Anda di halaman 1dari 12

Zona pelagik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Diagram skala lapisan di zona pelagik.

Air apapun di laut yang tidak terlalu dekat dengan dasar laut dinamai zona pelagik. Kata
pelagik berasal dari bahasa Yunani πέλαγος atau pélagos, yang berarti laut lepas.

Dapat digambarkan sebagai silinder imajiner atau kolom air dari permukaan laut hampir ke
dasar laut, seperti diagram di sebelah kiri. Kondisi berubah setelah kita menyelam ke bawah
kolom air; tekanan meningkat dan sedikit cahaya. Tergantung kedalaman, ilmuwan terus
membagi kolom air, seperti atmosfer bumi yang dibagi menjadi berlapis-lapis.

Kedalaman dan lapisan


Epipelagik
Dari permukaan (Mean Sea Level) hingga kedalaman 200 m (656 kaki).

Mesopelagik

Dari kedalaman 200 m turun ke 1.000 m (3.280 kaki).

Batipelagik

Dari kedalaman 1.000 m turun ke sekitar 4.000 m (13.123 kaki).

Abisopelagik

Dari kedalaman 4.000 m turun ke di atas dasar laut.

Hadopelagik

Air dalam di palung samuder

Ekosistem laut
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Zona neritik)

Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di
perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol,
dan ekosistem pasang surut.[1]

Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.[2]

1. Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.


2. NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.
3. Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
4. Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
Pembagian zona laut berdasarkan kedalaman.

Ekosistem laut juga berperan penting bagi lingkungan di daratan. 50% oksigen yang dihisap
organisme di daratan berasal dari fitoplankton di lautan. Habitat pantai (estuari, hutan bakau,
dan sebagainya) merupakan kawasan paling produktif di bumi. Ekosistem terumbu karang
menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi berbagai jenis organisme dengan
keanekaragaman hayati tingkat tinggi di lautan.[3]

Ekosistem lautan pada umumnya memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi
sehingga diperkirakan memiliki ketahanan yang baik terhadap spesies invasif. Namun
beberapa kasus yang melibatkan spesies invasif telah ditemukan dan mekanisme yang
menentukan kesuksesan spesies invasif ini belum dipahami secara pasti.[4]

Daftar isi
 1 Zonasi
o 1.1 Zona litoral/ekosistem perairan dalam
o 1.2 Zona neritik/ekosistem pantai pasir dangkal
o 1.3 Zona oseanik
 2 Lihat pula
 3 Referensi
 4 Bahan bacaan terkait
 5 Pranala luar

Zonasi
Laut merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi.
Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya Matahari sangat besar.
Daya tembus cahaya Matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua
daerah, yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya Matahari, disebut daerah fotik,
daerah laut yang gelap gulita, disebut daerah afotik. Di antara keduanya terdapat daerah
remangremang cahaya yang disebut daerah disfotik.[2]
Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona
litoral, neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi epipelagik,
mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.[2]

Zona litoral/ekosistem perairan dalam

Komunitas ekosistem perairan dalam di Indonesia belum banyak diketahui secara pasti. Hal
ini dikarenakan belum dikuasainya perangkat teknologi untuk meneliti hingga mencapai
perairan dalam, tetapi secara umum keanekaragaman komunitas kehidupan yang ada pada
perairan dalam tersebut tidaklah setinggi ekosistem di tempat lain. Komunitas yang ada
hanya konsumen dan pengurai, tidak terdapat produsen karena pada daerah ini cahaya
Matahari tidak dapat tembus. Makanan konsumen berasal dari plankton yang mengendap dan
vektor yang telah mati. Jadi, di dalam laut ini terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hewan-
hewan yang hidup di perairan dalam warnanya gelap dan mempunyai mata yang indah yang
peka dan mengeluarkan cahaya. Daur mineralnya terjadi karena gerakan air dalam pantai ke
tengah laut pada lapis atas. Perpindahan air ini digantikan oleh air dari daerah yang terkena
cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapis bawah ke atas.[1]

Zona neritik/ekosistem pantai pasir dangkal

Komunitas ekosistem pantai pasir dangkal terletak di sepanjang pantai pada saat air pasang.
Luas wilayahnya mencakup pesisir terbuka yang tidak terpengaruh sungai besar atau terletak
di antara dinding batu yang terjal/curam. Komunitas di dalamnya umumnya didominasi oleh
berbagai jenis tumbuhan ganggang dan atau rerumputan.[1]

