Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Maksud Praktek Kerja Industri

1. Latar Belakang

Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat

menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat

dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga yang

professional. Karena keahlian proffessional seseorang itu tidak hanya dinilai dari

pengetahuan saja, namun juga kemampuan bekerja yang baik. Mata diklat praktek

kejuruan yang disajikan disekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap

dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan simulasi

karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena itu sulit diharapkan untuk

mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan.

Penentu kadar keahlian professional seseorang hanya dapat dikuasai

melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang professional itu sendiri. Karena

itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman

kerja. Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja

(industri/perusahaan/instansi tertentu) yang secara bersama-sama

menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua

belah pihak terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan

program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan penuntuan kelulusan

siswa.

1
2. Dasar Pelaksanaan Prakerin

Dikmenjur menetapkan strategi operasinal yang berdasarkan pada

kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan kesepadan) Departement Pendidikan

dan Kebudayaan dalam model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda.

Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam

Undang-undang.

Adapun dasar pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut:

1. UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. PP No. 20 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

4. PP No. 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan

Nasional.

5. Kepmendikbud No. 080/U/1992 tentang Sekolah Menengan Kejuran.

6. Kepmendikbud No. 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.

7. PP. Nomor: 29 / 1990 tentang Pendidikan Menengah.

8. Kep. Menaker No: 285 / MEN / 1991 tentang Pelaksanaan Permagangan

Nasional.

9. PP No: 39 / 1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan Nasional

10. Surat Keputusan Mendikbud Nomor : 0490 / U / 1992 tentang Sekolah

Menengah Kejuruan.

B. Tujuan Praktek Kerja Industri

Praktek Kerja Industri adalah praktek keahlian produktif yang dilaksanakan di

Industri, berbentuk kegiatan yang mengerjakan produksi dan jasa (pekerjaan yang

sesungguhnya) di Industri atau Perusahaan.

Pelaksanaan Praktek Kerja Industri merupakan salah satu upaya mencapai tujuan

penyelenggaraan PSG dan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan

siswa dibidang teknologi, penyesuaian diri dengan situasi yang sebenarnya,

2
mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung degan tujuan

khusus.

Setelah siswa melaksanakan program Prakerin secara khusus siswa diharapkan

memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan dan kegiatan

praktek yang berhubungan langsung dengan teknologi. Serta mempersiapkan untuk

belajar bekerja mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengemang potensi dan

keahlian yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

 Penyelenggaraan Prakerin pada SMK bertujuan untuk :

1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas , yaitu tenaga kerja yang memiliki

tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntan

lapangan kerja.

2. Memperoleh Link and Match antara SMK dengan dunia kerja.

3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja

berkualitas.

C. Tugas dan Tanggung Jawab Peserta Prakerin

Adapun tugas dang tanggung jawab peserta prakerin sesuai dengan BAB II Pasal

3 tentang kewajiban peserta prakerin sebagai berikut:

1. Mengajukan surat permohonan untuk mencaari prakerin.

2. Menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah maupun di dunia

usaha dan dunia industri.

3. Menjaga nama baik almamater sekolah.

4. Bersikap jujur, tanggung jawab, disiplin bekerja sama dengan sesama peserta

prakerin maupun karyawan di tempat prakerin.

5. Menjaga dan memelihara hubungan kerjasama yang baik antara peserta,

sekolah, dan dunia usaha dan dunia industri.

6. Mengikuti pembekalan prakerin sebagai kegiatan orientasi bagi peserta didik

agar beradaptasi dengan dunia usaha dan dunia industri yang diselenggarakan

3
oleh sekolah sebelum peserta didik diterjunkan ke DUDI, wajib diikuti oleh

semua peserta didik yang duduk di kelas XIII dari semua kompetensi Keahlian,

kecuali bagi peserta didik yang telah berangkat Prakerin terlebih dahulu karena

atas permintaan DUDI.

7. Berkonikasi dengan guru pembimbing dang pembimbing DUDI terkait

pelaksaan Prakerin dengan sebaik-baiknya.

8. Mengisi buku jurnal prakerin secara rutin, yang mencangkup presensi

kehadiran, aktifitas yang dilaksanakan, kendala yang dihadapi, dan kemajuaan-

kemajuan yang telah dicapai.

9. Menyusun buku laporan Prakerin sebagai pertanggung jawaban yang

bersangkutan telah melaksanakan prakerin.

