Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUGAS MATERI PEMBAGIAN WILAYAH HEWAN DAN TUMBUHAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biogeografi yang diampu oleh :
Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd.

Disusun oleh:

Charly Brinto 1903776 Pend. Geografi B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
Pembagian Wilayah Hewan dan Tumbuhan

Soal:
Jawablah soal/pertanyaan berikut!
1. Mengapa terdapat perwilayahan tumbuhan ada di dunia?
2. Mengapa terdapat perwilayahan hewan ada di dunia?
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan wilayah tumbuhan dan hewan?
4. Bagaimana peran manusia dalam memenuhi kebutuhan pangan dari hewan dan tumbuhan?
5. Upaya konservasi apa saja agar tumbuhan dan hewan selain digunakan sebagai sumber
makanan bagi manusia, juga berperan sebagai bagian dari ekosistem planet bumi?
 
Jawaban:
1. Karena pembagian wilayah tumbuhan dipengaruhi oleh perbedaan pemanasan permukaan
Bumi oleh Matahari,yang dihasilkan dari:
a. Bentuk Bumi
b. Sumbu miring dan rotasi Bumi (musiman)
c. Distribusi air dan tanah
d. Perbedaan dalam sifat fisik mereka.

2. Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran hewan makhluk hidup dibumi
sehingga muncul perwilayahan hewan yang sangat luas ini antara lain :

a. Faktor Lingkungan

Salah satu faktor yang sangat menentukan adanya perbedaan jenis-jenis makhluk hidup
yang tinggal disuatu tempat di permukaan bumi ini adalah lingkungan dimana makhluk hidup
itu hidup.

Lingkungan hidup ini termasuk lingkungan abiotik, misalnya, tanah, air dan iklim di
tempat itu. Iklim, pada hakekatnya terdiri dari temperature dan curah hujan. Sedangkan
temperature , terutama tergantung dari banyaknya sinar matahari yang diterima. Selain
lingkungan abiotik adapula lingkungan biotic yang juga sngat besar pengaruhnya, contoh,
binatang tertentu memerlukan tumbuhan tertentu untuk makanannya, sedangkan tumbuhan
tumbuhan itu memerlukan kondisi lingkungan abiotik tertentu untuk bisa hidup. Jadi,
linhkungan dengan kondisi tertentu menentukan jenis tumbuhan maupun hewan yang hidup
di wilayah tersebut.

 
b. Faktor Abiotik

1) Iklim

Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat
besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Faktor suhu udara
berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar
matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa. Kelembaban
udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan. Sedangkan angin berguna
untuk proses penyerbukan. iklim yang berbeda-beda pada suatu wilayah menyebabkan
jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.contohnya : Tanaman di daerah tropis,
banyak jenisnya, subur dan selalu hijau sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan
yang tinggi dan cukup sinar matahari. berbeda dengan tanaman yang berada di daerah
tundra.

2) Keadaan tanah

Perbedaaan jenis tanah, seperti pasir, aluvial, dan kapur serta jumlah zat mineral yang
terkandung dalam humus mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh. Keadaan tekstur
tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap
pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Di daerah tropis akan hidup berbagai
jenis tumbuhan, sedangkan di daerah gurun atau bersalju hanya akan hidup tumbuhan
tertentu. Tumbuhan kaktus salah satu tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan kondisi
iklim dan keadaan tanah di gurun pasir. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan
jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah.

Contohnya: di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena tanahnya yang
kurang subur.

3)  Air

Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat
melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah.
Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di
daerah yang bersangkutan. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah
terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di
dalam tanah. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya curah
hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya keanekaragaman
tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah hujannya.
contohnya: di daerah gurun, hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya adalah
pohon Kaktus dan tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat,
pohonnya tinggi-tingi dan daunnya selalu hijau.

