih tentunya lebih mudah
terkena penyakit infeksi.
2. Agen ( hasil konsepsi)
Yaitu janin atau fetus yang ada dalam kandungan ibu hamil.

3. Lingkungan
Adalah lingkungan sosial budaya, ekonomi, serta pelayanan kesehatan
yang diterima oleh ibu hamil.
E. Faktor-Faktor Resiko Dalam Pelayanan Kebidanan
Faktor-faktor resiko bagi kematian ibu hamil dapat di klasifikasikan menjadi
4 kategori :
1. Faktor-faktor Reproduksi
a) Usia
Umumnya usia wanita untuk hamil normal adalah 20-35 tahun. Jika
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 30 tahun, maka akan terdapat
faktor risiko yang lebih tinggi yang dapat menyebabkan berbagai
macam komplikasi.
b) Paritas
Semakin banyak paritas dari seorang wanita, maka semakin tinggi
resikonya untuk mengalami komplikasi.
c) Kehamilan tak di inginkan
KTD atau kehamilan tak dinginkan, dalam hal ini sangat beresiko
tinggi. Karena bisa saja calon orang tua, terutama calon ibu akan
berusaha untuk melakukan terminasi kehamilan, yang selanjutnya
akan menimbulkan komplikasi-komplikasi lain.
2. Faktor-faktor resiko kehamilan
a) Perdarahan pada abortus spontan
Dimana terjadi perdarahan ringan atau bercak yang menunjukkan
ancaman terhadap kelangsungan suatu kehamilan. Dimana sebagian
atau keseluruhan hasil konsepsi telah keluar melalui kavum uteri
melalui kanalis servikalis.
b) Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik ialah kehamilan dimana setelah fertilisasi,
implantasi terjadi di luar endometrium kavum uteri. Hampir 90%
kehamilan ektopik terjadi di tuba uterina.kehamilan ektopik dapat
mengalami

abortus

atau

ruptura

apabila

masa

kehamilan

berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi (misalnya : tuba).


c) Perdarahan pada trimester III kehamilan
Untuk menurunkan angka kematian ibu di indonesia, departemen
kesehatan melakukan strategi agar semua asuhan antenatal dan

sekitar 60% dari keseluruhan persalinan dilayani oleh tenaga


kesehatan terlatih. Strategi ini dilaksanakan untuk dapat mengenali
dan menaggulangi gangguan kehamilan dan persalinan sedini
mungkin. Penyiapan sarana pertolongan gawat darurat merupakan
langkah antisipasi terhadap komplikasi yang mungkin mengancam
keselamatan ibu. Adapun masalah yang sering ditemukan dalam
trimester III kehamilan adalah Perdarahan pada kehamilan diatas 22
minggu hingga menjelang persalinan, perdarahan intrapartum, dan
prematuritas serta mortalitas perinatal.
d) Perdarahan post partum
Adalah perdarahan yang melebihi 500 ml. Ditandai dengan
perubahan tanda vital pasien mengeluh lemah, berkeringat dingin,
mengigil, sesak nafas, sistolik kurang dari 90 mmHg, nadi lebih dari
100 kali/menit, kadar HB kurang dari 8 gr % .
e) Infeksi nifas
Infeksi Puerperalis, dalah infeksi pada traktus genetalia setelah
persalinan, biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta.
f) Distosia bahu
Adalah suatu keadaan dimana tertahannya bahu bayi pada jalan
lahir saat persalinan, dikarenakan ada masalah tertentu.
g) Abortus Provokatus
Abortus yang terjadi dengan sengaja.
3. Faktor-faktor Pelayanan Kesehatan
a) Kesukaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan maternal
b) Asuhan medis yang kurang baik
c) Kekurangan tenaga terlatih dan obat-obat esensial
d) Faktor-faktor sosial budaya
1) Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang
baik
2) Ketidaktahuan dan kebodohan
3) Status wanita yang rendah
4) Pantangan makan tertentu pada wanita hamil.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan fungsi pokok epidemiologi adalah untuk memastikan
bahwa di dalam suatu pupulasi terdapat kelompok yang memiliki angka
penyakit, ketidakmampuan, cedera, atau bahkan angka kematian.
Sedangkan epidemiologi dalam pelayanan kebidanan yaitu mengkaji adanya
penyebab morbiditas dan mortalitas dalam pelayanan kebidanan. Dimana
layanan kebidanan merupakan hal utama untuk mengidentifikasi adanya
faktor risiko yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi dan dapat
menimbulkan adanya morbiditas dan mortalitas.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca terutama mahasisiwi kebidanan dapat
memahami tentang epidemiologi sehingga dapat melakukan pencegahan dan
penatalaksanaan

pada

proses

penyebaran

penyakit.

Serta

dapat

mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari supaya dapat menurunkan


angka mortalitas dan morbiditas yang menjadi permasalahan dalam pelayanan
kebidanan selama ini.

DAFTAR PUSTAKA
Suriani, dkk. 2010. Epidemiologi kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Yuliani, Sinta. 2009. http: //ilmu-asuhan-kebidanan. blogspot. Com /2009 /07 /
epidemiologi - dalam-pelayanan-kebidanan.html. 17 Mei 2013.

Anda mungkin juga menyukai