Anda di halaman 1dari 10

Nama : Fauzan Muhadzib Khairulloh

NIM : 2208045

Kelas/Prodi : 3B/Pendidikan Geografi

Mata Kuliah : Biogeografi

UTS Biogeografi

Biogeografi

Biogeografi adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang
keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Pengetahuan mengenai distribusi flora
dan fauna bertujuan untuk mengungkap kehidupan organisme dan hal-hal yang
mempengaruhinya. Pola sebaran spesies dapat dijelaskan berdasarkan gabungan faktor-faktor
keturunan, seperti spesifikasi, kepunahan spesies, pergeseran benua, glasiasi, jalur sungai,
permukaan laut serta ketersidian sumber daya alam.

Jenis Biogeografi

Terbentuknya zona-zona tersebut dipengaruhi oleh ekologi, geologi, morfologi, tanah, air dan
manusia. Berikut adalah penjelasan masing-masing kawasan biogeografi, yaitu:

Wilayah Biogeografi Indonesia

Secara geografis, wilayah Indonesia berada pada posisi yang unik. Hal ini
menyebabkan kawasannya memiliki pola biogeografis atau sebaran flora dan fauna yang unik
pula. Indonesia terbagi menjadi dua zona biogeografis, yaitu Indo-Malaya serta Australasia,
bahkan berada ditengah-tengah keduanya.

Lokasi yang strategis ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan
kekayaan keanekaragaman hayati terbesar dunia termasuk jenis-jenis endemik. Zona sebaran
di Indonesia terbagi menjadi 3 pola, yaitu asiatis, peralihan dan australis. Terbentuknya zona
ini dipengaruhi leh bentuk fisik kepulauan Indonesia serta pola migrasi flora dan fauna.

Faktor Persebaran
Poal sebaran organisme dari satu tempat ke tempat lainnya menghadapi penghalang yang
terbentuk secara alami. Penghalang tersebut penjadi pengendali distribusi makhluk hidup yang
dapat dikelompokkan menjad faktor fisik dan non fisik berikut ini:

1. Faktor Fisik

a. Iklim

• Curah Hujan

Wilayah yang memiliki curah hujan sepanjang tahun umumnya mempunyai vegetasi hujan.
Berkurangnya jumlah curah hujan akan berpengaruh terhadap bentuk hutan yang berubah
menjadi semak belukar atau padang rumput. Sedangkan di daerah gurun yang bercurah hujan
sangat rendah, maka vegetasi yang ada akan bergantung pada musim-musim ketika terdapat
kenaikan curah hujan.

Jenis tanaman dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan kebutuhan airnya, yaitu
Hygrophytes, yaitu tanaman yang hidup pada kondisi air banyak (contohnya bakau);
Mesophytes, yaitu tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah sedang; Xerophytes, yaitu
tanaman yang hidupnya dengan menyesuaikan kadar air yang ada. Tanaman jenis ini mampu
beradaptasi dan biasanya memiliki daun berlapis lilin untuk mengurangi penguapan, kulit
pohon tebal dan sistem akar yang dalam (contohnya kaktus)

• Suhu

Suhu adalah besaran derajat panas dingin suatu benda atau lingkungan. Keadaan temperatur
lingkungan dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Semakin tinggi suhu maka variasi jenis
tanaman akan semakin banyak. Namun sebaliknya, suatu wilayah yang terkena sedikit sinar
matahari akan memiliki sedikit vegetasi tumbuhan.

• Kelembaban Udara

Sebaran flora juga dipengaruhi oleh kadar uap air di udara. Semakin lembab suatu wilayah
maka flora yang ada akan semakin beragam. Lingkungan dengan udara yang kering akan
memiliki sedikit variasi jenis. Bahkan terdapat beberapa jenis tumbuhan yang hanya dapat
hidup di wilayah dengan kelembaban yang tinggi.

• Angin
Proses penguapan dan transiprasi tanaman juga dipengaruhi oleh faktor angin. Contohnya
adalah angin bahorok yang dapat mengeringkan perkebunan tembakau di Delli, serta jenis
angin lainnya seperti angin dingin dan angin laut. Arah tiupan angin juga berpengaruh terhadap
perkembangbikan hewan karena risiko bahaya yang ditimbulkan, termasuk bagi manusia.

• Sinar Matahari

Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menghasilkan makanan dan energi. Kurangnya
asupan sinar matahari akan menjadikan tumbuhan sulit berkembang. Sinar matahari yang
menyinari permukaan bumi juga berpengaruh terhadap perkembangbiakan hewan. Sinar
matahari yang terlalu terang mengakibatkan proses persalinan hewan semakin sulit.

b. Tanah

Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang terdiri dari bahan mineral dan organik. Tanah
juga menjadi tempat hidup hewan maupun tumbuhan, serta manusia. Tumbuhan dapat
berkembang dengan baik pada lahan yang memiliki kandungan hara tertentu, jenis tanah dan
tingkat kesuburan. Wilayah dengan tanah yang subur menjadi habitat banyak hewan dan
tumbuhan.

c. Relief atau Ketinggian

Tinggir rendah permukaan bumi berpengaruh terhadap kandungan udara dan intensitas sinar
matahari. Kawasan dataran rendag umumnya ditumbuhi tanaman berdaun lebat, sedangkan
wilayah yang semakin tinggi jarang ditumbuhi tanaman. Hal tersebut juga berbanding lurus
dengan populasi hewan yang ada.

2. Faktor Non Fisik

• Tumbuhan, contohnya adalah perlindungan yang diberikan pohon-pohon besar


terhadap pohon dibawahnya yang lebih kecil.

• Binatang, contohny adalah symbiosis mutualisme antara serangga dengan bunga


sehingga membantu penyerbukan.

• Manusia, contohnya adalah kemampuan manusia untuk mengubah suatu ekosistem


dengan penebangan, pengairan, pemupukan dan penanaman, seperti alih fungis lahan
hutan untuk pertanian, perkebunan, maupun pemukiman.
• Jaring-jaring Makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berkaitan
sehingga membentuk jarin-jaring bila digambarkan. Jaring-jaring makanan terbentuk
akibat satu makhluk hidup memangsa satu jenis makhluk hidup lainnya. Adanya jaring-
jaring makan berpengaruh terhadap sebaran biogeografi hewan dan tumbuhan.

• Kemampuan Adaptasi adalah cara bagaimana organisme menyesuaikan diri dengan


lingkungannya agar dapat bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi akan
terjamin keberlangsungan hidup dan populasinya.

Jenis Adaptasi

Keberhasilan biogeografi makhluk hidup pada kawasan tertentu dipengaruhi oleh


kemampuan adaptasi, yaitu:

• Adaptasi Morfologi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan oragan


tubuh sesuai dengan kebutuhannya, misalnya gigi singa dan harimau yang bentuknya
runcing untuk mencabik daging mangsanya.

• Adaptasi Fisiologi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya sehingga alat-alat tubuhnya mengalami perubahan untuk bertahan
hidup. Contohnya adalah onta yang berevolusi memiliki kantung air di punuknya
sebagai cadangan air di habitat padang pasir.

• Adaptasi Perilaku adalah kemampuan makhluk hidup berkaitan dengan tingkah laku
terhadap lingkungannya, misalnya kemampuan bungkon untuk merubah warna sesuai
lingkungannya agar terhindar dari pemangsa.

Siklus Biogeokomia

Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik adalah
siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke komponen
biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsurunsur tersebut tidak hanya melalui
organisme, tetapi juga melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga
disebut sebagai siklus biogeokimia. Biogeokimia adalah jalan-jalan yang bentuknya melingkar
dari unsur-unsur kimia yang melewati unsure-unsur organisme dan lingkungannya.

Bio merujuk kepada organisme hidup, geo kepada bebatuan, tanah udara dan air dari
bumi, sedangkan kimia adalah komposisi kimia dari bumi dan pertukaran unsure-unsur
diantara bhan-bahan dari kerak bumi. Fungsi Siklus Biogeokimia adalah sebagai siklus materi
yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di
bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi
dapat terjaga.

Ekosistem Tumbuhan

Ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai suatu
susunan tunggal yang utuh dan menyeluruh yang terjadi di antara unsur-unsur lingkungan yang
saling mempengaruhi.Ada banyak jenis ekosistem di planet ini, mulai dari ekosistem darat
hingga ekosistem laut. Semua sistem biologis ini penting bagi makhluk hidup di dalamnya.

Komponen Ekosistem

Ekosistem atau sistem ekologi mengandung dua komponen. Ekosistem yang dirangsang oleh
unsur biotik dan abiotik.

Komponen biologis adalah komponen yang berhubungan dengan variabel penyusun suatu
organisme. Contoh komponen biologis adalah manusia, tumbuhan, hewan, bakteri dan jamur.

Sedangkan komponen abiotik adalah variabel penyusun ekosistem abiotik atau abiotik. Contoh
komponen abiotik adalah unsur-unsur seperti air, tanah, udara, suhu, cahaya dan sinar matahari.

Namun, kedua komponen ini memainkan peran yang cukup mendasar dalam membentuk
ekosistem yang kuat dan fungsional. Singkatnya, kedua komponen ini tidak dapat dipisahkan
dalam ekosistem yang lengkap.

Jenis Ekosistem

Menurut buku Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologi ada dua jenis ekosistem yang
dibedakan berdasarkan lingkungannya:

Ekosistem darat, yaitu ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Hal ini tercermin
dalam contoh ekosistem darat seperti hutan hujan, padang rumput dan hutan basah.

Ekosistem perairan, yaitu ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa perairan. Ekosistem ini
terbagi menjadi dua kategori yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem laut. Ekosistem air tawar
dicirikan oleh fluktuasi suhu yang tidak mencolok, insiden cahaya yang rendah, dan efek iklim
dan cuaca yang tinggi.

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran flora dan fauna yang ada di negara Indonesia sangat beragam. Jenis flora dan fauna
yang tersebar dapat ditemukan di hutan hujan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, hutan
bakau, dan sabana tropis yang tersebar di penjuru Nusantara. Advertisement: 0:12 Close Player
Indonesia beriklim tropis dan banyak mendapatkan curah hujan sehingga memiliki banyak
hutan hujan tropis. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna di Indonesia memiliki kelompok
tersendiri.

Wilayah yang luas membuat pengelompokan flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi
empat kelompok besar. Indonesia terletak diantara dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu
kawasan Oriental di bagian utara dan kawasan Australia di bagian selatan. Dengan kondisi
seperti ini, Indonesia memiliki sebagian kekayaan jenis hayati Asia dan Australia. Jenis fauna
di Indonesia sangat banyak dan kehidupannya dipengaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan
dan iklim daerahnya. Indonesia terletak di daerah tropis yang merupakan salah satu sasaran
migrasi satwa dari belahan bumi utara dan selatan.

Flora dan Fauna Asiatis

Flora dan Fauna Asiatis meliputi wilayah Indonesia bagian barat, yakni Jawa, Sumatera,
Kalimantan dan Bali. Flora dan Fauna di wilayah ini memiliki karakteristik tersendiri. Kondisi
geografis tersebut menyebabkan hean dan tumbuhan di wilayah ini menyerupai flora dan fauna
di benua Asia. Ciri-ciri: Terdapat hewan mamalia dengan ukuran yang besar. Contoh: gajah,
harimau, dan badak. Terdapat berbagai jenis kera. Terdapat berbagai jenis reptil. Terdapat
berbagai jenis ikan air tawar. Spesies burung lebih banyak jenis burung yang berkicau. Burung
dengan warna mencolok jarang terlihat. Tidak ditemukan hewan yang memiliki kantung. Flora
Asiatis adalah flora hutan tropis. Jenis tumbuhan pada daerah Asiatis, meliputi: keruing,
meranti, mahoni, dan kamper. Vegetasi pada zona Asiatis didominasi tanaman yang daunnya
lebat.

Flora dan Fauna Peralihan


Zona peralihan biasa juga disebut dengan zona tengah. Wilayahnya meliputi Indonesia bagian
tengah, yakni Sulawesi dan kepulauan Nusa Tenggara.Nama peralihan di wilayah ini
disebabkan tumbuhan dan hewannya merupakan peralihan antara flora dan faunia Asiatis
dengan flora dan fauna Australis. Sehingga membuat flora dan fauna di Indonesia tengah ini
memiliki ciri campuran. Karakteristik serta ciri campuran akibat berada di wilayah peralihan,
sehingga terdapat banyak hewan endemik yang hanya bisa ditemukan di Indonesia saja.

Flora dan Fauna Australis

Zona Australis meliputi wilayah Indonesia bagian timur. Seperti Kepulauan Maluku dan
Papua. Flora dan fauna pada wilayah-wilayah ini memiliki ciri-ciri serta karakteristik yang
mirip dengan yang ada di benua Australia. Hal itu lantaran letak geografisnya yang berdekatan
dengan benua Australia. Ciri-ciri: Terdapat hewan yang memiliki kantung. Terdapat hewan
mamalia, tetapi ukurannya cenderung kecil. Spesies ikan air tawar lebih sedikit. Spesies
burung memiliki bulu yang indah, serta warna mencolok. Flora Australis memiliki daun paralel
yang bentuknya memanjang.

Manfaat Flora dan Fauna

1. Sumber Pangan

Manfaat yang pertama dari adanya flora dan fauna adalah sebagai sumber pangan. Bahkan
berbagai macam kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia terdapat pada flora dan
fauna. Contohnya seperti beras, gandum, singkong, ikan, unggas, dan berabgai macama flora
dan faunan yang lainnya. Namun, dalam memenuhi kebutuhan pangannya, manusia juga harus
sesuai dengan kebutuhannya saja. Jangan sampai akibat keserakahan manusia, menjadikan
jumlah persediaan flora dan faunan menjadi lebih sedikit.

