Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI(PRAKERIN)

DI BENGKEL TOYOTA BAKKARA


Jln. Pardangguran Sipoholon
SISTEM REM MOBIL
LAPORAN INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK
MENGIKUTI UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) DAN UJIAN
AKHIR SEKOLAH (UAS)

Disusun oleh:

Nama : KOKO MARTONDI SIRINGO-RINGO

Kelas : XII TKR 3


Bidang keahlian : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
NISN : 0031333812
SMK St. NAHANSON PARAPAT SIPOHOLON
Jl. BALIGE KM-7, SIPOHOLON
Tapanuli Utara, Sumatra Utara
2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Nama : Koko Martondi Siringo-ringo

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

Diperiksa Dan Disahkan Oleh:

Kepala Program TKR Pembimbing Sekolah

Daniel Lumbantobing, S.T


Partomuan Lumbantobing, S.Pd

Mengetahui

Kepala Sekolah Waka DU/DI

Drs. Jasman Sinaga Fahmith Aritonang, S.T

NIP. 1964021419890410001

ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis laporan ini, sehingga penulisan
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI BENGKEL TOYOTA
BAKKARA dapat terlaksana dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan dengan bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Bapak Drs. Jasman Sinaga, selaku Kepala Sekolah SMK St NAHANSON
PARAPAT.
2. Bapak Daniel Lumban Tobing, S.T, selaku Kepala Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan otomotif serta Guru pembimbing saya dalam penyusunan Laporan
ini.
3. Bapak Partomuan L.Tobing selaku pembingbing.
4. Bapak Fahmit Aritonang,S.T selaku waka DU/DI.
5. Seluruh guru-guru SMK St.NAHANSON PARAPAT SIPOHOLON yang tidak
dapat saya ucapkan satu persatu.
6. Bapak Darwin ,selaku Kepala bengkel di perusahaan tersebut.
7. Seluruh karyawan/karyawati di BENGKEL TOYOTA BAKKARA
8. Orang tua terbaik saya selaku Donatur dana terbaik saya selama menjalankan
PRAKERIN ,dan sekaligus doa dan dorongan dari mereka.
9. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam proses penyususnan laporan ini.

Sipaholon, 18 Maret 2021


Penyusun

Koko Martondi Siringo-ringo

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .……………………………………………………… v
BAB I :PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Praktek Kerja Industri .......................... 1
B. Visi dan Misi SMK St.NAHANSON PARAPAT ......... 2
C. Tujuan Praktek Kerja Industri ....................................... 2
BAB II :URAIAN KEGIATAN ........................................................ 3
A. Sejarah Perusahaan ........................................................ 3
B. Area bengkel................................................................... 3
C. Proses Produksi ............................................................. 4
D. I.Teori Dasar................................................................... 6
II.Pemeliharaan............................................................... 16
E. Pemasaran ...................................................................... 28
F. Pengolahan Limbah ....................................................... 28
BAB III :PENUTUP ........................................................................... 30
A. Kesimpulan .................................................................... 31
B. Saran-saran .................................................................... 31
LAMPIRAN :
- Sertifikat
- Foto copy Buku Jurnal Kegiatan

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri

Setiap perusahaan atau rofessi mempunyai harapan bahwa dalam usaha yang
dijalankan dapat berjalan dengan baik, rofes serta terus mengalami kemajuan yang
pesat. Dengan demikian, sebuah perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang
mempunyai etos kerja yang tinggi dan berkualitas.
Sekarang ini sudah memasuki era modern yang pesat sehingga persaingan dalam
dunia usaha akan semakin berat seiring waktu berjalan. Oleh karena itu, kita harus
mempunyai semangat kerja yang tinggi dan profesionalitas jika kita ingin menjadi
sumber daya manusia yang baik dan berkualitas tinggi. Kita harus melihat ke depan,
dimana negara-negara maju saat ini sudah semakin banyak dan masing masing
Negara maju tersebut berlomba lomba menciptakan teknologi/inovasi terbaru
terutama di dalam bidang teknologi.
Kita harus dapat mengantar negara yang berkembang ini menuju jenjang yang lebih
baik lagi dan dapat bersaing sehat melawan Negara Negara maju tersebut, Melihat
dari situ semua, untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas sudah saatnya
sekolah sebagai institusi pencetak lulusan terbaik yang memiliki ilmu pengetahuan
harus menjembatani siswa dengan mengirimkan siswa untuk mengikuti praktek kerja
rofessi di suatu perusahaan atau rofessi.
Hal ini tak lepas dari penerapan Pendidikan Sistem Ganda yang diterapkan di
sekolah kejuruan,yaitu suatu perpaduan antara rofession di sekolah dan rofession di
dunia usaha. Melalui praktek rofessi inilah diharapkan agar siswa mendapat
pengalaman kerja dan dapat menjadi tenaga kerja yang rofessional, berkualitas dan
mempunyai etos kerja yang tinggi.

1
B. VISI DAN MISI SMK St.Nahanson Parapat Sipaholon

A.Visi
Mewujudkan SMK St. Nahanson Parapat Sipoholon sebagai basis pendidikan dan
pelatihan perkembangan teknologi otomotif dan Komputer Jaringan secara
profesional
B.Misi
     Menyiapkan seluruh sumber daya yang ada pada sekolah untuk:

1. Menghasilkan lulusan dalam bidang otomotif dan Komputer Jaringan menguasai


kompetensi dalam bidang masing-masing.
2. Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu berkompetisi secara profesional.
3. Memberdayakan potensi dan kondisi sekolah berbasis kerja sama, pelayanan
yang sinergis terhadap peningkatan mutu tamatan dan kemandiria sekolah.

