DISUSUN OLEH
Nama : TOHAP PURBA
Kelas : XII TKR 3
Program keahlian : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
NISN : 0031810334
NISN : 0031810334
Mengetahui
SIPOHOLON
TOHAP Purba
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG PERUSAHAAN
4
BAB III
LANDASAN TEORI
Pedal rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan
dalam roda gila, kapasitor atau diubah menjadi arus bolak-balik oleh suatu
altenator, selanjutnya dilakukan melakukan suatu penyearah dan disimpan dalam
baterai untuk pengguna lain.
Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem
bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sisitem
gerak putar. Efek pengereman (braking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang
ditimbulkan antara dua objek/benda.
5
2. Kaliper Rem
Kaliper rem adalah salah satu komponen yang penting dalam rem cakram pada
mobil karena kaliper akan melakukan gerakan yang mekanis guna menjepit
kampas rem di bagian piringan rem.
Kaliper juga sering disebut sebagai penopang kampas rem beserta piston brake.
Kaliper rem akan bekerja dengan menggunakan tekanan hidrolik yang dihasilkan
dari ubahan tekanan minyak rem yang masuk melalui selang atau kabel rem.
Kaliper rem memiliki 2 tipe yaitu kaliper jenis floating dan fixed.
• Floating kaliper, tipe ini biasanya hanya memiliki satu piston yang
terletak di sisi dalam. Namun posisi kaliper bisa digerakkan ke kiri
dan ke kanan. Sehingga ketika rem di tekan gerakan piston akan
mendorong kaliper untuk bergerak sehingga bisa menjepit kampas.
• Fixed kaliper, tipe ini biasanya memiliki dua atau lebih piston yang
terletak disamping kiri dan kanan kampas rem. Saat rem di tekan,
maka piston tersebut akan menjepit.
3. Piston Brake
Piston brake posisinya berada didalam kaliper yang bentuknya menyerupai
tabung dengan ujung desain yang groove atau coakan. Piston brake berfungsi
untuk menekan atau mendorong bagian kampas rem ke piringan cakram, agar
putaran roda bisa lebih rendah atau berhenti.
7
4. Seal Piston
Seal piston berfungsi sebagai untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem
yang bisa mengalir pada saat tuas rem saat di injak. Seal piston dapat membantu
menarik piston supaya kembali mundur pada saat proses pengereman.
5. Master silinder
Kontruksi master rem atau master silinder rem berbentuk silinder dengan bahan
besi dan diatasnya terdapat tabung plastik (reservoir tank) yang digunakan untuk
menampung minyak rem.
Master rem berfungsi untuk menaikkan tekanan dari pedal rem setelah
pengemudi mengijak pedal rem, tekanan dari pedal rem akan dirubah menjadi
tekanan hidrolik pada master rem yang kemudian digunakan untuk menekan piston
pada kaliper atau silinder roda yang terdapat pada tiap – tiap roda.
Posisi letak master rem ini berada pada ruang mesin, lebih tepatnya pada
dinding pemisah antara ruang mesin dengan kabin (firewall) pada sisi pengemudi.
Penempatan master rem umumnya di sisi pengemudi karena komponen ini harus
dekat dengan pedal rem. Tetapi pada kendaraan yang menggunakan booster rem,
master silinder terletak setelah booster rem.
8
6. Reservoir Tank
Reservoir tank komponen rem cakram yang berfungsi untuk menampung
minyak rem cadangan yang biasanya terpasang secara menyatu dengan bagian
master silinder. Pada bagian tabungnya juga sudah terpasang sebuah sensor untuk
mendeteksi tingkat ketinggian volume minyak rem.
7. Booster Rem
Booster rem adalah komponen rem cakram yang terbuat dari membran yang
terhubung dengan bagian intake manifold. Booster rem berfungsi sebagai assist
yang bisa membantu meringankan tenaga penekanan pedal rem, tanpa harus
mengurangi daya pengereman. Booster rem juga bisa melipat gandakan energi
pengereman pada saat pengendara melakukan proses pengereman. Hal ini
membuat pengendara tidak membutuhkan tenaga yang besar dalam proses
pengereman. Pengemudi akan merasa ringan saat menginjak pedal rem dengan
adanya bantuan dari komponen booster rem.
8. Selang hidrolik
Selang Hidrolik merupakan salah satu komponen inti yang ada dalam rem
cakram, karena selang hidrolik akan melakukan distribusi minyak rem ke berbagai
caliper rem dengan hidrolilik yang berlangsung.
9. Pedal Rem
9
Pedal rem adalah komponen rem yang berfungsi untuk membantu mengaktifkan
pengereman sebuah kendaraan. Pada umumnya, pedal rem dibuat dengan lengan
atau tuas yang panjang berguna untuk menyesuaikan kebutuhan pengereman para
pengemudi.
10
2. Silinder Roda
Fungsi silinder roda adalah untuk mengubah tekanan fluida menjadi gerakan
mekanis. Pada sistem rem tromol, ada beberapa tipe yang digunakan saat ini
adalah tipe wheel cylinder tipe dual piston yang diaplikasikan pada tromol jenis
leading dan trailing.
Bagian bagian didalam wheel cylinder antara lain:
Piston, merupakan komponen yang mengubah tekanan hidrolik ke bentuk
energi mekanis
Spring, ini dipakai untuk mengembalikan posisi piston ke posisi semula
11
Piston boot, boot adalah karet yang didesain khusus sebagai seal agar tidak
terjadi kebocoran fluida (minyak rem) dari dalam wheel cylinder
Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk membuang udara dari dalam
saluran hidrolik
Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel cylinder yang berbentuk
silinder dan berbahan logam
Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan hukum pascal ketika kita
injak pedal rem, maka akan ada aliran fluida yang mengarah ke silinder roda.
Aliran yang berlangsung secara terus menerus ini akan meningkatkan tekanan
fluida dan hasilnya mendorong kedua piston yang sudah diletakkan di ujung wheel
cylinder, piston yang terdorong oleh tekanan hidrolis akan menonjol keluar dan
menekan sepatu rem ke arah luar.
4.Tromol Rem
Fungsi rem tromol ini adalah sebagai media gesekan bersama kanvas rem agar
putaran roda bisa berhenti. Tromol tersambung ke baut roda, sehingga kapanpun
roda bergerak pasti tromol akan bergerak. Kampas rem menyentuh permukaan
tromol akibatnya timbul gesekan karena tromol rem bersifat dinamis (berputar) dan
kampas rem statis. Hasilnya berupa panas yang juga akan menghentikan putaran
tromol rem.
12
13
8.Parking Brake
Parking brake merupakan salah satu komponen rem tromol yang hanya bisa
ditemukan di mobil saja, karena tidak akan dipakai dalam motor. Dengan adanya
parking brake lever, maka kontruksi rem tromol akan terlihat lebih rumit.
Dalam sistem kerja parking brake lever, tentu ada 2 buah yang akan dijumpai
yaitu park brake ldan brake shoe link.Park brake dibuat dengan salah satu ujung
lengannya memiliki bagian engsel yang akan terhubung dengan brake shoe di
bagian sisi atas dan pada bagian ujungnya akan terhubung dengan kabel rem.
Sedangkan brake shoe link akan menghubungkan antara park brake dengan brake
shoe yang satunya.
14
luar.
3.Tipe Dual Two Leading
Rem tromol tipe dual two leading hampir sama dengan tipe two leading akan
tetapi tipe dual two leading menggunakan dua silinder roda masing-masing dengan
dua piston dengan semua sepatu rem memiliki self-energizing effect, baik
kendaraan bergerak maju atau mundur.
15
D. Rem Parkir
Rem parkir digunakan untuk memarkir kendaraan. Rem parkir menjadi dua tipe
tipe roda belakang dan tipe center brake kendaraan penumpang menggunakan tipe
roda belakang dan kendaraan truk atau niaga menggunakan tipe center brake.
E. Rem Tambahan
Fungsi utama rem adalah mengurangi putaran bukan sebagai alat penghenti
kendaraan. Alhasil, masih banyak ditemukan mobil tampa fitur ABS akan tetap
meskipun sudah menginjak rem. Ini bukan persoalan roda yang masih berputar,
tapi adanya gaya sentrifugal, yang berbanding lurus dengan kecepatan mobil.
D. Rem Angin
Sistem rem angin merupakan penggerak rem yang memanfaatkan tekanan udara
untuk menggerak tuas rem. Kelebihan sistem rem angin, ada pada pengeremannya.
