Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang Prakerin


Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan wajib bagi siswa sekolah
menengah kejuruan (SMK) yaitu kegiatan belajar dengan objek dan tempat langsung
di dunia usaha/dunia industri. Dalam kurikulum 2013 (Rev 2017) pelaksanaan PKL
selama 5 bulan. Proses pembelajaran di dunia kerja (DU/DI) disebut dengan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) untuk penerapan, pelaksanaan PKL mellibatkan Praktisi ahli
yang berpengalaman dibidangnya. Adapaun dasar hukum PKL yaitu sebagai berikut:
1. Undang – undang No. 20 Tahun 2013 tentang system Pendidikan Nasional.
2. PP No. 19 Tahun 2005 yang berakhir di ubah dengan PP No. 13 Tahun
2015 tentang standar Nasional pendidikan.
3. PP RI No. 17 Tahun 2010 yang telah di ubah dengan PP No. 13 Tahun
2015 tentang Pengolahan dan PenyelenggaraanPendidikan.
4. PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber DayaIndustri.
5. Perpes No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI).
6. Permen Tenaga Kerja No. 36 Tahun 2016 tentang penyelenggaran
pemagangan di dalam negeri.
7. Permendikdub Direkrut Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
No. 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian SMK.
8. Peraturan Direkrut Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No.
07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum SMK.
9. Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang pedoman
pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan berbasis yang
Link and Match dengan industri.
B. Pengertian Prakerin
Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu implementasi secara sistematis
dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan
keahlian yang di peroleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk
mencapai tingkat keahlian tertentu.
Praktek kerja dan industri adalah sesuatu untuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian kejuruan, yang memadukan kegiatan belajar disekolah dan kegiatan bekerja
langsung di industri atau dunia usaha, untuk mencapai standar kompetensi pada
profesi kejuruan tertentu.
2

C. Tujuan dan Manfaat PRAKERIN


Adapun tujuan PKL sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan
(internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses
dan alhikerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja menghadapi tautan pasar kerja global.
3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan penyelenggaraan model pedidikan sistem ganda (PSG)
antara SMK dan intitusi pasangan (DU/DI), memadukan secara
sistematikan dan sistematik program pendidikan di SMK dan program
latihan di dunia kerja(DU/DI).
D. Manfaat PKL
1. Bagi Peserta Didik
1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah di peroleh di sekolah.
2. Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos
kerja yangtinggi.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang di
pelajari di temapt PKL mengembangkan kemampuannya sesuai dengan
bimbingan/arahan sekolah.
2. Bagi Sekolah
1. Terjadinya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan dunia kerja(perusahaan)
2. Menghasilkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerjasama PKL.
3. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurukulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana
praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
4. Meningkatkan kualitas lulusan.
3. Bagi DU/DI
1. Dunia kerja (DU/DI) lebih dikenal oleh masyarakat sekolah sehingga dapat
membantu promosi produk.
2. Adanya masukan yang positif dan konstuktif dari SMK untuk
perkembangan DU/DI.
3. Dunia kerja/DU/DI dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui
optimilisasi pesertaPKL.
3

BAB II
PROFIL DU/DI/INSTANSI

A. Sejarah Bengkel 88
Bengkel 88 ini terletak di Bagan Barat, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Nama
bengkel Atom ini mulai dikenal oleh masyarakat pada tahun 1994 yang pada saat itu
job yang dikerjakannya hanya Service, Tune-up dan Overhoul Mesin.
Sejarah dari berdirinya Bengkel Bengkel 88 karena ada seorang pengusaha
yang ingin mempunyai sebuah usaha yang berupa bengkel mobil yang akhirnya
bertemu dengan seseorang yang di anggap dapat mengelola usaha bengkel mobil
kepada Bapak Gito, akhirnya di cari sebuah tempat yang strategis ( tempat yang
dekat dengan jangkauan konsumen dan dekat pula dengan tempat penjualan seperpat
mobil.
Kompetensi yang Diajarkan Kompetensi yang di ajarkan di BENGKEL 88
antara lain :
1. Memahani cara kerja mesin
2. Memahami system suspensi, system rem, dll.
3. Menggunakan peralatan tangan
4. Melaksanakan pekerjaan finishing
5. Melakukan pengukuran
6. Menerapkan keselamatan kerja dan kesehatan kerja (K3)

