Oleh:
Nurlida Tri Apria Putri
1413024059
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
2
A. Hotspot Biodiversity
satu jenis yang terkenal adalah arwana emas (Scleropagas formosus) yang
memilki harga jual yang tinggi.
Kawasan Wallacea merupakan hotspot biodiversity yang ada di Indonesia
selain Kawasan Sunda. Kawasan tersebut meliputi Sulawesi, Kepulauan
Maluku, dan Lesser Sunda. Kawasan Wallacea dipisahkan dari Kawasan
Sunda melalui Garis Wallacea. Vegetasi yang umum ditemukan adalah hutan
hujan tropis pada Sulawesi dan Maluku, dan padang savana pada daerah Lesser
Sunda. Keanekaragaman flora yang dimiliki Kawasan Wallacea diperkirakan
berjumlah 10.000 spesies tumbuhan vaskular, dengan 1.500 spesies endemik
(15 persen) atau sekitar 12 marga. Walaupun belum diketahui secara pasti,
Sulawesi diperkirakan memiliki 500 spesies endemik, Lesser Sunda memilki
120 spesies endemik, dan Maluku memiliki sekitar 300 spesies endemik.
Tumbuhan yang banyak ditemukan di Kawasan Wallacea dan bernilai
ekonomis tinggi antara lain Agathis spp., Pterocarpus indicus, dan Eucalyptus
deglupta.
Kawasan Wallacea memilki sekitar 650 spesies burung, dengan 265 spesies
dari 29 marga merupakan endemik. Sulawesi merupakan pulau dengan
keanekaragaman burung yang tinggi yaitu 356 spesies, dengan 96 spesies
merupakan endemik. Salah satu spesies burung endemik adalah maleo
(Macroceplaus maleo). Burung tersebut merupakan satu dari lima puluh
spesies burung yang terancam punah di Kawasan Wallacea. Berdasarkan
keragaman jenis dan tingkat endemisitas, Birdlife International membagi
Kawasan Wallacea menjadi 10 daerah endemik burung. Mamalia di Kawasan
Wallacea diperkirakan berjumlah 220 spesies, dengan 125 spesies merupakan
endemik. Beberapa mamalia endemik adalah babirusa (Babyrousa babyrussa),
anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), dan anoa dataran tinggi
(Bubulus quarlesi). Sulawesi juga memilki 7 spesies endemik monyet dan 5
spesies endemik tarsius. Akan tetapi, sepertiga spesies mamalia endemik yang
ada di Kawasan Wallacea terancam punah. Keanekaragaman reptil di Kawasan
Wallacea terdiri atas 220 spesies. Terdapat 3 marga ular endemik, yaitu
Calomorhabdium, Rabdion, dan Cyclotyphlops. Salah satu spesies reptil yang
terkenal dan terdapat di Kawasan Wallacea adalah komodo (Varanus
komodoensis). Komodo merupakan kadal terbesar di bumi. Spesies tersebut
hanya dapat ditemukan di Pulau Komodo, Padar, Rinca, dan Flores. Kawasan
Wallacea juga memiliki spesies kura-kura (Chelodina mccordi) yang hanya
dapat ditemukan di Pulau Roti.
Kawasan Wallacea memiliki 50 spesies amfibi, dengan 30 spesies merupakan
endemik. Bufo celebensis merupakan salah satu spesies amfibi endemik yang
ada di Kawasan Wallacea. Terdapat 8 spesies amfibi endemik yang terancam
punah, yaitu Oreophryne monticola, Oreophryne celebensis, Oreophryne
5
endemis, 268 spesies reptil endemis, dan 280 spesies ikan air tawar endemis.
(CPEF 2001).
Dalam daftar flora endemik Indonesia kali ini berisi aneka aneka tumbuhan
merupakan tumbuhan asli Indonesia yang hanya bisa ditemukan di wilayah
tertentu sehingga flora ini tidak ditemukan di wilayah lain di luar Indonesia
(Supriatna, 2008: 482).
Nepenthes adnata (kantong semar); Endemik Sumatera Barat dengan status
IUCN Redlist Data Deficient.
8
Hall, R. 1998. The plate tectonics of Cenozoics SE Asia and the distribution of
land and sea. Dalam: Hall, R. & J.D. Holloway (eds.). 1998. Biogeography
and geological evolution of SE Asia. Backbuys Publishers, Leiden: 99-131.
Indrawan, M., R.B. Primack & J. Supriatna. 2007. Biologi konservasi. Edisi
Revisi. Terj. dari A primer conservation biology. 3rd Ed., oleh Primack,
R.B. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.