Disusunoleh:
i
Lembar Pengesahan
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PERBAIKAN SISTEM REM
DI CV. DAMERO MOTOR BALIGE
TANGGAL 02 Maret 2021 s/d 02 Juni 2021
Mengetahui:
ii
IDENTITAS SISWA
Sipoholon,12Oktober 2021
Siswa
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis laporan ini, sehingga penulisan
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI.PT
MITSUBISHI NUSANTARA MEDAN. dapat terlaksana dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan dengan bantuan dan bimbingan dari semua pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu
dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Bapak Drs. Jasman Sinaga, selaku Kepala SMK St NAHANSON PARAPAT
2. Bapak Daniel Lumban Tobing, S.T, selaku Kepala Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan otomotif serta Guru pembimbing saya dalam penyusunan
Laporan ini.
3. Bapak Fahmit Aritonang,S.T selaku waka DU/DI.
4. Seluruh guru-guru SMK St.NAHANSON PARAPAT SIPOHOLON yang tidak
dapat saya ucapkan satupersatu.
5. Bapak Eko Sijabat ,selaku Kepala bengkel di perusahaan tersebut.
6. Seluruh karyawan/karyawati di DAMERO MOTOR BALIGE
7. Orang tua terbaik saya selaku Donatur dana terbaik saya selama menjalankan
PRAKERIN ,dan sekaligus doa dan dorongan dari mereka.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyususnan laporan ini.
Sipoholon,12 oktober,2021
Penyusun
Heribertus tambunan
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
IDENTITAS SISWA .................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
BAB I :PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri .......................... 1
1.2 Visi dan Misi SMK St. NAHANSON PARAPAT ........ 2
1.3 Tujuan Praktek Kerja Industri ........................................ 3
BAB II :URAIAN KEGIATAN ........................................................ 4
2.1 Sejarah Perusahaan ........................................................ 4
2.2 Area bengkel................................................................... 5
2.3 Struktur Organisasi ........................................................ 6
2.4 Proses Produksi .............................................................. 7-8
2.4.1 Teori Dasar............................................................ 9-24
2.4.2 Pemeliharaan......................................................... 25-43
2.5 Pemasaran ....................................................................... 42
2.6 Pengolahan Limbah ........................................................ 44
BAB III :PENUTUP ........................................................................... 45
3.1 Kesimpulan ..................................................................... 46
3.2 Saran-saran ...................................................................... 47
LAMPIRAN :
- Jurnal / Agenda
- Daftar hadir
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 VISI dan MISI SEKOLAH
A.Visi
Mewujudkan SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon sebagai basis pendidikan
dan pelatihan perkembangan teknologi otomotif dan Komputer Jaringan secara
profesional
B.Misi
Menyiapkan seluruh sumber daya yang ada pada sekolah untuk:
1. Menghasilkan lulusan dalam bidang otomotif dan Komputer Jaringan
menguasai kompetensi dalam bidang masing-masing.
2. Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi secara
profesional.
3. Memberdayakan potensi dan kondisi sekolah berbasis kerja sama, pelayanan
yang sinergis terhadap peningkatan mutu tamatan dan kemandiria sekolah.
URAIAN KEGIATAN
3
2.2 AREA BENGKEL
4
MITSUBISHI NUSANTARA MEDAN berdiri sejak 5 tahun yang lalu dengan struktur sebagai
berikut :
MANAGER
EKO SIJABAT
KEPALA BENGKEL
BAJA SIDABUTAR
MANDOR
-EKO SIJABAT
MEKANIK
* BAJA SIDABUTAR
* AGUS HUTAJULU
* WAING
5
2.4 PROSES PRODUKSI
1.Customer Masuk Bengkel
Customer akan dituntun oleh satpam menuju tempat pemeriksaan mobil yang
dilakukan oleh SA. Lalu SA (service advisor) akan menemui customer yang akan
menservice mobilnya. Pada saat itu juga SA akan menanyakan keluhan dari customer
dan mengecek kondisi mobil dan barang yang ada di dalam mobil untuk mengisi
daftar pada SPK ( SURAT PERINTAH KERJA )
1. Setelah SPK (SURAT PERINTAH KERJA) selesai diisi menurut keluhan
customer maka mobil akan dibawa oleh Mandor itu sendiri, dan setelah tes jalan
maka langsung diberikan ke mekanik:
a. Jika keluhan mobil itu ringan (ganti, kampas rem, ganti oli transmisi, oli mesin,
filter oli, filter udara, dll) maka pekerjaan itu akan langsung diberikan kepada
mekanik.
