Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANDIRI

MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

LAISI AFRIZA
NIM : 2101032049

DOSEN : MEY ELISA SAFITRI,SST,M.Kes

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“ EPIDEMIOLOGI PENYAKIT YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN
REPRODUKSI ‘’

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami.

Tapaktuan, 14 Maret 2022


Penyusun

LAISI AFRIZA,Amd.Keb

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..3
A. Latar Belakang………………………………………………………………………3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..3
C. Tujuan……………………………………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………4
A. Pengertian Epidemiologi…………………………………………………………….4
B. Metode Epidemiologi……………………………………………………………….4
C. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi……………………………………………….6
D. Penggunaan Metode Epidemiologi dalam Kesehatan Reproduksi…………………7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..9

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………9
B. Saran………………………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………10

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi banyak sekali teori-teori serta keilmuan yang harus dimilikioleh
para pakar atau spesialis kesehatan reproduksi. Wilayah keilmuan tersebut sangat penting
dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para pasien yang mana
demikesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalanakan kodratnya
sebagai perempuan.Kesehatan reproduksi menurut Worldealth organisation adalah
suatukeadaan sejahtera Fisik, mental dan sosial yang utuh. 1ukan hanya bebas dari
penyakit ataukekacauan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi dan prosesnya. Tapi pada saat sekarang ini banyak terdapat masalah-masalah
Kesehatan reproduksi yang mengganggu tercapainya tujuan kesehatan reproduksi itu
sendiri.di indonesia pun kespro mendapat perhatian khusus dari pemerintah,mengingat
banyak masalah%masalah kespro terjadi di masyarakat. Angka kematian ibu dan bayi
yang tinggi, kurangnya pengetahuan remaja tentang kespro yang akibatnya dapatterjadi
kehamilan dan aborsi serta jumlah kasus yang tidak bisa dihambat.Masalah-masalah
kesehatan reproduksi tersebut seperti komplikasi kehamilan dan persalinan. untuk
memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan identifikasi, analisis, perencanaan dan
evaluasi. Sehingga diperlukan metode epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dari Epidemiologi Kesehatan Reproduksi
2. Bagaimana sejarah perkembangan dari Epidemiologi Kesehatan reproduksi
3. Bagaimanakah penggunaan metode epidemiologi dalam Kesehatan reproduksi
4. Apa saja yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian Kesehatan reproduksi
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
epidemiologi kesehatan reproduksi juga untuk mengetahui dan memahami tentang konsep
dasar epidemiologi kesehatan reproduksi

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Epidemiologi
Epidemiologi berasal dari bahasa yunani, yaitu epi yang artinya pada, demos yang
artinya penduduk dan logos yang artinya ilmu. Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hal%hal yang terjadi pada masyarakat. 1erikut pengertian
epidemiologi dari beberapa ahli , Menurut Mausner dan Kramer epidemiologi adalah studi
tentang distribusi dandeterminan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia.
Menurut Imran epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya didtribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu jugadeterminannya dan akibat
%akibat yang terjadi pada kelompok penduduk. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa ada 5 komponen yang ada dalam epidemiologi frekuensi masalah Kesehatan
frekuensi masalah kesehatan menunjukkan besarnya masalah kesehatan yang terdapat
pada sekelompok manusia? masyarakat. Artinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit
menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang penyakit, untuk
mengetahui frekuensi masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok orang
ataumasyarakat, harus dilakukan Langkah-langkah sebagai berikut Untuk
a. Menentukan masalah kesehatan, melalui cara
 Pasien yang berobat ke Puskesmas, terutama penyakit menular yang berbahaya dapat
menimbulkan wabah penyakit.
 Laporan dari masyarakat yang datang ke Puskesmas
 Kunjungan rumah, dalam rangka pera&atan keluarga
b. Penelitian / servey Kesehatan
c. Studi kasus
 Penyebaran (distribusi) masalah Kesehatan
Menunjukkan pengelompokkan masalah menurut keadaan &aktu, tempat
danmenrurut orang.
B. Metode Epidemiologi

Terdapat 2 tipe pokok pendekatan (metode) dalam epidemiologi yaitu epidemiologi deskriptif
dan epidemiologi analitik.