4) Tinggi Rendah Permukaan Bumi


Permukaan bumi terdiri dari berbagai macam relief , seperti pegunungan, dataran
rendah, perbukitan dan daerah pantai. Perbedaan tinggi-rendah permukaan bumi
mengakibatkan variasi suhu udara. Variasi suhu udara mempengaruhi keanekaragaman
tumbuhan . Hutan yang terdapat di daerah pegunungan banyak dipengaruhi oleh
ketinggian tempat. Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari
ketinggiannya dari permukaan laut . Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu di
daerah tersebut. Demikian juga sebaliknya bila lebih rendah berarti suhu udara di daerah
tersebut lebih panas. Oleh sebab itu ketinggian permukaan bumi besar pengaruhnya
terhadap jenis dan persebaran tumbuhan. Daerah yang suhu udaranya lembab, basah di
daerah tropis, tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas dan kering.

c. Faktor Biotik

1) Makhluk Hidup

Makhluk hidup seperti manusia dan hewan dan tumbuhan memiliki pengaruh yang
cukup besar dalam persebaran tumbuhan. Terutama manusia dengan ilmu dan teknologi
yang dimilikinya dapat melakukan persebaran tumbuhan dengan cepat dan mudah. Hutan
kota merupakan jenis hutan yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biotik, terutama
manusia. manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan
melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor
manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini.

Contohnya: daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan
dengan melakukan penebangan, reboisasi,atau pemupukan.
Selain itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap Persebaran tumbuhan flora.
Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah.

Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-


tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. hewan juga memiliki peranan
terhadap Persebaran tumbuhan flora.

Contohnya: serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu


dalam Persebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk
menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan
tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.

d. Faktor sejarah

Faktor sejarah yang dimaksud disini adalah sejarah geologi. Dulu, (200 juta tahun yang
lalu), hanya ada satu benua, kemudian benua itu retak dan bergeser. Pergeseran tiu
berlangsung secara lambat dan akhirnya terjadilah lima benua seperti yang kita alami
sekarang ini yang berlangsung kira-kira dalam waktu 135 juta tahun. Jadi pergeseran  dimulai
pada zaman Mesozoikum sampai awal Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang. Pada
zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan, reptile, burung sampai binatang-
binatang menyusui serta hewan atau tumbuhan didaratan. Pergeseran menjadi anak benua itu,
mengakibatkan makhluk hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup,
misalnya iklim yang berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap
kondisi ini akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak musnah.. Jadi,
sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari persamaan
maupun perbedaan makhluk hidup.

e. Faktor Hambatan Persebaran

Kita mengetahui bahwa makhluk hidup itu berkembangbiak, misalnya bagi makhluk
yang hidup di daratan, air merupakan hambatan (water barrier) sedangkan sebaliknya bagi
makhluk air, daratan merupakan hambatan (land barrier). Daratan yang sempit juga dapat
menjadi hambatan, misalnya Costarica di Amerika Tengah merupakan hambatan berupa
filter atau saringan Persebaran makhluk daratan Amerika Utara dan Amerika Selatan. Selat
Panama merupakan filter makhluk hidup di Samudra Atlantik dan Pasifik. Sebaliknya,
kepulauan dapat menjadi  jembatan penyebrangan antara Eurasia dan Australia.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan wilayah tumbuhan dan hewan antara lain:

a. Faktor klimatik

Faktor klimatik adalah kondisi iklim alam tempat dimana flora dan fauna tumbuh. Faktor iklim
terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1) Suhu

Suhu suatu tempat mempengaruhi pertumbuhan dan persebaran flora dan fauna di
dunia. Suhu dipengaruhi oleh pancaran sinar matahari. Hewan dan tumbuhan akan
beradaptasi sesuai suhu dimana ia tinggal. Fauna yang hidup di suhu dingin memiliki
bulu yang lebih tebal daripada fauna yang hidup di suhu panas. Flora juga tumbuh sesuai
dengan tingkat suhu dimana ia hidup. Tumbuhan membutuhkan serangkaian cuaca yang
berbeda untuk memastikan tumbuh kembangnya.

