Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Bumi adalah planet terdekat ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat
dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet
terbesar dari empat planet kebumian di Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia
atau Planet Biru.

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah muncul di
permukaannya paling tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Biosfer Bumi kemudian
secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan
terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama
medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk
hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah
geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.

Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia. Sumber
daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap
penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global. zona kehidupan
bumi tidak lepas dari air. Ketersediaan air yang begitu banyak di permukaan Bumi
merupakan hal unik yang membedakan "Planet Biru" dengan planet lainnya di Tata Surya.
Hidrosfer Bumi pada umumnya terdiri dari lautan, namun secara teknis juga mencakup
semua perairan yang terdapat di permukaan Bumi, termasuk danau, sungai, laut
pedalaman, dan air bawah tanah di kedalaman 2.000 m.

Tingkat keasinan rata-rata lautan di Bumi adalah 35 gram garam per kilogram air
laut (3,5% garam). Sebagian besar garam ini dihasilkan oleh aktivitas vulkanis atau hasil
ekstraksi batuan beku. Lautan juga menjadi reservoir/tempat menyimpan bagi gas atmosfer
terlarut, yang keberadaannya sangat penting bagi kelangsungan hidup sebagian besar
organisme air. Air laut memiliki pengaruh besar terhadap iklim dunia. Perubahan suhu di
lautan juga bisa menyebabkan perubahan cuaca di berbagai belahan dunia. Wilayah yang
memiliki sifat geografis atau iklim yang sama yang meliputi komunitas tumbuhan, hewan,
organisme tanah, bakteri, dan virus disebut dengan bioma.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Apa yang dimaksud dengan Bioma?


b. Sebutkan jenis-jenis Bioma beserta ciri-cirinya?

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. BIOMA

Bioma merupakan salah satu konsep penting dalam studi ilmu biologi. Istilah ini
merujuk pada suatu wilayah atau daerah yang memiliki karakteristik ekologi yang serupa.
Bioma mencakup beragam ekosistem yang terbentuk oleh interaksi antara organisme hidup
dan lingkungan fisik di suatu wilayah tertentu.

Bioma merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah


atau daerah yang memiliki kondisi iklim, tanah, dan vegetasi yang serupa. Pada umumnya,
bioma dibedakan berdasarkan jenis vegetasi dominan yang ada di wilayah tersebut.
Contohnya, hutan hujan tropis merupakan salah satu jenis bioma yang dikenal dengan
vegetasi yang lebat dan beragam, sedangkan padang rumput di Afrika merupakan bioma
dengan vegetasi rerumputan yang meluas. Setiap bioma memiliki kondisi iklim, jenis tanah,
dan komunitas organisme yang unik, yang semuanya saling berinteraksi dan berkontribusi
dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Komponen utama dalam suatu bioma adalah :

 Tanaman,
 Hewan, dan
 Mikroorganisme.

Tanaman di bioma berperan sebagai produsen utama yang menghasilkan energi


melalui fotosintesis. Jenis tanaman yang ada di suatu bioma akan sangat dipengaruhi oleh
faktor iklim seperti curah hujan, suhu, dan intensitas cahaya matahari.

Hewan-hewan di bioma, baik herbivora, karnivora, atau omnivora, berperan sebagai


konsumen yang terlibat dalam rantai makanan. Mereka beradaptasi dengan lingkungan dan
interaksi dengan tanaman serta organisme lainnya. Selain itu, mikroorganisme seperti
bakteri dan jamur juga memiliki peran penting dalam siklus nutrisi dan dekomposisi materi
organik di bioma.

Bioma terbentuk melalui interaksi antara faktor iklim, geografi, dan keberadaan tumbuhan
dan hewan di suatu wilayah. Faktor-faktor ini berperan dalam membentuk kondisi lingkungan yang
unik dan mempengaruhi komposisi dan struktur bioma.

Bioma dapat ditemukan di berbagai belahan dunia. Setiap bioma memiliki


karakteristik yang berbeda dan berfungsi sebagai habitat bagi berbagai organisme. Bioma
juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem global dan menyediakan berbagai
sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia.

2
Bioma memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi global. Mereka
menyediakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, mengatur siklus air dan
karbon dioksida, serta mempengaruhi pola cuaca dan iklim di suatu wilayah.