C. Tujuan Praktik Kerja Industri

Tujuan dilaksanakannya PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) adalah


sebagai berikut :
1. Memberi pengalaman dan pengetahuan kepada siswa dalam dunia usaha atau
industri.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan segala sesuatu yang
diajarkan di sekolah ke dunia kerja atau dunia industri.
3. Melatih kerjasama siswa dalam bekerja.
4. Melatih kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
5. Mempersiapkan siswa smk untuk memasuki dunia kerja agar dapat menjadi
lulusan yang terjun ke dunia usaha maupun dunia Industri.
6. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan, pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional.
7. Sekolah memperoleh tambahan wacana untuk tambahan pengembangan silabus
dan proses belajar mengajar agar sesuai dengan tuntutan dunia industri serta
mendapat peluang yang lebih besar dalam pemasaran tamatan.
8. Mampu menyesuaikan diri, bersikap baik,melatih diri dan berdisplin dalam
bekerja di dunia usaha maupun di dunia industri dan sebagainya.

2
BAB II

URAIAN KEGIATAN
A. SEJARAH PERUSAHAAN
BENGKEL TOYOTA BAKKARA merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa perawatan dan perbaikan (maintenance dan service) kendaraan bermotor
roda empat. Perusahaan ini berdiri pada16 JUNI 1995, yang berlokasi di jalan
Pardangguran, Sipaholon.
Dan perusahaan ini juga menempatkan mekanik yang berpengalaman dan beretos kerja
yang tinggi, sehingga dalam melakukan pengerjaan atau proses perbaikan mobil, akan
mudah diselesaikan dengan benar.
Perusahaan ini juga memiliki fasilitas yang memadai dan juga sparepart yang lengkap,
sehingga sampai sekarang perusahaan ini masih banyak didatangi oleh peminat
nya/customer karna pelayanan nya yang sangat baik dimata masyarakat sekitar maupun
luar daerah,perusahaan ini juga menyediakan jasa Derek 24 jam,sekarang perusahaan ini
mempunyai karyawan kurang lebih 10 orang.

B. AREA BENGKEL

Secara keseluruhan area BENGKEL TOYOTA BAKKARA seluas dengan


pembagian area sebagai berikut :
1.Luas Perusahaan : 60X100 M
2. Ruangan yang ada di Perusahaan
 Ruang Cat  Kamar mandi
 Bengkel  Ruang Sparepat
 Ruang Tunggu  Gudang
 Ruang kepala Bengkel
1 Mesin Las 1 Unit
2 Bor Duduk 1 Unit
3 Jack Stand 10 Buah
4 Crocodile Jack 4 Unit
5 Air Gun 1 Unit
6 Kompresor 4 Unit
7 Momen Wrench 3 Unit
8 Battery Tester 1 Unit
9 Multi Tester 1 Unit
10 Tampungan Oli 3 Unit
11 Gerobak Sorong 4 Unit
12 Kunci L 3 Unit
13 Palu 3 Kg 3 Set
14 Sst Oli Filter 1 Unit
15 Alas Tidur 2 Set
16 Bor Tangan 1 Unit
17 Gerinda 3 Unit
18 Dongkrak Botol 8 Unit

3
Berdiri sejak 25 tahun silam dengan struktur sebagai berikut :

KEPALA BENGKEL
-Horas Bakkara

MEKANIK:
-Jhon - Tulus

-Kristian - Febri

- Calvin - F. Marpaung

- Tommy - R.Panggabean

C.PROSES PRODUKSI

1.Customer Masuk Bengkel


Customer akan dituntun oleh satpam menuju tempat pemeriksaan mobil yang dilakukan
oleh SA. Lalu SA (service advisor) akan menemui customer yang akan menservice
mobilnya. Pada saat itu juga SA akan menanyakan keluhan dari customer dan mengecek
kondisi mobil dan barang yang ada di dalam mobil untuk mengisi daftar pada
SPK( SURAT PERINTAH KERJA )
1. Setelah SPK (SURAT PERINTAH KERJA ) selesai diisi menurut keluhan customer
maka mobil akan dibawa oleh Mandor itu sendiri, dan setelah tes jalan maka langsung
diberikan ke mekanik:
a. Jika keluhan mobil itu ringan (ganti, kampas rem, ganti oli transmisi, oli mesin,
filter oli, filter udara,dll) maka pekerjaan itu akan langsung diberikan kepada
mekanik.
b. Jika pekerjaan service itu dinilai berat( mesin nglitik, nyendat-nyendat atau adanya
bunyi-bunyian, mesin tidak bertenaga dsb. ) maka pekerjaan itu akan terlebih
dahulu diberikan kepada Foreman untuk dicoba terlebih dahulu, baru kemudian
diberikan kepada mekanik untuk ditindaklanjuti.
2. Pekerjaan seorang mekanik
Seorang mekanik akan mengerjakan pekerjaan service sesuai panduan WO (work order),
jika ada pekerjaan diluar WO (work order) maka mekanik akan melapor ke Foreman dan
akan disampaikan ke SA untuk mendapat persetujuan dari customer. Jadi seorang
mekanik tidak boleh mengerjakan pekerjaan diluar panduan WO (work order).
4
3. Kebutuhan Spare Parts
Jika saat pekerjaan berlangsung dibutuhkan spare parts maka seorang mekanik akan
membawa kertas WO (work order) ke ruang spare parts room untuk mengambil spare
parts yang dibutuhkan.
4 Fasilitas Konsumen Saat mobil diservice, customer akan dipersilahkan menunggu
diruang tunggu. Untuk menunggu mobilnya yang sedang di service dan free wifi.
5 Setelah mobil selesai di servis, mekanik memberikan WO (work order) kepada Foreman
6 Dan tugas Foreman selanjutnya adalah melakukan test drive bersama mekanik terhadap
mobil yang telah selesai di servis tersebut, test drive dilakukan apabila mobil tersebut
servicenya dinilai berat (misal : turun mesin, ada bunyi-bunyian, mesin tak bertenaga,
rem blong dsb.) Setelah selesai test drive maka WO dan mobil akan di serahkan ke SA.
7 Setelah mobil selesai di servis, customer akan dipanggil untuk melakukan administrasi.
Kemudian mobil di serahkan ke customer melalui SA (service advisor).

