Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ZINA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir dan Yang Diimbing Oleh:

M. Uzaer Damairi, Lc., M. Th.I.

Oleh:

Miftahul Ulum (U20174005)

Siti Nurhayati (U20174031)

Haikal Pasha gemilang (U20174025)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB dan HUMANIORA

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

November 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Manusia adalah Makhluk Sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain,yang
mana antara satu sama lainya saling membutuhkan,baik dalam memenuhi kebutuhan jasmaninya
maupun kebutuhan rohaninya.
Dalam dunia zaman modern seperti ini kita sering dihadapkan dengan masalah-masalah yang
kerap menodai agama dengan pergaulan yang tanpa dibatasi dengan aturan atas hukum yang
mengikat kepada penganut agama. Sehingga menjadi sebuah keprihatinan bagi kita umat yang
beragama Islam dengan kebiasaan orang yang tidak peduli dengan aturan yang dalam hal ini
menurutnya sebagai penghalang atas apa yang ingin dilakukan atau dengan kata lain untuk menuruti
keinginan hawa nafsunya.
Islam mngajarkan kepada Kita semua untuk menjalankan kehidupan Kita dengan cara yang
baik yang sesuai dengan Syari’at Islam.Tidak hanya itu,Islam juga merupakan sebuah Agama yang
sempurna karena didalamnya tidak hanya menjelaskan tentang kehidupan Akhirat saja tetapi juga
menjelaskan tentang semua kehidupan umatnya baik yang berhubungan dengan IbadahAqidah dan
Akhlak.
Islam merupakan agama yang memiliki tatanan dan aturan yang terbaik termasuk dalam
masalah hubungan laki-laki dengan perempuan. Islam meletakkan kode etika yang beradab dalam
hal ini yang tidak dimiliki oleh aturan dan tatanan manapun di dunia ini. Semua itu demi kebaikan
dan kesucian masyarakat termasuk rumah tangga. Di antara tindak preventif Islam untuk menangkal
penyakit ini adalah dengan meletakkan hukuman-hukuman atas pelakunya di dunia dan di akhirat.
Padahal agama sama sekali tidak melarang hambanya untuk melakukan sesuatu yang jika hal
itu tidak akan merusak atau menjadi mudharat bagi yang membangkang. Betapa banyak orang-orang
yang melakukan hubungan seks secara bebas terjangkit hubungan seks secara bebas terjangkit oleh
penyakit yang mematikan, adakah renungan tentang semua itu, itu adalah tanda-tanda kebesaran
Allah bagi orang yang berakal.
Persoalan menuduh seseorang sebagai penzina adalah kesalahan yang serius dalam Islam.
Malahan Islam membuat kehormatan pada salah satu dari lima kebutuhan dasar yang mesti dijaga
dalam Islam. Manakala sesuatu tuduhan zina pada seseorang tanpa barang bukti adalah salah satu
dari tujuh dosa besar.
Setelah Kita melihat uraian diatas,Kita tahu bahwa perbuatan zina dan qadzaf itu merupakan
salah satu dosa yang besar dalam Islam.Maka dalam Makalah ini akan diuraikan secara sederhana
tentang Definisi zina dan qadzaf,hukum zina dan qadzaf,macam-macam zina, unsur-unsur
zina,sebab-sebab timbulnya zina,solusi menangani zina,hukuman had zina dan qadzaf,pembuktian
zina dan qadzaf,dan hal-hal yang menggugurkan had zina dan qadzaf.
B. Rumusan Masalah

1. Uraian dan penjelasan ayat 32 Surat Al-Isra?

2. Bagaimana Had Zina itu ?

3. Bagaimana Had Qadzaf itu?

C. Tujuan

1. Bisa mengetahui uraian dan penjelasan mengenai ayat 32 Surat Al-isra?

2. Mengenai Had zina

3. Mengenai Qadzaf

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penjelasan ayat 32.Al-Isra

Dan janganlah kamu mendekati zinah, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan
suatu jalan yang buruk.ayat 32.Al-Isra.

Allah SWT melarang hamba-Nya mendekati perzinahan, ya itu melakukan sebab - sebabnya dan hal -
hal yang mendorong ke sana. Selain melarang perbuatan berzina itu sendiri sebagai suatu ungkapan,
bahwa larangan berzina adalah benar - benar keterangan bahwa perbuatan itu sangat buruk.

Dan larangan itu, kemudian oleh Allah di beri alasannya:

1. Percampuran dan kekacauan nasab, apabila seorang lelaki ragu - ragu mengenai anak yang
dilahirkan oleh seorang perempuan lacur, apakah ia anaknya atau anak yang lain. Maka, laki - laki itu
takkan mau mendidiknya, dan tak mau mengurusinya, Hal itu menyebabkan tersisa- sianya keturunan
dan hancurnya Dunia.
2. Membuka pintu Huru - Hara dan kegoncangan sesama manusia karena mempertahankan
kehormatan. Berapa banyak kita dengar peristiwa - peristiwa pembunuhan yang timbul karena
keinginan berzina, sehingga sewaktu - waktu kita mendengar suatu peristiwa pembunuhan, maka orang
langsung mengatakan, periksalah seorang perempuan.