b. Jika pekerjaan service itu dinilai berat (mesin nglitik, nyendat-nyendat atau
adanya bunyi-bunyian, mesin tidak bertenaga dsb.) maka pekerjaan itu akan
terlebih dahulu diberikan kepada Foreman untuk dicoba terlebih dahulu, baru
kemudian diberikan kepada mekanik untuk ditindaklanjuti.
2. Pekerjaan seorang mekanik
Seorang mekanik akan mengerjakan pekerjaan service sesuai panduan WO (work
order), jika ada pekerjaan diluar WO (work order) maka mekanik akan melapor ke
Foreman dan akan disampaikan ke SA untuk mendapat persetujuan dari customer.
Jadi seorang mekanik tidak boleh mengerjakan pekerjaan diluar panduan WO (work
order).
3. Kebutuhan Spare Parts
Jika saat pekerjaan berlangsung dibutuhkan spare parts maka seorang mekanik akan
membawa kertas WO (work order) ke ruang spare parts room untuk mengambil
spare parts yang dibutuhkan.
4 Fasilitas KonsumenSaat mobil diservice, customer akan dipersilahkan menunggu
diruang tunggu. Untuk menunggu mobilnya yang sedang di service dan free wifi.
5 Setelah mobil selesai di servis, mekanik memberikan WO (work order) kepada
Foreman.
6 Dan tugas Foreman selanjutnya adalah melakukan test drive bersama
mekanikterhadap mobil yang telah selesai di servis tersebut, test drive dilakukan
apabila mobil tersebut servicenya dinilai berat (misal : turun mesin, ada bunyi-
6
bunyian, mesin tak bertenaga, rem blong dsb.) Setelah selesai test drive maka WO
dan mobil akan di serahkan ke SA.
7 Setelah mobil selesai di servis, customer akan dipanggil untuk melakukan
administrasi. Kemudian mobil di serahkan ke customer melalui SA (service advisor).
7
2.4.1. TEORI DASAR
SISTEM REM (BREAK SISTEM)
MITSUBISHI EXPANDER
8
2.4.1.2 TIPE-TIPE SISTEM REM
1. REM TROMOL
Rem tromol/drum brake adalah salah satu tipe rem yang kekuatan tenaga
pengeremannya meperoleh dari sepatu rem yang menekan permukaan tromol/brake
drum bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan putaran roda. Karena self-
energizing action yang metimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga
mengembangnya sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar meakibatkan oleh
usaha pedal relatif kecil.
Pada rem tipe tromol ini memiliki beberapa tipe yang umumnya kita kenal.
Tipe-tipe itu adalah leading trailing, two leading, uni servo, ataupun tipe dua-servo.
Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup kuat serta
lembut, sehingga cocok dipakai pada mobil berbobot besar
Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini bersifat tertutup
Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingikan rem cakram, karena arah gerakan
ini akan menimbulkan sedikit kerugian tenaga.
9
A. Prinsip Kerja Rem Tromol
Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan ini
akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas. Sehingga putaran
roda akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak dibagian
dalam.Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk mangkuk yang kita
kenal sebagai tromol rem.
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka duua buah
kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan tersebut akan
membuat kampas rem menekan permukaan dalam tromol rem. Sehingga terjadilah
gesekan yang akan menghentikan putaran tromol dan roda.
2. REM CAKRAM
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari besi
tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad)
yang mendorong da menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan
antara disc pad dan cakram.
10
Gambar 4 Rem cakram
Karateristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self
energizing action), daya pengereman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktuasi koofisen
gesek yang menghasilkan kestabilan tinggi. Selain itu, karena permukaan bidang gesek
selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mengurangi dan menjamin
dari terkena air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuran. Ukuran disc
pad agak terbatas dan ini berkaitan dengan aksi self energizing limited. Sehingga perlu
tambahan tekanan hidraulik yang lebih besar untuk mendapatkan gaya pengereman yang
efisien. Pad juga akan lebih cepat aus daripada sepatu rem pada rem tromol. Tetapi
konstruksi yang sederhana mudah pada perawatan serta penggantian pad.
Jepitan kampas rem pada sebuah piringan ini, digerakan oleh piston yang terdapat
didalam caliper rem. Saat kita menginjak pedal rem, maka cairan hidrolik akan mengalir
11
dan menekan piston didalam kaliper rem. Piston yang tertekan ini akan bergerak
menekan dua buah kampas rem dengan arah saling mendekati secara segaris.
Ditengah dua kampas rem terdapat sebuah piringan rem yang terhubung dengan roda.
Sehingga gerakan kampas rem yang saling mendekati akan menjepit piringan rem.
Untuk lebih detail, anda bisa simak Cara kerja rem cakram hidrolik.
Dengan model yang terbuka, membuat pelepasan panas menjadi lebih baik
sehingga rem tidak gampang panas.
Daya pengereman mencapai 100% karena metode yang digunakan adalah jepitan.
Kekurangan RemCakram
Memiliki luas kampas yang lebih kecil sehingga daya pengereman tidak sekuat
rem tromol
Lebih cepat aus karena metode "jepitan" pada rem cakram membuat penekanan
kampas menjadi besar
Dengan model terbuka, kaliper berpotensi kemasukan kotoran yang bisa merusak
kaliper.
Pada beberapa jenis, velg pada roda yang menggunakan rem cakram akan lebih
kotor.
12
Gambar 6 Konstruksi sistem rem.
13
Bila permukaan gesek sepatu rem aus berlebihan, rem akan bergetar. Sepatu rem
harus diperiksa secara diteliti setiap kali rem dibongkar untuk mencegah problem
tersebut.
14
berubah ubah.Umumnya kanvas (lining) terbuat dari campuran fiber metallic, brass,
lead, plastic, dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.
Gambar 10 Kanvas rem
4.Tromol rem
Tromol rem umumnya terbuat dari besi tuang (gray iron gras) dan gambar
penampangnya seperti terlihat pada gambar dibawah.Tromol re mini letaknya sangat
dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan da berputar bersama roda.Ketika kanvas
menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas tersebut
dapat mencapai suhu setinggi 200 sampai 300.
Pegas pengembali berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (Brake shoe) keposisi
semula pada saat tekanan silinder roda turun.
15
C.Tipe Tromol Rem
1. Tipe leading trailing
16
2. Tipe two leading
3. Tipe uni-servo
17
Gambar 11 Tromol tipe uni servo
Tipe uniservo mempunyai silinder roda tunggal dengan satu piston saja, dan
penyetelannya berhubungan dengan sepatunya.
4. Tipe duo servo
18
TIPE SOLID TIPE VENTILASI TIPE SOLID DENGAN TROMOL
Gambar15Cakram(disc rotor)
2. Pad Rem
Pad (disc pad) biasa dibuat dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi.Tipe
ini disebut dengan “semi metalic disc pad”. Pada pad diberi garis celah untuk
menunjukan tebal pad (batas yang dijinkan). Dengan demikian dapat mempermudah
pengecekan keausan pad.Pada beberapa pad, penggunaan metalic plate (disebut dengan
anti-squel shim) dipasangkan pada sisii piston untuk mencegah bunyi saat berlaku
pengereman.