5
1.TEORI DASAR

(BREAK SISTEM)
TOYOTA AVANZA E M/T
A. PENGERTIAN SISTEM REM
Rem di rancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan
kendaraan serta untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Peralatan ini
sangat penting sebagai alat keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman.
Menurut para ahli permobilan rem merupakan kebutuhan sangat penting untuk
keamanan berkendara dan juga dapat berhenti di tempat manapun, dan dalam berbagai
kondisi dapat berfungsi dengan baik dan aman.

Gambar 1 Prinsip kerja rem


B. PRINSIP KERJA SISTEM REM
a. Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dIbebaskan
b. (tidak di hubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap
bergerak.Kelemahan ini harus di kurangi dengan maksud untuk menurunkan
kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti.
c. Mesin mengubah energi panas menjadi energy kinetic (energi gerak) untuk
menggerakkan kendaraan.Sebaliknya, rem mengubah energi kinetic kembali
menjadi energy panas untuk menghentikan kendaraan.Umumnya, rem bekerja di
sebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak
putar.Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang
ditimbulkan antara dua Objek

6
C.TIPE-TIPE SISTEM REM
1. REM TROMOL
Rem tromol/drum brake adalah salah satu tipe rem yang kekuatan tenaga
pengeremannya meperoleh dari sepatu rem yang menekan permukaan tromol/brake
drum bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan putaran roda. Karena self-
energizing action yang metimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga
mengembangnya sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar meakibatkan oleh
usaha pedal relatif kecil.
Pada rem tipe tromol ini memiliki beberapa tipe yang umumnya kita kenal. Tipe-
tipe itu adalah leading trailing, two leading, uni servo, ataupun tipe dua-servo.

Gambar 2 Komponen rem tromol


Kelebihan rem tromol

 Lebih awet karena memiliki kampas rem yang lebar

 Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup kuat serta lembut,
sehingga cocok dipakai pada mobil berbobot besar

 Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini bersifat tertutup

Kekurangan rem tromol

 Sifatnya yang tertutup membuat pelepasan panas sedikit terganggu

 Karena arah gerakan saling menjauhi, membuat rem kurang responsif

 Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingikan rem cakram, karena arah gerakan ini
akan menimbulkan sedikit kerugian tenaga.

7
A. Prinsip Kerja Rem Tromol

Gambar 3 Prinsip Kerja Rem Tromol

Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan. Gesekan ini
akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas. Sehingga putaran roda
akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak dibagian dalam.Lalu
dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk mangkuk yang kita kenal sebagai
tromol rem.
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka duua buah
kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan tersebut akan membuat
kampas rem menekan permukaan dalam tromol rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan
menghentikan putaran tromol dan roda.

B. Komponen-Komponen Rem Tromol


1. Backing plat
Backing plat di buat dari baja pres yang dibuat pada axle housing atau axle carier bagian
belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plat, maka aksi daya pengereman
tertumpu pada backing plate.
Bila permukaan gesek sepatu rem aus berlebihan, rem akan bergetar. Sepatu rem harus
diperiksa secara diteliti setiap kali rem dibongkar untuk mencegah problem tersebut.

Gambar 4 Backing plat


8
2. Silinder roda
Silinder roda terdiri dari beberapa komponen seperti yang terlihat pada gambar.Setiap
roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda.Ada sistem yang menggunakan dua
piston untuk menggerakkan kedua sepatu rem, yaitu satu piston untuk setiap silinder roda,
sedangkan sisi lainnya hanya menggunakan satu piston untuk menggerakkan hanya sepatu
rem.
Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya
kekuatan pegas pembalik septu rem, dan pegas kompresi yang mengkerut.

Gambar 5 Silinder roda

3. Sepatu rem dan kanvas rem


Sepatu rem , seperti juga tromol memiliki bentuk setengah lingkaran. Biasanya sepatu
rem dibuat dari pelat baja.Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeling (pada kendaraan
besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan
tromol.Kanvas ini harus dapat menahan panas dan aus dan harus mempunyai koofisien
gesek yang tinggi.Koofisien tersebut harus bisa bertahan oleh keadaan temperature yang
berubah ubah.Umumnya kanvas (lining) terbuat dari campuran fiber metallic, brass, lead,
plastic, dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.

 
Gambar 6 Kanvas rem

4.Tromol rem
Tromol rem umumnya terbuat dari besi tuang (gray iron gras) dan gambar penampangnya
seperti terlihat pada gambar dibawah.Tromol re mini letaknya sangat dekat dengan sepatu
rem tanpa bersentuhan da berputar bersama roda.Ketika kanvas menekan permukaan bagian
dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi
200 sampai 300.

9
Gambar 7 Konstruksi Rem tromol

5. Pegas pengembali (Return Spring)

Pegas pengembali berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (Brake shoe) keposisi
semula pada saat tekanan silinder roda turun.