Tumbuhan yang hidup di negara tropis selalu mendapat sinar matahari yang
merupakan kebutuhan pokok tanaman dan suhu yang tidak ekstrim dan cenderung stabil.
Sedangkan tumbuhan di negara empat musim harus bisa bertahan hidup dengan
perbedaan suhu yang tajam. Karena itu terdapat 2 kelompok vegetasi berdasarkan waktu
regenarasi dan pertumbuhannya, antara lain:

a) Kelompok vegetasi annual. Kelompok tanaman ini hanya tumbuh pada waktu
tertentu saja yaitu di musim panas. Di musim dingin tumbuhan tertutup salju.
Contohnya adalah bunga-bunga khas daerah dingin dan tanaman kecil.

b) Kelompok vegetasi perennial. Kelompok ini mampu bertahan di suhu yang sangat
rendah di musim dingin. Cara ini membantu tumbuhan untuk tetap berkembang
walaupun di bawah suhu yang ekstrim. Contohnya adalah pohon-pohon yang
berusia lebih dari satu tahun.
2) Sinar matahari

Sinar matahari adalah makanan tumbuhan. Cahayanya membantu siklus


fotosintesis di tanaman hijau. Flora yang tumbuh di iklim sub tropis menyesuaikan diri
dengan ketersediaan sinar matahari. Di musim gugur saat udara dingin, tumbuhan
merontokkan daunnya menjelang musim dingin. Sedangkan tanaman di iklim tropis
selalu mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun sehingga tidak perlu merontokkan
daunnya.

3) Kelembaban udara

Kelembaban udara menggambarkan uap air yang terkandung di dalam udara.


Semakin lembab semakin banyak pula uap air yang ada. Air adalah komponen penting
bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Selain itu air mempengaruhi serapan zat
hara oleh akar tumbuhan.

4) Curah hujan

Intensitas curah hujan di suatu tempat menentukan keberlangsungan hidup flora


dan fauna di dalamnya. Curah hujan yang turun menentukan kapasitas air yang
dibutuhkan tumbuhan untuk terus tumbuh. Kaktus yang berhabitat asli di padang pasir
diciptakan untuk mampu bertahan di bawah cuaca yang panas terik. Walaupun hujan tak
kunjung turun, kaktus akan mampu bertahan dalam jangka panjang. Sedangkan untuk
fauna, hewan ternak akan bertahan hidup dengan cadangan air yang banyak. Air
melimpah dihasilkan oleh hujan yang turun dengan intensitas tinggi. Pada sapi perah
misalnya, curah hujan menentukan perencanaan masa kawin yang paling baik.

5) Angin

Angin bertiup dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Angin juga
mempengaruhi jenis tumbuhan dan hewan yang ada. Angin membantu penyebaran
serbuk sari dari bunga untuk menjamin keberlangsungan hidup suatu tanaman. Angin
yang bertiup juga membantu burung untuk terbang dan bermigrasi saat musim dingin ke
tempat yang lebih hangat.

b. Faktor Edafik

Faktor edafik adalah faktor tanah yang ditempati oleh hewan dan tumbuhan. Tanah yang subur
akan memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu hewan juga akan
lebih mudah menemukan makanan jika tanaman disekitarnya tumbuh subur dan berbuah lebat.
Faktor-faktor edafik yang mempengaruhi jenis flora dan fauna antara lain:

1) Keasaman tanah

Tingkat keasaman atau pH menentukan kesuburan tanah tersebut. Tanah masam akan
membuat tumbuhan tidak bisa berkembang. Tanah yang subur memiliki zat hara yang tinggi.
Kesuburan suatu tanaman ditentukan oleh kemampuannya menyerap zat hara yang
terkandung di dalam tanah. Jika tingkat pH terlalu rendah atau tinggi akan berakibat buruk
bagi pertumbuhan tanaman. Tanah terbaik bagi tumbuh-tumbuhan adalah tanah dengan
tingkat pH yang netral.

