Anda di halaman 1dari 7

Bab 1.

Kerangka Teoritis
Pengertian Biosfer
 Pengertian biosfer secara etimologis atau arti kata adalah Bio artinya
hidup dan Sphera artinya lapisan, yang bila digabungkan dapat diartikan
sebagai lapisan yang ditempati oleh makhluk hidup, yaitu hewan,
tumbuhan dan manusia.
 Pengertian biosfer dalam arti luas memiliki makna makhluk hidup
serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehiupan.
 Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem
ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan
antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan),
hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.

 Secara umum, Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian luar muka
bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan
kehidupan serta proses biotic berlangsung.
 Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi,
meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari
komponen biotic yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang
merupakan bagian dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer).

 Jadi, biosfer merupakan ruang hidup bagi tumbuhan,hewan,dan


manusia.
Keanekaragaman flora dan fauna suatu wilayah tertentu selalu tidak terlepas
dari dukungan kondisi lingkungan wilayahnya. Kehidupan akan berkembang
dengan baik apabila syarat-syarat tertentu terpenuhi. Baik faktor fisik maupun
biotik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran
flora dan fauna:
 Iklim (klimatik)
Unsur-unsur klimatik atau iklim antara lain:
^ Kelembapan udara
^ Suhu
^ Curah hujan
^ Angin
 Keadaan Tanah (edafik)
Keadaan tanah dimuka bumi ini sangatlah beragam. Hal itulah yang menyebabkan
adanya persebaran flora dan fauna menyesuaikan dengan keadaan tanah. Tidak
semua hewan dan tumbuhan dapat hidup di tempat yang keadaan tanah yang sama.
Keadaan tanah tersebut meliputi:
1. Humus tanah
Yaitu banyak sedikitnya kandungan humus pada tanah. Semakin banyak humus
yang terkandung dalam tanah,maka akan semakin subur pula tanah tersebut. Dan
juga sebaliknya.
2. Ukuran butir tanah (tekstur)
Yaitu besar kecilnya butiran-butiran tanah.
3. Tingkat kegemburan
Yaitu ditandai dengan kandungan air dalam suatu lapisan tanah.
4. Mineral Hara (mineral organik)
Yaitu kandungan zat hara dalam tanah.
5. Air tanah
Yaitu banyak sedikitnya cadangan air yang ada dalam suatu lapisan tanah.
6. Kandungan udara
 Ketinggian tempat
Ahli klimatologi dari Jerman yang bernama Junghuhn membagi habitat beberapa
tanaman di Indonesia berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan
iklim sebagai berikut:

Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).


Suhu wilayah ini antara 23,3 °C – 22 °C, Tanaman yang cocok ditanam di wilayah
ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.

Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)


Suhu wilayah ini antara 22 °C – 17,1 °C. Tanaman yang cocok ditanam pada
wilayah ini adalah kapas, kopi, cokelat, kina, teh, dan macam-macam sayuran,
seperti kentang, tomat, dan kol.
Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 17,1 °C – 11,1 °C. Tanaman yang cocok ditanam pada
wilayah ini antara lain sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.

Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)


Wilayah ini dijumpai tanaman yang berjenis pendek. Contohnya, edelweis.

 Tindakan Manusia
Tindakan manusia yang dimaksutkan adalah mengubah beentang alam yang suudah
ada. Misalnya tanah tandus mejadi daerah hutan, hutan menjadi daerah pertanian,
dan dengan kemajuan teknologi modern manusia mampu melestarikan kehidupan
flora dan fauna.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan


tumbuhan pada suatu daerah
(http://geohedwig.blogspot.com/2009/07/makalah-geografi.html)
1) Faktor Abiotik
Abiotik : faktor dari lingkungan sekitar/faktor alami. Bukan makhluk hidup, seperti
hewan, tanaman, dan manusia. Yang termsuk faktor abiotik diantaranya :
a. Iklim (klimatik)
Suhu dan kelembapan udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora
dan fauna, sedangkan sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk
fotosintesis dan metabolisme tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat
berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian
sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang
berbeda menyebabkan flora dan faunaberbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya
akan keanekaragamanflora dan fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan
sinar matahari dan hujan, keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Daerah
gurun beriklim kering dan panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah
ini sangat minim jenis flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah
gurun mempunyai daya adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.

b. Air
Air memiliki peran penting, karena air membantu melarutkan dan mengangkut
mineral-mineral dalam tanah sehingg mudah diserap oleh tumbuhan. Kehidupan
tumbuhan sangat erat kaitannya dengan daur hidrologi.

c. Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang banyak mengandung unsur-unsur
kimia yang diperlukan bagi kehidupan tumbuhan. Komposisi tanah pada umumnya
terdiri atas: bahan mineral organik (70% - 90%), bahan organik (1% - 15%), dan
udara serta air (0% - 9%).
Sifat-sifat tanah yang penting,yaitu :
 Struktur tanah
 Tekstur tanah
 Kadar udara dan air
 Suhu tanah
 Kadar kimiawi

d. Relief dan Topografi


Berkaitan dengan kemiringann (lereng) dan ketinggian suatu tempat dari
permukaan laut
Lereng yang menghadap sinar matahari memiliki tumbuhan yang lebih rapat dan
lebih bervariasi jika dibandingkan dengan lereng yang membelakanginya.
Topografi juga berpengaruh terhdap persebaran suhu secara vertikal.

2) Faktor Biotik
Biotik : merupakan uunsur-unsur di alam yang berupa makhluk hidup dengan segala
bentuk dan jenisnya. Faktor ini meliputi tumbuhan, hewan, dn manusia.

 Tumbuhan
Tumbuhan dalam hal ini bisa menjadi penyebab flora lain atau fauna mengalami
perpindahan dan penyesuaian. Namun tumbuhan sendiri juga merupakan mereka
yang termasuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yang dibahas
persebarannya.
Misalnya saja bila hutan rusak, tumbuhan di hutan banyak yang kekeringan,
pastinya hewan-hewan di hutanpun juga akan menjadi tidak terpelihara, mereka
susah untuk hidup, tidak bisa memanuhi kebutuhan hidupnya. Habitat mereka
terganggu bahkan samapi menyebabkan kematian.
Tumbuhan pun akan tetap beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Misalnya saja
tumbuhan hidrofit yang butuh sangat banyak air akan lebih memilih tinggal di
tempat berair dibanding dengan tempat yang kering. Nmaun berbeda dengan
tumbuhan xerofit yang lebih memilih berada di tempat kering dan gersang, atupun
yang terjadi pada tumbuhan higrofit yang meilih habitat di tempat-tempat lembab.
Jadi tumbuhan tidak hanya sarana biotic ynag dapat menyebabkan terjadinya
persebaran flora dan fauna, khususnya fauna, namun dirinya sendiri juga yang
mengalami persebaran dan melakukan adaptasi.

 Hewan
Hewan yang satu dan yang lain dalam kehidupannya pada kenyataannya saling
mempengaruhi satu sama lain. Misalnya menipisnya jumlah karnivora yang
menyebabkan jumlah para hewan herbivore meningkat, dan menguasai wilayah,
sehingga para hewan karnivora berpindah tempat.

Ada pula kegiatan hewan seperti kupu-kupu atau lebah yang berpenharuh pada
penyerbukan tanaman. Semuanya dapat terjadi di dunia flora dan fauna.

Terdapat pula seleksi alam yang membuat hewan yang lemah harus berpindah dari
satu tempat ke tempat lain untuk menyingkir. Supaya mereka tetap dapat hidup.
 Aktivitas Manusia
Manusia memegang kendali besar dalam kehidupan, termasuk kehidupan flora
dan fauna. Keberadaan manusia beserta aktivitasnya dapat berpengaruh pada
kehidupan flora dan fauna. Ada yang positif dan ada pula yang negatif.
Beberapa memang merusak, contoh konkretnya menebang hutan secara illegal dan
terus-menerus.

Bab 2. Penutup
 Kesimpulan
Biosfer merupakan bagian luar muka bumi yang mencakup udara,
daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan serta proses biotic
berlangsung. Atau dapat disebut juga sebagai ruang hidup bagi makhluk
hidup.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
adalah iklim (klimatik), keadaan tanah (edafik), refief, ketinggian tempat, dan
tindakan manusia. Selain itu, pertumbuhan fauna pada suatu daerah juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik yaitu iklim, air, tanah, relief dan topografi. Dan faktor abiotik yaitu
tumbuhan, hewan dan aktivitas manusia.

 Saran
Manusia sebagai makhluk yang paling berpengaruh bagi
perkembangan serta kelestarian flora dan fauna, seharusnya dapat
bertindak lebih bijak dalam melakukan aktivitas yang berpengaruh bagii
alam. Hal tersebut ditujukan agar keseimbangan flora dan fauna di dunia ini
dapat stabil dan tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai