Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

Ekosistem merupakan interaksi bolak-balik antarmakhluk hidup (biotik)


dengan lingkungannya (abiotik). Ilmu yang mempelajari tentang ekosistem
disebut ekologi.
Ekologi berasal dari bahasaYunani, yaitu oikos yang artinya rumah, dan
logos artinya ilmu. Jadi, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
interaksi antarmakhluk hidup dan interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Sebelum mempelajari tentang komponen ekosistem, kita harus mengetahui
apa yang dimaksud dengan individu, populasi, komunitas, dan habitat.
Individu adalah satu makhluk tunggal, contohnya seekor burung. Populasi
adalah kumpulan dari individu yang sama yang menempati suatu tempat
tertentu. Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut habitat. Kumpulan
populasi akan membentuk suatu komunitas. Kumpulan komunitas akan
membentuk suatu ekosistem.
Dalam suatu ekosistem terjadi interaksi atau hubungan antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup sejenisnya, dengan makhluk hidup lain jenis, maupun
interaksi dengan lingkungannya berupa makhluk tak hidup, seperti: air,
udara, tanah, cahaya matahari, suhu, angin, dan kelembapan.
Ekosistem juga merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang
bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan
beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis
Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan
lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di
bumi cocok untuk kehidupan"
EKOSISTEM DARAT
Ekosistem darat (terestrial) ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya
berupa daratan . berada dalam area yang sangat luas yang disebut
dengan bioma. Tipe bioma sangat dipengaruhi oleh iklim, sedangkan iklim
dipengaruhi dari letak geografis dalam garis lintang dan ketinggian tempat
suatu permukaan laut. Sebagian dari nama bioma disesuaikan dengan vegetasi
(tumbuhan) yang dominan.
EKOSISTEM PERTANIAN
Ekosistem pertanian adalah berbagai unit dasar aktivitas pertanian yang
terkait secara ruang dan fungsi, yang mencakup komponen biotik dan abiotik
dan interaksinya. Sebuah ekosistem pertanian dapat dipandang sebagai bagian
dari ekosistem kovensional. Ekosistem pertanian berada di tengah-tengah
aktivitas pertanian manusia. Namun ekosistem pertanian tidak terbatas pada
lokasi tempat aktivitas pertanian berada (lahan usaha tani), namun juga wilayah
yang terpengaruh oleh aktivitas pertanian karena siklus kimiawi maupun rantai
makanan. Biasanya ekosistem pertanian, khususnya yang dikelola secara
intensif, dicirikan dengan memiliki komposisi spesies yang tidak beragam,
rantai energi dan aliran nutrisi yang lebih sederhana dibandingkan yang terjaid
di ekosistem alami.sehingga ekosistem pertanian seringkali dikaitkan dengan
peningkatan penggunaan nutrisi yang mengakibatkan eutrofikasi pada
ekosistem terkait yang tidak terlibat langsung dalam aktivitas pertanian

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

JENIS-JENIS EKOSISTEM
Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi, yaitu :
1. Ekosistemdalamiah

Ekosistem Alamiah
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sendirinya tanpa ada
campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem
Alamiah. Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.

2. EkosistemgBuatan.

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya


campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari
membuat ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.
JENIS-JENIS EKOSISTEM DARAT
Terdapat tujuh jenis bioma di bumi, yatu hutan hujan tropis, padang rumput,
savana, hutan gugur, tundra, gurun, dan taiga. Berikut penjelasan macam-macam
ekosistem darat dan ciri-cirinya seperti ciri-ciri hutan hujan tropis, ciri-ciri padang
rumput, ciri-ciri sabana, ciri-ciri hutan gugur, ciri-ciri tundra, ciri-ciri gurun, ciriciri taiga
1. Bioma gurun
Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput.Bioma Gurun merupakan bioma yang di
dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling luas
terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke
Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab
dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Curah hujan sangat rendah, <250 mm/tahun dengan intensitas panas
matahari sangat tinggi.
Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak
cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase
Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang
mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang. Daun yang
kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan.Akar panjang berfungsi
untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan
dalam jaringan spons.