Hal ini untuk menekan tuas rem, tidak menggunakan tenaga manusia melainkan
tekanan angin yang bisa diset cukup besar. Dalam hal ini tenaga manusia hanya
digunakan untuk mengatur katup yang membuka angin bertekanan tersebut untuk
menekan tuas rem. Dari hal tersebut, rem angin banyak digunakan pada mobil
mobil berbobot besar seperti truk.
16
17
b. Isi reservoir dengan brake fluida
7. Putar stop light switch 90° searah jarum jam untuk memasangnya.
PERHATIAN:
Jangan terlalu menekan brake pedal.
Teks dalam Gambar
*1 Shaft
*2 Stop light switch
*a 0.2 sampai 2.8 mm(0.008 sampai 0.110 in.)
28
8. Periksa celah stop light switch.
Clearance pada stop light switch:
1.2sampai 2.8 mm (0.008 sampai 0.110 in.)
9. Hubungkan konektor ke stop light switch assembly.
Periksa free play brake pedal.
PETUNJUK:
Setel booster push rod kemudian master cylinder gantilah dengan yang baru.
Penyetelan tidak diperlukan ketika master cylinder dipasang dan booster diganti
dengan yang baru.
1. Set SST pada master cylinder dan bagian bawah batang SST hingga mulai
menyentuh piston
2. Berikan kapur pada ujung rata batang SST. Putar SST terbalik dan ukur
celah antara brake booster push rod dan SST.
Clearance (Celah) standar:
0 mm (0 in.)
*a Menggunakan Kapur
Jika terdapat celah antara SST main body dan shell dari brake booster, berarti
push rod menonjol terlalu jauh. Jika kapur tidak menyentuh ujung brake booster
push rod, tonjolan push rod tidak mencukupi.
3. Jika celah tidak sesuai standar, setel panjangnya dengan memutar ujungnya
mengggunakan SST dan putar ujung rod dengan obeng socket 7 mm
f. Periksa ketebalan sepatu rem
1. Menggunakan penggaris, ukur tebal pad lining.
2. Tebal standar 9.0 mm (0.354 in.)
3. Ketebalan minimum 1.0 mm (0.039 in.)
4. Bila ketebalan pad lining sama atau kurang dari ketebalan minimum, ganti
disc brake pad kit.
21
22
4. Putar dan kembangkan penyetel. Kontak brake shoes dengan rear brake
drum sub-assembly.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang memberi
peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui pada pekerjaan
sesungguhnya. Dengan adanya prakerin saya dapat merasakan bagaimana
praktek pekerjaan langsung di lingkungan dunia kerja yang langsung di
bimbing oleh pihak perusahaan.
Bahkan saya dapat mengukur sejauh mana penguasaan ilmu yang
didapatkan disekolah. Disana saya diajarkan cara menjalin komunikasi yang
baik dengan kalangan kalangan atas. Saya mendapat banyak pengetahuan dari
dunia usaha yang tidak diajarkan di sekolah.
2. Saran
1. Siswa hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuannya sebelum
melakukan prakerin di dunia usaha dan industri
2. Menjalani kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
agar materi yang diajarkan di sekolah nyambung dengan pengajaran
di tempat praktek
Siswa hendaknya menjalin komunikasi terhadap perusahaan baik dengan mekanik
24
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang praktek kerja industri...................................................... 1
1.2 Visi misi sekolah..................................................................................... 1
1.3 Tujuan praktek kerja industri.................................................................. 2
1.4 Manfaat praktek kerja industri................................................................ 3
1.5 Hasil yang diharapkan dari dunia prakerin............................................ 4
BAB II Tinjauan umum tentang perusahaan
2.1 Sejarah Bengkel...................................................................................... 5
BAB III Landasan Teori
3.1 Sistem Rem............................................................................................. 6
3.2 Prinsip Rem............................................................................................. 6
3.3 Fungsi Rem.............................................................................................. 6
3.4 Jenis Rem................................................................................................. 7
3.4.1 Rem Cakram...................................................................................... 7
3.4.2 Rem Tromol.......................................................................................17
4 BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan………………………………………………………… 24
4.2 Saran……………………………………………………………….. 24
iii