Oleh:
Muhammad Alfian Aruban Muzaqqi, S.Pd.1
Jl. Kyai Sya’dulloh No. 14 Dsn. Bagian Desa Wiyurejo Pujon Malang, 65391
e-mail: arubanmuzaqqi94@gmail.com
Fakta-fakta di atas tentu saja harus disikapi dengan serius dan penuh perhitungan.
Apalagi jika hal itu bersinggungan langsung dengan penyelenggaraan pendidikan.
Pemahaman akan kenyataan ini tentu mutlak diperlukan agar setiap keputusan yang
diambil berikut kebijakan yang dibuat dapat menghasilkan solusi yang akurat dan tepat
sasaran. Tidak hanya itu, penyikapan terhadap tantangan-tantangan yang ada juga harus
diberikan perlakuan yang berbeda yang sejalan dengan arah dan tujuan dari perubahan itu
sendiri. Dengan demikian, Madin sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat akan
mampu membimbing nilai-nilai yang paling fundamental sekali pun untuk terus sejalan
dengan selera perubahan.
Daftar Rujukan
Azyumardi Azra. 2012. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan
Melenium III. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Fauzi, Anis & Nikmatullah, Cecep. 2016. Pelaksanaan Pendidikan Madrasah Diniyah di
Kota Serang. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 1 (2). 159-160.
Panuluh, Sabrang MD & Tejo, Sujiwo. 2022. Masa Depan Uang, Masa Depan Sabrang.
Youtube: Sujiwo Tejo. Diakses pada tanggal 11 Juni 2022 (tersedia di
https://www.youtube.com/watch?v=pu6CcWd2XGs).
Raharjo, Amrih Setyo. 2012. Proses Pendidikan Madrasah Diniyah Pondok Pesantren An-
Nawawi Purworejo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Drivennya adalah
1. Kebutuhan (necessity)
2. Keingintahuan (curiosity)
Egaliter keilmuan Semua orang adalah guru. Semua rumah adalah sekolah. Semua
orang bisa belajar dari apa saja dan dari mana saja.
Fungsi dasar Madrasah Diniyah setidaknya terdiri atas dua hal, yaitu
1. Sebagai media tranformasi pengetahuan agama
2. Sebagai media pemelihara tradisi Islam
Skenario tahapan
1. Pengaturan Madrasah Diniyah
1. Pembuatan Kurikulum Pendidikan
2. Ketersediaan Sarana
3. Penentuan Kualifikasi Guru
2. Tolak Ukur Madrasah Diniyah
Penentuan Pembelajaran melalui indikator pembelajaran yang telah ditetapkan oleh
satuan pendidikan Madrasah Diniyah
3. Pengawasan Manajemen Madrasah Diniyah
Pengawasan dalam hal penyelenggaraan pendidikan oleh Yayasan, baik secara
administratif, finansial, maupun akademik.
Dalam fungsi pokok pendidikan di masyarakat, Madrasah Diniyah memiliki peran yang
antara lain sebagai berikut.
1. Fungsi Sosialisasi: Madrasah Diniyah berusaha memahamkan pada peserta didik
tentang bagaimana memahami sekaligus mempraktikkan nilai-nilai moral yang
hidup di masyarakat, nilai-nilai keagamaan, dam nilai-nilai budaya bangsa.
2. Fungsi Penyekolahan (schooling): Madrasah Diniyah memiliki peran untuk
memberikan bekal pengetahuan khususnya di bidang keagamaan, agar peserta didik
memiliki kompetensi tertentu untuk kehidupan yang akan datang.
3. Fungsi Pendidikan (education): Madrasah Diniyah memiliki peran dalam
menciptakan sekaligus membangun kelompok terpelajar khususnya dalam bidang
keagamaan, yang berakhlaqul karimah, yang memiliki kontribusi dalam
perkembangan kebudayaan dan tuntutan modernisasi.
Tujuan Pendidikan
Sistem pendidikan (sekolah) mendidik calon anggota masyarakat yang produktif
Sekarang, sudah saatnya menjadi lebih baik
Sedangkan, paradigma tentang bagaimana memandang hidup adalah tugas orang tua.
