SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN
Disusun Oleh:
Kelompok 1 Kelas XII MIPA 1:
Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif. Kata koligatif berasal
dari kata Latin colligare yang berarti berkumpul bersama. Maka dari itu, sifat ini
bergantung pada pengaruh kebersamaan (kolektif) semua partikel dan tidak pada
sifat dan keadaan partikel.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat
terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.
Jadi, semakin banyak zat terlarut, maka sifat koligatif akan semakin besar. Sifat
koligatif merupakan sifat yang hanya memandang “kuantitas”, bukan “kualitas.
Sifat larutan seperti rasa, warna, dan kekentalan (viskositas) merupakan sifat-sifat
yang bergantung pada jenis zat terlarut.
Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit
dan sifat koligatif larutan nonelektrolit. Selain itu, larutan yang memiliki sifat
koligatif harus memenuhi dua asumsi, yaitu:
ΔTf = kf × m
Dimana: ΔTf = penurunan titik beku (oC); kf = tetapan perubahan titik beku (oC
kg/mol); m = molalitas larutan (mol/kg); Mr = massa molekul relatif; P = jumlah
massa zat (kg).
Alat Bahan
Gelas kimia Air aquades
Tabung reaksi NaCl 1 M
Serbet NaCl 2 M
Kasa pembakar Urea 1 M
Pembakar spirtus Urea 2 M
Kaki 3
2. Titik beku
Alat Bahan
5 Gelas kimia Garam kasar
2 Tabung reaksi Es batu
Serbet Air aquades
Termometer NaCl 1 M
NaCl 2 M
Urea 1 M
Urea 2 M
V. Cara Kerja
1. Titik didih
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Mengisi masing-masing gelas kimia dengan Aquades, NaCl (1 m),
NaCl (2 m), Urea (1 m) dan Urea (2 m) masing-masing 20 ml.
- Panaskan masing-masing gelas dengan api.
- Tunggu hingga mendidih.
- Ukur suhu akhir / titik didih larutan yang ditunjukkan pada
skala thermometer.
- Catat suhu akhir yang ditunjuk skala thermometer.
2. Titik beku
- Buat campuran pendingin yang terdiri atas campuran es batu dan garam
dapur kasar di dalam bejana kimia plastik (lihat gambar).
- Masukkan 5 mL akuades ke dalam tabung reaksi.
- Masukkan ke dalam 4 tabung reaksi yang terpisah masing-masing 5 mL
larutan NaCl 1 m, NaCl 2 m, urea 1 m, dan urea 2 m.
- Masukkan kelima tabung reaksi tersebut ke dalam campuran pendingin.
Biarkan sampai membeku (ditandai dengan air yang keruh).
- Jika sudah terjadi pembekuan, angkat tabung reaksi dari campuran
pendingin, kemudian aduk-aduk sampai sebagian mencair.
- Ukur suhunya dan masukkan dalam tabel pengamatan.
2. Titik Beku
VII. Pembahasan
1. Titik Didih
Dalam percobaan kali ini kami akan menguji beberapa jenis larutan
antara lain NaCl 1 m, NaCl 2 m, Urea 1 m, dan Urea 2 m. Larutan tersebut
kami uji satu persatu untuk menentukan ΔTb dari masing-masing larutan
tersebut. Kami memanaskan larutan-larutan tersebut hingga muncul buih-
buih atau gelembung pada larutan. Kami kemudian mengukur suhu dari
setiap larutan, dan mendapatkan hasil seperti yang tertera pada tabel
tersebut. Hasil yang kami dapatkan mendekati teori penghitungan ΔTb
pada larutan yaitu sebagai berikut:
• NaCl 1 m
ΔTb = Tb° larutan -
ΔTb = 1°
ΔTb = Kb. m. I
ΔTb = 0,52×1×2
• NaCl 2 m
ΔTb = 3,5°
Jika menggunakan teori ΔTb:
ΔTb = Kb. m. I
ΔTb = 0,52×2×2
• Urea 1 m
ΔTb = Tb° larutan -
Tb° ΔTb = 94° - 90°
ΔTb = 4°
Jika menggunakan teori ΔTb:
• Urea 2 M
ΔTb = Tb° larutan -
Tb° ΔTb = 95° - 90°
ΔTb = 5°
Jika menggunakan teori ΔTb:
ΔTb = 0,52×2
Keadaan dimana suhu pada p tertentu terjadi perubahan wujud dari cair ke
bentuk padat inilah yang disebut dengan titik beku. Penurunan titik beku
larutan tergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan. Oleh karena itu penurunan titik beku tergolong sifat
koligatif.
