Anda di halaman 1dari 10

MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

A.Manfaat pengembangan keanekaragaman hayati

1. Manfaat dari Segi Ekonomi

Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat.Indonesia maupun untuk
kepentingan ekspor. Jenis kayu-kayu tersebut antara lain adalah Kayu Ramin, Gaharu, Meranti, dan
Jati jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan
sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang
dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan
dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri.

Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai
ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi.
Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.

2. Manfaat dari Segi Wisata dan Ilmu Pengetahuan

Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan
belum diketahui manfaatnya.

Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan
pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai
sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Umumnya secara langsung manusia
menjadikan hewan sebagai objek wisata atau hiburan.

3. Manfaat dari Segi Sosial dan Budaya

Masyarakat Indonesia ada yang menetap di wilayah pegunungan, dataran rendah, maupun dekat
dengan wilayah perairan. Masyrakat tersebut telah terbiasa dan menyatu dengan keadaan
lingkungan sekitarnya. Kegiatan memanen hasil hutan maupun pertanian merupakan kebiasaan yang
khas bagi masyarakat yang tinggal di pegunungan atau dataran tinggi.

Masyarakat tersebut yang hidup berdekatan dengan laut, sungai, dan hutan memiliki aturan
tertentu dalam upaya memanfaatkan tumbuhandan hewan. Masyarakat memiliki kepercayaan
tersendiri mengenai alam. Dengan adanya aturan-aturan tersebut, keanekaragaman hayati akan
terus terjaga kelestariannya.
4. Manfaat dalam Ekologi

Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan
hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi,
antara lain:

Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar
karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat
mencegah efek rumah kaca.

Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara.
Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan
dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan
dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh, burung
hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan
oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus
meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus.

Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan
dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan
dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh, burung
hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan
oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus
meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus.

Tumbuhan merupakan penghasil zat organik dan oksigen, yang dibutuhkan oleh organisme lain.
Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat membentuk humus, menyimpan air tanah, dan mencegah erosi.
Keanekaragaman yang tinggi memperkokoh ekosistem. Ekosistem dengan keanekaragaman yang
rendah merupakan ekosistem yang tidak stabil. Bagi manusia, keanekaragaman yang tinggi
merupakan gudang sifat-sifat unggul (plasma nutfah) untuk dimanfaatkan di kemudian hari.

5. Manfaat dalam Farmasi

Manusia telah lama menggunakan sumber daya hayati untuk kepentingan medis. Selain pengobatan
tradisional, pengobatan moderenpun sangat tergantung pada keragaman hayati terutama
tumbuhan dan mikroba. Sumber daya dari tanaman liar, hewan dan mikroorganisme juga sangat
penting dalam pencarian bahan-bahan aktif bidang kesehatan. Banyak obat-obatan yang digunakan
saat ini berasal dari tanaman; beberapa antibiotik, berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia
baru ditemukan setiap saat.
6. Manfaat dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi

Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan
belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai
sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya
penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan.

7. Manfaat Industri

Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan (dapat mendatangkan devisa
untuk industri). Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Bahan-
bahan industri misalnya: kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, kayu jati dan rotan
untuk meubel, teh dan kopi untuk industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan,
dan ubi kayu untuk menghasilkan alcohol. Rempah-rempah, misalnya lada, vanili, cabai, bumbu
dapur. Perkebunan misalnya: kelapa sawit dan karet.

B. Manfaat keanekaragaman hayati untuk masyarakat:

Merupakan sumber kehidupan, penghidupan dan kelangsungan hidup bagi umat manusia, karena
potensial sebagai sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan serta kebutuhan hidup yang lain

Merupakan sumber ilmu pengetahuan dan tehnologi

Mengembangkan sosial budaya umat manusia. Pemanfaatan keanekaragaman hayati bagi


masyarakat ini harus dilakukan secara berkelanjutan yaitu manfaat yang tidak hanya untuk generasi
sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan dating. Oleh karena itu, mari kita lestarikan
keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita agar dapat dimanfaatkan oleh generasi yang akan
datang.
C. Nilai Keanekaragaman Hayati

1. Kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan yang bersifat mutlak , seperti:

sandang (ulat sutra, bulu domba, kapas)

pangan (serealia/biji - bijian, umbi - umbian, sayur, buah, telur, daging, susu dan sebagainya)

papan (meranti, jati, sengon, pohon sawo, dan sebagainya)

udara bersih (pepohonan)

keanekaragamn hayati yang dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat untuk hidup dan
menjaga kesehatan manusia dikatakan memiliki nilai biologi.

