PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
1
(Setiadi 2011: 388)1. Integrasi sendiri berdasarkan
pengertian Maurice Duverger dilihat sebagai suatu
bangunan yang bersifat interdependensi (saling
ketergantungan) yang lebih rapat antara bagian-bagian
dari organisme hidup atau antara anggota-anggota dalam
masyarakat (Setiadi 2011: 574)2.
2
menyeluruh. Pembangunan sendiri kerap kali diidentikkan
dengan proses pembangunan secara fisik suatu Negara.
Padahal sejatinya, aspek pembangunan sendiri meliputi
proses pembangunan baik secara fisik maupun non fisik.
Sebagaimana pembangunan berbagai fasilitas umum
hingga infrastruktur yang jika tidak berjalan beriringan
bersama pembangunan sistem pendidikan di masyarakat,
maka hanya akan menghasilkan ketimpangan
penggunaan fasilitas-fasilitas tersebut, maupun penyalah
gunaan terhadapnya. Sehingga, sangat penting sekali
proses pendidikan yang tidak hanya sekadar member
pengajaran, melainkan benar-benar melakukan aktivitas
mendidik sebagai upaya pencerdasan umat.
3
benar menunjukkan kiprahnya dalam dunia internasional,
kian menekankan bahwa pendidikan dari Negara
terhadap rakyatnya merupakan aspek terpenting, sebab
tak ada artinya memiliki jumlah sumber daya manusia
yang melimpah ruah, tetapi secara pola pikir lemah.
4
bahkan terwujudnya integrasi sosial yang dicita-citakan
mampu tercapai.
5
Nyata (KKN) merasa perlu melaksanakan sejumlah
kegiatan yang bisa memberikan sumbangsih sosial
terhadap masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
6
Ketika tiba di Babakan Madang, maka yang tergambar
adalah kondisinya yang kurang lebih sama dengan kondisi
di kota maupun pinggiran kota Jakarta. Sehingga untuk
produk khas sendiri kami belum menemukan selain
budaya ngliwet, dan makan bersama-sama ketika ada
acara, rapat, atau pun sekadar kumpul-kumpul warga.
Budaya ngliwet ini pun tetap terpelihara meski di komplek
perumahan sekalipun. Jika di Malimping ngliwet dilakukan
di atas daun pisang dan makan beramai-ramai, di
perumahan Griya Alam Sentul ngliwet dilakukan dengan
cara yang lebih modern, yakni dengan dimasak
menggunakan magic com dan disuguhkan dengan piring
masing-masing.
C. Permasalahan
7
survey dan pengamatan selama sebulan, diantaranya
sebagai berikut :
1. Bidang Pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan.
Ada beberapa dusun yang tingkat pendidikan
warganya masih terbilang rendah seperti di dusun
Madang dan Cicadas, hal ini terutama dikarenakan
faktor ekonomi sehingga mereka tidak dapat
menyekolahkan anaknya atau melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Tak
sedikit, warga desa yang ketika telah lulus sekolah
menengah pertama (SMP) atau sekolah menengah
atas (SMA), akan berorientasi dalam hal mendapat
pekerjaan di pabrik-pabrik terdekat maupun di
perusahaan penggalian batu kali, sebagai buruh.
Selanjutnya hal ini pun berpengaruh pada sektor
pertanian, yang memang sebelumnya cukup
menjanjikan untuk dijadikan sebagai sumber
penghidupan masyarakat. Akhirnya, dampak
terbesar adalah perekonomian masyarakat di
beberapa tempat tersebut menjadi tidak stabil,
dikarenakan pendapatan masyarakat yang bisa
dikatakan rendah, sementara tuntutan pemenuhan
kebutuhan hidup masyarakat semakin tinggi. Selain
itu, kendala bahasa asing, seperti bahasa Inggris
juga masih menjadi salah satu kendala utama
masyarakat di sini dalam bersaing di dunia
persaingan kerja.
8
Tingkat sumber daya manusia yang berbeda di
masing-masing dusun.
Hal ini mempengaruhi tingkat pembangunan
masing-masing wilayah tersebut. Di beberapa dusun
seperti Cicadas, Malimping dan Madang yang masih
rendah tingkat SDMnya maka tingkat
perekonomiannya pun lebih tertinggal dari wilayah
lainnya. Selain itu adanya perumahan victoria yang
notabenenya merupakan perumahan elit, sehingga
menyebabkan adanya ketimpangan sosial yang
cukup nyata terlihat.
2. Bidang Ekonomi-Pembangunan
Hal ini diperparah dengan kondisi tanah yang
memang cadas (berbatu), sehingga cenderung
berpotensi terjadi kekeringan, terlebih lagi ketika
musim kemarau tiba. Sementara fakta demikian
ternyata tidak hanya ditemui di dusun Cicadas saja,
tetapi juga di dusun Malimping dan Babakan Madang.
Tentu saja sulitnya akses air sebagai kebutuhan
utama manusia dalam pemenuhan kehidupannya
menjadi salah satu penghambat aktivitas masyarakat.
Jika untuk mendapatkan air saja sangat sulit, apalagi
untuk menjangkau air bersih.
Masih adanya dusun yang belum tersentuh
pembangunan sarana MCK umum (Mandi,
Cuci, Kakus) khususnya di dusun Malimping
dan Babakan Madang.
Hal ini dikarenakan permasalahan lokasi atau lahan
yang digunakan, seringkali lokasi yang digunakan
9
sebagai tempat MCK umum terbentur masalah
kepemilikan tanahnya yang diklaim sebagai tanah
milik pribadi sehingga kemudian MCK tersebut
kemudian diklaim menjadi milik pribadi. Selain itu
ada juga beberapa sarana MCK yang tidak
mendapatkan perawatan yang baik dari warga atau
karena tidak adanya air sehingga pada akhirnya
sarana tersebut rusak dan tidak dapat digunakan
lagi
3. Masalah Sosial
Gaya hidup yang konsumtif.
Letak desa tersebut yang tak begitu jauh dari
perkotaan, cukup menjadi alasan mengapa gaya
hidup masyarakat perkotaan yang konsumtif mulai
diikuti, sehingga ditemukan hampir adanya
kesamaan gaya hidup antara masyarakat yang
berada di desa Babakan Madang maupun yang ada
di perkotaan. Gaya hidup ini bisa menjadi baik dan
bisa pula menjadi buruk. Sementara realitas yang
ada tercermin dari perilaku remaja yang perlahan
mulai kehilangan minat untuk memajukan desanya,
serta gaya hidup modern dengan berbagai fasilitas
yang saat ini telah merambah desa ini. Sehingga,
hampir terdapat kesamaan problematika yang ada
di masyarakat desa Babakan Madang dan juga
masyarakat perkotaan, meskipun tak bisa lantas
digeneralisirkan demikian.
10
Kurangnya kepekaan terhadap kebersihan
lingkungan
Pola hidup konsumtif ternyata menjalar pada kurang
pekanya masyarakat akan kebersihan lingkungan.
Sebagai contoh, di Dusun Cicadas, kurang sadarnya
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan sangat terlihat dari perilaku membuang
sampah ke sungai. Meskipun demikian. Sebenarnya
hal tersebut dikarenakan oleh dinas kebersihan
pemerintah daerah atau kabupaten tidak
menjangkau desa Babakan Madang sehingga
masyarakat kebingungan untuk membuang sampah.
Meskipun sudah diadakan sarana tong sampah
namun karena tempat pembuangan akhirnya tidak
ada maka masyarakat kembali lagi membuang
sampah ke sungai.
11
1. Febri, sebagai ketua kelompok KKN Al-Mustanir.
Mahasiwa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Febri memiliki
kompetensi akademik pada bidang Pendidikan
Keagamaan terutama Tilawah Quran.
12
Inggris, programming dan desain grafis. Selain itu ia
juga berkompeten pada paduan suara.
13
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ayu memiliki kompetensi
akademik pada bidang Pendidikan.
14
Adapun rincian prioritas program dari kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Kelompok Al- Mustanir antara lain:
15
bacaan ke perpustakaan
desa Babakan Madang.
Bidang Sosial Memberikan kontribusi
dalam kegitan gotong
royong yang diadakan oleh
masyarakat setempat
Membantu masyarakat
dalam kegiatan sosial
masyarakat yang diadakan
Tabel 1.1: Bidang Permasalahan, Fokus dan Prioritas Kegiatan
16
Sentul. tahsin dan
tajwid
3 Pelatihan Siswa siswi Sebanyak 10
Tilawatil Al- SMAN 01 siswa
Quran Babakan mengenal
(Qiraat- Madang. tilawatil Quran
Mujawad).
4 Training Siswa siswi Sebanyak 20
Motivasi dan SDN 03 anak / siswa
Pembentukan Babakan SDN 03
karakter Madang Babakan
Madang
termotivasi
untuk
melanjutkan ke
jenjang
pendidikan
SMP
17
6 Bimbingan Siswa-siswi Memudahkan
belajar di luar sekolah pendekatan
jam sekolah binaan, terhadap
setiap bada remaja-remaji warga
maghrib. di Blok B sekurang-
Griya Alam kurangnya
Sentul. sekitar 10 anak
18
9 Seminar Siswa-siswi 5 anak
Kewirausahaa SMA N 01 termotivasi
n Babakan untuk
Madang melanjutkan
sekolah dan
mengenalkan
apa itu
wirausaha
10 Pelatihan 30 Santriwati 10 anak
kerajinan MD mampu
membuat Hidayatushoh membuat bross
bross dengan eh sendiri dengan
kain perca memanfaatkan
barang bekas,
sehingga
mampu
melatih
keproduktifan
sejak dini
19
dampak
negatifnya.
13 Gotong Warga Dusun Penampungan
royong Malimping RT air warga
bersama 03 dusun
warga Malimping RT
membangun 03 bertambah
Sarana
Penampungan
air
14 Pengadaan Mushola Al- 10 anak
taman baca Qalam termotivasi
untuk
membaca
daripada
bermain ketika
ceramah
(bulan)
Ramadhan
sedang
berlangsung
15 Pengadaan Pertigaan Pendatang dari
petunjuk pasar luar Babakan
(plang Babakan Madang dapat
penunjuk) Madang, jalan mengetahui
arah jalan veteran, jalan mencari lokasi
lingkar sesuai plang
Babakan yang dipasang
Madang, oleh
20
pertigaan mahasiswa
jalan KKN tersebut
perumahan
Griya Alam
Sentul, dan
Jalan Puncak
2.
16 Penyaluran Masjid, Menyumbang
wakaf Al- Mushola, dan Al-Quran dan
Quran dan Juz majelis talim Juz Amma ke
amma di wilayah Masjid,
dusun Mushola, dan
Cicadas, majelis talim
terutama di di wilayah
wilayah dusun Cicadas,
Cicadas, terutama di
Malimping wilayah
dan juga Cicadas,
Banceuy. Malimping dan
juga Banceuy
17 Lomba tujuh Warga blok B Warga
belasan Griya Alam mengetahui
Sentul keberadaan
mahasiswa
KKN
21
acara nonton
bareng
Tabel 1.2: Sasaran dan Target
22
c. Laporan dan Evaluasi Program (September-
Desember 2015)
b. Sumbangan
23
No Uraian Asal Dana Jumlah
1 Wakaf Al Quran 140 eks
Mushaf
2 Juz Amma 200 eks Juz
Amma
Tabel 1.7: Sumbangan
24
BAB II
25
sadari kelompok KKN kami belum mampu menyelesaikan
berbagai problematika yang terdapat di desa Babakan
Madang ini, akan tetapi setidaknya kelompok kami
mampu mempelajari pandangan masyarakat sehingga
mampu menyamakan persepsi dalam melihat suatu
masalah untuk dicari solusinya bersama. Hal ini terbukti
tatkala kami menggunakan metode ini tanpa memikirkan
bagaimana persepsi dari masyarakat yang hendak kami
bantu, yakni masyarakat yang tinggal di sekitar Dusun
Malimping. Ketika kami memandang bahwasanya dusun
tersebut memerlukan penampungan air dalam upaya
mengatasi kekurangan air, maka ternyata tak semua
warga memandang hal tersebut sebagai suatu masalah
disaat kami memandangnya sebagai sebuah masalah.
Sehingga, kami menemukan sebuah formula baru
bagaimana agar metode intervensi sosial ini bekerja
dengan baik, adalah dengan memandang tidak hanya
melalui satu kaca mata yakni kaca mata kami selaku
mahasiswa yang ingin membantu, melainkan juga harus
melihat dari kaca mata masyarakat yang nantinya akan
dibantu. Pendapat ini tentu saja tidak kami temukan
sendiri, melainkan melalui berbagai saran serta kritik
yang memang kami dapatkan dari salah satu tokoh
masyarakat, Pak Dede, selaku ketua RW 06, yang juga
sudah seperti orang tua kami sendiri.
Dengan demikian metode intervensi sosial ini sangat
dekat dengan upaya yang hendak diprioritaskan PpMM
saat ini, dimana bukan lagi pelayanan masyarakat yang
26
dijadikan sebagai tujuan utama, melainkan
pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Pemberdayaan
masyrakat sendiri memiliki arti dimana ia merupakan
upaya dalam meningkatkan kemampuan maupun
kapasitas masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki, baik dari segi sumber daya manusia (SDM)
maupun sumber daya alam (SDA) yang tersedia di
lingkungan agar dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat.
Berdasarkan program kerja yang telah dicanangkan
kelompok KKN kami sebelumnya, maka kegiatan yang
kami lakukan terbagi ke dalam enam macam program
kegiatan. Berikut macam intervensi sosial kegiatan KKN
yang kami lakukan di Desa Babakan Madang, yaitu:
1. Motivasi
27
yang demikian ternyata semakin membuat masyarakat
tersebut kian termotivasi terlebih semejak kedatangan
kelompok kami yang memang menjadi warga disana
selama kurang lebih satu bulan.
28
sedikit banyak kami mengetahui bagaimana pengetahuan
lokal sebagian masyarakat di wilayah Malimping,
khususnya wilayah Madang Kaum dimana masih terdapat
pemahaman bahwasanya menempuh pendidikan di
sekolah-sekolah formal hukumnya adalah haram.
Sehingga memang, meski dapat dikatakan masyarakat di
sini tergolong desa yang sudah cukup maju, tetapi tetap
kami tidak bisa menggeneralisirnya begitu saja. Selain itu
pula, dalam kegiatan Posyandu yang dilaksanakan di RW
06, terlihat bagaimana antusias dan kesadaran ibu-ibu
akan pentingnya kesehatan. Namun, dikarenakan kader
yang dimiliki belum bertambah maka sebenarnya warga
masih membutuhkan beberapa pelatihan untuk semakin
memperlancar kegiatan Posyandu tersebut.
29
penampungan air, jalan lingkar serta pengadaan plang
penunjuk jalan yang tersebar di lima titik di desa Babakan
Madang. Selain itu, pengadaan taman baca yang
bertempat di mushola Al-Qalam juga menjadi salah satu
kegiatan yang telah kami realisasikan dengan harapan
dapat memotivasi serta membangun masyarakat di
wilayah sekitar mushola Al-Qalam dalam menimba ilmu
serta meramaikan rumah Allah.
30
serta menganalisis problematika masyarakat desa
Babakan Madang.
31
32
BAB III
KONDISI WILAYAH DESA BABAKAN MADANG
A. Sejarah Singkat Desa Babakan Madang
1. Asal Usul Desa
Desa Babakan Madang terbentuk berdasarkan asal
usul wilayah dimana pada jaman duhulu terkenal akan
kesuburan tanahnya, hal ini dapat dilihat dengan
banyaknya penduduk yang bercocok tanam dan menetap
di wilayah Babakan Madang. Secara etimologis, Babakan
Madang terdiri dari dua kata yaitu Babakan dan madang,
dalam bahasa sunda Babakan adalah Kampung tempat
orang mendirikan bangunan rumah tinggal untuk
menetap sedangkan madang adalah nama sebuah pohon
yang diyakini mempunyai khasiat untuk mengobati
segala macam jenis penyakit seperti panas, demam dan
lainnya.
Terdapat beberapa perbedaan penafsiran arti
madang, ada beberapa tokoh masyarakat menafsirkan
bahwa madang berasal dari bahasa arab yaitu Madan
yang artinya Harta terpendam.Namun bila dilihat dari
daerah-daerah sekitarnya kata madang lebih mendekati
kepada nama pohon, hal ini bisa diambil contoh daerah
yang bernama Babakan jengkol, babakan haur (Bambu),
babakan pari (mangga) dan lain sebagainya.
33
Desa Babakanmadang sebagai Induk dan Desa
Sumurbatu sebagai pemekaran.