2. Peternakan

Peternakan merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh manusia dengan maksud untuk
mengembang biakan hewan yang dapat dikonsumsi. Selain sebagai sumber pangan, hewan
ternak juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam aktivitas yang lainnya, sepereti
diperjualbelikan sehingga meningkatkan ekonomi

3. Perikanan/Tambak
Perikanan atau tambak merupakan sebuah usaha yang di fokuskan pada pengembangbiakan
biota air (baik air laut, tawar, atau payau). Apalagi wilayah Indonesia yang 2/3 bagiannya
berupa peraian, sektor perikanan bisa menjadi salah satu komoditas andalan dari negara kita.

4. Sumber Pendapatan Devisa

Devisa adalah valuta asing yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dengan luar negeri
yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional. Jadi, flora dan fauna di Indonesia yang
memiliki nilai jual di pasar Internasional di budidayakan yang nantinya bisa dijual ke negara
lain. Hasil keuntungan tersebut bisa menjadi devisa bagi negara kita.

5. Sumber Energi

Flora dan fauna bisa dimanfaatkan sebgai sumber energi, contohnya seperti pemanfaatan
kotoran ternak sebagai sumber energi bio gas dan bahan bakar alternatif.

6. Tradisi/Budaya

Indonesia merupakann negara yang memiliki banyak sekali keragaman tradisi dan budaya. Nah
salah satunya adalah musik angkung yang bahannya terbuat dari bambu asli dalam negeri.
Selain musik angklung, ada juga karapan sapi di Madura.

7. Hiasan

Keberadaan flora dan fauna juga bisa dimanfaatkan sebagai hiasan, baik untuk aksesoris
rumah, atau di pakai di tubuh, misalnya seperti mutiara.

Manfaat Flora dan Fauna di Berbagai Bidang

1. Bidang Pertanian dan Perikanan

Pertanian dan perikanan merupakan hasil dari pemanfaatan keanekaragaman flora dan fauna
dapat menopang perekonomian negara. Tanaman hasil pertanian mempunyai nilai penting bagi
negara, baik dalam skala nasional maupun global. Lebih dari 600 jenis tumbuhan dan hewan
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan harian, seperti sandang, pangan,
obat, papan, dan sebagainya. Selain itu, ada 700 jenis ikan laut dan ikan air tawar yang menjadi
sumber protein bagi masyarakat Indonesia.

2. Bidang Kesehatan

Pada bidang kesehatan, keanekaragaman flora dan fauna mempunyai manfaat yang besar,
Adjarian. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan
dan hewan dari alam sebagai bahan obat-obatan tradisional. Bahkan, kulit ari beras yang kaya
Vitamin B1 misalnya, dapat digunakan sebagai antiberi-beri.

3. Bidang Sosial dan Ekologis

Keanekaragaman flora dan fauna memiliki beberapa manfaat dalam bidang sosial dan ekologis.
Dalam bidang sosial, keanekaragaman flora dan fauna mempunyai fungsi sebagai penyedia
lapangan pekerjaan, membentuk budaya setempat, dan membentuk jati diri masyarakat.
Adanya keanekaragaman tersebut mengakibatkan masyarakat bisa meningkatkan kemampuan
adaptasi dan memperkaya aspirasi dalam menghadapi peningkatan kebutuhan hidup dan
perubahan lingkungan.Sementara dalam bidang ekologis, keanekaragaman flora dan fauna
berfungsi untuk ketersediaan oksigen yang dihasilkan tumbuhan. Tumbuhan juga mempunyai
kemampuan dalam menyaring polutan udara sehingga bisa dihasilkan udara yang berkualitas
untuk pernapasan makhluk hidup.

Usaha Pelestarian Sumber Daya Hayati

Sumber daya alam yang dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang memiliki
persediaan yang dapat dikembalikan ke alam dan memerlukan waktu yang singkat untuk
memperbaruinya. Sedangkan sumber daya alam tidak dapat diperbarui adalah sumber daya
alam yang enggak dapat dipulihkan karena pembentukannya sangat lama dan melebihi umur
manusia.

1. Menjaga kesuburan tanah supaya tumbuhan dapat tumbuh dengan baik dan subur.

2. Melestarikan hewan langka dengan melakukan konservasi hewan.

3. Mengembangbiakkan hewan ternak.

4. Tidak menangkap ikan dengan puket harimau atau bahan peledak.

5. Memanfaatkan hewan ternak sebaik mungkin.

6. Enggak menebang hutan sembarangan dan menerapkan sistem tebang pilih.

7. Melakukan penanaman kembali hutan yang gundul atau reboisasi.

8. Tidak mencemari sumber mata air dengan sampah.

9. Menghemat sumber daya supaya enggak cepat habis.


10. Menggunakan sumber daya alternatif yang dapat diperbarui.

11. Menggunakan barang yang dapat dipakai berulang atau daur ulang.

12. Mengurangi penggunaan solar dan menggantinya dengan pemakaian sumber daya alam
yang dapat diperbarui.

Anda mungkin juga menyukai