Anda di halaman 1dari 60

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMK Merupakan jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan

kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, kemampuan

beradaptasi dengan lingkungan kerja, melihat peluang kerja, dan dapat

mengembangkan diri di era globalisasi.

SMK menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di berbagai bidang

keahlian yang disesuaikan dengan lapangan kerja. Bidang keahlian tersebut

dikelompokkan menjadi program keahlian sesuai dengan kelompok bidang

industri/bidang usaha/asosiasi profesi. Jenis bidang dan program keahlian

ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

Pendidikan di SMK dapat menerapkan berbagai pola penyelenggaraan

pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terpadu, seperti pola pendidikan

sistem ganda (PSG) yaitu Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan pendidikan jarak

jauh.

Praktik kerja lapangan (PKL) adalah pola penyelenggaraan pendidikan

yang dikelola bersama-sama antara SMK dengan dunia industri/dunia

usaha/asosiasi profesi, pemerintah sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang

merupakan satu kesatuan program. Durasi pelaksanaan PKL ini selama 3 bulan

efektif. Pola praktik kerja lapangan diterapkan dalam proses penyelenggaraan

SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang

Laporan Praktek Kerja Lapangan 1


diminati oleh DUDIKA baik pemerintah maupun swasta. Dengan demikian,

peserta didik dapat dikatakan mampu mengembangkan kecakapan/keterampilan

hidupnya jika menguasai dengan sungguh-sungguh seluk-beluk keahliannya

secara tuntas.

Harapan utama dalam kegiatan PKL ini di samping meningkatkan keahlian

profesionalnya, peserta didik juga diharapkan memiliki etos kerja yang meliputi

kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif bekerja, hasil pekerjaan yang

berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.

B. Maksud dan Tujuan PKL

Maksud pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut.

1. Mencari ilmu baru mengenai dunia industri maupun dunia usaha.

2. Mencari pengalaman atau wawasan yang berhubungan dengan dunia industri

maupun dunia usaha.

3. Mencari informasi mengenai tenaga kerja yang baik dan di butuhkan oleh

dunia industri maupun dunia usaha.

Sedangkan tujuan PKL adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pengalaman kerja langsung kepada peserta didik dalam rangka

menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses

dan hasil kerja.

2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan

mengembangkan kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai

Laporan Praktek Kerja Lapangan 2


positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja

yang ditekuni.

3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia

kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.

4. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan

standar kompetensi lulusan.

5. Mengaktualisasi salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan model

pendidikan antara SMK dan DUDIKA baik pemerintah maupun swasta secara

sistematis.

C. Manfaat PKL

Manfaat PKL bagi peserta didik adalah sebagai berikut.

1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.

2. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman

bekerja langsung dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang

berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos kerja

yang tinggi.

4. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi kehalian yang

dipelajari.

5. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang

dipelajari.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 3


6. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan arahan pembimbing di

DUDIKA, serta dapat berkontribusi kepada dunia kerja.

7. Memperkuat kepribadian peserta didik yang berkarakter sesuai dengan

tuntutan nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.

D. Waktu dan Tempat PKL

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai dari tanggal 01 Juli s/d

30 September 2022 yang bertempat di Bengkel AHASS LINGGA MOTOR yang

beralamat Desa Bojong, Kec. Cilimus. Kab. Cirebon. Jawa Barat 45556

Adapun jam kerja pada Bengkel AHASS LINGGA MOTOR sebagai

berikut :

Senin s/d Sabtu : Pukul 08.00-17.00 WIB

Istirahat : Pukul 12.00-13.00 WIB

Laporan Praktek Kerja Lapangan 4


BAB II
AHASS LINGGA MOTOR
BOJONG-CILIMUS-KUNINGAN

A. Sejarah Bengkel AHASS LINGGA MOTOR

Bengkel AHASS LINGGA MOTOR didirikan pada 8 November tahun

2000 yang beralamat dijalan raya Bojong No172. Bergerak pada bidang jasa

otomotif meliputi perawatan dan penjualan suku cadang sepeda motor honda.

Bengkel ini berpotensi pada kepuasaan pelanggan, baik perawatan motor

maupun suku cadang dengan mementingkan kualitas serta keausannya.

Sekarang ini, telah mempunyai 5 orang mekanik, 1 kepala mekanik dan 3

orang kasir.

B. Struktur Organisasi Bengkel AHASS LINGGA MOTOR

Pemilik bengkel : H. Ikka

Pemimpin bengkel : Affandy

Service advisor : Dineu

Final inspector. : Rachmat

Part warehause : Nani

Admin CRM : Dineu

Kepala mekanik : Imam Suwarsa

Front desk : Dessy

Mekanik 1 : Rachmat Setiawan

Mekanik 2 : Imam Suwarsa

Laporan Praktek Kerja Lapangan 5


Mekanik 3 : Firman

Mekanik 4 : Iwan Setiawan

Mekanik 4 : Yaya

C. Keterampilan yang Diberikan Kepada Praktikan

D. Alat Kerja yang Dimiliki oleh Bengkel

1. Toolkit (4 buah).

2. Tyre changer.

3. Bike lift (6 buah).

4. Kompresor (1 buah)

5. Air gun (5 buah)

6. Special tool

7. Layanan yang Disediakan Kepada Konsumen

Adapun layanan yang disediakan oleh Bengkel AHASS LINGGA MOTOR

meliputi perawatan dan penjualan suku cadang sepeda motor honda. Bengkel ini

berpotensi pada kepuasaan pelanggan, baik perawatan motor maupun suku cadang

dengan mementingkan kualitas serta keausannya.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 6


BAB III
KEGIATAN PKL

1. SERVICE ADVISOR

A. Pengertian Servis Advisor

Service Advisor(SA) adalah seorang front liner pada sebuah workshop

(bengkel) yang bertugas membantu setiap pelanggan yang ingin melakukan

service perawatan dan perbaikan kendaraan sepeda motor.