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

Lingkungan biotik:
Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi
dengan daerah kering (tumbuhan serofit), misalnya kaktus dan kurma.
Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu
menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya
kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada
siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

2. Bioma savanah (sabana)


Padang rumput tropis seringkali merujuk kepada sabana. Bioma sabana
hangat sepanjang tahun, berkisar 24-29oC, namun dengan variasi yang lebih
musiman daripada di hutan tropis. Sabana juga termasuk padang rumput, hanya
saja diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar. Pepohon yang biasa
tumbuh di sabana meliputi pohon palem dan akasia. Sabana dapat dianggap
sebagai salah satu sistem biotik paling besar di bumi. Sistem biotik ini biasanya
menempati daerah luas di Benua Afrika, Amerika Selatan dan Australia.
Sedangkan, umumnya Sabana terletak di daerah tropik hingga ke daerah
subtropik.
Bioma savanah memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
Bersuhu panas sepanjang tahun (bersuhu hangat).
Hujan yang terjadi secara musiman menjadi faktor paling penting bagi
terbentuknya sabana.
Sabana memiliki 2 musim yaitu :
Sabana akan berubah menjadi semak belukar apabila terbentuk mengarah
ke daerah yang intensitas hujannya makin rendah. Sebaliknya,
Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila mengarah ke daerah
yang intensitas hujannya makin tinggi.
Hewan-hewan yang hidup di daerah sabana dapat berupa herbivora
maupun karnivora. Hewan yang termasuk ke dalam herbivora tersebut

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

adalah kuda dan zebra. Sedangkan untuk hewan yang termasuk karnivora
adalah macan tutul, singa dan anjing hutan.
3. Bioma padang rumput
Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke
daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan,
seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia. Bioma
Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan
Sabana adalah :
Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh
kumpulan pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang
rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada
hanya sedikit saja pepohonan yang ada.
Bioma padang rumput memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah
hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan
drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas
dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain
yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang
dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacammacam seperti stepa di Rusia selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika
Utara dan pampa di Argentina.
Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika,
domba dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

4. Bioma hutan hujan tropis (hutan basah)


Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung amerika
tengah, amerika selatan, afrika, madagaskar, australia bagian utara, indonesia dan
malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena
mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
Bioma hutan hujan tropis (hutan basah) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun


Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 40 m.
Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak

mampu menembus dasar hutan.


Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah
kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
5. Bioma Hutan Gugur
Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin,
daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa
Barat, Asia Timur, dan Chili.
Bioma Hutan Gugur memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 200 cm/tahun.
Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi.
Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
Suhu di musim dingin berkisar antara 0C dan di musim panas dengan
suhu maksimal sekitar 35C, menyengat dan lembab.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang
diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan
kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik,
tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing,
dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu
mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi
merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan
fotosentesis. Sedangkan hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa,
Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk. Banyak hewan mamalia
hutan gugur juga memasuki keadaan dorman musim dingin yang disebut
hibernasi, dan beberapa spesies burung melakukan migrasi ke wilayah dengan
iklim yang lebih hangat. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada
musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan
mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.
6. Bioma Taiga
Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah
kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Bioma Taiga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada
musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.
Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara
3 sampai 6 bulan.
Lingkungan biotik :
Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon
konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di
bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon
konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen.
Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin
dengan suhu sangat rendah.
Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, serigala dan
burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin
tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya
maupun berhibernasi pada saat musim dingin.
7. Bioma Tundra
Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya
adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya
didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan
dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Bioma Tundra memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang
dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi
mengalami pertumbuhan.
Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan
Reindeer/Caribou (rusa kutub), beruang kutub, dan insekta terutama
nyamuk dan lalat hitam.
Bioma tundra arktik memiliki curah hujan sekitar 20 - 60 cm per tahun.
Suhu rata-rata di musim dingi di bawah -30oC, sedangkan di musim panas
hanya mencapai 10oC.
JENIS-JENIS TANAH
1. Tanah Vulkanis (Tanah Gunung Api)
Tanah Vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang
dikeluarkan oleh gunung berapi. Tanah tersebut sangat subur karena
mengandung unsure hara atau mineral yang diperlukan tanaman. Jenis tanah
Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

ini terdapat di pilau Jawa, Sumatera, Bali, Lombok. Pemanfaatannya


dipergunakan didaerah pertanian dan perkebunan. Tanah Vulkanis terdiri dari
2 jenis yaitu :
a. Regosol
Memiliki cirri-ciri berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning, cocok
untuk tanaman palawija, tembakau dan buah-buahan,
b. Andosol
Memiliki cirri-ciri berbutir halus, tidak mudah tertiup angin, berwarna abuabu, tanah ini sangat subur cocok untuk pertanian.
2. Tanah Aluvial
Tanah alluvial adalah jenis tanah yang berasal dari pasir atau lumpur yang
dibawa oleh aliran sungai lalu diendapkan pada daerah dataran rendah atau
lembah. Unsure hara yang terkandung dalam tanah alluvial sangat bergantung
pada asal daerahnya dan tanah ini berwarna kelabu. Persebaran tanah alluvial
ini banyak terdapat pada daerah Pantai Timur Sumatera, Pantai Utara Jawa.
Pemanfaatannya dipergunakan untuk daerah persawahan.

