Air apapun di laut yang tidak terlalu dekat dengan dasar laut dinamai zona pelagik. Kata
pelagik berasal dari bahasa Yunani πέλαγος atau pélagos, yang berarti laut lepas.
Dapat digambarkan sebagai silinder imajiner atau kolom air dari permukaan laut hampir ke
dasar laut, seperti diagram di sebelah kiri. Kondisi berubah setelah kita menyelam ke bawah
kolom air; tekanan meningkat dan sedikit cahaya. Tergantung kedalaman, ilmuwan terus
membagi kolom air, seperti atmosfer bumi yang dibagi menjadi berlapis-lapis.
Mesopelagik
Batipelagik
Abisopelagik
Hadopelagik
Ekosistem laut
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di
perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol,
dan ekosistem pasang surut.[1]
Ekosistem laut juga berperan penting bagi lingkungan di daratan. 50% oksigen yang dihisap
organisme di daratan berasal dari fitoplankton di lautan. Habitat pantai (estuari, hutan bakau,
dan sebagainya) merupakan kawasan paling produktif di bumi. Ekosistem terumbu karang
menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi berbagai jenis organisme dengan
keanekaragaman hayati tingkat tinggi di lautan.[3]
Ekosistem lautan pada umumnya memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi
sehingga diperkirakan memiliki ketahanan yang baik terhadap spesies invasif. Namun
beberapa kasus yang melibatkan spesies invasif telah ditemukan dan mekanisme yang
menentukan kesuksesan spesies invasif ini belum dipahami secara pasti.[4]
Daftar isi
1 Zonasi
o 1.1 Zona litoral/ekosistem perairan dalam
o 1.2 Zona neritik/ekosistem pantai pasir dangkal
o 1.3 Zona oseanik
2 Lihat pula
3 Referensi
4 Bahan bacaan terkait
5 Pranala luar
Zonasi
Laut merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi.
Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya Matahari sangat besar.
Daya tembus cahaya Matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua
daerah, yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya Matahari, disebut daerah fotik,
daerah laut yang gelap gulita, disebut daerah afotik. Di antara keduanya terdapat daerah
remangremang cahaya yang disebut daerah disfotik.[2]
Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona
litoral, neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi epipelagik,
mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.[2]
Komunitas ekosistem perairan dalam di Indonesia belum banyak diketahui secara pasti. Hal
ini dikarenakan belum dikuasainya perangkat teknologi untuk meneliti hingga mencapai
perairan dalam, tetapi secara umum keanekaragaman komunitas kehidupan yang ada pada
perairan dalam tersebut tidaklah setinggi ekosistem di tempat lain. Komunitas yang ada
hanya konsumen dan pengurai, tidak terdapat produsen karena pada daerah ini cahaya
Matahari tidak dapat tembus. Makanan konsumen berasal dari plankton yang mengendap dan
vektor yang telah mati. Jadi, di dalam laut ini terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hewan-
hewan yang hidup di perairan dalam warnanya gelap dan mempunyai mata yang indah yang
peka dan mengeluarkan cahaya. Daur mineralnya terjadi karena gerakan air dalam pantai ke
tengah laut pada lapis atas. Perpindahan air ini digantikan oleh air dari daerah yang terkena
cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapis bawah ke atas.[1]
Komunitas ekosistem pantai pasir dangkal terletak di sepanjang pantai pada saat air pasang.
Luas wilayahnya mencakup pesisir terbuka yang tidak terpengaruh sungai besar atau terletak
di antara dinding batu yang terjal/curam. Komunitas di dalamnya umumnya didominasi oleh
berbagai jenis tumbuhan ganggang dan atau rerumputan.[1]
Zona oseanik
Zona oseanik merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat
ditembus cahaya Matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap.
Akibatnya bagian air dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada
perbedaan suhu. Batas dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini banyak
ikannya.[2]
Jenis tumbuhan yang dapat ditemukan di hutan hujan tropis di antaranya adalah tumbuhan
pencekik pohon, pohon jelutung, rengas, ramin, dan rotan manau.
Dikarenakan rata-rata pohon-pohon yang terdapat di hutan hujan tropis tinggi-tinggi dan
kondisi tanahnya relatif tergenang oleh air, maka hewan yang banyak terdapat di hutan ini
adalah primata-primata yang pandai memanjat seperti gorilla, monyet, simpanse, orang uttan,
gibbon, dan siamang.
Tanpa disadari, hutan hujan tropis adalah surga bagi tumbuhan dan binatang liar, juga
menjadi tempat berlindung bagi satwa yang terancam punah. Bahkan, beberapa hewan liar
hanya dapat bertahan hidup di hutan hujan tropis yang merupakan habitat aslinya.
Hutan gugur sendiri memiliki suhu yang sangat rendah terhadap musim dingin dan sangat
panas terhadap musim panas yang dapat mencapai -30° hingga 30° C. Ciri lain yang dapat
ditemukan pada hutan gugur ialah curah hujan yang tinggi dan merata. Selain itu terdapat
pohon yang dapat mengugurkan daunnya pada saat musim panas terutama hutan gugur yang
berada di daerah tropis dan pada musim dingin terutama hutan gugur dengan iklim sedang.
