PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Praktik kerja lapangan (prakerin) di Bengkel UUS Motor Bringin
Kencana, siswa berperan layaknya menjadi seorang mekanik dan siswa pun
bekerja sesuai dengan keterampilan yang diperoleh selama mengikuti
pembelajaran jurusan sebelumnya. Dalam menjalani praktek kerja lapangan
(prakerin) di Bengkel UUS Motor Bringin Kencana, terdapat beberapa
kendala seperti peralatan yang kurang lengkap yang mengakibatkan pekerjaan
menjadi terhambat. Mekanik di Bengkel UUS Motor Bringin Kencana,
kurangnya kedisiplinan dalam proses pekerjaan, dikarenakan pada saat proses
pekerjaan yang dilakukan para mekanik tidak sesuai dengan SOP.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Siswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui kegiatan pengalaman langsung di industri yang ditempati.
Disamping itu, siswa dapat mempelajari aspek – aspek manajemen
2
pengelolaan industri, sehingga dapat menambah wawasan, pengetahuan
dan pengalaman bagi siswa.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus diadakannya praktik industri di Bengkel UUS Motor
Bringin Kencana adalah sebagai berikut:
a. Siswa diharapkan memahami bagian-bagian yang perlu untuk dirawat
pada sistem pengapian sepeda motor.
b. Siswa diharapkan memahami langkah-langkah perawatan sistem
pengapian sepeda motor.
c. Siswa diharap memahami hasil perawatan sistem pengapian.
d. Siswa dituntut untuk bisa Menerapkan K3 dalam mengerjakan
pekerjaan yang ada dibengkel.
3
BAB II
A. Profil Perusahaan
Alamat: Jl. Sokarno Hatta, Bringin Kencana, Kec. Candipuro, Kab. Lampung Selatan, Prov.
Lampung.
Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Industri di bengkel Sunda Jaya Motor yang
beralamat Alamat: Jl. Sokarno Hatta, Bringin Kencana, Kec. Candipuro, Kab. Lampung
Selatan, Prov. Lampung.
B. Manajemen Perusahaan
1. Struktur Organisasi
Karena Bengkel UUS Motor Bringin Kencana adalah bengkel umum, maka sistem
organisasi yang dipakai merupakan sistem sederhana, dimana seorang pemimpin
perusahaan juga ikut bekerja mengawasi secara langsung kepada mekaniknya. Sikap yang
diterapkan di sini adalah sikap kebersamaan, persamaan derajat, dan sikap untuk kepentingan
bersama. Dalam melaksanakan tugasnya, para karyawan saling membantu jika ada temannya
yang dalam mengerjakan sesuatu mendapatkan kesulitan. Struktur dalam pelayanan
konsumen langsung dari pelanggan mendaftar ke administrasi lalu di kasir admisitrasi akan
menyerahkan ke mekanik, biasanya mekanik dibantu oleh asisten mekanik atau orang
4
kepercayaan mekanik untuk membantu menyiapkan ataupun menangani langsung job yang
sudah ada.
Jika dibuat bagian struktur organisasi maka diperoleh alur organisasi sebagai berikut:
MANAGER
Bpk. Uus
KEPALA BENGKEL
Bpk. Uus
KASIR MEKANIK
Bpk. Uus
Bpk. Uus
2. Tata Tertib
Disiplin kerja merupakan salah satu tugas dan kewajiban karyawan, maka bengkel
tersebut mengeluarkan tata tertib yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan. Adapun tata
tertib yang ada di Bengkel UUS Motor Bringin Kencana adalah sebagai berikut:
a) Jam kerja
Jam kerja yang ada di Bengkel UUS Motor Bringin Kencana adalah sebagai berikut:
1) Senin s/d Sabtu pukul 08.00 – 17.00 WIB (Istirahat pukul 12.00 - 13.00 WIB).
2) Jum’at pukul 08.00 - 17.00 WIB (Istirahat pukul 11.30 -13.00 WIB).
b) Izin
Dikarenakan Bengkel UUS Motor Bringin Kencana bukan merupakan bengkel
resmi, proses izin masih bersifat kekeluargaan dan saling percaya. Proses izin bisa
menelepon atau memberi kabar kepada rekan kerjanya untuk memberi tahu ke pihak
administrasi, juga bisa datang langsung ke Bengkel UUS Motor Bringin Kencana untuk
di data oleh pihak administrasi.
c) Sanksi
Adapun mengenai sanksi yang dikenakan kepada karyawan pada Bengkel UUS
Motor Bringin Kencana yaitu sanksi apabila tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas.
Sanksinya adalah pemotongan gaji sesuai berapa hari tidak masuk bekerja, jika sudah
5
terlalu lama maka akan diberi surat teguran sampai dengan surat peringatan dari
pemilik bengkel.