4
 Epidemiologi deskriptif
epidemiologi deskriptif mempelajari tentang bagaimana frekuensi peyakit berubah
menurut perubahan variabel-variabel epidemiologi yang terdiri dari orang (person)
tempat (place), dan waktu (time).
 orang (person)
 Umur adalah variable yang selalu diperhatikan dalam penyelidikan
epiemiologi.Angka kesakitan dan kematian hampir semua keadaan menunjukkan
hubungandengan umur.
 Jenis kelamin Angka pada data di luar negeri menunjukkan bahwa angka kesakitan
lebih tinggi dikalangan wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi di kalangan
pria pada semua golongan umur.Tapi untuk Indonesia hal tersebut masih perlu
dipelajari lebih lanjut.
 Kelas social adalah variable yang sering dilihat hubungannya dengan angka kesakitan
atau kematian, variable ini menggambarkan tingkat kehidupan seseorang.
 Jenis pekerjaan dapat berperan dalam timbulnya penyakit melalui beberapa
jalan.Penelitian mengenai hubungan jenis pekerjaan dan pola kesakitan banyak
dikerjaan di indonesia terutama pola penyakit kronis, misalnya penyakit jantung,
tekanandarah tinggi dan kanker.
 Penghasilan Seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada mungkin
oleh karena tidak mempunyai cukup uang untuk membeli obat, membayar
transport,dsb.
 Golongan etnik berbagai golongan etnik dapat berbeda di dalam kebiasaan
makan,susunan genetika, gaya hidup dan sebagainya yang dapat mengakibatkan
perbedaan angka kesakitan dan kematian.
 Status perkawinan dalam penelitian telah ditunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara angka kesakitan maupun kematian dengan status kawin, tidak kawin, cerai, dan
duda,janda, angka kematian karena penyakit-penyakit tertentu maupun kematian
karena semua sebab makin meninggi dalam urutan tertentu.
 Besarnya keluarga Pada keluarga besar dan miskin, anak-anak dapat menderita
karena penghasilan keluarga harus digunakan oleh banyak orang.
 Struktur keluarga mempunyai pengaruh terhadap kesakitan :penyakit menular dan
gangguan gizi dan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
 Tempat (place)

5
Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk
perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai
etiologi penyakit. Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara :
 Batas daerah pemerintahan
 Kota dan pedesaan
 Daerah atau tempat berdasarkan batas alam :pegunungan,
 sungai, laut atau padang pasir
 Negara-negara, dan
 Regional
Dalam memperbandingkan angka kesakitan atau kematian antar daerah
(tempat) perlu diperhatikan terlebih dahulu di tiap-tiap daerah (tempat)
 Susunan umum
 Susunan kelamin
 Kualitas data, dan
 Derajat representatif dari data terhadap seluruh penduduk
 Waktu (time)
Mempelajari hubungan antra waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar didalam
analisis epidemiologis. oleh karena itu, perubahan-perubahan penyakit menurut waktu
menunjukkan adanya perubahan factor-faktor etiologis. Melihat panjangnya waktu
terjadinya perubahan angka kesakitan, maka dibedakan :
 fluktuasi jangka pendek
Pola perubahan kesakitan ini terlihat pada epidemi umpamanya epidemi keracunan
makanan (beberapa jam), epidemi influenza (beberapa hari/minggu). Epidemi cacar
(beberapa bulan).fluktuasi jangka pendek atau epidemic ini memberikan petunjuk
bahwa : penderita terserang penyakit yang sama dalam waktu bersamaan atau hampir
bersamaan waktu inkubasi rata-rata pendek
 perubahan-perubahan secara siklus perubahan secara siklus ini didapatkan pada
keadaan timbul dan memuncaknya angka-angka kesakitan atau kematian terjadi
berulang-ulang tiap beberapa bulan,tiap tahun atau tiap beberapa tahun, peristi&a
semacam ini dapat terjadi baik pada penyakit infeksi maupun pada penyakit bukan
infeksi.
 Perubahan-perubahan angka kesakitan yang berlangsung dalam periode waktu yang
panjang, bertahun-tahun atau puluhan tahun yang disebut secular trends.
C. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi

6
Istilah reproduksi berasal dari kata re yang berarti kembali, kata produksi yang artinya
membuat atau menghasilkan sehingga istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses
dalam kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.
Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk
reproduksi manusia.arti kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sisten, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh seseorang.
Pengertian sehat disini tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, namun
juga sehat secaramental dan sosial kultural.

Pendidikan kesehatan reproduksi berbeda dari pendidikan seks. Pendidikan


seksmerupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi sehingga lingkup
pendidikankesehatan reproduksi lebih luas. Pendidikan kesehatan reproduksi mencakup
seluruh proses yang berkaitan denga reproduksi dan aspek-aspek yang
mempengaruhinya mulaidari aspek tumbuh kembang sampai kepada hak-hak
reproduksi. Sedangkan pendidikanseks lebih difokuskan kepada hal-hal yang berkaitan
dengan kehidupan seks.Proses reproduksi merupakan proses melanjutkan keturunan
yang menjaditanggung jawab bersama baik laki%laki maupun perempuan. oleh karena
itu baik laki-laki maupun perempuan harus mengetahui dan mengerti mengenai
berbagai aspek Kesehatan reproduksi. Kesalahan yang sering terjadi adalah persoalan
reproduksi lebih banyak menjadi tanggung ja&ab perempuan. gangguan kesehatan
reproduksi lebih sering terjadi pada wanita misalnya anemia. Perempuan yang anemia
berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah. disamping itu, anemia dapat
menyebabkan kematian ibu maupun bayi pada saat proses persalinan. Karena itu untuk
memastikan bahwa ibu tidak mengidap anemia, perlu dianjurkan untuk memeriksakan
diri pada petugas medis.