2. Kebutuhan Sekunder, kebutuhan untuk lebih menikmati hidup, misalnya:

transportasi (kuda, onta, sapi)

rekreasi (hutan, taman bunga, tanaman hias, keindahan bawah laut, hewan piaraan dan
sebagainya)

3. Keanekaragaman hayati dapat menghasilkan produk berupa materi atau jasa yang manfaatnya
dapat ditukar dengan uang, misalnya bahan kebutuhan pokok atau pangan yang diperdagangkan,
dikatakan memiliki nilai ekonomi.
4. Bagi suatu negara tertentu, keanekaragaman hayati dapat memberikan kebanggaan karena
keindahan atau kekhasannya, seperti: karapan sapi di madura, ukiran jepara dari kayu jati, lukisan
wayang dari kulit domba dan sebagainya. Keanekaragaman hayati tersebut memiliki niali budaya.

5. keanekaragaman hayati masih terus diteliti oleh para ahli, karena sebagai sumber ilmu atau
tujuan lain (misalnya :pemuliaan hewan dan tumbuhan, pelestarian alam, pencarian alternatif bahan
pangan dan energi dan sebagainya). jadi keanekaragaman hayati memiliki nilai pendidikan.

D. MANFAAT MEMPELAJARI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati telah banyak dipelajari oleh menusia sejak zaman dahulu. Hal tersebut
dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan juga untuk keperluan kesehatan
dan pengobatan suatu penyakit. Contohnya seperti sirih, lengkuas, kumis kucing, dan Pennicillium.
Manfaat mempelajari keanekaragaman hayati antara lain:

mengetahui manfaat masing-masing jenis bagi kehidupan manusia

mengetahui adanya saling ketergantungan makhluk hidup

mengetahui ciri-ciri dan sifat masing-masing jenis

mengetahui kekerabatam antar makhluk hidup

mengetahui manfaat keanekaragaman dalam mendukung kelangsungan hidup manusia.

Hingga saat ini berbagai bentuk keanekaragaman hayati terus diselidiki. Di daerah hutan hujan
tropis, seperti sebagian besar hutan di Indonesia, diperkirakan terdapat jutaan spesies yang belum
teridentifikasi. Orang semakin menyadari bahwa manfaatkeanekaragaman hayati bagi peningkatan
kesejahteraan manusia sangat besar. Ada beberapa nilai manfaat keanekaragaman hayati bagi
manusia, diantaranya adalah nilai biologi, nilai pendidikan, nilai estetika dan budaya, nilai ekologi,
serta nilai religius.

1. Nilai biologi dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati

Kebutuhan pangan, sandang, obat-obatan, bahan bangunan, dan oksigen hampir 100 % berkat jasa
keanekaragaman hayati. Seluruh penduduk dunia, kebutuhan makanannya bergantung kepada
tumbuhan dan hewan yang langsung diambil dari alam. Di Asia dan Amerika Latin, menggunakan
semua bagian dari pohon palem, seperti memakan buahnya, menggunakan batang dan daunnya
untuk bahan bangunan, alat penyapu lantai, bahan bakar, memeras minyaknya untuk memasak,
obat-obatan, serta untuk penerangan. Para ilmuwan dunia percaya bahwa sekitar 80.000 spesies
tumbuhan dapat dimakan. Namun, hanya sekitar 30 spesies saja yang mampu menyediakan 90 %
kebutuhan gizi manusia. Sebenarnya alam masih menyimpan banyak keanekaragaman hayati yang
belum tersentuh atau tergali oleh tangan manusia, bahkan kemungkinan besar masih banyak
spesies-spesies yang sebenarnya jauh lebih berpotensi untuk menghasilkan bahan kebutuhan
manusia namun belum diketahui.

Banyak industri yang memerlukan bahan baku dari keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan.
Industri benang memerlukan beberapa jenis tumbuhan dan hewan. Tumbuhan ada yang diambil
batangnya, umbi, buah, bunga, daun, daging, susu, telur, dan lainlain. Industri kertas memerlukan
jutaan ton batang tumbuhan, begitu pula industri obat-obatan dan kosmetik memerlukan berbagai
jenis hewan dan tumbuhan yang memiliki khasiat tertentu.