10. Membuat Laporan Prakerin sebagai syarat untuk dapat mengikuti Uji Prakerin.

11. Mengikuti Uji Prakerin disekolah dan atau industri, sebagai bukti dan verifikasi

semua prosedur prakerin telah dijalani oleh peserta didik sebagai mana

mestinya.

4
BAB II

KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Berdirinya PT. Cikarang Presisi berawal dari sebuah toko spring yang

didirikan pada tahun 1976 oleh Bapak Yudi Suherman, yang berlokasi di Jakarta.

Beliau kemudian mengembangkannya menjadi sebuah pabrikasi yang mulai

memproduksi Spring pada tahun 1982 dengan nama Daya Cipta yang berlokasi

di Tangerang. Jenis spring yang diproduksimayoritas untuk sparepart otomotif.

Perkembangan industri di indonesia semakin pesat, investor asing untuk produk

elektronik mulai menanamkan modalnya di indonesia, terutama PT Sony

Elektronik Indonesia. Maka dari itu daya cipta mengikuti perkembangan itu dengan

menambah investasi mesin otomasi untuk membuat springsparepart elektronik.

Untuk peningkatan pelayanan ke PT Sony Elektronik Indonesia Daya Cipta

mendirikan pabrik lagi di Cikarang. Tepatnya di Kawasan Industri Jababeka

dengan nama PT Cikarang Presisi pada tahun 1996 sebagai anak perusahaan,

dengan total mesin 15 unit pada awalnya.

PT Cikarang Presisi merupakan perusahaan lokal dengan dukungan

teknologi dari Taiwan dan Jepang.

Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak konsumen industri

yang membeli spring dari PT Cikarang Presisi. Sehingga produksi meningkat,

investasi mesin barupun harus dilakukan. Karena luas pabrik yang tidak

mencukupi, PT Cikarang Presisi mendirikan pabrik yang lebih luas di Lippo

Cikarang. Tepatnya dikawasan Newton Techno Park dan pindah lokasi pada

tahun 2001 sampai sekarang. Dan sekarang total mesin yang dimiliki kurang lebih

95 unit.

5
 Visi, Misi, Kebijakan , Ideologi & Kredo PT Cikarang Presisi

1. Visi PT Cikarang Presisi.

Menjadi perusahaan pembuatan spring untuk komponen elektronik dan

otomotif yang dapat sejajar dengan perusahaan perusahaan asing sejenis

yang terbaik di pasar lokal.

2. Misi PT Cikarang Presisi.

Membuat produk spring yang bermutu tinggi dalam rangka memenuhi

kepuasan pelangan disertai komitmen untuk selalu mengedepankan

quality, cost, delivery, service dengan menerapkan sistem mutu dan

lingkungan.

3. Kebijakan PT Cikarang Presisi.

 Kebijakan Perusahaan Program Lingkungan.

Management dan karyawan PT Cikarang Presisi berkomitmen untuk

mengintegrasikan kegiatan lingkungan ke dalam semua kegiatan

proses bisnis perusahaan secara berkesinambungan sebagai wujud

kepedulian terhadap keselamatan dan kelestarian lingkungan.

 Kebijakan Perusahaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Management dan segenap karyawan PT Cikarang berkomitmen untuk

melaksanakan kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

kedalam semua proses kerja di perusahaan secara berkesinambungan

sebagai wujud kepedulian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

 Kebijakan Perusahaan Program CSR (Corporate Social Responsibility)

Management dan karyawan PT Cikarang Presisi berkomitmen untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi sosial dan lingkungan sebagai

bentuk tanggung jawab dan kepedulian sosial masyarakat.

4. Ideologi PT Cikarang Presisi

“Menjadi kebanggaan bersama bagi bangsa Indonesia”

6
5. Kredo PT Cikarang Presisi

Kami percaya bahwa :

a) Tanggung jawab kami yang pertama adalah kepada konsumen yang

telah bersedia membeli dan menggunakan produk PT Cikarang Presisi.

b) Tanggung jawab kami yang kedua adalah kepada orang-orang

yang bekerja kepada kami, pria maupun wanita, yang bekerja di

pabrik dimana kami tinggal.

c) Tanggung jawab kami yang ketiga adalah kepada komunitas

dimana kami tinggal.

d) Tanggung jawab kami yang keempat dan yang terakhir adalah kepada

pemegang saham.

e) Nasib kami ditentukan oleh bantuan Rahmat Tuhan, untuk bisa

memenuhi semua kewajiban dengan kemampuan kami yang terbaik.

