Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DI BENGKEL HYUNDAI GATOT SUBROTO
MEDAN
TANGGAL 3 JUNI 2021 SAMPAI 3 SEPTEMBER 2021
LAPORAN INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK
MENGIKUTI UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN)
DAN UJIAN AKHIR SEKOLAH (UAS)

DISUSUN OLEH
Nama : TOHAP PURBA
Kelas : XII TKR 3
Program keahlian : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
NISN : 0031810334

SMK St. NAHANSON PARAPAT SIPOHOLON


Jl.BALIGE KM-7, SIPOHOLON
2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Nama : Tohap Purba

NISN : 0031810334

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif

Program Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

Diperiksa Dan Disahkan Oleh:

Kepala Program TKR Pembimbing Sekolah

Daniel Lumbantobing, S.T Daniel Lumbantobing, S.T

Mengetahui

Kepala Sekolah Waka DU/DI

Drs. Jasman Sinaga Fahmith Aritonang, S.T


NIP. 1964021419890410001
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan kemudahan dan pujian dalam penyusunan laporan praktek kerja
industri dengan judul “Sistem Rem” pada mobil Santa fe. Laporan ini berisi tentang
pengalaman penulis selama prakerin di bengkel HYUNDAI GATSU MEDAN.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menghadapi beberapa hambatan, namun
atas bantuan dari berbagi pihak laporan ini dapat disusun dengan baik. Oleh karena
itu dengan segala membantu hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak dalam penyelesaian laporan ini terutama kepada bapak;
1. Bapak Drs. Jasman Sinaga, selaku kepala sekolah SMK St. NAHANSON
PARAPAT SIPOHOLON
2. Bapak Fahmit Aritonang, S.T, selaku WAKA DU/DI
3. Bapak Daniel Lumbantobing, S.T, selaku kepala program teknik kendaraan
ringan dan guru pembimbing
4. Bapak Abdul Rohim, selaku kepala bengkel hyundai Medan
5. Kepada seluruh karyawan bengkel
6. Kepada teman-teman yang mendukung
7. Terimakasih kepada orang tua yang telah mendukung secara material dan
doa
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir
Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun ajaran 2021/2022, serta
bukti bahwa telah melaksanakan praktek kerja industri(PRAKERIN).Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari kesempurnaan dari laporan ini
sangat penulis harapkan. Mudah mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya pembaca pada umumnya

SIPOHOLON

TOHAP Purba

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA INDUSTRI


Praktek kerja industri merupakan pengamatan kepada suatu proyek di
lapangan, sehingga diharapkan dapat mengetahui kegiatan di lapangan secara
langsung dan dikaitkan dengan teori dan praktek yang diajarkan di sekolah. Selama
mengikuti praktek kerja di lapangan, di samping melakukan pengamatan langsung
juga mungkin ikut aktif di lapangan, sehingga diharapkan dapat membantu
menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan proyek tersebut.
Diharapkan dari keikutsertaan dalam kegiatan secara langsung dapat meningkatkan
keterampilan dan kemampuan serta propesionalisme kinerja. Dengan demikian
akan menumbuhkan sikap mandiri dan kritis dalam diri manusia tersebut serta
diharapkan dapat mengembangkan kreativitasnya di lapangan.
Dalam praktek kerja lapangan ini mendapatkan kesempatan untuk
menngamati secara langsung dan ikut aktif secara langsung dan ikut aktif dalam
proses di bagian layanan mobil hyundai Medan.

1.2 VISI MISI SEKOLAH


 VISI
Menjadikan SMK St.NAHASON PARAPAT SIPOHOLON sebagai basis
pendidikan pelatihan perkembangan teknologi otomotif dan komputer jaringan
secara profesional.
 MISI
1. Menghasilkan lulusan dalam bidang otomotif dan komputer jaringan
menguasai kompetensi dalam bidang masing-masing
2. Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu berkompetensi secara
profesional
3. Memberdayakan potensi dan keadaan sekolah berbasis kerjasama,
pelayanan yang strategis terhadap peningkatan mutu tamatan dan
kemandirian sekolah

