Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BIOGEOGRAFI FINAL

1. Menjelaskan tentang persebaran tumbuhan dan hewan dalam suatu ekosistem


2. Uraikan tentang zona ekoton
3. Mendeskripsikan dominansi, frekuensi, dan kerapatn dalam suatu vegetasi!
4. Jelaskan metode yang digunakan untuk mengetahui struktur dan komposisi suatu
vegetasi dalam ekosistem.

Jawab:

1. Persebaran tumbuhan dan hewan dalam suatu ekosostem dipengaruhi oleh faktor-
faktor lingkungan seperti iklim, tanah, topografi dan interaksi antarorganisme.
Beberapa spesies dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi, sementara yang lain
memliliki preferensi tertentu.Tumbuhan cenderung tumbuh sesuai dengan kondisi
iklim dan tanah yang mendukung pertumbuhan optimal. Misalnya, tumbuhan tropis
umumnya ditemukan di derah dengan suhu hangat dan curah hujan tinggi. Faktor
tanah seperti keasaman dan kandungan nutrisi juga mempengaruhi persebaran
tumbuhan.Hewan juga terdistribusi berdasarkan faktor-faktor tersebut. Beberapa
hewan memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup di lingkungan tertentu.
Misalnya , hewan berkaki panjang dapat lebih mudah bergerak di habitat berbukit,
sementara hewan berbulu tebal dapat hidup di lingkungan yang dingin.Interaksi
antarorganisme, seperti hubungan predator mangsa atau persaingan untuk sumber
daya, juga memainkan peran penting dalam menentukan persebaran populasi.
Keseluruhan, persebaran tumbuhan dan hewan dalam ekosistem menciptakan
keseimbangan yang kompleks yang terus berubah seiring waktu.

2. Ekoton adalah zona alam yang berada di antara ekosistem dengan karakteristik yang
berbeda, Misalnya, kita dapat menemukan zona transisi antara hutan dan dataran.
Hutan tidak berakhir pada satu titik atau, tetapi ia mengurangi kepadatannya sedikit
demi sedikit. Batas ekologi yang ada di antara ekosistem bisa mencapai beberapa
ratus meter atau bahkan kilometer. Sistemnya antara lain:

 Bioma. Bioma adalah wilayah geografis yang ditentukan oleh serangkaian faktor
iklim dan geologi yang menentukan vegetasi dan fauna yang kita temukan di
dalamnya.
 Bentang alam.Ketika kita menganalisis lanskap, kita dapat melihat bahwa akhir dari
suatu jenis ekosistem tidak sepenuhnya ditentukan, tetapi sebagai ruang alami, ia
memiliki tahapan transisi antara satu area berakhir dan berikutnya dimulai.
 Ekosistem.Ekosistem adalah suatu area di mana banyak spesies hidup berdampingan
yang berinteraksi satu sama lain dan dengan elemen abiotik.
 Komunitas atau populasi. Dalam hal ini, kita berbicara tentang populasi tumbuhan
dan spesies pohon. Mereka adalah spesies yang paling mewakili zona transisi antara
sistem yang berbeda.
Kami akan memberikan beberapa contoh ekoton dan karakteristiknya:

Tundra dan taiga dengan hutan boreal

Jika kita pergi ke Amerika dan Eropa kita bisa melihat bahwa ada perbatasan antara tundra
dan hutan boreal. Ini adalah contoh ekoton antara dua bioma berbeda yang dicirikan dengan
memiliki iklim yang berbeda di antara masing-masing bioma. Di tundra kami menemukan
daerah kutub dengan suhu rata-rata tidak melebihi sepuluh derajat. Curah hujan biasanya
250mm per tahun. Salah satu ciri yang menonjol di kawasan ini adalah permafrost. Ini
adalah tanah yang tetap membeku sepanjang tahun.

Di sisi lain, kami memiliki hutan boreal yang terletak di selatan tundra. Dalam ekosistem ini,
suhu rata-rata berkisar dari 30 derajat di bawah nol hingga 19 derajat. Curah hujannya
rata-rata antara 400 dan 450mm per tahun. Oleh karena itu, ekoton yang terbentuk di antara
kedua bioma tersebut tidak terlalu luas. Namun, di Eropa kita bisa menemukan ecotone yang
panjangnya mencapai 200 kilometer. Ini ditandai dengan lanskap yang terfragmentasi di
mana ada area yang ditutupi oleh hutan lebat dan lainnya di mana lumut dan heather
mendominasi.

Lahan Basah

Ini adalah jenis ekoton lain yang melayang di antara ekosistem darat dan perairan. Zona
transisi ini memainkan peran mendasar dalam penyehatan lingkungan, oleh karena itu
pelestariannya sangat penting. Zona ini membantu meningkatkan kualitas air dengan
menangkap sedimen, menyerap nutrisi, dan melepaskan bahan kimia. Ecotones ini dapat
berupa:

 Oasis di gurun pasir.


 Hutan-sabana-gurun.
 Areal hutan-páramo-vegetasi dengan ketinggian rendah.
 Litoral

3.1. Dominasi : Mengacu pada kekuatan atau pengaruh yang dimiliki oleh suatu spesies
tumbuhan dalam suatu komunitas vegetasi. Tumbuhan dominan cenderung memiliki
kehadiran yang signifikan dan memainkan peran penting dalam membentuk ekosistem
tertentu.
3.2 Frekuensi: menunjukkan sejauh mana suatu spesies tumbuhan hadir dalam unit sampel
tertentu atau area. Frekuensi mencerminkan distribusi relatif suatu spesies di seluruh lokasi
dan memberikan gambaran tentang seberapa umum atau jarang spesies tersebut ditemukan.
3.3 Kerapatan: Menggambarkan jumlah individu suatu spesies per unit luas. Kerapatan
tumbuhan dapat memberikan informasi tentang kepadatan populasi dan intensitas persaingan
antarindiovidu dalam suatu komunitas.
4. Metode Analisis vegetasi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar sebaran berbagai spesies dalam suatu area melaui pengamatan langsung. Dilakukan
dengan membuat plot dan mengamati morfologi serta identifikasi vegetasi yang ada.
Kehadiran vegetasi pada suatu landscape akan memberikan dampak positif bagi
keseimbangan ekosistem dalam skala yang lebih luas. Secara umum peranan vegetasi dalam
suatu ekosistem terkait dengan pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan oksigen dalam
udara, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah, pengaturan tata air tanah dan lainlain.
Meskipun secara umum kehadiran vegetasi pada suatu area memberikan dampak positif,
tetapi pengaruhnya bervariasi tergantung pada struktur dan komposisi vegetasi yang tumbuh
pada daerah itu. Sebagai contoh vegetasi secara umum akan mengurangi laju erosi tanah,
tetapi besarnya tergantung struktur dan komposisi tumbuhan yang menyusun formasi vegetasi
daerah tersebut. Macam-macam metode Analisis Vegetasi antara lain:
* Metode destruktif: metode yang biasanya dilakukan untuk memahami jumlah materi
organik yang dapat dihasilkan oleh suatu komunitas tumbuhan.
* Metode nondekstruktif: metode ini dilakukan dengan dua cara pendekatan, yaitu
berdasarkan penelaahan organisme hidup atau tumbuhan tidak berdasarkan pada
taksonominya, sehingga dikenal dengan pendekatan non floristika.
* Metode non-floristika: metode ini klasifikasi bentuk vegetasi , biasanya dipergunakan
dalam pembuatan peta vegetasi dengan skala kecil sampai sedang, dengan tujuan untuk
menggambarkan penyebaran vegetasi berdasarkan penutupannya dan juga masukan bagi
disiplin ilmu yang lainnya.
* Metode floristic: metode ini berdasarkan pada penelaahan organisme tumbuhan secara
taksonomi.Metode ini dapat menentukan kekayaan floristika atau keaneragaman dari
berbagai bentuk vegetasi.

Anda mungkin juga menyukai