Gambar 8 Pegas Pengendali

C. Tipe Tromol Rem


1. Tipe leading trailing

Gambar 9 Tromol tipe leading trailing


Seperti terlihat pada gambar, bagian ujung atas masing-masing sepatu rem ditekan
membuka oleh silinder roda (wheel cylinder), sedangkan bagian ujung bawah berputar atau
mengembang. Tipe ini hanya terdapat pada silinder roda tunggal (single wheel
cylinder).Bila tromol berputar kearah depan, seperti arah panah, dan pedal rem di injak,
maka bagian ujung atas sepatu ditekan mambuka ke sekeliling ujung bawah oleh silinder
roda dan berlaku daya pengereman terhadap tromol. Sepatu bagian kiri disebut leading shoe
dan sepatu kanan disebut trailing shoe.Bila tromol berputar pada arah berlawanan (arah
mundur), maka leading shoe menjadi trailing shoe dan sebaliknya. Tetapi kedua-duanya
tetap menekan dengan gaya pengereman yang sama dengan pada saat putaran maju. Leading
shoe lebih cepat aus dibandingkan dengan trailing shoe, bila rem sering digunakan dalam
putaran gerak maju.
Tipe ini digunakan pada rem belakang kendaraan penumpang dan kendaraan jenis
komersil.

10
2. Tipe two leading

Gambar 10 Tromol tipe two leading


Tipe two leading shoe dibagi menjadi 2 : single action dan double action. Tipe single
action two leading shoe mempunyai dua silinder roda yang masing-masing mempunyai satu
piston pada tiap sisinya. Bila rem bekerja, kendaraan dalam kondisi perak maju, maka kedua
sepatu akan berfungsi sebagai leading shoe. Apabila tromol berputar pada arah jarum panah
(maju), maka tipe ini mempunyai tekan pengereman yang tinggi. Tetapi, ada suatu kerugian
pada tipe ini, bila rem berputar dalam arah yang berlawanan, maka kedua sepatu akan
bekerja sebagai trailing shoe dan menghasilka tenaga dan menghasilkan tenaga pengereman
yang kecil.
Tipe ini digunakan pada rem depan kendaraan penumpang dan niaga. Tipe double action
two leading mempunyai dua silinder roda, dan pada setiap sisinya terdapat dua torak. Bila
tipe single action bekerja sebagai self energizing force dalam satu arah saja. Maka tipe
double action ini efisiensi dalam dua arah, maju dan arah mundur. Tipe ini banyak
digunakan pada rem belakang kendaraan niaga.

3. Tipe uni-servo

 
Gambar 11 Tromol tipe uni servo

11
Tipe uniservo mempunyai silinder roda tunggal dengan satu piston saja, dan
penyetelannya berhubungan dengan sepatunya.
4. Tipe duo servo

Gambar 12 Tromol tipe duo servo


Tipe ini merupakan versi penyempurnaan uni-servo yang mempunyai dua piston pada
setiap silinder rodanya. Selama silinder roda menekan sepatu rem selama bekerja, maka tipe
ini mempunyai gaya pengereman yang tinggi terhadap tromol tanpa terpengaruh oleh gerak
putaran roda.

2. REM CAKRAM
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat dari besi
tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang
mendorong da menjepit cakram.Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara
disc pad dan cakram.

 
Gambar 13 Rem cakram

Karateristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self energizing
action), daya pengereman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktuasi koofisen gesek yang
menghasilkan kestabilan tinggi.Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena
udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mengurangi dan menjamin dari terkena air.

12
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuran. Ukuran disc pad
agak terbatas dan ini berkaitan dengan aksi self energizing limited. Sehingga perlu tambahan
tekanan hidraulik yang lebih besar untuk mendapatkan gaya pengereman yang efisien. Pad
juga akan lebih cepat aus daripada sepatu rem pada rem tromol. Tetapi konstruksi yang
sederhana mudah pada perawatan serta penggantian pad.

A. Prinsip Kerja Rem Cakram

Gambar 14 Prinsip Rem Cakram


Jepitan kampas rem pada sebuah piringan ini, digerakan oleh piston yang terdapat
didalam caliper rem.Saat kita menginjak pedal rem, maka cairan hidrolik akan mengalir dan
menekan piston didalam kaliper rem. Piston yang tertekan ini akan bergerak menekan dua
buah kampas rem dengan arah salingmendekati secara segaris. Ditengah dua kampas rem
terdapat sebuah piringan rem yang terhubung dengan roda. Sehingga gerakan kampas rem
yang saling mendekati akan menjepit piringan rem.
Untuk lebih detail, anda bisa simak Cara kerja rem cakram hidrolik.
Kelebihan Rem Cakram

 Memiliki bentuk yang ringkas sehingga cocok untuk kendaraan kecil


 Dengan model yang terbuka, membuat pelepasan panas menjadi lebih baik sehingga
rem tidak gampang panas.
 Daya pengereman mencapai 100% karena metode yang digunakan adalah jepitan.
 Durabilitas juga cukup baik meski kondisi rem basah.
Kekurangan RemCakram

 Memiliki luas kampas yang lebih kecil sehingga daya pengereman tidak sekuat rem
tromol
 Lebih cepat aus karena metode "jepitan" pada rem cakram membuat penekanan
kampas menjadi besar
 Dengan model terbuka, kaliper berpotensi kemasukan kotoran yang bisa merusak
kaliper.
 Pada beberapa jenis, velg pada roda yang menggunakan rem cakram akan lebih
kotor.

