Abstrak
Era disrupsi yang muncul dengan perkembangan teknologi dan
komunikasi yang pesat membawa perubahan yang cepat dan
fundametal dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan pun tak luput dari
pengaruh era disrupsi. Santri yang mengeyam pendidikan di
pesantren dituntut pula untuk mengikuti perubahan zaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran santri
sebagai mundzirul qaum yang juga merupakan bentuk melaksanakan
amanah sebagai khalifah di muka bumi dalam menghadapi era
disrupsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
dan metode penulisan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan era
disrupsi sangat berpengaruh terhadap kehidupan pesantren yang
dulunya hanya terfokus pada ilmu fiqih dan aqidah Islam saja kini
harus bertransformasi mengikuti zaman. Pesantren berhasil
mencetak santri sebagai generasi mundzirul qaum yang tidak hanya
terfokus untuk mempelajari ilmu agama saja, tetapi lebih dari itu
santri mampu membawa nilai-nilai Islam dalam memecahkan segala
problematika yang ada. Dalam memecahkan permasalahan tersebut
tentu saja santri harus memiliki pemikiran yang cerdas dengan
semangat intelektual profetik kerakyatan (IPK), yang artinya santri
sebagai kaum intelektual dengan membawa sifat-sifat profetik
hendaknya memberikan kebermanfaatankepada masyarakat luas.
Kata kunci: Santri; Mundzirul Qaum; Era Disrupsi
Abstract
Strengthening the Role of Santri as Mundzirul Qaum in Facing
the Era of Disruption. The era of disruption that emerged with the
rapid development of technology and communication brought rapid
and fundamental changes in various aspects of life, including education.
Pesantren as one of the educational institutions did not escape the
influence of the era of disruption. Santri who are educated in Islamic
boarding schools (pesantren) are also required to keep up with the
Icha Rahmawati_Surakarta
changing era. This study was aimed to find out how the role of santri as
mundzirul qaum which is also a form of carrying out the mandate as
caliphs on earth in the era of disruption. This study used a descriptive
qualitative approach and literature study methods. The results of the
study show that the era of disruption greatly affected the life of Islamic
boarding schools, which previously only focused on fiqh and Islamic
aqidah, but now have to transform with the times. The Islamic boarding
school has succeeded in producing santri as the mundzirul qaum who
are not only focused on studying religious knowledge, but more than
that, santri are able to bring Islamic values in solving all problems. In
solving these problems, of course, santri must have intelligent thoughts
with a populist prophetic intellectual spirit (IPK), which means that
students as intellectuals with prophetic traits should provide benefits to
the wider community.
Keywords: Santri, Mundzirul Qaum, Dirsuption Era
A. Pendahuluan
Dewasa ini, ilmu pengetahun dan teknologi berkembang dengan
sangat pesat. Hal ini dipengaruhi oleh globalisasi. Kata “globalisasi” pertama
kali dipopulerkan oleh seseorang bernama Theodore Levitte pada tahun
1985, tetapi sampai saat ini kata “globalisasi” belum terdefinisikan secara
lengkap. Masing-masing pengkajinya mengedepankan definisi kerja (work
definition) menurut sudut pandang dan tinjauan masing-masing. Ada yang
melihatnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat
satu sama lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat.
Globalisasi merupakan proses dimana hilangnya sekat-sekat atau batas-
batas antar negara dalam setiap aspek kehidupan. Dengan begitu dapat kita
pahami, globalisasi menjadikan orang melebur menjadi satu dengan semua
orang di berbagai belahan dunia (Harahap, 2015). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa transformasi yang tak terelakkan ini telah membawa
kita pada globalisme, yaitu sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa
dunia adalah satu (Cholil, 2019: 119). Globalisasi memunculkan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
2
Icha Rahmawati_Surakarta
3
Icha Rahmawati_Surakarta
4
Icha Rahmawati_Surakarta
dari kata santri, dengan awalan pedan akhiran anyang berarti tempat
tinggal para santri.
Santri biasanya secara singkat diartikan sebagai siswa yang punya
dedikasi penuh di lembaga pesantren. Santri bisa dimaknai orang yang
belajar di pondok pesantren atau orang yang mendalami ilmu agama Islam.
