Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI

PANDANGAN AGAMA TENTANG PENCEGAHAN TERHADAP NARKOBA DAN


SEKS BEBAS

Dosen Pengampu :
Nanang Qosim,S.Pd.I.,M.Pd

Disusun Oleh :
Safira Salsabila
P1337420622022

RINTISAN KELAS INTERNASIONAL


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN NERS KEPERAWATAN SEMARANG
A. Narkoba
Apabila kita melihat kenyataan yang terjadi di sekitar kita akan tampak bahwa
pemakaian narkoba (narkotika, obat-obat terlarang dan alkohol) ini melahirkan tindak
kriminal yang banyak. Perbuatan jahat seperti mencopet, mencuri, merampok sampai
membunuh dan Tindakan seperti perzinaan, pemerkosaan serta pelecehan seksual
lainnya, tidak sedikit yang diakibatkan pemakaian benda terlaknat tersebut.
Perbuatan setan adalah hal-hal yang mengarah pada keburukan, kegelapan,
dan sisi-sisi destruktif manusia. Ini semua bisa dipicu dari narkoba karena bisa
membius nalar yang sehat dan jernih. Maka menurut al-Qur'an narkoba menjadi
potensi memicu
permusuhan dan kebencian antar sesama manusia. Narkoba juga bisa memalingkan
seseorang dari Allah dan shalat. "Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat
memabukkan dan melemahkan adalah khamar, dan setiap khamar haram".
(HR.
Abdullah bin Umar).
Jelas dari hadits di atas, khamar (narkoba) bisa memerosokkan seseorang ke
derajat yang rendah dan hina karena dapat memabukkan dan melemahkan. Untuk itu,
khamar (dalam bentuk yang lebih luas adalah narkoba) dilarang dan diharamkan.
Sementara itu, orang yang terlibat dalam penyalahgunaan khamar (narkoba) dilaknat
oleh Allah, entah itu pembuatnya, pemakainya, penjualnya, pembelinya,
penyuguhnya, dan orang yang mau disuguhi.
Bukan hanya agama Islam, beberapa agama lain juga mewanti-wanti
(memberi peringatan yang sungguh-sungguh) kepada para pemeluknya atau secara
lebih umum umat manusia, untuk menjauhi narkoba.
Mencermati apa yang terjadi di negara-negara Barat sehubungan masalah
narkoba, menunjukkan bahwa mereka tak kunjung mampu mengatasi barang haram
ini. Dan memang mustahil mereka bisa secara tuntas menanggulangi narkoba. Jika
demikian, kenapa tidak kembali kepada Islam, serta keteladanan dan pendidikan yang
benar dari orang tua sangat menentukan. Orang tua mesti memberikan perhatian dan
kasih saying yang cukup kepada anak-anaknya. Sebab, banyak pula kasus yang
menunjukkan bahwa pengguna Narkoba justru berasal dari keluarga yang broken
home. Begitu pula masyarakat dituntut berperan aktif mencegah Narkoba, sebagai
penyakit masyarakat yang menimbulkan dampak sosial yang negatif. Begitu pula
pemerintah, terutama penegak hukum, harus adil dalam menegakan hukum.