Pemahaman tentang bioma sangat penting dalam menjaga keberlanjutan


lingkungan. Dengan memahami karakteristik dan proses yang terjadi di dalam suatu bioma,
kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga dan mengelola sumber
daya alam yang ada. Misalnya, pemahaman tentang bioma hutan hujan tropis dapat
membantu kita dalam merancang kebijakan yang mendukung pelestarian dan pengelolaan
hutan yang berkelanjutan. Begitu pula dengan pemahaman tentang bioma padang rumput,
kita dapat mengembangkan metode pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selain itu, pemahaman tentang bioma juga dapat membantu dalam upaya
pengembangan obat-obatan dan penemuan sumber daya alam baru. Banyak tumbuhan dan
mikroorganisme yang hidup di berbagai bioma memiliki potensi farmakologis yang tinggi.
Melalui penelitian yang cermat, kita dapat mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif dalam
organisme tersebut dan memanfaatkannya untuk pengembangan obat-obatan baru.
Pemahaman tentang bioma juga dapat membantu dalam penemuan sumber daya alam baru
seperti sumber energi terbarukan, bahan baku industri, atau bahan pangan baru.

2. JENIS – JENIS BIOMA

Ruang lingkup bioma mencakup beberapa ekosistem dengan elemen regional yang
besar dan berbeda dari biosfer. Suatu bioma ditandai oleh adanya komunitas tumbuhan dan
hewan yang khas. Di Bumi, bioma dapat dikelompokkan menjadi tujuh jenis bioma utama,
yaitu hutan hujan tropis, sabana, padang rumput, gurun, hutan gugur, tundra, dan taiga.
Vegetasi yang terjadi di tiap lingkungan memiliki keunikannya masing-masing. Keunikan
vegetasi tumbuhan merupakan bentuk adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan
pertumbuhan yang unik.

A. Bioma Gurun

Bioma gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia, dan Asia
Barat. Ciri-ciri utama dari bioma gurun yaitu curah hujan yang sangat rendah dan
penguapan air lebih cepat dibandingkan presipitasi. Curah hujan hanya mampu
mencapai 25 cm per tahun. Selain itu, kelembapan udara sangat rendah dan suhu
siang hari dan malam hari memiliki perbedaan yang sangat tinggi. Suhu lingkungan
pada siang hari dapat mencapai 400C dan suhu malam hari dapat mencapai 00C. Sifat
tanah pada bioma gurun tidak mampu menyimpan air sehingga sangat tandus.

Di dalam bioma gurun, umumnya tumbuhan bersifat xerofit dan mampu melakukan
adaptasi dengan daerah kering. Sedangakn ciri fauna dari bioma gurun adalah
binatang berukuran besar. Jenis hewan pada bioma gurun yang aktif sepanjang
waktu hanya yang mampu menyimpan cadangan air, misalnya unta. Sedangkan
binatang pengerat, reptil, dan seranggga hanya aktif pada pagi hari dan
bersembunyi di lubang pada siang hari karena panas terik matahari.

3
Tumbuhan yang hidup di gurun memiliki duri dan tidak berdaun. Tumbuhan
xerofit memiliki permukaan luas yang lebih kecil dari volumenya yang
menyebabkan ukuran sel mengecil dan dinding sel menebal. Selain itu, sistem
jaringan pembuluh dan stomata bertambah rapat serta jumlah jaringan tiang
bertambah, sementara jaringan spons berkurang. Tanaman xerofit juga memiliki akar
yang panjang sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam. Tanaman ang
timbuh di gurun termasuk tanaman sukulen yang daunnya sering ditutupi oleh bulu
dan jaringan organnya mampu penyimpan air. Pengecilan ukuran daun merupakan
bentuk adaptasi dari tempat yang tandus. Daun yang kecil menyebabkan kecepatan
transpirasi menurun sehingga air dalam jaringan spon dapat disimpan lebih lama.

B. Bioma Padang Rumput (Stepa)

Bioma padang rumput mencakup daerah tropis sampai dengan daerah yang
memiliki iklim sedang. Jenis bioma padang rumput dapat ditemukan di Hungaria,
Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, dan Australia. Bioma padang rumput
memiliki curah hujannya yang berkisar antara 25–50 cm per tahun. Sedangkan di
beberapa daerah lainnya, curah hujannya dapat mencapai 100 cm per tahun.
Penurunan tingkatan curah hujan terjadi secara tidak teratur sehingga porositas dan
drainase kurang baik. Dampak dari ketidakteraturan curah hujan ini ialah tumbuh-
tumbuhan sulit untuk menyerap air.

Pada padang rumput hampir tidak ditemukan pepohonan. Bioma padang rumput
hanya terdiri dari tumbuhan terna dan rumput. Tanaman yang tumbuh di bioma
adang rumput tumbuh dengan bergantung pada kelembapan. Di padang rumput,
vegetasi yang paling banyak ditemukan adalah rerumputan. Di daerah padang
rumput yang basah, ukuran rumput yang hidup dapat mencapai tiga meter,
misalnya rumput Bluestem dan kacang Sorghastrum. Di daerah padang rumput
yang kering, ukuran rumput sangat pendek, misalnya rumput Grama biru dan
rumput kerbau. Ketinggian rerumputan dipengaruhi sepenuhnya oleh jumlah curah
hujan secara berbanding lurus.

C. Bioma Sabana

Bioma sabana merupakan padang rumput yang terletak di iklim tropis dan sub-
tropis. Selain itu, bioma sabana juga berbentuk hutan dengan beragam tanaman
semak, pohon tunggal atau pohon kanopi. Bioma sabana termasuk kawasan lahan
terbuka yang ditandai dengan iklim kering, semi kering atau semi-lembap. Pada
sabana yang memiliki curah hujan yang rendah, tanaman akan melakukan vegetasi
menjadi semak belukar. Sebaliknya, pada daerah dengan curah hujan yang tinggi,
vegetasi tanaman akan berubah menjadi hutan basah. Di sabana, vegetasi tanaman
yang sering ditemukan yaitu tumbuhan berkayu, tumbuhan herba, dan beragam
spesies legum. Tumbuhan berkayu yang umum ditemukan ialah akasia, sulur karet,
kacang polong, tahi ayam, dan kaktus centong. Sedangkan tumbuhan herba yang
sering ditemukan antara lain digitaria, rumput anjan, sangketan, rumput wortel, dan
bunga pensil.

D. Bioma Es Laut

4
Bioma es laut merupakan bioma yang terletak di dalam es laut atau di atas air laut beku
yang mengapung. Pembentukan bioma es laut merupakan hasil interaksi semua
organisme laut dari lautan kutub.

E. Bioma Hutan Tropis

Bioma hutan tropis adalah bioma yang selalu menerima guyuran hujan sepanjang
tahun dengan curah hujan yang tinggi. Hutan tropis terletak di wilayah tropis dalam
garis lintang 23,50LU hingga 23,50LS. Curah hujan pada hutan tropis dapat mencapai
2000 mm per tahun. Vegetasi tumbuhan di dalam hutan tropis lembab memiliki
daun yang lebar dan pohon tinggi yang rapat sehingga terdapat kanopi. Jarak
antarpohon sangat dekat dan pohon-pohon memiliki diameter yang lebar sehingga
sinar matahari tidak menembus sampai ke lantai hutan. Suasana hutan tropis cukup
gelap dan terasa lembab. Hutan tropis menjadi penghasil dari 40% oksigen yang ada
di bumi. Selain itu, hutan tropis merupakan penyimpan cadangan karbon dunia.

Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh di hutan tropis yang lembab. Pertumbuhan
tanaman didukung oleh sinar matahari yang cukup, air, dan curah hujan yang
cukup. Ketinggian pohon-pohon utama di hutan tropis mencapai ketinggian 20–40
meter. Daun pohon selalu hijau, lebar dan lebat.

Hutan tropis lembab menjadi habitat bagi sebagian besar flora dan fauna di dunia.
Keanekaragaman hayati dan keberagaman fauna di dalam hutan tropis sangat tinggi.
Jenis binatang yang umumnya hidup di hutan tropis yaitu mamalia, reptil, burung,
amfibi, dan serangga.

Di Bumi terdapat tiga zona utama dari hutan tropis yaitu zona Amerika Selatan,
zona Asia Tenggara, dan Zona Afrika. Zona Amerika Selatan terbentang dari
Veracruz, Karibia, bagian selatan sungai Orinoko dan Basin Amazon, Andes,
Ekuador, dan Peru. Zona Asia Tenggara meliputi Indochina, Myanmar, Papua
Nugini, barat daya India dan Queensland. Zona Afrika melingkupi Basin Zaire
sebagai pusatnya, sedangkan bagian terluarnya mencakup Dahomey hingga ke
Sierra Leone (batas selatan) dan Madagaskar (batas barat).

F. Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur memiliki tanaman dengan daun yang meranggas pada musim
dingin. Keberadaan bioma hutan gugur dapat ditemukan di kawasan Amerika
Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili. Bioma hutan gugur memiliki curah
hujan yang merata sepanjang tahun, terdapat empat pembagian musim, dan
keanekaragaman hayati yang rendah. Curah hujan pada bioma hutan gugur berkisar
antara 75–100 cm per tahun. Bioma hutan gugur mengalami musim panas, musim
dingin, musim gugur, dan musim semi. Pada musim panas, bioma hutan gugur
menerima energi radiasi matahari dan curah hujan yang tinggi serta tingkat
kelembapan yang tinggi. Kondisi ini mengakibatkan pohon-pohon tinggi tumbuh
dengan baik, tetapi daun pohon tidak tumbuh dengan lebat sehingga cahaya masih
dapat menembus ke lantai hutan.

5
Bioma hutan gugur sebagian besar dihuni oleh burung, serangga, bajing, dan rakun.
Radiasi sinar matahari mulai berkurang pada saat menjelang musim dingin sehingga
suhu lingkungan mulai menurun. Menjelang musim dingin, tumbuhan mulai
mengalami perubahan secara fisik. Daun tumbuhan mulai berubah menjadi merah
atau cokelat karena kesulitan mendapatkan air. Pada musim gugur, daun-daun
pepohonan mulai berguguran. Pada saat musim dingin, tumbuhan tidak dapat
melakukan kegiatan fotosintesis sehingga seluruh daunnya tidak dapat tumbuh.
Selain itu, hewan-hewan yang ada di dalam bioma hutan gugur juga melakukan
hibernasi pada musim dingin. Suhu lingkungan kembali meningkat pada musim
semi. Menjelang musim panas, peningkatan suhu kemudian mencairkan salju
tumbuhan mulai berdaun kembali.

Jenis pohon di hutan gugur berkisar antara sepuluh hingga dua puluh jenis. Jarak
antarpohon tidak terlalu rapat. Daun-daun pepohonan sebagian besar tumbuh lebar,
dan mengalami perubahan warna menjadi merah keemasan pada musim gugur.
Pada musim dingin, daun-daun pepohonan berguguran. Jenis pohon yang banyak
ditemukan dalam bioma hutan gugur ialah pohon oak, hikori, pohon mapel,
populus, dan sikamor. Pada hutan gugur, vegetasi tanaman dibedakan menjadi lima
zona. Zone pertama melingkupi kanopi hutan dengan pohon-pohon dengan tinggi
antara 60 meter sampai 100 meter. Zona pertama dihuni oleh oak, fagus, mapel,
kastanya, hikori, elm, pohon saru, pohon linden, dan karet manis. Zona kedua
dihuni oleh pepohonan yang berukuran kecil dan berusia muda. Tanaman pada
zona kedua lebih mampu beradaptasi terhadap kondisi teduh. Zona kedua terdiri
atas pohon-pohon dengan ukuran yang pendek. Zona ketiga merupakan zone
semak. Tanaman yang tumbuh meliputi atas bunga laurel, rhododendron, azalea,
dan Beri hakel. Zona keempat adalah zona tanaman herbal yang dihuni oleh bunga-
bunga liar, lumut dan pakis. Zone kelima disebut sebagai zona tanah yag terdiri atas
lumut kerak dan lumut.