2. Sejarah Kepemimpinan
34
N PERIODE KETERANG
NAMA
O JABATAN AN
SEBELUM
1 SARDAN
KEMERDEKAAN
2 HASIM JAMAN JEPANG
JAMAN
3 SAMSURI
BELANDA
JAMAN
4 ISMAT
KEMERDEKAAN
JAMAN
5 FARTAING 1952-1953 GEROMBOL
AN
SETELAH
AHMAD
6 1960 KEMERDEKA
AFET
N
PJS
7 JAJA 1971 1972 KECAMATAN
CITEUREP
8 IDIN IJUDIN 1972 1982
H. KANAK
9 1982 1983
SOHEH
H. KANAK PEMEKARAN
10 1984 1992
SOHEH DESA 1985
INDA PJS
11 1992
HAERUSLAN
H. KANAK
12 1992 2002
SOHEH
Hj, R.O
13 2002 2007
SUKAESIH
H. YUSUF PJS
14 2007
ISKANDAR
R.H EFI
15 HAVIS 2007 2013
NASRULLOH
HERI PJS
16 2013
KUSHAERI
Ir. DENI 2013
17
NUGRAHA SEKARANG
35
Tabel 3.1: Sejarah Kepemimpinan desa Babakan Madang
3. Letak Geografis
a. Letak Wilayah
Desa Babakan Madang adalah salah satu Desa yang
ada di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor
yang mempunyai Luas Wilayah 238.375 Ha. Desa
Babakan Madang merupakan ibukota Kecamatan
dikarenakan kantor Kecamatan dan kantor Kepolisian
(Polsek) berada di wilayah Desa Babakan Madang begitu
pula dengan adanya Pasar yang menjadi pusat
pembelanjaan dari Desa-desa lainnya. Adapun batas
batas Administratif Desa Babakan Madang sebagai
berikut :
KETERANGAN :
POSKO KKN
36
KANTOR DESA
LOKASI-LOKASI
PENGABDIAN
Gambar 3.1: Peta Desa Babakan Madang
b. Luas Wilayah
Desa Babakan Madang merupakan Desa yang
bertipologi daratan dengan luas wilayah 238.375 Ha,
yang terdiri dari :
1) Sawah : 10 Ha
2) Tanah Bukan Sawah
Pekarangan : 10 Ha
Tegal/ Kebun : 210,375 Ha
Lainnya : 8 Ha
lainnya
37
- Perumahan
- Pertanian
- Peternakan
d. Orbitasi
Orbitasi dan Jarak Tempuh dari Ibu Kota Kecamatan 1
Km dengan Waktu Tempuh 15 Menit dan dari Ibu Kota
Kabupaten 30 Km dengan Waktu Tempuh 60 Menit.
4. Struktur Penduduk
d. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan Pemutahiran data pada bulan Januari
2014 Desa Babanb kan Madang, mempunyai Jumlah
Penduduk 9.137 Jiwa, terdiri dari 4.511 jiwa Laki-laki
dan 4.626 jiwa Perempuan yang tersebar di setiap Rw
dengan princian seebagaimana tabel berikut :
Jumlah Penduduk KK
Nama
Laki Perempu
RW Jumlah
laki an
RW.
1,420 1,215 2,635 602
01
RW.
625 955 1,580 466
02
RW.03 633 564 1,197 442
RW.04 879 812 1,691 473
RW.05 489 596 1,085 330
RW.06 465 484 949 135
Total 4.550 4.616
38 9.137 2.449
Tabel 3.2: Keadaan penduduk menurut jenis kelamin
3.000
2.500
2.000
1.500
1000
500
0
RW.01 RW.02 RW.03 RW.04 RW.05 RW.06
Grafik 3.2: Grafik jumlah penduduk tiap RW
Tabel
NO USIA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLA 3.3:
H Jumlah
1 0-1 Tahun 187 216 403 penduduk
menurut
2 1-5 Tahun 430 438 868 umur
4 7-12 570
3.000 600 1170
Tahun
2.500
5 13-15 2.000
611 620 1231
Tahun 1.500
1.000
6 16-21 687 688 1375
Tahun 500
0 0-1 1-5 5-6 7-12 13-15 16-21 22-45 46-59
7 22-45 870 887 1757
Tahun
39
Grafik 3.3: Grafik kelompok umur
e. Keadaan Penduduk Menurut Agama
40
N Pekerjaan Jumlah
o
1 PNS 87 Orang
2 Pegawai Swasta 945 Orang
3 Wiraswasta 1.025 Orang
4 Pedagang 953 Orang
5 Tani 893 Orang
6 Pensiunan 64 Orang
Tabel 3.4: Jumlah pekerja di wilayah desa Babakan Madang
41
PENDIDIKAN JUMLAH
Sarjana 469
Diploma 485
SLTA/Sederajat 1587
SLTP/Sederajat 1449
Tamat SD/Sederajat 2734
Blm Tamat SD 2412
TOTAL 9137
Tabel 3.5: Tingkat pendidikan masyarakat desa Babakan
Madang
3.000
2.500
2.000
1.000
500
a. Sarana Pendidikan
Berdasarkan data mutakhir dari kantor desa untuk
sarana pedidikan terdapat 1 buah taman bermain, 3 PAUD,
1 TK, 4 SD Negeri, 1 SD Swasta, 2 SLTP Swasta, 1 SMA
Negeri, 1 SMA Swasta dan 1 Perpustakaan Desa.
b. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data mutakhir dari kantor desa
mengenanai sarana kesehatan, terdapat 1 buah
42
puskesmas, 2 apotek, 1 klinik dan 11 Posyandu. Adapun
tenaga kesehatan dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
N Uraian Jumlah
o
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 1
3 Bidan Desa 1
4 Perawat 1
5 Sanitarian 1
6 TPG 1
7 Dokter Praktek 2
8 Bidan Praktek 3
Jumlah 12
Tabel 3.6: Sarana kesehatan di desa Babakan Madang
c. Sarana Ekonomi
Sarana dan prasarana perekonomian masyarakat
Desa Babakanmadang Kecamatan Babakanmadang terdiri
dari :
- Bank : 3 Buah
- Koperasi : 3 Buah
- Pasar Tradisional : 1 Buah
- Bumdes : 1 Buah
- Industri Rumah Tangga : 3 Buah
- Warung Sembako : 268 Buah
- Pegadaian : 1 Buah
- UMKM : 4 Buah
- Mini Market : 5 Buah
43
1 Kantor Kepala Desa 1
2 Aula Serbaguna 1
3 Ruang Pelayanan 1
4 Sekretariat BPD 1
5 Sekretariat LPM 1
6 Sekretariat TP.PKK Desa 1
7 Mobil Siaga Desa 1
8 Kendaraan Roda Dua 3
9 Bumdes 1
Tabel 3.7: Sarana Prasarana Pemerintah Desa
g. Sarana Infrastruktur
Sarana Infrastruktur yang berupa jalan antara lain :
jalan desa yang merupakan akses menuju pasar dan
tempat kerja belum semua diaspal dan keadaanya
banyak yang rusak. Jalan Gang untuk tiap Rw belum
semua di beton. Adapun perinciannya dapat dilihat dari
tabel berikut :
N Sarana Infrastruktur Panjang/Jum
o lah
1 Jalan Kabupaten 3 Km
2 Jalan Desa Beton 350 M
3 Jalan Desa/Tenah 1.030 M
4 Jalan Lingkungan 8 Km
5 Jembatan Beton 3 Unit
6 Jembatan Bambu/Kayu 1 Unit
7 MCK Umum 3 Unit
Tabel 3.9: Sarana Infrastruktur
44
h. Sarana Irigasi
Sarana irigasi yang ada di desa Babakan Madang
masih mengandalkan musim, jika musim kemarau irigasi
kering.
i. Sarana Telekomunikasi dan informasi
Dengan banyaknya telekomunikasi yang ada seperti
telpon, telepon genggam (HP), akses internet membuat
komunikasi semakin lancar dan mudah selain itu hampir
semua keluarga telah memiliki televisi, radio, komputer
yang menjadikan pengetahuan mengikuti perkembangan
jaman semakin cepat, untuk saat ini Desa Babakan
Madang memiliki media email :
Desa.Babakanmadang@gmail.com serta No Pelayanan
(021)87953568.
45
BAB IV
46
diantaranya program pembinaan keislaman dan
pembentukkan karakter, pembinaan dan pengembangan
pendidikan, pemberdayaan keterampilan dan
pengembangan ekonomi masyarakat, pengembangan
sains dan teknologi, pengadaan sarana-prasarana umum
dan bakti sosial, serta pelayanan umum dan penyuluhan
kesehatan. Secara keseluruhan kegiatan KKN Kelompok
Al-Mustanir berjalan dengan sangat baik. Namun terdapat
beberapa kegiatan yang telah kami rancang tetapi tidak
dapat kami laksanakan. Hal ini dikarenakan dari kondisi
masyarakat yang kurang mendukung proses
pengadaannya. Meski demikian, dapat dikatakan hal
tersebut tidak mengganggu proses berjalannya program-
program lainnya yang tetap dapat kami laksanakan
dengan lancar.
47
ke dalam enam paket (bidang) kegiatan yang akan diulas
dalam tabel analisis SWOT sebagai berikut.
48
karena tidak untuk
terikat mengikuti apa
dengan saja yang
paham menjadi
primordial intruksinya
yang terlalu untuk tidak
kuat terbuka
4. Rasa gotong terhadap
royong yang mahasiswa
dimiliki 4. Pola pikir
masyarakat masyarakat
5. Banyaknya yang
majelis talim, menganggap
baik bahwa agama
pengajian hanyalah cukup
ibu-ibu, pada shalat,
bapak-bapak, ngaji (baca tulis
maupun Al-Quran),
anak-anak puasa dan
(TPQ) zakat saja.
6. Akses tempat 5. Meski tidak
ibadah susah
(masjid/mush menemukan
ola) yang tempat ibadah
mudah (masjid dan
dijangkau mushala),
tetapi kondisi
jalan yang
rusak dan
akses angkutan
umum yang
cukup lama
menjadi salah
satu penyebab
malasnya
orang-orang
49
untuk bergerak
6. Ketidaktersedia
annya air
karena sedang
masa
kekeringan
yang cukup
berkepanjanga
n
50
melakukan diadakan pergaulan
sosialisasi pihak RT antara laki-laki
maupun setempat, dan perempuan
pendekatan maupun yang ada di
terhadap menawarkan dalam
masyarakat diri untuk kelompok KKN
3. Kedekatan membantu Al-Mustanir
beberapa dalam 5. Tidak
anggota pelaksanaan memaksakan
KKN (ketua kegiatan kehendak
dan humas) tertentu maupun
dengan 3. Menerima pendapat.
aparat desa setiap 6. Sering
setempat masukan, melakukan
4. Almamater saran, dan sosialisasi,
Islam yang kritik yang diskusi, atau
dibawa, diberikan bahkan sekedar
menjadikan masyarakat silahturahmi
masyarakat terhadap untuk
/tokoh kelompok mempermudah
masyarakat kami, baik itu masuknya
seperti atas nama program-
ustad/ustad kelompok program terkait
zah maupun keislam ke
memberi individu beberapa
kepercayaa 4. Tidak institusi
n berupa melakukan maupun
bantuan pendekatan pengajian
beberapa secara setempat
kendaraan agresif,
bermotor melainkan
secara
perlahan dan
konsisten
THREATHS STRATEGY STRATEGY (WT)
(T) (ST)
51
1. Pola pikir 1. Mengikuti 1. Melakukan
sebagian aturan yang pendekatan
kecil ada, dengan terutama
masyarakat tetap terhadap anak-
yang melakukan anak yang ada
kurang aktivitas di wilayah desa
peduli sosialisasi tersebut, demi
terhadap hingga membangun
keagamaan diskusi, demi kepercayaan
anak- menjaga tali masyarakat
anaknya silahturahmi 2. Menjalankan
2. Faktor dan dan mengikuti
lingkungan membangun agenda
yang kepercayaan maupun
sangat di kegiatan yang
cepat dan masyarakat diadakan oleh
mudah 2. Menerima pihak RT
dipengaruhi segala setempat
berbagai masukan, 3. Memenuhi
hal-hal saran hingga permintaan
negatif kritik untuk
yang terhadap membantu
berasal kelompok mengajar di
dari, baik KKN Al- TPQ di wilayah
itu internet, Mustanir tempat tinggal,
televisi dan 3. Mencoba serta
berbagai menciptakan permintaan
media kegiatan bagi bantuan tak
lainnya anak-anak terduga lainnya
3. Adat yang yang mampu jika terjangkau
sudah menanamkan oleh
mengakar keIslaman mahasiswa
kuat yang dengan tidak 4. Tidak
membentuk meninggalka menyalahkan
masyarakat n teknologi adat yang
menutup sebagai sudah ada dan
52
masuknya sarana mengakarkuat
informasi 4. Mengikuti atau bahkan
baru setiap menggurui
terkaiat kegiatan dalam
keislaman keagamaan menyampaikan
dan yang ada, materi kultum
pendidikan baik itu
karakter berupa
Islam ke pengajian
wilayahnya maupun
4. Kondisi proses belajar
jalan yang mengajar
terjal dan yang ada di
berlubang wilayah desa
5. Sedikit setempat
anggota
kelompok
perempuan
yang bisa
mengendar
ai
kendaraan
sehingga
mengurangi
efisiensi
waktu
perjalanan
Berdasarkan Matrik SWOT di atas, maka
kelompok kami menyusun program-program
sebagai berikut.
a. Program Kultum bergilir rutin setiap bada Maghrib
di Mushala Al-Qalam
b. Pengajaran tahsin dan tilawah di Mushala Al-
Qalam
c. Pelatihan Tilawatil Al-Quran (Qiraat-Mujawad)
yang dilaksanakan di SMA N 01 Babakan Madang
d. raining Motivasi dan Pembentukan karakter yang
53
dilaksanakan di SD N 03 Babakan Madang
Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Keagamaan
54
aktivitas atau
perjalanan
menuju ke
sekolah-
sekolah
5. Kendala
ekonomi
(biaya), yang
menyebabkan
tak sedikit
warga yang
beranggapan
tidak perlu
bersekolah
55
hendak kondisi Malimping
dilaksanaka sekolah, 3. Senantiasa
n di bidang terutama mengikuti
pendidikan sekolah yang berbagai
2. Kendala masih agenda dan
ekonomi mengalami kegiatan yang
yang kekurangan diselenggaraka
sebelumnya pengajar n, guna
menjadi 3. Membantu mempererat
salah satu kegiatan silahturahim,
alasan belajar dan mampu
penghamba mengajar dan mendapat
t tidak juga kegiatan kepercayaan
sekolahnya bimbingan para tokoh
anak-anak, belajar di luar setempat.
menjadi sekolah
peluang 4. Mengikuti
bagi kami, kegiatan
dalam pengajian
pengadaan rutin di
program wilayah
bimbingan dusun
belajar di Malimping
luar sekolah untuk
3. Banyaknya membangun
anak-anak kepercayaan
yang masyarakat
senang dan juga
mendatangi mensosialisas
mahasiswa ikan program-
KKN, program
sehingga kelompok
memudahk KKN
an kami
dalam
mensosialis
56
asikan
berbagai
program
terkait
pendidikan
kepada
para orang
tua (warga)
4. Kondisi
kelompok
KKN, yang
bertempat
tinggal di
salah satu
ketua RW di
wilayah
desa
Babakan
Madang,
yakni RW
06, menjadi
penunjang
kami dalam
mendapat
informasi
seputar
warga
sekitar,
karakteristi
k
masyarakat
dan juga
adat dan
kebiasaan
yang ada.
Hal ini juga
57
turut
membantu
dalam
membangu
n
kepercayaa
n
masyarakat
terhadap
keberadaan
kami
selama
sebulan
semakin
kuat
THREATS (T) STRATEGY STRATEGY (WT)
(ST)
1. Kondisi 1. Berusaha 1. Membangun
sebagian membaur rasa percaya
kecil anak- dengan siapa diri anak-anak
anak yang saja, yang ada di
memiliki terutama dusun
gap satu anak-anak Malimping
sama lain 2. Menciptakan 2. Memberikan
2. Sebagian suasana motivasi-
kecil orang kegiatan motivasi
tua yang bimbingan selama
belum belajar di luar melakukan
percaya sekolah sosialisasi
terhadap semenarik maupun
keberadaan mungkin kegiatan
mahasiswa belajar
mengajar di
luar sekolah
3. Selalu
berkoordinasi
58
dalam berbagai
kegiatan yang
berkaitan
dengan
masyarakat,
dan
menyampaikan
secara apa
adanya
problem-
problem yang
dihadapi
anggota
kelompok KKN
(terutama
terbuka
terhadap
tokoh-tokoh
masyarakat
dan juga aparat
desa setempat)
Berdasarkan Matrik SWOT di atas, maka
kelompok kami menyusun program-program
sebagai berikut.
a. Ikut serta mengajar ke beberapa sekolah di
wilayah Babakan Madang, diantaranya SD N 01
Babakan Madang, MD Hidayatul Mutaalimin, MD
Hidayatushoheh
b. Bimbingan belajar di luar sekolah setiap bada
magrib
c. Pelatihan bahasa Inggris
d. Pentas Seni Remaja Kreatif
Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Pendidikan
59
Internal STRENGTH (s) WEAKNESS
(w)
1. Kemauan 1. Adanya
gotong royong tingkat
sebagian besar individualis
masyarakat di sebagian
yang cukup kecil
tinggi masyarakat,
2. Tingkat akibat
pendidikan banyaknya
yang berbeda- pendatang
beda yang dan
membuat masyarakat
masyarakat yang
saling merupakan
melengkapi masyarakat
peran sosialnya urban
masing-masing 2. Kendala
3. Keterbukaan ekonomi,
masyarakat tidak sedikit
terhadap masyarakat
mahasiswa yang
KKN bekerja
serabutan
3. Rendahnya
tingkat
pendidikan
yang
dienyam
sebagian
besar
masyarakat
di wilayah
Malimping
4. Bergantung
Eksternal
nya
masyarakat
60
pada sektor
industri
5. Rendahnya
perhatian
masyarakat
terhadap
pentingnya
pendidikan
bagi anak-
anak
61
remaja kami dengan
3. Akses antara mengadakan mengikuti
tempat program kerja kegiatan
tinggal dan berbasis yang ada di
dusun pengembangan masyarakat,
Malimping kreativitas seperti
terjangkau, demi pengajian
baik mewujudkan rutin dan
menggunaka pemberdayaan sebagainya
n kendaraan ekonomi 4. Membuat
roda dua masyarakat program
maupun 4. Sesekali yang
dengan jalan menginap di menarik
kaki rumah bagi remaja
4. Kepercayaan penduduk di setempat,
yang wilayah yang masih
diberikan Malimping berorientasi
pihak sekolah (Karena selepas
yang menjadi kelompok KKN lulus
fokus kerja kami tinggal di langsung
kami luar wilayah bekerja di
Malimping pabrik,
yang menjadi dengan
fokus kerja kegiatan
kami yang yang
utama) memancing
daya
kreativitas
namun
dengan
biaya yang
terjangkau
THREATS (T) STRATEGY (ST) STRATEGY
(WT)
1. Tidak semua 1. Tetap menjalan 1. Tetap
masyarakat kegiatan yang menjalan
62
mau telah kegiatan
menerima direncanakan yang telah
masukan setelah direncanaka
maupun melakukan n setelah
program pemilihan melakukan
yang dibawa sasaran dan pemilihan
mahasiswa, target dengan sasaran dan
yakni dengan tepat target
memilih tidak 2. Membagi dengan
mengikutinya peserta ke tepat
2. Keterbatasan dalam 2. Mengikuti
bahan yang kelompok- kegiatan
dibawa ke kelompok yang ada di
tempat KKN, untuk wilayah
dengan dikerjakan sasaran dan
jumlah secara target
peserta yang bersama-sama program
jauh lebih 3. Membagi tugas pengemban
banyak sebagian gan
daripada kelompok KKN kreativitas
bahan yang untuk tetap remaja
telah menjalankan dengan
disediakan agenda yang tujuan
3. Waktu yang ada di wilayah memudahka
harus dibagi tempat tinggal, n
sebaik dan juga yang mensosialis
mungkin, ada di wilayah asikan
sebab Malimping tujuan
seringkali 4. Senantiasa program,
bertabrakan meminta serta
dengan pendapat dan memasukka
agenda yang masukan dari n beberapa
ada di tokoh pemahaman
wilayah masyarakat terkait
tempat setempat pentingnya
tinggal sebelum pendidikan
63
mengeksekusi 3. Menjadikan
program yang tokoh-tokoh
hendak setempat
dijalankan sebagai
acuan tanpa
maksud
menggurui
dsb
64
3. Pihak sekolah atau
yang banyak
memberikan yang lebih
dukungan serta memilih
kepercayaan untuk
dalam pulang ke
melaksanakan rumah
program
maupun
menggunakan
fasilitas yang
telah
disediakan
pihak sekolah
65
masyarakat untuk ikut KKN kami
di wilayah bersama dalam 3. Mencari
tempat program bahan
tinggal yang bimbingan latihan
memudahka belajar di luar yang sesuai
n kami jam sekolah dengan
selama 3. Memafaatkan minat dan
menjalankan dan ketertarikan
berbagai menggunakan siswa-siswa
program di kendaraan 4. Mengadaka
sekolah bermotor yang n acara
tempat fokus dipercayakan yang dapat
kerja KKN untuk kami mendorong
3. Beberapa gunakan berkemban
siswa yang dengan sebaik- gnya
dekat baiknya pengetahua
dengan kami, n mengenai
sehingga teknologi
senantiasa informasi
memberikan secara baik
bantuan dan benar
maupun melalui
informasi seminar
terkait atau
kegiatan- penyuluhan
kegiatan
yang ada di
sekolah
dimana kami
menjalankan
program
kerja KKN
66
1. Semakin 1. Terus menjaga 1. Terus
sedikitnya kegiatan menjaga
peserta / pelatihan yang kegiatan
siswa yang hendak pelatihan
mengikuti dilaksanakan yang
kegiatan tetap hendak
dikarenakan berlangsung dilaksanaka
berbagai meski hanya n agar
alasan, dihadiri sedikit tetap
seperti peserta/siswa berlangsun
bentrok 2. Meminjamkan g meski
dengan jam fasilitas laptop hanya
pelajaran/ kepada peserta dihadiri
ekstra sedikit
kurikuler/jam peserta/sis
pulang wa
sekolah 2. Meminjamk
2. Kurangnya an fasilitas
komputer/lap berupa
top yang laptop
dibutuhkan kepada
dalam peserta
mengekseku
si program
yang hendak
dilaksanakan
3. Padatnya
kegiatan
sebagian
besar siswa-
siswa di
sekolah yang
menjadi
fokus kerja
kami, karena
bertepatan
67
dengan hari
Sabtu (Hari
libur/Hari
dimana
hanya diisi
dengan
kegiatan
ekstrakurikul
er)
68
tinggal kami antara
pihak warga
desa
dengan
kelompok
KKN
2. Kendala
ekonomi
(biaya)
pembangun
an fisik
yang
diperlukan
dalam
jumlah yang
cukup besar
69
kepada setempat tempat
masyarakat terkait tinggalnya
2. Kondisi desa program- serta
yang sedang program yang urgenitas
mengalami hendak pembangun
masa dilaksanakan an yang
kekeringan 3. Melakukan hendak
selama koordinasi dilaksanaka
beberapa secara n
bulan. terintegrasi 2. Meminta
antara warga saran, kritik
masyarakat, serta
tokoh serta masukan
dosen dari para
pembimbing tokoh
terkait masyarakat
urgenitas setempat
pembangunan terkait
fisik yang program-
hendak program
dilaksanakan yang
hendak
dilaksanaka
n terutama
yang
berkaitan
dengan
pembangun
an fisik
3. Mencari
berbagai
informasi
yang dapat
menunjang
berjalannya
program
70
pembangun
an fisik dan
juga
bantuan
yang
hendak
diberikan
mahasiswa
KKN
THREATHS (T) STRATEGY (ST) STRATEGY
(WT)
1. Perbedaan 1. Tidak 1. Tidak
pandangan memaksakan memaksaka
antara kehendak atas n kehendak
mahasiswa program kerja atas
dan juga yang telah program
masyarakat dicanangkan kerja yang
setempat mahasiswa telah
dalam dengan dicanangka
melihat pandangan n
suatu yang ada di mahasiswa
masalah, masyarakat dengan
atau dengan 2. Tetap mengikuti pandangan
kata lain dan yang ada di
ketika menghormati masyarakat
mahasiswa segala 2. Tetap
melihat keputusan yang mengikuti
suatu kondisi telah dan
yang ada di dimusyawarahk menghorma
masyarakat an bersama, ti segala
merupakan terkait ketidak keputusan
masalah sesuaian yang telah
yang harus program yang dimusyawar
diselesaikan, hendak ahkan
justru warga dilaksanakan bersama,
setempat 3. Senantiasa terkait
71
berpandanga meminta kritik, ketidak
n sebaliknya. masukan serta sesuaian
Sehingga, saran sebelum program
program mengeksekusi yang
yang sudah program yang hendak
direncanakan hendak dilaksanaka
tidak dilaksanakan n
mungkin 3. Senantiasa
untuk meminta
dipaksakan kritik,
dieksekusi masukan
2. Kondisi serta saran
masyarakat sebelum
yang lebih mengeksek
melihat usi program
pentingnya yang
pemberian hendak
bantuan dilaksanaka
berupa n
layanan,
ketimbang
pemberdaya
an maupun
pembanguna
n yang
sejatinya
bisa
memberikan
manfaat di
masa depan
3. Waktu
pelaksanaan
KKN yang
hanya sekitar
30 hari yang
sangat sulit
72
untuk benar-
benar bisa
menentukan
ketepatan
sasaran
pembanguna
n fisik yang
hendak
dilaksanakan
Berdasarkan Matrik SWOT di atas, maka
kelompok kami menyusun program-program
sebagai berikut.
a. Gotong royong bersama warga membangun
Sarana Penampungan air di wilayah Malimping
b. Gotong royong bersama warga membangun jalan
lingkar Babakan Madang
c. Pengadaan perpustakaan atau taman bacaan di
Mushola Al-Qalam
d. Pengadaan plang (arah penunjuk jalan)
Tabel 4.5: Matrik SWOT Bidang Pengadaan Sarana dan
Prasarana Umum
1. Kultum Bergilir
Bidang Keagamaan
Program Pembinaan keislaman dan
pendidikan karakter
Nomor 01
Kegiatan
Nama Kegiatan Kultum rutin bergilir
Tempat, Mushola Al-Qalam, 7 - 28
tanggal Agustus 2015
Lama 5-10 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Fahrul, Febri, Ridhoi, Sandika,
73
Rahman, Rudini
Tujuan Berpartisipasi dalam kegiatan di
Griya Alam Sentul selama kurang
lebih satu bulan.
Sasaran Warga Blok B, RT 02 Griya Alam
Sentul
Target 10 Warga Blok B, RT 02 Griya
Alam Sentul mengetahui
keberadaan mahasiswa KKN
Deskripsi Keterbatasan kegiatan di Mushola
kegiatan yang ada di wilayah Blok B Griya
Alam Sentul, menjadi tantangan
tersendiri bagi kami mahasiswa
UIN Jakarta, dimana kami datang
di sini dengan membawa satu
identitas yang sangat jelas dan
kuat, ISLAM. Oleh karena itu,
ketika melihat kondisi demikian,
sesuai dengan perencanaan
kegiatan yang memang telah
kami rancang sebelumnya, kami
eksekusi di mushola Al-Qalam ini.
Setiap bada maghrib tepatnya,
kami, anggota KKN laki-laki
secara bergilir mengisi kultum di
sana.
74
mahasiswa KKN
Keberlanjutan Dikarenakan program ini hanya
program dilakukan oleh mahasiswa hanya
selama KKN berjalan, jadi
kegiatan ini tidak mengalami
keberlanjutan oleh masyarakat.
Tabel 4.6: Bentuk dan hasil kegiatan kultum bergilir
Bidang Keagamaan
Program Pembinaan Keislaman dan
Pendidikan Karakter
Nomor Kegiatan 02
Nama Kegiatan Kegiatan belajar mengajar di
TPA Al-Qalam
Tempat, tanggal Mushola Al-Qalam, 6 28
Agustus 2015
Lama 60 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Hikmah, Fitriana, Ayu, Naba,
Adel, Rudini, Febri.
Tujuan Membantu kegiatan belajar
mengajar di TPA Al-Qalam
Sasaran Anak-anak dan remaja di
wilayah blok B RT 02 Griya Alam
Sentul
Target 10 anak bisa membaca huruf
hijayyah, dan remaja
menambah hafalan QS. Asy-
Syams
Deskripsi Sebagaimana yang telah
kegiatan disinggung di atas, kami
75
mendapat kepercayaan atau
lebih tepatnya amanah untuk
mengajar anak-anak yang
mengaji di TPA Al-Qalam.
Kegiatan tersebut dilaksanakan
setiap hari Senin hingga Jumat,
pukul 16.00. Setiap Senin
sampai dengan Rabu, materi
yang diberikan adalah
pengajaran tahsin, tajwid,
maupun hafalan surat-surat
serta melanjutkan bacaan Al-
Quran maupun Iqra masing-
masing. Sementara untuk hari
Kamis serta Jumat materi yang
disampaikan adalah terkait
materi-materi Islam, yang
bentuk kemasan
penyampaiannya diserahkan
kepada kami, baik berupa
penyampaian seperti cerita,
nyanyian, yel-yel tepuk,
maupun games.
76
Keberlanjutan Program ini hanya berjalan
program selama mahasiswa KKN
sehingga kini program tersebut
tidak ada keberlanjutannya.
Tabel 4.7: Bentuk dan hasil kegiatan berlajar mengajar di TPA
Al-Qalam
Bidang Keagamaan
Program Pembinaan Keislaman dan
Pendidikan Karakter
Nomor 03
Kegiatan
Nama Kegiatan Pelatihan Tilawatil Al-Quran
(Qiraat-Mujawad)
Tempat, SMA N 01 Babakan Madang, 14,
tanggal 21, dan 28 Agustus 2015
Lama 60 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Febri, Fahrul
Tujuan Mengenalkan apa itu tilawatil
Quran
Sasaran Siswa SMA N 01 Babakan Madang
Target 10 siswa mengenal apa itu
tilawatil Quran
77
aktif, sungguh amat sayang jika
tidak diisi dengan kegiatan yang
mampu memicu keluarnya
potensi-potensi siswa-siswi SMA
N 01 Babakan Madang dalam
kemampuan tilawatil Al-Quran.
Terlebih lagi, dengan waktu yang
lebih longgar, dimana mereka
tidak mengikuti kegiatan belajar
mengajar secara penuh di
sekolah, sehingga mereka dapat
mengikuti program yang
memang kami canangkan bagi
siswa SMA tersebut.
Hasil 2 siswa bisa membaca teknik
dasar tilawatil Quran
Keberlanjutan Program ini tidak ada
program keberlanjutan dikarenakan
kendala lokasi dan tidak adanya
SDM yang meneruskannya.
Tabel 4.8: Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelatihan Tilawatil Al-
Quran
78
Gambar 4.1: Kegiatan Pelatihan tilawatil Al-
4. Training Motivasi
Quran
Bidang Keagamaan
Program Penanaman Keislaman dan
pendidikan karakter
Nomor 04
Kegiatan
Nama Kegiatan Training motivasi
Tempat, SDN 03 Babakan Madang, 14
tanggal Agustus 2015
Lama 60 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Semua anggota KKN Al-Mustanir
Tujuan Memberikan motivasi
melanjutkan sekolah ke jenjang
berikutnya
Sasaran Siswa SDN 03 Babakan Madang
Target 20 anak termotivasi melanjutkan
79
ke jenjang sekolah berikutnya.
Deskripsi Acara yang dilaksanakan sekitar
kegiatan satu minggu setelah seminar
kewirausahaan ini, bisa dibilang
berhasil pula meraih kesuksesan
acara. Kegiatan yang
diperuntukkan bagi siswa kelas
IV, V, dan VI saja ini begitu
diminati oleh mereka. Hal itu
terlihat dari bagaimana
semangat mereka tatkala
pembicara menyampaikan
materi. Melalui kegiatan
semacam ini, diharapkan dapat
memotivasi siswa-siswi SD N 03
Babakan Madang dalam
menambah semangat belajar dan
berbakti kepada orang tua, kapan
dan dimana saja. Sehingga
mendorong mereka untuk tidak
hanya berprestasi di dunia, tetapi
juga mampu meraih prestasi
akhirat nanti. Saking
antusiasnya, bahkan tak sedikit
anak-anak yang berdiri di depan
pintu dan mengintip-ngintip
lewat jendela untuk menyaksikan
acara tersebut.
80
melanjutkan sekolah menengah
pertama (SMP)
Keberlanjutan Program ini termasuk program
program yang sifatnya acara sehingga
belum ada keberlanjutan dari
program ini
Tabel 4.9: Bentuk dan hasil kegiatan Training Motivasi
81
Desa Babakan Madang
Tempat, Babakan Madang, 5-27 Agustus
tanggal 2015
Lama Satu bulan
pelaksanaan
Tim pelaksana Ridhoi, Sandika, Rudini, Hikmah,
Fitriana, Ayu, Rahman, Tri
wahyudi
Tujuan Membantu KBM di beberapa
sekolah yang masih kekurangan
tenaga pengajar
Sasaran SDN 01 Babakan Madang, MD
Hidayatul Mutaalimin, MD
Hidayatushoheh
Target Masyarakat dusun Malimping
mengetahui keberadaan
mahasiswa yang sedang KKN
Deskripsi Kegiatan belajar mengajar ini
kegiatan dilakukan dalam rangka
membantu beberapa sekolah
yang memang sedang dalam
kondisi membutuhkan bantuan
pengajar. Beberapa sekolah
diantaranya masih berada dalam
kondisi yang bisa dikatakan
kurang layak sebagai tempat
untuk menimba ilmu. Namun
demikian semangat yang
senantiasa ditunjukkan oleh
siswa-siswi senantiasa menjadi
82
penyemangat diri dalam mencari
ilmu, meski kondisi fisik maupun
fasilitas yang kurang memadai.
Hasil Tim KKN mengetahui MD
Hidayatushoheh dan MD
Hidayatul Mutaalimin lah yang
dalam kondisi ini paling
membutuhkan bantuan pengajar
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut
program dikarenakan tidak adanya
anggota yang melanjutkan
kegiatan tersebut disana.
Tabel 4.10: Bentuk dan hasil kegiatan belajar mengajar di
beberapa sekolah dasar Babakan Madang
6. Bimbingan Belajar di luar jam sekolah
83
dang Pendidikan
Program Pembinaan dan Pengembangan
Pendidikan
Nomor 06
Kegiatan
Nama Kegiatan Bimbingan Belajar di luar jam
sekolah
Tempat, Babakan Madang, 11-26 Agustus
tanggal 2015
Lama Satu bulan
pelaksanaan
Tim pelaksana Naba, Adel, Fitriana, Rudini,
Rahman, Sandika, Ridhoi
Tujuan Membantu anak-anak di wilayah
Griya alam sentul blok b RT 02,
serta pendekatan terhadap
warga
Sasaran Anak-anak yang tinggal di
wilayah Blok B RT 02 Griya Alam
Sentul
Target Warga Babakan Madang
mengetahui keberadaan
mahasiswa KKN UIN Jkt
84
ajarkan, akan tetapi tak jarang di
luar waktu tersebut, ketika ada
waktu maka anak-anak tak segan
untuk datang ke tempat tinggal
kami untuk menanyakan
beberapa kesulitan pelajaran yang
mereka hadapi.
