PENDAHULUAN
Latar Belakang
pendidikan.
Pendidikan adalah suatu proses pewarisan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh suatu
kelompok masyarakat. Hasil budaya yang berupa tulisan dapat dijadikan sebagai
sumber belajar. Dalam masyarakat berbudaya tulis sumber belajar selain tatap muka
juga lewat tulisan dan lembaga pendidikan yang diusahakan secara formal. Proses
belajar dapat terjadi di mana saja sepanjang hayat. Sekolah merupakan contoh tempat
belajar. Sekolah merupakan tempat kebudayaan, karena pada dasarnya proses belajar
keterampilan dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya, serta untuk
Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan manusia dalam kelompok dan
Teoretis, yaitu peningkatan fase penciptaan yang menjadi bagian dari budaya yang
Nonetis, yaitu teori itu menceritakan yang sebenarnya terjadi di masyarakat beserta
individu-individu di dalamnya.
59
Pendidikan adalah setiap sistem budaya atau instruksi intelektual yang formal atau
semiformal.
Analisis sosiologi dalam pendidikan meliputi proses interaksi sosial yang terkait
Menurut Ahmadi dan Nur (2007: 225-230) tinjauan pendidikan dalam perspektif
Salah satu tujuan pendidikan yang disebutkan oleh para ahli pendidikan adalah bahwa
mendidik itu bertujuan membimbing anak agar dapat hidup serasi dengan masyarakat
tempat hidupnya.
Di dalam masyarakat terdapat tata kehidupan yang beraneka ragam dan terdapat
norma-norma yang harus dianut oleh seluruh anggota masyarakat. Anak harus
disiapkan agar dengan sukarela dapat menerima ikatan-ikatan dari berbagai norma
dan cara hidup sendiri. Apabila tidak berhati-hati, maka kepentingan individu yang
satu akan bertabrakan dengan kepentingan individu yang lain. Pendidikanlah yang
orang lain, sehingga akan tercapai kehidupan yang damai antaranggota masyarakat.
Cepat atau lambat, masyarakat akan berubah ke arah kemajuan dalam hal
golongan, yaitu:
Masyarakat yang bersikap statis, yaitu masyarakat yang selalu ingin mempertahankan
Masyarakat yang bersikap dinamis, yaitu masyarakat yang mau menerima perubahan
untuk mempersiapkan anak didik agar dapat menjadi agen pembangunan masyarakat.
pasang surut. Hal tersebut berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa. Apabila
61
bahaya.
Pancasila adalah dasar negara republik Indonesia. Pancasila merupakan jiwa, pribadi,
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sebagai pendangan hidup, Pancasila harus
ditanamkan pada generasi muda. Sebagai jiwa dan pribadi, Pancasila harus
tidak, maka bangsa Indonesia akan kehilangan jiwa dan pribadinya yang terdapat
dalam Pancasila.
Tujuan pendidikan di Indonesia adalah membentuk manusia sosial yang cakap dan
pendidikan dan pengajaran untuk menjadi manusia sosial yang cakap, sehingga
Setiap orang merupakan bagian dari suatu sistem sosial. Sekolah bukanlah sekadar
suatu perkumpulan yang terdiri dari pelaksana adminsitrasi, guru dan murid dengan
segala sifat dan pembawaan mereka masing-masing. Sekolah merupakan suatu sistem
Institusi sosial yang disebut sekolah itu merupakan suatu masyarakat kecil yang
yang berada di dalamnya akan melahirkan suatu sistem sosial yang mengemban
tujuan tertentu, dengan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda serta adanya status
Berdasarkan pendekatan teori fungsi bahwa sistem sekolah itu tersusun dari berbagai
sub sistem atau bagian, yang masing-masing bagian mempunyai tujuan. Tujuan-
tujuan dalam sub sistem tersebut bergabung, sehingga menjadi satu kesatuan dan atau
bergantung satu sama lain. Kalau ada sub sistem yang tidak berfungsi maka akan
mengganggu sub sistem yang lain. Jadi dalam satu sistem masing-masing sub sistem
yang ada berfungsi dan difungsikan agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan
Masing-masing sub sistem memiliki tujuan yang berbeda. Antara satu dengan yang
lain saling mendukung untuk mencapai tujuan dari sistem. Apabila ada sebagian tidak
63
berfungsi maka akan mengganggu sistem secara keseluruhan. Dipandang dari sistem
yang lebih luas, sistem sosial sekolah merupakan bagian atau sub sistem. Sebagai sub
sistem tidak akan berfungsi untuk mencapai tujuan tanpa adanya bantuan dari luar
kelas, buku, dan sub sistem yang lain, semua harus berfungsi dalam pencapaian
Tujuan sistem formal sekolah adalah melayani beberapa tujuan sistem sosial. Ada
sekolah yang menekankan pada ketrampilan, ada yang menekankan pada seni, ada
yang menekankan pada olah raga, ada yang menekankan pada pengembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan, dan ada yang menekankan pada pendidikan moral
Menurut Tukidjan (2007: 3.5) tujuan sekolah dapat ditinjau beberapa sudut pandang
antara lain:
Tujuan masyarakat
Suatu masyarakat mempunyai tujuan khusus mengenai sistem pendidikan yang akan
mengetahui tujuan utama (key goals) yang akan dicapai. Sedangkan pada masyarakat
yang heterogen biasanya mempunyai banyak pilihan tentang tujuan yang akan dicapai
yang berkenaan dengan pendidikan. Tujuan masyarakat ini tidak terlepas dari tujuan
64
umum yang telah irumuskan dalam Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945.