 Unit - Unit PT Cikarang Presisi

Berikut merupakan unit yang berda di PT Cikarang Presisi :

7
 PT.Cikarang presisi yang berdiri pada tahun 1996 dengan produksi spring.

 PT. Indocipta Hasta Perkasa yang berdiri pada tahun 1998 dengan

produksi platstamping.

 PT.Auto Cipta Casting yang berdiri pada tahun 2002 dengan produksi

alumunium die casting .

 PT. Panacipta Sienan Componen yang berdiri tahun 2007 dengan produksi

plat stamping.

 Lokasi Perusahaan

PT. Auto Cipta Casting PT. Cikarang Presisi


(Plant Casting-Tangerang) (Plant Spring-Cikarang)

Office Centre (Jakarta)

PT. Indocipta Hasta Perkasa


PT. Panacipta Seinan Component
(Plant Stamping -Cibitung) (Plant Stamping-Cibitung)

8
 Produk Produk di PT Cikarang Presisi

NAMA PRODUK GAMBAR PRODUK

Torsion Spring 268.3

Extension Spring Y

4.71

Compression Spring

1.96

9
Extenssion Spring

Sliders ASF 1.38

Extenssion Spring X

7.88

Extenssion Spring Z

4.91

10
Compression Spring

2.3 Cap

Dan masih ada ribuan produk lainnya yang di produksi oleh PTCikarang

Presisi

 Informasi Perusahaan PT Cikarang Presisi

Alamat : JALAN JATI RAYA BLOCK J1 NO. 7, NEWTON TECHNO

PARK LIPPO CIKARANG, BEKASI .

Kode Pos : 17550

Telepone : 021-89900888, 8974174

Faximile : 021-09906788

Email : cipress@cbn.net.id

Area : 5000 M2

11
 Jumlah tenaga kerja di PT Cikarang Presisi

Total : 242 Orang

Status karyawan : - Permanen = 198 Person

- Kontrak = 44 Person

Posisi : - Management = 13 Person

- Staff = 19 Person

- Produksi = 210 Person

Pendidikan karyawan : - 10% S1/Diploma

- 90% SLTA

 Urutan Proses Produksi PT Cikarang Presisi

12
 Customer PT Cikarang Presisi

 Production Support PT Cikarang Presisi

13
2. Struktur Organisasi Perusahaan

3. Tugas dan Tanggung Jawab Personal Perusahaan

1. General Manager

General Manager adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan

terbatas (PT). Direktur merupakan seseorang profesional yang ditunjuk oleh

pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas.

Tugas dan tanggung jawab General Manager :

 Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.

 Mengelola operasional harian perusahaan.

 Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan

mengalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.

 Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

14
 Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di

perusahaan

 Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan

degan maksimal.

 Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan

divestasi

 Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis perusahaan jangka

menengah dan jangka panjang untuk kemajuan perusahaan.

 Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.

2. Kepala Bagian Produksi

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Produksi :

 Bekerja sama dengan kepala bagian PPC dalam penyusunan rencana dan

jadwal produksi.

 Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja

kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya

kesinambungan dalam proses produksi.

 Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil

produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

 Selalu berusaha untuk meningkatkan keterampilan setiap penanggung

jawab dan karyawan di bawah tanggung jawabnya dengan memanfaatkan

tenaga ahli yang didatangkan oleh perusahaan.

 Berusaha mencari cara-cara penekanan biaya dan metode perbaikan kerja

yang lebih efisien.

 Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara

berkala.

 Melakukan penilaian terhadap prestasi kerja bawahannya secara berkala.

15
3. QA/QC

Quality Control / QA memiliki kewenangan untuk menerima bahkan menolak

produk perusahaan yang akan dipasarkannya. Tidak peduli terhadap proses

produksi yang telah dilakukan perusahaan dan sesulit apapun pembuatan

produk tersebut, apabila produk tersebut tidak memenuhi kelayakan maka

Quality Control/ QA dapat saja menolak produk tersebut untuk dipasarkan.

Tugas dan tanggung jawab QA/QC:

 Mengendalikan kualitas atau mutu serta menguji produk sesuai dengan

standar kualitas perusahaan.

 Menganalisis, memantau, kemudian menguji serta meneliti seluruh produk.

 Memantau perkembangan seluruh produk yang diproduksi.

 Merekomendasikan terhadap perusahaan agar melakukan pengolahan

ulang pada setiap produk yang memiliki kualitas rendah.

