Anda di halaman 1dari 9

PANDANGAN ISLAM TENTANG

KENAKALAN REMAJA DAN


PEMBUNUHAN

A. PEMBAHASAN

1. KENAKALAN REMAJA
Masa remaja adalah masa yang penuh dengan
tantangan didalam kehidupan dan perkembangan
jiwanya, konflik-konflik dalam diri remaja seringkali
menimbulkan masalah, hal tersebut tergantung sekali
pada keadaan remaja itu sendiri dan lingkungannya
yang menuntut persyaratan yang berat untuk dewasa
yang panjang. Dengan adanya perubahan dan
perkembangan bagi dirinya mengakibatkan
goncangan perasaan. Diantaranya yang
menyebabkan goncangan perasaan pada diri adalah
ketidak serasian yang terjadi antara keluarga, tempat
pendidikan, dan lingkungan serta tidak ada
keharmonisan perkembangna jasmani dan rohaninya.
Hal ini menunjukan bahwa usia remaja tersebut
merupakan usia yang rawan, yang banyak faktor
dalam dirinya sehingga banyak menimbulkan
konflik-konflik. Akibatnya terjadilah kenalan remaja
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang
melanggar norma, aturan, atau hukum dalam
masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau
transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan
remaja adalah suatu perbuatan yang menyimpang.
Kasus-kasus dari kenakalan remaja yang menjadi
akibat dari gejolak konflik dalam diri remaja dan
respon pada lingkungan yang dia dapatkan. Misalnya,
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika, free sex,
tawuran, bullying, dsb.

KENAKALAN REMAJA DALAM PERSPEKTIF ETIKA


ISLAM

Etika islam berbeda dengan teori-teori etika menurut


beberapa aliran filsafat  seperti hedonism dan lainnya.
Hedonisme adalah doktrin etis yang memandang
bahwa kesenangan sebagai kebaikan adalah yang
utama dan seseorang wajin mencari kesenangan.

Dalam perspektif islam, contoh kenakalan remaja


adalah Perbuatan zina
Perbuatan zina adalah hubungan seksual yang
dilakukan didalam hubungan yang belum sah.  Dan
allah menetapkan hukuman yang besar terhadap
pelanggar hukum yang sudah ditentukan.
Sebagaimana di jelaskan dalam surat Al Isra ayat
32 berbunyi:

‫ان ٰ َف ِح َش ًة َو َسٓا َء َس ِبي ًل‬


َ ‫ٱلز َن ٰ ٓى ۖ ِإ َّنهُۥ َك‬ ۟ ‫َواَل َت ْق َرب‬
ِّ ‫ُوا‬

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina,


sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji.
Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).
Dan Allah SWT berfirman di dalam Al Quran surat An-
Nur ayat 3:

ٌ ‫ان َأ ْو م ُْش _ ِر‬


‫ك ۚ َو ُح__رِّ َم‬ َّ ‫ٱلزانِى اَل َين ِك ُح ِإاَّل َزا ِن َي ًة َأ ْو ُم ْش ِر َك ًة َو‬
ٍ ‫ٱلزا ِن َي ُة اَل َين ِك ُح َه__ٓا ِإاَّل َز‬ َّ
َ ‫ٰ َذل َِك َع َلى ْٱلمُْؤ ِمن‬
‫ِين‬

"Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan


perempuan yang berzina atau perempuan musyrik
dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan
oleh laki-laki berzina atau laki-laki musyrik dan yang
demikian itu diharamkan atas orang-orang yang
mu'min."

Perbuatan kekerasan
Perbuatan kekerasan itu misalnya pembunuhan dan
penganiayaan, perbuatan tersebut  melanggar nilai-
nilai yang terpuji, dan kasih sayang.
Yang dimana dijelaskan dalam surat Al - A' raf ayat 33 :
ْ‫ْ_ر ْال َح_ ِّق َواَن‬ ْ
ِ ‫ِش َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َم_ا َب َط َن َوااْل ِث َم َو ْال َب ْغ َي ِب َغي‬ َ ‫قُ ْل ِا َّن َما َحرَّ َم َرب َِّي ْال َف َواح‬
‫ُت ْش ِر ُك ْوا ِباهّٰلل ِ َما َل ْم ُي َن ِّز ْل ِبهٖ س ُْل ٰط ًنا َّواَنْ َتقُ ْولُ ْوا َع َلى هّٰللا ِ َما اَل َتعْ َلم ُْو َن‬

33. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya


mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat
dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan
zalim tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan)
kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu,
sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk itu,
dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang
Allah apa yang tidak kamu ketahui.”
Dan juga dalam surah Al -Hujurat ayat 10:

‫ࣖ ِا َّن َما ْالمُْؤ ِم ُن ْو َن ا ِْخ َوةٌ َفاَصْ لِح ُْوا َبي َْن اَ َخ َو ْي ُك ْم َوا َّتقُوا هّٰللا َ َل َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم ُْو َن‬

10. Sesungguhnya orang-orang mukmin itu


bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada
Allah agar kamu mendapat rahmat.
Dinyatakan juga di dalam hadits riwayat Imam Muslim
dari Jabir bahwasannya Rasulullah bersabda:
“Takutlah engkau semua -hindarkanlah dirimu semua-
akan perbuatan menganiaya, sebab menganiaya itu
akan merupakan berbagai kegelapan pada hari
kiamat"

PENYEBAB KENAKALAN REMAJA

1. Faktor eksternal

Keluarga adalah faktor eksternal utama yang sangat


mempengaruhi kenakalan remaja. Karena keluarga
adalah lingkungan pertama yang dikenal sejak kecil
hingga menjadi dewasa.  Bagaimana cara orang tua
mendidik anak akan menentukan bagaimana karakter
anak tersebut ketika dewasa nanti. 

