Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunia
Nyalah, Tugas Kelompok 6 yang membahas masalah definisi operasional dan tabel aspek
pengukuran ini bisa diselesaikan. Tugas kelompok ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah metodelogi penelitian dan biostatistik Tujuan dari penulisan tugas kelompok ini
ialah untuk menambah pengetahuan Kelompok dan mawasiswa yang lainnya.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan
tugas untuk menulis tugas kelompok ini, serta kepada siapa saja yang telah terlibat
dalam proses penulisannya, yang senantiasa memotivasi.Akhirnya, harapan penulis semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis telah berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan tugas kelompok ini, namun
penulis menyadari makalah ini belumlah sempurna.Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
makalah.
Kelompok 6
BAB III
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2014).Terdapat dua variable
penelitian, yaitu variable terikat (dependent variable) dan variable bebas (independent
variable).Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variable lainnya,
sedangkan variable bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel lainnya.
Berkaitan dengan penelitian ini, variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
B. Definisi Operasional
Menurut Sugiyono (2013), definisi operasional variable adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun
variable beserta operasionalnya dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif (mewakili).
Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Sedangkan jenis non probability sampling yang
dipakai adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Kriteria yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian
ini yakni: Kriteria yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini yakni:
1. Konsumen minimal berusia 17 tahun.
2. Konsumen yang sedang melakukan service atau perawatan motor di
Bengkel Yusri Jaya.
3. Konsumen yang sedang melakukan service atau perawatan sepeda
motor berdasarkan atas keinginan pribadi sesuai kebutuhan.
4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari objeknya
(Sugiyono,2006). Data primer yang digunakan meliputi tanggapan
responden mengenai bukti fisik (tangible),Kehandalan (reliability), daya
tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) dan empati (empathy) dan
kepuasan pelanggan terhadap Bengkel Yusri Jaya
5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam suatu penelitian ilmiah dimaksudkan
untuk memperoleh bahan-bahan yang relavan, akurat dan terpercaya. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Kuesioner (angket) Kuesioner atau angket menurut Sanusi (2014) merupakan
suatu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang sudah
disusun secara cermat terlebih dahulu. Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan kepada pelanggan Bengkel Yusri Jaya Skala
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Skala likert yaitu skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap
responden dalam merespon pertanyaan berkaitan indikator–indicator suatu
konsep atau variabel yang sedang diukur, Sanusi (2014). Adapun alternatif
jawaban dan tanggapan yang digunakan dalam pengukuran dengan skala likert
sebagai berikut :
- Sangat tidak setuju (STS) = Nilai 1
- Tidak setuju (TS) = Nilai 2
- Cukup setuju (CS) = Nilai 3
- Setuju (S) = Nilai 4
- Sangat setuju (SS) = Nilai 5
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2016) uji validitas adalah uji yang digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur
apakah pertanyaan dalam kuesioner yang telah dibuat benar-benar dapat
mengukur apa yang hendak diukur.
Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df) = n-2 (n adalah jumlah sampel). Cara
menguji kevalidan ini dengan menggunakan spss, karena kriteria
pengujian instrument indikator adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung > dari tabel (pada signifikan 0,05 atau 5%) maka
kuesinertersebut valid.
b. Jika r hitung < dari tabel (pada signifikan 0,05 atau 5%) maka kuesioner
tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk, Ghozali (2009). Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap penyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden
terhadap pertanyaan ini dikatakan reliable jika masing-masing pertanyaan
dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak, oleh karena itu
masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban
terhadap indicator-indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak
reliable, Ghozali (2016). Suatu variabel diakatakan reliable jika, hasil
α>0,70 dan jika apabila hasil α<0,70 maka tidak reliabel.
7. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang akan digunakan
dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009). Untuk
mengetahui data yang digunakan dalam model regresi berdistribusi normal
atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan kolmogorov-smirnov. Jika
nilai kolmogorov-smirnov lebih besar dari α = 0.05, maka data normal
(Ghozali, 2009).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2016).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
dapat digunakan beberapa cara sebagai berikut :
1. Jika R² tinggi tapi variabel bebas banyak yang tidak signifikan, maka
dalam model regresi terdapat adanya multikolinearitas.
2. Menganalisis matriks korelasi variabel bebas. Jika korelasi antar variabel
bebas tinggi yaitu diatas 0.90 maka terdapat multikolinearitas.
3. Melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Jika nilai
tolerance lebih kecil dari 10 % dan nilai VIF lebih besar dari 10 berarti
ada multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat
kesamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap
atau disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas ialah varian residual
yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan menggunakan nilai prediksi variabel dependen dengan variabel
independen yaitu apabila nilai signifikansi>0,05.
8. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
variabel terpengaruh dengan variabel yang mempengaruhi yaitu bukti fisik,
keandalan, daya tanggap,jaminan dan empati terhadap kepuasan pelanggan
(Ghozali,2009). Bentuk persamaan regresi penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+C
Dimana :
Y = Kepuasan Konsumen
a = Konstanta
b1...b3 = Koefisien Regresi
X1 = Bukti Fisik
X2 = Keandalan
X3 = Daya Tanggap
X4 = Jaminan
X5 = Empati
c = Eror
b. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (𝑅 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model (Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati, Bukti
Fisik) dalam menerangkan variabel – variabel dependen (kepuasan
konsumen). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).
Nilai 𝑅 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
(bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel –variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.
Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (Cross section)
relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing – masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (Time series) biasanya
mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.
Setiap tambahan satu variabel independen, maka 𝑅 2 pasti meningkat tidak
peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted 𝑅 2 (Adjusted R Square) pada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti 𝑅 2 , nilai Adjusted
𝑅 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke
dalam model (Ghozali, 2011).
Dalam kenyataan nilai Adjusted 𝑅 2dapat bernilai negatif, walaupun yang
dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali
(2011), Jika dalam uji empiris di dapat nilai Adjusted 𝑅 2 negatif, maka
nilai Adjusted dianggap bernilai 0. Secara matematis jika nilai 𝑅 2 = 1,
maka Adjusted 𝑅 2= 𝑅 2 = 1. Sedangkan jika nilai 𝑅 2 = 0, maka Adjusted
𝑅 2 = (1 – k)/(n – k). Jika k > 1, maka Adjusted 𝑅 2 akan bernilai negatif.
c. Uji T (Uji Parsial)
Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan pengujian yaitu uji-
t. Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas (bukti fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan) secara parsial,
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Taraf nyata (∝) = 0,5
b. Kriteria test :
- Bila t hitung > t tabel, maka Ho dinyatakan ditolak dan Ha diterima
- Bila t hitung < t tabel, maka Ho dinyatakan diterima dan Ha ditolak
- Atau bila probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.
- Bila probabilitas <s 0,05, maka Ho ditolak.