Kanvas rem memiliki ketebelan sebagai berikut:
Ketebalan minimum : 1.0 mm (0,039 in)
Ketebalan standar : 9.0 mm (0,354 in)
3. Caliper
19
Gambar 17 Caliper
Caliper juga disebut calyper body, memegang piston-piston dan dilengkapi dengan
saluran gimana minyak rem disalurkan ke silinder.Caliper dikelompokkan sebagai
berikut menurut jenis pemasangannnya
Terdapat 2 jenis caliper yang sering di gunakan pada kendaran
1.Type Fixed caliper (type tetap)
Type caliper ini konstruksinya terpasang dua silinder yang bekerja secara
hidroponik menekan pad dari dua arah.
Prinsip Kerjanya
Pada saat terjadi tekanan akibat hidropolik oil pres-sure maka piston akan mendorong
kedua pad dan pegas karet hingga pad menekan cakram. Pada saat tekanan hilang maka
pegas karet akan mengembang (reaksi) dan kedudukan pad rem kembali pada keadaan
semula.
Gambar 19 TypeFloating
20 Caliper
D.OVERHOUL SISTEM REM TROMOL
1. PEMBONGKARAN
Menyiapkan toolbox peralatan
Lepaskan tutup hub dan tempatkan di atas lantai yang bersih
Kendorkan baut-baut roda dengan kunci roda
Dongkrak bagian belakang kendaraan menggunakan dongkrak hidrolik,
kemudian pasang jack stand.
Lepaskan mur roda dan roda belakang
Lepaskan tromol rem yang terpasang pada flens poros yang ditahan dengan skrup
atau mur
Lepas tuas rem tangan sehingga tromol dapat dilepas
Jika berkarat, bersihkan bagian pemusat pada flens roda dengan kertas gosok dan
beri oli untuk memudahkan pelepasan tromol.
Seandainya tromol tidak dapat dilepas dengan tangan, tromol dapat dilepas
dengan cara memasangkan baut pada lubang – lubang ulir yang tersedia (pada
tromol) untuk pelepasan biasanya memekai baut 12, kemudian memutar baut
secara bergantian setiap satu putaran kedalam sampai tromol terlepas. Agar lebih
mudah sambil di pukul dengan palu.
Lepas spring retainers dengan menggunakan SST, kemudian lepas pegas
penekan.
Lepas pegas pembalik dengan menggunakan kunci SST, ketika melepas pegas
pembalik harus berhati-hati agar tidak merusak karet
penutup silinder roda
Lepas sepatu rem
Lepas Automatic adjust lever
Melepas tuas rem parkir
Melepas silinder roda
Lepaskan hubungan pipa saluran minyak rem dari silinder roda
Lepaskan baut-baut yang mengikatkan silinder pada piring jangkarnya.
Angkat dan keluarkan silinder roda
E.OVERHOUL REM CAKRAM
21
Alat :
1. Kunci kombinasi no 12,14,
2. Obeng (─)
3. Kunci shock 21
4. Kunci Roda
5. Jack Stand
Bahan:
1. Kertas pasir
2.Air
2. Oli Gemuk
A. Melepas
1. Angkat kendaraan dengan dongkrak atau Car Lift dan
a. Kendorkan mur-mur roda
b. Bersihkan kaliper dengan udah
2. Amankan kepala sub-pen dengan kunci dan buka baut kaliper
3.Tarik kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukkan baut yang telah lepas kedalam
plat penahan agar kaliper tidak terjatuh.
4.Jangan melepas slang rem
a.Jangan melepas kaliper dari plat penahan
b.Jangan menginjak pedal rem pada waktu kaliper tidak terpasang
5.Buka pad rem
6.Buka pad dalam
7.Buka pad luar bersama dengan simnya
2.PEMILIHARAAN SISTEM REM
1.LANGKAH PENCEGAHAN TROUBLESHOOTING
Harus hati-hati saat penggantian part kesalahan penggantian dapat mempengaruhi
kinerja sistem rem dan mengakibatkan pengendaraan yang membahayakan. Ganti
part-part dengan part yang memiliki nomor part yang sama atau yang setara.