3. Tanah Gambut atau orgasonol (Tanah Rawa)


Tanah Gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan bahan organic
yang tinggi, tingkat keasaman (PH) juga tinggi, miskin unsure hara, drainase
jelek dan pada umumnya kurang subur. Persebarannya : Kalimantan, Sumatera
selatan, Riau, Jambi, dan Papua bagian selatan. Pemanfaatan tanah gambut
untuk persawahan, palawija, dan tanaman perkebunan seperti karet dan
kelapa.
4. Tanah Podzoliq

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

10

Tanah ini terbentuk dari batuan kuarsa, banyak ditemukan di Sumatera, Jawa
Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya. Jenis tanah ini berwarna
merah sampai kuning, bersifat asam sekali. Kandungan bahan organic sedikit,
dan kandungan unsure hara rendah. Pemanfaatan tanah podzoliq ini cocok
untuk tanaman karet, pinus dan akasia.
5. Tanah Kapur/Mediterania (Terarosa)
Tanah kapur yaitu jenis tanah hasil pelapukan dari batuan kapur (batuan
endapan). Tanah ini terdapat di daerah-daerah pegunungan kapur, seperti
pegunungan Kidul, dan Pegunungan Kendeng di Jawa Tengah. Tanah ini
berwarna hitam dan miskin unsure hara, sehingga jenis tanah ini kurang
subur. Tanah kapur baik untuk tanaman Jati dan Palawija.
6. Tanah Litosol
Tanah Litosol adalah jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak
begiti tebal. Tanah ini berasal dari jenis batuan-batuan keras yang belum
mengalami proses pelapukan secara sempurna sehingga sukar ditanami dan
kandungan unsure haranya sangat rendah. Jenis tanah litosol banyak
ditemukan dilereng gunung dan pegunungan diseluruh Indonesia. Tanah
litosol secara umum tidak bias dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang bias
dimanfaatkan untuk tanaman pohon-pohon besar dihutan, palawija dan padang
rumput.
7. Tanah Latosol
Tanah latosol merupakan jenis tanah tua, tanah ini terbentuk dari batu api yang
kemudian mengalami proses pelapukan lebih lanjut. Jenis tanah ini banyak
terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah. Jenis tanah Latosol bersifat asam dan kandungan bahan organiknya
rendah hingga sedang. Tanah ini cocok untuk hutan tropis.
8. Tanah Fodzol (Tanah Pucat)

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

11

Tanah ini terbentuk karena pengaruh suhu rendah dengan curah hujan yang
tinggi, berwarna merah hingga kuning. Tanah fodzol banyak terdapat di
Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Tanah fodzol mengandung unsure hara
yang sangat miskin, tidak subur dan sulit ditanami. Tanah ini baik untuk
tanaman kelapa dan jambu mete.
9. Tanah Mergel
Tanah mergek adalah campuran tanah liat, kapur dan pasir. Persebaran tanah
mergel terdapat di Kediri dan Madiun (Jawa Timur) serta Nusa Tenggara.
Tanah ini subur dan cocok dimanfaatkan untuk tanaman Jati.
10. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah hasil pencucian karena pengaruh suhu rendah dan
curah hujan tinggi, mengakibatkan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh
tanaman larut dan meninggalkan sisa oksidasi besi dan alumunium sehingga
tanah ini tidak subur. Tanah laterit terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan
Kalimantan Barat. Pemanfaatannya cocok untuk keplapa dan jambu mete.
11. Tanah Humus
Tanah humus terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Tanah humus
sangat subur dan dapat ditemukan dibawah batuan dan tumbuh-tumbuhan
yang lebat. Tanah humus biasanya berwarna hitam.
JENIS-JENIS EKOSISTEM PERTANIAN

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

12

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

13

UPAYA PELESTARIAN
Pelestarian ekosistem

1. Pelestarian Jenis (Spesies)


Spesies dilestarikan dengan hukum internasional yang melarang pembunuhan dan
koleksi pribadi. Hukum itu berlaku di seluruh negara dengan persetujuan
internasional untuk mencegah perdagangan hewan langka.
CITES (Convention on International Trade in Endagered Spesies) memberikan
perlindungan pada 1.500 hewan dan ribuan tumbuhan CITES dengan dukungan
pemerintah melarang perdagangan spesies langka termasuk hasil pengolahannya,
antara lain kulit ular atau cula badak. Negara yang berpartisipasi dengan
perjanjian itu berjumlah 70 negara.

2. Pelestarian Habitat
Kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan juga bergantung pada kedekatan
habitat alam. Untuk itu, pelestarian habitat sangat penting untuk perlindungan
hewan dan tumbuhan.