Jadwal pada saat mengikuti pelatihan Prakerin di Bengkel Rapi Motor sebagai
berikut :
Hari Masuk : Senin – Sabtu
Jam kerja : Pukul 08.00 – 17.00 (Senin s/d Sabtu)
Tata tertib selama di DU / D :
- Selama berada di dalam bekerja harus
menggunakan baju wearpack
- Pada saat bekerja tidak di perbolehkan
bercanda.
- Pada saat memperbaiki atau melepas sesuatu
harus menggunakan alat sesuai fungsinya
4

B. Struktur Organisasi Bengkel 88

DIREKTUR
SUMARNO

Wakil

PERSERO KOMENDIKTER

ADMIN MEKANIK I MEKANIK II MEKANIK III


5

BAB III
RUANG LINGKUP PEKERJAAN / PRAKTEK
Definisi Sistem Penerangan

Sistem Penerangan adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada


kendaraan atau semua sistem kelistrikan pada bodi kendaraan yang bertujuan untuk
menjamin keamanan dan kenikmatan saat berkendara.

Komponen-komponen Sistem Penerangan –

Pada kendaraan sistem penerangan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya:


apakah untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan (lampu
kepala) digunakan untuk penerangan di malam hari, lampu tanda belok untuk
mengisyaratkan kepada pengguna lain atau pejalan kaki bahwa kendaraan akan
membelok dan lampu belakang (tail light = lampu kota bagian belakang) untuk
informasi posisi keberadaan mobil. Berikut ini merupakan komponen sistem
penerangan yang lengkap termasuk sistem utama yaitu lampu kepala, lampu kota,
lampu tanda belok dan tanda bahaya.

Komponen-komponen Sistem Penerangan


Komponen-Komponen Sistem Penerangan dan Fungsi
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
 Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada
sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber
tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan
kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).

Gambar 9. Baterai
6

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30
dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.

 Kunci Kontak (Switch)


Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch)
sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan
sumber tenaga (baterai).

Gambar 10. Kunci kontak

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;


Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start
 Saklar
Gambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan
melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila
saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak
ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2),
kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).
 Sekring (fuse). Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi
untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari
terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan
singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu,
kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi
kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus
terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi)
maupun jenis filamennya.
7

Penggunaan bola lampu dan sekring


Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi
dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:

Nama Komponen Daya Lampu

. .4 buah bola lampu kota . .4 X 8 Watt = 32 Watt


. .2 buah bola lampu plat Nomor . .2 X 3 Watt = 6 Watt
. .2 buah bola lampu instrumen . .2 X 3 Watt = 6 Watt

Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X
44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka
pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.

Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)

 Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip.
Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.

Gambar 14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b)

 Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik,
kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung.
Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan
terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.
 Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan
komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan
diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas
berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung
pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti
8

harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang
mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body

Lampu Kepala.
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada
malam hari. Sistem lampu depan terdiri dari sekering lampu kepala, saklar kontrol
lampu, saklar dim, indikator lampu jauh dan lampu-lampu besar. Umumnya
lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh
dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan
dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Ada 2 (dua) tiPe lampu besar
yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
1). Lampu Besar Tipe Sealed Beam
Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampunya tidak
terpisah, keseluruhan terpasang menjadi satu seperti bola lampu dan filament
terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.
2) Lampu Besar Tipe Semisealed Beam

Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam ialah pada konstruksinya,
dimana pada sermisealed beam bola lampunya dapat diganti dengan mudah
sehingga tidak di perlukan penggantian secara keseluruhan bila bola lampunya
putus atau terbakar. lampu kepala yang dipakai ada 2 tipe, yaitu tipe sealed beam
dan tipe bola lampu (tipe semi sealed beam). Jenis sealed beam banyak dipakai pada
kendaraan yang konstruksinya filamen, kaca dan refleksnya menjadi satu kesatuan.
tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.

a. Tipe sealed beam

pada beberapa model sepeda motor generasi sebelumnya lampu kepalanya


menggunakan tipe sealed beam. Tipe ini terdiri dari lensa (galss lens), pemantul
cahaya (glass reflektor), filamen dan gas di dalamnya. jika ada filamen yang rusak
atau terbakar, maka penggantiannya tidak dapat diganti secara tersendiri, tapi harus
keseluruhannya.
9

b. Bola lampu (tipe semi sealed beam)


Tipe ini adalah suatu konstruksi lampu yang dapat diganti dengan mudah dan
cepat bola lampunya (bulb) tanpa penggantian secara keseleruhan jika bola lampunya
terbakar atau putus. bola lampu yang termasuk jenis ini adalah :
1) Bola lampu biasa (filamen tipe tungsen). Bola lampu biasa adalah bola lampu
yang menggunakan filament (kawat pijar) tipe tungsen.