Adalah sangat penting untuk menjaga kebersihan komponen dan tempat kerja saat
mereparasi sistem rem.
Bila kendaraan dilengkapi dengan sistem komunikasi mobile, referensi ke
peringatan dalam bagian PENDAHULUAN.
22
Harus hati-hati ketika menggunakan magnet karena magnet-magnet tersebut dapat
mempengaruhi kinerja speed sensor.
Karena brake line diklasifikasikan sebagai salah satu part penting yang berhubungan
dengan keamanan, maka pastikanlah untuk melepas komponen-komponen jika
terdapat kebocoran minyak rem. Jika terdapat sesuatu yang tidak normal, ganti
komponen dengan yang baru.
Ketika melepas komponen-komponen rem, lindungi sambungan pipa rem untuk
mencegah benda asing seperti debu atau kotoran masuk ke dalam pipa.
Jangan merusak atau mengubah bentuk pipa rem ketika melepas atau memasangnya.
Ketika memasang grommet ke bodi, pastikan bahwa pipa rem melewati bagian
tengah grommet.
Jangan biarkan brake fluid menempel pada permukaan bercat seperti pada bodi
kendaraan. Jika brake fluid mengenai permukaan bercat, bersihkanlah dengan
segera.
23
PERHATIAN: Cuci dengan segera bila terdapat brake fluid menempel di atas
permukaan cat manapun.
PETUNJUK : Jika pekerjaan apapun dilakukan pada brake system atau
ketika diduga ada udara pada saluran rem, membuang udara dari sistem.
*a MAX Line
*b MIN Line
24
a. Ulangi Langkah C dan D sampai brake fluid yang baru keluar.
a. Kencangkan bleeder plug.
Momen:
Rem Depan: 8.3 N*m{ 85 kgf*cm , 74 in.*lbf }
Rem Belakang: 11 N*m{ 110 kgf*cm , 8 ft.*lbf }
a. Ulangi prosedur di atas untuk mengeluarkan udara dari saluran rem untuk setiap
roda.
BRAKE PEDALPENYETELAN
a. Lepas sekrup dari bagian bawah dari lower steering column cover.
25
a. Sambil memutar steering wheel assembly ke kanan dan kiri, lepas 2 sekrup.
a. Tekan ke sisi kanan dan kiri pada lower steering column cover untuk melepas 4 claw
dan lepas lower steering column cover.
*2 Push Rod
*3 Lock Nut
*a Ketinggian Pedal
26
b) Tinggi brake pedal dari lantai:
c) untuk K3-VE:133 mm (5.236 in.)
d) untuk 3SZ-VE:129 mm (5.079 in.)
e) Bila ketinggian pedal tidak benar, setel pedal itu.
c. Setel tinggi brake pedal.
a) Lepas hubungan konektor dari stop light switch assembly.
b) Putar stop light switch berlawananjarum jam, dan lepas switch itu.
c) Kendorkan mur pengunci clevis.
d) Setel tinggi pedal dengan memutar pedal push rod.
Tinggi brake pedal dari lantai:
untuk K3-VE:133 mm (5.236 in.)
untuk 3SZ-VE:129 mm (5.079 in.)
e) Kencangkan mur pengunci clevis.
Momen: 26 N*m{ 265 kgf*cm , 19 ft.*lbf }
f) Masukkan stop light switch assembly ke dalam penyetel sampai menyentuh stop
light switch cushion.
PERHATIAN: Jangan terlalu menekan brake pedal.
Teks dalam Gambar
*1 Penyetel
*2 Cushion
27
g) Putar stop light switch 90° searah jarum jam untuk memasangnya.
PERHATIAN:Jangan terlalu menekan brake pedal.
