Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ekologi Hewan

“Penyebaran Hewan Zoogeografi”

DISUSUN OLEH

Recxy Perdana Syah Putra (1640603008)


Yulianti Lelo Maran (1640603074)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu serta menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca. Makalah ini bejudul “Penyebaran Hewan
Zoogeografi” yang dibuat untuk memenuhi tugas kami dalam mata kuliah Ekologi
Hewan.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat
membangun agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Penyebaran Hewan Pada 8 Zona Zoogeografi ........................... 3
B. Karakteristik Penyebaran Hewan di Indonesia ................................................ 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sekitar
10% spesies tanaman yang ada diseluruh dunia, 12% dari seluruh spesies
mamalia dunia dan 17% dari seluruh spesies burung yang ada diseluruh
dunia hidup di kepulauan-kepualuan Indonesia. Kekayaan hayati yang
sangat melimpah ini menyebabkan indonesia menjadi satu dari tujuh
negara Mega Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di
dunia setelah Brazil dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di
Indonesia bersifat endemik, artinya spesies tersebut hanya ditemukan di
daerah Indonesia dan tidak ditemukan di wilayah lain. Seorang ilmuan
berkebangasaan Inggris Alfred Russel Wallace pernah melakukan
penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di indonesia pada tahun
1854-1862, dari hasil penelitian Wallace tersebut disimpulkan bahwa tipe
flora dan fauna di indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan
fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di
wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari selat lombok di bagian
selatan dan selat makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak
kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik
antara lombok dan makasar inilah yang disebut dengan garis wallace.
Selain wallace, seorang ilmuan lain bekebangasaan jerman
bernama Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di
wilayah indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan
flora dan fauna dari Australia. Weber menarik garis antara kepulauan Nusa
Tenggara dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia.
Garis ini disebut sebagai Garis Weber. Sementara itu diantara garis
Wallace dan Weber yaitu wilayah diantara paparan sunda dan paparan
sahul disebut sebagai zona peralihan

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik penyebaran hewan yang ada di 8 wilayah


zoogeografi ?
2. Bagaimana karakteristik penyebaran hewan di Indonesia ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan karakteristik penyebaran hewan pada 8 wilayah


zoogeografi.
2. Menjelaskan karakteristik penyebaran hewan di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Penyebaran Hewan Pada 8 Zona Zoogeografi


Persebaran hewan di muka bumi didasarkan oleh faktor fisiografik,
klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya,
sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti
diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam
mengatasi hambatan-hambatan, andaikan tidak ada hambatan-hambatan maka
persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di
pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah atau hewan yang biasa hidup di
daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin atau kurang
curah hujannya. (Iskandar,2009)
Faktor sejarah geoglogi juga mempengaruhi persebaran hewan di
wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun hewan
berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya di
rasakan sudah tidak cocok, seringkali secara massal mengadakan migrasi ke
tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran
flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah
laainnya. Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah
persebaran fauna atas 8 wilayah yaitu : Ethiopian, Paleartik, Oriental,
Australia, Neotropical, Neartik, Occanik dan Antartik.

Gambar 1. Persebaran Zona Zoogeografi Dunia

3
a. Wilayah Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi seluruh daratan benua Afrika,
Madagaskar dan daratan Arab bagian selatan. Keadaan lingkungan wilayah
Ethiopian relatif seragam. Di bagian utara wilayah Ethiopian terdapat Gurun
Sahara yang merupakan padang pasir terluas di dunia. Gurun ini menjadi
barrier atau pembatas antara wilayah Ethiopian dengan wilayah Paleartik.
Wilayah Ethiopian memiliki kurang lebih 160 vertebrata darat. Karaktersitik
hewan di wilayah ini yaitu mamalia yang berukuran besar. Hewan khas daerah
ini adalah gajah Afrika, badak Afrika, gorilla, baboon, simpanse, jerapah.
Mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, harimau,
cheetah dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling. Mamalia endemik di
wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai nil Mesir namun di
madagaskar juga ada meskipun ukurannya lebih kecil karena wilayah
Madagaskar merupakan bagian dari Benua Afrika yang terlepas sehingga
beberapa spesies pada kawasan Ethiopian dapat dijumpai di Madagaskar.
Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah
Oriental dan Paleartik seperti: golongan kucing, tikus, babi hutan, kelelawar,
anjing, bajing dan kijang.
b. Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa,
Unisovyet, daerah dekat kutub utara sampai pengunungan himalaya,
kepulauan inggris di eropa barat sampai jepang, selat bering di pantai pasifik,
dan benua afrika paling utara. kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik
perbedaan suhu, curuh hujan, maupun kondisi permukaan tanahnya,
menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna paleartik
yang tetap bertahan di lingkungan aslinya atau hewan endemiknya yaitu panda
di Cina, dan binatang yang terbatas persebarannya yaitu meliputi binatang
kutub seperti rusa kutub, kucing kutub, Siberian husky (serigala berbulu lebat)
dan beruang kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain
kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing, kijang, rubah,
berang-berang, musang dan landak yang telah menyebar ke wilayah lain.