2) Bola lampu quarz-halogen


Pada bola lampu quartz-halogen, gas halogen tertutup rapat di dalam tabungnya,
sehingga bisa terhindar dari efek penguapan yang terjadi akibat naiknya suhu. Bola
lampu halogen cahayanya lebih terang dan lebih putih dibanding bola tungsen, namun
lebih sensitif terhadap perubahan suhu.

2. Komponen-komponen sistem penerangan lampu kepala


a. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Curent) pada sistem
kelistrikan otomotif. umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada
sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 volt dan 24 volt. betrai
mempunyai 2 kutub yaitu kutub positif (30) dan kutub negatif (31).

Gambar baterai
10

b. Saklar
saklar dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik
sehingga kontak gerak akan berpindah dari terminal 56a ke terminal 56b atau
sebaliknya. bila saklar tersebut mempunyai tiga posisi, tidak ditarik (posisi 0), tidak
ada kontak yang berhubungan dengan terminal 30 (baterai). Bila ditarik dua kali
(posisi 2), kontak 30 akan berhubungna dengan terminal 56(saklar dim)

Ada 2 jenis saklar, yaitu:


1) Saklar pembagi (dimmer switch), fungsinya untuk menyalakan lampu jarak
jauh atau dekat.

2) Saklar utama, fungsinya untuk memudahkan penyalaan lampu jarak jauh atau
dekat.

c. Sekring (fuse)
Sekarang adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk mebatasi
beban arus yang berlebihan. selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada
rangkaian saat terjadinya kerusakan pada saat terjadinya korsleting atau hubungan
singkat. dengan adanya sekring rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay
flasher, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi
hubungan singkat karena akan putus terlebih dahulu.

Gambar sekring
d. Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara elektrik. cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan
akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dsan terhubung. ada 2 jenis relay,
11

yaitu relay bila dialiri listrik kontak poinnya akan terhubung dan relay bila dialiri arus
listrik akan terputus.

e. Kabel penghubung
Kabel adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen-
komponen yang satu dengan komponen yang lain yang terbuat dari tembaga dan
diberi isolasi supaya tidak terjadi korsleting. diameter kabel terdiri atas berbagai
ukuran. penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung kepada berapa besar
arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kebel
berdiameter besar. begitupun sebaliknya, bila arus yang mengalir kecil, cukup
menggunakan kebel berdiameter kecil pula.

Gambar kabel penghubung


Lampu Kota
Lampu kota atau disebut juga lampu posisi depan dan belakang merupakan lampu
yang berfungsi untuk penerangan dalam kondisi senja atau fajar dimana kondisi
cahaya di sekitar kendaraan tidak begitu gelap. Lampu ini memberi peringatan
terhadap lingkungan sekitar akan keberadaan kendaraan. Lampu kota terdiri dari
komponen lampu posisi depan dan belakang dan saklar kontrol lampu. Saklar
kontrol lampu kota merupakan saklar yang sama untuk lampu kepala. Lampu kota
dapat diaktifkan dengan menyalakan saklar kontrol lampu pada posisi TAIL yaitu
dengan memutar saklar kontrol lampu satu step. Pada step kedua baru digunakan
untuk menyalakan lampu kepala. Beberapa model memiliki sistem lampu belakang
yang dilengkapi dengan indikator lampu belakang.
Ada dua tipe sistem lampu belakang:
a. Tipe terhubung langsung tanpa relai
b. Tipe relai lampu belakang
Lampu Tanda BelokLampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua
sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama. Lampu tanda
belok berfungsi untuk :
1) Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan kita akan
membelok.
2) Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi pada jalur
yang berbeda.
12

3) Memberi tanda berhenti sementara pada salah satu sisi jalan. Lampu tanda belok
harus berkedip, lamanya kedipan lampu ini adalah 60-90 kedipan permenit,
sedangkan lamanya lampu menyala dan mati adalah kira-kira sama.
Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok
dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampu
hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau
ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu,
lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak.