2) Tekstur tanah

Tekstur tanah yang baik bagi tumbuhan adalah yang memiliki komposisi tanah lempung,
pasir, dan debu yang seimbang. Jika tanah terlalu kasar akan membuat tumbuhan sulit untuk
tumbuh. Sebagai contoh adalah ekosistem gurun. Tanah di gurun terdiri dari pasir yang
sangat kering. Tanahnya gersang dan hanya terdapat beberapa jenis flora dan fauna yang
dapat bertahan hidup di gurun. Pachypodium adalah tanaman khas padang pasir yang berasal
dari Benua Afrika. Tanaman ini tumbuh di tempat kering sehingga ia mampu menyimpan air
(tanaman sukulen). Batangnya lunak dan tidak memiliki kayu, cadangan makanan disimpan
di bonggol yang terletak di pangkal batang. Tanaman ini berfungsi sebagai tanaman hias.

3) Kandungan air tanah

Tumbuhan menggunakan akarnya untuk menyerap air di dalam tanah. Air tanah
membantu tanaman menyerap mineral yang diperlukan bagi keberlangsungan hidupnya.

4) Struktur tanah

Struktur tanah adalah komposisi material yang membentuk tanah. Porositas adalah
tingkat kemampuan tanah untuk membuat air mengalir diantaranya. Sedangkan permeabilitas
adalah besar pori-pori diantara komposisi tanah. Kedua faktor tersebut memainkan peran
penting dalam penyediaan air bagi tumbuhan.

5) Kandungan udara di dalam tanah

Udara di dalam tanah berperan dalam proses respirasi atau bernapas. Respirasi adalah
penguraian bahan makanan yang terjadi di stomata untuk menghasilkan energi.

c. Faktor Fisiografi / Topografi

Faktor topografi adalah tingkat kemiringan dan ketinggian suatu tempat. Ternyata faktor ini
mempengaruhi jenis hewan dan tumbuhan yang hidup di suatu wilayah. Sebagai contoh kambing
gunung yang hidup di pegunungan terjal. Kambing gunung berbeda dengan kambing yang biasa
kita temui. Mereka memiliki bulu yang sangat tebal karena habitatnya yang berada di
pegunungan dengan tiupan angin yang kencang dan suhu yang lebih dingin. Selain itu kambing
gunung memiliki kemampuan melompat-lompat di tebing yang tinggi dan terjal.

Flora yang tumbuh di dataran tinggi juga berbeda dengan flora yang hidup di dataran rendah.
Sebagai contoh kita tidak akan bisa menemukan pohon teh yang tumbuh di tepi pantai karena teh
hanya bisa tumbuh di dataran tinggi yang sejuk. Begitupun pohon kelapa hanya bisa ditemui di
tepi pantai dan dataran rendah yang panas.
d. Faktor Biotik

Faktor biotik terdiri dari tiga komponen yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Ketiganya
memiliki peran tersendiri terhadap keberlangsungan flora dan fauna.

e. Peran manusia

Manusia memiliki peran yang sangat besar untuk menentukan kehidupan hewan dan
tumbuhan. Salah satu sifat manusia yang destruktif seringkali menjadi penyebab hilangnya
habitat asli suatu makhluk hidup. Sebagai contoh adalah hewan langka yang saat ini sulit
ditemukan di alam bebas. Semuanya berawal dari keinginan manusia untuk memperluas lahan
pertanian sehingga menggunduli hutan yang merupakan habitat hewan banyak. Maraknya
pembalakan liar membabat hutan membuat binatang sulit mencari makan untuk bertahan hidup
dan berkembang biak. Akibatnya banyak hewan yang mulai punah dan masuk ke dalam hewan
yang dilindungi. Dampak hutan gundul sangatlah besar terhadap kehidupan flora dan fauna di
seluruh dunia. Sebagai contoh di hutan Kalimantan selama 16 tahun terakhir orang utan yang
telah mati mencapai 100.000 ekor. Setelah diteliti lebih dalam punahnya orang utan akibat ulah
manusia karena merusak hutan tempat tinggalnya dan perburuan liar sehingga jumlah orang utan
di alam liar semakin menipis. Untuk menyikapi hal tersebut dibuatlah hutan lindung dan suaka
margasatwa sebagai bentuk kepedulian manusia terhadap alam dan melindungi flora fauna
langka dari kebinasaan.