3. Keselamatan kerja
Seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya harus selalu menjaga keselamatan
kerja, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun terhadap alat yang digunakan dan
tempat yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal-hal yang berkaitan
dengan keselamatan kerja diantaranya adalah:
b. Bekerja dengan menggunakan pakaian kerja (wearpack).
c. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
d. Membersihkan dan meletakkan kembali alat-alat yang telah digunakan ke tempatnya.
e. Menjaga kebersihan tempat kerja.
f. Dilarang merokok pada saat bekerja.
6
BAB III
LANDASAN TEORI
Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi
untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan
kondisi pembebanan, yang umumnya menggunakan perbandingan roda gigi. Prinsip
dasar transmisi adalah bagaimana mengubah kecepatan putaran suatu poros menjadi
kecepatan putaran yang diinginkan. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat
kecepatan dan momen mesin sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor.
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi,
penggerak akhir (final drive). Fungsi transmisi adalah untuk mengatur perbedaan
putaran antara mesin dengan putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan
putaran ini dimaksudkan agar kendaraan dapat bergerak sesuai beban dan kecepatan
kendaraan. Rangkaian pemindah pada transmisi manual tenaga berawal dari sumber
tenaga (engine) ke sistem pemindah tenaga yaitu masuk ke unit kopling (clutch),
diteruskan ke transmisi (gear box), kemudian menuju final drive. Final drive adalah
bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga yang memindahkan tenaga mesin ke
rodabelakang.
Transmisi manual adalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan
secara langsung oleh pengemudi. Transmisi manual dan komponen-komponenya
merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem
yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari
sumber tenaga (engine) ke roda kendaraan.
Tujuan perubahan tingkat kecepatan ini adalah untuk menghasilkan tenaga dan
untuk merubah laju kecepatan kendaraan. Seperti telah kita ketahui bahwa dalam
berkendara sepeda motor setiap tingkat kecepatan memiliki fungsi yang berbeda
dalam pengendaraannya. Untuk start awal kita selalu menggunakan percepatan 1 atau
gigi 1 , lalu kita rubah kecepatannya secara bertahap sesuai dengan situasi dan
kebutuhan dalam pengendaraan. Jumlah gigikecepatan yang terpasang pada transmisi
tergantung kepada model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan.
B. KOMPONEN
7
Didalam system transmisi terdapat beberpa komponen agar di dalam suatu system
transmisi dapat bekerja sperti :
1; Main shaft
2; Counter shaft
3; As shift work
4; Shift work
5; Shift drum
6; Gear shift plate
7; Stopper
8; Gear shift spindele
9; Gear transmisi
10; Tuas pemindah gigi transmisi
11; kopling
C. CARA KERJA
4. Shift drum yang terhubung dengan gearshift plate dan berada di dalam crankcase.
Letak shift drum sangat berdekatan dengan garpu pemindah/shift fork dan gigi
transmisi/transmission gear.
Sistem transmisi bekerja sama dengan sistem kopling untuk melakukan pemindahan
gigi. Saat motor jalan/bekerja, setelah handle kopling di tekan, barulah sistem
transmisi siap bekerja, yaitu dengan urutan :
9
Ratio gear atau perbandingan gigi atau juga Gigi Ratio adalah angka yang
menunjukkan tingkat ukuran besar kecilnya antara gigi- gigi pada transmisi. Ratio
gear ini akan menentukan percepatan yang dihasilkan dari kombinasi gigi - gigi
pada transmisi. Pada sepeda Motor umumnya menggunakan 2 gigi yang saling
terhubung untuk menghasilkan satu tingkat percepatan.
Counter gear
Rumus menghitung rasio adalah =
maingear
2) 17 mata gigi
3) 20 mata gigi
4) 23 mata gigi
5) 25 mata
mata gigi
2) 32 mata gigi
3) 28 mata gigi
4) 26 mata gigi
5) 24 mata gigi
36
Jadi perhitungannya adalah : Perpindahan gigi 1. =2,769
13
32
Perpindahan gigi 2. =1,882
17
28
Perpindahan gigi 3. =1,4
20
26
Perpindahan gigi 4. = 1,13
23
24
Perpindahan gigi 5. = 0,92
25
10
1. Rationya gigi 1 adalah 2,769 , maksudnya adalah 2,769 kali putaran kopling atau
poros input transmisi akan menghasilkan 1 kali putaran output pada
poroskeluaran transmisi.
2. Rationya gigi 2 adalah 1,882 , maksudnya adalah 1,882 kali putaran kopling atau
poros input transmisi akan menghasilkan 1 kali putaran output pada
poroskeluaran transmisi.