4
c. Wilayah Neartik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika serikat, Amerika
Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Fauna di wilayah neartik memiliki
bentuk-bentuk yang khas. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar,
tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison Amerika, muskox, caribau,
domba gunung, salamander, opossum, beruang kutub, tupai dan lain-lain. Di
daerah ini juga tedapat beberapa jenis hewan yaang ada di wilayah paleartik
seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
d. Wilayah Neotropical
Wilayah persebarannya meliputi amerika tengah, America selatan, dan
sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik
dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan piranha
dan belut listrik di sungai Amazon, Llama sejenis unta di padang pasir
Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat
terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata kareana jenisnya yang sangat
berkeanekaragaman dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling,
beberapa jenis reptil seperti buaya Meksiko, ular, kadal, beberapa spesies
burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.
e. Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia selatan dan
Asia tenggara. Fauna indonesia yang masuk wilayah ini hanya di indonesia
bagian barat. Hewan khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon,
rusa, banteng dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula
dua, gajah, beruang, antilope berbagai jenis hewan yang hampir sama dengan
wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan
harimau. Hal ini menunjukan bahwa Asia selatan dan Asia tenggara pernah
menjadi satu daratan dengan Afrika.
f. Wilayah Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia baru, Irian, Maluku,
dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah
kangguru, burung kiwi, koala, platypus. Terdapat beberapa jenis burung yang

5
khas di wilayah ini seperti cendrawasih, burung kasuari, burung kakak tua,
dan betet. Kelompok reptile di wilayah ini antara lain buaya, kura-kura, ular
phyton.
g. Wilayah Oceanic
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di samudra pasifik.
Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australia daratan dengan
spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan
wilayah Australia.
h. Wilayah Antartik
Fauna di wilayah ini mencakup kawasan kutub selatan. Jenis fauna yang
hidup di daerah ini memiliki bulu leher dan mampu menahan dingin, misalnya
rusa kutub, pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang.

B. Karakteristik Persebaran Hewan di Indonesia


Pada Zaman Es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi),
pada bagian barat Indonesia terdapat Dangkalan Sunda yang terhubung ke
Benua Asia dan memungkinkan fauna Asia berpindah ke bagian barat
Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat Dangkalan Sahul yang
terhubung ke Benua Australia dan memungkinkan fauna Australia berpindah
ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau yang
terpisah dari kedua benua tersebut. Oleh karena hal tersebut, maka para ahli
biogeografi membagi Indonesia atas 3 wilayah persebaran yaitu wilayah barat
(oriental), tengah (peralihan) dan timur (australis).

Gambar 2. Persebaran Fauna di Indonesia

6
Fauna persebaran di Indonesia meliputi :
1. Fauna indonesia barat (zona oriental). Bagian barat Indonesia yang
merupakan wilayah paparan sunda yang mencakup wilayah Sumatra, Jawa
Bali dan Kalimantan dan memiliki tipe fauna Asia ( oriental) yang sangat kaya
akan berbagai jenis mamalia berukuran besar. Di sumatera terdapat gajah
,tapir, siamang, dan orang utan. Di Kalimantan terdapat bekantan, ikan pesut,
dan burung enggang gading. Di jawa terdapat badak bercula satu, banteng,
orang utan, dan macan tutul jawa.
2. Fauna indonesia Tengah (zona peralihan). Indonesia bagian tengah
merupakan daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan australis
yang mencakup wilayah Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan sejumlah
pulau-pulau kecil di sekitar pulau-pulau Indonesia tersebut.. Jarak garis
Wallace yang merupakan batas antara wilayah oriental dengan wilayah
peralihan dari Bali hingga lombok jaraknya hanya sekitar 25 KM. Namun,
perbedaan faunanya sungguh amat mencolok. Bali memiliki berbagai macam
satwa Asia seperti bajing dan harimau, akan tetapi kedua satwa ini tidak
menyebar lebih jauh lagi ke timur. Sementara itu lombok memiliki satwa
seperti beruang pemakan madu yang berasal dari Australia namun hewan ini
tidak bisa di temukan di kawasan oriental seperti Bali. Kawasan indonesia
tengah sendiri memiliki bebrapa satwa yang khas seperti komodo, kuskus,
tarsius, tapir, anoa, babi rusa.
3. Fauna indonesia Timur (Zona Australis). Di wilayah indonesia bagian
timur yang meliputi wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru serta
terdapat berbagai jenis fauna yang memiliki banyak kemiripan dengan fauna
dari Australia seperti hewan berkantung seperti wallabi dan kangguru pohon
serta terdapat juga beberapa jenis burung cendrawasih, nuri, dan parkit..

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah :
1. Persebaran zona zoogeografi hewan di dunia dibagi atas 8 zona yang
meliputi Neartik, Paleartik, Ethiopian, Neatropical, Oriental, Australia,
Oceanic dan Antartik. Dan pada masing-masing zona tersebut memiliki
keanekaragaman fauna yang khas sesuai dengan kondisi lingkungan
masing-masing zona tersebut.
2. Persebaran hewan di Indonesia terdiri dari tiga zona yaitu zona oriental,
zona peralihan dan zona australis, Fauna di setiap tiga zona tersebut
memiliki karakteristik fauna yang berbeda-beda.

B. Saran
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih baik lagi dan lebih detail dalam menjelaskan
makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga
pembaca agar lebih paham pada materi penyebaran hewan zoogeografi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tanpa nama. Tanpa tahun. Pola Persebaran Fauna di Dunia.


File.upi.edu.ac.id.pdf(online). Diakses 02/04/2019.
K. Karomah. 2015. Persebaran Flora dan Fauna Indonesia.
Eprints.ums.ac.id.pdf(online). Diakses 02/04/2019.
Tanpa nama. Tanpa tahun. Flora dan Fauna. Ppg.spada.ristekdikti.go.id.pdf(online).
Diakses pada 03/04/2019.

Anda mungkin juga menyukai