PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya.
Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat
pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku
lebih lama daripada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Penurunan titik beku larutan bergantung pada jenis zat terlarut, konsentrasi larutan, serta
eletrolit atau non elektrolit zat terlarut. Untuk membuktikan pengaruh ketiga faktor tersebut
terhadap kenaikan titik didih maka perlu dilakukan percobaan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jenis zat terlarut terhadap penurunan titik beku larutan?
2. Bagaimana hubungan antara konsentrasi larutan dengan penurunan titik beku larutan?
3. Bagaimana pengaruh antara larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap penurunan
titik beku larutan?
C. Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi hubungan antara konsentrasi larutan dengan penurunan titik beku
larutan
2. Mengidentifikasi pengaruh larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap titik beku
larutan
D. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah dapat membuktikan secara langsung pengaruh jenis
zat terlarut (volatile dan non volatile), konsentrasi larutan, serta jenis larutan (elektrolit
dan non elektrolit) terhadap penurunan titik beku suatu zat. Sehingga akan dapat
menambah pemahaman mengenai penurunan titik beku zat.
BAB II
KAJIAN TEORI
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan penurunan titik
bekunya atau Tf = Tfo - ∆Tf. (Pratiwi, 2013)
Penurunan titik beku ( DTf ) bila kebanyakkan larutan encer didinginkan, pelarut murni
terkritalisasi lebih dahulu sebelum ada zat terlarut yang mengkristalisasi suhu dimana kristal-
kristal pertama dalam keseimbangan dengan larutan disebut titik beku larutan. Titik beku
larutan demikian selalu lebih rendah dari titik beku berbanding lurus dengan banyaknya
molekul zat terlarut (molnya) di dalam massa tertentu pelarut. Jadi penurunan titik beku (DTf )
= Kf . m, dimana m ialah molalitas larutan. Jika persamaan ini berlaku sampai konsentrasi
satu molal, penurunan titik beku 1 m tiap non-elektrolit yang tersebut didalam pelarut itu =
Kf yang karena itu dinamakan tetapan titik beku molal (molal freesinapoint constant) pelarut
itu. Nilai numerik Kf = khas pelarut itu masing-masing (Anonim, 2013).
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Air
2.Garam Dapur
3.Gula
4.Urea
5.Tissue
8.Termometer
9.Spatula
B. Langkah-Langkah
1.Siapkan Gelas Ukur Dan Es Batu (Telah Dipecahkan),Garam Dapur
2.Masukkan Es Batu Tersebut Kedalam Gelas Ukur Dan Taburi Garam Diatasnya
4.Setelah Itu Lakukan Pengujian Pertama Dengan Air,Masukkan Tabung Reaksi Tsb. Ke
Dalam Gelas Ukur Tadi