Teks dalam Gambar
*1 Shaft
28
b. Bebaskan parking brake lever. Dengan keadaan mesin hidup, injaklah pedal dan
ukur jarak cadangan seperti ditunjukkan.
Jarak cadangan pedal dari lantai:
untuk K3-VE (tanpa ABS):
Lebih dari 98 mm (3.858 in.) pada 294 N (30 kgf, 66.1 lbf)
untuk K3-VE (dengan ABS):
Lebih dari 96 mm (3.78 in.) pada 294 N (30 kgf, 66.1 lbf)
untuk 3SZ-VE (tanpa ABS):
Lebih dari 94 mm (3.7 in.) pada 294 N (30 kgf, 66.1 lbf)
untuk 3SZ-VE (dengan ABS):
Lebih dari 92 mm (3.622 in.) pada 294 N (30 kgf, 66.1 lbf)
Bila tidak benar, lakukan troubleshoot pada sistem rem.
29
a. Set SST pada master cylinder dan bagian bawah batang SST hingga mulai
menyentuh piston.
SST09737-00013
PETUNJUK: SST 09737-00012 juga dapat digunakan.
a. Berikan kapur pada ujung rata batang SST. Putar SST terbalik dan ukur celah
antara brake booster push rod dan SST.
Clearance (Celah) standar:0 mm (0 in.)
*a Menggunakan Kapur
Jika terdapat celah antara SST main body dan shell dari brake booster, berarti
push rod menonjol terlalu jauh. Jika kapur tidak menyentuh ujung brake booster
push rod, tonjolan push rod tidak mencukupi.
30
b. Jika celah tidak sesuai standar, setel panjangnya dengan memutar ujungnya
mengggunakan SST dan putar ujung rod dengan obeng socket 7 mm
SST09737-00020
PERHATIAN: Periksa celah push rod lagi setelah penyetelan.
8.Membuang udara dalam system hidrolisMemompa-mompa pedal rem kemudian
menahan pedal remnya pada saat mulai terasa hantaman/gaya tolak dari pedal. Pada saat
pedal masih dalam posisi ditekan /ditahan, selanjutnya membuka baut nipel bleeding
secukupnya dengan cara mengendorkan baut nipel bleeding dengan menggunakan kunci
nipel. Kemudian mengencangkan kembali baut nipel setelah udara dan minyak rem
keluar.
Melakukan langkah tersebut berulang-ulang hingga tidak ada gelembung udara yang
keluar melalui selang
9. PEMERIKSAAN REM CAKRAM
31
1. PERIKSA BRAKE CYLINDER DAN PISTON
Periksa cylinder bore dan piston dari korosi dan tergores.Bila perlu, ganti disc brake
cylinder dan piston.
*1 Penggaris
32
b. Tebal standar:9.0 mm (0.354 in.)
c. Ketebalan minimum:1.0 mm (0.039 in.)
d. Bila ketebalan pad lining sama atau kurang dari ketebalan minimum, ganti disc brake
pad kit.
3.Penggantian kanvas/pad rem
a. Apabila keadaan rodanya sudah terlepas, maka langsung saja melepas
baut pengikat caliper rem, kemudian mengangkat caliper rem.
33
d. Memberikan vet pada bagian ujung-ujung pad rem dan pada bagian
permukaan pad rem yang bersinggungan dengan piston dan caliper
rem.
e. Memasangkan pad rem pada dudukannya.
34
Pastikan bahwa disc brake pad support memiliki kelenturan yang memadai, ini
bukan perubahan bentuk, retak atau aus, dan hal ini semua karat dan kotoran telah
dihilangkan.
Bila perlu, ganti disc brake pad support plate.
*1 Mikrometer
35
a. Periksa gerak bebas arah aksial bearing dan periksa runout dari axle hub (Lihat
halaman.
*1 Dial Indicator
a. Menggunakan dial indicator, ukur runout disc 10 mm (0.394 in.) dari tepi luar
front disc.