Biasanya anak yang memiliki masalah dalam keluarga


akan melakukan hal-hal yang tidak wajar seperti
kenakalan remaja, misalnya dia berasal dari keluarga
yang broken home pastinya dia adalah anak yang
kurang mendapatkan perhatian dari orang tua
sehingga ia mencari perhatian orang tuanya melalui
hal;- hal yang tidak baik ia lakukan
dan mencari kesenangan diluar.

2. pergaulan

Pergaulan anak sangat perlu diperhatian , kepada


siapa ia berteman dan bagaimana kelakuan temannya
tersebut. sebagai orang tua kita harus mencoba
terbuka kepada anak, dengarkan curhatannya ketika
ia ingin curhat agar ia tidak curhat kepada temannya
yang kemungkinan memberikan dampak buruk bagi
anak tersebut. begitu ju7ga sebaliknya, jika anak
bergaul dengan orang yang baik maka baik jugalah
perilakunya.

3. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial mencakup lingkungan tempat


tinggal, sekolah, dan bergaul. Lingkungan sosial
adalah faktor kedua setel;ah keluarga dalam
pembentukan karakter pada anak.

Faktor internal

Pencarian jati diri

Remaja adalah fase fase masa pubertas, yang


biasanya anak-anak akan mencari jati diri mereka.
Jika anak mendapatkan perhatian yang baik maka si
anak akan terhindar dari kenakalan remaja.

pengendalian diri yang lemah Walaupun si anak


didalam keluarga mendapatkan perhatian yang baik,
belum tentu dia bisa mengendalikan diri dari perilaku-
perilaku buruk disebabkan oleh pengendalian diri anak
yang lemah yang menyebabkan si anak tidak dapat
mengontrol emosi
dengan baik.

CARA MENGATASI KENAKALAN REMAJA DALAM


ISLAM

1. penanaman nilai agama

bagaimanapun adanya perubahan sosial budaya yang


terjadi di masyarakat tetapi penanaman nilai agama
adalah hal yang wajib dilakukan untuk anak, karena
dalam penanaman nilai agama terdapat nilai moral
dan etik yang akan membawa si anak untuk
melakukan hal-hal baik yang tidak melanggar norma.

Dan orang tua memiliki tanggung jawab yang besar


terhadap tumbuh kembang anak sehingga si anak
menjadi anak yang berilmu dan beriman.
Seperti hadist  Nabi Muhammad SAW  yang
diriwayatkan Bukhari Muslim : 'setiap kamu adalah
penanggungjawab yang akan dimintai
pertanggungjawabannya atas apa yang telah di
percayakan kepadanya. Dan seorang ayah
bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya, dan
akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Dan
seorang ibu bertanggung jawab atas harta dan anak
suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban
atasnya'

2. Memilih pendidikan islam untuk anak

Pendidikan islam merupakan tameng terbaik di


modernisasi dan globalisasi, dengan memilih
pendidikan islam untuk anak akan mengajarkan
akhlak yang baik untuk anak, mengajarkan batasan-
batasan dalam islam, dan mengajarkan banyak hal
tentang islam sehingga si anak tidak akan terpengaruh
dengan dunia luar yang bisa membuat dia melanggar
norma, contohnya memasukkan anak ke pesantren,
agar pengawasan dan materi yang diajarkan lebih baik
dan sistematis.

3. Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak


mengekang.
Kita boleh saja membiarkan ai anak melakukan apa
saja yang masih sewajarnya, dan kita  sebagai orang
tua wajib memberitahu kepada anak apa dampak dan
akibat kalau si anak melakukan hal yang tidak wajar.
Tetapi didalam masalah beribadah , tentu saja perlu
ada pemaksan jika si anak tidak mau beribadah.

4. Pemberian nasihat yang baik( Mau'izhah Hasanah)

Setiap hati memiliki kunci, tetapi apabila hati tersiram


Mau'izhah Hasanah maka pelan pelan akan terbuka
kunci tersebut. hati yang tersirami Mau'izhah Hasanah
akan merasakan nikmatnya kedamaian dan
ketenangan. Ketika orang tua memberikian nasihat
sebaiknya lihat dahulu kondisi remaja secara fisik dan
psikologis serta waktu yang tepat sehingga tidak
membuat sifat jenuh terhadap anak sewaktu
mendengarkan nasihat dari orang tua.

Anda mungkin juga menyukai