 Memastikan setiap barang yang diproduksi telah memiliki kualitas yang

telah memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan.

 Melakukan analisis serta mendokumentasikan produk yang dapat

digunakan kembali sebagai referensi mendatang.

 Mendokumentasi inspeksi dan juga tes pada produk perusahaan.

4. PPC (Production Planning and Control)

PPC yaitu bagian yang berfungsi mengendalikan dan merencanakan

rangkaian produksiagar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah

ditetapkan.

Tugas dan tanggung jawab PPC :

 Menerima order dari bagian Marketing dan rencana produksi sesuai order

yang diterima.

 Memnuhi permintaan sample dari Marketing dan memantau proses

pembuatan sampel sampai terkirim kepada pelanggan.

16
 Membuat rencana pengadaan bahan dengan memperhatikan kondisi stock

yang ada di gudang.

 Menyusun jadwal proses produksi, sehingga barang bisa dikirim tepat

waktu dan sesuai dengan permintaan pelanggan.

 Menjaga keseimbangan lini kerja diproduksi agar tidak ada mesin yang

overloadsementara mesin lain tunggu order.

 Menginformasikan ke bagian marketing jika ada masalah di proses

produksi yang menyebabkan delay delivery.

 Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehingga diperoleh

informasi akurat dan up to date.

5. HRD & GA

Human Resource Development atau HRD dan General Affair atau GA adalah

sebuah divisi/posisi jabatan yang bertanggung jawab secara penuh dalam

sumber daya manusia suatu perusahaan mulai dari persiapan perekrutan

pegawai baru hingga mengurusi kontrak kerjanya.

Tugas dan tanggung jawab HRD & GA :

 Bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya

manusia. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan sumber daya manusia dan pengembangan kualitas sumber

daya manusia.

 Membuat sistem HR yang efektif dan efisien, misalnya dengan membuat

SOP, job description, training and development system dll.

 Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari

mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi.

 Melakukan seleksi, promosi, transfering dan demosi pada karyawan yang

dianggap perlu.

17
 Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental,

keterampilan dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar

perusahaan.

 Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi

karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.

 Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya

kontrak kerja.

 Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan

atau kebijakan perusahaan.

6. Enginering

Tugas dan tanggung jawab bagian Enginering :

 Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk

menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data

pendukung yang diperlukan.

 Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan

dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major

serta pemeliharaan jalan.

 Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan

 Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak

akan terlambat selama masa mobilisasiuntuk masing-masing paket kontrak

dalam menentukanlokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan

yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak.

 Membantu tim di lapangan dalam mengendalikankegiatan-kegiatan

kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu

pelaksanaanpekerjaan.

18
 Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam

mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik

sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak.

 Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.

7. Procurement (Pengadaan Barang)

Tugas dan tanggung jawab bagian Procurement :

 Merancang hubungan yang tepat dengan supplier. Hubungan dengan

supplier bisa bersifat kemitraan jangka panjang maupun hubungan

transaksional jangka pendek.

 Memilih supplier.

 Memilih dan mengimplentasikan teknologi yang cocok.

 Memelihara data item yang dibutuhkan dan data supplier.

 Melakukan proses pembelian. Proses pembelian bisa dilakukan dengan

beberapa cara, misalnya pembelian rutin dan pembelian dengan melalui

tender atau lelang.

 Mengevaluasi kinerja supplier. Hasil penilaian ini digunakan sebagai

masukan bagi supplier untuk meningkatkan kinerja mereka.

8. Finance and Accounting (Staf Administrasi Keuangan)

Finance and Accounting yaitu bagian Staf yang membantu Kepala Staf

Administrasi dalam merencanakan, dan melaksanakan, kegiatan sesuai

dengan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.

Tugas dan tanggung jawab Finance and Accounting :

 Mengagendakan Surat Masuk dan Surat Keluar.

 Mengarsip Surat Masuk dan Surat Keluar.

 Membantu pengelolaan Kas Kecil.

19
 Mempersiapkan Seminar/Pertemuan Ilmiah rutin/Diskusi yang

diselenggarakan LPPM (mencari ruangan, mengurus snack/konsumsi dan

penerima tamu).

 Menyiapkan rapat-rapat di LPPM (konfirmasi ke peserta rapat dan

konsumsi)

 Mengurus Pelatihan/seminar/diskusi yang diadakan LPPM (mencari

ruangan, mengurus snack/konsumsi dan penerima tamu)

 Menangani pengiriman Kartu Ucapan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru

untuk relasi-relasi

9. Marketing (Pemasaran)

Seorang manajer pemasaran tidak hanya melihat kepada masa sekarang

tetapi juga masa depan. Begitu pula dengan rencana pemasaran yang akan

dibuatnya. Seorang manajer pemasaran harus dapat melihat

kesempatan/peluang pemasaran yang ada, merumuskannya menjadi sebuah

program pemasaran dan menjalankannya.

Tugas dan tanggung jawab Staf Marketing :

 Bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran.

 Bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan

dana promosi.

 Staf Marketing sebagai koordinator manajer produk dan manajer

penjualan.

 Staf Marketing membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh

karyawan dibagian pemasaran.

 Staf Marketing membuat laporan pemasaran kepada direksi.

 Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend

pasar dan sumber daya perusahaan.

20
 Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan

pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.

 Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.

 Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan

order.

 Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran

 Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar.

 Memimpin seluruh jajaran Departemen Marketing sehingga tercipta tingkat

efisiensi, efektivitas, dan produktivitas setinggi mungkin.

 Menciptakan, menumbuhkan, dan memelihara kerja sama yang baik

dengan konsumen.

 Menanggapi permasalahan terkait keluhan pelanggan jika tidak mampu

ditangani oleh bawahan.

4. Peraturan perusahaan

a. Tenaga Kerja

 Setiap karyawan / karyawati mendapatkan jaminan kesehatan berupa

BPJS.

 Ketika kontrak karyawan / karyawati telah habis, karyawan / karyawati

berhak memutuskan apakah akan di perpanjang atau berhenti.

 Setiap karyawan / karyawati mendapatkan gaji setiap tanggal 30.

 Karyawan / karyawati yang tidak masuk tanpa keterangan lebih dari 3x

atau point TIM mencapai 3 akan diberi Surat Peringatan 1 (SP1).

 Karyawan / karyawati yang tidak masuk tanpa keterangan lebih dari batas

alpha, yang dihitung tiap bulan, bisa dikeluarkan atas persetujuan dari

HRD dan kepala departemen.

21
 Setiap karyawan / karyawati harus disiplin waktu, baik saat masuk,

istirahat, maupun saat pulang.

 Setiap karyawan / karyawati tidak diperbolehkan menggunakan telepon

saat jam kerja.

b. Tata Tertib Perusahaan

 Setiap karyawan / karyawati PT Cikarang Presisi wajib melaksanakan K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan 5S/5R (Ringkas, Rapih, Resik,

Rawat dan Rajin).

 Setiap karyawan / karyawati PT Cikarang Presisi wajib memakai :

a) seragam (rapi dan sopan).

b) Sepatu (Tertutup dan sesuai lingkungan kerja).

c) Name tag (Terpasang di saku kiri atas seragam atau kaos)

 Setiap karyawan (pria) berpenampilan rambut rapi dan setiap karyawati

yang berambut panjang wajib mengikat rapi rambutnya apabila berada di

area produksi.

 Setiap karyawan / karyawati wajib mengetahui dan mengikuti rambu rambu

tanda bahaya.

 Setiap karyawan / karyawati wajib mengetahui dan mengikuti semua yang

sudah menjadi kebijakan PT Cikarang Presisi.

 Setiap karyawan / karyawati wajib wajib memakai alat pelindung kerja

sesuai dengan lingkungan kerja atau proses yang dikerjakan.

 Setiap karyawan / karyawati dilarang meletakkan barang di atas trafo atau

panel.

 Setiap karyawan / karyawati dilarang meletakkan makanan dan minuman

di area bahan bahan kimia berbahaya.

 Setiap karyawan / karyawati wajib mengetahui daerah evakuasi.

22
 Hal – hal lain akan diatur lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

 Peraturan jam kerja sebagai berikut :

Shift 1.

No Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam pulang

1. Senin – Kamis 07:30 12:00 – 13:00 15:30

2. Jumat 07:30 11:30 – 13:00 16:00

3. Sabtu 07:30 - 12:30

Shift 2.

No Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang

1. Senin – Jumat 15:30 17:45 – 18:45 23:30

2. Sabtu 12:30 - 17:45

Shift 3

No Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang

1. Senin - Jumat 22:00 00:30 – 01.30 06:00

2. Sabtu 18:00 - 23:00

Bagi yang melnggar ketentuan di atas atau tidak peduli dengan lingkungan

kerja akan ada peneguran dari kepala bagian atau pengawas dari komite

K3 dan 5S sampai maksimal 3x, jika tidak ada perbaikan akan dilimpahkan

ke personalia untuk ditindaklanjuti.

c. Kebersihan dan Keselamatan Kerja

1. Perusahaan membentuk kepanitiaan untuk menangani masalah

kecelakaan kerja untuk menunjang Keselamatan Kerja.