3. Wanita yang sudah dikenal dan termasyhur sebagai pelacur, akan di pandang kotor oleh setiap laki
- laki yang masih waras tabiatnya, sehingga takkan menjadi kemesraan antara perempuan seperti itu
dengan suaminya. Dan dengan demikian, takkan terjadi ketenteraman dan keserasian yang di jadikan
oleh Allah sebagai kasih dan sayang antara sesama manusia:

Dan di antara tanda - tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri - istri dari jenismu
sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepada-Nya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa
kasih dan sayang. (Ar - Rum,30 : 21)

Tujuan diciptakannya perempuan bukan sekedar sebagai pelampiasan syahwat belaka. Akan tetapi, ia
dijadikan sekutu bagi laki - laki dalam mengatur rumah tangga dan mempersiapkan tugas - tugas di sana,
seperti makanan, minuman dan pakaian, dan agar menjadi penjaga dan pengurus anak - anak dan para
pembatu, Tugas ini tak bisa dilaksanakan dengan sempurna, kecuali apabila wanita itu menjadi partner
Khusus bagi seorang lelaki saja, bukan untuk yang lain - lain.

Dan garis besarnya, bahwa perzinaan salah kekejian yang amat sangat, karena dengan adanya
perzinaan itu nasab menjadi kacau, dan jadilah saling bunuh membunuh, dan bahwa perzinaan adalah
cara yang buruk ditinjau dari segi mempersamakan antara manusia dan binatang yang tidak
memperjodohkan betina.

B. Zinah

1. Pengertian zinah.

ِ ، ً‫ َز َنى َي ْزنِي ِزنى‬yang artinya berbuat


Dalam bahasa arab, zina diambil dari kata : ‫وز َنا ًء‬
fajir ( nista ).Menurut Ibnu Rusydi zina adalah melakukan hubungan seksual (jima’) di
kemaluan tanpa pernikahan yang sah, kepemilikan budak dan tidak juga karena
syubhat.Sedangkan menurut H.A.Dzajuli dengan mengutip ulama Malikiyah zina adalah
mewathui’nya laki-laki mukallaf tehawa nafsu.

2. Hukum zinah.

Perbuatan zina diharamkan dalam syari’at islam,karena termasuk kepada dosa besar,
berdasarkan dalil-dalil berikut ini.
Allah SWT Berfirman :

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk". (Al-Isrâ:32 ).
Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina merupakan dosa besar yang dilarang
keras oleh Allah SWT. Ditegaskan oleh Allah bahwa dalam QS Al-Isra’ ayat 32 bahwa zina
dikategorikan sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk. Tegas sekali Allah telah
memberi predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang
merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan manusia. Karena demikian bahayanya
perbuatan zina, maka sebagai langkah pencegahan maka Allah juga melarang perbuatan
yang mendekati atau mengarah kepada zina.

Dan rosulullah bersabdah :

"Aku telah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : Dosa apakah yang
paling besar ? Beliau menjawab : Engkau menjadikan tandingan atau sekutu bagi Allah ,
padahal Allah Azza wa Jalla telah menciptakanmu. Aku bertanya lagi : “Kemudian apa?”
Beliau menjawab: Membunuh anakmu karena takut dia akan makan bersamamu.” Aku
bertanya lagi : Kemudian apa ? Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab lagi: Kamu
berzina dengan istri tetanggamu".( HR.Muslim ).

3. Unsur zinah

Meskipun para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan zina, tetapi mereka
sepakat terhadap dua unsur zina, yaitu wathi haram dan sengaja atau ada itikad jahat.
Seseorang dianggap memiliki itikad jahat apabila ia melakukan perzinahan dan ia tahu
bahwa perzinahan itu haram.
Yang dimaksud wathi haram adalah wathi pada faraj wanita bukan istrinya atau hambanya
atau masuknya zakar itu seperti masuknya ember ke dalam sumur dan tetap dianggap zina
meskipun ada penghalang antara zakar dan farajnya selama penghalang itu tidak
menghalangi kenikmatan

4. Bentuk bentuk zinah.

Zina Muhsan.
Yaitu lelaki atau perempuan yang telah pernah melakukan persetubuhan halal
(sudah pernah menikah) .Perzinaan yang boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan
Zina Muhsan ialah lelaki atau perempuan yang telah baligh, berakal, merdeka dan telah
pernah berkahwin, iaitu telah merasai kenikmatan persetubuhan secara halal.
Zina Ghair Muhsan.
Yaitu lelaki atau perempuan yang belum pernah melakukan persetubuhan yang halal (belum
pernah menikah).Penzinaan yang tidak cukup syarat-syarat yang disebutkan bagi perkara diatas tidak
boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan zina muhsan, tetapi mereka itu boleh dituduh dan
didakwa dibawah kesalahan zina bukan muhsan mengikut syara

Anda mungkin juga menyukai