13
B. Komponen Komponen Rem Cakram
1. Piringan
Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa
(solid) dan berlubang-lubang untuk ventilasi. Tipe cakram lubang terdiri dari dari pasangan
piringan yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik, kedua-duanya untuk
mencegah fading dan menjamin umur pad panjang atau tahan lama.

TIPE SOLID            TIPE VENTILASI      TIPE SOLID DENGAN TROMOL


Gambar 15 Cakram(disc rotor)
2. Pad Rem
Pad (disc pad) biasa dibuat dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi.Tipe ini
disebut dengan “semi metalic disc pad”. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tebal
pad (batas yang dijinkan). Dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan
pad.Pada beberapa pad, penggunaan metalic plate (disebut dengan anti-squel shim)
dipasangkan pada sisii piston untuk mencegah bunyi saat berlaku pengereman.
Kanvas rem memiliki ketebelan sebagai berikut:
Ketebalan minimum : 1.0 mm (0,039 in)
Ketebalan standar : 9.0 mm (0,354 in)

Gambar 16 Pad rem


3. Caliper

Gambar 17 Caliper
Caliper juga disebut calyper body, memegang piston-piston dan dilengkapi dengan
saluran gimana minyak rem disalurkan ke silinder.Caliper dikelompokkan sebagai berikut
menurut jenis pemasangannnya.
14
Terdapat 2 jenis caliper yang sering di gunakan pada kendaran
1. Type Fixed caliper (type tetap)
Type caliper ini konstruksinya terpasang dua silinder yang bekerja secara hidroponik
menekan pad dari dua arah.
 Prinsip Kerjanya

Pada saat terjadi tekanan akibat hidropolik oil pres-sure maka piston akan mendorong
kedua pad dan pegas karet hingga pad menekan cakram. Pada saat tekanan hilang maka
pegas karet akan mengembang (reaksi) dan kedudukan pad rem kembali pada keadaan
semula.

Gambar 18. Type Fixed Caliper

2. Type floating caliper dan cara kerjanya


Pada type ini hanya dilengkapi satu silinder yang terpasang pada slide pins yang bekerja
secara hidrolik. Piston akan bergerak menekan dari sisi dalam, sedangkan caliper terpasang
tetap pada knakel kemudi. Akibat tekanan ini maka pad akan terdorong dengan pegas karet.
Ketika tekanan hilang maka pad akan kembali ke posisi semula.

Gambar 19 TypeFloating Caliper

15
2.PEMILIHARAAN SISTEM REM
1.LANGKAH PENCEGAHAN TROUBLESHOOTING
 Harus hati-hati saat penggantian part kesalahan penggantian dapat mempengaruhi
kinerja sistem rem dan mengakibatkan pengendaraan yang membahayakan. Ganti part-
part dengan part yang memiliki nomor part yang sama atau yang setara.
 Adalah sangat penting untuk menjaga kebersihan komponen dan tempat kerja saat
mereparasi sistem rem.
 Bila kendaraan dilengkapi dengan sistem komunikasi mobile, referensi ke peringatan
dalam bagian PENDAHULUAN.
 Harus hati-hati ketika menggunakan magnet karena magnet-magnet tersebut dapat
mempengaruhi kinerja speed sensor.
 Karena brake line diklasifikasikan sebagai salah satu part penting yang berhubungan
dengan keamanan, maka pastikanlah untuk melepas komponen-komponen jika terdapat
kebocoran minyak rem. Jika terdapat sesuatu yang tidak normal, ganti komponen
dengan yang baru.
 Ketika melepas komponen-komponen rem, lindungi sambungan pipa rem untuk
mencegah benda asing seperti debu atau kotoran masuk ke dalam pipa.
 Jangan merusak atau mengubah bentuk pipa rem ketika melepas atau memasangnya.
 Ketika memasang grommet ke bodi, pastikan bahwa pipa rem melewati bagian tengah
grommet.
 Jangan biarkan brake fluid menempel pada permukaan bercat seperti pada bodi
kendaraan. Jika brake fluid mengenai permukaan bercat, bersihkanlah dengan segera.
1. PERIKSA LEVEL FLUIDA

a. Periksa level fluida.


Jika permukaan brake fluid lebih rendah dari MIN line, periksa dari kebocoran dan
periksa disc brake pad. Jika perlu, isi kembali reservoir dengan brake fluid ke MAX line
setelah perbaikan atau penggantian.
Fluida: SAE J1703 atau FMVSS No. 116 DOT 3

16
PERHATIAN: Cuci dengan segera bila terdapat brake fluid menempel di atas
permukaan cat manapun.
PETUNJUK : Jika pekerjaan apapun dilakukan pada brake system atau
ketika diduga ada udara pada saluran rem, membuang udara dari
sistem.

1. ISI RESERVOIR DENGAN BRAKE FLUID

a. Isi reservoir dengan brake fluid.


Teks dalam Gambar 

*a MAX Line

*b MIN Line

b. Fluida : SAE J1703 atau FMVSS No. 116 DOT3


c. PERHATIAN: Tambahkan brake fluid untuk menjaga permukaan minyak rem
antara garis MIN dan MAX pada reservoir ketika membuang udara
pada sistem rem.

2. GANTI BRAKE FLUID

a. Hubungkan vinyl tube ke bleeder plug.


a. Injak brake pedal beberapa kali, kemudian kendorkan baut bleeder dengan pedal
tetap ditekan (Langkah C).
a. Saat titik di mana minyak telah berhenti keluar, kencangkan baut bebaskan
brake pedal (Langkah D).
a. Ulangi Langkah C dan D sampai brake fluid yang baru keluar.
a. Kencangkan bleeder plug.
Momen:
Rem Depan: 8.3 N*m{ 85 kgf*cm , 74 in.*lbf }
Rem Belakang: 11 N*m{ 110 kgf*cm , 8 ft.*lbf }
17
3. BRAKE PEDAL PENYETELAN

a) Periksa ketinggian brake pedal.