23
2. Perusahaan menyediakan alat-alat keselamatan kerja dan menetapkan

syarat-syarat keamanan perlindungan keselamatan kerja.

3. Karyawan berkewajiban menggunakan dan memelihara alat-alat

keselamatan kerja serta melaksanakan syarat-syarat keamanan,

perlindungan dan keselamatan kerja.

4. Apabila pekerja yang bersangkutan tidak menggunakan alat keselamatan

kerja yang diberikan atau disediakan, pekerja akan diberi sanksi sesai

dengan ketentuan yang berlaku.

5. Perusahaan menyiapkan perlengkapan P3K di masing masing area.

6. Perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang P3K kepada

pekerja/karyawan yang lingkup pekerjaannya membutuhkan hal tersebut.

7. Terdapat urutan proses penanganan kecelakaan kerja yang tertempel

pada setiap area.

8. Perusahaan menyediakan APAR ( Alat Pemadam Kebakaran Ringan) di

masing masing area.

9. Perusahaan membentuk kepanitiaan untuk menangani masalah

kebersihan kerja yang mempunyai kewajiban mengkoordinasi dan

bertanggung jawab terhadap limbah pabrik agar tetap rapi dan

penempatan sesuai dengan identitas yang telah ditentukan.

10. Perusahaan dan Serikat Pekerja sepakat bekerja sama melaksanakan

ketentuan Undang-undang tentang perlindungan lingkungan hidup.

11. Karyawan yang melakukan pekerjaan dan mengendarai kendaraan wajib

mematuhi Undang Undang Lalu Lintas

12. Perusahaan menyediakan tempat sampah dan alat alat kebersihan di

masing masing area untuk menunjang kebersihan kerja.

13. Perusahaan menyediakan tempat sampah besar di samping Perusahaan

yang terdiri dari tempat sampah untuk kertas, plastik, kayu dan logam

sebagai tempat penampungan limbah sementara.

24
14. Pengangkutan limbah dari tempat penampungan limbah sementara

dilakukan 2 bulan sekali untuk limbah logam, dan 2 minggu sekali untuk

limbah kertas, plastik dan kayu.

15. Semua karyawan diwajibkan menaruh sampah sesuai kriteria yaitu plastik,

kertas, logam dan kayu sesuai dengan tempatnya.

d. Rekrutmen Karyawan

Untuk calon karyawan baru dapat menyampaikan surat lamarannya lewat pos

atau datang langsung, semua aplikasi yang memenuhi syarat akan dipanggil

melalui telepon atau surat untuk mengikuti test kemampuan tertulis dan

wawancara. Bagi pelamar yang dianggap diterima harus mengikuti magang

selama 3-6 bulan. Ketika sudah memasuki area masing masing, Leader dari

area tersebut akan memploting dan mendampingi pekerja baru hingga dirasa

mampu untuk lepas pendampingan khusus.

Adapun Kriteria aplikasi lamaran calon karyawan baru adalah sebagai berikut :

 Surat Permohonan Pekerjaan.

 Daftar Riwayat Hidup.

 Photo Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) (yang masih berlaku).

 Photo Copy Ijazah terakhir dan Transkip nilai.

 Pas Photo 4x6 (3lembar).

 Surat keterangan pengalaman kerja(bila ada).

 Test kemampuan meliputi :

 Test tertulis.

 Pengetahuan Umum.

 Test wawancara meliputi kepribadian wawasan dan keterampilan.

 Tes kesehatan.

25
B. Kegiatan Praktik

1. Bending Spring Shoe to Lever

a. Penjelasan Singkat Jenis Pekerjaan

Gambar Spring Shoe to Lever


Belum pembengkokan
Bending adalah Bending atau penekukan secara manual oleh dies

(cetakan) bending maupun secara otomatis oleh mesin bending untuk

menghasilkan bentuk benda sesuai yang diinginkan.