3. Rationya gigi 3 adalah 1,4 , maksudnya adalah 1,4 kali putaran kopling atau
poros input transmisi akan menghasilkan 1 kali putaran output pada poros keluaran
transmisi
4. Rationya gigi 4 adalah 1,13 , maksudnya adalah 1,13 kali putaran kopling atau
poros input transmisi akan menghasilkan 1 kali putaran output pada
poroskeluaran transmisi.
5. Rationya gigi 5 adalah 0,92 , maksudnya adalah 0,92 kali putaran kopling atau
poros input transmisi akan menghasilkan 1 kali putaran output pada
poroskeluaran transmisi.
11
BAB IV
PROSES PEMBONGKAR
ALAT BAHAN
BUSI
Tabel 4.1. Alat dan Bahan
a. Identifikasi Masalah
12
b. Periksa Kopling
Kopling adalah salah satu komponen penting dalam transmisi sepeda motor.
Periksa kopling untuk memastikan tidak ada kerusakan pada plat dan pegasnya.
Jika ada kerusakan, gantilah kopling yang baru.
Gigi transmisi yang aus atau rusak dapat menyebabkan masalah saat
mengganti gigi. Periksa keausan pada gigi transmisi dan gantilah yang rusak.
Selain itu, pastikan juga gigi- gigi dapat beralih dengan lancar dan tepat.
e. Lakukan Pelumasan
13
penggerak roda gigi) aus. Ganti dengan yang baru
Fork shaft bengkok
Shift drum stopper bengkok
. Suara tidak Bantalan Big end Ganti bearing connecting
normal/berisi connecting rod aus rod Ganti bearing
k Bantalan crankshaft aus crankshaft Ganti bearing
Bantalan transmisi aus transmisi
E. PERAWATAN
Perawatan dan pemeliharaan transmisi manual pada sepeda motor, tidak terlalu
rumit, namun memerlukan ketelitian diantaranya sebagai berikut :
a. Memeriksa sistem pelumasan secara visual.
Memeriksa sistem pelumasan secara visual mengenai kebocoran minyak
pelumas, misalnya kebocoran dari oil seal pada pemindah gigi (gear shift lever),
kebocoran oli dari valve seal cover, kebocoran oli dari counter shaft pada drive
gear sprocket, packing pada cylinder head cover, packing cylinder head, packing
pada blok mesin,seal pada dip stick (tutup lubang pengisian oli dan seal juga
berfungsi mengukur si oli pada mesin atau packing yang lain.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mempelajari fungsi, komponen – komponen, dan cara kerja
sistem pengapian konvensional pada kendaraan, kita dapat mengetahui betapa
pentingnya sistem pengapian pada suatu mesin kendaraan. Dan dengan
mengetahui fungsi dari setiap komponen pengapian tersebut kiata dapat
memprediksi apa kerusakan yang terjadi pada suatu mesin kendaraan, dan juga
kita dapat mengetahui cara merawat sistem pengapian konvensional .
B. Saran
Pada akhir bagian ini, peserta akan menyampaikan saran, baik untuk pihak
sekolah maupun bagi pihak industri tentang pelaksanaan Praktik Kerja Industri
(Prakerin).
a) Untuk Perusahaan
1. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih di
tingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/siswi SMK
untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin).
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.johanmekanik.com/2021/02/sistem-tranmisi-manual-pada-sepeda-
motor.html (Diakses Oleh Agus Widodo Pada Tgl 14 Desember 2023 pukul
20:00).
https://www.autoexpose.org/2018/01/transmisi-manual-sepeda-motor.html
(Diakses Oleh Agus Widodo Pada Tgl 10 Januari 2024 pukul 23:10).
https://www.autoexpose.org/2018/01/komponen-transmisi-manual-motor.html
(Diakses Oleh Agus Widodo Pada Tgl 13 Januari 2024 pukul 00:30).
https://idoc.pub/documents/transmisi-manual-sepeda-motor-1430qpxmxo4j
(Diakses Oleh Agus Widodo Pada Tgl 04 Februari 2024 pukul 19:00).
16
LAMPIRAN – LAMPIRAN
17
18
Lampiran 1 Lembaar Penilaian
19
Lampiran 2 Absesnsi Harian
20
Lampiran 3 Kesan dan Kesan
NISN : 0074449165
1. Baik
Menurut saya siswa sangat antusias dalam mengikuti Magang Industri, saat
melaksanakan praktek siswa juga tidak terlalu kesulitan dan tidak terlihat ragu-
ragu dalam pembongkaran mesin atau sekedar service kendaraan.
.....…………………….
21
Lampiran 4 Lembar Bimbingan
22
Lampiran 5 Dokumentasi
23