f. Peran hewan

Salah satu hewan yang membantu persebaran tumbuhan adalah hewan penyerbuk. Hewan
berjenis ini menghisap madu dari bunga dan membawa serbuk sari terbang bersamanya. Serbuk
sari tersebut jatuh di bunga lainnya dan menyebabkan penyerbukan silang. Hewan penyerbuk
antara lain lebah madu, tawon madu, lalat bunga, kupu-kupu, ngengat, burung kolibri, dan
banyak lagi. Selain lebah madu baru-baru ini ditemukan adanya istilah lebah laut dari jenis
krustasea. Hewan invertebrata ini menghampiri serbuk sari bunga dari rumput laut. Mereka
mendekatinya karena ingin mencari makan di sekitar rumput laut. Serbuk saripun menempel
pada krustasea dan ikut terbawa saat mereka hinggap di rumput laut lainnya. Cara ini membantu
penyerbukan di ekosistem laut.

g. Peran tumbuhan

Peran tumbuhan berkaitan erat dengan penyuburan tanah. Tanah yang subur dan gembur
akan membuat tumbuhan bertumbuh lebat dan mempengaruhi kehidupan hewan di sekitarnya.
Salah satu tumbuhan yang bermanfaat dalam persebaran flora fauna adalah tumbuhan berjenis
jamur. Salah satu jamur yang bermanfaat bagi tanaman adalah Acetobacter sp yang berguna
untuk menghambat fungi penyebab bercak pada tanaman mentimun.

Dari paparan di atas dapat kita simpulkan bahwa persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh
banyak faktor. Manusia harus bisa menjaga dan melestarikan alam untuk memastikan
keberlangsungan hidup flora dan fauna yang masih ada dan terancam punah. Jangan sampai anak
cucu kita kelak tidak akan bisa lagi menemukan hewan dan tumbuhan yang kita temui saat ini.
Kebijakan kita terhadap alam yang kita tinggali memiliki peran krusial untuk keberlangsungan
makhluk hidup di bumi.

4. Manusia memenuhi kebutuhan pangannya dengan memanfaatkan sumber daya alam


biotik disekitarnya, yaitu hewan dan tumbuhan. Salah satu manfaat hewan bagi manusia
adalah sebagai salah satu penghasil bahan pangan. Manusia harus makan untuk bertahan
hidup. Salah satu bahan pangan tersebut diperoleh dari hewan. Beberapa bagian bagian tubuh
hewan yang sering digunakan sebagai sumber bahan pangan adalah daging dan telur. Sebut
saja daging sapi, daging kambing, telur ayam, telur puyuh, telur itik, dan lain sebagainya.
Namun seiiring dengan perkembangan pengetahuan, manusia mulai berternak untuk
meningkatkan pasokan pangan dari hewan secara efektif dan efisien.
Begitu pula dengan pemanfaatan tumbuhan sebagai sumber bahan pangan manusia.
Makanan pokok yang digunakan oleh manusia kebanyakan adalah tumbuhan yang termasuk
jenis serealia dan jenis umbi-umbian. Serealia adalah biji-bijian dari tanaman jenis monokotil
yang mengandung banyak karbohidrat di biji dan bulirnya. Contoh tumbuhan yang
dimanfaatkan sebagai bahan makanan oleh manusia: Padi, Pisang, Mangga, Kedelai, dan
Pepaya. Manusia juga melakukan usaha untuk meningkatkan jumlah pasokan pangan dari
tumbuhan agar dapat dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif dengan melakukan
pertanian. Manusia memanfaatkan sumber daya bahan pangan dari hewan dan tumbuhan
dengan cara dimasak terlebih dahulu, akan tetapi ada beberapa jenis bahan pangan yang tidak
perlu dimasak terlebih dahulu, seperti: mangga, pisang, dan lain-lain.