Pendidikan memandang segala murid dengan asumsi
Pendidikan Objektif: membangun banyak data
Pendidikan Subjektif: membangun laku belajar, dia mau belajar karena konteks
(kontekstual learning), karena keingintahuannya, karena dia ingin mengekplorasi
Menyelesaikan sesuatu adalah habbit dari kecil, segala sesuatu yang sudah dimulai harus
dirampungkan.
Snap Desicion: keputusan cepat,
Logical Desicion: keputusan disertai alasan dan argumentasi
Metakognitif pengetahuan adalah bagian dari sistem yang lebih besar, dan dibangun
dari subjective learning, belajar adalah laku, perilaku, gaya hidup, cari tahu
Yang bisa dilakukan di sekolah, anak itu dari SD sampai kuliah itu adalah mencatat,
Ilmu baru itu dikontekskan dan dihubungkan dengan pengetahuan sebelumnya.
Dalam setiap informasi selalu hubungkan 5W+1H
=======================================
Rincian Pekan Efektif
1 Jam Pelajaran (JP) : 20 menit
1 Hari : 3 JP
1 Pekan : 6 Hari
1 Semester : 18 Pekan Efektif (PE)
1 Tahun Ajaran : 2 Semester
=======================================
1 Tahun Ajaran : 2 Semester
1 Semester : 18 Pekan Efektif (PE)
1 Pekan : 6 Hari
1 Hari : 1 Pertemuan
1 Pertemuan : 3 JP
1 Jam Pelajaran (JP) : 20 menit
=======================================
1 Semester : 18 PE + 2 PU + 2 PL + 2 PS
PE : Pekan Efektif
PU : Pekan Ujian
PL : Pekan Liburan
PS : Pekan Sunyi
Pengasuh : KH. Muh. Muhdi
Dewan Pelindung : Moh. Siroj, S (Ketua Yayasan Islahuddin)
Dewan Penasihat : Ketua Komite
Kelas 1 Diniyah
1. Pegon -
2. Tauhid - Aqoid 50
3. Tarikh - Lentera Kegelapan
4. Akhlak - Birulwalidain
5. Fiqih - Fasholatan Lengkap
6. Tajwid - Jet Tempur
Kelas 2 Diniyah
1. Fiqih - Mabadi' Fiqih
2. Tauhid - Aqidatul Awam
3. Tarikh - Lentera Kegelapan
4. Akhlak - Akhlaqul Banin
5. Fiqih - Mabadi' Fiqih
6. Tajwid - Hidayatus Sibyan, Tuhfatul Athfal
PERANGKAT PENDIDIKAN
1. Kalender Pendidikan
2. Rincian Pekan Efektif (RPE)
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. Silabus
6. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
7. Evaluasi Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Orientasi : Guru memulai kegiatan pembelajaran 15 Menit
dengan berdoa dan bertawasul
Apersepsi : Guru memberikan pemahaman kepada
peserta didik tentang materi yang akan
disampaikan, sekaligus mengaitkan dengan
pemahaman atau pengalaman yang dimiliki
peserta didik.
Motivasi : Guru memberikan motivasi akan pentingnya
menguasai materi ini dengan baik, agar
peserta didik dapat menerapkannya di
kehidupan sehari-hari
Inti Penyampaian Materi Pembelajaran 30 Menit
Eksplorasi
Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan
metode ceramah (sorogan/halaqoh), sedangkan
peserta didik menyimak.
Guru menjelaskan materi sekaligus mengaitkannya
dengan beberapa contoh yang dekat dengan
kehidupan peserta didik
Elaborasi
Guru mengajak peserta didik untuk memahami setiap
materi yang diajarkan secara kontekstual (contextual
learning)
Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan materi
yang diajarkan sekaligus
Guru meminta peserta didik untuk memberikan
contoh atau pengalaman yang pernah dijumpai
Guru menjadi fasilitator dalam membantu peserta
didik memecahkan masalah yang sedang dihadapi
berikut solusi alternatifnya lengkap dengan
argumentasinya.
Konfirmasi
Guru menanyakan tentang sesuatu yang belum
dipahami oleh peserta didik
Bersama dengan peserta didik, guru memberikan
pelurusan pemahaman, penguatan, dan menarik
kesimpulan
Penutup Peserta didik dan guru bersama-sama melakukan 15 Menit
refleksi
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya