Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI “PRAKERIN“ ANGKATAN XVI


SISTEM GARDAN

NAMA : HASIAN MARTUA


NISN : 0035110937
KELAS : XII
BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
OTOMOTIF

SMK NEGERI 1 TAMBUSAI


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU
TP.2021/2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI “PRAKERIN“ ANGKATAN XVI


SISTEM GARDAN

Telah diperiksa,

Ketua Jurusan Pembimbing Perusahaan Guru Pembimbing

M. GUNAWIN, ST ABDUL KARIM M. GUNAWIN, ST

Meyetujui,
Kepala SMK Negeri 1 Tambusai

Wardana,SP,M.Pd
NIP.197604122009031003

ii
LEMBAR KONSULTASI SISWA
Nama Siswa : Hasian Martua

NISN :

Judul Laporan : Sistem Gardan

NO Hari/Tgl/Bln/Thn Revisi Pembimbing Ket

iii
KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat ALLAH SWT, Karena Atas
Petunjuk,Rahmat,Dan Hidayat-Nya Sehingga penulis Dapat Menyelesaikan
Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Di Universitas Pasir
Pengaraian,Tanpa Ada Halangan Apapun Sesusai Dengan Waktu Yang Telah Di
Tentukan.Laporan Ini Disusun Berdasarkan Pengalaman Ilmu Yang Saya Peroleh
Selama Melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Ini Adalah
Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) Dan Ujian Akhir
Nasional (UAN) Dan laporan Ini Sebagai Bukti Bahwa Penulis Telah
Melaksanakan Dan Menyelesaikan Praktek Kerja Industri Di Universitas Pasir
Pengaraian. Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Yang
Telah Saya Tulis Ini Dibuat Dalam Rangka Memenuhi Tugas Dari Sekolah Dan
Sebagai Bahan Pertanggung Jawaban Atas Kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) Di Dunia Usaha Dan Dunia Industri (DU/DI).
Saya Mengucapkan Terima Kasih Kepada Semua Pihak Yang Membantu
Secara Moral Maupun Materi Selama Kegiatan PRAKERIN Terutama Kepada:
1. Bapak Wardana,SP., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Tambusai.
2. Bapak M. Gunawin, ST. selaku Ketua Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif dan guru pembimbing.
3. Bapak Abdul ksrim sagala. Selaku Pemilik perusahaan dan pembimbing
Industri di bengkel.
4. Kedua Orang Tua Penulis Yang Telah Membantu Baik Secara Materi
Maupun Non Materi (Bimbingan Nasehat).
5. Bapak/Ibu Majelis Guru SMK Negeri 1 Tambusai.
Dalu - dalu, 02 Desember 2021
Penyusun,

Hasian Martua
0035110937

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... ii
LEMBAR KONSULTASI...................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................. v
DAFTAR ISI........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................ 1
1.2.. Tujuan Prakerin...................................................................... 2
1.3. Manfaat Prakerin..................................................................... 3
1.4 Waktu Pelaksanaan.................................................................. 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan................................................................. 5
2.2.Strukktur Organisasi................................................................ 6
BAB III PEMBAHASAN TEORI
3.1. Pengertian Gardan (Differential)............................................ 7
3.2. Fungsi Gardan......................................................................... 8
3.3. Komponen Gardan.................................................................. 9
3.4. Langkah Kerja Gardan............................................................ 10
BAB IV PEMERIKSAAN GARDAN
4.1. Kesimpulan............................................................................. 11
4.2.Saran........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

SMK NEGERI 1 TAMBUSAI adalah suatu lembaga pendidikan


yang mempunyai tugas untuk dapat menghasilkan siswa/siswi yang
terampil dalam bidang penguasaan dunia kerja. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka siswa/siswi harus menguasai berbagai kemampuan dan
keterampilan dasar, serta harus memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang
luas dalam bidang dunia kerja. Agar dapat mencapai kepada tujuan
tersebut, maka salah satu cara adalah dengan menerjunkan siswa/siswi
langsung pada dunia kerja yang sebenarnya
Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu bentuk
penyelengara an keahlian professional yang memadukan secara sistematik
dan sinkrinasi pendidikan di sekolah dan dunia usaha atau dunia industri
yang dilakukan dengan bekerja langsung pada duni usaha atau dunia
industri sehingga diperoleh suatu tingkat keahlian professional tertentu yang
dicapai oleh siswa
Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan untuk menambah
keterampilan dan pengetahuan siswa/siswi dalam dunia kerja. Kegiatan
praktek ini dilakukan diberbagai perusahaan atau instansi milik Negara
maupun swasta yang berguna untuk mendapatkan suatu gambaran yang
nyata di dalam mengetahui dunia kerja dan menerapkan ilmu pengetahuan
uang didapat dari akademik pada pekerjaan yang akan digelutinya, apabila
terjun langsung ke dunia kerja tidak mendapat kesulitan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan dapat menerapkan keahlian
yang dimiliki.

