Oleh:
Vira Maulida Wijaya 17030244055
Widdi Ayu Rahmawati 17030244069
Biologi 2017 D
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persebaran flora dan fauna di muka bumi di pengaruhi dua faktor ,
yaitu faktor lingkungan dan faktor dan faktor sejarah geologi. Faktor
lingkungan merupakan faktor yang sangat menetukan terjadinya jenis
fasiasi flora dan fauna yang ada di muka bumi. Berdasarkan sifatnya faktor
lingkungan tersebut dibedakan lagi menjadi dua, lingkuan abiotik dan
lingkungan biotik.
Lingkungan abiotik merupakan kondisi fisik yang di miliki suatu
wilayah. Termasuk dalam lingkungan abiotik yaitu, relief, iklim, tanah,
dan air. Tanah mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna dalam
kaitannya dengan tekstur tanah, struktur tanah, dan jenis tanah. Sementara
itu, air merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan dalam
biosfer. Tanpa air muhtahil akan terjadi kehidupan.
Sementara itu, tumbuhan dan hewan juga memerlukan kondisi
lingkungan abiotik tertentu agar dapat bertahan hidup. Dengan demikian,
lingkungan dengan kondisi tertentu akan menentukan jenis flora dan fauna
yang ada dua wilayah tersebut.
Faktor sejarah geologi juga turut mempengaruhi variasi persebaran
flora dan fauna di muka bumi. Pergeseran benua yang terjadi pada
mesozoikum menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Pada
akhirnya perubahan lingkungan ini akan mempengaruhi variasi persebaran
flora dan fauna di muka bumi. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan yang baru akan bertahan, sementara itu makhluk hidup
yang tidak dapat bertahan akan musnah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud biosfer ?
2. Bagaimana pembagian wilayah persebaran fauna?
3. Apa upaya perlindungan terhadap flora dan fauna?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang pengertian biosfer.
2. Mengetahui pembagian wilayah persebaran fauna.
3. Mengetahui upaya perlindungan terhadap flora dan fauna.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Biosfer
Persebaran flora di muka bumi terdiri dari tiga biosiklus yaitu biosiklus
darat, biosiklus air tawar (wilayah perairan darat), dan biosiklus air asin (wilayah
laut). Termasuk ke dalam biosiklus darat ialah hutan, savana, padang rumput, dan
gurun. Lingkungan ekologi hutan terdiri atas vegetasi Hutan Hujan Tropis, Hutan
Musim (Hutan Desidius), Hutan Hujan Daerah Sedang, Hutan Berdaun Jarum
(Hutan Konifer), dan Hutan Berkayu Keras yang senantiasa hijau. Terdapat enam
jenis savana yaitu hutan savana, belukar tropis, savana, savana semi arid, moor,
dan taiga. Berdasarkan lokasinya, padang rumput dibedakan menjadi 3, yaitu
prairi, stepa, dan tundra. Biosiklus darat yang merupakan kawasan padang pasir
yang panas dan gersang dinamakan gurun. Berdasarkan sifatnya, gurun dibedakan
menjadi dua, yaitu gurun panas dan dingin.
Pola persebaran flora bersifat pasif artinya sangat terikat oleh habitat atau
lingkungan hidupnya. Sedangkan persebaran fauna bersifat aktif, artinya bila
habitat yang didiaminya dirasakan kurang cocok atau kurang menguntungkan bagi
kelangsungan hidupnya, maka sering kali binatang mengadakan migrasi ke
wilayah lain. Karena itu, pola persebaran fauna tidak setegas lingkungan hidup
tumbuhan. Terdapat enam region persebaran binatang di muka bumi dapat
dikelompokkan ke dalam 6 region, yaitu Palaearctic, Nearctic, Neotropical,
Ethiopian, Oriental, Australian.
DAFTAR PUSTAKA