Jika ternyata mengidap anemia, maka perlu untuk mengkonsumsi makanan yag bergi;i
dan suplemen besi sesuai yang dianjurkan, dan peran laki-laki harus mendukung
keadaan tersebut denganmemahami dan turut aktif mencegahnya.

D. Penggunaan Metode Epidemiologi dalam Kesehatan Reproduksi

Penyediaan informasi epidemiologi sangat berguna untuk meningkatkan


kesehatanreproduksi dan dapat menjadi pondasi dalam hak asasi manusia yang sangat
penting bagi pemberdayaan perempuan.Adapun poin penting mengenai informasi

7
kesehatan reproduksi yang menjadimetode epidemiologi dalam memperoleh informasi
adalah :

 Identifikasi faktor resiko bagi kesehatan reproduksi dan hal berkaitan lainnya.
 Mengidentifikasi individu atau populasi dengan resiko yang paling besar untuk
kesehatan reproduksi serta hal-hal lain yang bersangkutan.
 Menyediakan informasi mengenai kelompok rentan
 Identifikasi pada bagian mana masalah kesehatan masyarakat paling tinggi.
 Monitoring terhadap kesehatan masyarakat atau hal lain yang berkaitan.
 Identifikasi urgensi mengenai permaalahan kesehatan reproduksi manakah yang perlu
penanganan cepat.
 Evaluasi terhadap efisiensi dan efektifitas pencegahan dan program pengobatan.
 Penyediaan informasi penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi.
 Keluarga berencana untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
 Penggunaan kontrasepsiyang aman dan efisien
 Morbiditas dan mortalitas maternal Kesehatan perinatal dan bayi
 Penyakit menular seksual
 Alokasi dana.
Tujuan digunakannya metode epidemiologi dalam kesehatan reproduksi:
1. Menentukan besarnya asalah kesehatan reproduksi. langkah yang diambil dalam
menentukan besarnya masalah adalah dengan menggunakan pertanyaan berikut :
 Pada populasi spesifik mana masalah itu terjadi
 Apa penyebabnya
 faktor resiko yang menyebabkan masalah tersebut
 Bagaimana peran surveilans
2. Mengenal faktor resiko dan transmisi. untuk mengenal terjadinya penyebab
masalah perlu dipikirkan bahwa
 Penyakit merupakan suatu gangguan dalam kehidupan manusia dan
kejadian sakittidak terjadi secara acak
 Penelusuran cermat dan sistematik kelompok penduduk yang berbeda
dapatmengenal factor-faktor penyebab dan pencegahan terjadi suatu
penyakit.

8
3. Menjadi dasar dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Misalnya untuk
menurunkan insidensi eklampsia dan kematian perinatal dilakukan intervendi
penyuluhan kesehatan tentang nutrisi, tanda-tanda eklampsia, dan perlunta

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dewasa ini kesehatan reproduksi (kespro) mendapat perhatian khusus secara global
sejak diangkatnya isu dalam Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan
Pembangunan. Di Indonesia pun kespro mendapat perhatian khusus dari
pemerintah,mengingat banyak masalah-masalah kespro terjadi di masyarakat.Konsep
epidemiologi kesehatan reproduksi adalah untuk mengetahui Frekuensi,distribusi dan
determinan dari penyakit kesehatan reproduksi. Metode epidemiologidigunakan dalam
kesehatan reproduksi adalah untuk mengidenti(ikasi, menganalisis,membuat perencanaan
dan e#aluasi penyakit dan masalah kesehatan reproduksi.Ruang lingkup tersebut adalah
kajian mengenai : Perkembangan seksual, kegiatan seksual, kontrasepsi, Fertilitas,
kehamilan yang tidak dikehendaki, abortus.
B. Saran
Penggunaan metode epidemiologi disarankan dalam pemecahan dan penyelesaian
masalah dan penyakit kesehatan reproduksi. Metode tersebut meliputi analisis,
identifikasi, perencanaan dan evaluasi masalah dan penyakit reproduksi.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/20812668/Epidemiologi_Kesehatan_Reproduksi

http://lppm.urindo.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/Epidemiologi-Kesehatan-Reproduksi-
DUMMY.pdf

10
TOPIK 5

11
12

Anda mungkin juga menyukai