86
kemudian setelah itu mereka
menceritakan kembali film
tersebut. Satu hal yang membuat
berbeda adalah, mereka
menonton film berbahasa Inggris
subtitle bahasa Inggris.
Melalui kegiatan seperti ini,
diharapkan siswa-siswi mampu
menangkap bagaimana
penggunaan bahasa Inggris
dalam kehidupan sehari-hari, dan
hal tersebut dapat dilihat dari
bagaimana mereka dapat
menceritakan kembali cerita film
yang telah disaksikan serta
kemudian menyampaikan nilai
moral apa yang terdapat di
dalam film tersebut. Film yang
kami saksikan ketika itu adalah
Big Hiro 6
Hasil Sebanyak 10 anak berani
berbicara menggunakan bahasa
Inggris dalam melakukan
perkenalan diri
Keberlanjutan Program ini masih berlanjut
program dikarenakan English Club
merupakan program sekolah
yang sebelumnya sudah berjalan.
Tabel 4.12: Bentuk dan hasil kegiatan pelatihan Bahasa
Inggris
87
8. Pentas Seni Remaja Kreatif
Bidang Pendidikan
Program Pembinaan dan Pengembangan
Pendidikan
Nomor 08
Kegiatan
Nama Kegiatan Pentas Seni Remaja Kreatif
Tempat, Perumahan Griya Alam Sentul
tanggal Blok B, RT 02, 29 Agustus 2015
Lama 120 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Seluruh anggota KKN Al-Mustanir
dan warga setempat
Tujuan Mengisi acara yang diadakan
oleh warga setempat
Sasaran Anak-anak yang tinggal di
wilayah Blok B RT 02, Griya Alam
Sentul
Target Mewadahi 20 anak yang akan
menampilkan kemampuannya
dalam bidang seni
Deskripsi Acara ini dilaksanakan pada 29
kegiatan Agustus 2015 pukul 20.00 tepat.
Pada mulanya acara ini
merupakan hasil kelanjutan dari
serangkaian acara 17 Agustus
dimana malam pentas ini
merupakan malam pembagian
hadiah bagi para pemenang
lomba-lomba sebelumnya. Dalam
88
kesempatan ini, tim Al-Mustanir
mendapat suatu kehormatan
karena dipercaya untuk
mengelola acara tersebut dari
awal hingga akhir, dan tentu saja
dengan dukungan penuh warga
yang senantiasa memfasilitasi
kami semua dalam beraktivitas.
Terdapat berbagai macam
penampilan yang ditampilkan
dalam acara tersebut. Dimulai
dari ceramah yang disampaikan
oleh saudari Futri Asty, warga
terlihat khidmat mendengarkan
materi yang disampaikan secara
ringan namun tetap dapat
menggugah para pendengar di
atas terkait dengan bahasan
kematian. Setelah penampilan
hasil didikan Rahman Jamil ini
selesai, kemudian dilanjutkan
dengan penampilan menyanyi
pertama yang dibawakan oleh
salah satu anggota KKN Al-
Mustanir, Sandika, serta
dilanjutkan dengan berbagai
rangkaian acara seperti,
pembacaan puisi yang
89
dibawakan oleh Rudini dan juga
ketiga anak didiknya yang telah
dilatih, Kristin, Kristina, dan juga
Sekar.
Hasil Sebanyak 30 anak berani tampil
di panggung
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut
program dikarenakan merupakan acara
tahunan di lingkungan warga
setempat, dikarenakan harus
kembalinya kami ke wilayah asal
masing-masing setelah KKN
Tabel 4.13: Bentuk dan hasil kegiatan Pentas Seni Remaja
Kreatif
90
Gambar 4.10: Suasana ketika acara pentas seni
berlangsung (kiri) dan juga penutupan dari kepala desa
Babakan Madang (kanan)
9. Seminar Kewirausahaan
Bidang Ekonomi
Program Pengembangan Keterampilan dan
Pemberdayaan Ekonomi
Nomor 09
Kegiatan
Nama Kegiatan Seminar Kewirausahaan
Tempat, SMA N 01 Babakan Madang, 8
tanggal Agustus 2015
Lama 120 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Seluruh anggota KKN Al-Mustanir
dan warga setempat
Tujuan Mengenalkan apa itu wirausaha
Sasaran Siswa-siswi SMA N 01 Babakan
Madang
Target 5 anak termotivasi untuk
melanjutkan kuliah, dan
mengenal apa itu wirausaha
91
Sebagaimana yang menjadi
pembahasan sebelumnya, yakni
dalam hal permasalahan, dimana
salah satunya adalah gaya hidup
masyarakat yang konsumtif serta
tingkat pendidikan yang rendah,
menjadi dorongan kami dalam
menyelenggarakan seminar yang
cukup banyak memberikan
motivasi kepada para
pesertanya.
Hasil Sebanyak 2 anak yakin akan
melanjutkan sekolah ke jenjang
kuliah dan mengerti apa itu
wirausaha
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut
program dikarenakan bersifat eventual
Tabel 4.14: Bentuk dan hasil kegiatan Seminar
Kewirausahaan
92
Bidang Sains dan Teknologi
Program Pengembangan Sains dan
Teknologi
Nomor 10
Kegiatan
Nama Kegiatan Pelatihan Desain Grafis
Tempat, SMA N 01 Babakan Madang, 14,
tanggal 21, 28 Agustus 2015
Lama 60 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Fahrul, Tri Wahyudi, Naba, dan
Adel
Tujuan Mengenalkan photoshop
Sasaran 20 siswa SMA N 01 Babakan
Madang
Target 5 siswa mampu mengenal apa itu
photoshop
Deskripsi Penggunaan photoshop dalam
kegiatan kehidupan sehari-hari akan
menjadi sangat bermanfaat
tatkala umat manusia mampu
menggunakan dan
mengaplikasikannya untuk
kemaslahatan manusia. Hal inilah
yang menjadi alasan,
terselenggaranya program ini,
disamping hal ini merupakan
salah satu program individu yang
diusung beberapa anggota KKN
Al-Mustanir.
Seiring dengan perkembangan
93
zaman yang serba cepat dan
juga canggih, penggunaan
photoshop kini telah menjadi hal
yang cukup vital dalam
membantu kehidupan manusia.
Namun, tak jarang perilaku nakal
manusia di era modern menjadi
tantangan tersendiri dalam
upaya mewujudkan tujuan
kemaslahatan tersebut.
Oleh karena itulah, pelaksanaan
kegitan ini tetap diiringi dengan
penyampaian penggunaan dan
pengaplikasiannya yang baik dan
benar. Sehingga generasi di masa
depan akan menjadi generasi
yang berkemajuan dan juga
bermoral positif
Hasil 3 anak mengenal apa itu
photoshop
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut
program dikarenakan tidak adanya pihak
yang melanjutkan di sana
Tabel 4.15: Bentuk dan hasil kegiatan pelatihan design grafis
94
Gambar
11.
11.
11.
11.
11.
11.
11.
11.
Penyuluhan Pemanfaatan Internet
Gambar 4.13: Suasana Positifdesain grafis di SMA N 01
pelatihan
Babakan Madang
95
Madang mengenal internet
sehat/positif
Deskripsi Sebagai kelanjutan dari
kegiatan pemanfaatan teknologi oleh
remaja yang tak sedikit
mengundang atau memicu hal-
hal negatif, maka seminar
internet positif ini menjadi salah
satu acara yang cukup penting
untuk diselenggarakan. Dengan
sasaran siswa dan siswi SMA N
01 yang merupakan remaja yang
sedang berada dalam masa yang
aktif dan tak lepas dari
penggunaan internet maka acara
ini menjadi acara pas untuk
diselenggarakan.
Internet yang kerap kali
memberikan dampak buruk
terhadap kehidupan anak muda,
seperti berbagai kasus kejahatan
penculikan, pemerkosaan,
penipuan, menjadi alasan yang
cukup kuat betapa pentingnya
melakukan penyuluhan dalam
penggunaan internet secara
positif.
Hasil 10 siswa mengenal internet
sehat/positif
96
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut
program dikarenakan tidak adanya pihak
yang melanjutkan di sana
Tabel 4.16: Bentuk dan hasil kegiatan Penyuluhan Internet
Positif
Gambar
12. Gotong 4.14: Penyuluhan
royong bersama Internet
warga Positif
membangun
Sarana Penampungan air di wilayah Malimping.
Bidang Sosial
Program Pengadaan Sarana-Prasarana
Umum dan Bakti Sosial
Nomor 12
Kegiatan
Nama Kegiatan Gotong royong membangun
penampungan air
Tempat, Dusun Malimping, 17-29 Agustus
tanggal 2015
Lama 2 minggu
pelaksanaan
Tim pelaksana Febri, Sandika, Ridhoi, Rahman,
Tri Wahyudi, Rudini, Fahrul
Tujuan Menambah satu penampungan
air
Sasaran Dusun Malimping RT 03
Target Penampungan air warga dusun
Malimping RT 03 bertambah satu
Deskripsi Problem kekeringan yang juga
97
kegiatan disebabkan tidak turunnya hujan
dalam waktu yang cukup lama
menjadi salah satu kesulitan
yang dialami warga setempat.
Begitu pula di dusun Malimping,
yang mana untuk mampu
mencapai akses air bersih cukup
mengalami kesulitan. Sementara
datangnya hujan tak bisa
diprediksi dengan mudah,
mengingat hujan yang hanya
turun dengan deras saat pertama
kali kami datang dan selanjutnya
hujan sangat jarang turun. Jika
pun hujan turun, maka curahnya
tidak terlalu deras dan dalam
jangka waktu yang singkat.
Oleh karena itulah, gotong
royong bersama waraga ini
dilaksanakan, terlebih lagi
dengan tujuan untuk
memudahkan warga dalam
mengakses air bersih. Problem
yang kerap kali ditemukan adalah
ketidaktersediaan sarana
penampungan untuk
menampung air bersih tersebut,
sehingga inilah salah satu sarana
98
yang dibutuhkan oleh warga desa
Malimping saat ini.
Hasil Dusun Malimping RT 03 memiliki
tambahan penampungan air
untuk cadangan air warga
selama kekeringan.
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut dalam
program bentuk pembangunan, namun
masyarakat merasakan
keberlanjutannya dalam hal
fungsi penampungan itu sendiri
99
pelaksanaan
Tim pelaksana Febri, Sandika, Ridhoi, Rahman,
Tri Wahyudi, Rudini, Fahrul
Tujuan Membantu pembangunan jalan
lingkar bersama warga
Sasaran Babakan Madang (Jalur lingkar
luar)
Target Jalan lingkar Babakan Madang
dapat digunakan oleh warga
Deskripsi Roda perekonomian, kehidupan
kegiatan sosial, bahkan hingga politik tak
bisa dilepaskan dari betapa
pentingnya keberadaan sarana
jalan umum yang memadai.
Sehingga untuk inilah pihak desa
mengadakan pembangunan jalan
lingkar Babakan Madang dimana
selanjutnya sarana ini akan
memudahkan berbagai aktivitas
masyarakat, baik masyarakat
Babakan Madang itu sendiri
maupun masyarakat di luar
Babakan Madang.
Sehingga, selama proses
pembangunannya kami
berinisiatif membantu proses
pembangunan jalan tersebut,
serta menyumbangkan sepuluh
buah bis beton yang sebelumnya
akan digunakan untuk proses
100
pembuatan sumur di Malimping
yang kemudian dialihkan menjadi
pembangunan penampungan air
Hasil Jalan lingkar jadi dan dapat
digunakan masyarakat untuk
akses berkegiatan
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut
program karena tidak ada yang
melanjutkan, serta program ini
merupakan bentuk partisipasi
mahasiswa selama KKN di desa
Babakan Madang
Tabel 4.18: Bentuk dan hasil kegiatan Gotong Royong
Membangun Jalan Lingkar
101
Nomor 14
Kegiatan
Nama Kegiatan Pengadaan Taman Baca
Tempat, Mushola Al-Qalam, 29 Agustus
tanggal 1 September 2015
Lama 4 hari
pelaksanaan
Tim pelaksana Seluruh anggota KKN Al-Mustanir
Tujuan Mewujudkan adanya taman baca
di Mushola Al-Qalam
Sasaran Mushola Al-Qalam
Target 10 anak termotivasi untuk
membaca daripada bermain
ketika ceramah sehari-hari
maupun (bulan) Ramadhan
sedang berlangsung
Deskripsi Pengadaan taman baca yang
kegiatan merupakan salah satu program
unggulan yang telah
dicanangkan kelompok KKN Al-
Mustanir. Saat sedang melakukan
koordinasi terkait time line
program, bersama salah satu
warga Griya Alam Sentul, yakni
Kak Sulthan, beliau
mengutarakan cita-citanya untuk
membangun sebuah
perpustakaan / taman baca yang
dapat dimanfaatkan oleh anak-
anak yang sering
102
bermain/berlarian saat sedang
ada ceramah, terutama di bulan
Ramadhan.
Oleh karena kesamaan itulah,
akhirnya program ini kami
tempatkan sasarannya adalah di
Mushola Al-Qalam, dengan
harapan apa yang dicita-citakan
Kak Sulthan dapat terwujud.
Hasil 10 anak semangat membaca
dikarenakan kebanyakan buku
yang disumbangkan merupakan
buku yang ringan namun tetap
mengandung ilmu keislaman.
Keberlanjutan Program ini berlanjut hingga saat
program ini, dimana taman baca tersebut
masih sering dikunjungi oleh
anak-anak
Tabel 4.19: Bentuk dan hasil kegiatan Pengadaan Taman Baca
104
Alam Sentul, dan Jalan Puncak 2.
Target Pendatang dari luar Babakan
Madang dapat mengetahui
mencari lokasi sesuai plang yang
dipasang oleh mahasiswa KKN
tersebut
Deskripsi Sulitnya menemukan tempat di
kegiatan wilayah Babakan Madang,
mungkin memang benar hal
itulah yang pertama kali terlintas
saat pertama kali melakukan
survey. Kesulitan ini bukan
berasal dari kondisi medan
maupun jalan yang sulit dilalui,
melainkan kurangnya arah
penunjuk jalan yang ada di
wilayah tersebut. Sehingga tak
jarang kita sama sekali tak tahu
saat itu sedang berada di wilayah
mana tentu saja ketika tidak
bertanya.
Hal inilah yang melatar belakangi
betapa pentingnya sarana
penunjuk jalan sebagai sarana
yang akan memudahkan
masyarakat. Tentu saja hal
tersebut akan lebih memudahkan
bagi para pendatang maupun
masyarakat yang berada di luar
105
Babakan Madang ketika
melakukan perjalanan kesana.
Sehingga atas dasar inilah
mengapa kelompok KKN Al-
Mustanir mengadakan program
pengadaan penunjuk jalan
tersebut.
Hasil Plang penunjuk jalan yang ada di
lima titik:
Pertigaan pasar Babakan
Madang, jalan veteran, jalan
lingkar Babakan Madang,
pertigaan jalan perumahan Griya
Alam Sentul, dan Jalan Puncak 2
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut dalam
program bentuk pembangunan fisik,
melainkan masyarakat terutama
pendatang, merasakan manfaat
atas adanya plang penunjuk jalan
ini
Tabel 4.20: Bentuk dan hasil Pembuatan Plang Penunjuk Jalan
16. Penyaluran wakaf Al-Quran dan Juz amma
106
Program Pengadaan Sarana-Prasarana
Umum dan Bakti Sosial
Nomor 16
Kegiatan
Nama Kegiatan Penyaluran wakaf Al-Quran dan
Juz amma
Tempat, Desa Babakan Madang, 23 24
tanggal Agustus 2015
Lama 1 hari
pelaksanaan
Tim pelaksana Seluruh anggota KKN Al-Mustanir
Tujuan Menyalurkan wakaf Al-Quran dan
Juz Amma ke warga dusun
Cicadas, Banceuy, dan MD
Hidayatushoheh
Sasaran Masjid, Mushola, dan majelis
talim di wilayah dusun Cicadas,
terutama di wilayah Cicadas,
Malimping dan juga Banceuy.
Target Menyumbang 140 eksemplar Al-
Quran dan 200 eksemplar Juz
Amma ke Masjid, Mushola, dan
majelis talim di wilayah dusun
Cicadas, terutama di wilayah
Cicadas, Malimping dan juga
Banceuy
Deskripsi Penyaluran wakaf Al-Quran
kegiatan merupakan salah satu program
unggulan yang kami rancang,
terlebih lagi saat melakukan
survey kedua kalinya, yakni
107
ketika kami berkunjung ke salah
satu pesantren yang terletak di
dusun Cicadas. Kondisi pesantren
yang bisa dikatakan tidak layak,
didukung dengan keberadaan
beberapa mushaf Al-Quran yang
sudah sangat lama dan berdebu.
