Anda di halaman 1dari 5

Ekosistem Darat dipengaruhi oleh lingkungan fisknya yang berupa daratan, faktor-faktor abiotik sangat mempengaruhi di ekosistem daratan

yaitu curah hujan, iklim, kelembapan, intensitas cahaya matahari dan keadaan tanah. berdasarkan letak geografisnya yaitu a. bioma gurun ciri-cirinya adalah 1. terdapat di daerah tropika 2. kecepatan evoprasi tinggi 3. pancaran sinar matahari sangat panas 4. perbedaan suhu siang dan malam sangat mencolok 5. curah hujan sangat rendah 6. kelembapan udara rendah 7. tanah tandus dan gersang 8. tumbuhan semusim berbentuk kecil 9. tumbuhan bersifat xerofit 10. hewan gurun umumnya berbentuk kecil b. padang rumput

ciri-cinya yaitu 1. terbentang dari daerah tropis sampai subtropis 2. curah hujan antara 250-750 mm per tahun 3. porositas tinggi dan drainase cepat 4. tumbuhan yang biasa hidup yaitu rumput 5. hewan yang biasa hidup zebra, jerapah, bison, gajah c. hutan hujan tropis

ciri-cirinya 1. terdapat di daerah tropis dan subtropis 2. curah hujan tinggi, 200-450 mm per tahun 3. keadaan lembab sekitar 25 derajat celcius 5. terdapat perubahan iklim mikro 6. vegetasi sangat lebat 7. jenis tumbuhan sangat beragam

d. hutan gugur ciri-cirinya yaitu 1. terdapat di daerah iklim sedang 2. curah hujan antara 750-1500 mm per tahun 3. pohon yang dominan adalah pohon yang berdaun lebar 4. dijumpai hewan-hewan antara lain rusa, beruang, bajing e. taiga ciri-cirinya 1. terdapat di bagian belahan bumi bagian utara 2. suhu pada musim dingin sangat rendah 3. pohon yang biasa hidup yaitu konifer dan pinus 4. hewan khas yaitu beruang hitam, ajag, dan burung f. tundra ciri-cirinya yaitu 1. terdapat di sekitar kutub utara 2. tanah dibagian bawah membeku secara permanen 3. suhu sangat rendah 4. angin bertiup kencang 5. curah hujan sangat rendah 6. perubahan dari musim panas ke musim dingin sangat cepat 7. pertumbuhan tumbuhan pada daerah ini hanya 60 hari 8. tumbuhan yang dominan tumbuhan kayu yang pendek g. hutan lumut ciri-cirinya yaitu 1. terdapat dilereng gunung 2. vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut 3. sepanjang hari hampir selalu hujan 4. kelembapan tinggi 5. suhu rendah h. sabana

ciri-cirinya yaitu 1. terdapat di daerah tropik dan subtropik 2. hewan yang banyak ditemukan yaitu kijang, zebra, singa 3. sabana terdiri atas satu pohon atau berbagai jenis pohon

Ekosistem air tawar Ekosistem air tawar umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1) Salinitas (kadar garam) rendah, umumnya lebih rendah daripada kadar garam plasma sel organisme yang hidup di dalamnya. 2) Kondisi lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. 3) Variasi suhu antara permukaan dan dasar sangat rendah, relatif sama. 4) Penetrasi cahaya di perairan kurang. Secara fisik dan biologi, ekosistem airntawar merupakan perantara ekosistem darat dan ekosistem laut. Organisme laut yang pindah ke lingkungan air tawar, ada yang beradaptasi terhadap lingkungan payau, yaitu di muara sungai, ada yang sepanjang hidupnya pulang balik dari laut ke air tawar, ada pula yang menyesuaikan diri hidup diantara air tawar dan darat, yaitu pada daerah tepi sungai, kolam, dan tempat lembab. Berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya ekosistem air tawar

dikelompokkan menjadi litoral, limnetik, dan profundal. Berdasarkan aliran airnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem lotik yang airnya mengalir, misalnya sungai. Dan ekosistem lentik yang airnya tidak mengalir misalnya, danau dan kolam. Adaptasi organisme yang hidup di air tawar untuk mengatasinkadar garam yang lebih rendah adalah dengan mengeluarkan banyak urin, sedikit minum karena air diabsorbsi lewat kulit secara osmosis, dan garam mineral diabsorbsi melalui insang.

Ekositem laut Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut. 1) Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi. 2) NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%. 3) Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut. 4) Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan dikedalaman. Laut merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi. Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya matahari sangat besar. Daya tembus cahaya matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya matahari, disebut daerah fotik, daerah laut yang gelap gulita, disebut daerah afotik. Diantara keduanya terdapat daerah remangremang cahaya yang disebut daerah disfotik. Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona litoral, neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi: epipelagik, mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik. 1) Zona litoral (kelompok ekosistem pantai) Ada beberapa macam zona litoral, antara lain sebagai berikut. a) Ekosistem estuaria, yaitu terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut. Ciri estuari adalah berair payau dan vegetasi di dominasi oleh tumbuhan bakau. Berdasarkan salinitasnya estuaria dibedakan menjadi oligohalin yang berkadar garam rendah (0.5-3%), mesohalin berkadar garam sedang (3-17%), dan polihalin berkadar garam tinggi di atas 17%. b) Ekosistem pantai pasir, merupakan zona litoral yang terkena deburan ombak terusmenerus dan terpaan cahaya matahari selama 12 jam. Vegetasinya membentuk formasi prescaprae dan formasi baringtonia, sebagai suatu unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya dan diberi nama sesuai dengan nama vegetasi yang mendominasi. Pada formasi prescaprae didominasi oleh vegetasi Ipomoea pescaprae, tumbuhan lain

yang hidup disini ialah Vigna, Spinifex littorius (rumput angin), Crinum asiaticum (bakung) dan Euphorbia atoto. Formasi baringtonia didominasi oleh vegetasi Borringtonia. Tumbuhan lain yang ada antara lain adalah Callophyllum, Hernandia, Hibiscus tiliaceus, Terminalia dan Erythrina. Hewan pada ekosistem pantai pasir kebanyakan hidup di dalam pasir, misalnya kepiting kecil. c) Ekosistem pantai batu, merupakan daerah pantai yang memiliki air jernih dan berbatu. Daerah ini banyak dihuni hewan coelenterata, moluska, krustase dan tumbuhannya adalah algabersel tunggal, alga h ijau, dan alga merah. 2) Zona laut dangkal (Neritik) Neritik, yaitu zona yang masih dapat ditembus cahaya mataharimsampai ke dasarnya. Di daerah ini plankton, nekton dan bentos dapatnhidup dengan baik. Contoh zona laut dangkal adalah ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari kerangka Coelenterata. Organisme yang ada dari Alga, Porifera, Coelenterata, berbagai jenis ikan dan udang. 3) Zona oseanik Merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Batas dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini banyak ikannya.

Anda mungkin juga menyukai