G. Bioma Hutan Taiga

Bioma hutan taiga banyak ditemukan di daerah antara subtropika dengan daerah
kutub, terutama di Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada. Pada bioma
hutan taiga terdapat perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin yang
cukup tinggi. Suhu lingkungan sangat tinggi ketika musim panas suhu begitu tinggi
dan sangat rendah pada musim dingin. Tanaman mengalami pertumbuhan selama
musim panas yang berlangsung hingga 6 bulan. Tanaman yang sering dijumpai di
dalam bioma hutan taiga yaitu pohon berdaun jarum atau pohon konifer. Jenis
pohon konifer yang ditemukan terutama pinus merkusi. Bioma hutan taiga memiliki
keanekaragaman tumbuhan yang rendah sehingga termasuk ke dalam jenis hutan
homogen. Jenis vegetasinya dan jenis pohom hampir seragam. Sepanjang tahun,
tanaman tumbuh dengan subur dan berdaun meskipun musim dinginnya
memiberikan suhu lingkungan yang sangat rendah. Fauna yang terdapat di bioma
hutan taiga adalah beruang hitam, ajak, serigala. Pada musim dingin, bioma hutan
taiga memperoleh tambahan fauna berupa burung-burung yang bermigrasi ke
daerah tropis. Selain itu, terdapat tupai dan mamalia kecil yang melakukan hibernasi
pada saat musim dingin.

6
Bioma hutan taiga memiliki suhu lingkungan yang sangat berbeda pada musim yang
berbeda. Besarnya perbedaan nilai suhu membuat vegetasi tanaman sangat tidak
beragam dan hanya beberapa jenis tanaman yang dapat tumbuh. Pada bioma hutan
taiga jarng ditemukan semak dan tumbuhan basah. Sebagian besar bioma hutan
taiga dihuni oleh konifer. Jenis konifer yang ditemukan di dalam bioma hutan taiga
umumnya memiliki tajuk yang mengerucut. Pepohonan hanya memiliki sedikit
percabangan di bagian atas. Pada percabangan di bagian bawah, bentuknya melebar
ke arah sampan. Jenis-jenis tumbuhan konifer yang ditemukan pada bioma hutan
taiga yaitu cemara, aspen, alder, betula, dan juniper.

H. Bioma Hutan Tundra

Bioma tundra memiliki iklim kutub karena terletak di kawasan lingkungan Kutub
Utara. Ciri utama dari tundra adalah tundra adalah dataran yang tidak memiliki
pohon. Tanaman yang tumbuh dalam bioma tundra sebagian besar adalah lumut
dan lumut kerak. Tanaman lain yang ada di dalam bioma tundra memiliki jumlah
yang sangat sedikit yaitu rerumputan dan tanaman berbunga dengan ukuran yang
kecil. Bioma tundra merupakan wilayah yang memiliki musim dingin yang sangat
lama sehingga hanya mendapat sedikit energi radiasi matahari. Musim dingin dapat
berlangsung selama 9 bulan sehingga suasana di dalam bioma tundra selalu gelap.
Pertumbuhan tanaman terjadi di musim panas yang hanya berlangsung selama 3
bulan. Pada bioma tundra terdapat dua fauna khas yaitu muskox dan rusa kutub.

Bioma tundra dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tundra Arktik dan tundra
alpin. Tundra Arktik terletak di sekitar Kutub Utara dan merupakan bioma termuda
di dunia. Wilayah tundra Arktik meluas ke arah selatan hingga ke hutan konifer dari
taiga. Tundra alpin berada pada ketinggian yang relatif tinggi di atas pegunungan
yang dingin di seluruh dunia. Salah satu wilayah tundra alpin adalah di puncak
pegunungan Jayawijaya (Papua). Pada tundra alpi, pohon sangat sulit mengalami
pertumbuhan karena tanahnya tidak memiliki nutrisi yang cukup.

Ketinggian pertumbuhan tanaman di dalam bioma tundra hanya mencapai


ketinggian semak pada umumnya. Tumbuhan yang banyak terdapat di daerah ini
termasuk dalam jenis lumut, terutama spagnum dan lumut kerak. Warna bunga dari
tumbuhan yang tumbuh di daerah tundra biasanya sangat mencolok. Masa
pertumbuhan tanaman juga sangat pendek. Pada daerah-daerah tertentu di dalam
bioma tundra tumbuh beberapa jenis tanaman tertentu. Daerah yang berawa
sebagian besar ditumbuhi oleh rumput teki, rumput kapas, dan gundukan gambut.
Semak salik dan betula tumbuh pada daerah cekungan yang basah seperti di
Greenland. Daerah yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, tumbuhan
Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar. Sedangkan umut kerak
dan alga tumbuh pada lereng-lereng batu.