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

14

Cara Cara Melestarikan Tanah Untuk membantu mengurangi dampak lingkungan,


Anda dapat mempertimbangkan melakukan satu atau lebih tips berikut untuk
melestarikan tanah. Erosi tanah menghilangkan tanah bagian atas yang
mengandung nutrisi penting, bahan organik, dan mikro-organisme yang penting
bagi kelangsungan lahan subur. Mengambil langkah untuk melestarikan tanah
merupakan bagaian penting dalam menunjang gaya hidup yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan. Lebih dari 99 persen makanan manusia berasal dari
bumi. Kerusakan tanah dapat mengakibatkan konsekuensi bencana. Kerusakan
tanah diartikan sebagai kerugian ekonomi yang serius. Sayangnya, kebanyakan
tanah berakhir di sumber air, membawa serta pestisida dan pupuk yang digunakan
pada lahan pertanian. Terdapat beberapa metode mengkonservasi tanah yang dapat
dilakukan melalui metode pertanian dan langkah-langkah yang dapat dilakukan di
rumah. Konservasi Lahan Pertanian 1. Pertahankan hingga masuk masa tanam
Sebelum masuk masa tanam, tanaman dibiarkankan bertahan dibandingkan
dibajak pada akhir musim. Metode ini membantu berada tanah tetap di lahan
daripada tanah tak terlindung dari angin dan air. 2. Gunakan pertanian bertingkat
Pertanian jenis ini menggunakan topografi lahan untuk memperlambat aliran air
melalui beberapa tingkat. Manpulasi air ini mencegah kecepatan berkumpulnya
dan pencucian tanah dari lahan pertanian. 3. Terapkan pertanian berkontur
Pertanian berkontur hampir sama dengan pertanian bertingkat, tetapi lebih kecil.
Daripada menanam tanaman pada kolom vertikal lurus, tanaman ditanam
mengikuti kontur tanah. Tanaman ditanam di atas dan bawah samping bukit
menciptakan jalur air untuk mengalir. Tanaman ditanam paralel dengan lahan
memperlambat aliran air untuk mencegah erosi tanah. 4. Kurangi permukaan
tahan air. Permukaan tahan air seperti jalan raya dan teras membiarkan hujan
mengalir bebas. Aliran air melawan momentum ketika bergerak berlebihan seperti
permukaan dan dapat mengikis aliran sungai dan tepi danau. Cara yang dapat
dilakukan adalah menggunakan bata paving daripada lumpur beton untuk teras

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

15

agar air dapat meresap ke dalam tanah. 5. Tanam kebun hujan Kebun hujan
merupakan penurunan dangkal di halaman rumah Anda yang akan mengumpulkan
hujan di atas permukaan tahan air. ini mencegah erosi tanah dan memberikan
Anda kesempatan untuk menumbuhkan tanaman lahan basah. 6. Gunakan tong
hujan Anda dapat menaruh tong hujan di bawah semburan air hujan untuk
mengumpulkan aliran air yang mengallir di atap. Atap anda merupakan
permukaan tahan air. Anda dapat menggunakan air yang kumpulkan untuk
halaman atau kebun. Dengan cara ini Anda melakukan konservasi air dan tanah. 7.
Tanam pohon penahan angin Penahan angin mencegah erosi tanah dengan
memperlambat angin membuka tanah. Anda dapat menanam tanah atau belukar.
untuk mencegah erosi, penanaman akan mencegah salju dari gesekan pada
kendaraan di jalan. Selain itu, tanaman ini dapat melindungi rumah dari kerusakan
angin. 8. Kembalikan lahan basah Lahan basah merupakan salah satu cara paling
efektif untuk mencegah erosi tanah. Lahan basah bertindak sebagai sponge alami,
menyerap air hujan, dan mencegahnya membawa tanah. Lahan basah juga
menyediakan habitat untuk burung dan mahluk hidup lainnya dan membantu
mencegah polusi air. 9. Tanam lajur penyangga sepanjang aliran Lajur penyangga
membantu menahan aliran utuh selama banjir. Lajur penyangga ini juga mencegah
aliran air dari aliran air. Lajur penyangga termasuk campuran rumput, belukar, dan
pohon. 10. Membangun kembali hutan. Membangun kembali hutan menyediakan
secara luas, jaringan akar pohon menawarkan tanah yang padat dalam waktu lama
tanah bererosi. Dapat juga berfungsi sebagai penahan angin dan menahan tanah.
Dengan menajaga kelestarian tanah dari erosi, makan efek negatif banjir dan tanah
longsor dapat dikurangi.
Pelestarian Pertanian

a.

Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian


menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.

b. Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

16

c. Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan


hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama
tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
d. Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian
penggunaan pestisida dapat dihindarkan.

Ekosistem Darat,Tanah dan Pertanian

17

Anda mungkin juga menyukai