Anda di halaman 1dari 5

A.

suksesi
Suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu menuju ke arah
lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi akan berakhir apabila lingkungan tersebut telah
mencapai keadaan yang stabil atau telah mencapai komunitas klimaks. Berdasarkan kondisi habitat pada
awal suksesi, terdapat 2 tipe suksesi, yaitu
1. Suksesi primer
terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan dan gangguan ini mengakibatkan hilangnya
komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat
baru. Contoh: suksesi di P. Krakatau. Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus. Setelah
beberapa saat tanah akan ditumbuhi oleh spesies pionir(lumut kerak). Lumut kerak akan
melapukkan batuan dan menggemburkan tanah sehingga rumput dan semak-semak akan
tumbuh. Setelah itu akan datang decomposer akibat adanya rumput yang mati. Lalu tumbuh
pohon-pohon yang akan mendesak rumput dan semak, sehingga akan didominasi oleh
pepohonan. Kemudian hewan-hewan akan berdatangan. Akhirnya terbentuklah ekosistem
klimaks.

2. Suksesi sekunder
terjadi jika suatu komunitas mengalami gangguan, dan gangguan tersebut tidak merusak total
tempat tumbuh organism sehingga dalam komunitas tersebut kehidupan awal masih ada.
Prosesnya dimulai lagi dari tahap awal, tapi tidak dari komunitas pionir. Contoh: suksesi pada
hutan yang terbakar.
Kecepatan proses suksesi dipengaruhi oleh:
a. Luas komunitas asal yang rusak karna gangguan
b. Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitas komunitas yang terganggu
c. Kehadiran pemencar benih
d. Iklim
e. Jenis substrat baru yang terbentuk
f. Sifat-sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi.

B. Tipe-tipe ekosistem
Ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem
perairan dibedakan menjadi ekosistem laut dan ekosistem perairan tawar.
1. Ekosistem darat
faktor-faktor abiotik yang sangat berpengaruh di ekosistem darat yaitu curah hujan,
iklim, kelembapan, pancaran sinar matahari, dan keadaan tanah. Berdasarkan letak
geografisnya, ekosistem darat dibedakan menjadi 8 bioma, yaitu:

a. bioma gurun
ciri-cirinya adalah terdapat di daerah tropica,
kecepatan evaporasi tinggi, pancaran sinar matahari
sangat panas, perbedaan suhu antara siang dan malam
hari mencolok, curah hujan sangat rendah, kelembapan
udara sangat rendah, tanah tandus dan gersang,
tumbuhan semusim berbentuk kecil, tumbuhan
menahun bersifat Xerofit, hewan gurun umumnya bertubuh kecil.

b. padang rumput
ciri-cirinya adalah terbentang dari daerah
subtropis sampai tropis; curah hujan antara 250-750
mm per tahun; porositas tinggi dan drainase cepat;
tumbuhan yang biasa hidup adalah rumput dan terna;
hewan yang biasa hidup yaitu zebra, jerapah, bison,
gajah, serigala, kanguru, singa, ular, serangga, tikus,
dan anjing liar.

c. hutan hujan tropis


ciri-cirinya adalah terdapat di daerah tropis dan
subtropics; curah hujan tinggi; keadaannya lembap;
perubahan iklim mikro; matahari bersinar sepanjang
tahun; vegetasi sangat lebat; jenis tumbuhan sangat
beragam; jenis hewan yang hidup yaitu badak, kera,
dan babi hutan.
d. hutan gugur
ciri-cirinya adalah terdapat di daerah iklim sedang
dengan 4 musim; curah hujan antara 750-1500 mm
per tahun; pohon yang dominan adalah pohon berdaun
lebar; dijumpai hewan seperti rusa, beruang, bajing,
burung pelatuk, dan racoon.

e. taiga
ciri-cirinya adalah terdapat di bagian belahan bumi
utara; suhu pada musim dingin sangat rendah;
tumbuhan yang hidup adalah conifer dan pinus; hewan
khasnya adalah beruang hitam, ajag, dan burung.

f. tundra
Ciri-cirinya adalah terdapat di sekitar kutub utara; tanah
bagian bawah membeku secara permanen; suhu sangat
rendah; angin bertiup kencang; curah hujan tahunan
sangat rendah; perubahan dari musim panas ke musim
dingin berlangsung secara cepat; pertumbuhan tumbuhan
di daerah ini hanya 60 hari; tumbuhan yang dominan yaitu
tumbuhan kayu yang pendek dan rumput; terdapat juga
lumut kerak dan Spagnum; hewan yang banyak dijumpai
adalah karibou, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta.

g. Hutan lumut
Ciri-cirinya adalah terdapat di lereng gunung; vegetasi yang
dominan adalah tumbuhan lumut; sepanjang hari hampir selalu
hujan; kelembapan tinggi; suhu rendah.

h. Sabana
Ciri-cirinya adalah terdapat di daerah tropic dan subtropik seperti Afrika, kawasan
timur Indonesia, dan Australia; hewan yang banyak ditemukan yaitu kijang, zebra, dan
singa; dapat terdiri atas satu jenis pohon atau berbagai jenis pohon.
2. Ekosistem perairan
komponen abiotik yang sangat memengaruhi ekosistem perairan yaitu pancaran cahaya
matahari dan jumlah garam laut. Berdasarkan kandungan garam terlarut, ekosistem
perairan dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. ekosistem perairan tawar


Ciri-cirinya adalah variasi suhu rendah, dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cuaca,
terdapat aliran air, salinitas air lebih rendah daripada salinitas tubuh organism, penetrasi
cahaya kurang, serta komunitas didominasi oleh berbagai jenis ganggang. Ekosistem
perairan tawar dibedakan menjadi ekosistem perairan tawar yang airnya tenang (seperti
danau dan rawa) serta ekosistem perairan tawar yang airnya mengalir (seperti sungai).

danau

Sungai

b. ekosistem laut
Ciri-cirinya adalah semakin mendekati khatulistiwa maka salinitas tinggi, kurang lebih
75% garam dapur mendominasi mineral laut, faktor iklim dan cuaca tidak terlalu
berpengaruh terhadap ekosistem laut, suhu permukaan lebih tinggi dibanding suhu di
laut dalam, serta suhu dan salinitas memengaruhi penyebaran senyawa kimia yang
disebabkan oleh aliran air laut.
Ekosistem laut dibedakan menjadi ekosistem pantai, ekosistem terumbu karang, dan
ekosistem estuari.

pantai
\
Terumbu karang

Muara / estuari

Anda mungkin juga menyukai