1.3 TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


Selama melaksanakan praktek kerja industri (prakerin) selama 3 bulan siswa
diharapkan;
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang membentuk
kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
bidangnya masing-masing
1
2. Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam
lapangan kerja antara lain; struktur organisasi usaha, jenjang karir asosiasi
usaha yang potensial dalam lapangan kerja
3. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap propesionalisme yang
diperlukan oleh siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan jurusan
atau bidangnya
4. Memperoleh pendidikan dari sekolahan yang akan diterapkan di lapangan kerja
industri
5. Memberi kesempatan siswa untuk memasyarakatkan baik sebagai pekerja
penerima upah maupun pekerja mandiri terutama yang berkenaan dengan
disiplin kerja lapangan yang sedang dilaksanakan
6. Meningkatkan kemampuan keterampilan didalam pelaksanaan dan praktek
kerja lapangan dan maupun mengembangkan ide-ide yang bagus
7. Memperoleh masukan dari dunia usaha yang belum diberikan dibangku
sekolah tentang keterampilan dalam bekerja maupun berorganisasi dalam
berusaha
8. Dapat menerapkan ajaran yang diberikan oleh Bapak/Ibu Guru di bangku
sekolah di dunia industri waktu bekerja di lapangan
9. Mampu menyesuaikan diri dan bersikap baik atau disiplin dalam bekerja waktu
masuk dan sebagainya

 Tujuan Pembuatan Laporan


1. Menambah wawasan tentang penulisan karya ilmia
2. Sebagai salah satu bentuk latihan dalam menghadapi Ujian Kompetensi
Keahlian (UKK) pada akhir proses pembelajaran
3. Sebagai salah satu tugas yang disyaratkan untuk menempuh ujian akhir
sekolah (UAS) dan ujian akhir nasional (UAN)

1.4 MANFAAT PRAKTEK KERJA INDUSTRI


1.4.1 Bagi Siswa
Melalui praktek kerja industri, siswa dapat mengetahui secara langsung
proses kerja di lapangan dan memperoleh informasi baru yang tidak
diperoleh di sekolah. Selain itu siswa dapat membandingkan antara teori
yang diajarkan di sekolah dengan praktek yang dilakukan selama PKL, serta
siswa Memenuhi persyaratan untuk menilai praktek kerja industri.
1.4.2 Bagi Perusahaan
Melalui praktek kerja industri, maka dapat membentuk jaringan antar
siswa, sekolah dan perusahaan untuk maju dan selalu bersinergi dengan
tujuan masing-masing institusi serta sebagai media pertukaran antara
perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai
pengembang studi ilmu pengetahuan.
1.4.3 Bagi Sekolah
Melalui praktek kerja industri, sebagai perwujudan program keterkaitan
dan kesepadanan antara sekolah dengan pihak lapangan. Dan juga sebagai
umpan balik penyempurnaan program praktek kerja industri. Manfaat
lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi sekolah untuk menelaah
efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.

1.5 HASIL YANG DIHARAPKAN DARI DUNIA PRAKERIN


Setelah selesai melakukan kegiatan sesuai dengan yang diajukan untuk
mendukung tercapainya tujuan, maka hasil yang saya peroleh telah selesai dan
berjalan dengan lancar meskipun terdapat kendala selama melaksanakan prakerin
di HYUNDAI MEDAN. Karena itu, saya berharap dengan adanya kegiatan
prakerin dan memiliki keahlian profesional sesuai dengan kurikulum sekolah
sehingga akhir dari kegiatan prakerin yang saya laksanakan di bengkel HYUNDAI
MEDAN dapat menambah wawasan keterampilan yang dapat mempermudah
terjun ke dunia kerja dan mendukung agar mampu bersaing di eraglobal ini.
Untuk itu saya banyak berterimakasih kepada bengkel HYUNDAI MEDAN
maupun pihak sekolah karena atas bantuan dari pihak inilah sehingga saya
mencapai prakerin dengan hasil yang baik.
 Hasil Yang Dicapai
1. Semua mampu bersaing di dunia kerja di kemudian hari
2. Siswa dapat mengerti dan memahami proses pelaksanaan PKL
3. Siswa mampu menerapkan hasil yang di capai dari tempat PKL di
sekolah
4. Siswa mampu manjalani reaksi dan kerja sama dengan karyawan dunia
usaha dan industri dengan

3
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH BENGKEL


Bengkel HYUNDAI GATSU MEDAN didirikan pada tanggal 17 Januari 2021
dan diresmikan pada tanggal 1 Februari 2021. Bengkel tersebut berada di Jln.
Gatot Subroto Medan di depan Kodam.
2.2 AREA BENGKEL
Bangunan pada HYUNDAI GATSU MEDAN adalah
 Lantai 1 terdiri dari
1. Bengkel
2. Ruang mekanik
3. Ruang sparepart
4. Ruang tunggu
5. Overhaul
6. Showroom
7. Tool room
8. Kamar mandi
9. Tempat car wash
10.Ruang kepala bengkel
11. Gudang
12. Ruang oli
13. Warranty
14. Tempat kasir
15. Musholla
 Lantai 2 terdiri dari
1. Ruang seles
2. Musholla

4
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 SISTEM REM


Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan atau untuk memungkinkan parkir pada tempat yang
menurun. Peralatan ini sangat penting pada kendaraan dan berfungsi sebagai alat
keselamatan dan menjamin pengendara yang aman.