•ΔTf NaCl 1 m
ΔTf = kf x m x i
= 1,86 x 1 x 2
= 3,72 °C
Tf = 0-3,5 °C
= -3,5 °C
• ΔTf NaCl 2 m
ΔTf = kf x m x i
= 1,86 x 2 x 2
= 7,44 °C
Tf = 0-6,5 °C
= -6,5 °C
• ΔTf Urea 1 m
ΔTf = kf x m
= 1,86 x 1
= 1,86 °C
Tf = 0-1,5 °C
= -1,5 °C
• ΔTf Urea 2 m
ΔTf = kf x m
= 1,86 x 2
= 3,72 °C
Tf = 0-3 °C
= -3 °C
VIII. Jawaban pertanyaan
1. Titik Didih
a. Bagaimana pengaruh zat terlarut terhadap titik didih larutan?
Semakin banyak jenis zat terlarut yang dicampurkan maka semakin tinggi
pula titik didih larutannya. Jadi semakin besar konsentrasi larutan maka
energi yang digunakan juga semakin besar maka waktu yang diperlukan
juga akan semakin kecil.
Semakin banyak jenis zat terlarut yang dicampurkan maka semakin tinggi
pula titik didih larutannya. Jadi semakin besar konsentrasi larutan maka
energi yang digunakan juga semakin besar maka waktu yang diperlukan
juga akan semakin kecil.
c. Perhatikan dan bandingkan titik didih larutan NaCl 1 m dan larutan urea 1
m serta larutan NaCl 2 m dengan larutan urea 2 m. Mengapa terjadi
perbedaan? Jelaskan.
Terjadi perbedaan antara larutan NaCl dan Urea dikarenakan NaCl adalah
larutan elektrolit dan Urea adalah larutan Non elektrolit. Larutan elektrolit
dapat mengalami ionisasi sehingga jumlah partikel zat terlarut lebih
banyak dibandingkan jumlah partikel zat terlarut pada larutan non-
elektrolit.
d. Buat simpulan mengenai apa yang berpengaruh terhadap titik didih (sifat
koligatif) larutan.
Faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih adalah konsentrasi
(molalitas) dan harga Kb. Semakin tinggi konsentrasi, kenaikan titik didih
larutan semakin tinggi. Semakin tinggi harga Kb, kenaikan titik didih
laruta semakin tinggi.
2. Titik Beku
a. Bagaimana pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan?
Titik beku larutan merupakan salah satu dari sifat koligatif larutan, yaitu
sifat larutan yang bergantung pada banyaknya zat terlarut dalam larutan
bukan bergantung pada jenis zat terlarut. Jadi, hubungan antara
konsentrasi larutan (jumlah partikel) dengan penurunan titik beku larutan
adalah berbanding lurus. Artinya, semakin besar konsentrasi larutan
(jumlah partikel), maka semakin besar pula penurunan titik beku dari
larutan tersebut dan mengakibatkan titik beku larutan semakin rendah. Hal
ini dapat dijelaskan berdasarkan rumus perhitungan penurunan titik beku
larutan yang melibatkan molalitas.
lebih rendah. Jadi, penambahan zat terlarut akan menyebabkan titik beku
ditambahkan zat terlarut, maka akan terjadi proses penurunan tekanan uap
jenuh larutan.
c. Perhatikan dan bandingkan titik beku larutan NaCl 1 m dan larutan urea 1
m serta larutan NaCl 2 m dengan larutan urea 2 m. Mengapa terjadi
perbedaan? Jelaskan.
d. Buat simpulan mengenai apa yang berpengaruh terhadap titik beku (sifat
koligatif) larutan.
Titik Beku