B. Fungsi Service Advisor

Melayani kebutuhan pelanggann yang datang dan keluar bengkel dengan

mendengarkan,menganalisa dan menjelaskan tentang kerusakan kendaraan

membuat BKB dan estimasi waktu serta biaya untuk mencapai kepuasan

pelanggan,serta menjaga kerapian data data kendaraan pelanggan.

C. Tugas dan Tanggungjawab Service Advisor

1. Melayani pelanggan

Gambar 3.1 Melayani pelanggan

Laporan Praktek Kerja Lapangan 7


a. Menjaga Sikap dan penampilan.

b. Memasukan data keluhan pelanggan.

c. Membuat penawaran dari pekerjaan kendaraan.

d. Menginformasikan pekerjaan tambahan bila ada.

e. Memeriksa kendaraan yang telah diperbaiki.

f. Menyerahkan kembali kendaraan pada pelanggan.

g. Mengingatkan pelanggan untuk melakukan perawatan berkala.

h. Menawarkan kepada pelanggan Pendownloadan Aplikasi Daya Auto.

D. Kelebihan Service Advisor

1. Bisa mengenali pelanggan.

2. Memiliki rasa simpati yang tinggi.

3. Komunikasi,bahasa dan kemampuan mendengar yang baik.

E. Kekurangan Service Advisor

1. Terjadi Kesalah Fahaman

2. Kinerja Tidak Maksimal

3. Penurunan Dalam Segi Pelayanan

4. Kehilangan Kepercayaan

F. Masalah Yang Muncul

Demi mencapai tujuanya yaitu memenangkan persaingan dalam hal

memperluas jangkauan pemasaran dengan pelayanan maksimal, Ahass Lingga

Laporan Praktek Kerja Lapangan 8


Motor berharap dapat menarik calon pelanggan di wilayahnya sebanyak

mungkin untuk menjadi pelanggannya.

Oleh karena itu service advisor menjadi bagian penting ,sebab

komunikasi terhadap pelanggan serta pelayanan terhadap pelanggan sangat

dinilai.

Seputar masalah yang muncul yaitu kekurangpuasan pelanggan

terhadap pelayanan service advisor akibat kurang mendengar dan memahami

keluhan pelanggan dengan baik.

Selain itu jika service advisor lupa menginformasikan tambahan

waktu dan tambahan pekerjaan, dan menyebabkan lambatnya proses kerja di

bagian servis, akan memunculkan pengaduan dari pelanggan atas waktu

service yang cukup lama dan akhirnya berdampak pada kualitas pelayanan

seorang Service Advisor (SA), dan mengakibatkan kerugian pada bengkel.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 9


2. Penggantian Kampas Rem Depan Motor Honda Beat FI

A. Pengertian Kampas Rem Depan

Kampas rem motor atau brake pads adalah salah satu komponen dalam

sistem pengereman sepeda motor yang berfungsi untuk menekan bagian cakram

atau dinding tromol bagian dalam, sehingga daya gesek yang diberikan mampu

memperlambat dan menghentikan putaran roda.

B. Cara Kerja Rem Cakram

Cara kerja rem cakram menggunakan sistem penjepitan melalui kampas rem.

Penjepitan kampas rem dilakukan melalui pedal rem yang mengaktifkan daya

hidrolik dan membuat piston menekan ban kendaraan.

C. Fungsi Kampas Rem

Berfungsi untuk menekan bagian cakram atau dinding tromol bagian dalam,

sehingga daya gesek yang diberikan mampu memperlambat dan menghentikan

putaran roda.

D. Komponen Kampas Rem Cakram

1. Piringan Rem (Disc)

Piringan rem (Disc) sesuai dengan namanya, memiliki bentuk yang bulat

menyerupai sebuah piringan. Fungsinya sebagai media yang akan bergesekan

dengan komponen agar laju ban dapat melambat. Piringan rem berhubungan

dengan roda, artinya saat roda berputar piringan juga ikut berputar. Disc ini

menjadi komponen berputar yang akan bergesekan dengan kampas rem.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 10


Gambar 3.2 Piringan rem (Disc)

2. Brake Clipper

Tidak jauh berbeda dengan master silinder pada rem tromol Fungsi brake

caliper juga berfungsi untuk mengubah tekanan hidraulik menjadi energi

gerak berupa tekanan. Komponen ini memiliki dua jenis yaitu fixed caliper

dan floating caliper.

Gambar 3.3 Brake clipper

a. Fixed caliper, memiliki dua buah piston yang akan bergerak berlawanan

saat mendapatkan tekanan hidraulik. Gerakan tersebut akan menjepit

kampas rem diantara piston.

b. Floating caliper adalah kaliler yang melayang dapat bergerak kekiri dan

kekanan. Hal itu dikarenakan kaliper ini hanya memiliki satu buah piston

disalah satu sisi, sehingga saat piston bergerak otomatis kaliper akan

Laporan Praktek Kerja Lapangan 11


bergeser menyesuaikan.

3. Piston

Pada rem cakram, piston yang ada berbeda dengan piston pada mesin.

Dinamakan piston karena berbentuk tabung sebagaimana bentuk piston.

Fungsinya untuk menekan kampas rem secara merata.

Piston pada rem cakram mobil memiliki diameter lebih besar dari pada piston

rem cakram sepeda motor. Hal ini dapat dilihat dari dimensi kedua rem ini

yang berbeda. Namun keduanya masih memiliki fungsi yang sama.

4. Piston Seal

Piston seal merupakan komponen berbahan karet yang memiliki kemampuan

sealing untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem pada caliper.

Setiap komponen yang berhubungan dengan cairan, pasti mengandalkan seal

untuk mencegah kebocoran.

Seal pada sistem rem cakram ini juga berfungsi untuk mencegah debu untuk

masuk kedalam sistem hidraulik rem saat rem bekerja.

