Disusun oleh:
Kelompok
alya natasya
merina
mira safitri
fera yuliana
silva audia bela
roan haikal maulana
PEMERINTAH ACEH
SMA NEGERI 2 MEULABOH
TAHUN 2023
I. Judul Pecobaan
1. Percobaan kenaikan titik didih larutan
2. Percobaan Penurunan titik beku larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat yang disebabkan hanya oleh kebersamaan
(jumlah partikel) dan bukan oleh ukurannya. Zat terlarut mempengaruhi sifat
larutan, dan besarnya pengaruh bergantung pada jumlah partikel tersebut.
Besarnya kenaikan titik didih dan penurunan titik beku bergantung pada
konsentrasi zat terlarut (Syukri, S. 1999)
Penurunan titik beku berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap, atau
berbandingnya lurus dengan fraksi mol dan untuk larutan encer, keseimbangan
ini dapat dianggap berlaku pula terhadap molalitas.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku
larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku
pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut
misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini
tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC
itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka
akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
IV. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan titik didih
gelas kimia
neraca
kasa dan kaki tiga
aquades
pembakar spirtus
urea (CO2(NH2)2
Termometer skala 10oC- 100oC
Alat dan bahan titik beku
Baskom plastik
Termometer
Tabung reaksi
Rak tabung
Batang pengaduk
Es batu
Aquades
Urea
Garam dapur
Kain lab
B. Cara Kerja
Titik didih
1. Disiapkan gelas kimia 100 ml sebanyak 5 buah, lalu diberi nomor 1
sampai 5
2. Diisi gelas kimia nomor 1dengan aquades sebanyak 50 ml
3. Dipanaskan gelas kimia nomor 1 hingga aquades mendidih (4 menit),
dicatat suhunya
4. Gelas kimia no. 2 dan 3 berturut-turut dimasukkan larutan gula 1 molal
dan 0,5 molal
5. Gelas kimia nomor 4 dan 5 berturut-turut dimasukkan larutan urea 1
molal dan 0,5 molal
6. Dipanaskan gelas kimia nomor 2 sampai dengan 5 hingga mendidih
dicatat suhunya.
Titik Beku
1. Buatlah campuran pendingin dengan cara memasukkan butiran es batu ke
dalam baskom sampai ¾ bagian, kemudian tambahkan 10 sendok
makan garam dapur dan aduk hingga rata.
2. Isilah kira-kira 5-10 ml aquades ke dalam tabung reaksi,kemudian ukur
suhu awal nya.
3. Masukkan tabung reaksi yang berisi aquades tersebut kedalam campuran
pendingin dan biarkan sampai membeku.
4. Jika sudah membeku, ambil tabung reaksi dari campuran pendingin
kemudian ukur suhunya dengan menggunakan termometer, catat di tabel
pengamatan.
5. Ulangi langkah 2-4 untuk larutan urea 1m, 2 m, gula 1m, 2m dan garam
1m dan 2 m.
V. HASIL PENGAMATAN
1) Percobaan kenaikan titik didih
VI. PEMBAHASAN
Titik Beku
Apabila zat terlarutnya termasuk elektrolit maka akan menghasilkan titik
beku lebih rendah dari pada zat terlarut yang non elektrolit.
Terjadi kesalahan dalam percobaan ini mungkin karena kelalaian melihat
termemoter. Faktor kesalahan yang terjadi pada percobaan sifat koligatif
larutan adalah kesalah ketika melihat skala termometer, termometer
menyentuh diding atau alas sehingga tidak mengukur suhu larutan, pada
percobaan kenaikkan titik beku ini ada
1. Pengaruh zat terlarut terhadap titik beku dan penurunan titik beku
pelarut
Penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi zat terlarut. Bila
konsentrasi zat terlarut semakin besar, maka penurunan titik beku semakin
besar, dan sebaliknya bila konsentrasi zat terlarut semakin kecil, maka
penurunan titik beku semakin kecil. Hal ini disebabkan karena adanya
partikel-partikel zat terlarut di antara molekul-molekul pelarut
mengurangi kemampuan molekul-molekul pelarut berubah dari fase cair
ke fase padat.
2. Perbedaan titik beku larutan urea dengan titik beku garam pada
kemolaran yang sama
Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan (tekanan uap, titik didih, titik
beku dan tekanan osmosis) yang hanya tergantung pada jumlah partikel
zat terlarut. Hal ini dinyatakan dalam Faktor Van't Hoff. Berdasarkan data
yang ada, jumlah konsentrasi zat terlarut.
Kenaikan titik didih yaitu suhu dimana tekanan uap suatu cairan sama
dengan tekanan udara luar. Penurunan tekanan uap larutan menyebabkan
titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut. Lalu titik beku
adalah suhu dimana suatu cairan mulai membeku. Penurunan tekanan uap
larutan menyebabkan titik beku larutan lebh rendah dari titik beku pelarut.
Tekanan osmosis adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah
terjadinya osmosis.
Adanya zat terlarut menyebabkan pelarut lebih sukar menguap, sebab
sebagian permukaannya tertutup oleh zat terarut.
Pada sifat kolgiatif larutan menggunakan molalitas sebagai satuan
konsentrasinya. Hal ini disebabkan karena tidak seperti olaritas, molalitas
tidak bergantung pada suhu.
Sifat koligatif larutan adalah sifat yang dipengaruhi oleh jumlah mol
zat terlarut dan tidak dipengaruhi oleh jenis zat terlarut. Titik didih suatu
larutan bergantung pada tekanan luar, dimana suhu pada saat tekanan uap
jenuh cairan itu sama dengan tekanan luar, sehingga gelembung uap yang
terbentuk dalam cairan dapat mendorong ke permukaan menuju fase gas
(penguapan). Hal yang sangat khusus dari suatu penguapan adalah
mendidih yaitu pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap.
Kenaikan titik didih (∆Tb) tidak mengacu pada jenis zat terlarutnya
melainkan ke fraksi molnya atau komponen zat terlarutnya.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat disimpulkann :
1. Adanya zat terlarut yang mengakibatkan adanya gaya tarik antar molekul
yang semakin sulit untuk diputuskan, sehingga titik didih larutan lebih
tinggi daripada pelarut.
2. adanya zat terlarut yang akan mengganggu molekul-molekul pelarut
murni untuk berikatan, akibatnya titik beku larutan lebih kecil
dibandingkan titik beku pelarut.
3. Titik didih suatu zat cair adalah pada saat tekanan uap jenuh zat cair
tersebut sama dengan tekanan luar. Bila tekanan uap jenuh zat cair sama
dengan tekanan luar, maka gelembung uap yang terbentuk dapat
mendorong diri kepermukaan menuju fase gas.
4. Air murni membeku pada saat temperaturnya 0°C dan pada tekanan 1
atm. Titik beku cairan adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama
dengan uap pelarut murni. Adanya zat larut dalam larutan menyebabkan
titik beku larutan lebih rendah dibandingkan pelarut murninya.
5. Titik beku larutan dan titik didih setiap larutan berbeda-beda.
6. Konsentrasi suatu larutan mempengaruhi titik didih, dimana semakin
besar konsentrasi suatu larutan, maka semakin besar pula kenaikan titik
didihnya.
DAFTAR PUSTAKA