Pedal rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan
dalam roda gila, kapasitor atau diubah menjadi arus bolak-balik oleh suatu
altenator, selanjutnya dilakukan melakukan suatu penyearah dan disimpan dalam
baterai untuk pengguna lain.

3.2 PRINSIP REM

Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem
bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sisitem
gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang
ditimbulkan antara dua objek/benda.
5

3.3 FUNGSI REM


 Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan
 Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun
 Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendara yang aman

3.4 JENIS JENIS REM


3.4.1 REM CAKRAM
Rem cakram adalah sistem pengereman yang menggunakan metode jepit
untuk mengurangi dan menghentikan putaran sebuah piringan yang terletak pada
roda kendaraan. Sistem rem cakram ini, dinilai lebih simpel dan responsif, karena
dengan luas penampang rem yang kecil namun arah gaya gesek saling menekan
membuat sistem pengereman menjadi lebih efektif.

A. Komponen Rem Cakram


1. Piringan Rem atau Disc Brake
Piringan rem atau disc brake adalah komponen rem cakram yang akan langsung
terhubung dengan poros as roda yang akan berputar dengan mengikuti putaran dari
roda. Komponen komponen rem cakram ini menjadi bagian inti dari rem cakram
mobil.
Piringan rem cakram akan berfungsi sebagai media yang akan di jepit atau
ditekan oleh sepatu rem, sehingga munculnya pengereman pada mobil. Bahan yang
biasanya dipakai dalam piringan cakram yaitu besi cor.
6

2. Kaliper Rem

Kaliper rem adalah salah satu komponen yang penting dalam rem cakram pada
mobil karena kaliper akan melakukan gerakan yang mekanis guna menjepit
kampas rem di bagian piringan rem.
Kaliper juga sering disebut sebagai penopang kampas rem beserta piston brake.
Kaliper rem akan bekerja dengan menggunakan tekanan hidrolik yang dihasilkan
dari ubahan tekanan minyak rem yang masuk melalui selang atau kabel rem.
Kaliper rem memiliki 2 tipe yaitu kaliper jenis floating dan fixed.

• Floating kaliper, tipe ini biasanya hanya memiliki satu piston yang
terletak di sisi dalam. Namun posisi kaliper bisa digerakkan ke kiri
dan ke kanan. Sehingga ketika rem di tekan gerakan piston akan
mendorong kaliper untuk bergerak sehingga bisa menjepit kampas.

• Fixed kaliper, tipe ini biasanya memiliki dua atau lebih piston yang
terletak disamping kiri dan kanan kampas rem. Saat rem di tekan,
maka piston tersebut akan menjepit.

3. Piston Brake
Piston brake posisinya berada didalam kaliper yang bentuknya menyerupai
tabung dengan ujung desain yang groove atau coakan. Piston brake berfungsi
untuk menekan atau mendorong bagian kampas rem ke piringan cakram, agar
putaran roda bisa lebih rendah atau berhenti.
7

4. Seal Piston
Seal piston berfungsi sebagai untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem
yang bisa mengalir pada saat tuas rem saat di injak. Seal piston dapat membantu
menarik piston supaya kembali mundur pada saat proses pengereman.

5. Master silinder
Kontruksi master rem atau master silinder rem berbentuk silinder dengan bahan
besi dan diatasnya terdapat tabung plastik (reservoir tank) yang digunakan untuk
menampung minyak rem.
Master rem berfungsi untuk menaikkan tekanan dari pedal rem setelah
pengemudi mengijak pedal rem, tekanan dari pedal rem akan dirubah menjadi
tekanan hidrolik pada master rem yang kemudian digunakan untuk menekan piston
pada kaliper atau silinder roda yang terdapat pada tiap – tiap roda.
Posisi letak master rem ini berada pada ruang mesin, lebih tepatnya pada
dinding pemisah antara ruang mesin dengan kabin (firewall) pada sisi pengemudi.
Penempatan master rem umumnya di sisi pengemudi karena komponen ini harus
dekat dengan pedal rem. Tetapi pada kendaraan yang menggunakan booster rem,
master silinder terletak setelah booster rem.
8

6. Reservoir Tank
Reservoir tank komponen rem cakram yang berfungsi untuk menampung
minyak rem cadangan yang biasanya terpasang secara menyatu dengan bagian
master silinder. Pada bagian tabungnya juga sudah terpasang sebuah sensor untuk
mendeteksi tingkat ketinggian volume minyak rem.
7. Booster Rem
Booster rem adalah komponen rem cakram yang terbuat dari membran yang
terhubung dengan bagian intake manifold. Booster rem berfungsi sebagai assist
yang bisa membantu meringankan tenaga penekanan pedal rem, tanpa harus
mengurangi daya pengereman. Booster rem juga bisa melipat gandakan energi
pengereman pada saat pengendara melakukan proses pengereman. Hal ini
membuat pengendara tidak membutuhkan tenaga yang besar dalam proses
pengereman. Pengemudi akan merasa ringan saat menginjak pedal rem dengan
adanya bantuan dari komponen booster rem.

8. Selang hidrolik
Selang Hidrolik merupakan salah satu komponen inti yang ada dalam rem
cakram, karena selang hidrolik akan melakukan distribusi minyak rem ke berbagai
caliper rem dengan hidrolilik yang berlangsung.

9. Pedal Rem
9

Pedal rem adalah komponen rem yang berfungsi untuk membantu mengaktifkan
pengereman sebuah kendaraan. Pada umumnya, pedal rem dibuat dengan lengan
atau tuas yang panjang berguna untuk menyesuaikan kebutuhan pengereman para
pengemudi.

B. Prinsip Kerja Rem Cakram


Jepitan kampas rem pada sebuah piringan ini, digerakkan oleh piston yang
terdapat di dalam caliper rem.Saat kita menginjak pedal rem, maka cairan hidrolik
akan mengalir dan menekan piston didalam kaliper rem. Piston yang tertekan ini
akan bergerak menekan dua buah kampas rem dengan arah saling mendekati secara
segaris. Ditengah dua kampas rem terdapat sebuah piringan rem Yeng terhubung
dengan roda. Sehingga gerakan kampas rem yang saling mendekati akan menjepit
piringan rem. Untuk lebih detail, anda bisa simak cara kerja rem cakram hidrolik

C. Kelebihan dan Kekurangan Rem Cakram


Kelebihan rem cakram
 Rem cakram saat bekerja tidak akan menimbulkan bunyi
 Penggantian sepatu rem lebih mudah
 Gaya pengereman akan tetap konstan walaupun terkena air
 Tidak ada bagian salah satu sepatu rem Yang memiliki gaya yang lebih
besar

Kekurangan rem cakram


 Membutuhkan tekanan ke sepatu rem yang besar
 Memerlukan penambahan komponen untuk memperbesar gaya pengereman

10

3.4.2 Rem Tromol


Rem tromol adalah salah satu jenis rem yang berguna untuk memperlambat atau
menghentikan laju kendaraan dengan memanfaatkan gaya gesek melalui bidang
gesek yang berbentuk drum yang lebih di kenal dengan tromol. Namun pada rem
tromol arah gesekan saling menjauhi. Sehingga tromol yang terhubung dengan
roda di letakkan di sisi luar dari dua kampas rem.

A.Komponen Rem Tromol


1. Backing Plate
Backing plate adalah piringan berbahan logam tipis yang berada tepat di
belakang sistem rem tromol. Berfungsi sebagai rangka sekaligus pelindung
komponen rem tromol lainnya. Bentuk backing plate adalah lingkaran yang disertai
dengan banyak lubang dan tonjolan. Lubang dan tonjolan tersebut dibuat untuk
menyesuaikan semua part rem tromol agar bisa bekerja dengan maksimal.

2. Silinder Roda
Fungsi silinder roda adalah untuk mengubah tekanan fluida menjadi gerakan
mekanis. Pada sistem rem tromol, ada beberapa tipe yang digunakan saat ini
adalah tipe wheel cylinder tipe dual piston yang diaplikasikan pada tromol jenis
leading dan trailing.
Bagian bagian didalam wheel cylinder antara lain:
 Piston, merupakan komponen yang mengubah tekanan hidrolik ke bentuk
energi mekanis
 Spring, ini dipakai untuk mengembalikan posisi piston ke posisi semula
11

 Piston boot, boot adalah karet yang didesain khusus sebagai seal agar tidak
terjadi kebocoran fluida (minyak rem) dari dalam wheel cylinder
 Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk membuang udara dari dalam
saluran hidrolik
 Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel cylinder yang berbentuk
silinder dan berbahan logam

Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan hukum pascal ketika kita
injak pedal rem, maka akan ada aliran fluida yang mengarah ke silinder roda.
Aliran yang berlangsung secara terus menerus ini akan meningkatkan tekanan
fluida dan hasilnya mendorong kedua piston yang sudah diletakkan di ujung wheel
cylinder, piston yang terdorong oleh tekanan hidrolis akan menonjol keluar dan
menekan sepatu rem ke arah luar.

3.Sepatu Rem atau Kanvas Rem


Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat untuk meletakkan kampas rem pada
sistem rem tromol. Pada rem cakram, ini disebut brake pad, brake shoe berbentuk
setengah lingkaran berjumlah dua yang apabila digabungkan dua sepatu rem
lingkaran tersebut nantinya akan berada di sisi dalam tromol rem yang berbentuk
lingkaran. Sehingga pengereman bisa berlangsung.

4.Tromol Rem
Fungsi rem tromol ini adalah sebagai media gesekan bersama kanvas rem agar
putaran roda bisa berhenti. Tromol tersambung ke baut roda, sehingga kapanpun
roda bergerak pasti tromol akan bergerak. Kampas rem menyentuh permukaan
tromol akibatnya timbul gesekan karena tromol rem bersifat dinamis (berputar) dan
kampas rem statis. Hasilnya berupa panas yang juga akan menghentikan putaran
tromol rem.

12

5.Return Spring (upper spring dan lower spring)


Fungsi utama return spring adalah sebagai untuk mengembalikan posisi sepatu
rem seusai proses pengereman berlangsung. Ketika kita menekan pedal rem, sepatu
rem bergerak ke arah luar dan menempel dengan tromol rem. Namun ketika kita
lepas pedal rem, maka sepatu rem akan bisa kembali semula. Ada dua buah pegas
biasanya dalam satu rem tromol yaitu:
1. spring, pegas ini biasanya berada di bagian atas tepatnya dibawah wheel
cylinder. Fungsi utama pegas ini adalah sebagai untuk mengembalikan
posisi sepatu rem agar menutup.
2. Lower spring, sementara pegas yang kedua yang terletak di dekat adjuster
berfungsi menjaga agar kedua sepatu rem bisa menekan adjuster.

6.Brake Shoe Holder


Untuk rem tromol mobil, sepatu rem memang terletak menempel pada backing
plate. Namun yang perlu digaris bawahi adalah sepatu rem ini bersifat dinamis
(bergerak gerak). Sehingga mekanis holder yang dipakai harus bisa menunjang hal
ini. Brake shoe holder terdiri dari sebuah pin yang memiliki pengunci, per dan plat
penekan. Ketiga bagian ini saat dipasang akan menjaga
7.Brake Shoe Ajuster
Fungsinya sebagai penyetel celah antara kampas rem tromol dengan permukaan
rem tromol saat pedal rem tidak di tekan. Prinsip kerja penyetelan ini,
menggunakan prinsip sekrup, dimana ada dua buah komponen utama yang terdiri
baut dan mur.

13

8.Parking Brake
Parking brake merupakan salah satu komponen rem tromol yang hanya bisa
ditemukan di mobil saja, karena tidak akan dipakai dalam motor. Dengan adanya
parking brake lever, maka kontruksi rem tromol akan terlihat lebih rumit.

Dalam sistem kerja parking brake lever, tentu ada 2 buah yang akan dijumpai
yaitu park brake ldan brake shoe link.Park brake dibuat dengan salah satu ujung
lengannya memiliki bagian engsel yang akan terhubung dengan brake shoe di
bagian sisi atas dan pada bagian ujungnya akan terhubung dengan kabel rem.
Sedangkan brake shoe link akan menghubungkan antara park brake dengan brake
shoe yang satunya.

B. Prinsip Kerja Rem Tromol


Seperti yang dijelaskan di atas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan.
Gesekan ini akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas.
Sehingga putaran roda akan berhenti dari temperatur sekitar rem akan meningkat.
Kontruksi rem tromol memiliki dua buah komponen rem yang terletak di bagian
dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen yang berbentuk
mangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem. Arah rem tromol itu saling
menjauhi, artinya saat rem di tekan maka dua buah kampas rem akan bergerak ke
arah luar. Gerakan tersebut akan membuat kampas rem menekan permukaan dalam
tromol rem. Sehingga terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran tromol
dan roda.

14

C. Tipe Tipe Rem Tromol


1. Tipe Leading – Trailing
Tipe rem ini berperan sebagai leading dan satunya sebagai trailing. Leading
shoe artinya sepatu rem menekan tromol dengan putaran tromol melawan arah
gerak kampas. Sementara trailing menekan tromol dengan putaran tromol searah
dengan gerakan kampas. Ciri rem tipe rem leading trailing adalah memiliki satu
silinder roda di bagian atas dan ujung bawah sepatu rem itu fixed (dibaut) pada
backing palte. Sehingga permukaan yang efektif menekan tromol adalah
permukaan kampas bagian atas.