Jenis ekosistem pantai pasirdangkal ada tiga, yaitu sebagai berikut.[1]

 Ekosistem terumbu karang


 Ekosistem pantai batu
 Ekosistem pantai lumpur

Zona oseanik

Zona oseanik merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat
ditembus cahaya Matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap.
Akibatnya bagian air dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada
perbedaan suhu. Batas dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini banyak
ikannya.[2]

Pengertian Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis atau yang juga dikenal sebagai hutan basah biasanya terdapat di daerah
tropika. Daerah ini meliputi semenanjung Amerika Tengah dan Selatan, Madagaskar, Afrika,
Malaysia, Indonesia dan Australia Bagian Utara. Terdapat beraneka jenis tumbuhan yang
dapat hidup di hutan ini. Hal ini dikarenakan hutan hujan tropis selalu cukup mendapat sinar
matahari dan juga curah hujan yang tinggi.

Hutan Hujan Tropis

Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis


Ciri-ciri hutan hujan tropis adalah curah hujannya sangat tinggi bahkan lebih dari 2.000
mm/tahun. Pohon-pohon utama di hutan ini memiliki ketinggian antara 20-40 m dengan
cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun, mendapat sinar
matahari yang cukup walaupun sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan,
dan mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah atau di bawah kanopi
(daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung).

Jenis tumbuhan yang dapat ditemukan di hutan hujan tropis di antaranya adalah tumbuhan
pencekik pohon, pohon jelutung, rengas, ramin, dan rotan manau.

Dikarenakan rata-rata pohon-pohon yang terdapat di hutan hujan tropis tinggi-tinggi dan
kondisi tanahnya relatif tergenang oleh air, maka hewan yang banyak terdapat di hutan ini
adalah primata-primata yang pandai memanjat seperti gorilla, monyet, simpanse, orang uttan,
gibbon, dan siamang.

Tanpa disadari, hutan hujan tropis adalah surga bagi tumbuhan dan binatang liar, juga
menjadi tempat berlindung bagi satwa yang terancam punah. Bahkan, beberapa hewan liar
hanya dapat bertahan hidup di hutan hujan tropis yang merupakan habitat aslinya.

Manfaat Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis sesungguhnya mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di
dunia. Manfaatnya antara lain adalah pencegahan terhadap erosi, mencegah kekeringan
dengan menyediakan sumber air yang lebih dari cukup bagi kehidupan di sekitarnya,
pelindung dari badai, penghasil kayu dan penjaga keseimbangan iklim. Selain itu, hutan
hujan tropis juga berperan dalam menyerap gas karbondioksia (CO2) yang berada di atmosfer
bumi yang kemudian akan diolah dan dikeluarkan sebagai oksigen untuk pernafasan manusia
dan hewan.

Pengertian Bioma Hutan Gugur


Hutan gugur adalah salah satu jenis hutan yang ada di belahan bumi. Seperti yang sudah
disebutkan bahwa terdapat berbagai jenis hutan yang ada. Hutan gugur sendiri terletak di
daerah yang mengalami empat musim yakni panas, dingin, semi dan gugur. Tetapi, hutan
gugur ini juga tersebar di daerah yang memiliki iklim sedang seperti di Amerika bagian
Timur, Asia Timur, dan Eropa bagian Tengah.
Pengertian Bioma Hutan Gugur

Hutan gugur sendiri memiliki suhu yang sangat rendah terhadap musim dingin dan sangat
panas terhadap musim panas yang dapat mencapai -30° hingga 30° C. Ciri lain yang dapat
ditemukan pada hutan gugur ialah curah hujan yang tinggi dan merata. Selain itu terdapat
pohon yang dapat mengugurkan daunnya pada saat musim panas terutama hutan gugur yang
berada di daerah tropis dan pada musim dingin terutama hutan gugur dengan iklim sedang.