Hal ini tentu menjadi salah satu
bentuk keprihatinan tersendiri,
mengingat pesantren yang
merupakan tempat dimana
keilmuan Islam seseorang dapat
ditempa dengan maksimal, harus
menerima situasi demikian
dikarenakan keterbatasan
fasilitas dan juga sarana.
Program ini tidak kami jalankan
dengan sendiri, melainkan
terdapat beberapa pihak yang
membantu kami dalam upaya
penyelenggaraannya,
diantaranya Badan Wakaf Al-
Quran dan juga Kementerian
Agama. Terdapat sedikitnya 200
eksemplar juz amma dan juga
140 eksemplar Al-Quran.
Semuanya kami peruntukkan
kepada beberapa penerima, yaitu
108
Masjid, Mushola, dan majelis
talim di wilayah dusun Cicadas,
terutama di wilayah Cicadas,
Malimping dan juga Banceuy
serta satu madrasah yakni
Madrasah Diniyah
Hidayatushoheh
Hasil 200 Juz Amma dan 140 Al-Quran
terdistribusikan ke target di atas
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut dalam
program bentuk pembangunan fisik,
melainkan masyarakat
merasakan manfaat atas
sumbangan ini.
Tabel 4.21: Bentuk dan hasil Penyaluran Wakaf Quran dan
Juz Amma
109
perumahan Griya Alam Sentul,
Blok B, RT 02
Sasaran Warga blok B, RT 02 Griya Alam
Sentul
Target Warga mengetahui keberadaan
mahasiswa KKN
Deskripsi Dalam rangka memperingati 17
kegiatan Agustus 1945, sebagaimana
kebiasaan yang telah
berlangsung di berbagai
masyarakat yang ada di
Indonesia, lomba tujuh belasan
seakan menjadi ritual wajib yang
tak boleh terlewatkan. Hal ini
dilakukan bukan tanpa alasan,
mengingat agar anak-anak
sebagai generasi masa depan
mengetahui apa dan bagaimana
sebenarnya momentum tujuh
belasan itu sendiri.
Dalam kegiatan ini, tim KKN Al-
Mustanir mendapatkan amanah
sebagai panitia penyelenggara
kegiatan lomba, di bawah
pengawasan dan bimbingan
warga sekitar. Beberapa lomba
yang diadakan diantaranya
adalah balap karung, makan
kerupuk, balap kelereng,
110
memasukkan pensil ke dalam
botol, hingga tarik tambang serta
joged balon yang diperuntukkan
bagi anak-anak dan remaja.
Sedangkan bagi kalangan
dewasa dan orang tua, terdapat
diantaranya, lomba futsal bapak-
bapak dan ibu-ibu, tarik tambang
bapak-bapak dan ibu-ibu, serta
lomba joged balon bapak-bapak
dan ibu-ibu.
Warga sekitar, meski tinggal di
lingkungan perumahan yang
biasanya identik dengan
individualisme yang tinggi,
ternyata tidak terbukti dalam hal
ini. Ini dikarenakan antusiasme
warga yang begitu tinggi dalam
meramaikan acara tahunan yang
juga diperingati oleh sebagian
warga Indonesia.
Hasil Terlaksananya kegiatan lomba 17
Agustusan
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut
program dikarenakan acara ini merupakan
acara eventual tahunan
Tabel 4.22: Bentuk dan hasil kegiatan Lomba 17 Agustusan
111
Gambar 4.20: Kegiatan nonton bareng film perjuangan
Bidang Sosial
Program Peningkatan kesadaran berwarga
negara
Nomor 18
Kegiatan
Nama Kegiatan Nonton bareng film perjuangan
Tempat, Griya Alam Sentul, Blok B RT 02,
tanggal 15-16 Agustus 2015
Lama 120 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Seluruh anggota KKN Al-Mustanir
dan warga Griya Alam Sentul,
Blok B RT 02
Tujuan Agar warga dapat berkumpul dan
menjalin silahturahim
Sasaran Warga blok B, RT 02 Griya Alam
Sentul
Target 20 Kepala Keluarga turut
mengikuti acara nonton bareng
112
sedikitnya 40 sampai 50 warga,
sekitar pukul 20.00. Film yang
menggunakan Janur Kuning
sebagai judulnya, ditayangkan
menggunakan layar serta
dilaksanakan di lapangan voli
yang berada di lingkungan RT 02
RW 006, Griya Alam Sentul.
Tak hanya orang dewasa, anak-
anak pun turut serta meramaikan
kegiatan yang dinilai bermanfaat
dalam pengaplikasian nilai-nilai
perjuangan ini. Pemutaran film
sendiri selesai sekitar pukul
22.00 WIB. Meskipun perlahan-
lahan para penonton mulai
berkurang sedikit demi sedikit,
tetapi sebagaimana yang
diharapkan oleh ketua RW 06,
Bapak Dede, bahwa bagaimana
warga mau berkumpul bersama
dalam memperingati
kemerdekaan RI.
Hasil 20 Kepala keluarga ikut kegiatan
nonton bareng tersebut
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut
program dikarenakan acara ini merupakan
acara eventual tahunan
Tabel 4.23: Bentuk dan hasil kegiatan Nonton Bareng Film
Perjuangan
113
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan pada
Masyarakat
Bidang Ekonomi
Program Pengembangan Ekonomi dan
pembangunan
Nomor 1
Kegiatan
Nama Kegiatan Pelatihan kerajinan membuat
bross dengan kain perca
Tempat, Dusun Malimping, dekat MD
tanggal Hidayatushoheh, 10 Agustus
2015
Lama 90 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Hikmah, Fitriana, Ayu
Tujuan Melatih keterampilan membuat
bross
Sasaran 30 Siswi/santriwati dari MD
Hidayatushoheh
Target 10 anak mampu membuat bross
sendiri dengan memanfaatkan
barang/kain bekas
114
pasca ambruk tersebut. Dengan
menghadirkan 30 siswi yang
kami minta sebagai peserta
dalam pelatihan, antusiasme
mereka begitu tampak, dimana
ditunjukkan dengan keberadaan
siswi yang jumlahnya lebih dari
30 sebagaimana yang kami
targetkan. Ditambah lagi
kegiatan diadakan selepas
aktivitas kegiatan belajar
mengajar selesai, yakni sekitar
pukul 15.30, sehingga kami
begitu senang mengingat anak-
anak yang seharusnya sudah
letih karena sudah seharian
belajar di sekolah, tetapi begitu
bersemangat mengikuti kegiatan
ini
Hasil 5 anak bisa membuat bross dari
kain perca
Keberlanjutan Program ini berlanjut dalam
program bentuk kreativitas masing-
masing anak yang membentuk
Tabel 4.24: Bentukkelompok untuk membuatnya
dan hasil kegiatan membuat bross
115
Gambar 4.21: Pembuatan bross berbahan dasar kain bekas
(kain perca)
2. Pelatihan Kerajinan Membuat Cermin Hias
Berbahan dasar Kain Flanel
Bidang Ekonomi
Program Pengembangan keterampilan dan
pembangunan ekonomi
Nomor 2
Kegiatan
Nama Kegiatan Membuat cermin hias
menggunakan kain flanel
Tempat, Dusun Malimping, dekat MD
tanggal Hidayatushoheh, 26 Agustus
2015
Lama 90 menit
pelaksanaan
Tim pelaksana Hikmah, Fitriana
Tujuan Melatih keterampilan membuat
cermin hias
Sasaran 15 Siswi/santriwati dari MD
Hidayatushoheh
Target 5 anak mampu membuat cermin
hias
116
Deskripsi Sebagai keberlanjutan dari
kegiatan serangkaian kegiatan
sebelumnya, maka pelatihan
kerajinan berikutnya adalah
membuat cermin hias dari kain
flanel. Modal yang diperlukan
untuk membuat kerajinan ini
sangat terjangkau, sehingga jika
ditargetkan untuk menghasilkan
generasi yang produktif dan
mandiri sangat menjanjikan.
Mulanya kegiatan yang
dilakukan di kediaman Bu Fefi ini
adalah berlatih hafalan surat Asy-
Syams dengan metode gerakan.
Namun, setelah terdapat waktu
senggang setelah kegiatan
tersebut selesai dimulailah acara
membuat cermin hias tersebut.
Untuk cermin hias sendiri,
biasanya merupakan salah satu
produk yang sangat laris manis
jika digunakan sebagai souvenir
dalam acara pernikahan.
Sehingga, ketika anak-anak yang
sudah beranjak remaja di sana
mampu melakukan produksi
walau pun masih kecil-kecilan ini,
117
menjadikan mereka tidak hanya
mampu meningkatkan
kreativitas, melainkan juga
income.
Hasil 6 anak bisa membuat cermin hias
Keberlanjutan Program ini tidak berlanjut
program dikarenakan tidak adanya pihak
yang melanjutkan di sana
Tabel 4.25: Bentuk dan hasil kegiatan membuat cermin hias
118
kegiatan harus memiliki perencanaan yang matang
terlebih dahulu sehingga dapat dihasilkan persiapan yang
matang. Selain itu menjadi hal yang penting bagi suatu
kelompok dalam mengenali kemampuan dan kekurangan
anggotanya masing-masing, sehingga dapat menentukan
bagaimana pembagian tugas ke depannya. Hal ini juga
akan mendorong kelompok, agar tetap berjalan
sebagaimana fungsinya dan perannya masing-masing
sehingga tercipta tim kerja yang kompak dan harmonis.
119
masyarakat banyak. Disinilah pentingnya penyatuan
faktor-faktor internal tersebut, sehingga mampu
mewujudkan kerja sama kelompok yang berjalan
harmonis.
120
masyarakat yang ada. Hal ini sangat membantu
kelompok kami dalam mndapatkan arahan-arahan untuk
pelaksanaan kegiatan yang lebih tepat sasaran. Selain
itu, kedekatan kami dengan beberapa tokoh agama dan
pendidik juga mendorong kami dalam melaksanakan
berbagai kegiatan yang berbasis pendidikan dan
keislaman.
BAB V
121
PENUTUP
A. Kesimpulan
122
dari wilayah lainnya. Selain itu adanya perumahan
victoria yang notabene merupakan perumahan elit,
sehingga menyebabkan adanya ketimpangan sosial yang
cukup nyata terlihat.
Selain itu kondisi kesenjangan yang demikian cukup
terlihat, juga bukan semata-mata bentuk kesalahan dari
pihak aparat desa, melainkan kurangnya kesadaran dan
kerja sama antara warga dan juga aparat desa menjadi
salah satu pendukung rendahnya SDM dan berbagai
aspek seperti ekonomi dan juga pendidikan.
2. Sulitnya akses air bersih (khususnya di dusun
Cicadas).
123
Salah satunya adalah kegiatan yang dilaksanakan
oleh warga RT 02 Blok B Griya Alam Sentul yang
berinisiatif mengadakan air bagi warga dengan membeli
air menggunakan tanki untuk mengisi air di beberapa
rumah yang memiliki penampungan air. Langkah ini
memang tidaklah menyelesaikan permasalahan yang
ada, akan tetapi sebagai langkah penyelesaian
sementara tatkala persediaan air mulai mengering, maka
ini merupakan langkah nyata yang bagus untuk
dilaksanakan. Meski program ini belum berjalan betul
karena masih adanya beberapa kekurangan koordinasi
antara warga dan pihak RT, namun semoga selepas
kepergian kami program tersebut dapat berjalan.
Selain itu, kelompok KKN Al-Mustanir yang
mengadakan pembangunan penampungan air juga
menjadi bentuk jawaban atas permasalahan ini. Masih
sebagaimana yang telah disinggung di ats, langkah ini
tentu saja belum berhasil menyelesaikan masalah ini
begitu saja, tetapi setidaknya inilah upaya nyata yang
dilakukan warga bersama tim Al-Mustanir selama berada
di desa pengabdian.
Masalah air memang merupakan masalah krusial
yang tak bisa dianggap sepele. Air sebagai kebutuhan
pokok warga, menjadi penghambat segala aktivitas dan
kegiatan ketika keberadaannya mulai sulit dijangkau.
Faktor alam pun tidak bisa dilepaskan dari hal ini, meski
sebenarnya tidak sepenuhnya faktor alam menjadi
penyebabnya.
124
3. Masih adanya dusun yang belum tersentuh
pembangunan sarana MCK umum (Mandi, Cuci,
Kakus) khususnya di dusun Malimping dan
Babakan Madang.
Permasalahan MCK tentu saja merupakan hal yang tak
kalah pentingnya untuk diadakan. Terlebih lagi kondisi
masyarakat di wilayah dusun Cicadas, Malimping dan
Babakan Madang itu sendiri. Namun dikarenakan
permasalahan lokasi atau lahan yang digunakan,
seringkali lokasi yang digunakan sebagai tempat MCK
umum terbentur masalah kepemilikan tanahnya yang
diklaim sebagai tanah milik pribadi sehingga kemudian
MCK tersebut kemudian diklaim menjadi milik pribadi.
Selain itu ada juga beberapa sarana MCK yang tidak
mendapatkan perawatan yang baik dari warga atau
karena tidak adanya air sehingga pada akhirnya sarana
tersebut rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
125
kali, sebagai buruh. Selanjutnya hal ini pun berpengaruh
pada sektor pertanian, yang memang sebelumnya cukup
menjanjikan untuk dijadikan sebagai sumber
penghidupan masyarakat.
Akhirnya, dampak terbesar adalah perekonomian
masyarakat di beberapa tempat tersebut menjadi tidak
stabil, dikarenakan pendapatan masyarakat yang bisa
dikatakan rendah, sementara tuntutan pemenuhan
kebutuhan hidup masyarakat semakin tinggi. Selain itu,
kendala bahasa asing, seperti bahasa Inggris juga masih
menjadi salah satu kendala utama masyarakat di sini
dalam bersaing di dunia persaingan kerja.
5. Gaya hidup yang konsumtif.
126
6. Kurangnya kepekaan terhadap kebersihan
lingkungan
Pola hidup konsumtif ternyata menjalar pada kurang
pekanya masyarakat akan kebersihan lingkungan.
Sebagai contoh, di Dusun Cicadas, kurang sadarnya
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan sangat terlihat dari perilaku membuang
sampah ke sungai. Meskipun demikian. Sebenarnya hal
tersebut dikarenakan oleh dinas kebersihan pemerintah
daerah atau kabupaten tidak menjangkau desa Babakan
Madang sehingga masyarakat kebingungan untuk
membuang sampah. Meskipun sudah diadakan sarana
tong sampah namun karena tempat pembuangan
akhirnya tidak ada maka masyarakat kembali lagi
membuang sampah ke sungai.
B. Saran dan Rekomendasi
a. Perlu ditingkatkannya pemahaman masyarakat
terhadap keberadaan dan eksistensinya mahasiswa
KKN sebagai motivator atau penggerakn dan bukan
sebagai pemberi dana bagi suatu lokasi KKN.
b. Bagi masyarakat, hasil yang diperoleh baik fisik
maupun non-fisik hendaklah perlu dijaga dan terus
dikembangkan sehingga dapat memberikan manfaat
yang besar bagi masyarakat pada masa yang akan
datang. Selain itu juga perlu adanya peningkatan
gotong royong dan saling bekerjasama untuk kegiatan
kampung dan adanya pengaplikasian program-
program yang sudah dilaksanakan.
127
c. Untuk mahasiswa KKN yang akan datang diharapkan
memiliki kesadaran individu bahwa kegiatan KKN ini
adalah kegiatan kelompok, sehingga akan terjalin
kerjasama yang baik untuk mencapai tujuan bersama.
d. Bagi PpMM UIN Jakarta, Pemerintah Daerah dan pihak-
pihak yang terkait, disarankan untuk bekerjasama
secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kegiatan
KKN untuk dapat meningkatkan mutu kehidupan
warga di lokasi-lokasi KKN.
e. Kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, perlu adanya
pemberian pelatihan yang lebih sering dan
berkelanjtan mengenai masalah-masalah pendidikan
dan lingkungan, terlebih lagi jika diikuti dengan
pengawasan yang berkala dipastikan akan mendapat
smabutan yang positif dari warga.
128
EPILOG
A. Pesan Kesan Masyarakat Babakan Madang
1. Kepala Desa
129
dalam segi hal. Kita semua sedang belajar ya sedang
belajar, mungkin dari segi ilmu yang didapatkan dari
kampus itu bisa tertuangkan di SD ini, atau keanak-anak
siswa yang belum didapatkan dari gurunya. Yang kedua
kami juga berterima kasih atas segela macam
bantuannya dalam memberikan materi, terutama yang
kami tuntut itu masalah keagamaan, mungkin yang dari
mana kampusnya lebih besar condongya keagamaan.
3. MD. Hidayatussoheh
130
4. Pak Entip
5. Ustad Acang
131
mudah-mudahan dimudahkan ama Tuhan yang Maha
Kuasa cuma kata Saya.Pesan buat mahasiswa mudah-
mudahan kapan-kapan kita ketemu lagi cuman segitu
kata Bapak kurang lebihnya mohon maaf.
1. Febri
132
Di tengah kebuntuan tersebut datanglah kepala
desa bersama ajudannya. Beliau turun langsung
berkeliling mencarikan tempat untuk kami tinggal.
Akhirnya kami mendapatkan tempat di perumahan Griya
Alam Sentul. Dan mulai saat disanalah kami tinggal.