vi
1.2. Tujuan Prakerin

Tujuan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan sekolah dengan dunia
industri
2. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3. Mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia
industri.
4. Meningkatkan efektifitas dan efesien proses pendidikan dan pelatihan
kerja yang berkualitas.
5. Menambah keterampilan serta wawaan dalam dunia usaha.
6. Mewujudkan visi dan misi sekolah.
7. Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional

1.3. Manfaat Prakerin

Adapun manfaat dari Prakerin (PraktikKerja Industri) yaitu :


1. Dapat mengenal seperti apa pekerjaan industry di lapangan sehingga
setelah lulus siswa sudah tidak asing lagi dengan dunia kerja.
2. Dapat menambah ketrampilan serta eaeasan dalam dunia usaha.
3. Untuk mengasah ketrampilan yang telah diberikan oleh sekolah, siswa
juga dapat melatih jiwa mandiri, berani, bertanggungjawab,serta
disiplin.
4. Meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawabnya.

1.4. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Prakerin yang telah dilaksanakan oleh saya selama


prakerin di BENGKEL ARYA SAGALA, yang dimulai pada tanggal 7
Januari 2019 sampai dengan tanggal 7 Juli 2019. Dengan itu, maka saya
telah menyeleaikan Prakerin selama bulan di BENGKEL ARYA SAGALA.

vii
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. PROFIL SEJARAH PERUSAHAAN

Bengkel Arya Sagala didirikan oleh bapak abdul karim sagala pada
tahun 2012. Bengkel Arya Sagala melayani perbaikan kendaraan Ringan
(mobil). Lama kelamaan bengkel Arya Sagala mulai berkembang seiring
majunya teknologi.Seiring bertambahnya waktu dan konsumen Bapak Andul
kari9m sagala Memiliki 3 karyawan.

2.2. TRUKTUR PERUSAHAAN

Pemilik Perusahaan : Abdul karim sagala


Mekanik : 1. M isrul juanda batubara
2. P tamrin josua siringi ringo
3. Soprin marpuang

viii
BAB III
PEMBAHASAN

3.1   Pengertian Gardan (Differential)


Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah
komponen pada mobil yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke
poros roda. Putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang
terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan
menggerakkan piston untuk bergerak naik turun. Lalu  gerak naik turun
piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros
engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran
roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan
putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan
dapat berjalan. Jadi urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin
sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

Gambar 3.1
Uni Gardan (Differential)
3.2.   Fungsi Gardan
 Merubah arah putaran mesin
Posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang
menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke
depan. Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan

ix
arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran
mesin menjadi searah dengan arah putaran roda (yaitu maju ke depan).
 Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar.
Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari
suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga
dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui
bahwa selambat – lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan
minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol
berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki
kecepatan hingga 12.000 rpm, berarti poros engkol berputar 12.000 kali
dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar, maka
kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Disinilah
gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut,
sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat
bergerak atau berjalan.
 Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung
lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan
agar mobil dapat  berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda
antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan
membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan
tidak sama, sehingga mobil dapat membelok dengan baik.

Gambar 3.2 Letak Gardan pada mobil


 

x
Jadi jelaslah bahwa gardan memiliki fungsi yang sangat penting pada
mobil, sehingga mobil tersebut dapat berjalan dengan baik.
3.3. Bagian-bagian/ Komponen Gardan

Gambar 3.3 Komponen-komponen Gardan


1.  Rel Axle Housing
Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil,
karena letaknya dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan
atau minibus.
2. Gasket
Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan
bagian ini juga penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan
pada gigi gardan tidak sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi
gardan.
3.  Differential Carrier
Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan
ulang atau penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential
housing.
4.  Differential Ring gear dan drive pinion gear kit
Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup
dengan mengganti bagian bagian ini.
5. Oil Seal
Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing
ini berfungsi mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di

xi
sekitar bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera
mengganti seal baru.
6. Universal joint Flange
Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential
disamping itu ia juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.
7.  Differential Pinion atau montir menyebutnya gigi satelit
Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung
kecepatan roda kiri dan kanan bisa saling menyesuaikan diri.
8. Mur pengancing drive shaft
ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa
apakah masih terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.

3.4.       Langkah Kerja Gardan


Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan
kanan pada saat mobil sedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil
dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau
tergelincir.
Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :
1.    Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan
kanan sama – sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban
yang ditanggung roda kiri danroda kanan adalah sama. Sehingga urutan
perpindahan putaran dari as kopel akanditeruskan untuk memutar drive
pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan ringgear bersama-sama
dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential
case, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan
differentialcase karena antara differential case dan pinion gear
dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda
kanan adalah sama saat jalan lurus, maka pinion gear akan membawa
side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalamsatu kesatuan.
Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar,
pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama-sama

xii
dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila
differential case berputar satu kali, maka side gear juga berputar satu kali
juga, demikian seterusnya dalamkeadaan lurus. Putaran side gear ini
kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan asroda dan kemudian
menggerakkan roda.
2.    Pada saat kendaraan membelok :
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada
roda bagian dalamadalah lebih besar daripada beban yang ditanggung
roda bagian luar. Misalkan sebuahmobil sedang belok ke kiri, maka
beban pada roda kiri akan lebih besar daripada bebanroda kanan. Dengan
demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; Putaran
dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion
akanmemutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential
case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih
besar dari roda kanan saat belok kekiri , maka side gear sebelah kiri akan
memberi perlawanan terhadap pinion gear.

1. Cara kerja gardan


Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan
kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil
dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau
tergelincir. Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut : 
`a.)    Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan
kanan sama – sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban
yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan
perpindahan putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive
pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama –
sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya
differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan
differential case karena antara differential case dan pinion gear
dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda

xiii
kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side
gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan.
Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak
berputar , pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama
– sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila
differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali
juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini
kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian
menggerakkan roda.

b.) Pada saat kendaraan membelok :


Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada
roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung
roda bagian luar. Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban
pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan
demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut; Putaran
dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion
akan memutar ring gear. Dengan berputarnya  ring gear maka differential
case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar
dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan
memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar. Gaya
perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi
berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka
side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan
akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.  Gerakan side gear ini akan
diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar
lebih cepat daripada roda kiri karena  side gear kanan berputar lebih cepat. 

xiv
2. Penggerak Sudut

Gambar 3.4 gardan


a.) Bagian – bagian poros penggerak aksel
1)        RumahPenggerak Aksel

2)        Gigi Pinion

3)        Gigi Korona

4)        Gigi Kerucut Samping/Matahari

5)        Rumah Differensial

6)        Poros Gigi Kerucut Antara

7)        Gigi Kerucut Antara/Planet

8)        Mounting Rumah Penggerak aksel

9)        Tutup Debu

10)    Poros Aksel

11)    Penghubung Bola/Penghubung CV

12)    Bantalan Rumah Diferensial

13)    Bantalan Poros Pinion

xv
14)    Sil Oli

b.) Penggunaan :
Kendaraan dengan motor memanjang, untuk meneruskan putaran
ke roda-roda diperlukan penggerak sudut. Karena arah putaran motor
berbeda dengan arah putaran roda – roda
c.)Fungsi
Merubah arah putaran dari arah putaran mesin ke kanan menjadi arah
putaran maju ke roda – roda
d.)   Jenis Penggerak Sudut
Pada saat sekarang penggerak aksel hanya menggunakan
penggerak sudut roda korona. Tetapi pada sistem lama, misalnya merek
PEUGEOT menggunakan penggerak roda cacing.
Perbandingan gigi pada :

 • Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1


 • Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1
  Jenis biasa :

Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya
digunakan pada truk.

Kerugian :

 • Suara tidak halus


 • Gaya pada gigi besar (Konstruksi Berat)

xvi
Gambar 3.5 Ring gear jenis biasa

Jenis Hypoid :
Sumbu poros pinion tidak segaris dengan aksis roda korona
Konstruksi ini digunakan pada sedan, station dan truk
Keuntungan :

• Suara halus
• Permukaan gigi yang memindahkan gaya lebih besar
• Poros penggerak ( Gardan ) lebih rendah
Kerugian :

• Perlu oli khusus GL 4 atau GL 5


• Gesekan antara gigi lebih besar

2. Penyetelan Penggerak Aksel

Keterangan :

1)   Tinggi pinion

Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi


roda korona

2)   Pre – load pinion

xvii
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan

3)   Celah bebas gigi roda korona (Back Lash)

Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak


menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung

4)   Pre – load bantalan rumah diferensial (Keseluruhan)

Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan /


gerak aksial roda korona

5)   Memeriksa Persinggungan gigi

Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda


korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan
merata

4.)    Bentuk Rumah Aksel ( Penggerak Aksel )


Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :

a.) Aksel Banjo

Gambar 3.6 axel banjo


Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda
korona kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, Station dan
Jep
b.) Aksel Spicer

xviii
Gambar 3.7 Aksel spicer

Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda


korona jenis ini sering digunakan pada jeep dan truk

c.) Aksel Terompet


Gambar 3.8 Aksel terompet

Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah


aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona
biasanya digunakan pada jenis kendaraan berat.