Ciri-ciri Hutan Gugur

Hutan gugur memiliki jenis pohon yang sedikit dan tidak terlalu rapat. Hal ini terjadi karena
unsur cahaya matahari yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hanya terjadi pada musim
panas dan semi. Suhu hutan rata – rata mencapai kurang lebih 50°F. Di hutan ini dihuni oleh
beberapa jenis hewan yakni tikus, bajing, beruang dan burung. Terdapat hewan yang dapat
melakukan hibernasi seperti beruang.

Hibernasi

Hibernasi ialah tidur yang panjang dengan mengkonsumsi banyak makanan pada saat musim
dingin dan bangun pada saat musim panas. Oleh karena itu, hewan-hewan tersebut sudah
kebal terhadap kondisi yang ada seperti perbedaan cuaca yang ekstrim. Ditambah lagi
beberapa hewan yang merasa tidak terlalu kedinginan pada saat musim dingin dan tidak
terlalu kepanasan pada saat musim panas. Hal ini terjadi lantaran hewan-hewan itu tinggal di
hutan yang sejuk saat musim panas dan hangat saat musim dingin.

Hutan gugur memiliki curah hujan yang merata yang berkisar antara 750-1000mm per tahun.
Pohon – pohon yang ada memiliki daun yang lebar, hijau pada musim dingin, bertajuk rapat
dan rontok pada musim panas. Di hutan gugur ini dihuni oleh tumbuhan utama seperti pohon
oak, terna berbunga dan basswood.

Kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antara dua/lebihindividu baik yang sama maupun yang
berlainan spesies.

Terjadi persaingan diantara individu tersebut. Persaingan ini
terjadi dikarenakan individu-individu tersebut mempunyaikebutuhan yang sama untuk memperoleh
tempat tumbuh,air, unsur hara, cahaya, oksigen, dan lain-lain.Di alam, persaingan yang dilakukan
oleh tumbuhan dapatterjadi secara:

Intraspesifik (antara individu-individu sejenis)

Interspesifik ( antara individu-individu berlainan jenis)

Kompetisi adalah persaingan antara 2spesies atau lebih, yang merupakaninteraksi negatif.

Oleh karena itu, dari segi pertumbuhanatau kehidupan populasi, interaksiantarspesies anggota
populasi dapatberupa interaksi yang positif, negatif dannol
Kompetisi Interspesifik
Kompetisi yang terjadi padatumbuhan yang berbeda jenis.Adanya kesamaan
kebutuhan(takaran yang berbeda).Kompetisi tidak seketat
kompetisiintraspesifik.Bergantung pada jenistumbuhan pesaingnya.

Karena adanya perbedaan Lajuperkecambahan, laju pertumbuhan, danpanjang akar


tumbuhan.

Tanaman yang berkecambah terlebih dahuludi banding suatu tanaman yang lain
makatanaman yang tumbuh lebih dahulu.

Ruang (luas area). Karena tumbuhan bergerak pasif maka tumbuhan yang terlebih
dahulutumbuh akan menguasai cahaya matahari.
Kompetisi Interspesifik

Kompetisi yang terjadi, baik intraspesifik dan interspesifik adalah merugikan.

Odum (1971) menyatakan bahwa


“p
ersaingan yang terjadi antaraorganisme-organisme tersebutmempengaruhi pertumbuhan
danhidupnya, dalam hal ini bersifatmerugikan

.

1. Pengertian Simbiosis Mutualisme-Simbiosis Mutualisme adalah hubungan antara


dua jenis makhluk hidup yang berbeda dan saling menguntungkan. Contohnya
hubungan antara lebah dengan bunga, yang mana lebah diuntungkan mendapat
nektar/madu dan bunga diuntungkan dalam proses penyerbukan, contoh lain yaitu
hubungan antara kerbau dengan burung jalak yang mana kerbau diuntungkan
hilangnya kutu yang ada pada tubuhnya dan burung jalak beruntung karena mendapat
makanan berupa kutu yang ada pada kerbau tersebut. Selain kedua contoh tersebut
masih banyak contoh yang lain. Baca juga Berbagai Contoh Simbiosis Mutualisme
dan Penjelasannya
2. Pengertian Simbiosis Parasitisme-Simbiosis Parasitisme adalah hubungan antara
dua jenis makhluk hidup di mana yang satu mendapat keuntungan sedangkan yang
satunya lagi dirugikan. Contohnya benalu dengan tmbuhan yang ditumpangi, yang
mana benalu diuntungkan dengan menyerap sari makanan dari tumbuhan yang
ditumpanginya sedangkan tumbuhan yang ditumpangi dirugikan karena sari
makanannya diserap oleh benalu. Baca juga Berbagai Contoh Simbiosis Parasitisme
dan Penjelasannya
3. Pengertian Simbiosis Komensalisme-Simbiosis Komensalisme adalah hubungan
antara dua makhluk hidup di mana yang satu diuntungkan sedangkan yang satunya
lagi tidak diuntungkan dan tidak juga dirugikan. Contohnya ikan remora dengan ikan
hiu di mana ikan remora dapat berlindung dari predator sehingga leluasa dalam
mencari makanan, sedangkan ikan hiu tidak mendapat keuntungan ataupun kerugian
dengan hadirnya ikan remora tersebut.