Setiap warga negara dijamin untuk menikmati pendidikan, agar dapat trampil untuk
mengembangkan dirinya menjadi manusia yang bertanggung jawab atas dirinya dan
orang lain.
sekolah dapat memberikan bekal ilmu pengetahuan dan ketrampilan pada peserta
Tujuan sekolah
Masing-masing sekolah mempunyai tujuan sesuai jenis dan tingkat sekolah. Tujuan
sekolah tidak hanya menguasai bahan pelajaran, tetapi dapat menggunakan apa yang
telah dipelajari untuk belajar sendiri dan membina diri kapanpun dan dimanapun juga
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan seumur hidup (PSH) yaitu mencapai
Tujuan individu
Untuk itu, pemerintah harus memperbaiki mutu sekolah dengan memberikan arahan
dan perbaikan kegiatan belajar mengajar yang didukung oleh tenaga kependidikan
yang kompeten dan dapat memahami tujuan individu yang sedang belajar.
Kultural atau budaya berasal dari bahasa Latin yaitu : colere artinya ”mengolah,
mengerjakan” terutama mengolah tanah atau bertani. Kebudayaan dibagi menjadi dua
pengertian, yaitu budaya dalam arti sempit dan budaya dalam arti luas. Budaya dalam
arti sempit yaitu kesenian, sedangkan budaya dalam arti luas yaitu sebagai
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar,
Sistem pengetahuan
66
Bahasa
Kesenian
tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya, serta untuk mengembangkan budaya
Proses pembudayaan terjadi dalam bentuk pewarisan tradisi budaya dari satu generasi
kepada generasi berikutnya, dan adopsi tradisi budaya oleh orang yang belum
proses enkulturasi, sedangkan adopsi tradisi budaya dikenal sebagai proses akulturasi.
komunitas budaya suatu suku, atau komunitas budaya suatu wilayah. Proses
pembudayaan enkulturasi dilakukan oleh orang tua, atau orang yang dianggap senior
terhadap anak-anak, atau terhadap orang yang dianggap lebih muda. Tata krama, adat
Sementara itu, proses akulturasi biasanya terjadi secara formal melalui pendidikan.
proses akulturasi. Proses akulturasi bukan semata-mata transmisi budaya dan adopsi
67
budaya, tetapi juga perubahan budaya. Seseorang yang tidak tahu, diberi tahu dan
budaya tersebut.
bahasa, budaya, kebiasaan dari masyarakat di tempat baru tersebut, lalu orang itu
di tempat itu.
Tempat terbaik dan paling efektif untuk mengembangkan budaya adalah pendidikan,
yang memungkinkan setiap anak didik, dengan latar belakang sosial budaya yang
penyangga sistem sosial yang lebih besar dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat.
mensejahterakan manusia.
68
PENUTUP
Simpulan
objektif tentang hubungan sosial yang menyusun pendidikan. Segala bentuk wawasan
dan pengetahuan sosiologis untuk membedah tubuh pendidikan menjadi perlu untuk
hubungan yang mapan yang menentukan apa yang terjadi di sekolah. Tujuan sekolah
dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang antara lain tujuan masyarakat, tujuan
sekolah, serta tujuan individu. Sekolah sebagai pranata sosial untuk membudayakan
sikap, pengetahuan, keterampilan dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Kadir, dkk. 2012. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tukidjan, Eddy. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: DIKTI.