3.4 Piston seal

Gambar 3.4 Piston seal

Laporan Praktek Kerja Lapangan 12


5. Niple Bleed

Hal yang tak boleh ketinggalan dalam sistem rem hidraulik baik cakram

ataupun tromol adalah bleed point atau niple bleed. Fungsi dari komponen ini

adalah untuk membuang kandungan udara yang ada dalam sistem hidraulik

rem.

Udara yang terdapat didalam sistem hidraulik rem akan mengakibatkan

tenaga pengereman tidak maksimal. Alasanya, udara dapat dikompresi.

Dengan demikian tatkala pedal ditekan, maka tekanan itu akan terkompresi

oleh udara didalam sistem hidraulik. Akibatnya rem bisa blong.

Gambar 3.5 Niple Bleed

6. Brake Pad

Kampas rem (Brake Pad) merupakan suatu komponen yang berfungsi sebagai

media gesek. Seperti yang disinggung sebelumnya, sistem pengereman

bekerja dengan menggesekan dua material. Dua material itu adalah piringan

dan kampas rem. Brake Pad terbuat dari berbagai bahan organik, keramik,

dan metal.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 13


Gambar 3.6 Brake Pad

7. Caliper Bracket

Breacket memiliki tujuan sebagai pemegang kaliper rem agar tidak bergerak.

Pada sepeda motor, breacket ini berfungsi untuk mendukung agar kaliper

mampu digunakan pada piringan yang biasanya memiliki diameter lebih besar.

Gambar 3.7 Caliper Bracket

E. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Kunci ring 14

Untuk membuka baud as roda bagian kanan.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 14


Gambar 3.8 Kunci ring 14

2. Kunci ring 19

Untuk membuka baud as roda bagian kiri.

Gambar 3.9 Kunci ring 19

3. Kunci T 8

Untuk membuka baud as caliper.

Gambar 3.10 Kunci T 8

4. Kunci L bintang

Untuk membuka baud caliper.

Gambar 3.11 Kunci L bintang

Laporan Praktek Kerja Lapangan 15


5. Kunci T -

Untuk menekan piston caliper.

Gambar 3.12 Kunci T-

b. Bahan

1. Kampas rem depan baru

Gambar 3.13 Kampas rem

F. Langkah-langkah Pembongkaran

1. Membuka baud as roda menggunakan kunci ring 14 dan 17-19

Gambar 3.14 Membuka baud as roda

2. Kendor kan baud L6 bintang dengan kunci L6 bintang

Laporan Praktek Kerja Lapangan 16


Gambar 3.15 Mengendorkan baud L6 bintang

3. Membuka baud as kaliper menggunakan kunci T8

G. Langkah Pemasangan

1. Lalu ganti kampas rem dengan yg baru.

2. Pasang kembalu as kaliper.

3. Kencangkan as kaliper menggunakan kunci T8.

4. Jika piringan tida masuk maka lakukan menekan piston memakai kunci T

min.

5. Pasang kembali baud L bintang menggunakan kunci L6 bintang.

6. Masukan ban dan as roda.

7. Mencangkan baud as roda memakai kunci ring 14 dan 17-19.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 17


3. Pergantian Roller BeAT Cub

Untuk mengganti roller Honda BeAT sendiri, tentu anda memerlukan

peralatan atau kunci untuk membuka komponen bak CVT. Berikut ini adalah

peralatan yang Anda butuhkan untuk ganti roller BeAT:

A. Pengertian Roller

Komponen berbentuk bulat ini mempunyai fungsi untuk menjadi

penggerak pulley depan dan juga memungkinkan belt bisa naik turun saat motor

di hidupakan.

B. Fungsi dari Roller CVT

Didalam komponen CVT ini terdapat roller yang memiliki peran penting

.fungsi roller pada motor matic adalah menciptakan menciptakan tekanan pada

pulley agar dapat bergerak.

C. Fungsi Komponen CVT Motor Matic

Setelah kalian mengetahui konstruksi dan juga beberapa nama komponen

utama dari CVT motor matic. Berikut akan otoflik.com jelaskan secara lengkap

fungsi dari masing-masing komponen tersebut.

1. Pulley Primer

Pulley Primer atau juga sering disebut Fixed Primary Sheeve. Pada

sistem transmisi otomatis, komponen ini tidak bergerak dan memiliki bentuk

seperti piringan. Dimana fungsi dari Pulley Primer yaitu untuk menahan V-

Belt dan juga untuk memperbesar perbandingan rasio.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 18


Gambar 3.16 Pulley primer

2. Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheeve)

Berbeda dari pulley primer yang tidak bergerak, komponen pulley

sekunder ini adalah komponen yang dapat perputar. Dan biasanya

komponen ini terbuat dari bahan yang ringan dengan bagian permukaan

yang halis agar dapat mempermudah belt untuk bergerak.

Gambar 3.17 Pulley sekunder

3. Sliding Primary Sheeve

Jika Pulley Primer sebagai penahan V-Belt, maka fungsi komponen

Sliding Primary Sheeve ini untuk menekan V-Belt ketika berada pada

putaran tinggi karena komponen ini akan bekerja dengan cara bergerak ke

kanan dan ke kiri.

Gambar 3.18 Sliding primary sheeve

Laporan Praktek Kerja Lapangan 19


4. Spacer

Untuk menghasilkan pergeseran dinding puller bagian dalam bisa

terjadi dengan cara yang halus dan mulus, maka pada komponen CVT motor

matic ini disertakan komponen bernama Spacer yang akan menjadi poros

dinding dalam pulley.

Gambar 3.19 Spacer

5. Poros Primer (Primary Shaft)

Poros primer difungsikan untuk menghubungkan putaran crankshaft

atau krug as dari mesin ke pulley primer. Dan komponen ini juga

tersambung dengan crankshat mesin secara tetap, sehingga RPM mesin akan

berputar selaras dengan poros utama.

6. Roller (Weight Primary Sheave)

Komponen ini juga akan menjadi bantalan keseimbangan gaya berat

yang akan berguna untuk menekan dinding dalam pulley primer ketika

terjadi putaran tinggi. Semakin berat roller, maka roller akan semakin cepat

bergerak mendorong movable drive face yang terdapat pada driver pulley

Laporan Praktek Kerja Lapangan 20


sehinggga akan dapat menekan belt ke posisi terkecil. Atau kalian juga

dapat membaca penjelasan fungsi roller pada motor matic.

Gambar 3.20 Roller

7. Slider

Slider berfungsi untuk menahan gerakan dinding dalam agar bisa

bergerak atau bergeser ke arah luar ketika terkena dorongan roller.

8. V-Belt

Dalam hal ini V-Belt berfungsi untuk menghubungkan putaran dari

Pulley Primer ke Pulley Sekunder. Dan sebagai informasi tambahan, ukuran

diameter dari V-Belt sendiri tidak akan sama antara motor matic dari

produsen A dan produsen motor B.

Gambar 3.21 V-Belt

9. Secondary Sliding Sheave

Seconday Sliding Sheeve berfungsi untuk mengatur besar kecilnya

diameter pada pulley sekunder. Bentuk dari komponen ini yaitu tirus.

Kenapa tirus ? tentu saja agar pergerakan komponen ini agar dapat

mempengaruhi lebar kecilnya lilitan pada V-Belt.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 21


Gambar 3.22 Secondary sliding sheave

10. Spring

Spring atau Pegas berfungsi untuk dapat mengembalikan posisi

pulley yang bergerak untuk bisa kembali ke posisi awal yaitu posisi dimana

ada pada bagian terluar.

Gambar 3.23 Spring/Pegas

11. Poros Sekunder (Secondary Shaft)

Seconday shaft atau poros sekunder, pada CVT motor matic,

berfungsi untuk meneruskan putaran dari puller sekunder ke powertrain.

Adapun bentuk dari komponen yang satu ini yaitu kopling sentrifugal.

12. Clutch Carrier

Clutch carrier berfungsi untuk menyalurkan putaran dari pulley

sekunder ke bagian gigi reduksi.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 22


Gambar 3.24 Clutch carrier

D. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Kunci T ukuran 8 mm

Untuk membuka baud ukuran 8 mm di bagian bak cvt.

Gambar 3.25 Kunci T ukuran 8 mm

2. Kunci Sok ukuran 22 mm

Untuk membuka baud pully depan.

Gambar 3.26 Kunci Sok ukuran 22 mm

3. Kain Lap

Untuk membersihan bagian cvt yang kotor.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 23


Gambar 3.27 Kain lap

4. Invek

Untuk membantu membuka baud pully depan.

Gambar 3.28 Invek

b. Bahan

1. Roller Baru

Gambar 3.29 Roller Baru

E. Langkah Pembongkaran

1. Buka Bak CVT

Laporan Praktek Kerja Lapangan 24


Setelah peralatan telah disiapkan, kini sebagai langkah pertama untuk ganti roller

Honda BeAT adalah dengan membuka bak CVT dengan menggunakan kunci T

ukuran 8 mm. Penting untuk diketahui, terdapat 14 buah baut 8 mm yang harus

Anda buka, yang posisinya dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.30 Membuka bak CVT

Setelah semua baut terbuka, kini saatnya membuka Bak CVT dengan menariknya,

jika terasa sulit coba tekan kick starter secara perlahan untuk mendorong keluar

bak CVT.

Gambar 3.31 Membuka Bak CVT

2. Buka Pully Depan

Laporan Praktek Kerja Lapangan 25


Jika bak CVT telah terbuka, maka hal yang harus Anda lakukan selanjutnya

adalah membuka pully bagian depan. Untuk melakukan hal ini, Anda

membutuhkan kunci sok ukuran 22 mm dan gunakan baut bak CVT yang paling

panjang untuk menahan pully berputar ketika dibuka.

Untuk lebih detail, silahkan simak gambar di bawah ini.

Gambar 3.32 Buka pully depan

3. Lepas Gear Starter

Jika Pully bagian depan telah terlepas, kemudian Anda harus membuka gear

starter yang letaknya tepat di atas pully bagian depan. Perhatikan gambar di

bawah untuk lebih detail mengenai letak gear starter hond BeAT.

Gambar 3.33 Lepas Gear Starter

4. Bukan Pully Bagian Belakang

Laporan Praktek Kerja Lapangan 26


Jika gear starter telah dibuka, maka langkah selanjutnya adalah melepaskan pully

kedua pada AS bagian depan. Anda hanya perlu menarik keluar pully dari AS,

pada bagian belakang pully Anda dapat melihat roller yang harus di ganti. Simak

gambar di bawah ini:

Gambar 3.34 Bukan pully bagian belakang

5. Ganti Roller Baru

Pada pully bagian belakang juga merupakan wadah roller honda BeAT, untuk

mengaksesnya Anda cukup membuka rumahan roller dan mengganti dengan roller

yang baru.

Gambar 3.35 Ganti roller baru

Jika roller baru telah ditempatkan pada tempatnya, selanjutnya pasang kembali

cover rumahan pully dengan benar. Simak gambar di bawah ini untuk melihat

posisi cover rumaha pully dengan benar:

Laporan Praktek Kerja Lapangan 27


Gambar 3.36 Ganti roller baru

6. Pasang Pully

Jika roller telah terpasang, maka pasangkan kembali pully bagian belakang pada

AS, pastikan Anda juga menempatkan posisi vanbelt dengan benar seperti gambar

di bawah ini:

Gambar 3.37 Pasang pully

Jika pully bagian belakang dan vanbelt telah terpasang dengan benar, maka

langkah selanjutnya adalah memasang pully bagian depan. Jangan lupa untuk

menahan gear pully dengan mengunakan baut terpanjang dari bak CVT agar Anda

dapat mengencangkan baut pully.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 28


Gambar 3.38 Pasang pully

7. Pasang Gear Starter

Jika rangkaian pully dan vanbelt telah terpasang, maka selanjutnya Anda harus

memasang kembali gear starter pada posisinya. Agar tidak terjadi kesalahan,

simak posisi gear starter pada gambar berikut ini:

Gambar 3.39 Pasang Gear Starter

8. Pasang Kembali Bak CVT

Jika komponen transmisi sudah terpasang seluruhnya maka proses penggantian

roller hanya menyisakan pemasangan kembali bak CVT. Pastikan baut bak CVT

yang berjumlah 14 masih lengkap.

Gambar 3.40 Pasang Kembali Bak CVT

Laporan Praktek Kerja Lapangan 29


4. PENGERTIAN BEARING

A. Pengertian Bearing

Bearing atau sering disebut Laher Merupakan sebuah elemen mesin yang

Berfungsi untuk mebatasi gerak relative antara dua komponen atau lebih agar

selalu bergerak sesuai arah yang diinginkan.

B. Fungsi Bearing

Bearing atau bantalan merupakan salah satu salah satu komponen mesin

yang fungsi utamanya mengurangu gesekan antara poros dan elemen mesin

lainya

C. Macam- macam Bearing

Terdapat jenis bearing yang kita ketahui

D. Fungsi Komponen

1. Bearing roda depan

Bearing atau laher adalah salah satu komponen yang paling pentintg Fungsi

bearing itu sebenarnya untuk mengurangi gesekan dari suatu putaran. Sehingga

membuat putaran roda menjadi lancar," ujar Budi Nugroho, Kepala Mekanik

Honda Palmerah Motor kepada Otomania.

Gambar 3.41 Bearing roda depan

Laporan Praktek Kerja Lapangan 30


2. Dust Seal

Dust Seal merupakan komponen penting untuk menahan air dan kotoran

supaya tidak masuk ke bearing , seiring dengan pemakaian, sil debu

bearing roda depan juga bias rusak

Gambar 3.42 Dust seal

3. Collar Fr Distance

Collar Fr Distance berposisi di dalam velg tengah tromol , Collar Fr

Distance merupakan komponen penting pada tromol tengah velg untuk

menyetabilkan roda depan jika Collar Fr Distance bermasalah akan

menyebabkan roda tidak mau berputar saat mur as roda di kencangkan.

Gambar 3.43 Collar Fr Distance

Laporan Praktek Kerja Lapangan 31


4. Collar Fr Wheel Side

Collar Fr Wheel Side berposisi di samping velg kanan dan kiri Collar Fr

Wheel Side berfungsi untuk mengganjal velg agar tidak goyang , kalau

tidak memakai Collar Fr Wheel Side akan goyang.

Gambar 3.44 Collar Fr Wheel Side

5. Axle FR Wheel ( As Roda Depan )

Axle Fr Wheel (As Roda ) di mana as roda dihubungkan dengan mesin

penggerak kendaraan, Pengereman kendaraan, di mana gerak roda

kendaraan dihentikan oleh perangkat rem yang dihubungkan dengan

mekanisme as roda, Mengendalikan arah jalannya kendaraan melalui

setir dan sistem kemudi kendaraan.

Gambar 3.45 Axle FR Wheel ( As Roda Depan )

Laporan Praktek Kerja Lapangan 32


6. Disk Fr Breake ( Piringan Cakram )

Disk Fr Breake Berposisi di Rem merupakan salah satu komponen

penting di motor,yang berfungsi untuk mengurangi dan menghentikan

laju kendaraan.Rata-rata motor yang diproduksi saat ini sudah

mengusung sistem pengereman cakram alias disc brake. Cara kerja

sistem pengereman jenis ini dihasilkan dari dorongan piston untuk

menggerakkan kampas rem, yang nantinya akan menjepit piringan

cakram. Namun jika diperhatikan lebih detail, posisi rem cakram depan

motor tidak semuanya sama.

Gambar 3.46 Disk Fr Breake ( Piringan Cakram )

E. Analisis Kerusakan

Dampak yang pertama kali bisa dirasakan ketika kepala bearing motor

rusak adalah tentang kenyamanan. Ketika komponen tersebut alami masalah,

motor yang dikendarai akan berasa goyang-goyang. Apalagi kecepatan semakin

tinggi, otomatis kondisi tersebut akan terasa lebih kuat dan bias membuat motor

hilang kendali.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 33


F. Alat Dan Bahan

a. Alat:

1. Kunci Ring 14

Untuk mengencangkan dan melonggarkan mur ataupun baut yang ada di

dalam komponen motor.

Gambar 3.47 Kunci Ring 14

2. Kunci Ring 19

Untuk mengencangkan dan melonggarkan mur ataupun baut yang ada di

dalam komponen motor.

Gambar 3.48 Kunci Ring 19

3. Treaker Bearing

Untuk melespas komponen pada bearing atau bantalan

Gambar 3.49 Treaker Bearing

Laporan Praktek Kerja Lapangan 34


4. T min

Untuk membuka yang sulit di jangkau

Gambar 3.50 T min

5. Palu

Untuk menumbuk benda agar tertancap dengan kuat

Gambar 3.51 Palu

b. Bahan untuk rem cakram:

1. Grease

2. Transmisi Gear Oil

G. Proses Kerja

a. Langkah Pembongkaran

1. Longgarkan mur depan as roda menggunakan kunci ring 14 dan 19

2. Lalu copot velg yang akan di bongkar

3. Buka dua Dust seal menggunakan T min

Laporan Praktek Kerja Lapangan 35


4. Dan bongkar bearing kanan dan kiri menggunakan treaker bearing

Gambar 3.52 Langkah Pembongkaran

b. Langkah membersihkan komponen

Bersihkan rumah bearing menggunakan sikat kawan dan di semprot

c. Langkah pemeriksaan

1. Periksa kondisi rumah bearing sebelum pemasangan bearing

2. Dan cek bagian tromol dalam

d. Langkah Pemasangan

1. Oleskan rumah bearing menggunakan grease

2. Lalu pasang bearing sebelah kiri menggunakan treaker bearing

3. Lalu masukan Collar Fr Distance olesi grease dan di berikan oil

transmission secukupnya agar tidak kering

4. lalu olesi rumah bearing sebelah kanan menggunakan grease

secukupnya dan olesi juga di bearing nya lalu padangkan dengan

treaker bearing

5. jika sudah lalu pasangkan Dust seal kanan kiri menggunakan palu .