Sedangkan Bending Shoe To Lever adalah proses penekukan ujung –

ujung spring logam menjadi bentuk yang sesuai dengan cetakannya. Shoe to

Lever ini tidak memerlukan Quality Control terlebih dahulu dan akan langsung

di bending sekaligus sebagai Quality Controlnya.

b. Alat dan Bahan yang Digunakan

1) Alat yang digunakan :

a) Dies Bending ( cetakan bending)

26
Gambar Contoh
dies bending

Gambar
Contoh dies
bending

b) Boks OK dan boks NG,

boks OK berwarna biru dan boks NG berwarna merah. Boks OK

digunakan untuk meletakkan part yang masuk Jig (OK). Sedangkan

boks NG digunakan untuk meletakkan part yang tidak masuk Jig (NG)

27
Gambar Boks Barang OK dan NG
c. Keselamatan Kerja

Alat alat yang digunakan sebagai penunjang keselamatan kerja pada saat

proses bending wire barlock adalah sebagai berikut:

1) Sarung Tangan untuk memastikan tangan kita tetap aman, terhindar dari

kotoran dan karat besi, juga memperkecil kemungkinan tangan terluka atau

tergores.

Gambar Sarung Tangan

2) Masker, Untuk menghindari ancaman debu yang masuk ke pernafasan

Gambar Masker
28
3) Sepatu berfungsi melindungi kaki dari benda tajam atau tatal tatal tajam

yang mungkin berserakan di lantai. Juga meminimalisir rasa sakit

akibat tertimpa benda kerja.

Gambar Sepatu

d. Gambar Kerja

29
e. Analisis dan Langkah Kerja

1) Pakailah masker serta sarung tangan sebelum melakukan bending,

serta mempersiapkan alat dan bahannya

Gambar Spring Shoe to Lever

2) Masukkan benda kerja yang akan di bending ke dies bending (cetakan

bending).

30
Gambar Spring Shoe to Lever

3) Putar tuas sampai menyentuh stopper.

Hasilnya

31
4) Letakan benda kerja pada dies bending selanjutnya.

5) Putar tuas sampai menyentuh stopper.

Hasil Bending Kedua

32
6) Masukkan benda kerja ke dies bending selanjutnya

7) Putar tuas sampai menyentuh stopper.

Diputar

33
8) Tempatkan benda kerja pada dies bending selanjutnya

9) Putar tuas sampai menyentuh stopper, ulangi proses ini untuk bending

ujung lainnya.

Hasilnya

34
10) Cutting masing – masing ujung benda kerja

Hasil akhir

Gambar Cutting Shoe Gambar Hasil akhir Shoe to


to Lever Lever

f. Kesimpulan

Dalam proses bending shoe to lever ini kita harus berhati hati saat

prosesnya, karena jika kita sembrono tangan kita bisa terjepit tuas bending

tersebut. Proses bending ini juga harus diperhatikan, jangan menggerakan

tuas terlalu kuat agar barang tidak NG.

Faktor yang bisa membuat benda kerja NG :

1) Terlalu keras saat menggerakan tuas

2) Adanya kotoran pada engsel dies bending

3) Penempatan benda kerja yang tidak benar

4) Cacat produksi yang menyebabkan bentuk benda kerja menjadi tidak

sesuai.

5) Tuas tidak menyentuh stopper

35
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan menulis

laporan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Dengan Praktik Kerja Industr(Prakerin), siswa dapat mengamati dan mempelajari

cara pemrosesan dari barang mentah sampai barang jadi.

2) Tidak semua pekerjaan sulit tidak bisa dilakukan. Yang paling penting yaitu

belajar.

3) Dengan pelaksanaan prakerin penulis menemui banyak mesin maupun teori

yang belum di dapatkan di sekolah, maka dengan pelaksanaan prakerin penulis

mendapatkan banyak pengalaman yang baru.

4) Penerapan teori dan praktik yang selama ini diperoleh di sekolah sangat berbeda

dengan kenyataan praktik di industri, tetapi dari dua hal yang berbeda tersebut

keduanya masih ada keterkaitan dan dapat saling menunjang.

5) Dengan Praktik Kerja Industri (Prakerin), siswa mendapat pengalaman langsung

kehidupan di dunia kerja, yang sangat berfungsi untuk menghadapi masa depa

agar tidak kaget dengan dunia kerja.

6) Keterlambatan dalam mengambil keputusan di dunia industri, dapat merugikan

perusahaan tersebut dan kemungkinan dapat menimbulkan biaya yang tak

terduga.

7) Mental sangat diperlukan dalam dunia kerja. Praktik Kerja Industri dapat

digunakan sebagai pelatihan mental sebelum menghadapi dunia kerja yang

sesungguhnya.