Untuk para akhwat, mereka tinggal di rumah Pak RW
dengan segala fasilitas dan kenyamanannya. Sedangkan
kami para ikhwan tinggal di kontrakan kosong tidak jauh
dari rumah pak RW. Melihat kondisi tersebut rupanya
sangat timpang para akhwat tinggal dengan fasilitas
sangat baik, sementara kami kami tinggal dikontrakan
kosong yang benar-benar kosong hanya menyisakan
mesin air saja dan letaknya dibelakang persih proyek
peternakan ayam. Yahhh tapi tak mengapa lah kami
memang harus mengalah dan memuliakan para wanita.
Hahaha...
133
Permasalahan yang tidak kalah peliknya yaitu ketika
pelaksanaann proyek penampungan air. Bayangkan saja
material semua sudah masuk. H-1 menjelang
pelaksanaan proyek tiba-tiba ada warga yang menolak.
Bahkan permasalahan ini sampai dibawa ke kantor desa.
Akhirnya kami meminta kepala desa sebagai mediator
konflik horizontal warga ini. Usut demi usut ternyata
permasalahan keluarga dan kecemburuan sosial dari
salah satu warga kepada RTnya sendiri. Butuh 2 hari
lamanya untuk meredam permasalahan ini. Namun
akhirnya proyek yang kami canangkan ini dapat
terlaksana juga. Yahh seperti itu kira-kira kerjaan saya,
lobi-lobi serta mengatur proyek pengadaan sarana fisik.
Sudah seperti Kontraktor atau orang teknis sipil saja
hahaha..
134
lainnya mereka sudah saya anggap seperti anak sendiri.
Hahaha ngrasa jadi bapak kali yeee,,, :D
135
Selama aku melaksanakan Kegiatan Kuliah Kerja
Nyata di Desa Babakan Madang ini, banyak hal
mengesankan yang aku rasakan di desa ini. Hal-hal yang
mengesankan itu adalah begitu baiknya Masyarakat Desa
Babakan Madang menyambut kedatangan kami, baik
kepala desanya, sekretarisnya, Tokoh-Tokoh Agama dan
Masyarakatnya dan lain sebagainya. Kami benar-benar
melihat dengan mata kepala kami sendiri dan merasakan
betapa tingginya rasa hormat, kekeluargaan dan
kesetiakawanan para warga terutama Para Tokoh
Masyarakat pada kami. Hal ini terlihat salah satunya dari
keseriusan Pak Kepala Desa dan Pak Egi, Sekretaris Desa
Babakan Madang dalam mencarikan rumah tempat kami
akan tinggal.
136
lambat dalam melaksanakan kegiatan renovasi di Rumah
Pak Entip karena Pihak Pemerintah Desa Babakan Madang
sebelumnya sudah memberitahu kami bahwa renovasi
Rumah Pak Entip akan tuntas di Bulan Ramadhan.
138
Babakan Madang yang keluyuran masuk keluar kelas di
depan saya ketika saya mengajar Pelajaran Bahasa
Inggris di kelas, Siswa-Siswa Kelas 5A yang keluar kelas
ketika tidak ada guru di kelas, banyak diantara mereka
yang tidak mau maju menulis jawaban atas pertanyaan
saya atau menjawab langsung pertanyaan saya karena
malu, dan sebagainya. Di antara anak-anak yang saya
ajar bahkan menertawakan saya ketika saya mengajar
Alphabet dan jenis-jenis Tauhid di Madrasah Diniyah Ash-
Shoheh.
139
penampilan saya saat audisi kemarin. Bahkan di antara
mereka ada yang langsung meminta saya mengirim lagu
saya ke hape mereka. Hal lain yang mengesankan bagi
saya adalah ketika Pak RW sering memberikan nasihat-
nasihat dan motivasi-motivasinya ke kami. Contohnya
adalah kata-kata motivasinya tentang permainan kata-
kata ke kami, pemikiran kami benar-benar dipengaruhi
sedemikian rupa untuk memahami permainan kata-kata
contohnya tentang memahami makna pintu gerbang
dalam Teks Pembukaan UUD 1945 yang bertuliskan Dan
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang bersatu,
berdaulat, adil dan makmur, memahami makna
perkataan yang benar lebih baik dari perkataan yang
jujur, memahami makna kemerdekaan, dan sebagainya.
140
untuk lebih dahulu mementingkan pernikahan daripada
cepat-cepat meraih gelar sarjana.
141
beratnya pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dilakukan
para kuli bangunan itu.
3. Tri Wahyudi
Awal saya tau KKN tetap diadakan, jujur tidak ada niat
dan persiapan untuk ikut program ini, hati terus bertanya-
tanya, perasaan dan pikiran juga rasanya kesal, tinggal
sebulan di kampung orang, hidup bersama masyarakat
dan teman-teman yang tidak saya kenal, butuh dana
yang banyak juga, waktu dan tenaga yang harus
dikorbankan, bagaimana kelanjutan hidup saya disana,
apa saya bisa jalaninnya. Berbagai pertanyaan yang
bergelayut dipikiran. Kenapa sih gak magang aja, ya
kalau mau kkn fakultas lain aja, fakultas ekonomi gak
usah batin saya kala itu, Karena menurut saya ilmu saya
lebih relevan dan terpakai untuk program magang,
praktiknya lebih sesuai dengan bidang ilmu yang dijalani,
capeknya gak sia-sia, ilmu kampus terpakai, dapat
sebagai bekal didunia kerja juga dapat menghasilkan
uang, kita bisa jadi orang bermanfaat tanpa harus ke
desa-desa, tanpa harus ikut hidup prihatin.
144
kewajiban, kewajiban akademik 4 sks itu. Salah satu
persiapan saya yang kacau ialah pencarian kelompok,
ketika liburan semeter teman-teman sudah sibuk dengan
kelompoknya, saya sendiri terhanyut dengan liburan
semester tanpa mikir kkn, alhasil saya tidak bisa
sekelompok dengan teman dekat saya sendiri, saya coba
menghubungi teman-teman untuk masuk kelompoknya
tetapi tetap tidak bisa, beberapa teman yang mencarikan
saya ke kelompok lain awalnya digantung akhirnya gak
diterima, disitu rasanya stress, gak bisa mikir pas kuliah
gara-gara belum dapat kelompok, sampai suatu hari
teman LDK saya mencarikan kelompok untuk saya, oh iya
saya ikut organisasi mahasiswa Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) di FEB, tapi kalau orang melihat
penampilan saya kebanyakan tidak percaya kalau saya
bagian dari organisasi Islam ,karna cara berpakaian dan
sikap yang belum islami, ya namanya juga lagi berproses,
dan saya gak begitu aktif, jarang ikut rapat (syuro),
tindakan saya jangan ditiru, contoh yang tidak baik hehe..
145
membelakangi laki-laki dan perempuan, walaupun
beberapa kali syuro di LDK seperti itu, saya masih belum
terbiasa aja sama keadaan yang begitu. Yang perempuan
gak begitu ramah, kaku, suasana rapat yang tegang juga
serius banget. Hati makin kacau rasanya mau pindah
kelompok.
146
rumit membuat hati berat untuk meninggalkan rumah,
tapi abang yang sedang kuliah di rantau tetap
meyakinkan diri ini untuk ikut kkn, dia ingin kuliah saya
gak berantakan, masalah keluarga dia yang pantau dan
tangani.
147
Selama KKN setiap hari kami harus rapat (Amazing
kan rapat setiap hari), kalau ada kategori kelompok
terserius kelompok Al Mustanir mungkin bisa masuk
kategori, kalau rapar serius banget , ada suasana tegang,
bahasa formal banget, gak seperti kelompok lain yang
pakai bahasa keseharian, masih ada bercanda, mungkin
kebanyakan bercanda. Seperti rapat perusahaan atau
bisa jadi rapat MPR nah kayak begitu suasananya.
Rapatnya serius, padahal pas pelaksanaan kegiatan
banyak santai.
148
dia, saking geregetannya. Segala tingkahnya lucu, udah
kayak punya adik, tinggalnya 2 rumah dari pak RW
kadang suka juga dia main ke rumah Pak RW ketika kami
rapat, dengan adanya Reihan rasaya saya jadi semangat
banget.
149
disiplin pas piket bersih-bersih. Harus Terasa banget
ternyata begini ya pekerjaan yang dilakukan ibu, itupun
baru sebagian kecil aja yang kita lakukan tapi udah capek
banget, hebat banget seorang ibu yang bisa menghandle
keperluan rumah tangga, jadi merasa bersalah sama ibu
yang berjuang antara karir dan keluarga.
150
tingkah yang suka bikin susah berhenti ketawa, saling
kesel, bete, sampai pada hal yang mengharukan di hari
terakhir kita harus meninggalkan tempat ini, serius hari-
hari terakhir itu sedih banget, rasanya ada yang kosong
dan hilang.
5. Rahman Jamil
151
Hidayatullah Jakarta), ciieee... menjabat? Kayak tikus
berdasi aja.. udah, jangan becanda mulu, buka kitab
talimul mutaallim dan Nidzam al-Ijtima, begitu pesan
Himatul Bilqis, hahahah... okey Hikmah dan kawan-
kawan. Sekarang serius!!!!
152
dan saya sempat berfikir untuk move on ke kelompok
lain, karena kebetulan ada teman lain yang menawarkan
kelompoknya, namun saya merasa ada suasana yang
berbeda yang membuat saya tetap bertahan di kelompok
ini, meskipun saya melihat persiapan kelompok ini
sangat kurang.
153
pamannya menggunakan mobil. Namun sebelum ke
lokasi KKN, saya dan Rudini; rekan seperjuangan di
Ushuluddin, menyempatkan diri mengambil obat-obatan
di RS UIN Jakarta. Namun, kami sangat kecewa dengan
sumbangan obat-obatan yang diberikan oleh RS UIN
tersebut, karena tidak sesuai dengan ekspektasi kami
yang tujuan obat-obatan tersebut akan kami gunakan
untuk program pengobatan gratis, namun yang kami
dapatkan hanya sekantong kecil obat-obatan. Selain itu,
kami juga menyempatkan diri ke Perpusnas untuk
mengajukan proposal pengadaan taman baca, namun
lagi lagi kami kecewa, karena pihak Perpusnas tidak mau
menerima proposal dari mahasiswa KKN dengan alasan
pengalokasiannya tidak jelas. Pihak Perpusnas meminta
kami (Saya dan Rudini) menjadi advokator bagi desa
yang menjadi objek KKN, yaitu proposal yang seharusnya
diserahkan ke Perpusnas itu murni dari desa atau LSM
yang ada di desa tersebut, bukan dari mahasiswa. Tugas
kami hanya advokasi. Begitu kira-kira.
154
kesan dan pengalaman baru yang saya dapatkan di
masyarakat yang tidak pernah saya dapatkan di dunia
akademis. Saya sebagai mahasiswa Tafsir Hadis fakultas
Ushuluddin yang backgroundnya adalah agama tentu
memiliki kesulitan tersendiri ketika turun di masyarakat.
155
urusan uang saya sangat anti, ribet ngitungnya. Boro-
boro mau ngitung uang orang, uang sendiri aja gak
pernah dihitung. Bukan apa-apa, karena gak ada duit aja.
Hahahah..
156
-Febri
-Rudini
157
-Fahrul
-Yudi
-Sandika
158
Banyak panggilan untuk bocah yang satu ini. Kadang
makhluk astral ada yang manggil kampret satu.
Sandika adalah pengincar bidadari Babakan Madang
hahah... ngomongnya bidadari mulu. Cintanya gak
strukturalis, tapi superstrukturalis. Gkgkgk.. Ada satu hal
yang membuat sy kagum dengan Sandika. Semangat
mengajar yang luar biasa. Hampir setiap hari dia
mengajar ke sekolah-sekolah dan mengajar anak-anak
bimbel. Namun, kadang-kadang gak nyambung diajak
berbicara. Itu sudah biasa, teman-teman yang lain sudah
maklum San, santai aja. Satu kejadian lucu yang saya
dengar dari teman-teman, pagi-pagi dia pergi ke
Madrasah Assoheh, bawa sapu dan kain pel. Trus dia
ngpel lantai sendiri. hahah.. Sandika jadi tukang bersih-
bersih di sekolah.
-Ridhoi
-Ayu
-Naba
159
SMP tersebut. Luar biasa... Naba sudah banyak
membantu di KKN ini. Naba juga partner sama saya
dalam program bahasa Inggris dan sosialisasi 17
Agustusan. Namun ada 1 program yang failed. Gak usah
disebutin di sini. Hahaha... geelliiii... kalau kata Naba.
-Adel
-Fitri
-Hikmah
-Rani
160
mungkin dia benar-benar pemalu orangnya. Rani juga
sudah berjasa di KKN ini. Satu pesan saya, jangan lupa
nyapa kalau ketemu di jalan.
6. Hikmatul Bilqis
162
di kelas C dan TPQ maka program kelas kami adalah
menghafal QS. Ar-Rahman, surat tentang peringatan akan
kenikmatan-kenikmatan yang begitu banyak yang
terkadang lupa untuk disyukuri. Anak-anak itu merespon
dengan cepat rasa pesimisnya dalam menghafal QS. Ar-
Rahman. Dengan metode kinetik karena terjemahan ayat
saya realisasikan melalui gerakan. Saya merayu mereka
bahwa ini adalah hal yang mudah, walau pada akhirnya
terputus dan dialihkan kepada hafalan QS. Asy-Syams
dengan metode yang sama. Terlihat sekali semangat itu,
kami mulai dengan 2 ayat yang di ulang dan diulang lagi.
Karena suasana kelas di Mushola maka ini seperti angin
yang menyebar semangat ke kelas-kelas yang lain juga.
163
untuk souvenir pernikahan sederhana. Kagum saat
melihat keterampilan menjahit anak-anak itu dengan
jahitan rapi, hal ini bisa diandalkan apalagi kagum saat
bross itu pada momen lain disematkan di kerudung
mereka, rasanya punya ide untuk ngembangkan ini ke
usaha mandiri untuk jualan bross dari kain perca di UIN
saat ada acara wisuda
164
setiap harinya bersama anak-anak dari mulai PAUD,
Madrasah sampai Pengajian bada Maghribnya seperti tak
kenal lelah bersama anak-anak., dan di kelompok KKN ini
ada Ayu Fitri makasih yah ay, buat segala pelajaran yang
sadar tanpa sadar sudah diberikan untuk rekontruksi hati,
renovasi diri dan mungkin revolusi seorang pribadi.
Terpikir tentang setiap laki-laki yang mempunyai beban
karena ia harus menentukan syarat-syarat dan pemilihan
yang selektif untuk memilihkan calon ibu sekaligus
istrinya yang dikemudian hari untuk anaknya kelak, ah ini
hanya lintasan pikiran. Terimakasih untuk para calon istri
cerdik dan shalihah Rani, Ayu, Fitri, Adel dan Naba.
165
serta Dusun Babakan Madang itu sendiri. Dengan waktu
yang mulai melangkah, berjalan bahkan sampai akhirnya
berlari, kami isi dengan berbagai agenda agar kami
benar-benar dapat mengabdi kepada masyarakat tentu
bukan hanya kami saja yang merasa bahwa kami yang
telah mengabdi tapi kami berharap bahwa masyarakat
juga merasakan kehadiran pengabdian kami di desa
Babakan Madang ini. Terimakasih kepada seluruh anggota
KKN Al-Mustanir untuk kerja sama dan rapat rutin
hariannya, kalian semua mengispirasi saya.
7. Fitriana
168
diberikan games agar mereka tidak bosan belajarnya.
Sebagai seorang guru tidak hanya cerdas dan pintar,
tetapi juga benar-benar harus kreatif.
169
menggunakan air isi ulang, dan untuk mandi pun
terkadang tidak ada airnya.
8. Fahrul Firdaus
171
bernama Febri mengajak saya untuk bergabung bersama
kelompok bentukannya.
172
kantor Desa Babakan Madang dan disambut tumpukan
barang-barang dan tas perbekalan anggota KKN yang
diminta untuk segera dibawa ke lokasi yang menjadi
tempat menetap kami selama satu bulan. Namun
muncullah cobaan di hari pertama, ban motor saya bocor
karena kelebihan muatan, akhirnya saya dengan Febri
harus berjalan cukup jauh menuntun motor dan
membawa barang-barang yang sangat banyak.
173
warga griya memanggilnya kak sultan, meskipun usianya
tak semuda panggilannya. Di kesempatan itu kami
mendapat sedikit penjelasan kondisi yang ada di
lingkungan perumahan griya alam Sentul, dan
Alhamdulillah berkat perbincangan itu kami diberikan
pinjaman 2 unit sepeda motor yang bisa kami gunakan
dalam keseharian selama kegiatan KKN. Dan kami pun
mendapat pinjaman 1 motor lagi dari seorang warga yang
orang biasa memanggilnya Pak Nunu berkat kunjungan
saya dan Rudini bada sholat magrib ke rumahnya.
174
pegawai yang mempunyai anak yang baru saja masuk
UIN Jakarta, berkat bantuannya kami mendapat bantuan
buku sebanyak kurang lebih 30 eksemplar.
176
yang kerap dipanggil Abah, Kalau sudah jadi orang
sukses, jangan kalian lupakan desa.
