Anda di halaman 1dari 6

faktor

 Pendidikan

Pendidikan adalah faktor utama dalam memupuk nilai etika dan peradaban dalam masyarakat.
Pendidikan formal dan informal dapat memberikan pengetahuan dan kesedaran tentang nilai-nilai
etika dan peradaban yang diwarisi oleh masyarakat Malaysia.

Kepentingan ilmu pengetahuan untuk mencapai dan mengekalkan perkembangan tamadun manusia
yang berkembang dalam budaya mereka sehingga mencapai tamadun adalah lahir dari penguasaan
ilmu yang dimiliki.(m/s 19)

Dalam konteks ini, pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk karakter individu,
meningkatkan keterampilan, dan membantu memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk
berinteraksi secara efektif dengan orang lain dalam masyarakat.

Pendidikan juga membantu individu memahami prinsip-prinsip moral dan etika yang penting dalam
kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran tentang nilai-nilai moral dan etika, individu dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tindakan yang benar dan salah, serta cara
berperilaku yang bertanggung jawab dan sopan santun di masyarakat.

Selain itu, pendidikan membantu meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi individu,
sehingga mereka dapat berinteraksi dengan orang lain dengan lebih efektif dan memahami
perbedaan budaya dan perspektif yang berbeda. Ini penting dalam membangun hubungan sosial
yang sehat dan harmonis dalam masyarakat.

Dalam tamadun-tamadun tradisional, matlamat utama Pendidikan adalah untuk pembinaan sifat-
sifat mulia seseorang (character-building) melalui proses pengajaran ilmu. 1

Budaya ilmu adalah budaya yang diwarnai oleh kebijaksanaan dalam berfikir dan bertindak. Sesiapa
sahaja, baik raja, pemimpin, atau rakyat kecil, akan berfikir dan bertindak dengan betul dan
bijaksana, tidak mengikuti emosi, marah, atau angkuh. 2

Pendidikan juga dapat membantu membangun peradaban yang lebih maju dan berkelanjutan.
Dalam hal ini, pendidikan memainkan peran penting dalam membangun pemahaman yang lebih baik
tentang keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Melalui pendidikan, individu dapat
memahami dampak tindakan mereka terhadap lingkungan dan masyarakat, serta mengambil
tindakan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Masyarakat yang cerdas dan berbudaya ilmu adalah masyarakat yang mempunyai sahsiah dan jati
diri yang mantap. Mereka berpegang pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang berdasarkan
pandangan alam dan agama yang tersendiri. Mereka tidak berkiblat ke Barat mahupun ke Timur.
Kerananya mereka tidak menjadi seperti buih yang mudah dipukul ombak. 2

Secara keseluruhan, pendidikan adalah faktor kunci dalam memupuk nilai etika dan peradaban
dalam masyarakat. Pendidikan membantu membentuk karakter individu, meningkatkan
keterampilan, dan memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk berinteraksi secara efektif
dengan orang lain di masyarakat. Dengan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang nilai
moral dan etika, keterampilan sosial dan komunikasi, serta keberlanjutan lingkungan dan tanggung
jawab sosial, individu dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih bermartabat,
beradab, dan berkelanjutan.

1
Shukri Ahmad (2018),Tamadun Islam dan Tamadun Asia (Sintok: Penerbit Universiti Utara Malaysia,
2018), 24.

2
Jamaludin, M. H. (2018). "Peradaban Dan Teologi Barat Menurut Pendita Za’ba ". Jurnal
PERADABAN, 11(1), 24–42. https://doi.org/10.22452/peradaban.vol11no1.2
2 cabaran
Cabaran pemupukan nilai etika dan peradaban dalam masyarakat Malaysia melibatkan beberapa isu
yang perlu dihadapi. Di antaranya adalah:

 Pengaruh media sosial

Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat moden, termasuk di
Malaysia. Namun, pengaruh media sosial juga dapat menjadi cabaran dalam memupuk nilai etika
dan peradaban dalam masyarakat Malaysia.

Salah satu cabaran utama adalah penyebaran informasi yang tidak akurat atau bahkan berbahaya
melalui media sosial. Misalnya, berita palsu atau hoax yang dapat menimbulkan kepanikan atau
mengancam keselamatan masyarakat, atau kandungan yang mengandung kebencian atau
diskriminasi terhadap kelompok tertentu. Hal ini dapat merosak nilai-nilai moral dan etika dalam
masyarakat, serta mengancam keharmonisan antara kelompok.

Selain itu, penggunaan media sosial juga dapat mempengaruhi perilaku individu dalam masyarakat.
Beberapa konten yang popular di media sosial, seperti video yang mengandung kekerasan atau
tindakan tidak senonoh, dapat mempengaruhi pandangan dan perilaku individu, terutama generasi
muda. Hal ini dapat menyebabkan penurunan nilai etika dan peradaban dalam masyarakat.

Namun, media sosial juga dapat menjadi alat yang berguna dalam memupuk nilai etika dan
peradaban dalam masyarakat. Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang
benar dan positif, serta mempromosikan nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam masyarakat.
Selain itu, media sosial juga dapat digunakan untuk mempererat hubungan antar kelompok dalam
masyarakat, dan mempromosikan toleransi dan pengertian terhadap perbedaan budaya dan agama.