2.Tipe Two Leading


Rem tromol tipe two leading digunakan pada kendaraan yang kecil atau besar
pada roda depan. Pada roda depan menerima tambahan sebagian roda belakang
pada saat kendaraan di rem. Tekanan silinder roda mendorong kedua sepatu rem ke

luar.
3.Tipe Dual Two Leading
Rem tromol tipe dual two leading hampir sama dengan tipe two leading akan
tetapi tipe dual two leading menggunakan dua silinder roda masing-masing dengan
dua piston dengan semua sepatu rem memiliki self-energizing effect, baik
kendaraan bergerak maju atau mundur.

15

4.Tipe Leading Shoes


Tipe ini memiliki dua silinder roda yang terletak diujung atas dan bawah sepatu
rem sehingga, pedal rem ditekan baik permukaan atas atau permukaan bawah
kampas rem seluruhnya akan tertekan ke permukaan tromol rem.Tipe leading
shoes juga dibagi lagi menjadi dua tipe, yakni:
 Single leading, artinya masing-masing silinder roda hanya memiliki satu
buah piston. Sehingga hanya mampu menggerakkan salah satu sisi dari
kampas rem
 Dual leading, artinya masing-masing silinder memiliki dua piston. Sehingga
semua permukaan kampas rem akan sempurna tertekan kearah tromol rem.
5.Tipe Servo
Tipe servo adalah tipe rem tromol yang memiliki floating adjuster artinya,
adjuster atau penyetel celah rem bisa bergerak ke kiri dan ke kanan. Tipe ini
memiliki kontruksi sama seperti leading trailing dengan satu silinder roda yang
terletak di bagian atas dan sebuah adjuster di bagian bawah namun adjuster ini
tidak di baut di backing plate. Tipe servo memiliki dua tipe yakni
 Uni servo, hanya memiliki satu silinder roda dengan satu piston
 Dual servo, memiliki satu silinder roda dengan dua buah piston

D. Rem Parkir
Rem parkir digunakan untuk memarkir kendaraan. Rem parkir menjadi dua tipe
tipe roda belakang dan tipe center brake kendaraan penumpang menggunakan tipe
roda belakang dan kendaraan truk atau niaga menggunakan tipe center brake.
E. Rem Tambahan
Fungsi utama rem adalah mengurangi putaran bukan sebagai alat penghenti
kendaraan. Alhasil, masih banyak ditemukan mobil tampa fitur ABS akan tetap
meskipun sudah menginjak rem. Ini bukan persoalan roda yang masih berputar,
tapi adanya gaya sentrifugal, yang berbanding lurus dengan kecepatan mobil.

D. Rem Angin
Sistem rem angin merupakan penggerak rem yang memanfaatkan tekanan udara
untuk menggerak tuas rem. Kelebihan sistem rem angin, ada pada pengeremannya.
Hal ini untuk menekan tuas rem, tidak menggunakan tenaga manusia melainkan
tekanan angin yang bisa diset cukup besar. Dalam hal ini tenaga manusia hanya
digunakan untuk mengatur katup yang membuka angin bertekanan tersebut untuk
menekan tuas rem. Dari hal tersebut, rem angin banyak digunakan pada mobil
mobil berbobot besar seperti truk.

16

E. Kelebihan dan Kekurangan Rem Tromol


Kelebihan rem tromol
 Lebih awet karena memiliki kampas rem yang lebar
 Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup kuat serta
lembut sehingga cocok dipakai pada mobil berbobot besar
 Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini bersifat tertutup
Kekurangan rem tromol
 Sifatnya yang tertutup membuat pelepasan panas sedikit terganggu
 Karena arah gerakan menjauhi membuat rem kurang responsif
 Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingkan rem cakram, karena arah
gerakan ini akan menimbulkan sedikit kerugian tenaga.