9. Datin Annaba
Kalau saya tidak kkn tahun ini, saya gak akan ketemu
teman-teman yang super seperti Ayu, Hikmah, Fitri, dan
Rani. Ayu si wanita strong yang kadang terlalu
digantungin orang-orang (sabar ya, Yu wkwk), Hikmah
calon istri cerdik sholihah yang kayaknya sih udah siap
banget berumah tangga (tinggal nunggu calon). Fitri si
Ibu Bendahara yang setiap dimintain duit ekspresinya
selalu dikira gak ikhlas ngeluarin duit (padahal mah
emang wajah Fitri begitu, ya, Fit). Rani si super santai
yang insyaAllah juga calon istri cerdik sholihah (aamiin,
saya juga insyaAllah calon istri cerdik sholihah). Bertemu
manusia-manusia unik macam Ridoi dan Sandika, yang
walaupun suka gak nyambung diajak ngomong, tapi
paling bersemangat MENGABDI, MENGABDI, dan
MENGABDI. Bertemu dua ustadz yang selalu pake peci
atau kopiah ke mana-mana, Fahrul dan Rudini. Sampe
sekarang saya masih penasaran gimana tampang-
tampang mereka kalo gak pake peci atau kopiah. Yudi
177
yang selalu tanpa ekspresi. Rahman Jamil yang ngomong
apapun nadanya tetep datar. Dan bertemu si Pak Ketua,
Febri, yang luarnya keras, tapi kayaknya sebenernya
dalemnya sensitif, ya? (eh, enggak, becanda kok hehe).
178
sepadan. Yang paling banyak saya lakukan dan bikin
paling capek (tapi tetep seneng) sebenernya foto-fotoin
tiap kegiatan sih, ya berhubung saya sebagian besar
menjadi penanggung jawab dokumentasi, (yang
sebenarnya juga agak sedih, sih karena foto saya jadi
sedikit haha, tapi kemampuan fotografi saya nambah
kayaknya, ehem, kayaknya).
179
kembali ke sini dan bertemu kembali dengan orang-orang
di sini, aamiin.
180
mereka untuk bersikap netral saja sebagaimana mereka
dengan teman-teman seangkatan lainnya.
181
dari Orang Tua salah satu teman kami yaitu Rani, Karena
jalan yang padat dan macet perjalanan kami terasa lebih
lama daripada yang seharusnya. Waktu magrib pun tiba,
hujan turun dengan derasnya. Kami memutuskan untuk
sholat di masjid terdekat yaitu masjid Andalusia. Kami
sempat kebasahan karna derasnya hujan dan jarak yang
cukup jauh antara parkiran menuju ke pelataran masjid.
184
banyak kenal dan dikenal sama warga disana, hehe..
tapi.. serius.. Saya dan Naba merasa acara 17-an Rt inilah
yang paling membuat Kami sibuk. Hampir semua hal
dibebankan kepada Kami, meski begitu ide-ide Kami yang
mereka minta untuk suarakan masih belum mendapat
tanggapan yang baik. Lho? Maksudnya? Begini.. Misal
mereka meminta saran dan ide untuk perlombaan nanti,
begitu Kami mengutarakan ide Kami mereka hanya
mengatakan oh ide itu bagus tapi nanti untuk tahun
depan saja. Alhasil begitu Kami melakukan sosialisasi
mengenai lomba-lomba kepada warga mereka protes
meminta perlombaan-perlombaan yang ada agar lebih
bervariatif dan lucu lagi. Dan lomba-lomba yang warga
sarankan sama dengan saran dari Kami waktu itu. Tapi..
ya sudahlah, saran itu sudah ditampung untuk tahun
depan. Acara 17-an Rt ini sungguh membuat Saya dan
Naba lelah, bagaimana tidak, dari bahan-bahan persiapan
lomba dll harus Kami berdua siapkan. Bahkan untuk
belanja hadiah lomba yang kurang lebih habis 2 jutaan
harus Kami pikirkan sendiri dan beli sendiri seluruhnya,
belum lagi laporan-laporan yang harus secepatnya
diselesaikan ditambah dibarengi dengan pengerjaan
program-program resmi KKN Kami. Tapi.. Saya belajar,
sebelumnya Saya paling malas jika Saya disuruh menjadi
Sekretaris atau Bendahara, karena saya tahu tugasnya
menumpuk. Also.. Im not that fond of socializing with
people in general, Saya agak kikuk sebenarnya
berhubungan dengan banyak orang, mungkin orang-
orang sekitar gak sadar tapi Saya juga punya sisi
introvert yang suka menahan Saya untuk all out di depan
banyak orang. Tapi Saya sadar, kalo ga memulai Saya ga
akan bisa. Saya benar-benar belajar, baik tentag teknis-
teknis pembuatan surat pemerintahan, juga tentang
bagaimana cara bermasyarakat yang baik. Main Voli
dengan Ibu-Ibu, hadir dan pertama kali mencoba
saritilawah di acara sukuran warga setempat, dan masih
banyak lagi.
185
penyuluhan internet positif sehingga sebagian besar
persiapan acara harus dilakukan oleh beberapa orang
saja tapi Saya tetap senang dapat mensukseskan acara
tersebut.
186
Sandika, yang selalu ingin menyanyi dan kadang suka
ga nyambung kalo diajak ngomong, haha, tapi
semangatnya mengajar bocil-bocil bersama M.Ridhoi
sebagai asistennya sungguh luar biasa, Cara bicara
RidhoI yang sangat khas membuat Saya dan teman-
teman lain suka sekali menirukan beliau. Febri, ketua
kelompok Kami yang kadang suka ngilang sendiri (ngurus
pembangunan fisik biasanya) gaya bicaranya yang formal
dan baku saat rapat selalu jadi ciri khas, padahal kalo lagi
ngobrol santai biasa asik lho, Rahman Jamil yang wangi
parfumnya semerbak sampe ke langit ketujuh, wkwk,
yang suka ga jelas di grup dan punya cara bicara yang
super datar yang suka ditiruin Ayu, haha, tapi dia yang
paling berusaha membuat suasana kelompok nyaman,
kemudian Rudini yang merupakan tetua di kelompok kami
yang selalu murah senyum dan paling dicintai warga, ada
banyak cerita tentang Bapak yang satu ini tapi cukup jadi
rahasia umum, hihi, Fahrul lelaki yang tak pernah lepas
peci, dia dan COC mungkin sudah tidak dapat dipisahkan
lagi, kalo lagi ga ada kerjaan pasti dia lagi sibuk nunduk
maen COC, terakhir Tri Wahyudi awalnya dia super diem,
diem banget tapi lama-kelamaan mulai keliatan kocaknya
dan sempet bikin heboh dengan aksi nge track nya pas
magrib sebelum acara Pentas Seni.
11. M. Ridoi
187
saya langsung mengiyakan. Rapat-rapat persiapan KKN
ini saya ikuti dengan sebaik-baiknya, dinamika dan ritme
dari perjalanan kelompok ini saya nikmati. Disaat yang
lain menjadi anggota yang sering pindah-pindah
kelompok, Saya bertekad untuk tetap bertahan dan
mempertahankan kelompok ini. Beberapa persyaratan
untuk memastikan kelompok tidak didiskualifikasi Saya
lengkapi.
188
teman-taman dengan baik. Selain itu ada banyak
kegiatan yang bisa kerjakan disana, mulai dari bersih-
bersih tempat tinggal, bekerja bakti, memimpin sholat
berjamaah, berceramah, dan masih banyak lagi. Mudah-
mudahan apa yang saya lakukan disana menjadi amal
baik disisi Allah SWT amin.
12. Rudini
Awal saya sebelum masuk anngota KKN Al-Mustanir,
saya diajak bergabung oleh salah satu teman, sebut saja
namanya Febri, awal pertama kali kami kumpul di
perpustakaan umum, dan itu merupakan awal pertama
kali kami kumpul, kami mengawali pertemuan itu dengan
memperkenalkan nama, daerah asal, fakultas, agar
memperkuat tali persaudaraan diantara kami, sesudah
kami meperkenalkan nama masing-masing, lalu kami
membentuk tim KKN yaitu Ketua KKN, Sekretaris,
bendahara dan lain-lain.
Saya sendiri terpilih sebagai humas, dan memang
saya pribadi sangat senang sekali, dengan terpilihnya
saya sebagai humas, karena memang saya sejak kecil
189
terbiasa dengan hal-hal yang berhubungan dengan
masyarakat, keuntungan sebagai humas banyak sekali
disatu sisi kita tugas, disisi lain kita silaturrahim sehingga
asimilasi secara sosial semakin kuat. Jika sering komukasi
ataupun bertemu terus-menerus ini menimbulkan sisi
positif, diantaranya hubungan kekeluargaan semakin
erat, tugas kita pun berjalan lancar, itulah sekelumit
pengalaman saya. Kemudian membahas nama kelompok
KKN, sehingga pada hari itu terciptalah sebuah nama
kelompok KKN yaitu Al-Mustanir yang artinya cemerlang,
dengan inilah kami termotivasi untuk siap bekerja, demi
kemajuan, masyarakat, bangsa dan negara.
Lalu setelah itu kami membicarakan persiapan, kira-
kira apa saja yang perlu dipersiapankan di tempat KKN,
semuanya kelihatan masih bingung karena belum bisa
menentukan persiapan itu, dan timbulah pertanyaan
didalam hati apa itu KKN, bagaimana ketika sampai di
lapangan, apa yang harus dikerjakan dilapangan, dengan
hal-hal seperti ini, sehingga banyak sekali menimbulkan
sebuah usulan dari teman-teman agar sebelumnya
musyawarah terlebih dahulu mempersiapkan apa yang
mau dirapatkan, maklum saja, masih awal-awal rapat jadi
pada bingung, rapat selanjutnya tentu persiapan itu
sudah matang, kami memulai dengan langkah awal untuk
nanya-nanya ke kaka-kaka kelas yang sudah pernah
merasakn KKN, ketika mendengarkan curhatan dari kk
ternyata seru juga, karena permasalahan di lapangan
setiap kelompok KKN berbeda dan ini membuat saya
terkesan, bisa di katakan sungguh dahsyatnya KKN itu,
sebab membutuhkan persiapan yang benar-benar.
Setelah kami mendapatkan data dari kaka-kaka, di
minggu berikutnya mulai rapat kembali dan membahas
hal-hal apa saja yang dipersiapkan, eh setelah dikumpul-
kumpul data dari teman-teman ternyata masalahnya
banyak sekali, seakan-akan KKN itu merupakan akhir
daripada segala kehidupan, sungguh luar biasa. Awal
pertama kali kami bahas, tentang persiapan dilokasi,
kedua cara mendaftar ke Ppm, ketiga daerah mana yang
ingin kami KKN, dan ini tentu membutuhkan perencanaan
yang matang. Dalam berjalannya waktu, tibalah saatnya
kami harus menentukan pilihahan yang tepat, rapat demi
190
rapat akan menghasil sebuah kejelasan yang maksimal,
yaitu cara mendaftar ke Ppm dan bagaimana agar
mendapat lokasi KKN yang nyaman atau mendapatkan
tempat yang agak layak dihuni artinya bisa tidur nyaman.
Memang kita tau KKN itu, tinggalnya didaerah yang
sangat terpencil dan jauh dari perkotaan, namun tidak
bisa dipungkiri kita juga membutuhkan fasilitas yang
nyaman untuk kita tinggal, apalagi KKN itu sebulan.
Setelah membahas perencanaan itu kami mulai bergegas,
siap bergerak untuk menjalan apa yang telah di
musyawarakan, dan alhamdulillah berapa hari kemudian
kami mendapat informasi dari Ppm, kami mendapat lokasi
KKN di desa Babakan Madang, dan itu sesuai dengan
target kelompok kami, akan tetapi setelah itu banyak
sekali pikiran yang akan mempengaruhi jiwa semangat
kami khususnya saya pribadi, diantaranya dari segi ke
uangan terbatas, jumlah anggota KKN tidak sesuai
dengan permintaan Ppm.
Kami hanya berjumlah 14 orang dan akhirnya satu
orang nggak bisa ikut, karena beliau hamil tua, dan kami
merasa khawatir sekali dengan kekurangan yang ada,
namun kami tetap semangat walaupun dari segi
keuangan terbatas. Jumlah anggota KKN tidak mencapai
target, kami punya visi yang tinggi demi keberhasilan
kelompok KKN Al-Mustanir, meskipun memang kami
sadari/ wabil khusus saya pribadi, semua itu tidak bisa
dipungkiri, manusia hanya bisa merencanakan, Allahlah
yang menentukan. Akhirnya sampailah pada puncak
kegiatan KKN, subhanallah tak bisa dibanyangkan apa
yang dimusyawarahkan, ternyata berbeda dilapangan.
Permasalahan ini sejak awal pertama kali kami
melangkah ke desa.
Babakan madang, tepatnya kampung malimping,
sebut saja masalahnya itu menyangkut kossan yang kami
ingin netap, jadi ketika kelompok kami sudah dilokasi
rumah yang kami mau tinggal itu sedang direnovasi,
sehingga malam itu semua anggota bingung, mau tinggal
dimana, namun kami bersyukur sekali, Kades mempunyai
kebijaksanaan yang sangat luar biasa sekali. Beliau
mengambil keputusan, untuk mengantar anak-anak
kelompok KKN Al-Mustanir ke perumahan Griya Alam
191
sentul, malam itupun anak-anak kelompok KKN Al-
Mustanir dapat tidur dengan nyaman di Griya Alam.
Esok harinya kami mulai beraktivitas di Gria Alam,
walaupun fokus kerja kami di kampung malimping,
babakan Madang atau istilah warga disana dengan
sebutan Madang Kaum, akan tetapi Griya Alam itu
merupakan sebuah beban tanggung jawab kami, karena
kami tinggal di Griya Alam. Dengan demikian sesibuk
apapun aktivitas kami di Malimping dan Madang kaum,
kami tak mengabaikan aktivitas di Griya Alam. Hari-hari
kami penuh dengan hal-hal yang indah yang tak
terlupakan dalam hidup, masyarakatnya sangat antusias
menerima kami dengan senang hati, hubungan
kekeluargaan antara mahasiswa dengan masyarakat
sangat harmonis sekali, itulah membuat kami terkesan,
khususnya saya pribadi, banyak sekali kenangan yang
terlupakan.
Hampir setiap malam saya mendapat ilmu
kemasyarakatan dari Pak RW. Beliau mengajarkan
bagaimana bermasyarakat yang baik, bagaimana orang
bisa percaya dengan kita, bagaimana meyakinkan
masyarakat biar mereka yakin akan keberhasilan dalam
sebuah organisasi kemasyaratan, sungguh luar biasa,
dengan sikap yang ramah, bijak, anggun, membuat saya
terpesona dengan kepribadian beliau. Satu yang masih
terngiang dalam telinga adalah ajakan beliau yang setiap
kali ketemu sama saya, selalu dengan ungkapan main
kata artinya ingin menasihati saya dengan berdiskusi,
agar lebih kritis terhadap suatu masalah, kebetulan beliau
di satu sisi sebagai RW, di sisi lain beliau bagian dari
departemen sosial. Kisah ini sangat menarik bila di
unkapkan dengan hati yang paling dalam.
Jadi di Desa Babakan Madang, banyak sekali hal-hal
yang terindah yang lakukan didesa tersebut, disamping
kami memberi sumbangsih ilmu pengetahuan secara
akademisi ke ade-ade disana melainkan kami ilmu juga
mendapat ilmu kemasyarakatan. Luar biasa, pahit-manis
yang kami jalankan bersama selama satu bulan itu
alhamdulillah berjalan dengan lancar. Semoga apa yang
telah kami sumbangsihkan, mudah-mudahan bermafaat
bagi masyarakat di Desa Babakan madang. Pesan dari
192
saya, diharapkan kepada teman-teman mahasiswa yang
sudah berjuang satu bulan penuh mengabdi di
masyarakat, mudah-mudahan apa yang kita jalankan
bukan hanya sekedar kewajiban dari universitas akan
tetapi merupakan tanggung jawab kita semua.
KKN (kuliah kerja nyata) merupakan suatu pengabdian
kepada masyarakat secara riil atau nyata, dan itu
merupakan kesempatan mahasiswa untuk melatih dan
mengembangkan ilmunya dengan segala potensi yang
ada. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan baik
instasi terkait yaitu pihak akademisi, mahasiswa ataupun
pihak pemerintah.
1) Mahasiswa harus mampu membawa masyarakat
kearah kesadaran dengan menciptakan daya kreatif,
inovatif, berlian dan religius.
2) Pemerintah harus mampu untuk menjamin
kelansungan hidup dan kehidupan rakyatnya, baik
berupa pendidikan, sandang, pangan, papan
ataupun yang lainnya, sehingga nantinya akan
melahirkan sebuah bangsa yang aman, damai dan
sentosa, adil dan beradap.
Itulah sekelumit inspirasi pesan dan kesan dari saya,
semoga bermanfaat, barokallah fii rahma tillah. amin
193
Dengan segala perlengkapan yang telah kami bawa
untuk tinggal di desa ini selama satu bulan, kami disuguhi
dengan beberapa kebingungan di awal kedatangan, di
antaranya ketidakpastian tempat tinggal. Saya tiba pukul
18.00 WIB, disambut dengan hujan deras serta padamnya
listrik yang cukup berlangsung lama. Hingga kemudian,
listrik menyala, kami bersyukur karena setidaknya kami
tidak perlu lagi berjalan sambil meraba-raba. Namun,
masalah baru pun muncul kembali, yaitu ketika kami
hendak menuju ke rumah penduduk yang sebelumnya
sudah sepakat untuk kami tinggali, ternyata menjadi
salah satu rumah yang terkena program renovasi rumah
desa. Hal tersebut semakin diperparah dengan kondisi
dimana renovasi akan dilakukan pada keesokan harinya.