Jaranga lagi digunakan pada kendaraan,karena :

 Konstruksi rumit
 Penyetelan sulit
 Harga mahal

xix
BAB IV
PEMBAHASAN
 
4.1 PEMERIKSAAN SISTEM DIFERENSIAL
Pemeriksaan poros gardan dibagi menjadi 3 bagian \aitu;

1)        Pembongkaran
 Lepas sambungan universal dair diferensial dan bantalan pen\angga tengah
dari rangka kemudian lepaskan poros propeller

 Sebelum melepaskan poros propeller dari flens penyambung jangan lupa


untuk memberi tanda pemasangan.
 Masukkan peralatan khusus ke dalam ujung belakang dari rumah transmisi
untuk mencegah kebocoran oli.

xx
 Siapkan poros propeller di atas bangku kerja

 Beri tanda pemasangan flens yoke dan poros propeller.


 Lepaskan map ring dan buka bantalan spider/ jarum bagian belakang.

 Buka dan lepas snap ring dari bantalan jarum/spider bagian depan.
 Tekan ujung yang satu dari bantalan jarum dengan ragum dan soket
ukuran 14 mm dan 21 mm sehingga sisi lainnya dari batnalan jarum masuk
ke dalam soket ukuran 21 cm

xxi
 Pukul poros propeller hingga bantalan jarum ditarik keluar dan jaga
bantalan tidak boleh berjatuhan.

2)        Pemeriksaan
 Cuci bagian yang dibongkar dan periksa kemungkinan rusak aus atau
berkarat.

xxii
 Periksa bagian yang diberi nomor kemungkinan aus, rusak dan berubah
bentuk
 Yoke sambungan dengan selubung periksa bagian -bagian yang mungkin
aus, rusak dan berubah bentuk.
 Periksa yoke flens sambungan universal kemungkinan aus dan rusak.

3)        Perakitan
 Pasang komponen-komponen poros propeller sesuai nomor urutnya.

xxiii
 pasang pada sipder pada Yoke dengan menggunakan peralatan khusus dan
ragam atau alat pengepres yang lebih dahulu dipasang pada bantalan pada
salah satu bagian spider dengan cara yang sama.

 Sesudah dipsang, pemeriksa kehalusan putaran dengan jalan memutar


selubung atau flens yoke ke kiri dan ke kanan.

 Pasang poros dengan kelengkapan setelah tanda-tanda pemasangan yang


dibuat waktu melepas dicocokkan.

xxiv
 Pada waktu memasang poros propeller 3 sambungan, pertama-tama setel
posis bantalan tengah dalam kendaraan tanpa beban.

 Cocok garis tengah bantalan harus tegak lurus pada garis tengah poros
tengah.
 Setel selesai pemasangan bagian sambungan univesal, selubung yoke yang
masuk ke dalam transmisi harus diberi minyak pelumas
 Keraskan baut pengikat menurut spesifikasinya.

xxv
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat
bermanfaat bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana
cara bekerja dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga
siswa dapat melihat gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang
akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan
dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik,
instansi-instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil,
rajin dan cerdas.

xxvi
Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah
wawasan yang luas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di
tempatinya. Adapula tempat yang disukai yakni diruangan pemilahan arsip,
penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum penulis dapatkan
selama ini, terutama pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program
keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada Pembimbing di Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten yang telah bersedia menerima penulis apa adanya
untuk melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan bersedia
mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.
B. Saran
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama
dalam mencapai tujuan bersama, semoga para siswa dan siswi mendapatkan
banyak pelajaran dan memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya dan
para guru pembimbing dapat memberikan arahan juga perhatian untuk para
siswa dan siswi prakerin.

LAMPIRAN

xxvii
DAFTAR PUSTAKA

Modul Otomotif “MEMPERBAIKI KERUSAKAN PENGGERAK


AKSEL DAN DIFFERENSIAL” disusun oleh Drs. Mardjani dan dimonitor
Sasongko Leksono A. P, ST
Farid, Muhammad, 2013. Pemeliharaan Chasis dan Sistem Pemindah
Tenaga Kendaraan Ringan. Malang: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
http://tyospidermenk.blogspot.com/2011/05/sistem-
differensialgardan.html
http://xlusi.com/wp-content/uploads/2010/12/pemindah-tenaga23.png
http://xlusi.com/wp-content/uploads/2010/12/pemindah-tenaga24.png

xxviii
https://fauzizakariya.wordpress.com/2013/05/24/laporan-prakerin-sistem-
gardan/
http://avengedbarudin1.blogspot.com/2012/09/differential-final-drive.html

IDENTITAS SISWA

1. Nama : HASIAN MARTUA


2. NISN : 0035110937
3. Kelas : XII
4. Bidamg Keahlian : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
OTOMOTIF
5. Tempat, Tanggal Lahir : PADANG JAYA,28 NOVEMBER 2003
6. Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
7. Alamat Siswa : PADANG JAYA
8. Nama Orang Tua : ALI SURAHMAN
9. Alamat Orang Tua : PADANG JAYA

xxix
  

xxx

Anda mungkin juga menyukai