F. Langkah Langkah Pencegahan Troubleshooting


PERHATIKAN
 Harus hati-hati saat penggantian part kesalahan penggantian dapat
mempengaruhi kinerja sistem rem dan mengakibatkan pengendara yang
membahayakan. Ganti part part dengan part yang memiliki nomor prat yang
sama atau yang setara
 Sangat penting untuk menjaga kebersihan dan komponen dan tempat kerja
saat mereperasi sistem rem
 Bila kendaraan dilengkapi dengan sistem komunikasi mobile referensi ke
peringatan dalam bagian kinerja speed sensor
 Karena brake line diklarifikasikan sebagai salah part penting yang
berhubungan dengan keamanan, maka pastikanlah untuk melepas komponen
komponen jika terdapat kebocoran minyak rem
 Jangan merusak atau mengubah bentuk pipa rem ketika melepas atau
memasangnya
 Ketika memasang grommet ke body, pastikan bahwa pipa rem melewati
bagian tengah grommet

G. Pemeriksaan Pada Kendaraan


a. Periksa level fluida
Jika permukaan brake fluida lebih rendah dari MIN line, periksa dari
kebocoran dan periksa disc brake pad. Jika perlu, isi kembali reservoir dengan
brake fluida ke MAX line setelah perbaikan atau pergantian.
Fluida:
SAE J1703 atau FMVSS No.116 DOT 3

17
b. Isi reservoir dengan brake fluida

 Isi reservoir dengan brake fluida


Teks dalam gambar
*a MAX line
*b MIN line
 Tambahkan brake fluida untuk menjaga permukaan minyak rem antara garis
MAX dan MIN pada reservoir ketika membuang udara pada sistem rem

c. Ganti Brake Fluida


 Hubungkan vinyl tube ke bleeder plug
 Injak brake pedal beberapa kali, kemudian kendorkan baut bleeder dengan
pedal tetap di tekan (Langkah C)
 Saat titik dimana minyak rem telah berhenti keluar, kencangkan baut
bleeder, kemudian bebaskan brake pedal (Langkah D)
 Ulangi langkah C dan D sampai brake fluida yang baru keluar
 Kencangkan bleeder plug
Rem depan 8.3 N*m{85 kgf*cm, 74 in.*Ibf}
Rem belakang 11 N*m{110 kgf*cm, 8 ft.*Ibf}
 Ulangi prosedur diatas untuk mengeluarkan udara dari saluran rem untuk
rem roda
18
d. Periksa dan setel brake pedal

 Periksa ketinggian brake pedal


*1 stop light switch
*2 push rod
*3 lock nut
*a ketinggian pedal
 Setel ketinggian pedal
1. Lepaskan hubungan konektor dari stop ligh switch assembly
2. Putar stop ligh switch berlawanan arah jarum jam, dan lepas switch itu
3. Kendorkan mur pengunci clevis
4. Setel tinggi pedal dengan push rod. Tinggi pedal rem dar lantai untuk
K3-VE 133 mm(5.236 in.) dan untuk 3SZ-VE 129 mm (5.079 in.)
5. Kencangkan mur pengunci clevis

6. Masukkan stop light switch assembly ke dalam penyetel sampai


menyentuh stop light switch cushion.
PERHATIAN:
Jangan terlalu menekan brake pedal.
Teks dalam Gambar
*1 Penyetel
*2 Cushion
*3 Stop light switch
19

7. Putar stop light switch 90° searah jarum jam untuk memasangnya.
PERHATIAN:
Jangan terlalu menekan brake pedal.
Teks dalam Gambar
*1 Shaft
*2 Stop light switch
*a 0.2 sampai 2.8 mm(0.008 sampai 0.110 in.)

28
8. Periksa celah stop light switch.
Clearance pada stop light switch:
1.2sampai 2.8 mm (0.008 sampai 0.110 in.)
9. Hubungkan konektor ke stop light switch assembly.
 Periksa free play brake pedal.

*a Pedal free play


1. mesin dan tekan kebawah brake pedal beberapa kali hingga tidak ada lagi
vakum tertinggal di dalam booster.
2. Injak pedal hingga mulai terasa ada tahanan. Ukur jarak seperti ditunjukkan.
Pedal free play:
0.5 sampai 2.0 mm (0.020 sampai 0.079 in.)
Jika free play brake pedal tidak sesuai spesifikasi, periksa celah stop light
switch.
20

e. Memeriksa dan menyetel booster rem

PETUNJUK:
Setel booster push rod kemudian master cylinder gantilah dengan yang baru.
Penyetelan tidak diperlukan ketika master cylinder dipasang dan booster diganti
dengan yang baru.
1. Set SST pada master cylinder dan bagian bawah batang SST hingga mulai
menyentuh piston
2. Berikan kapur pada ujung rata batang SST. Putar SST terbalik dan ukur
celah antara brake booster push rod dan SST.
Clearance (Celah) standar:
0 mm (0 in.)