36
8) Penulis memperoleh pengetahuan tambahan mengenai teori, praktik, perkiraan

dan bahan-bahan di industri yang belum ada di sekolah.

B. Saran – Saran

1. Perusahaan

1) Perusahaan agar lebih terbuka lagi menerima kami sebagai peserta Prakerin,

bukan sebagai pekerja. Maka dari itu seharusnya perusahaan lebih teliti lagi

dalam menempatkan peserta Prakerin agar sesuai dengan jurusan dari

masing masing peserta Prakerin.

2) Perusahaan agar lebih memberi kesempatan kepada peserta Prakerin untuk

menyatakan aspirasinya.

3) Perusahaan agar lebih terbuka lagi dalam membuat kerjasama antara sekolah

dan perusahaan, seharusnya tidak ada yang dilebih lebihkan, ditutup tutupi,

maupun dikurang kurangi.

4) Perusahaan agar lebih memperhatikan lagi kesejahteraan

karyawan/karyawati.

5) Perusahaan agar tidak melakukan diskriminasi terhadap semua area.

6) Perusahaan agar lebih meningkatkan lagi masalah Kebersihan dan

Keselamatan Kerja, terutama di area Grinding, dan area Bending Manual.

7) Perusahaan agar tidak membeda bedakan perlakuan terhadap

karyawan/karyawati.

8) Perusahaan agar lebih bisa melaksanakan kebijakan kebijakan nya,

menegakkan peraturannya, dan benar benar mrngikuti undang undang yang

berlaku, khususnya tentang pemagangan.

2. Sekolah

1) Sekolah agar lebih teliti lagi dalam mencarikan tempat Prakerin, agar lebih

sesuai dengan jurusan dari masing masing peserta Prakerin.

37
2) Pemantauan terhadap siswa prakerin baik sebelum dan saat prakerin lebih

ditingkatkan lagi untuk meyakinkan pihak perusahaan terhadap program

prakerin dan perkembangan siswa.

3) Kepada staf karyawan agar lebih ramah dan membudayakan 5S

(Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) dalam melayani keperluan

administrasi siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL).

4) Memperbanyak relasi ke berbagai perusahaan sehingga ketika waktu

PKL siswa tiba, maka siswa lebih mudah mendapatkan tempat dan tidak

terbebani harus mencari kesana-kemari.

5) Peralatan dan perlengkapan mesin di sekolah hendaknya lebih ditingkatkan

lagi.

3. Adik Kelas

1) Hendaknya adik kelas lebih melatih kedisiplinan sejak dari sekolah sehingga

di dunia industri sudah terbiasa disiplin.

2) Mempersiapkan mental dan skill agar lebih siap saat di industri

3) Saat pelajaran bengkel hendaknya dipahami dan diperhatikan betul-betul

karena teori di sekolah sangat bermanfaat untuk dasar di industri.

4) Mempersiapkan tempat Praktik Kerja Lapangan yang akan dituju dengan

sebaik-baiknya, agar saat kelas 4 sudah memiliki referensi tempat

Praktik Kerja Lapangan yang seperti apa dan dimana tempat yang akan

dituju. Agar tidak mengalami kebingungan saat kelas 4 nanti dalam mencari

tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL).

5) Menjaga nama baik sekolah SMK Negeri 2 Klaten dan terutama paket

keahlian Teknik Pemesinan.

6) Meningkatkan diri untuk percaya diri, selalu aktif dan komunikatif

terhadap orang lain, ketika didalam lingkungan Dunia Usaha atau Dunia

Industri.

38
7) Jangan menunda dalam membuat laporan, karena jika kita menunda bisa saja

kita lupa terhadap pekerjaan yang pernah kita kerjakan.

8) Semangat, sukses untuk mencapai impian.

39
C. Penutup

Dengan selalu memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan

lancar. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada semua

pihak yang sudah mambantu dan membimbing penulis dalam penyusun laporan

Praktik Kerja Industri ini. Penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan, untuk

itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan demi

menyempurnakan laporan penulis. Semoga semua isi di dalam laporan ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

40
DAFTAR PUSTAKA

Buku Company Profile PT Cikarang Presisi.

Buku jurnal kegiatan Praktik Kerja Industri.

https://semangatinspirasi.blogspot.co.id/2012/10/defenisi-peran-fungsi-tugas-MSDM.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembengkokan_(logam)

41

Anda mungkin juga menyukai