5. Perilaku buruk manusia seperti penebangan hutan, perburuan liar dan eksploitasi sumber
daya alam yang berlebihan telah mengancam habitat atau ekosistem flora dan fauna. Manusia
sebagai makhluk paling cerdas di bumi seharusnya menghilangkan perilaku buruk tersebut
dan menggantinya dengan upaya pelestarian ekosistem. Beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan untuk melestarikan ekosistem adalah :
a. Menetapkan jenis- jenis hewan langka yang perlu dilindungi seperti komodo, orang utan,
harimau sumatera, gajah, kanguru pohon, bajing terbang, siamang, macan kumbang,
beruang madu, duyung, anoa, badak, tapir, banteng dan lain sebagainya.
b. Mensosialisasikan jenis- jenis tumbuhan dan hewan langka kepada masyarakat agar
terbangun kesadaran untuk melestarikan flora dan fauna langka tersebut.
c. Mengatur pemanfaatan hewan dengan cara melakukan perburuanhewan tertentu pada
musim tertentu, serta membangun pusat studi dan budidaya hewan langka.
d. Menetapkan tempat perlindungan bagi hewan dengan tujuan agar perkembangbiakan
hewan tidak terganggu. Tempat perlindungan hewan tersebut dapat berupa suaka
margasatwa.
e. Membangun pusat rehabilitasi dan penangkaran hewan- hewan tertentu. Contoh tempat
rehabilitasi hewan yang sudah ada di Indonesia yakni pusat rehabilitasi orang utan di
Bahorok dan Tanjung Puting Sumatera, pusat rehabilitasi anoa dan babi rusa di Sulawesi
dan hutan wanariset Samboja di Kalimantan Timur.
f. Mencegah perburuan hewan liar dan menindak tegas pelakunya.
g. Mengembalikan hewan langka yang dipelihara ke habitat aslinya dan mengawasi adanya
ekspor hewan tertentu ke luar negeri.
h. Menetapkan cagar alam sebagai kawasan tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan
langka yang dilindungi. Contoh cagar alam di Indoensia adalah Taman Nasional Ujung
Kulon di Jawa Barat, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur dan Taman
Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur.
i. Mengatur pemanfaatan tumbuhan dengan cara menerapkan sistem tebang pilih dan
budidaya tumbuhan.
j. Mencegah pencurian kayu dan pembakaran hutan, serta menindak tegas para pelakunya.
k. Melakukan reboisasi atau merehabilitasi lahan- lahan kritis yang menjadi tempat hidup
flora dan fauna langka.
l. Menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan, yakni pembangunan yang
memperhatikan keseimbangan lingkungan ekosistem.
m. Tidak mendatangkan hewan dan tumbuhan tertentu dari luar negeri karena populasinya
dapat mengancam keseimbangan ekosistem yang ada di Indonesia.
n. Melarang penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dan alat lain yang
membahayakan ekosistem laut terutama ekosistem terumbu karang. Selain itu dapat pula
dilakukan pencegahan pemcemaran laut dan pesisir pantai untuk melindungi ekosistem
pantai.
o. Melakukan bioremediasi, yakni memurnikan bahan- bahan berbahaya menjadi molekul-
molekul yang tidak berbahaya bagi ekosistem.
p. Melakukan konservasi hewan dan tumbuhan secara in-situ dan ex-situ

Anda mungkin juga menyukai