Anda di halaman 1dari 14

TOPIK 5

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT


MEMPENGARUHI ZOOGEOGRAFI

Andini Rheina Saraswati


17030244001/Biologi 2017 D
Anisya Eka Juniar
17030244005/Biologi 2017 D
Pendahuluan
• Latar belakang

1. Indonesia merupakan negara biodiversitas


yang memiliki keanekaragaman hayati yang
tinggi sehingga memungkinkan Indonesia
memiliki banyak fauna endemik.
2. Perbedaan keanekaragaman jenis faunanya
3. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap
keberadaan fauna berupa faktor-faktor fisik
(abiotik) dan faktor non fisik (biotik).
• Rumusan Masalah • Tujuan

1. Apa saja faktor-faktor abiotik 1. Mengetahui faktor-faktor


yang dapat mempengaruhi abiotik yang dapat
zoogeografi? mempengaruhi zoogeografi.
2. Apa saja faktor-faktor biotik 2. Mengetahui faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi biotik yang dapat
zoogeografi? mempengaruhi zoogeografi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
zoogeografi
Faktor Abiotik Faktor Biotik

 Faktor Klimatik
a. Suhu
b. Curah hujan • Peran Manusia, Hewan, dan
c. Angin Tumbuhan
 Faktor Edafik (tanah)
 Faktor Fisiografi/Topografi
a. Ketinggian Tempat
 Faktor Sejarah
FAKTOR ABIOTIK
-Faktor Klimatik-
a. Suhu

1. Fauna yang hidup di wilayah gurun dan sabana serta fauna yang hidup di
wilayah kutub dapat hidup berdasarkan letak wilayah ditinjau dari garis
lintang sehingga berpengaruh terhadap suhu udara yang ada.
2. Pada suhu tertentu fauna memiliki bentuk adaptasi untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya

Bentuk adaptasi : Fauna yang hidup di suhu dingin memiliki bulu yang lebih
tebal daripada fauna yang hidup di suhu panas.
• Curah Hujan

1. Air merupakan kebutuhan utama karena air merupakan sumber kehidupan.


Pentingnya air bagi kehidupan keanekaragaman hayati mengakibatkan terjadinya
persebaran makhluk hidup antar wilayah yang biasanya tergantung pada intensitas
curah hujan.
2. Wilayah yang memiliki curah hujan yang tinggi pada umumnya terdapat banyak
spesies fauna dengan jumlah dan jenis yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan
wilayah yang relatif kering.
3. Pada fauna tertentu, curah hujan dapat dijadikan sebagai penentuan musim kawin
contohnya pada sapi perah
• Angin

1. Angin bertiup dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Angin juga
mempengaruhi jenis fauna yang ada.
2. Angin berpengaruh pada migrasi fauna. Contohnya angin yang bertiup
membantu burung Trinil yang berasal dari kutub utara terbang dan
bermigrasi saat musim dingin ke tempat yang lebih hangat dan salah satu
tempat migrasinya adalah Indonesia.
Migrasi terjadi juga karena adanya tekanan dari populasi yaitu
semakin banyak populasi pada suatu wilayah akan menyebabkan
persediaan makanan menipis. Oleh karena itu, suatu spesies fauna
pada suatu populasi harus bermigrasi untuk mencari makanan di
wilayah lainnya.

Sarana Persebaran yang digunakan sebagai media untuk persebaran


fauna adalah air, udara, pengangkutan oleh manusia.
-Faktor Edafik (Tanah)
Tanah sebagai faktor utama yang berpengaruh terhadap persebaran fauna maupun
flora.
1. Keasaman Tanah
Tanah yang memiliki pH netral akan baik untuk kesuburan tanah
2. Tekstur Tanah
Tekstur tanah halus dan kasar yang dipengaruhi oleh batuan induk yang
merupakan asal dari adanya tanah.
3. Struktur Tanah
Berkaitan dengan komposisi tanah yang mencakup tanah yang apabila dapat
menyerap air dengan baik maka pada daerah tersebut bisa ditanami flora dengan
baik.
4. Kandungan air, unsur hara, dan udara

Semakin subur tanah maka flora akan tumbuh dan semakin melimpah
keanekaragamannya. Jika flora yang tumbuh banyak maka akan berpengaruh pada
kehidupan fauna di sekitarnya.
Contohnya : Kera yang memakan buah-buahan akan dapat bertahan hidup apabila
terdapat pohon-pohon yang menghasilkan buah pada wilayah tersebut.
-Faktor Fisiografi/Topografi-

a. Ketinggian tempat
Ketinggian tempat akan berpengaruh terhadap persebaran fauna
yang ada di dataran tinggi dan dataran rendah. Contohnya
kambing gunung yang hidup di pegunungan yang memiliki
karakteristik bulu yang lebih tebal karena habitatnya yang berada
di pegunungan dan kemampuan kambing gunung yang mampu
melompat di tebing yang tinggi dan terjal.
-Faktor Sejarah-

Pada 200 juta tahun yang lalu hanya ada satu benua kemudian
benua tersebut bergeser. Pergeseran itu berlangsung secara lambat
dan akhirnya terpisah menjadi 5 benua seperti sekarang. Pada
jaman dahulu (Mesozoikum sampai awal Cenozoikum) hingga
sekarang telah ada fauna seperti reptil, ikan, burung hingga
mamalia di daratan. Pergeseran mengakibatkan makhluk hidup
yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, seperti
iklim yang berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang
mampu beradaptasi pada kondisi tersebut yang akan tetap bertahan
sehingga tidak musnah.
FAKTOR BIOTIK

• Manusia, Hewan, dan Tumbuhan

Manusia berperan dalam persebaran fauna di Indonesia dengan melakukan


perpindahan, misalnya Unta yang hidup di Arab dapat hidup di Indonesia dan
dapat dilihat oleh masyarakat karena adanya perpindahan yang dilakukan oleh
manusia.

Aktivitas hewan juga dapat membantu penyebaran biji tanaman. Ketika tupai
menyimpan biji yang telah dikumpulkan dalam tanah, biji tersebut akan
berkecambah sebelum tupai tersebut kembali untuk memakannya. Dan juga
lebah madu yang menghisap madu dari bunga dan membawa serbuk sari
terbang bersamanya. Serbuk sari yang jatuh di bunga lainnya akan
menyebabkan adanya penyerbukan silang.

Tumbuhan berkaitan erat dengan penyuburan tanah. Tanah yang subur dan
gembur akan membuat tumbuhan bertumbuh lebat dan mempengaruhi
kehidupan hewan di sekitarnya.
SIMPULAN
 Keanekaragaman fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari
dukungan kondisi di wilayah itu. Persebaran keanekaragaman
hayati di bumi tidak merata. Pengaruh kondisi suatu wilayah
terhadap persebaran flora dan fauna terjadi karena adanya faktor-
faktor abiotik dan faktor biotik. Yang termasuk faktor abiotik adalah
faktor klimatik (suhu, curah hujan,angin), Faktor Edafik (tanah),
Faktor Fisiografi/Topografi (ketinggian tempat), Faktor Sejarah.
Sedangkan yang termasuk faktor biotik adalah aktivitas manusia,
hewan dan tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai