Dosen Pengampu :
Nanang Qosim,S.Pd.I.,M.Pd
Disusun Oleh :
Safira Salsabila
P1337420622022
Politik
Dalam modernisasi Islam ini, terdapat kasus pada bidang politik. Salah
satunya adalah terdapat banyak ulama yang turut andil dalam suatu partai.
Mereka turut serta memberikan dukungan terhadap politik. Namun, para
ulama membela partai politiknya masing-masing sesuai basis keulamaan
mereka. Hal tersebut mengakibatkan perpecahan dan dampaknya
membingungkan rakyat serta akanmemperlemah kekuatan Islam sendiri.
Dari kasus tersebut dapat diperoleh solusi bahwa Islam harus
memegang prinsip persatuan dan kesatuan dalam berdakwah ataupun dalam
kegiatan berpolitik sehingga tidak menimbulkan permasalahan. Para ulama
juga harus menghindari politik adu domba yang dapat menimbulkan pertikaian
antar umat
Sosial
Modernisasi sebagai gerakan sosial memiliki sifat revolusioner
(perubahan cepat dari tradisi ke modern). Pada dunia modern saat ini banyak
kasus di bidang sosial, salah satunya adalah banyaknya manusia yang
terpengaruh oleh budaya negara asing yang menyimpang dengan ajaran islam
dan norma – norma di dalam masyarakat. Seperti, cara berpakaian, gaya
hidup, pergaulan, dan lain – lain.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah menyaring berbagai pengaruh
dari budaya asing dan mengambil nilai positif dari perubahan sosial tersebut
Ekonomi
Di era moderenisasi ini terdapat kasus di bidang ekonomi. Salah
satunya adalah adalah perbedaan prinsip dalam kegiatan ekonomi. Prinsip
ekonomi konvensional berbeda dengan prinsip ekonomi islam. Ekonomi
konvensional berprinsip “berkorban sekecil-kecilnya untuk
mendapatkankeuntungan yang sebesar-besarnya.” Prinsip ekonomi
tersebut dipergunakan oleh pedagang dan pengusaha semata-mata untuk
mencari keuntungan. Dengan modal seadanya, pedagang dan pengusaha
berusaha memenuhi kebutuhan sebesar-besarnya atau dengan alat sekecil-
kecilnya, pedagang dan pengusaha berusaha memenuhi kebutuhan secara
maksimal.
Dari perbedaan prinsip tersebut dapat di cari solusinya. Dalam Islam,
ekonomi ialah berkorban secara tidak kikir dan tidak boros dalam rangka
mendapatkan keuntungan yang layak. Dengan demikian, pengorbanan tidak
boleh sekecil-kecilnya ataupun tertentu saja, melainkan pengorbanan yang
tepat harus sesuai dengan keperluan yang sesungguhnya sehingga mutu
produksi dapat terjamin. Demikian pula keuntungan tidak perlu dikejar
sebesar-besarnya dan tidak perlu melewati batas. Jadi, keuntungan monopoli
dilarang dalam Islam. Oleh karena itu, keuntungan harus sewajarnya dan tidak
merugikan orang lain
Pendidikan
Adanya keterbelakangan dan ketertinggalan dunia musli dalam sains
dan teknologi disebabkan lenyapnya cabang ilmu – ilmu aqliyah dari tradisi
keilmuan dan Pendidikan muslim. Ilmu aqliyah tersebut mengalami transmisi
ke dunia Eropa dan kemudian dikembangkan oleh mereka sehingga terjadi
pencerahan yang menghasilkan renasains dan revolusi industri. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan upaya yaitu menata kembali
semua struktur yang dikenal sebagai pembaruan pemikiran dan kelembagaan
islam. Budaya literasi juga dapat dilakukan sebagai pembaharuan pendidikan
pada esensinya adalah pembaruan pemikiran dan prespektif.