· Lampu Rem

Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan


ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya
rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen
dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan
tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi
perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.

Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal
rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).

Sistem penyalaan lampu dengan menggunakan saklar dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Saklar tekanan zat cair, mamanfaatkan tekanann fluida minyak rek ketika
pengereman berlangsung.
2. Saklar NC (normally closed), yaitu ketika rem tidak bekerja, saklar tertekan
sehingga sistem rem tidak bekerja, sedangkan ketika rem di injak, maka saklar akan
menghubungkan sistem sistem kelistrikan sehingga lampu menyala.
Gambar 6. Switch rem

· Lampu Mundur

Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda
mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi
bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan
lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas
pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.

Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan
gigi transmisi pada posisi mundur.
13

BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH

4.1 Langkah Kerja

Cara Kerja Sistem Penerangan


Cara kerja lampu kepala
1. Tipe tanpa relai lampu depan atau relai kombinasi
Cara kerja lampu dekat (LO-beam)
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi LOW,
arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, lampu kepala dekat, saklar
dim, saklar kontrol lampu dan menuju massa sehingga lampu depan (dekat) akan
menyala.
Cara kerja lampu jauh (HI-beam)
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi HIGH,
arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, lampu kepala jauh, saklar
dim, saklar kontrol lampu dan menuju massa sehingga lampu depan (jauh) akan
menyala. Pada saat yang bersamaan arus dari baterai juga akan mengalir ke lampu
indikator jauh, saklar dim, saklar kontrol lampu dan menuju massa sehingga indikator
lampu jauh pada meter kombinasi akan menyala.
Cara kerja lampu FLASH
Pada saat saklar dim digerakkan ke posisi FLASH, arus mengalir dari baterai menuju
sekering lampu kepala, lampu kepala jauh, saklar dim dan menuju massa sehingga
lampu depan (jauh) akan menyala.Pada saat yang bersamaan arus dari baterai juga
mengalir ke lampu indikator jauh, saklar dim dan menuju massa sehingga indikator
lampu jauh pada meter kombinasi akan menyala. Terlihat di sini bahwa lampu jauh
akan menyala tanpa arus dilewatkan pada saklar kontrol lampu. Dengan demikian
lampu kepala dan indikator lampu kepala jauh akan tetap dapat dinyalakan meskipun
saklar kontrol lampu pada posisi OFF.

2. Tipe dengan relai lampu depan dan tidak dengan relai kombinasi
Cara kerja lampu dekat (LO-beam)
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi LOW,
arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, kumparan pada relai lampu
kepala, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga relai lampu
depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering, relai lampu
kepala, lampu kepala dekat, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu dekat
menyala.
14

Cara kerja lampu jauh (HI-beam)


Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi HIGH,
arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, kumparan pada relai lampu
kepala, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga relai lampu
depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering, relai lampu
kepala, lampu kepala jauh, saklar dim dan menuju ke massa sehingga lampu jauh
menyala. Selain itu arus yang menuju ke lampu kepala juga melalui lampu kepala
dekat, indikator lampu kepala jauh dan menuju ke massa. Dikarenakan lampu kepala
jauh dan indikator lampu jauh dirangkai seri dengan tahanan lampu jauh yang lebih
tinggi maka lampu kepala jauh tidak akan menyala sebaliknya lampu indikator jauh
akan menyala terang.
Cara kerja lampu depan FLASH
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi FLASH, arus mengalir dari baterai menuju
sekering lampu kepala, kumparan pada relai lampu kepala, saklar dim dan menuju
massa sehingga relai lampu depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai
mengalir ke sekering, relai lampu kepala, lampu kepala jauh, saklar dim dan menuju
ke massa sehingga lampu jauh menyala. Selain itu arus yang menuju ke lampu kepala
juga melalui lampu kepala dekat, indikator lampu kepala jauh dan menuju ke massa.
Dikarenakan lampu kepala dekat dan indikator lampu jauh dirangkai seri dengan
tahanan lampu dekat yang lebih tinggi maka lampu kepala dekat tidak akan menyala
sebaliknya lampu indikator jauh akan menyala terang.