Predasi adalah bentuk interaksi antarorganisme di mana satu organisme memakan organisme
lainnya. Organisme yang memakan disebut predator, sedangkan organisme yang dimakan disebut
mangsa. Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tidak dapat hidup. Sebaliknya,
predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Hubungan predasi tidak hanya sebatas
antarhewan saja, tetapi juga antara hewan (herbivora) dengan tumbuhan, dan antara tumbuhan
predator dengan hewan mangsanya. Contoh hubungan predasi, yaitu kucing memangsa tikus, elang
memangsa ular, dan harimau memangsa kijang.
Pengertian Individu, Populasi, Komunitas & Ekosistem| Berikut kali ini mengenai
pngertian dan penjelasan dari individu, populasi, komunitas, dan ekosistem. Langsung saja,
pertama-tama mulai dengan pengertian individu. Pengertian Individu adalah organisme
tunggal contohnya, untuk seekor tikus, seorang manusia, sebatang pohong jambu, dan
sebatang pohon kelapa. Pengertian Populasi adalah kumpulan individu yang sejenis dan
hidup di suatu daerah dengan waktu tertentu. Contoh suatu populasi adalah sebuah kola
terdama ikan, teratai, dll. Populasi pohon kepala dikelurahan tegakan di tahun 1989
berjumlah 2552 batang.

Ukuran populasi berubah setiap waktu. Perubahan ukuran populasi dinamakan dinamika
populasi. Perubahan yang dihitung menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu.
Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Contohnya di tahun 1980 populasi
pinus di tawangmangu ada 700 batang. Kemudian di tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang
pohon Pinus. Faktanya, selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon Pinus sebanyak 200
batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang
pohon yang berkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi.

Pengertian Komunitas adalah kumpulan berbagai populasi yang hidup di suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Dalam derajat
keterpaduan komunitas, lebih kompleks jika dibandingkan dengan individu dan populasi.
Semua organisasi merupakan bagian dari komunitas dan dari komponennya saling terhubung
dengan keragaman interaksinya. Contoh yang termasuk komunitas adalah populasi ganggang,
populasi ikan, dan populasi hewan di sekitarnya yang membetuk suatu komunitas terumbu
karang.

Pengertian Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Antara komunitas dan
lingkungannya saling berinteraksi yang menciptakan kesatuan ekologi yang disebut dengan
ekosistem. Komponen penyusun dari ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora) dan dekomposer/pengurangi
(mikroorganisme).

