Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PASCA PRATIKUM KIMIA

PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

Disusun oleh :

Kelompok 3

Anggota Kelompok :

1. Gustia
2. Ibnu Hajar
3. Muh. Miraj Akbar
4. Nabila Putri Lamina
5. Nur Safira Saleh
6. WD. Ahir Zamania

Kelas XII

SMA Negeri 1 Lawa

2022
Judul Praktikum : Penurunan Titik Beku Larutan

I. Tujuan Praktikum

Percobaan ini bertujuan untuk mengamati titik beku larutan dan faktor
yang mempengaruhinya.

II. Landasan Teori

Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan
wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C
karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih
antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku
(Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa
penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada
konsentrasi partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku
tergolong sifat koligatif.

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik
beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik
beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 0 °C dengan adanya zat
terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku
larutan ini tidak akan sama dengan 0 °C melainkan akan menjadi lebih rendah
di bawah 0 °C itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh
masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak
murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).

Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya
diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan
tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan
berkurang). Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada
suhu 0 °C, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke
dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0 °C lagi,
melainkan akan turun menjadi dibawah 0 °C, dan inilah yang dimaksud sebagai
“penurunan titik beku”.
III. Alat & Bahan
A. Alat
1. Gelas kimia 600 ml (1 buah)
2. Tabung reaksi (5 buah)
3. Termometer -10°C s.d 100 °C (1 buah)
4. Batang pengaduk (1 buah)
5. Sendok makan (1 buah)
B. Bahan
1. Garam secukupnya
2. Es batu secukupunya
3. Larutan urea 1 m 5ml
4. Larutan urea 2 m 5 ml
5. Larutan NaCl 1 m 5 ml
6. Larutan NaCl 2 m 5 ml

IV. Langkah Kerja


1. Memasukkan es batu ke dalam gelas kimia kemudian campur dengan garam
(campuran antara es dan garam ini merupakan pendingin yang digunakan
dalam percobaan).
2. Mengisi tabung reaksi dengan aquades 5 ml dan taruh batang pengaduk di
dalamnya. Kemudian masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam pendingin.
3. Menggerakkan batang pengaduk naik turun sehingga semua aquades
membeku.
4. Mengeluarkan batang pengaduk dari tabung reaksi kemudian gantikan
dengan termometer. Kemudian catat suhu akhir yang ditunjukkan
termometer.
5. Mengulangi langkah 2 s.d 4 dengan menggunakan larutan urea 1 molal dan
2 molal.
6. Ulangi langkah 2 s.d 4 dengan menggunakan larutan NaCl 1 molal dan 2
molal.
V. Hasil pengamatan

No. Larutan Titik beku larutan T3Q – T32

1. Urea 1 molal -1 °C

2. Urea 2 molal -3 °C

3. NaCl/garam 1 molal -4 °C

4. NaCl 2 molal -3 °C

VI. Pembahasan
Larutan mempunyai sifat sifat yang berbeda dari pelarutnya. Salah satu
sifat penting dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah
suhu di mana pelarut cair dan pelarut padat berada pada kesetimbangan,
sehingga tekanan uap keduanya sama.  Setiap zat yang mengalami pembekuan
memiliki tekanan 1 atm. Keberadaan partikel-partikel zat pelarut mengalami
proses pengaturan molekul- molekul dalam pembentukan susunan kristal
padat , sehingga  diperlukan suhu Yang lebih rendah untuk mencapai susunan
kristal padat  dari fase cairnya . Hal ini yang menyebabkan terjadinya
penurunan titik beku suatu larutan Yang keadaannya ditambahkan zat terlarut.
Faktor - faktor yang memengaruhi kelarutan diantaranya tekanan, temperatur,
dan luas penampang. Semakin tinggi tekanan dan temperatur maka semakin
cepat suatu larutan untuk bereaksi. Sebaliknya, semakin kecil luas permukaan
zat terlarut, maka semakin cepat bereaksi pada penelitian kali ini yang
dimaksud dengan pelarut itu Aquades, sedangkan urea dan NaCI  pada
percobaan tersebut  sebagai zat terlarut.
Pada penggunan alat dan bahan diutamakan untuk berhati - hati .  Ketika
termometer dimasukan ke dalam tabung reaksi, usahakan agar termometer
tidak menyentuh dinding tabung  karena akan  membuat termometer jadi tidak
stabil sehingga memengaruhi temperatur penurunan titik beku larutan yang
diuji. Dan sebelum penghitungan suhu, termometer harus dalam temperatur
yang stabil . Es ,garam ,urea dan NaCI merupakan bahan yang digunakan pada
percobaan mengenai penurunan titik beku  melalui penentuan molalitas. Garam
dapur yang digunakan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk
menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam
menganalisis terhadap titik beku larutan yang di uji tersebut. Dalam 
penggunan garam dapur, massa garam yang digunakan jangan terlalu banyak
dan jangn terlalu sedikit , sebab akan memengaruhi proses penurunan titik beku
dan hasil yang didapat kemungkinan kurang akurat. Namun apabila garam
yang digunakan terlalu sedikit , penurunan titik beku tidak mencapai suhu yang
akurat dan pada larutan yang diuji, pembentukan kristal yang terjadi  tidak
sempurna.
Oleh karena itu, kami dituntut ketelitian dan keterampilan dalam
melakukan percobaan atau penelitian tersebut. Perubahan titik beku pada
larutan dipengaruhi oleh faktor yang memengaruhi perubahan suhu  baik dari 
sistem ataupun dari lingkungan. Dari data hasil pengamatan yang telah
didapat,  masing masing ada 3 larutan yang diuji memiliki titik beku konstant
yang berbeda- beda. Dalam penurunan titik beku berlaku ketentuan Sebagai
berikut:
a. Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut maka titim bekunya akan
turun
b.Titik beku larutan elektrolit  lebih rendah dibanding  larutan non
elektrolit.