6. lalu pasangkan velg , Collar Fr Wheel Side kiri , dan as roda dari kiri

di masukan ke dalam tromol velg lalu pasangkan Collar Fr Wheel

Side Kanan

Laporan Praktek Kerja Lapangan 36


7. dan masukan baud kemudian kencangkan dengan kunci ring 14 dan 19

e. Langkah pengujian

Lakukan pengujian dan test Drive

Laporan Praktek Kerja Lapangan 37


5. Penggantian v-belt motor beat esp

A. Penggantian v-belt

V-Belt adalah dengan udara pada kendaraan bermotor untuk menghasilkan

pembakaran yang sempurna. Sebelum sistem pembakaran menggunakan injeksi

ada yang menggunakan karburator. Untuk menjalakan teknologi ini di butuhkan

komponen atau perangkat bernama injector yang bertugas yaitu menyuplai

campuran bahan bakar dengan udara. Sistem injeksi ini adalah teknologi terbaru

untuk sistem pembakaran sebelum karburator pada sepeda motor.

B. Fungsi V-Belt

V-belt merupakan salah satu bagian penting pada sepeda motor yang

berfungsi sebagai pengantar daya dari mesin ke sistem penggerak.komponen ini

juga diketahui memiliki masa kadaluarsa.

C. Cara kerja V-Belt

V-belt dipasang pada dua buah pulley sehingga dapat bergerak sesuai laju

putaran mesin.

D. Komponen cvt

1. Pulley Primer

Pulley Primer atau juga sering disebut Fixed Primary Sheeve. Pada

sistem transmisi otomatis, komponen ini tidak bergerak dan memiliki bentuk

Laporan Praktek Kerja Lapangan 38


seperti piringan. Dimana fungsi dari Pulley Primer yaitu untuk menahan V-

Belt dan juga untuk memperbesar perbandingan rasio.

Gambar 3.53 Pulley primer

2. Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheeve)

Berbeda dari pulley primer yang tidak bergerak, komponen pulley

sekunder ini adalah komponen yang dapat perputar. Dan biasanya

komponen ini terbuat dari bahan yang ringan dengan bagian permukaan

yang halis agar dapat mempermudah belt untuk bergerak.

Gambar 3.54 Pulley sekunder

3. Sliding Primary Sheeve

Jika Pulley Primer sebagai penahan V-Belt, maka fungsi komponen

Sliding Primary Sheeve ini untuk menekan V-Belt ketika berada pada

putaran tinggi karena komponen ini akan bekerja dengan cara bergerak ke

kanan dan ke kiri.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 39


Gambar 3.55 Sliding primary sheeve

4. Spacer

Untuk menghasilkan pergeseran dinding puller bagian dalam bisa

terjadi dengan cara yang halus dan mulus, maka pada komponen CVT motor

matic ini disertakan komponen bernama Spacer yang akan menjadi poros

dinding dalam pulley.

Gambar 3.56 Spacer

5. Poros Primer (Primary Shaft)

Poros primer difungsikan untuk menghubungkan putaran crankshaft

atau krug as dari mesin ke pulley primer. Dan komponen ini juga

tersambung dengan crankshat mesin secara tetap, sehingga RPM mesin akan

berputar selaras dengan poros utama.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 40


8. Roller (Weight Primary Sheave)

Komponen ini juga akan menjadi bantalan keseimbangan gaya berat

yang akan berguna untuk menekan dinding dalam pulley primer ketika

terjadi putaran tinggi. Semakin berat roller, maka roller akan semakin cepat

bergerak mendorong movable drive face yang terdapat pada driver pulley

sehinggga akan dapat menekan belt ke posisi terkecil. Atau kalian juga

dapat membaca penjelasan fungsi roller pada motor matic.

Gambar 3.57 Roller

7. Slider

Slider berfungsi untuk menahan gerakan dinding dalam agar bisa

bergerak atau bergeser ke arah luar ketika terkena dorongan roller.

8. V-Belt

Dalam hal ini V-Belt berfungsi untuk menghubungkan putaran dari

Pulley Primer ke Pulley Sekunder. Dan sebagai informasi tambahan, ukuran

diameter dari V-Belt sendiri tidak akan sama antara motor matic dari

produsen A dan produsen motor B.

Gambar 3.58 V-Belt

Laporan Praktek Kerja Lapangan 41


9. Secondary Sliding Sheave

Seconday Sliding Sheeve berfungsi untuk mengatur besar kecilnya

diameter pada pulley sekunder. Bentuk dari komponen ini yaitu tirus.

Kenapa tirus ? tentu saja agar pergerakan komponen ini agar dapat

mempengaruhi lebar kecilnya lilitan pada V-Belt.

Gambar 3.59 Secondary sliding sheave

10. Spring

Spring atau Pegas berfungsi untuk dapat mengembalikan posisi

pulley yang bergerak untuk bisa kembali ke posisi awal yaitu posisi dimana

ada pada bagian terluar.

Gambar 3.60 Spring/Pegas

11. Poros Sekunder (Secondary Shaft)

Seconday shaft atau poros sekunder, pada CVT motor matic,

berfungsi untuk meneruskan putaran dari puller sekunder ke powertrain.

Adapun bentuk dari komponen yang satu ini yaitu kopling sentrifugal.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 42


12. Clutch Carrier

Clutch carrier berfungsi untuk menyalurkan putaran dari pulley

sekunder ke bagian gigi reduksi.

Gambar 3.61 Clutch carrier

13. Clutch Housing

Adanya komponen clutch carrier juga membuat setiap pabrikan

motor matic terbaru yang ada saat ini mengharuskan menambahkan

komponen clutch housing atau rumah kopling. Fungsi dari komponen ini

tentu saja untuk meneruskan putaran V-Belt serta menerikan putaran dari

kampas kopling yang selanjutnya akan di teruskan ke roda belakang sepeda

motor.

Gambar 3.62 Clutch Housing

Laporan Praktek Kerja Lapangan 43


E. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Kunci T8

Untuk membuka atau menggencangkan baut.

Gambar 3.63 Kunci T8

2. Impact wrench

Untuk membuka atau menggencangkan mur atau baut.

Gambar 3.64 Impact wrench

3. Mata shock 22 dan 19

Untuk menggencangkan ataupun mengendorkan baut serta mur.

Gambar 3.65 Mata shock 22 dan 19

F. Langkah Pembongkaran:

1. Langsung saja buka cover atau bak cvt dengan menggunakan kunci T8.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 44


Gambar 3. 66 Membuka cover atau bak cvt

2. Setelah baut yang berada pada bak cvt lepas semua.

3. Tarik secara perlahan bagian cover cvt.

Gambar 3.67 Penarikan bagian cover cvt

4. Apabila sedikit susah membuka cover cvt boleh untuk diketok-ketok

sedikit agar mudah lepas.

5. Setelah cover cvt terlepas,tekan terlebih dahulu V-Belt agar menjadi

renggang dengan puli belakang yang masih menjepitnya.

Gambar 3.68 Melepaskan cover cvt

Laporan Praktek Kerja Lapangan 45


6. Lalu lepaskan puli belakang dengan menggunakan impact wrench serta

mata shock 19.

Gambar 3.69 Melepaskan puli belakang

7. Lepaskan mangkuk puli setelah selesai buka juga puli depan

menggunakan impact wrench serta mata shock 22.

8. Lepaskan baut pully depan.

9. Setelah selesai lepaskan puli depan dan puli belakang.

G. Langkah Pemeriksaan:

1. Secara visual V-Belt terlihat retak

2. Secara penggantian berkala 24.000 km

3. Secara pemeriksaan menggunakan alat ukur dengan batas servis 17,5 mm

H. Langkah Pemasangan:

1. Lalu ambil V-Belt dan ganti lah yang baru

2. Lalu pasang puli belakang serta mangkuk puli dan pasang baut 19

3. Setelah selesai pasang puli depan serta baut 22

4. Setelah baut puli belakang dan puli depan terpasang

5. Lalu kencangkan baut tersebut menggunakan impact wrench

Laporan Praktek Kerja Lapangan 46


6. Setelah selesai pasang cover atau bak cvt pasang semua baut 8 dan

kencangkan menggunakan kunci T8

Laporan Praktek Kerja Lapangan 47


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil praktik di atas dapat di simpulan:

Service Advisor(SA) adalah seorang front liner pada sebuah workshop


(bengkel) yang bertugas membantu setiap pelanggan yang ingin melakukan
service perawatan dan perbaikan kendaraan sepeda motor

Melayani kebutuhan pelanggann yang datang dan keluar bengkel dengan


mendengarkan,menganalisa dan menjelaskan tentang kerusakan kendaraan
membuat BKB dan estimasi waktu serta biaya untuk mencapai kepuasan
pelanggan,serta menjaga kerapian data data kendaraan pelanggan.

Setelah melakukan pengujian dan perbaikan pengereman di honda beat fi

dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Hasil pengecekan pengereman maka dapat di tentukan komponen apa saja

yang sudah melebihi batas nilai standart seperti kampas rem cakram, sepatu

rem tromol, seal piston, pengunci sepatu rem dan seal master kaliper.

b. Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas

dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar

sehingga putarannya akan melambat, dengan demikian laju kendaraan

menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem.

c. Spesifikasi sistem pengereman harus mengganti komponen rem, sperti

kampas rem cakram 1,5mm dari plat dudukan, sepatu rem tromol 1 mm, seal

piston sudah keras dan pecah, pengunci sepatu rem sudah berkarat dan seal

Laporan Praktek Kerja Lapangan 48


master kaliper pecah serta keras.5.2 Saran Sebagai masukan agar kerja serta

hasil kerja yang lebih baik.

Setelah melakukan Pergantian roller(beat cub) dapat di ambil kesimpulan

sebagai berikut :

a. Torsi tertinggi didapat pada roller 8 gram dengan menggunakan pegas

CVT 1000 rpm mencapai torsi sebesar 14,88 pada putaran mesin 3701 dan

daya tertingginya sebesar 8,2 hp pada putaran mesin 4588, hal ini terjadi

dikarena ukuran berat roller dan kekerasan pegas sangan seimbang

sehingga data yang didapat sangat bagus.

b. Akselerasi dengan Data Torsi Tercepat diperoleh oleh roller standar 9

Gram menggunakan pegas CVT Standar (800 Rpm) Mencapai waktu

0,14detik dengan Torsi Sebesar 3,52 N.M/Detik. Akselerasi dengan Data

daya tercepat diperoleh oleh roller10 Gram Menggunakan pegascvt 800

Rpm Dengan waktu 0,12 Detik mencapai data Daya sebesar 2,1

N.M/Detik.

c. Semakin ringan roller yang digunakan maka kecepatan putar atau torsi dan

daya semakin meningkat dikarenakan roller ringan lebih cepat terlempar.

Berdasarkan hasil praktik bisa disimpulkan bahwa komponen bearing


sangatlah penting bagi roda sepeda motor, jika sepeda motor tidak memiliki
bearing maka roda sepeda motor tidak dapat berputar dengan baik, dan akan
mengakibatkan roda sepeda motor goyang atau geol.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 49


Berdasarkan hasil pengujian pengaruh lebar V-belt pada sistem CVT
terhadap performa mesin, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Semakin lebar V-belt maka luas penampang belt menjadi lebih besar dan
gaya cengkram belt pada sisi puli lebih tinggi, lebar belt akan susah masuk
ke diameter terkecil dari puli sehingga daya yang dihasilkan tinggi. Sebaliknya
jika belt sempit, dapat dengan mudah masuk ke diameter puli yang terkecil. Torsi
pun jadi lebih tinggi, tetapi daya semakin rendah, karena gerakan V-belt menjadi
terbatas, tidak bisa bergeser ke diameter yang lebih kecil di puli belakang.
Berinteraksi atau menggeluti dunia usaha bukanlah hal yang mudah, ada banyak
hal yang harus dilakukan agar orang yang akan melakukan hubungan kerja
dengan kita dapat terkesima akan apa yang kita lakukan / kerjakan.

B. Saran

Untuk berciptanya kemudahan dalam melaksanaakan Praktik Kerja


Industri, maka penulis memberikan saran yaitu:

1. Kepala sekolah

a. Sebelum Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebaiknya siswa di bekali


keterampilan yang lebih memadai.

b. Guru pembimbing sebaiknya memberikan gambaran nyata tentang


tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)

c. Sekolah sebaiknya menjalin kerja sama dengan bengkel-bengkel


sehingga bisa menjadi wadah bagi para siswa yang telah lulus maupun
yang akan mencari tempat Praktik Kerja Industri

2. Kepala bengkel

a. Tingkatkan tata ruang dan kebersihan lingkungan sehingga dapat


terkesan indah dan rapih di mata pelanggan.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 50


b. Sebaiknya siswa Pkl diberi tugas semaksimal mungkin sehingga siswa
mempunyai banyak pengalaman kerja.

c. Terapkan kedisiplinan dan ketelitiian dalam bekerja untuk lebih


memuaskan pelanggan.

3. Untuk umum

a. Saat melakukan pembelian sperpart harus yang ori dan lebih teliti

membeli sperpart yang lebih bagus.

b. Projeck selanjutnnya pengereman harus digati dengan sistem rem

cakram serta mengganti rem tangan dengan hidraulik.

c. Memperbaiki pipa aliran minyak rem supaya teratur.

d. Melakukan pembongkaran rem harus memakai K3 seperti sar.

e. Meningkatkan performa khususnya pada motor matic tidak harus

merubah..

f. Komponen bagian mesin cukup dengan penggantian komponen CVT

seperti roller, pegas, kampasdan v-belt tersebut bisa meningkatkan

akselerasi dan top speed pada motor matic.

g. Pada penelitian selanjutnya diharapkan ada variasi roller yang lebih

banyak dan menambahkan konsumsi bahan bakar guna mendapatkan

hasil kosumsi bahan bakar pada setiap penggantian roller dan pegas

CVT.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 51


DAFTAR PUSTAKA

https://www.gridoto.com

https://www.dayaauto.co.id

https://turboly.com

https://montir.id

https://kerja.brosispku.com

https://oto.detik.com/motor/d-3243540/honda-uji-keahlian-mekanik-motor-dan-
service-advisor

Laporan Praktek Kerja Lapangan 52


BIOGRAFI

Penulis bernama M.faisal alfarizi, lahir di kota kuningan pada tanggal 25

agustus tahun 2005. Penulis terlahir sebagai anak ke dua (1) dari 4 bersaudara.

penulis memiliki dua saudara laki-laki dan satu saudara perempuan, penulis hidup

dengan keluarga yang harmonis.

Penulis memulai pendidikan di SDN kahiyangan ketika berusia 6 tahun.

Penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 2 MANDIRANCAN dan lulus pada

tahunn 2019. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan di SMK Swadaya PUI

Kuningan mengambil jurusan Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 53


BIOGRAFI

Penulis bernama Heru M Saputra, lahir di kota kuningan pada tanggal 12

april 2005, Penulis terrlahir anak ke (3) dari 3 bersaudara. Penulis memiliki satu

saudara laki laki dan satu saudara perempuan, penulis hidup dengan keluarga

harmonis.

Penulis memulai pendidikan di SDN 1 bojong ketika berusia 6 tahun.

Penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 1 CILIMUS dan lulus pada tahun 2019

kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMK SWADAYA PUI

KUNINGAN mengambil jurusan teknik dan sepeda motor.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 54


BIOGRAFI

Penulis bernama Raehan Padillah, lahir di kota kuningan pada tanggal 5

Maret 2006, Penulis terlahir anak ke (1) dari 1bersaudara.

Penulis memulai pendidikan di SDN KAHIYANGAN ketika berusia 5

tahun lebih 6 jalan. Penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 2

MANDIRANCAN dan lulus pada tahun 2019 kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di SMK SWADAYA PUI KUNINGAN mengambil jurusan teknik

dan sepeda motor.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 55


BIOGRAFI

Penulis bernama Dandi dias saputra,lahir di kota kuningan pada tanggal 27

mei tahun 2005.penulis terakhir sebagai anak ke (2) dari 2 bersaudara.penulis

memiliki satu saudara laki-laki,penulis hidup dengan keluarga yang harmonis.

Penulis memulai pendidikan di SDN kahiyangan ketika berusia 6

tahun.penulis melanjutian pendidikan di SMPN 2 MANDIRANCAN dan lulus

pada tahun 2019.kemudian,penulis melanjutkan di SMK swadaya pui kuningan

mengambil jurusan teknik dan bisnis sepeda motor.

Laporan Praktek Kerja Lapangan 56


Laporan Praktek Kerja Lapangan 57
LAMPIRAN LAMPIRAN

A. Photo-photo Kegiatan

Laporan Praktek Kerja Lapangan 58


Laporan Praktek Kerja Lapangan 59
Laporan Praktek Kerja Lapangan 60

Anda mungkin juga menyukai