omponen-Komponen Abiotik - Abiotik meliputi berbagai komponen-komponen yang


berperan dalam keseimbangan lingkungan. Komponen-komponen abiotik adalah sebagai
berikut...
 Udara : Udara adalah sekumpulan gas yang membentuk atmosfer dan menyelimuti
bumi. Udara bersih dan udara kering yang ada di atmosfer mengandung gas dengan
komposisi permanen, yaitu 21,94% oksigen (O2); 78,09% Nitrogen (N2) ; 0,032%
karbon dioksida (CO2); dan gas lain (Ne, He, Kr, Xe, H2, CH4, N2O). Selain dari itu,
udara juga mengandung gas yang jumlahnya dapat berubah-ubah seperti sulfor
dioksida (SO2), uap air (H2O), nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3). Fungsi Udara
adalah untuk menunjang kehidupan bagi seluruh penghuni ekosistem. Contohnya gas
O2 yang digunakan untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO2 yang digunakan untuk
proses fotosintesis tumbuhan.
 Air : Air mengandung berbagai jenis unsur atau senyawa kimia dalam jumlah
bervariasi, contohnya natrium, fosfat, kalsium, nitrit, amonium. Jumlah unsur yang
terkandung dalam air bergantung dengan kualitas udara dan tanah yang dilalui air. Air
dapat berubah wujud menjadi bentuk uap, cairan atau es; yang bergantung pada suhu
lingkungan disekitarnya. Volume air yang ada dibumi mencapai 1.400.000.000 km
kubik, yang dirinci sekitar 97% berupa air laut, 2% berupa gunung es yang ada
dikedua kutub bumi, 0,75% yang berupa air tawar (mata air, sungai, danau, air tanah),
dan selebihnya itu berupa uap air.
 Sinar Matahari : Sinar matahari adalah sumber energi dari seluruh kehidupan yang
ada dibumi. Di dalam ekosistem, energi yang dialirkan dari suatu tingkat trofik ke
tingkat trofik yang berikutnya dalam bentuk transformasi energi. Sinar yang mencapai
permukaan bumi dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis dan diubah
menjadi energi potensial dalam bentuk karbohidrat. Energi potensial yang dihasilkan
oleh tumbuhan akan menjadi energi kinetik oleh hewan dan manusia.
 Tanah : Tanah terbentuk karena proses destruktif (pelapukan batuan, pembusukan
senyawa organik) dan sintesis (pembentukan mineral). Komponen tanah yang utama,
yaitu bahan organik, air, bahan mineral, dan udara. Tumbuhan mengambil air dan
garam-garam mineral yang ada di dalam tanah. Sementara manusia memanfaatkan
tanah sebagai lahan pemukiman, peternakan, perkantoran, pertanian, pertambangan,
perindustrian, dan kegiatan transportasi.
 Suhu : Suhu adalah derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar, terutama yang
bersumber dari matahari. Suhu udara berbeda-beda disetiap ekosistem yang
bergantung pada garis lintang (latitude) dan ketinggian tempat (altitude). Makin dekat
kutub, suhu udara pun makin dingin dan kering. Suhu merupakan faktor pembatas
bagi kehidupan dan memengaruhi keanekaragaman hayati disuatu ekosistem.
Umumnya, makhluk hidup dapat bertahan hidup dilingkungan yang memiliki suhu
0°C-40°C. Pada suhu rendah,beberapa jenis makhluk hidup akan melakukan hibernasi
(tidak aktif), namun akan aktif jika suhu kembali normal.
 Garam Mineral : Tumbuhan menyerap garam mineral dari dalam tanah untuk
pertumbuhan. Hewan dan manusia memerlukan garam mineral yang difungsikan
untuk menjaga keseimbangan asam dan basa, mengatur kerja alat-alat tubuh, dan
untuk proses metabolisme.
 Topografi : Topografi adalah bentuk naik turun atau tinggi rendahnya suatu
permukaan bumi. Topografi dapat memengaruhi keadaan iklim yang menyangkut
pada suhu dan kelembapan. Topografi menentukan keanekaragaman hayati dan
penyebaran suatu organisme.
 Kelembapan : Kelembapan dipengaruhi oleh intensitas, angin, cura hujan, dan sinar
matahari. Kelembapan memengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Daerah yang memiliki
tingkat kelembapan berbeda akan menghasilkan sebuah ekosistem yang memiliki
komposisi yang berbeda.
 Derajat Keasaman (pH) : Keadaan pH tanah berpengaruhi terhadap kehidupan
tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik bila memiliki pH optimun, yaitu
berkisar 5,8-7,2. Nilai pH tanah dipengaruhi oleh curah hujan, penggunaan pupuk,
aktivitas akar tanaman dan penguraian mineral tanah.
 Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Pada
dasarnya, habitat adalah lingkungan—lingkungan fisik—di sekeliling populasi suatu
spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Menurut Clements
dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies,
atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas.
 Dalam ilmu ekologi, bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai kelompok
spesies (mereka berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut disebut sebagai
biotop
 Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di suatu habitat pada
suatu lokasi geografis tertentu.

Anda mungkin juga menyukai