Teks dalam Gambar 

*1 Stop Light Switch

*2 Push Rod

*3 Lock Nut

*a Ketinggian Pedal
b) Tinggi brake pedal dari lantai:
c) untuk K3-VE: 133 mm (5.236 in.)
d) untuk 3SZ-VE: 129 mm (5.079 in.)
e) Bila ketinggian pedal tidak benar, setel pedal itu.
c. Setel tinggi brake pedal.
a) Lepas hubungan konektor dari stop light switch assembly.
b) Putar stop light switch berlawananjarum jam, dan lepas switch itu.
c) Kendorkan mur pengunci clevis.

18
d) Setel tinggi pedal dengan memutar pedal push rod.
Tinggi brake pedal dari lantai:
untuk K3-VE:133 mm (5.236 in.)
untuk 3SZ-VE:129 mm (5.079 in.)
e) Kencangkan mur pengunci clevis.
Momen: 26 N*m{ 265 kgf*cm , 19 ft.*lbf }

f) Masukkan stop light switch assembly ke dalam penyetel sampai menyentuh stop light
switch cushion.
PERHATIAN: Jangan terlalu menekan brake pedal.
Teks dalam Gambar 

*1 Penyetel

*2 Cushion

*3 Stop light switch

g) Putar stop light switch 90° searah jarum jam untuk memasangnya.
PERHATIAN: Jangan terlalu menekan brake pedal.
Teks dalam Gambar 

*1 Shaft

*2 Stop light switch

0.2 sampai 2.8 mm


*a
(0.008 sampai 0.110 in.)

h) Periksa celah stop light switch.


Clearance pada stop light switch:
0.2 sampai 2.8 mm (0.008 sampai 0.110 in.)
19
i) Hubungkan konektor ke stop light switch assembly.
j) Matikan mesin dan tekan kebawah brake pedal beberapa kali hingga tidak ada lagi
vakum tertinggal di dalam booster.
k) Injak pedal hingga mulai terasa ada tahanan. Ukur jarak seperti ditunjukkan.
Pedal free play: 0.5 sampai 2.0 mm (0.020 sampai 0.079 in.)
Jika free play brake pedal tidak sesuai spesifikasi, periksa celah stop light switch.

a. Periksa jarak cadangan brake pedal.


Teks dalam Gambar 

*a Jarak pedal reserve

b. Bebaskan parking brake lever. Dengan keadaan mesin hidup, injaklah pedal dan ukur
jarak cadangan seperti ditunjukkan.
Jarak cadangan pedal dari lantai:
untuk K3-VE (tanpa ABS):
Lebih dari 98 mm (3.858 in.) pada 294 N (30 kgf, 66.1 lbf)
untuk K3-VE (dengan ABS):
Lebih dari 96 mm (3.78 in.) pada 294 N (30 kgf, 66.1 lbf)
untuk 3SZ-VE (tanpa ABS):
Lebih dari 94 mm (3.7 in.) pada 294 N (30 kgf, 66.1 lbf)
untuk 3SZ-VE (dengan ABS):
Lebih dari 92 mm (3.622 in.) pada 294 N (30 kgf, 66.1 lbf)
Bila tidak benar, lakukan troubleshoot pada sistem rem.

4. PEMERIKSAAN MASTER CYLINDER


PERHATIAN:
 Master cylinder dan piston dirancang sehingga piston dapat fall out dengan mudah.
Mencegah hal ini dengan memastikan ujung dari master cylinder menghadap ke bawah
keika menangani master cylinder.
 Pastikan benda asing tidak menempel pada piston dari master cylinder. Bila benda
asing menempel, bersihkan dengan kain. Kemudian oleskan grease lithium soap base
glycol ke seluruh bagian luar lingkaran dari permukaan kontak piston.
20
5. MEMERIKSA DAN MENYETEL BRAKE BOOSTER PUSH ROD PETUNJUK:
Setel booster push rod kemudian master cylinder gantilah dengan yang baru. Penyetelan
tidak diperlukan ketika master cylinder dipasang dan booster diganti dengan yang baru.

Teks dalam Gambar 

*a Menggunakan Kapur

Jika terdapat celah antara SST main body dan shell dari brake booster, berarti push
rod menonjol terlalu jauh. Jika kapur tidak menyentuh ujung brake booster, Push rod,
tonjolan push rod tidak mencukupi.

b. Jika celah tidak sesuai standar, setel panjangnya dengan memutar ujungnya
mengggunakan SST dan putar ujung rod dengan obeng socket 7 mm
PERHATIAN: Periksa celah push rod lagi setelah penyetelan.
21

6. MEMBUANG UDARA DALAM SISTEM


Hidrolis Memompa-mompa pedal rem kemudian menahan pedal remnya pada saat
mulai terasa hantaman/gaya tolak dari pedal. Pada saat pedal masih dalam posisi ditekan
/ditahan, selanjutnya membuka baut nipel bleeding secukupnya dengan cara mengendorkan
baut nipel bleeding dengan menggunakan kunci nipel. Kemudian mengencangkan kembali
baut nipel setelah udara dan minyak rem keluar.
Melakukan langkah tersebut berulang-ulang hingga tidak ada gelembung udara yang
keluar melalui selang
7. PEMERIKSAAN REM CAKRAM

8. PERIKSA BRAKE CYLINDER DAN PISTON


Periksa cylinder bore dan piston dari korosi dan tergores. Bila perlu, ganti disc brake
cylinder dan piston.

22

9. PERIKSA KETEBALAN PAD LINING


a. Menggunakan penggaris, ukur tebal pad lining.

Teks dalam Gambar 

*1 Penggaris

b. Tebal standar:9.0 mm (0.354 in.)


c. Ketebalan minimum: 1.0 mm (0.039 in.)
d. Bila ketebalan pad lining sama atau kurang dari ketebalan minimum, ganti disc brake
pad kit.
3. Penggantian kanvas/pad rem
a. Apabila keadaan rodanya sudah terlepas, maka langsung saja melepas baut
pengikat caliper rem, kemudian mengangkat caliper rem.

Mengangkat caliper rem


b. Melepas pad rem beserta plat peredam bunyi dari dudukannya.

Melepas pad rem

23

a. Mengepres piston rem menggunakan alat pres piston.


Perhatian :
Pada saat pengepresan piston, perhatikan ketinggian minyak rem pada
reservoir tank master silinder (meluap atau tidak), biasanya meluap, jika
meluap segera di siram pakai air biasa agar tidak merusak cat.
b. Memasangkan plat peredam bunyi dan indicator keausan pad rem pada
pad rem yang baru.
c. Memberikan vet pada bagian ujung-ujung pad rem dan pada bagian
permukaan pad rem yang bersinggungan dengan piston dan caliper rem.
d. Memasangkan pad rem pada dudukannya.
Memasang pad rem
e. Menurunkan caliper dengan hati-hati supaya boot (karet pelindung) tidak rusak.

memasang caliper rem


a ) Memasangkan baut pengikat caliper.
b) Memasang selang saluran minyak rem yang menuju ke caliper rem.
c) Menambahkan minyak pada reservoir tank sampai batas ketinggian
maksimal kemudian melakukan langkah pembuangan udara pada system
rem.
d) Memasang roda dan mengecek kembali apakah rem macet atau tidak
setelah dilakukan langkah pembongkaran

24

10. PERIKSA KETEBALAN DISC

a. Menggunakan micrometer, ukur tebal disc.

Teks dalam Gambar 

*1 Mikrometer

b. Tebal standar: 18.0 mm (0.709 in.)


c. c.Ketebalan minimum: 17.0 mm (0.669 in.)
d. Bila ketebalan disc kurang dari minimum, ganti front disc.

5. PERIKSA RUNOUT DISC

a. Periksa gerak bebas arah aksial bearing dan periksa runout dari axle hub (Lihat halaman.

Teks dalam Gambar 

*1 Dial Indicator

a. Menggunakan dial indicator, ukur runout disc 10 mm (0.394 in.) dari tepi luar front
disc.
Run out disc maksimum:0.06 mm (0.0024 in.)

25

Jika runout melebihi maksimum, ubahlah posisi pemasangan disc dan axle sampai
runout menjadi minimal. Jika runout melebihi maksimum meskipun posisi pemasangan
telah diubah, gerinda disc. Bila ketebalan disc kurang dari minimum, ganti front disc.

10. PEMERIKSAAN REM TANGAN/PARKING BRAKE


1. MEMERIKSA LANGKAH PARKING BRAKE LEVER
Perlahan-lahan tarik parking brake lever ke posisi terpakai penuh, hitung jumlah klik.
Langkah parking brake lever: 4 sampai 7 klik pada 196 N (20 kgf, 44 lbf)
2. SETEL LANGKAH PARKING BRAKE LEVER
a. Lepas roda belakang.
a. Untuk sementara pasang wheel nut.
a. Lepas hole plug.

Putar dan kembangkan penyetel. Kontak


brake shoes dengan rear brake drum sub-
assembly.
Teks dalam Gambar 

*1 Tuas penyetel otomatis

Pelebar

a. Tekan automatic adjust lever menggunakan obeng. Putar dan regangkan penyetel
menggunakan obeng yang lain.

Teks dalam Gambar 

*1 Tuas penyetel otomatis

Contract

26

a. Putar dan regangkan penyetel sampai brake shoe tidak bisa menyentuh rear brake drum
sub-assembly, dan kemudian putar penyetel 180 derajad lebih dan regangkan.
a. Pasang hole plug.
a. Lepas wheel nuts.
a. Pasang roda belakang.
a. Lepas rear console box assembly.

a. Putar mur penyetel kabel sampai langkah parking brake lever terkoreksi ke range
spesifikasi.
Teks dalam Gambar 

*1 Wire Adjusting Nut

b. Langkah parking brake lever: 4 sampai 7 klik pada 196 N (20 kgf, 44 lbf)
m. Operasikan tuas rem parkir 3 sampai 4 kali, dan periksa langkah tuas rem parkir.
n. Periksa apakah rem parkir pakem atau tidak.
o. Pasang rear console box assembly.
3. MEMERIKSA BRAKE WARNING LIGHT
a.Ketika mengoperasikan tuas rem parkir, periksa apakah lampu peringatan remmenyala.
Standar:Brake warning light selalu menyala saat klik pertama.