3. Tipe relai lampu depan dengan relai kombinasi


Cara kerja lampu dekat (LO-beam)
Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi LOW,
arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, kumparan pada relai lampu
kepala, saklar kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga relai lampu
depan akan bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering, relai lampu
kepala, relai dim (kombinasi), lampu kepala dekat dan menuju ke massa sehingga
lampu dekat menyala

Cara kerja lampu jauh (HI-beam)


Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi HEAD dan saklar dim pada posisi HIGH,
arus mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala, relai lampu kepala, saklar
kontrol lampu, saklar dim dan menuju massa sehingga relai lampu depan akan
bekerja. Selain itu arus juga mengalir dari baterai menuju sekering lampu kepala,
relai lampu kepala, kumparan pada relai kombinasi, saklar dim dan menuju ke massa
sehingga relai kombinasi bekerja. Selanjutnya arus dari baterai mengalir ke sekering,
15

relai lampu kepala, relai dim (kombinasi), lampu kepala jauh dan lampu indikator
jauh menuju ke massa sehingga lampu kepala jauh dan indikator lampu kepala jauh
menyala.

Cara kerja lampu depan FLASH


Pada saat saklar kontrol lampu pada posisi FLASH, arus mengalir dari baterai menuju
sekering lampu kepala, relai lampu kepala, saklar dim dan menuju massa sehingga
relai lampu depan akan bekerja. Selain itu arus juga mengalir dari baterai menuju
sekering lampu kepala, relai lampu kepala, kumparan pada relai kombinasi, saklar
dim dan menuju ke massa sehingga relai kombinasi bekerja. Selanjutnya arus dari
baterai mengalir ke sekering, relai lampu kepala, relai dim (kombinasi), lampu kepala
jauh dan lampu indikator jauh menuju ke massa sehingga lampu kepala jauh dan
indikator lampu kepala jauh menyala.

Cara kerja lampu tanda belok


Cara kerja lampu tanda belok dengan flasher tipe IC
Saat saklar tanda belok diposisikan ke kiri
Pada saat saklar tanda belok di posisi kiri, kondisi antara terminal EL dari flasher
lampu tanda belok dan massa akan berkelanjutan sehingga mengaktifkan transistor
dan relai sisi kiri. Selanjutnya arus dari baterai menuju sekering utama, terminal +B
flasher, kumparan relai kiri, transistor, massa. Sehingga relai kiri pada flasher bekerja
dan arus mengalir ke terminal LL menuju lampu indikator belok kiri.

Saat saklar tanda belok diposisikan ke kanan


Pada saat saklar tanda belok di posisi kanan, kondisi antara terminal ER dari flasher
lampu tanda belok dan massa akan berkelanjutan sehingga mengaktifkan transistor
dan relai sisi kanan. Selanjutnya arus dari baterai menuju sekering utama, terminal
+B flasher, kumparan relai kanan, transistor, massa. Sehingga relai kanan pada
flasher bekerja dan arus mengalir ke terminal LR menuju lampu tanda belok dan
indikator tanda belok kanan.

2. Cara kerja lampu tanda bahaya


Pada saat saklar lampu tanda bahaya di posisi ON, kondisi antara terminal EHW dari
flasher lampu tanda belok dan massa akan berkelanjutan sehingga mengaktifkan
transistor dan relai sisi kanan dan kiri. Selanjutnya arus dari baterai menuju sekering
utama, terminal +B flasher, kumparan relai kanan dan kiri, transistor, massa.
Sehingga relai kanan dan kiri pada flasher bekerja dan arus mengalir ke terminal LR
dan LL menuju lampu tanda belok dan indikator tanda belok kanan dan kiri.
16

Cara kerja lampu rem


pada gambar di atas, terlihat bahwa sistem kelistrikan lampu rem terdapat tambahan
(suplemen) hubungan antara panel instrument (lampu tanpa brake) dengan reservoir
dan tuas rem tangan. Hal ini berfungsi untuk memnerikan informasi kepada
pengemudi apabila minyak rem berkurang (disebabkan oleh adanya kebocoran sistem
rem) serta informasi apabila rem tangan di aktifkan.