I. Bioma Hutan Bakau

Bioma hutan bakau banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai. Iklim
kawasannya terletak di daerah tropik dan subtropik. Jenis tumbuhan yang banyak
ditemukan pada bioma hutan bakau adalah bakau. Pada bioma hutan bakau juga

7
ditemukan api-api dan pidada merah. Bioma hutan bakau memiliki kadar garam di
dalam air dan tanah yang tinggi. Sebaliknya, kadar oksigen di dalam air dan tanah
yang rendah. Bioma hutan bakau sangat mudah terkena banjir saat air pasang. Saat
air surut, tanahnya menjadi becek dan berlumpur.

Lingkungan bioma hutan bakau dikelilingi oleh air yang banyak. Namun, tanaman
hutan bakau sulit menyerap air karena kondisi kadar garam yang tinggi. Kurangnya
air yang dapat diserap membuat tumbuhan hutan bakau mempunyai dedaunan
yang tebal dan kaku. Bentuk daun ini bertujuan untuk mencegah penguapan yang
terlalu besar melalui lapisan kutikula. Tanaman hutan bakau juga memiliki akar
napas untuk menyesuaikan diri dengan kadar oksigen rendah. Akar napas berfungsi
menyerap oksigen langsung dari udara.

J. Bioma Hutan Lumut

Bioma hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan. Hutan
lumut terbentuk di kawasan yang berada pada batas kondensasi uap air. Tumbuhan
yang banyak ditemukan pada bioma hutan lumut adalah lumut. Pertumbuhan
lumut terjadi di pemukaan tanah, bebatuan, dan batang-batang pohon berkayu.
Hutan lumut memiliki pohon-pohon yang tertutup oleh lumut. Bioma hutan lumut
memiliki kelebapan yang tinggi dan suhu yang rendah. Kondisi ini menyebabkan
embun selalu terbentuk dan hampir terjadi hujan sepanjang hari.

K. Bioma Hutan Musim

Bioma hutan musim terdiri dari pepohonan yang tahan dari kekeringan. Jenis
pepohonannya termasuk dalam tumbuhan tropofit yang mampu menyesuaikan diri
terhadap keadaan kering dan keadaan basah. Pada musim kering, bentuk daun pada
tanaman di dalam bioma hutan musim adalah meranggas. Sebaliknya, pada musim
hujan, tumbuhan bioma hutan musim memiliki daun yang lebat. Penamaan hutan
musim disesuaikan dengan nama jenis pohonnya, misalnya hutan jati dan hutan
angsana. Jenis hutan hutan musim banyak ditemukan di Indonesia, khususnya di
daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jenis fauna yang banyak ditemukan di dalam
hutan musim adalah harimau, rusa, dan babi hutan.

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Bioma merupakan suatu wilayah atau daerah yang memiliki karakteristik ekologi
yang serupa. Bioma terbentuk oleh interaksi antara organisme hidup dan lingkungan fisik
di suatu wilayah tertentu. Pemahaman tentang bioma sangat penting dalam menjaga

8
keberlanjutan lingkungan, merancang kebijakan yang berkelanjutan, serta dalam
pengembangan obat-obatan dan penemuan sumber daya alam baru.

Bioma memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi global. Mereka
menyediakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, mengatur siklus air dan
karbon dioksida, serta mempengaruhi pola cuaca dan iklim di suatu wilayah.

Jenis – Jenis Bioma diantaranya :

1. Bioma Gurun
2. Bioma Padang Rumput/Stepa
3. Bioma Sabana
4. Bioma Es Laut
5. Bioma Hutan Tropis
6. Bioma Hutan Gugur
7. Bioma Hutan Taiga
8. Bioma Hutan Tundra
9. Bioma Hutan Bakau
10. Bioma Hutan Lumut
11. Bioma Hutan Musim

2. SARAN

Dengan menggali lebih dalam tentang bioma, kita dapat lebih memahami
keanekaragaman hayati dan kompleksitas ekosistem yang ada di planet ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bumi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bioma - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bioma: Pengertian dan Peran dalam Studi Biologi - Artikel Pendidikan

10

Anda mungkin juga menyukai