B. Remaja Dan Seks Bebas


Seks bebas atau perzinaan semakin merajalela di negeri ini. Fenomena
tersebut seakan-akan tumbuh bebas dan berkembang tanpa ada usaha maksimal untuk
mengatasinya. Padahal korban seks bebas tidak hanya menimpa pelakunya saja, tetapi
juga orang lain di lingkungannya. Naluri syahwat merupakan naluri yang diberikan
Allah dalam tubuh manusia. Dijadikan-Nya naluri ini guna mencapai suatu tujuan
yang luhur dan kebenaran yang bernilai tinggi, yaitu beribadah kepada Allah dan
memakmurkan alam. Bukan dengan cara seks bebas, namun ada aturan-aturan yang
harus dipenuhi dalam ajaran agama Islam.
Allah berfirman, ‘’Wahai manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang
telah menciptakan kalian dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan
pasangannya (Hawa) dari (diri) nya, dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada
Allah yang dengan nama-Nya kalian saling meminta, dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian.’’ (an-
Nisa : 1 )
Syahwat merupakan titik terlemah yang memungkinkan setan dapat berbisik
dengan bujuk rayunya melalui celah-celah yang ada, untuk memalingkan tujuan-
tujuan pokok manusia di dalam kehidupan. Ketika naluri syahwat atau gairah seks
telah menjadi penguasa yang merusak jiwa manusia, kita akan menemukan bahwa
Islam telah menempatkan alat pengontrol, menetapkan undang-undang, menundukkan
jalan, dan menegakkan rambu-rambu yang mengontrol setiap gerakannya di dalam
semua lini kehidupan.
Sayangnya, tidak banyak yang memahami kecenderungan syahwat ini dengan
baik. Akibatnya, banyak yang mengikuti syahwatnya untuk melakukan apa saja yang
menjadi tuntutannya di luar nikah seperti pacaran, arisan seks, pesta seks, dan
perilaku seks bebas lainnya. Perilaku nakal dan menyimpang di kalangan remaja saat
ini cenderung mencapai titik kritis. Telah banyak remaja yang terjerumus ke dalam
kehidupan yang dapat merusak masa depan. Kenakalan remaja yang diberitakan di
berbagai media pun semakin marak.
Di antara berbagai kenakalan remaja, seks bebas selalu menjadi bahasan
menarik. Sebab, seks bebas di luar nikah yang dilakukan remaja bisa tidak dianggap
sebagai kenakalan lagi, melainkan sesuatu yang wajar dan menjadi kebiasaan.
Pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini memang sangat
memprihatinkan. Berdasarkan beberapa data, di antaranya dari Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI), dinyatakan bahwa sebanyak 32% remaja usia 14 hingga 18
tahun di kota-kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, dan Bandung) pernah
berhubungan seks, hubungan seksual diatur dengan sangat ketat sehingga setiap
hubungan intim harus melalui proses yang sakral dan legal, yaitu pernikahan.
Seks bebas hukumnya haram, karena Islam hanya membolehkan hubungan
seks dengan pernikahan yang sah. Pelaku seks bebas dalam ajaran agama Islam sangat
dilarang. Hal ini sesuai dalam surah an-Nur ayat 2 yang berbunyi ‘’Pezina perempuan
dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah
rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk (menjalankan) agama
(hukum) Allah, jika kalian beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang
beriman.’’
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, ‘’Apabila seorang hamba
berzina, keluarlah iman darinya, lalu iman itu seperti naungan (di atas kepalanya).
Apabila dia telah bertobat darinya, kembalilah iman itu kepadanya.’’ (HR. Abu
Dawuddan at-Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam ash–Shahihah)
‘’Ada tiga golongan (manusia) yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka
pada hari kiamat, tidak menyucikan mereka, dan tidak melihat kepada mereka, dan
bagi mereka siksa yang sangat pedih, yaitu orang yang sudah tua tetapi berzina,
raja yang pendusta, dan orang miskin yang sombong.’’ (HR. Muslim). Bahaya
seks bebas atau zina sangat mengerikan. Ia setingkat di bawah pembunuhan. Oleh
karenanya, Allah menggandengkan keduanya di dalam al-Quran. Al-Imam Ahmad
rahimahullahberkata, ‘’Saya tidak mengetahui sebuah dosa, setelah dosa membunuh
jiwa yang lebih besar daripada dosa zina.’’ (al-Jawab al-Kafi, al-Imam Ibnu Qayyim
al-Jauziyyah )
Allah berfirman, ‘’Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa
yang disembunyikan oleh hati.’’ (Ghafir: 19) Karena perilaku seks bebas yang keji ini
berawal dari pandangan mata, Allah mendahulukan perintah memalingkan pandangan
mata daripada perintah menjaga kemaluan. Banyak musibah besar yang berasal dari
pandangan mata, ibarat kobaran api yang besar yang berasal dari bunga api. Mulanya
hanya pandangan, kemudian khayalan, lalu langkah nyata, dan setelah itu, tindak
kejahatan besar berupa seks bebas atau zina.
Dalam surah an-Nur Allah berfirman, ‘’Katakanlah kepada para laki-laki yang
beriman, agar mereka menjaga pandangan dan memelihara kemaluan mereka. Yang
demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka
menjaga pandangan dan memelihara kemaluan mereka.’’ (an-Nur: 30-31)

Anda mungkin juga menyukai