Hutan gugur memiliki jenis pohon yang sedikit dan tidak terlalu rapat. Hal ini terjadi karena
unsur cahaya matahari yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hanya terjadi pada musim
panas dan semi. Suhu hutan rata – rata mencapai kurang lebih 50°F. Di hutan ini dihuni oleh
beberapa jenis hewan yakni tikus, bajing, beruang dan burung. Terdapat hewan yang dapat
melakukan hibernasi seperti beruang.
Hibernasi
Hibernasi ialah tidur yang panjang dengan mengkonsumsi banyak makanan pada saat musim
dingin dan bangun pada saat musim panas. Oleh karena itu, hewan-hewan tersebut sudah
kebal terhadap kondisi yang ada seperti perbedaan cuaca yang ekstrim. Ditambah lagi
beberapa hewan yang merasa tidak terlalu kedinginan pada saat musim dingin dan tidak
terlalu kepanasan pada saat musim panas. Hal ini terjadi lantaran hewan-hewan itu tinggal di
hutan yang sejuk saat musim panas dan hangat saat musim dingin.
Hutan gugur memiliki curah hujan yang merata yang berkisar antara 750-1000mm per tahun.
Pohon – pohon yang ada memiliki daun yang lebar, hijau pada musim dingin, bertajuk rapat
dan rontok pada musim panas. Di hutan gugur ini dihuni oleh tumbuhan utama seperti pohon
oak, terna berbunga dan basswood.
Kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antara dua/lebihindividu baik yang sama maupun yang
berlainan spesies.
•
Terjadi persaingan diantara individu tersebut. Persaingan ini
terjadi dikarenakan individu-individu tersebut mempunyaikebutuhan yang sama untuk memperoleh
tempat tumbuh,air, unsur hara, cahaya, oksigen, dan lain-lain.Di alam, persaingan yang dilakukan
oleh tumbuhan dapatterjadi secara:
•
Intraspesifik (antara individu-individu sejenis)
•
Interspesifik ( antara individu-individu berlainan jenis)
Kompetisi adalah persaingan antara 2spesies atau lebih, yang merupakaninteraksi negatif.
Oleh karena itu, dari segi pertumbuhanatau kehidupan populasi, interaksiantarspesies anggota
populasi dapatberupa interaksi yang positif, negatif dannol
Kompetisi Interspesifik
Kompetisi yang terjadi padatumbuhan yang berbeda jenis.Adanya kesamaan
kebutuhan(takaran yang berbeda).Kompetisi tidak seketat
kompetisiintraspesifik.Bergantung pada jenistumbuhan pesaingnya.
Tanaman yang berkecambah terlebih dahuludi banding suatu tanaman yang lain
makatanaman yang tumbuh lebih dahulu.
Ruang (luas area). Karena tumbuhan bergerak pasif maka tumbuhan yang terlebih
dahulutumbuh akan menguasai cahaya matahari.
Kompetisi Interspesifik
Predasi adalah bentuk interaksi antarorganisme di mana satu organisme memakan organisme
lainnya. Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organisme yang dimakan disebut
mangsa. Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tidak dapat hidup. Sebaliknya,
predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Hubungan predasi tidak hanya sebatas
antarhewan saja, tetapi juga antara hewan (herbivora) dengan tumbuhan, dan antara tumbuhan
predator dengan hewan mangsanya. Contoh hubungan predasi, yaitu kucing memangsa tikus, elang
memangsa ular, dan harimau memangsa kijang.
Pengertian Individu, Populasi, Komunitas & Ekosistem| Berikut kali ini mengenai
pngertian dan penjelasan dari individu, populasi, komunitas, dan ekosistem. Langsung saja,
pertama-tama mulai dengan pengertian individu. Pengertian Individu adalah organisme
tunggal contohnya, untuk seekor tikus, seorang manusia, sebatang pohong jambu, dan
sebatang pohon kelapa. Pengertian Populasi adalah kumpulan individu yang sejenis dan
hidup di suatu daerah dengan waktu tertentu. Contoh suatu populasi adalah sebuah kola
terdama ikan, teratai, dll. Populasi pohon kepala dikelurahan tegakan di tahun 1989
berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah setiap waktu. Perubahan ukuran populasi dinamakan dinamika
populasi. Perubahan yang dihitung menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu.
Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Contohnya di tahun 1980 populasi
pinus di tawangmangu ada 700 batang. Kemudian di tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang
pohon Pinus. Faktanya, selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon Pinus sebanyak 200
batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang
pohon yang berkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi.
Pengertian Komunitas adalah kumpulan berbagai populasi yang hidup di suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Dalam derajat
keterpaduan komunitas, lebih kompleks jika dibandingkan dengan individu dan populasi.
Semua organisasi merupakan bagian dari komunitas dan dari komponennya saling terhubung
dengan keragaman interaksinya. Contoh yang termasuk komunitas adalah populasi ganggang,
populasi ikan, dan populasi hewan di sekitarnya yang membetuk suatu komunitas terumbu
karang.
Pengertian Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Antara komunitas dan
lingkungannya saling berinteraksi yang menciptakan kesatuan ekologi yang disebut dengan
ekosistem. Komponen penyusun dari ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora) dan dekomposer/pengurangi
(mikroorganisme).