Ketua kami dan aparat desa pun putar otak mencari cara
bagaimana agar kami terutama perempuan bisa
mendapat tempat untuk bermalam malam ini. Malam
semakin larut, hingga tanpa terasa jam sudah
menunjukkan hampir pukul 22.00.
194
Singkat cerita, tinggallah kami di sebuah perumahan,
yakni Griya Alam Sentul. Hari-hari awal jujur aja, belum
begitu ngeh dengan kondisi udara di sini. Sampai ketika
Hikmah, salah satu anggota KKN mengatakan, Udara di
sini pagi-pagi harusnya seger, tapi kok bau ayam ya.
Alhasil barulah saya tahu kalau ternyata perumahan in
terletak tepat bersebelahan dan berdempetan dengan
tempat peternakan ayam yang bisa dibilang cukup luas
setelah saya memasukinya. Pantas saja baunya wow
sekali tiap pagi. Kalau ingat tentang bau ayam, jadi inget
plesetan yang sering dilontarkan anak-anak sekolah yang
suka nanya kita tinggal dimana, dan ketika kami
mengatakan kami tinggal di griya, maka sinyal mereka
tentang ayam begitu kuat, Oh...Griya Ayam Sentul ya
kak..? Haha harus diapakan lagi, memang demikian
adanya.
195
setiap hari. Rasanya sampai bingung apa yang mau
dibahas. Tapi bagi saya ya, mungkin di sinilah keunikan
teman-teman KKN saya itu terlihat. Dan dari situ pulalah
kesolidan tim KKN kami semakin terbentuk. Rencana-
rencana program yang telah dipersiapkan sebelum KKN,
mendadak harus berganti haluan ketika melihat medan
yang tak memadai untuk mewujudkan program tersebut.
Alhasil, kita putar otak lagi untuk membahas program-
program tersebut.
196
bergaul dengan masyarakat setempat hanya sebatas say
hello dan saling sapa. Sebelumnya, saya hanya melihat
permasalahan di masyarakat merupakan suatu hal yang
wajar, hingga bahkan saya lupa sebagai mahasiswa yang
tiap hari dijejali dengan berbagai teori-teori sosiologi tak
ada penanaman kesadaran yang dimunculkan dari ilmu
yang saya dapat itu. Sehingga, justru dari organisasi luar
kampus lah saya mampu belajar dan mempelajari gejala
dan akar permasalahan tersebut. Ditambah dengan
praktik KKN sebenarnya sangat kurang hanya sebulan
yang membuat saya belajar begitu pentingnya
bermasyarakat, sebagaimana yang dicontohkan
Rasulullah Saw. sebagai seorang problem solver yang
handal.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Online:
http://www.academia.edu/9083884/Problem_Solving
Internet:
197
http://bogorkab.go.id/index.php/page/detail/79/kecamatan-
babakan-madang
198
SHORT BIO ANGGOTA KKN AL-MUSTANIR
1. Febri
2. Rudini
199
Rudini lahir di Lengko Randang-Flores, 09 Januari
1989. Lulusan Sekolah Dasar Impres (SDI) Lengko
Randang, Kab. Manggarai Timur NTT tahun 2001;
pendidikan MTs sampai SMA di pondok pesantren
walisongo Flores-NTT, saat ini aktif di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta mahasiswa program studi strata
satu (S1) Jurusan Tafsir & Hadist (TH) Fakultas
Ushuluddin.
Pada tahun 2003 diberi amanat untuk menduduki
jabatan ketua forum komunikasi pemuda-pemudi
Islam (FKPPI) Lengko Randang-Flores; pengajar di
pondok-pesantren walisongo, Kab. Ende NTT 2011;
ketua pembimbing santri di pondok-pesantren
walisongo Ende, Kab. Ende NTT Tahun ajaran 2011;
wakil tata usaha di Pon-pes walisongo, Kab. Ende NTT
tahun ajaran 2011; anggota organisasi kesatuan aksi
mahasiswa muslim Indonesia (KAMMI) 2012, ketua
mahasiswa jurusan Tafsir & Hadis kelas D UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, tahun ajaran 2012-2013, ketua
mahasiswa jurusan perbandingan agama kelas E UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun ajaran 2015-
sekarang, disamping itu menjabat
sebagai SEKBEN (Sekretaris &
Bendahara) di TPA Al-Husna
semanggi II sampai dengan
sekarang.
Memperoleh penghargaan: Juara I
perlombaan gerakan shalat se-Kec.
Sambi Rampas Pota, Kab.
Mangggarai Timur NTT tahun 2000,
Juara 1 ceramah se-TPA Nurul Falaq;
Lengko Randang-Flores NTT, tahun
2000, Juara 1 ceramah se-pondok pesantren
walisanga-Ende Flores tahun 2006, Lulusan terbaik ke-
II SD Impres, Lengko Randang-Flores NTT, 2001-2002.
3. Fahrul Firdaus
200
Fahrul Firdaus (21 Tahun) adalah mahasiswa jurusan
Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Di samping menjalani
kuliah, ia juga turut aktif dalam organisasi gerakan
mahasiswa pembebasan di kampus dan pergerakan
dakwah di lingkungan masyarakat. Tak hanya itu, ia
telah menjabat sebagai ketua remaja masjid Al
Amanah selama 2 periode.
4. Datin Annaba
Datin Annaba (20 Tahun) adalah
mahasiswi Fakultas Sains &
Teknologi jurusan Teknik
Informatika angkatan 2011.
Mahasiswi yang akrab disapa
Naba ini, lahir di Samarinda pada
24 Juni 1995, setelahnya ia
menetap di Bontang, kemudian menjalani 2 tahun
masa MTs dan 2 tahun masa SMA di Pondok Pesantren
Modern Islam Assalaam Surakarta, Solo. Naba sempat
menjabat sebagai bagian Art & Skill
OSIS saat MTs, dan bagian
Penerbitan, Bendahara Konsulat
Kumparan Persada (Perkumpulan
Santri PPMI Assalaam asal luar
Jawa), serta Bendahara Sub Konsulat
East Borneo (Perkumpulan Santri
PPMI Assalaam asal Kalimantan
Timur) saat SMA. Ia pun sempat
menjadi Sekretaris, bagian
Konsumsi, Kesehatan dan lainnya pada berbagai acara
yang diadakan mahasiswa/i TI. Saat ini (2015) Naba
sedang sibuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi)
untuk syarat kelulusan dari UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
201
di Denpasar, 4 Januari 1994. Namun,
pada 2002 ia pindah di SDN Sendang
Mulyo 04 Semarang, pada saat usianya
8 tahun. Kemudian ia melanjutkan
pendidikannya di SMP N 9 Semarang,
hingga selesai di SMA N 2 Semarang.
Saat ini ia sedang sibuk dengan
penyelesaian proposal skripsi sebagai
syarat awal pengajuan skripsi. Selain
itu ia juga mengikuti beberapa
organisasi di antaranya, Himpunan Mahasiswa
Program Studi Sosiologi dan menjabat sebagai
sekretaris bagian Litbang, juga salah satu aktivis dari
Muslimah Hizbut Tahrir chapter Kampus Ciputat. Tak
hanya itu, gadis yang bercita-cita ingin menjadi
profesor ini juga sedang mengemban amanah
sebagai ketua Remaja Islam Masjid Al-
Jihad (RISMA) yang berada di wilayah
Bambu Apus Timur, Pamulang, Tangsel.
7. Fitriana
Fitriana (22 tahun), merupakan mahasiswa jurusan
Sejarah dan dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab
dan HumanioraUniversitas Syrif Hidayatullah Jakarta.
Pendidikan menengahnya ia habiskan di MA Jamiyyah
Islamiyyah Tangerang. Saat ini, di luar kegiatannya
202
sebagai mahasiswa ia juga aktif mengajar di TPQ Al-
Abror. Sejak lulus sekolah menengah hingga akhir
tahun ajaran 2013/2014 ia juga pernah aktif mengajar
bimbel calistung dan privat mata pelajaran MIPA.
8. Rahman Jamil
Mahasiswa yang kerap
disapa Jamil (22 tahun)
adalah salah satu
mahasiswa dari jurusan
Tafsir Hadits Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Mahasiswa yang juga
merupakan salah satu pengurus KAMMI (Kesatuan
Mahasiswa Muslim Indonesia) bagian Kasrat (Kajian
Strategi) ini menghabiskan pendidikan menengahnya
pada MA Pesantren Himmatul Ummah di Sumbawa
Barat, NTB. Ia juga memiliki banyak pengalaman,
diantaranya ia pernah menjabat sebagai ketua OSIM
(Organisasi Santri Intra Madrasah) MA Himmatul
Ummah tahun 2009, Functionary of English
Department di Pondok Darul Falah, Pare, Kediri,
selama 5 bulan (2011-2012), tutor English Study Club
Program di Pondok Pesantren Himmatul Ummah
selama 6 bulan (2012). Tak cukup sampai disitu,
mahasiswa asli Sumbawa ini juga memiliki segudang
prestasi, seperti juara II Lomba Khat Al-Quran tingkat
SMA/SMK/MA se-Kabupaten Sumbawa Barat, juara I
Musabaqah Syarhil Quran tingkat kabupaten
Sumbawa Barat (2009 dan 2010),
juara II Musabaqah Khattil Quran
tingkat kabupaten Sumbawa Barat
(2011). Selain itu ia juga pernah
menjadi juara pertama Musabaqah
Khattil Quran tingkat kabupaten
Sumbawa Barat (2012) serta
menjadi the Best Speaker of
Weekly Meeting Program (2012).
203
Gadis kelahiran Bogor, 11 Juli dua puluh satu tahun
lalu ini merupakan anak terakhir dari dua bersaudara.
Sempat menghabiskan masa kecil di asrama POLRI,
sampai akhirnya kini menetap di daerah Cimanggis. Ia
menempuh pendidikan sekolah di SDN Curug 2
Depok, SMPN 147 Jakarta, dan SMAN 106 Jakarta.
Selepas SMA ia memilih melanjutkan pendidikan
perguruan tingginya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selama sekolah, ia
pernah aktif mengikuti kegiatan KIR (Karya Ilmiah
Remaja), sempat menjadi bagian dari LDK (Lembaga
Dakwah Kampus) bagian keputrian, dan juga
mengikuti kegiatan di luar kampus, seperti menjadi
anggota Lingkar Pena Ciputat. Perempuan yang
memiliki hobi nonton film dan baca novel ini,
mempunyai mimpi besar untuk bisa berkarir di
Kementrian Keuangan atau Bank Indonesia,
melakukan traveling negara-negara Asia-Eropa juga
mengunjungi negara-negara Islam. Tak hanya itu ia
juga memiliki semangat kuat untuk bisa melanjutkan
pendidikan di luar negeri. Ia selalu percaya bahwa
usaha keras itu tak akan mengkhianati prosesnya.
Baginya, Jika orang-orang meremehkan mimpimu,
itu adalah tanda bahwa mimpimu itu layak
diperjuangkan. Saat ini, seperti mahasiswa akhir
pada umumnya ia disibukkan dengan kuliah dan
penyusunan proposal skripsi.
204
kawan-kawannya membentuk sebuah study club
yang bernama Jas Merah, dengan fokus pada kajian
Siroh Nabawiyah kronologis yang diadakan setiap
pekan. Tak hanya itu, sejak 2014 lalu, ia juga mulai
aktif menggerakkan remaja di lingkungannya dengan
membentuk komunitas remaja Catatan Siroh
Madrasatul Ula, yang merupakan cita-cita besar yang
hendak dicapainya dan saat ini sedang
dipersiapkannya. Ia yakin bahwa anaknya kelak
berhak dilahirkan dari seorang ibu ideologis yang
cerdas. Hikmah dapat ditemui di blog pribadinya
http://hikmatulbilqis.tumblr.com
11. M. Ridhoi
Ridoi Supantara begitulah nama pena
dari M.Ridoi, lahir pada tanggal 20
Februari 1990 di sebuah dusun
terpencil Dusun Timur Gunung, Desa
Gunung Sereng, Kecamatan Kwanyar,
Kabupaten Bangkalan, Madura. Putra
ke 10 dari 11 bersaudara. Ayahnya H.
Syafii Syaronii seorang guru agama,
ibunya ST. Fatima Azzahra Madani
seorang ibu rumah tangga, dari jalur Ayah dan Ibunya,
Ia masih punya pertalian nasab dengan Raden
Rahmatullah Surabaya, sebuah kombinasi keluarga
religius-tradisionalis. Doi begitulah panggilan
akrabnya, beliau memulai pendidikannya dengan
belajar agama ke Ayahnya sendiri mulai dari Al-
Quranulkarim hingga kitab-kitab klasik ulama
terdahulu seperti Al-Amsilatuttasrifiyah, Sarah
Muhtasar Jiddan, Al-Imriti, Al-Maksud, Alfiyah Ibnu
Malik dan lain sebagainya.
Barulah pada tahun 1996 Doi
mulai memasuki sekolah formal
agamanya di Lembaga Pendidikan
Islam At-Tadwin Timur Gunung,
Gunung Sereng, Kwanyar,
Bangkalan, Madura meluluskan TK
At-Tadwin tahun 1996-1998 dan MI
At-Tadwin tahun 1998-2003.
205
Berselang dua tahun kemudian Doi memasuki sekolah
formal umumnya di Sekolah Dasar Gunung Sereng 01
Gunung Sereng, Kwanyar, Bangkalan,
Madura,meluluskan SD Gunung Sereng 01 tahun
1998-2004. Setelah menyelesaikan berbagai studi di
kampung kelahirannya Ia melanjutkan studinya di
Pondok Pesantren Nurul Cholil Demangan, Barat,
Bangkalan, Madura, sebuah Pesantren yang diasuh
salah satu cicit ulama besar Syaichona Moh Cholil
Bangkalan KH. Zubair Muntashor. Di Pesantren inilah
Ia melanjutkan sekolah formal agamanya di madrasah
Asrorul Cholil meluluskan MTs Asrorul Cholil tahun
2004-2007 dan MA Asrorul Cholil tahun 2008-2011. Di
Pesantren itu juga ia melanjutkan sekolah formal
umumnya dii Yayasan Pendidikan Islam Asshafa Nurul
Cholil meluluskan MTs Nurul Cholil tahun 2005-2008
dan MA Nurul Cholil tahun 2009-2011. Setelah
menyelesaikan berbagai jenjang pendidikan di
kampung kelahirannya Doi melanjutkan
pendidikannya di Program Studi Ilmu Politik, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif hiadayatullah
Jakarta, sampai sekarang ia masih proses
penyelesaian studinya.
206
Tri Wahyudi (22 tahun) adalah mahasiswa Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Angkatan tahun 2012. Pendidikan menengahnya ia
habiskan di SMAN 8 Cirebon, Jawa Barat. Semasa
SMA ia aktif sebagai pengurus OSIS SMAN 8 Cirebon.
Di semester ke-2 kuliah, ia mulai aktif ikut
berorganisasi baik intra maupun
ekstra kampus, diantaranya
menjadi pengurus HMJ KPI di
bidang Kominfo (Komunikasi dan
Informasi) dan HMI Komisariat
Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikas Cabang Ciputat.
Aktifitas yang ia geluti saat ini
adalah kuliah serta mengikuti
forum-forum diskusi yang diadakan di Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi.
Dosen Pembimbing
207
Drs. Agus Darmaji, M. Fils. adalah dosen Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Gelar
Doktorandus diperoleh dari Fakultas Filsafat
Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1988,
sedangkan gelar Magister diperoleh dari Fakultas Ilmu
Budaya (FIB) Departemen Ilmu Filsafat Universitas
Indonesia (UI) pada tahun 1999, dan sekarang masih
menempuh program Doktor (S3) di Universitas
Indonesia. Menjadi Ketua Jurusan di Program Studi
Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin UIN Syarif
Hidayatullah pada tahun 1996 2014. Pengampu
matakuliah Filsafat Barat, Filsafat India, Filsafat Cina,
Filsafat Ilmu, dan Civic Education.
208
GALERI KKN AL MUSTANIR 2015
209
Dosen pembimbing, sekdes, dan kepala desa Babakan
Madang (kiri), Suasana acara Pembukaan KKN Al-Mustanir
2015 (kanan)
210
Salah satu anggota KKN Al-Mustanir menjelaskan
pembahasan yang akan dibahas dalam English Club (kiri),
suasana pertemuan awal kegiatan English Club (kanan)
211
Trainer sedang menyampaikan materi dalam
acaraMotivation Training di SDN 03 Babakan Madang
(kiri), peserta motivation training bersemangat dalam
mengikuti acara tersebut (kanan)
213
Kegiatan halal bi halal RT 02/06 sekaligus perkenalan
kedatangan mahasiswa KKN Al-Mustanir kepada warga
214
Kegiatan kerja bakti bersama warga dan juga kepala desa
Babakan Madang (Kiri atas & bawah) membangun jalan
lingkar Babakan Madang
215
GALERI KKN AL MUSTANIR 2015
216
GALERI KKN AL MUSTANIR 2015
217
LAMPIRAN-LAMPIRAN
218
LAMPIRAN-LAMPIRAN
219
LAMPIRAN-LAMPIRAN
220