Runout disc maksimum:0.06 mm (0.0024 in.)
Jika runout melebihi maksimum, ubahlah posisi pemasangan disc dan axle sampai
runout menjadi minimal. Jika runout melebihi maksimum meskipun posisi
pemasangan telah diubah, gerinda disc. Bila ketebalan disc kurang dari minimum,
ganti front disc.
36
Putar dan kembangkan penyetel. Kontak brake
shoes dengan rear brake drum sub-assembly.
Pelebar
a. Tekan automatic adjust lever menggunakan obeng. Putar dan regangkan penyetel
menggunakan obeng yang lain.
Contract
a. Putar dan regangkan penyetel sampai brake shoe tidak bisa menyentuh rear brake
drum sub-assembly, dan kemudian putar penyetel 180 derajad lebih dan regangkan.
a. Pasang hole plug.
a. Lepas wheel nuts.
a. Pasang roda belakang.
a. Lepas rear console box assembly.
37
a. Putar mur penyetel kabel sampai langkah parking brake lever terkoreksi ke range
spesifikasi.
Teks dalam Gambar
b. Langkah parking brake lever:4 sampai 7 klik pada 196 N (20 kgf, 44 lbf)
m. Operasikan tuas rem parkir 3 sampai 4 kali, dan periksa langkah tuas rem parkir.
n. Periksa apakah rem parkir pakem atau tidak.
o. Pasang rear console box assembly.
38
Wiring diagram sistem rem ABS
39
3. Switch Lampu Rem : mendeteksi tanda pengereman dan mengirimkan signal ke ABS
computer.
4. Anti-Lock Warning Light : lampu menyala sebagai peringatan bahwa pada ABS ada
yang tidak berfungsi.
5. ABS Actuator : mengontrol tekanan minyak rem pada masing-masing wheel cylinder
dengan signal dari ABS computer.
6. ABS Computer : dengan signal-signal dari masing-masing speed sensor komputer
menghitung jumlah akselerasi dan deselerasi, dan mengirim signal ke ABS
actuator.
G.PEMASARAN
Bengkel DAMERO MOTOR BALIGE merupakan bengkel dengan service yang
memadai dibarengi dengan mekanik yang sudah berpengalaman dalam bekerja.
Untuk menawarkan kepada konsumen, Bengkel DAMERO MOTOR BALIGE
menawarkan beberapa fasilitas yang diberikan kepada customer diantaranya sebagai
berikut :
1. Antar jemput kendaraan, dimaksudkan untuk membantu konsumen yang sibuk
sehingga mobilitas konsumen tidak terganggu.
2. Menyediakan jasa 24 jam siap bekeja
H.PENGOLAHAN LIMBAH
1. Limbah Oli
40
Oli-oli bekas yang sudah tidak digunakan akan disimpan pada sebuah kaleng
drem besar. Apabila semua drum penampung oli sudah penuh, maka oli akan
diambil oleh pembeli oli yang sudah menjadi langganan bengkel.
e. Filter Oli Bekas
Filter oli bekas dari kendaraan yang sudah tidak terpakai akan dikumpulkan dan
kemudian filter oli tersebut di jual ke pengepull filter oli bekas/pengepul barang
bekas.
f. Sampah – sampah yang tidak terpakai
Sampah – sampah yang tidak terpakai akan dibuang ke dalam tempat sampah.
Sampah – sampah yang telah buang tersebut akan di pilah dan yang masih
mempunyai nilai jual akan di jual kembali, contohnya : Botol oli, kaleng injector
cleaner, botol minyak rem, baut bekas, timbel,Dll
BAB III
PENUTUP
Puji dan syukursaya panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA KUASA atas
segala karunia dan limpahan rahmat-Nya. Sehingga penyusunan laporan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) yang saya laksanakan di Bengkel DAMERO MOTOR BALIGE
dapat terselesaikan. Laporan ini sayasusun berdasarkan atas segala yang saya peroleh
selama melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Bengkel DAMERO MOTOR
BALIGE. Saya sangat menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan bisa dikatakan jauh dari sempurna, untuk itu saya meminta maaf apabila
di dalam laporan ini banyak terdapat kesalahan-kesalahan dalam hal materi, tata tulis dan
lain sebagainya, dan saya akan selalu dengan senang hati menerima kritik dan saran dari
Bapak Guru/Pembimbing Di Sekolah. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
Bengkel DAMERO MOTOR BALIGE atas diberikannya tempat dan kepercayaannya
kepada saya dalam menjalankan pekerjaan selama Praktek Kerja Industri.
41
Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini, disamping
sebagai salah syarat untuk mengikuti Ujian Nasional, Saya juga merasakan berbagai
manfaat dan pengalaman yang berharga diantaranya yaitu : kemampuan kerja, motivasi
kerja, inisiatif, kreativitas, hasil kerja yang berkualitas, dan kedisiplinan, serta
produktivitas kerja. Selama Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) saya banyak
memperoleh pengalaman dan pelajaran berharga yang selama ini tidak diperoleh di
bangku sekolah. Saya juga berharap, semoga pelajaran berharga yang saya peroleh
selama Praktek Kerja Industri di bengkel DAMERO MOTOR dapat bermanfaat dan
menjadi salah satu bekal untuk saya dalam meraih suatu kesuksesan di masa mendatang.
Demikianlah laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang saya susun, apabila terdapat
kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca, saya mohon maaf. Bagi semua pihak
yang membantu dan mendukung terlaksanakannya Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini
saya ucapkan banyak terima kasih. Saya juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
A.KESIMPULAN
Dalam kegiatan selama praktek kerja industri di bengkel DAMERO MOTOR
BALIGE, kami dapat mengambil kesimpulan baik atas apa yang telah kami peroleh
disana. Selama saya menjalankan praktek kerja industri kami mendapat banyak hal
yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya, antara lain adalah :
1) Selama praktek kerja industri siswa dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi
seorang karyawan di dalam sebuah perusahaan, sehingga saya mendapatkan
suatu pengalaman kerja.
2) Dengan adanya praktek kerja industri siswa mendapatkan banyak ilmu yang
mungkin belum didapat selama di sekolah.
3) Dengan adanya praktek kerja industri siswa dapat mempelajari bagaimana untuk
membangun, mengembangkan, dan menjalankan suatu lapangan pekerjaan
dengan baik.
4) Dengan adanya praktek kerja industri siswa dilatih untuk menjadi seorang yang
mandiri, disiplin, percaya diri, professional dan bertanggung jawab.
5) Selama saya menjalankan praktek kerja industry juga saya dapat banyak
pengalam kerja bahkan dalam pergaulan .
42
B.SARAN-SARAN
Adapun beberapa saran saya setelah menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) yang mungkin dapat berguna baik bagi sekolah, para pembaca
maupun untuk kemajuan pendidikan bersama, yaitu
1) Sebaiknya guru pembimbing dari sekolah lebih aktif dalam mengawasi dan
meninjau siswa selama pelaksanaan praktek kerja industri.
2) Kami harap hubungan antara pihak sekolah, pihak industri dan pihak siswa dapat
terus berlanjut, tidak hanya sebatas selama kegiatan peaktek kerja industri saja.
3) Apabila terdapat informasi dari sekolah yang sekiranya penting bagi siswa,
dimohon pihak sekolah memberitahukan jauh hari kepada siswa yang sedang
menjalankan praktek kerja industri.
4) Menjaga nama baik sekolah, industri, diri sendiri maupun orang lain itu penting.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin), tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
atau referensi yang ada hubungannya dengan laporan ini.
Dimohon kritik dan saran yang membangun bagi penulis agar dapat mengoreksi
segala kekurangan dalam makalah yang telah saya buat ini. Semoga kedepannya
bisa menjadi lebih baik. Terimakasih.
43
44