”Zaman media sosial, kena selidik dulu sesuatu berita sebelum mempercayai sesuatu. Kita kena
keluar, tengok sendiri. Jangan terus percaya apa yang ada dalam media sosial seperti Twitter dan
sebagainya”.1

Untuk mengatasi cabaran yang terkait dengan pengaruh media sosial, pendidikan dan pengawasan
merupakan hal yang penting. Pendidikan harus memberikan pemahaman yang baik tentang
penggunaan media sosial yang bertanggung jawab dan beretika, serta memperkuat nilai-nilai moral
dan etika dalam masyarakat. Sementara itu, pengawasan dari pemerintah dan masyarakat juga perlu
dilakukan untuk mencegah penyebaran konten yang tidak akurat atau berbahaya, serta
mempromosikan penggunaan media sosial yang sehat dan positif.
Dalam kesimpulannya, pengaruh media sosial dapat menjadi cabaran dalam memupuk nilai etika
dan peradaban dalam masyarakat Malaysia. Namun, dengan pendidikan dan pengawasan yang
tepat, media sosial juga dapat menjadi alat yang berguna dalam mempromosikan nilai-nilai moral
dan etika, serta mempererat hubungan antar kelompok dalam masyarakat.

 Isu-isu sosial

Isu-isu sosial yang ada dalam masyarakat Malaysia juga menjadi cabaran dalam memupuk nilai etika
dan peradaban. Perubahan sosial suatu fenomena dalam masyarakat yang sesuai dengan nature
masyarakat yang inginkan perubahan. Perubahan itu pula kebiasannya berhubung dengan perkara
yang berkaitan dengan sistem dan budaya hidup sesuatu masyarakat. 2 Beberapa isu sosial yang
dapat membahayakan nilai-nilai moral dan etika antara lain:

 Penyalahgunaan dadah dan alkohol - Penyalahgunaan dadah dan alkohol dapat menyebabkan
hilangnya moral dan etika seseorang. Hal ini dapat menyebabkan tindakan kejahatan dan
ketidakpatuhan terhadap hukum, serta mengancam keselamatan masyarakat.
 Kesenjangan sosial dan ekonomi - Kesenjangan sosial dan ekonomi dapat memicu tindakan
diskriminasi dan kebencian antara kelompok dalam masyarakat. Hal ini dapat merusak nilai-nilai
moral dan etika dalam masyarakat serta mengancam keharmonisan antar kelompok.
 Kekerasan dalam rumah tangga - Kekerasan dalam rumah tangga dapat merusak nilai-nilai moral
dan etika dalam masyarakat, terutama terkait dengan penghormatan dan keadilan gender.
 Kejahatan siber - Kejahatan siber seperti peretasan atau penipuan online juga dapat merosak
nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat, serta mengancam keamanan data dan privasi
individu.
 Kemerosotan akhlak dan moral - Kemerosotan akhlak dan moral seperti kesopanan, kejujuran,
dan tanggung jawab dapat merusak nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat.

Untuk mengatasi cabaran dari isu-isu sosial tersebut, pendidikan dan pengawasan juga menjadi
penting. Pendidikan harus memberikan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai moral dan etika
yang penting dalam masyarakat, serta memberikan pengajaran yang tepat terkait dengan isu-isu
sosial yang ada.

Pengawasan dari pemerintah dan masyarakat juga perlu dilakukan untuk mencegah tindakan yang
merusak nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat. Selain itu, kampanye dan program-program
sosial juga dapat membantu mempromosikan nilai-nilai moral dan etika yang penting dalam
masyarakat.

Dalam kesimpulannya, isu-isu sosial yang ada dalam masyarakat Malaysia dapat menjadi cabaran
dalam memupuk nilai etika dan peradaban. Namun, dengan pendidikan dan pengawasan yang tepat,
serta perbanyakkan program-program sosial yang tepat, kita dapat memperkuat nilai-nilai moral
dan etika dalam masyarakat dan membangun masyarakat yang lebih baik.

1
Khalif Muammar, (2009) Faktor kegemilangan tamadun Islam : pengajaran dari masa lalu. Jurnal
Hadhari, 1 (2). pp. 15-31. ISSN 1985-6830

2
Jawiah Dakir, (2017) Peradaban Islam (Bangi : Penerbit Kebangsaan Malaysia, 2017),65.
Rujukan

Buku

1. Dakir, J., Sham, F. bt M., & Bakar, M. A. (2017). Peradaban Islam. Penerbit Universiti
Kebangsaan Malaysia.
2. Hamid, M. L. (2018). Tamadun Islam Dan di Bawah tamadun asia. Penerbit Universiti Utara
Malaysia.

Jurnal

1. Khalif Muammar, (2009) Faktor kegemilangan tamadun Islam : pengajaran dari masa lalu.
Jurnal Hadhari, 1 (2). pp. 15-31. ISSN 1985-6830
2. Jamaludin, M. H. (2018). "Peradaban Dan Teologi Barat Menurut Pendita Za’ba ". Jurnal
PERADABAN, 11(1), 24–42. https://doi.org/10.22452/peradaban.vol11no1.2

Anda mungkin juga menyukai