*a Menggunakan Kapur
Jika terdapat celah antara SST main body dan shell dari brake booster, berarti
push rod menonjol terlalu jauh. Jika kapur tidak menyentuh ujung brake booster
push rod, tonjolan push rod tidak mencukupi.
3. Jika celah tidak sesuai standar, setel panjangnya dengan memutar ujungnya
mengggunakan SST dan putar ujung rod dengan obeng socket 7 mm
f. Periksa ketebalan sepatu rem
1. Menggunakan penggaris, ukur tebal pad lining.
2. Tebal standar 9.0 mm (0.354 in.)
3. Ketebalan minimum 1.0 mm (0.039 in.)
4. Bila ketebalan pad lining sama atau kurang dari ketebalan minimum, ganti
disc brake pad kit.

21

g. Periksa front disc brake pad support plate


Pastikan bahwa disc brake pad support memiliki kelenturan yang memadai, ini
bukan perubahan bentuk, retak atau aus, dan hal ini semua karat dan kotoran telah
dihilangkan.Bila perlu, ganti disc brake pad support plate.
h. Periksa ketebalan disc
1. Menggunakan micrometer, ukur tebal disc.
2. Tebal standar 18.0 mm (0.709 in.)
3. Ketebalan minimum 17.0 mm (0.669 in.)

i. Periksa runout disc


1. Periksa gerak bebas arah aksial bearing dan periksa runout dari axle hub
(Lihat halaman Klik di sini).
2. Menggunakan dial indicator, ukur runout disc 10 mm (0.394 in.) dari tepi
luar front disc. Runout disc maksimum 0.06 mm (0.0024 in.)
Jika runout melebihi maksimum, ubahlah posisi pemasangan disc dan axle
sampai runout menjadi minimal. Jika runout melebihi maksimum meskipun posisi
pemasangan telah diubah, gerinda disc. Bila ketebalan disc kurang dari minimum,
ganti front disc.
j. Langkah parking brake lever
Perlahan-lahan tarik parking brake lever ke posisi terpakai penuh, hitung jumlah
klik. Langkah parking brake lever: 4 sampai 7 klik pada 196 N (20 kgf, 44 lbf)
k. Setel langkah parking brake lever
1. Lepas roda belakang.
2. Untuk sementara pasang wheel nut.
3. Lepas hole plug.

22

4. Putar dan kembangkan penyetel. Kontak brake shoes dengan rear brake
drum sub-assembly.

5. Tekan automatic adjust lever menggunakan obeng. Putar dan regangkan


penyetel menggunakan obeng yang lain
6. Putar dan regangkan penyetel sampai brake shoe tidak bisa menyentuh rear
brake drum sub-assembly, dan kemudian putar penyetel 180 derajad lebih
dan regangkan.
7. Pasang hole plug.
8. Lepas wheel nuts.
9. Pasang roda belakang.
10.Lepas rear console box assembly (Lihat halamanKlik di sini).
11.Putar mur penyetel kabel sampai langkah parking brake lever terkoreksi ke
range spesifikasi.
23

BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang memberi
peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui pada pekerjaan
sesungguhnya. Dengan adanya prakerin saya dapat merasakan bagaimana
praktek pekerjaan langsung di lingkungan dunia kerja yang langsung di
bimbing oleh pihak perusahaan.
Bahkan saya dapat mengukur sejauh mana penguasaan ilmu yang
didapatkan disekolah. Disana saya diajarkan cara menjalin komunikasi yang
baik dengan kalangan kalangan atas. Saya mendapat banyak pengetahuan dari
dunia usaha yang tidak diajarkan di sekolah.

2. Saran
1. Siswa hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuannya sebelum
melakukan prakerin di dunia usaha dan industri
2. Menjalani kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
agar materi yang diajarkan di sekolah nyambung dengan pengajaran
di tempat praktek
Siswa hendaknya menjalin komunikasi terhadap perusahaan baik dengan mekanik
24

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang praktek kerja industri...................................................... 1
1.2 Visi misi sekolah..................................................................................... 1
1.3 Tujuan praktek kerja industri.................................................................. 2
1.4 Manfaat praktek kerja industri................................................................ 3
1.5 Hasil yang diharapkan dari dunia prakerin............................................ 4
BAB II Tinjauan umum tentang perusahaan
2.1 Sejarah Bengkel...................................................................................... 5
BAB III Landasan Teori
3.1 Sistem Rem............................................................................................. 6
3.2 Prinsip Rem............................................................................................. 6
3.3 Fungsi Rem.............................................................................................. 6
3.4 Jenis Rem................................................................................................. 7
3.4.1 Rem Cakram...................................................................................... 7
3.4.2 Rem Tromol.......................................................................................17
4 BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan………………………………………………………… 24
4.2 Saran……………………………………………………………….. 24
iii

Anda mungkin juga menyukai