2. Nilai pendidikan dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati

Di dalam tubuh makhluk hidup tersimpan sumber gen yang secara alami telah sesuai dengan
alamnya. Oleh sebab itu, lestarinya keanekaragaman hayati merupakan syarat mutlak untuk tetap
menjaga tersedianya plasma nuftah atau sumber gen. Ini berarti memberi peluang untuk
mengembangkan penelitian demi pemulihan keanekaragaman hayati yang belakangan ini cenderung
mengalami penyusutan.

3. Nilai estetika dan budaya dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati juga memberikan pemandangan alam yang indah. Tidak mengherankan
apabila para wisatawan mancanegara senang berkunjung ke kawasan hutan alam, sungai, arung
jeram, dan laut yang masih alami. Tidak sedikit keanekaragaman hewan mempunyai bentuk fisik
yang bagus atau perilaku yang lucu, menjadi incaran koleksi manusia. Hewan-hewan yang memiliki
sifat tersebut dapat mendatangkan hiburan bagi manusia.

4. Nilai ekologi dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati


Keberadaan keanekaragaman hayati pada suatu daerah sangat berperan besar untuk menjaga
proses ekosistem, seperti daur zat, dan aliran energi. Di samping itu, keberadaan keanekaragaman
hayati, khususnya keanekaragaman tumbuhan, mempunyai peran besar dalam menjaga tanah dari
erosi dan terjaganya proses fotosintesis. Dalam skala luas, keanekaragaman tumbuhan menjaga
daerah aliran sungai serta stabilitas iklim.

5. Nilai religius dari Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan yang
telah menciptakan alam raya ini dengan keindahan yang tiada tara. Pengetahuan tentang kekayaan
alam tersebut tentunya harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita juga
memiliki pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan kekayaan yang kita miliki tersebut. Karena
jika pemanfaatannya dilakukan secara sembarangan, bukan tidak mungkin kekayaan alam yang kita
miliki menjadi berkurang ataupun hilang. Keanekaragaman hayati dalam kehidupan sehari-hari oleh
manusia dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, di antaranya kebutuhan sandang, pangan, papan,
dan obat-obatan. Pemanfaatan untuk kebutuhan, pangan atau sebagai bahan makanan, contohnya
sebagai sayuran, buah-buahan, dan daging. Adapun untuk kebutuhan sandang sebagai bahan
pakaian. Contohnya kapas, bulu hewan, dan kulit hewan. Pemanfaatan untuk pemenuhan
kebutuhan papan atau tempat tinggal, contohnya kayu jati, meranti, dan albasia. Selain
dimanfaatkan untuk sandang, pangan, dan papan, pemanfaatan keanekaragaman hayati dapat
digunakan untuk obat-obatan dan kosmetik. Indonesia dengan hutan tropisnya menyimpan banyak
potensi tanaman obat. Agar lebih jelas pelajarilah uraian berikut.

Manfaat Keanekaragaman Hayati Bidang Pangan

Keanekaragaman sumber daya hayati di Indonesia yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pangan
cukup banyak. Kita tahu, bahwa sebagian besar penduduk Indonesia mengonsumsi beras sebagai
sumber makanan pokoknya. Di Indonesia, varietas beras yang dihasilkan dari tanaman padi cukup
banyak. Contoh lain jenis sumber daya hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan
adalah tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman rempah-rempahan, dan lain-lain. Selain
tanaman, hewan sebagai sumber daya hayati dimanfaatkan juga oleh manusia sebagai sumber
pangan, contohnya hewan unggas dan ikan. Hewan unggas yang dimanfaatkan ini banyak jenisnya,
seperti ayam, itik, merpati, dan bebek. Adapun jenis ikan yang dimanfaatkan contohnya ikan mas,
lele, mujair, dan bandeng.

Manfaat Keanekaragaman Hayati Bidang Sandang dan Papan

Keanekaragaman hayati di Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan sandang cukup banyak dan
tersebar di seluruh Indonesia, contohnya tanaman kapas. Tanaman kapas sebagai bahan sandang
dijadikan bahan dasar pakaian. Selain tanaman, hewan pun ada yang dimanfaatkan untuk bahan
sandang. Contoh bahan sandang dari sumber hewan yaitu kulit domba atau kambing yang digunakan
untuk bahan jaket. Kulit kerang yang ada di daerah pantai digunakan juga untuk aksesori pakaian.
Adapun keanekaragaman hayati yang dimanfaatkan di bidang papan contohnya untuk bahan dasar
bangunan ataupun peralatan rumah tangga. Biasanya untuk bahan papan ini berasal dari tumbuh-
tumbuhan berkayu, seperti kayu jati, pohon kelapa, dan meranti.