Cara kerja dari rangkaian kelistrikan rem adalah, apabila pedal rem diinjak, maka
stop light swich menyambung, aliran arus dari baterai – fusible link - fuse – stop
light switch – lampu rem – massa, sehingga lampu rem menyala.
Gambar rangkaian sistem kelistrikan

Rangakaian Sistem Tanda Belok dan Hazzard

Rangkaian Sistem Klakson

Rangkaian Lampu Kepala


17

Rangkaian Seluruhnya (Sistem Kelistrikan)


18

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini penulis mendapatkan banyak

pengetahuan secara nyata dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah,

sehingga dapat dipraktekkan secara maksimal dan optimal ketika melaksanakan PKL.

Selain itu PKL adalah sarana bagi siswa untuk mengenal dunia kerja nyata sekaligus

mengenal lingkungan dan kondisi kerja yang nantinya akan dihadapi siswa setelah

lulus kuliah.

Berdasarkan uraian dalam Laporan PKL ini, maka dapat disimpulkan bahwa

dalam dunia kerja diperlukan tanggung jawab, ketelitian, kesabaran yang tinggi atas

semua pekerjaan yang dikerjakan dan disiplin dalam mengikuti peraturan bekerja dan

disiplin waktu menjadi tanggung jawab kita agar tugas- tugas yang diberikan dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Pada kerja praktek industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama

penulis melaksanakan praktik kerja industri penulis merasa bangga bisa mendapatkan

ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak

pengalaman.Tujuan lain praktik kerja industri adalah menambah wawasan yang luas

bagi siswa dan siswi.

B. Saran

Adapun saran saya untuk tempat saya melaksanakan prakerin sebagai

berikut.

1. Untuk Dunia Industri

a. Semua pihak yang bersangkutan pada praktek kerja industri ini dapat

melakukan kerja sama dengan sebaik mungkin.

b. Seharus siswa diberikan fasilitas seperti dipinjamkan baju kerja dari

industri, mendapatkan makan dan pengetahuan mengemudi mobil.

2. Untuk Sekolah

a. Praktek Kerja Industri mohon tetap dilaksanakan tiap tahun untuk

menunjang pendidikan sistem ganda.


19

b. Dari pihak sekolah di haruskan membuat panduan lebih jelas lagi agar

dapat di pahami oleh siswa / siswi.

c. Guru pembimbing diusahakan lebih sering mengunjungi siswa yang

sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) setidaknya 1 bulan

1 kali.

d. Seharusnya disekolah lebih banyak praktek dari pada teori supaya siswa

lebih terampil dalam bidang otomotif didunia Industri.

e. Diharapakan dari pihak yang bersangkutan dapat membimbing siswa

yang melaksanakan praktek kerja industi.

3. Untuk Siswa

a. Siswa sebaiknya mentaati peraturan di Industri maupun disekolah.

b. Siswa harus lebih disiplin dan menjaga nama baik sekolah di Industri.

c. Siswa diharapkan menguasai salah satu bidang keahlian atau

semua bidang keahlian untuk bersaing di Dunia Industri setelah lulus dari

sekolah.

d. Siswa diharapkan bersikap jujur dan berhati-hati dalam bekerja.

e. Usahakan dalam bekerja menjaga kebersihan ditempat kerja terutama

pakaian kerja yang kita pakai.

f. Bagi siswa dan siswa yang melaksanakan praktek kerja industri jangan

malu untuk bertanya kepada pembimbingnya jika ada hal yang tidak di

ketahui atau di pahami agar tidak ada kesalahan.


20

DAFTAR PUSTAKA

Denur & Dermawan, Dedi dkk. (2016). Analisa Terhadap Performance Engine Pada
Mesin ISUZU CYZ 51. JISI : Jurnal Integrasi Sistem Industri.3 (2). 31-37
IAMI, Training Manual Advance Engine 4JJI, Engine Mechanical Feature, Engine
Control System dan Diagnose, Toyota 1992
Pranoto, A., & Purwanto, A. (2014). Analisa Kerusakan dan Model Perawatan
Injektor Pada Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik. Jurnal Teknologi, 7 (2),
175-180.
Sa’dullah, M. (2015). Pengembangan Multimedia Penggunaan Injector Tester Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Pengujian Injector Pada Kendaraan EFI
(Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
Sukoco dan Zainal Arifin. 2008. Teknologi Motor Diesel. Jakarta: Pradnyaparamitra.
Wilastari, S. (2017). Analisa Penyebab Terjadinya Kegagalan Pembakaran Awal
Pada Ketel Uan Bantu. Majalah Ilmiah Gema Maritim, 19 (1), 1-19

Anda mungkin juga menyukai