Dalam Pandangan Prof. A. H. Jhon seperti dikutip Nor Huda, beliau
berpendapat bahwa istilah santri berasal dari bahasa Tamil, yang berarti
guru mengaji. Pendapat lain dari C. C. Berg menyatakan bahwa istilah santri
berasal dari bahasa India “shastri”, yang berarti orang yang tahu buku suci
agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu (Nurdin,
2019: 3). Santri kerap disebut sebagai mundzirul qaum (pemimpin
ummat). Secara bahasa mundzirul qaum bermakna pemberi
peringatan terhadap suatu kaum atau umat. Frasa ini diambil dari
ayat Al-quran surat at-Taubah ayat 122.
وََِا كَاََ المُهْمِفْهوََ لفيَْمففْهوا كَاِقٌة َِلَو َمَ ََفََْ ِفْم كهّل ِفْمٌََة ِفْمُهْم ََاِففٌَة لفيَتَفَّقُهوا ِفي
)122 ٌالّلَْف وَلفيهْمَفُهوا ََومَُِهْم ِفََا َََُعهوا ِفلَيمُفْم لَعَلقُهْم ََْمََُهوََ (التوب
“Dan tidak sepatutnya orang – orang mukmin itu semuanya pergi ke
( medan perang ). Mengapa sebagian dari mereka tidak pergi untuk
memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada mereka dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga
dirinya”. (Q.S At Taubah: 122)
5
Icha Rahmawati_Surakarta
saat ini yang telah memasuki era disrupsi dengan berbagai tantangan serta
peluang yang ada di dalamnya, maka penelitian ini berupaya untuk
mengupas lebih dalam tentang bagaimana penguatan peran santri sebagai
mundzirul qaum yang diharapkan dapat menjadi pemimpin umat
dalam menghadapi era disrupsi yang telah mengubah kehidupan
masyarakat secara fundamental.
B. Metode
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah
pendekatan kualitatif deskriptif, yang datanya diambil secara deskriptif
yaitu mencari tahu pengembangan peran santri dalam melaksanakan
tugasnya agar menjadi mundzirul qaum yang siap dalam menghadapi era
disrupsi. Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode
penulisan kepustakaan yang dilakukan melalui pengumpulan data yang
diperoleh dari teori-teori dengan cara menelaah buku-buku, artikel, dan
internet yang berhubungan dengan penguatan peran santri sebagai
mundzirul qaum dalam menghadapi era disrupsi. Sedangkan alat
pengumpulan data pada penulisan jurnal ini berupa pengumpulan data
melalui studi kepustakaan yang terdiri dari sumber data primer dan
sekunder sebagai berikut:
6
Icha Rahmawati_Surakarta
C. Pembahasan
7
Icha Rahmawati_Surakarta
8
Icha Rahmawati_Surakarta
a. Nilai-Nilai Islam
9
Icha Rahmawati_Surakarta
10
Icha Rahmawati_Surakarta
11
Icha Rahmawati_Surakarta
12
Icha Rahmawati_Surakarta
sangat besar telah mewarnai pembentukan mind set, sikap, dan gaya
hidup masyarakat post-modern. Hamilton mengatakan,
13
Icha Rahmawati_Surakarta
14
Icha Rahmawati_Surakarta
D. Simpulan
15
Icha Rahmawati_Surakarta
16
Icha Rahmawati_Surakarta
DAFTAR PUSTAKA
Cholil, Ali Fikri. (2019). Pengaruh Globalisasi dan Era Disrupsi Terhadap
Pendidikan dan Nilai-Nilai Keislaman. Sukma: Jurnal Pendidikan, 3,
No. 1.
Grafura, Lubis dan Ari Wijayanti. (2019). Spirit Pedagogi di Era Disrupsi.
Laksana
Handayani, Sri Ana. (2020). Humaniora dan Era Disrupsi Teknologi Dalam
Konteks Historis. E-Prosiding Seminar Nasional, 1, No. 1 .
Kasali, Rhenald. (2018). Disruption: Tak Ada Yang Tak Bisa Diubah Sebelum
Dihadapi, Motivasi Saja Tidak Cukup. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mubarak, Zaki, Ed. (2018). Modernisasi Islam di Era Disrupsi. Pustaka Senja
Imprinting Ganding Pusataka
Nurdin, Nasrullah. (2019). Generasi Emas Santri Zaman Now. PT Elex Media
Komputindo
17
Icha Rahmawati_Surakarta
18