PENDAHULUAN
1
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang.
2. Peraturan pemerintah NO. 29 tahun 1990 tentang pendidikan
menengah yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik
sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbale
balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar, dan
meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan
diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengatahuan dan Teknologi
(IPTEK) sera kebudayaan.
3. Kabupaten Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang
berisibahwa“Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui
dua jalur yaitu jalur pendidikan dalam sekolah dan pendidikan luar
sekolah”.
2
1.3. Manfaat Penulisan Laporan Prakerin
Adapun manfaat dari penulisan laporan prakerin adalah sebagai berikut :
1. Siswa dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
2. Menjadi sumber informasi untuk penyempurnaan dan pengembangan
program dan pelaksana Praktik Kerja Industri (Prakerin).
3. Melatih tanggung jawab, disilplin, inisiatif, kesiagaan, motivasi,
inovasi dan keperibadian siswa/siswi.
4. Menambah pembendaharaan diperpustakaan sekolah dan dapat
menunjang pegetahuan bagi siswa angkatan berikutnya.
3
2. Alat-alat yang digunakan masih belum sesuai standart operasional
prosedur (SOP), yang membuat parapekerja sedikit kesulitan dalam
melakukan pekerjaannya, dan harus menggunakan alat-alat seadanya.
3. Pihak perusahaan atau bengkel tersebut belum dapat menerapkan
standart pelindung diri (APD), yang mengharuskan parapekerja untuk
melakukan aktivitas lebih berhati-hati.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI
5
Service masih di percayai oleh masyarakat di sekitar Desa Tulaan
dan sekitarnya.
2.2. Struktur Organisasi Bengkel Deli Service
KEPALA BENGEKEL
WAHYU SYAHPUTRA
MEKANIK KASIR
Visi :
- Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel
- Terkenal dalam menangani segala macam problem motor
- Terkemuka
Misi :
- Mewujudkan pelayanan servis yang professional
- Mewujudkan keahlian mekanik dalam menangani masalah
- Mewujudkan ketepatan analisis dalam menentukan suatu
kerusakan
- Mewujudkan daya tarik seluruh masyarakat ke bengkel ini
6
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1.1. Karburator
7
dengan baik dapat mempengaruhi suplai bahan bakar, dan bila itu terjadi
maka pembakaran menjadi tidak sempurna, akibatnya kendaraan kurang
bertenaga bahkan bisa mogok. Selain itu, pembakaran yang tidak
sempurna dapat mengakibatkan mesin cepat panas dan knalpot
mengeluarkan asap yang tidak normal sehingga mengakibatkan
terjadinya polusi udara.
8
3.1.2. Bagian – Bagian Karburator
9
5. Jarum gas / jarum skep ( Jet needle )
Mengatur jumlah campuran bahan bakar dengan udara yang
masuk melalui spuyer ketika motor digas dengan pembukaan
katup ¼ sampai dengan ¾.
6. Pegas/ per skep ( throttle valve spring )
Mengembalikan posisi skep pada posisi terendah saat kabel gas
dolepas (tidak digas).
7. Pemancar jarum ( main nozzle / needle jet )
Memancarkan bahan bakar waktu motor digas, besarnya diatur
oleh terangkatnya jarum skep.
8. Pemancar utama ( main jet / spooyer )
Memancarkan bahan bakar pada waktu putaran tinggi ( Kabel gas
ditarik penuh )
9. Pemancar kecil / stationer ( slow jet/pilot jet )
Memancarkan bahan bakar ketika motor dalam keadaan
langsam / stationer /idle.
10. Sekerup / baut udara ( air screw )
Mengatur jumlah udara yang bercampur dengan bahan bakar.
11. Sekerup / baut gas ( throttle screw )
Mengatur posisi pembukaan katup/skep untuk posisi langsam
(stationer)
12. Katup cuk ( choke valve )
Menutup saluran udara yang masuk ke karburator agar terjadi
percampuran kaya untuk sementara. Digunakan apabila
menghidupkan mesin dalam keadaan dingin.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1.2. Alat
Alat yang di gunakan :
1. Kunci T 10 mm
2. Kunci pas 10 mm
3. Kunci ring 8 mm
4. Kunci pas 7 mm
5. Obeng Plus (+)
6. Obeng min (-)
7. Tang lancip
8. Kuas Pembersih
9. Rantang bensin
10. Kompresor (Spray Gun)
11
4.1.2. Proses / Langkah Kerja
4.1.2.1. Pembongkaran Karburator
Ada pun langkah-langkah dalam pembongkaran karburator
adalah sebagai berikut :
1. Lepaskanlah sekrup-sekrup yang mengikat mangkuk
pelampung dengan badan karburator.
12
5. Periksa dudukan dari katup jarum (needle valve) dari
keausan, kerusakan dan dari kemungkinan
penyumbatan.
13
11. Perhatikan masing-masing jet dari kemungkinan
keausan atau kerusakan dan jika perlu lakukan
langkah penggantian.
12. Bersihkan karburator dan tiupkan setiap saluran udara
dan bahan bakar yang ada pada badan karburator
dengan menggunakan udara bertekanan.
14
- Needle jet holder
- Main jet (Spuyer utama)
PERHATIAN
Lakukan pemasangan semua komponen dengan hati-
hati karena komponen-komponen tersebut mudah
sekali rusak.
2. Pasang sekrup udara dan kembalikan pada posisi
semula seperti pada langkah pelepasan.
3. Lakukan prosedur penyetelan sekrup pencampur
udara jika sekrup udara diganti baru
4. Pasang pelampung dan katup jarum pada badan
karburator kemudian pasang pin pelampung melalui
badan karburator dan pelampung.
15
PERHATIAN
- Tinggi Pelampung : 10,7 mm
- Peralatan : Karburator float level gauge atau
pengukur tinggi pelampung
6. Pelampung tidak dapat disetel, maka gantilah
pelampung secara keseluruhan, jika saat melakukan
pemeriksaan diperleh tinggi pelampung yang tidak
sesuai dengan spesifikasi.
7. Pasangkan cincin-o yang baru pada mangkok
pelampung.
16
4.2. Hasil Kerja
Ada pun hasil kerja dari pemeriksaan karburator adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Performa Kendaraan
Ketika karburator sudah diservis dan dibersihkan, campuran udara dan
bahan bakar menjadi lebih optimal, sehingga mesin bisa berjalan
dengan lebih baik. Ini dapat meningkatkan performa dan kekuatan
motor.
2. Mengurangi Konsumsi Bahan Bakar
Karburator yang diservis dengan baik dan berfungsi secara optimal
dapat membuat proses pembakaran di dalam mesin lebih efisien,
sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar.
3. Meningkatkan Umur Mesin
Dengan melakukan servis karburator secara rutin, kualitas dan efisiensi
mesin dapat terjaga lebih lama. Hal ini berdampak pada umur panjang
mesin dan daya tahan kendaraan.
4. Mencegah Kerusakan Lebih Lanjut
Karburator yang tidak diservis secara rutin dapat menyebabkan
kerusakan pada komponen lainnya di dalam mesin. Dengan melakukan
perawatan dan servis rutin, Anda dapat mencegah kerusakan lebih
lanjut.
5. Meningkatkan Efisiensi
Karburator yang bekerja secara efisien berarti bahwa kendaraan akan
memiliki akselerasi yang lebih baik dan respons yang lebih cepat
ketika gas diberikan. Hal ini penting untuk keselamatan dan
kenyamanan berkendara.
6. Mengurangi Polusi
Dengan pembakaran bahan bakar yang lebih efisien, emisi gas buang
yang dihasilkan juga akan berkurang. Ini berarti Anda juga membantu
dalam mengurangi polusi udara.
17
4.3. Petunjuk Khusus bagi Pekerja Sepeda Motor ( Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3) )
Beerapa peringatan yang sangat penting untuk di perhatikan bagi
mekanik bengkel Sepeda Motor adalah sebagai berikut :
1. Berpikirlah dulu sebelum melakukan sesuatu pekerjaan. Adakalanya
dengan sedikit saja berpikir sebelum bekerja, suatu bahaya dapat
terhindar.
2. Pada waktu bekerja, pikiran harus konsentrasi terhadap apa yang
sedang dikerjakan. Jika pikiran sedang terganggu oleh hal-hal yang
memang tidak dapat dilupakan janganlah berkerja. lebih baik laporkan
secara terus terang kepada kepala bengkel atau mekanik satu dan dua.
3. Di bengkel tidak diizinkan untuk berkelakar atau bermain- main.
Kelakar atau lelucon tentu saja akan menimbulkan tertawa dan sangat
menyenangkan , tapi kelakar di bengkel mudah sekali berakhir dengan
suatu malapetaka, yang bahkan seseorang akan mendapat cacat seumur
hidup.
4. Yakinlah bahwa anda betul-betul mengerti mempergunakan alat- alat
yang akan dipakat terutama alat yang dapat menimbulkan kecelakaan
seperti alat angkat, alat pengukur (tester) termasuk juga alat yang
berarus listrik. Kalau masih ragu-ragu pelajarilah kembali.
5. Alat-alat dan benda kerja hendaknya selalu dalam keadaan bersih dari
serbuk besi, debu ataupun minyak-minyak.
6. Pada waktu bekerja dengan sistem bahan bakar dan alat-alat listrik,
putuskan kontak dengan battery.
7. Pelajarilah cara mempergunakan alat pemadam kebakaran
(extinguisher) dan pastikan di mana tempat menyimpannya. Jika
terjadi kebakaran harus tahu kepada siapa dan di mana harus
melaporkan. Termasuk juga jika ada bahaya-bahaya lainnya.
8. Pelajaran tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)
hendaknya dipelajari secara teori dan praktek.
9. Pekerja bengkel sepeda motor melanggar undang-undang, bila
melepas, mengganti dengan komponen yang bukan ditentukan pabrik
18
pembuatnya, atau tidak dapat bekerjanya setiap peralatan untuk tujuan
pengaturan kebisingan, seperti melepas atau melubangi knalpot,
melepas saringan peredam suara sehingga terjadi kebisingan dan polusi
udara yang akan berakibat membahayakan kesehatan masyarakat.
10. Pekerja seharusnya memanfaatkan buku spesifikasi teknis kendaraan
dalam melakukan penyetelan jarak, waktu (timing), minyak pelumas
batas kekuatan puntir (torque) memutar baut dan mur sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan pabrik pembuat sepeda motor. Setiap
merek mengeluarkan spesifikasi sendiri.
BAB V
19
PENUTUP
5.2. Saran
Perawatan maupun setting karburator bisa dilakukan sendiri.
Akantetapi, karena adanya bagian-bagian penting yang ada di dalam
karburator ini, disarankan untuk mempercayakan kepada bengkel resmi.
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum menyetel karburator adalah
dengan melihat spesifikasi dari tipe motor. Karena setiap tipe, karbunya
pasti berbeda. Sebaiknya Kita juga bisa melihat kondisi motor apakah sudah
ada perubahan ataupun penambahan pada parts pendukung, seperti knalpot
racing atau yang lainnya. Karena adanya pernggantian ini
bisamempengaruhi setelan pada karburator.
20
5.2.1. Saran Untuk Bengkel
Adapun saran-saran untuk bengkel adalah sebagai berikut :
1. Ikatan Persaudaraan dan keluargaan antar pegawai perlu di
tingkatkan agar terjadinya kerjasama yang optimal dan
terciptanya keadaan yang nyaman untuk bekerja.
2. Mempekerjakan mekanik yang mempunyai pengetahuan
tentang mesin sepeda motor supaya sesuai bidangnya.
3. Kepada pihak bengkel agar lebih meningkatkan disiplin kerja
pada peserta (PRAKERIN) agar pengalaman yang di peroleh
akan maksimal.
4. Diharapkan praktek kerja industri ini dapat berlanjut kepda
adik kelas.
21
5.2.3. Saran Untuk Pembimbing
Guru kurang tegas dengan murid yang sering ngobrol.
lebih kondusif.
22
DAFTAR PUSTAKA
23