27

E. PEMASARAN
Bengkel Toyota Bakkara merupakan bengkel dengan service yang memadai
dibarengi dengan mekanik yang sudah berpengalaman dalam bekerja. Untuk
menawarkan kepada konsumen, Bengkel Toyota Bakkara menawarkan beberapa fasilitas
yang diberikan kepada customer diantaranya sebagai berikut :
1. Antar jemput kendaraan, dimaksudkan untuk membantu konsumen yang sibuk
sehingga mobilitas konsumen tidak terganggu.
2. Menyediakan jasa emergency/derek 24 jam

F. PENGOLAHAN LIMBAH
1. Limbah Oli
Oli-oli bekas yang sudah tidak digunakan akan disimpan pada sebuah kaleng drum
besar. Apabila semua drum penampung oli sudah penuh, maka oli akan diambil oleh
pembeli oli yang sudah menjadi langganan bengkel.
2. Filter Oli Bekas
Filter oli bekas dari kendaraan yang sudah tidak terpakai akan dikumpulkan dan
kemudian filter oli tersebut di jual ke pengepull filter oli bekas/pengepul barang
bekas.
3. Sampah – sampah yang tidak terpakai
Sampah – sampah yang tidak terpakai akan dibuang ke dalam tempat sampah.
Sampah – sampah yang telah buang tersebut akan di pilah dan yang masih
mempunyai nilai jual akan di jual kembali, contohnya : Botol oli, kaleng injector
cleaner, botol minyak rem, baut bekas, timbel.selebihnya akan dibuang karna tidak
layak dijual.

28

BAB III
PENUTUP
Puji dan syukur saya panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA KUASA atas segala
karunia dan limpahan rahmat-Nya. Sehingga penyusunan laporan Praktek Kerja Industri
(Prakerin) yang saya laksanakan di Bengkel Toyota Bakkara dapat terselesaikan. Laporan
ini saya susun berdasarkan atas segala yang saya peroleh selama melaksanakan Praktek
Kerja Industri (Prakerin) di Bengkel Toyota Bakkara. Saya sangat menyadari bahwa
penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan dan bisa dikatakan jauh dari
sempurna, untuk itu saya minta maaf apabila di dalam laporan ini banyak terdapat
kesalahan-kesalahan dalam hal materi, tata tulis dan lain sebagainya, dan saya akan selalu
dengan senang hati menerima kritik dan saran dari Bapak Guru/Pembimbing Di Sekolah.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bengkel Toyota Bakkara atas pelajaran dan ilmu
kerja yang saya dapatkan selama praktek kerja industri tersebut.
Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini, disamping sebagai
salah syarat untuk mengikuti Ujian Nasional, Saya juga merasakan berbagai manfaat dan
pengalaman yang berharga diantaranya yaitu : kemampuan kerja, motivasi kerja, inisiatif,
kreativitas, hasil kerja yang berkualitas, dan kedisiplinan, serta produktivitas kerja. Selama
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) saya banyak memperoleh pengalaman dan pelajaran
berharga yang selama ini tidak diperoleh di bangku sekolah. Saya juga berharap, semoga
pelajaran berharga yang saya peroleh selama Praktek Kerja Industri di bengkel Toyota
Bakkara dapat bermanfaat dan menjadi salah satu bekal untuk saya dalam meraih suatu
kesuksesan di masa mendatang.
Demikianlah laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang saya susun, apabila terdapat
kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca, saya mohon maaf. Bagi semua pihak yang
membantu dan mendukung terlaksanakannya Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini saya
ucapkan banyak terima kasih. Saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca.

30

A.KESIMPULAN
Dalam kegiatan selama praktek kerja industri di Bengkel Toyota Bakkara, kami
dapat mengambil kesimpulan baik atas apa yang telah kami peroleh disana. Selama saya
menjalankan praktek kerja industri kami mendapat banyak hal yang belum pernah saya
dapatkan sebelumnya, antara lain adalah :
1) Selama praktek kerja industri siswa dapat merasakan bagaimana rasanya menjadi
seorang karyawan di dalam sebuah perusahaan, sehingga saya mendapatkan suatu
pengalaman kerja.
2) Dengan adanya praktek kerja industri siswa mendapatkan banyak ilmu kerja
lapangan yang mungkin belum didapat di sekolah.
3) Dengan adanya praktek kerja industri siswa dapat mempelajari bagaimana cara kerja
mekanik yang sesungguhnya di bengkel.
4) Dengan adanya praktek kerja industri siswa dilatih untuk menjadi seorang yang
mandiri, disiplin, percaya diri, professional dan bertanggung jawab.
5) Dan yang terakhir selama saya praktek kerja industri saya telah mengetahui bahwa
dunia industri itu membutuhkan keseriusan kerja.

B. SARAN-SARAN
Adapun beberapa saran saya setelah menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Industri
(Prakerin) yang mungkin dapat berguna baik bagi sekolah, para pembaca maupun untuk
kemajuan pendidikan bersama, yaitu
1) Sebaiknya guru pembimbing dari sekolah lebih aktif dalam mengawasi dan meninjau
siswa selama pelaksanaan praktek kerja industri.
2) Kami harap hubungan antara pihak sekolah, pihak industri dan pihak siswa dapat
terus berlanjut, tidak hanya sebatas selama kegiatan peaktek kerja industri saja.
3) Apabila terdapat informasi dari sekolah yang sekiranya penting bagi siswa, dimohon
pihak sekolah memberitahukan jauh hari kepada siswa yang sedang menjalankan
praktek kerja industri.
4) Menjaga nama baik sekolah, industri, diri sendiri maupun orang lain itu penting.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin), tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya atau referensi
yang ada hubungannya dengan laporan ini.
Dimohon kritik dan saran yang membangun bagi penulis agar dapat mengoreksi
segala kekurangan dalam makalah yang telah saya buat ini. Semoga kedepannya bisa
menjadi lebih baik. Terimakasih.

31

Anda mungkin juga menyukai