Manfaat Keanekaragaman Hayati Bidang Obat-obatan

Indonesia memiliki banyak sekali jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-
obatan. Pernahkah Anda sakit perut? Cobalah oleh Anda memakan pucuk daun pohon jambu batu.
Daun muda pohon jambu merupakan salah satu contoh tanaman obat untuk mengobati sakit perut
secara tradisional. Contoh lainnya, tanaman temulawak yang dapat meningkatkan nafsu makan.
Seperti yang telah disebutkan di awal tadi, banyak sekali jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai
tanaman obat. Di Indonesia, tanaman obat ini umumnya digunakan sebagai bahan jamu dan sebagai
bahan obat-obatan tradisional.

Manfaat Keanekaragaman Hayati bidang Biologis dan Ekologis

Keanekaragaman hayati memiliki manfaat biologis sebagai penunjang kelangsungan kehidupan


semua makhluk hidup. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen pada proses fotosintesis yang
digunakan oleh hewan dan manusia untuk bernapas. Tumbuhan merupakan produsen yang
menghasilkan bahan organik seperti biji, buah, umbi, dan dedaunan sebagai bahan makanan
makhluk hidup lain. Hewan dimanfaatkan sebagai bahan makanan, sandang, dan hiburan oleh
manusia. Jasad renik berperan sebagai dekompser yaitu mengubah bahan organik menjadi bahan
anorganik. Nilai biologis yang lain adalah sebagai sumber plasma nutfah untuk keperluan pemuliaan
guna memperoleh jenis-jenis unggul.

Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting dalam menjaga
keseimbangan alam.

PENYEBARAN FLORA DI INDONESIA

Berdasarkan pendekatan biogeografi, kekayaan hayati Indonesia dibagi atas dua kelompok, yaitu
Indo Malayan dan Indo Australian. Daerah peralihannya ditandai dengan garis Wallace dan garis
Lydekker. Kelompok Indo Malayan meliputi tanaman yang ada di Indonesia Barat, yaitu Sumatera,
jawa, Kalimantan, dan Bali. Sedangkan kelompok Indo Australia meliputi tanaman yang ada di
kawasan Indonesia Timur, yaitu Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

Karakteristik flora di Indonesia Bagian Timur dan Flora di Indonesia Bagian Barat juga memiliki
perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan karakteristik flora di Indonesia bagian Barat dan Indonesia
bagian Timur :

# Flora di Indonesia bagian Barat :


banyak terdapat jenis meranti-merantian

terdapat berbagai jenis rotan

tidak memiliki gutan kayu putih

memiliki jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) yangsedikit

memiliki jenis tumbuhan sagu yang sedikit

memiliki berbagai jenis nangka

# Flora di Indonesia bagian Timur :

memiliki jenis meranti-merantian yang sedikit

tidak memiliki rotan

terdapat hutan kayu putih

memiliki berbagai jenis tumbuhan matoa (khususnya di Papua)

memiliki banyak tumbuhan sagu

tidak terdapat jenis nangka.

PENYEBARAN FAUNA DI INDONESIA

Berdasarkan tinjauan zoologi, Indonesia mempunyai perbedaan jenis fauna antara bagian barat,
tengah, dan timur. Wallace membagi fauna di Indonesia menjadi 3 type, yaitu :

1. Fauna tipe Asiatis (Asiatic)

fauna tipe asiatis ini meliputi fauna yang berada wilayah Sumatera, kalimantan, Jawa, dan Bali. Di
wilayah ini terdapat banyak jenis fauna yang menyusui dan berukuran besar. terdapat banyak jenis
kera dan ikan air tawar serta tidak banyak memiliki jenis burung berwarna.

jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara lain : orang utan, monyet proboscis, badak,
harimau, rusa, burung heron, dan burung merak

2. Fauna tipe Peralihan (Austral Asiatic)

Meliputi fauna yang berada di wilayah Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara bagian Tengah. Di
wilayah ini banyak terdapat hewan endemis.Jenis fauna yang banyak ditemukan di wilayah ini antara
lain babi, rusa, kuda, kuskus, anoa, dan komodo
3. Fauna tipe Australis (Australic)

meliputi fauna yang terdapat di kepulauan Aru dan wilayah Papua. Di wilayah ini banyak ditemukan
binatang menyusui yang berukuran kecil dan binatang berkantung. Jenis Fauna yang banyak ditemui
di wilayah ini antara lain kanguru, burung cendrawasih, kakatua, nuri, kasuari, dan walabi.

Anda mungkin juga menyukai