VII. Kesimpulan
Dari semua kegiatan yang kami lakukan dalam penelitian kali ini, dapat
kami simpulkan bahwa larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih
tinggi daripada larutan non elektrolit. Pada larutan elektrolit terjadi
penambahan jumlah zat terlarut karena terurai menjadi ion- ion, sedangkan zat
terlarut pada larutan non elektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi
ion- ion. Itulah sebabnya titik beku larutan NaCl lebih besar daripada larutan
urea.

DAFTAR PUSTAKA

http://noterokhimah.blogspot.com/2014/11/penentuan-titik-beku-larutan-urea-
dan.html?m=1

https://idoc.pub/documents/laporan-praktikum-penurunan-titik-beku-larutan-
en5kp82y9kno

Michael Purba dan Sunardi.2012.Kimia.Jakarta:Erlangga

Parning, Horale, Tiopan.2012.Kimia 3A. Edisi Kedua.Jakarta:Yudhistira


LAMPIRAN

I. Judul : Penurunan Titik Beku Larutan


II. Tujuan : Mengamati titik beku larutan dan faktor yang mempengaruhinya.
III. Alat & Bahan
A. Alat
1. Gelas kimia 600 ml (1 buah)
2. Tabung reaksi (5 buah)
3. Termometer -10°C s.d 100 °C (1 buah)
4. Batang pengaduk (1 buah)
5. Sendok makan (1 buah)
B. Bahan
1. Garam secukupnya
2. Es batu secukupunya
3. Larutan urea 1 m 5ml
4. Larutan urea 2 m 5 ml
5. Larutan NaCl 1 m 5 ml
6. Larutan NaCl 2 m 5 ml
IV. Hasil Pengamatan

No. Larutan Titik beku larutan T3Q – T32

1. Urea 1 molal -1 °C

2. Urea 2 molal -3 °C

3. NaCl/garam 1 molal -4 °C
4. NaCl 2 molal -3 °C

Nama Kelompok 3 :

1. Gustia
2. Ibnu Hajar
3. Muh. Miraj Akbar
4. Nabila Putri Lamina
5. Nur Safira Saleh
6. WD. Ahir Zamania
FOTO PELAKSANAAN

1. Menyiapkan bahan & alat sesuai dengan prosdur penelitian dalam eadaan
bersih dan steril.

2. Menuangkan aquades ke dalam botol semprot yang dilakukan oleh Gustia

3. Kemudian, Gustia menuangka 5 ml aquades ke 1 buah tabung reaksi


4. Nursafira Saleh meletakkan 1 buah tabung reaksi yang telah diisi dengan
aquades ke rak tabung reaksi

5. Lalu Nabila meletakkan tabung reaksi tersebut ke tengah tengah gelas kimia
yang berisikan bongkahan es yang dicampur dengan garam dapur
5. A. Selanjutnya Miraj meletakkan batang pengaduk tabung reaksi tersebut dan
mengaduknya dengan pola naik turun agar aquadesnya cepat membeku

6. Setelah itu , Ibnu Hajar mengukur suhu aquades yang telah membeku
menggunakan termometer
7. Lalu, WD. Ahir Zamania menulis suhu akhir aquades yang telah diukur oleh
Ibnu Hajar

8. Selanjutnya, Ibnu Hajar membersihkan tabung reaksi dan gelas kimia yang
telah digunakan sebelumnya

9. Miraj dan Nursafira menuangkan bongkahan es ke dalam gelas kimia

10. Lalu, Gustia mengambil larutan urea 1 mol seperti pada gambar di bawah
11. Nabila meletakkan tabung reaksi yang berisikan urea ke rak tabung reaksi

12. Miraj meletakkan tabung reaksi tersebut di tengah bongkahan es di gelas kimia
dan mengaduknya dengan batang pengaduk hingga larutan tersebut membeku

13. Kemudian, Nabila meletakkan termometer ke dalam tabung reaksi tersebut dan
mengamati suhu akhirnya
14. Miraj membuang bongkahan es untuk menjaga kesterilan penelitian larutan
NaCl berikutnya

15. Sama halnya dengan Miraj, Ibnu Hajar juga membersihkan tabung reaksi yang
telah digunakan menggunakan botol semprot

16. Kemudian, Gustia & Miraj meletakkan bongkahan es ke dalam gelas kimia
17. Nursafira mengambil 5 ml larutan NaCl 1 mol menggunakan pipet tetes

18. Miraj meletakkan tabung reaksi berisikan larutan NaCl ke tengah bongkahan es
di gelas kimia
19. Gustia mengaduk larutan NaCl dengan pola naik turun yang dibantu oleh Miraj
dan Nabila

19. A. Nabila dan Miraj mengukur suhu akhir larutan NaCl yang telah membeku
menggunakan termometer

20. Ahir menulis semua suhu akhir larutan yang diuji dalam laporan sementara

21. Miraj membersihkan semua peralatan yang digunakan selama praktikum

Anda mungkin juga menyukai